0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
26 tayangan10 halaman
Hassan Hanafi adalah seorang pemikir Islam Mesir yang menggunakan hermeneutika Barat sebagai metodologi untuk memahami Al-Quran. Ia menawarkan "Kiri Islam" sebagai metode alternatif untuk mereformasi pemikiran Islam dengan merekonstruksi tradisi. Hanafi menyajikan pendekatan baru dalam menafsirkan teks agama dengan merujuknya pada realitas kontemporer umat Islam.
Hassan Hanafi adalah seorang pemikir Islam Mesir yang menggunakan hermeneutika Barat sebagai metodologi untuk memahami Al-Quran. Ia menawarkan "Kiri Islam" sebagai metode alternatif untuk mereformasi pemikiran Islam dengan merekonstruksi tradisi. Hanafi menyajikan pendekatan baru dalam menafsirkan teks agama dengan merujuknya pada realitas kontemporer umat Islam.
Hassan Hanafi adalah seorang pemikir Islam Mesir yang menggunakan hermeneutika Barat sebagai metodologi untuk memahami Al-Quran. Ia menawarkan "Kiri Islam" sebagai metode alternatif untuk mereformasi pemikiran Islam dengan merekonstruksi tradisi. Hanafi menyajikan pendekatan baru dalam menafsirkan teks agama dengan merujuknya pada realitas kontemporer umat Islam.
Oleh : Haliza Febtira Keke Shabila Fitrianissa Pengertian Hermeneutika
• Hermeneutika adalah salah satu jenis filsafat
yang mempelajari tentang interpretasi makna. Nama hermeneutika di ambil dari bahasa Yunani Hermeneuein yang berarti menafsirkan,memberi pemahaman dan menerjemahkan. Hermeneutika pada akhirnya di artikan sebagai proses mengubah sesuatu atau ketidak tahuan menjadi mengerti Sejarah Hermeneutika Sebagai istilah ilmiah, Hermeneutika diperkenalkan pertama kali sejak munculnya buku dasar-dasar logika, Peri Hermeneias karya Aristoteles. Sejak saat itu pula konsep logika dan penggunaan rasionalitas diperkenalkan sebagai dasar tindakan hermeneutis. Konsep ini terbawa pada tradisi beberapa agama memasuki abad pertengahan(medieval age). Tokoh Tokoh Hermeneutika • Hermes (Tokoh Mitologi Yunani)
• Socrates (470-399 SM)
• Philo of Alexandria (20 SM-50 M)
• Imanuel Kant (1724-1804)
• Friedrich Ernst Daniel Schleiermacher (1768-1834)
Hassan Hanafi adalah seorang pemikir hukum Islam dan profesor filsafat terkemuka di Mesir. Ia dilahirkan di Kairo pada tanggal 13 Februari 1956 Sejak sekolah Hanafi mulai tertarik dengan kegiata-kegiatan intelektual dengan mempelajari pemikiran sayyid Qutb tentang keadilan dan Islam. Hanafi menggunakan hermeneutika yang dikembangkan dan dipengaruhi oleh Hermeneutika kontemporer Barat sebagai metodologi untuk memahami al Quran. Hassan Hanafi menawarkan ”Kiri Islam” sebagai metode alternatif bagi pembaharuan pemikiran Islam dengan produk sebuah proyek besar, yakni merekonstruksi dan memperbaharui tradisi. Konsep Dasar Pemikiran Hassan Hanfi
• Hanafi menggunakan hermeneutika
kontemporer Barat sebagai metodologi untuk memahami al Quran. Meskipun demikian, menurutnya Hermeneutika bukan hanya berarti ilmu interpretasi, melainkan juga ilmu yang menjelaskan penerimaan wahyu sejak dari tingkat perkataan sampai ke tingkat prakteknya di dunia. Tema Isu utama pemikiran Hassan Hanfi
• Pemikiran Hanafi dalam bidang Hermeneutika
mereformasi penafsiran tradisional yang hanya bertumpu pada teks dan mengusulkan suatu metode tertentu agar realitas dunia Islam dapat berbicara sendiri. Hal ini menjadi menarik untuk dikaji dan menjadi bahan penelitian secara akademik. • Hermeneutika adalah ilmu tentang proses wahyu dari huruf sampai kenyataan, dari logos sampai praksis, dan juga transformasi wahyu dari pikiran Tuhan kepada kehidupan manusia. Dampak Pemikiran Hassan Hanafi
• Dampak pemikiran hermeneutika Hassan
Hanafi ialah Beliau menawarkan ”Kiri Islam” sebagai metode alternatif bagi pembaharuan pemikiran Islam dengan produk sebuah proyek besar, yakni merekonstruksi dan memperbaharui tradisi. Kesimpulan • Kiri Islam yang merupakan gerakan Revolusi kebangkitan umat islam, yang merupakan penyempurnaan agenda modern Islam yang mengungkap realitas dan tendensi sosial politik. Yang berangkat dari perbedaan-perbedaan yang ada pada umat Islam, yaitu antara yang miskin dan yang kaya, yang kuat dan yang lemah, penindas dan yang tertindas, dan lain sebagainya Hanafi menyajikan sebuah cara baru dalam menafsirkan teks (Al- Quran dan tradisi) dalam hubungannya dengan realitas. mengembalikan teks Al-Quran tersebur kepada referensinya pada realitas. Sementara teks tidak lagi memadai sekedar dirujuk dengan masa lalu yang menjadi sebab turunnya ayat tersebut. Al-Quran kini berhadapan dengan realitas umat islam kontemporer yang penuh persoalan sosial dan kemanusiaan. Untuk itu perlu dilakukan penafsiran hermeneutika yang melampaui penafsiran- penafsiran klasik terhadap teks Al-Quran.