Abstrak
Studi ini bertujuan untuk menganalisa Penafsiran Wilhelm Dilthey tekait
Hermeneutika Kajian Alquran. Dengan menggunakan metode penelitian
kepustakaan. Studi ini menunjukkan bahwa . 1) Biografi Wilhelm Dilthey, 2)
Penjelasan Hermeneutika menurut Wilhelm Dilthey, 3) Implementasi
Hermeneutika dalam Pendidikan Agama Islam. Studi ini memberikan dampak
positif terhadap pengembangan keilmuan filsafat khususnya dalam kajian
penafsiran Wilhelm Dilthey. Analisa kami dapat digunakan untuk menguatkan
argument bahwa pemikiran filsuf barat ternyata bisa berdampingan dengan filsafat
islam.
A. Pendahuluan
Wilhelm Dilthey (19 November 1833 – 1 Oktober 1911) adalah
seorang sejarahwan, psikolog, sosiolog, siswa hermeneutika, dan filsuf Jerman.
Dilthey dapat dianggap sebagai seorang empirisis, berlawanan
dengan idealisme yang meluas di Jerman pada waktu itu, tetapi penjelasannya
tentang apa yang empiris dan