BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendekatan dalam studi Islam adalah upaya untuk memahami, dan
menjelaskan Islam sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki. Pendekatan dalam
studi Islam bertujuan untuk mencapai pemahaman yang benar tentang apa yang
dimaksudkan oleh agama Islam yang bersumber dari Al-Quran dan Hadits.
Model pendekatan dalam studi Islam terus berkembang hingga saat ini.
Perkembangan model pendekatan dalam studi Islam tidak dapat dipisahkan dari
perkembangan zaman. Perkembangan zaman menyebabkan munculnya fenomena
dan permasalahan yang belum ada pada zaman Nabi Muhammad SAW dan para
sahabat. Masyarakat membutuhkan pendekatan dalam studi Islam yang jelas dan
menyeluruh. Hal ini menyebabkan munculnya berbagai model pendekatan dalam
studi Islam.
Salah satu model pendekatan dalam studi Islam yang digunakan oleh para
cendekiawan muslim saat ini adalah pendekatan hermeneutika. Pendekatan
hermeneutika merupakan pendekatan yang diadopsi dari Barat. Dalam hal ini,
hermeneutika sebagai metode pembacaan teks telah dikenal luas dalam berbagai
bidang keilmuan Islam tradisional, terutama dalam tradisi Fiqh dan tafsir al-
qur’an. Oleh karena itu, hermeneutika dalam kajian Islam juga perlu dipelajari
untuk menambah khazanah keilmuan dan dapat memberikan pengetahuan baru
terhadap bagaimana memahami teks serta penafsiran terhadap teks yang akan
diteliti.
Sebagaimana yang diketahui, bahwa al-Qur’an mampu menjawab berbagai
persoalan yang terjadi di masyarakat. Agar al-Qur’an dapat diterima di semua
kalangan dan sesuai dengan perkembangan zaman, maka perlu dilakukan
penafsiran terhadap al-Qur’an dan as-Sunnah. Hal inilah yang melatarbelakangi
dilakukannya hermeneutika terhadap teks-teks keislaman, yakni al-Qur’an dan as-
Sunnah.
Akhir-akhir ini hermeneutika menjadi perbincangan yang kian menarik
perhatian banyak ilmuan dan ulama, khususnya di Indonesia. Tidak hanya karena
hermeneutik relatif mengemuka dan semakin populer di tengah-tengah
masyarakat, bahkan implikasi yang ditimbulkan dari pendekatan yang ditawarkan
hermeneutika terhadap penafsiran Al-Qur'an seringkali memicu kontroversi di
kalangan umat Islam. Bahkan beberapa ulama dengan tegas menolak rekomendasi
hermeneutik sebagai salah satu metode istinbat hukum. Dari sini, penulis akan
mencoba memaparkan tentang pendekatan studi Islam melalui pendekatan
Hermeneutika.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pendekatan hermeneutika?
2. Bagaimana sejarah perkembangan Hermeneutika?
3. Bagaimana pendekatan Hermeneutik dalam kajian Islam?
4. Apa probelamatika pendeketan Hermenutik dalam kajian Islam?
5. Apa yang diberikan hermeneutika dalam khazanah Islam?
BAB II
PEMBAHASAN
1[1] Ulya, Berbagai Pendekatan Studi al-Qur’an, Idea Press, Yogyakarta, 2010,
hlm. 55.
4[4] Lurus Imam Santoso, Pendekatan Hermeneutika dalam Studi Islam, dalam
“Pendekatan Studi Islam”, (ed) Ma’mun Mu’min, IDEA Press, Yogyakarta, 2015, hlm. 114.
5[5] Ulya, Filsafat Ilmu Pengetahuan, STAIN Press, Kudus, 2011, hlm. 121.
1. Dari mitologi Yunani ke teologi Yahudi dan Kristen.
2. Dari teologi Kristen yang problematik ke gerakan rasionalisasi dan filsafat.
3. Dari hermeneutika filosofis menjadi filsafat hermeneutika.6[6]
Pada awalnya, pendekatan hermeneutik banyak dipakai dalam penafsiran
kitab suci Injil. Pada abad XX, kajian hermeneutik berkembang ke wilayah kajian
sejarah, hukum, filsafat, kesusateraan dan ilmu lainnya tentang kemanusiaan.7[7]
Perkembangan hermeneutika dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Hermeneutika sebagai Teori Eksegesis Bibel
Perkembangan hermeneutik dalam tahap ini merujuk pada prinsip-prinsip
interpretasi yang digunakan pada kitab suci Bibel. Pada waktu itu, di lingkungan
Protestan menggunakan buku Hermeneutica Sacra Siva Methodus Exponendarum
Sacrarum Litterarum karya JC. Dannhauer untuk membantu para pendeta dalam
menafsirkan Bibel. Buku ini terbit pada tahun 1654.
2. Hermeneutika sebagai Metodologi Filologi
Dalam tahap ini, hermeneutika tidak hanya digunakan untuk meneliti dan
mengkaji teks-teks kitab suci tetapi juga untuk menginterpretasi teks-teks kuno
lainnya. Hermeneutika ini muncul seiring dengan terbitnya buku pedoman
hermeneutika karya Johan August Ernesti pada tahun 1761.
3. Hermeneutika sebagai Ilmu Pemahaman Linguistik
Hermeneutika ini merupakan konsep hermeneutika yang lebih luas dari
hermeneutika sebagai metodologi filologi. Hermeneutika sebagai ilmu
pemahaman linguistik ini berupaya memberikan penafsiran tidak hanya terbatas
pada teks-teks tertulis saja, baik teks-teks sakral maupun bukan. Hermeneutika ini
lebih bersifat umum. Tokoh yang memulai hermeneutika ini adalah Schleirmacher
(1768-1834).
4. Hermeneutika sebagai Fondasi Metodologis Geisteswissenschaften
DAFTAR PUSTAKA
Ansori. 2009. “Teks dan Otoritas (Memahami Pemikiran Hermeneutika Khaled M. Abou
El-Fadl)” dalam Jurnal Studi Ilmu-ilmu al-Qur’an dan Hadis Vol. 10 No. 1.
Yogyakarta: Jur. Tafsir Hadit.
Fahruddin Faiz. 2015. Hermeneutika al-Qur’an (Tema-tema Kontroversial), Yogyakarta:
Kalimedia.
Ma’mun Mu’min. 2015. Pendekatan Studi Islam. Yogyakarta: IDEA Press.
Rofi’udin, “Hermeneutika sebagai Metode Tafsir al-Qur’an” dalam
http://abuqiunsa.blogspot.com/2010/11/hermeneutika-sebagai-metode-
penafsiran.html, diunggah pada 11 Desember 2010 (diunduh 8 September 2016)
Sahiron Syamsuddin. 2010. Hermeneutika al-Qur’an dan Hadis. Sleman: eLSAQ.
Ulya. 2010. Berbagai Pendekatan Studi al-Qur’an. Yogyakarta: Idea Press.
Ulya. 2011. Filsafat Ilmu Pengetahuan. Kudus: STAIN Press.
18
[1] Ulya, Berbagai Pendekatan Studi al-Qur’an, Idea Press, Yogyakarta,
2010, hlm. 55.
19
[2] Fahruddin Faiz, Hermeneutika al-Qur’an (Tema-tema Kontroversial),
Kalimedia, Yogyakarta, 2015, cet. 1, hlm. 4.
20
[3] Ibid, hlm. 6
21
[4] Lurus Imam Santoso, Pendekatan Hermeneutika dalam Studi Islam,
dalam “Pendekatan Studi Islam”, (ed) Ma’mun Mu’min, IDEA Press,
Yogyakarta, 2015, hlm. 114.
22
[5] Ulya, Filsafat Ilmu Pengetahuan, STAIN Press, Kudus, 2011, hlm.
121.
23
[6] Saifuddin, “Hermeneutika Sufi (Menembus Makna di Balik Kata)”
dalam Hermeneutika al-Qur’an dan Hadis, (ed) Sahiron Syamsuddin, eLSAQ,
Sleman, 2010, hlm. 52.
24
[7] Ansori, “Teks dan Otoritas (Memahami Pemikiran Hermeneutika
Khaled M. Abou El-Fadl)” dalam Jurnal Studi Ilmu-ilmu al-Qur’an dan Hadis
Vol. 10 No. 1, Jur. Tafsir Hadits, Yogyakarta, 2009, hlm.55.
25
[8] Ulya, Berbagai Pendekatan Studi al-Qur’an, Op.Cit, hlm. 58.
26
[9] Fahruddin Faiz, Op. Cit, hlm. 17
27
[10] Ibid, hlm. 22
28
[11] Rofi’udin, “Hermeneutika sebagai Metode Tafsir al-Qur’an” dalam
http://abuqiunsa.blogspot.com/2010/11/hermeneutika-sebagai-metode-
penafsiran.html, diunggah pada 11 Desember 2010 (diunduh 8 September 2016)
29
[12] Fahruddin Faiz, Op. Cit, hlm. 29.
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
[13] Ibid, hlm. 30
31
[14] Ibid, hlm. 36
32
[15] Ibid, hlm. 45
33
[16] Ibid, hlm. 37
34
[17] Ibid, hlm. 23-25
30
31
32
33
34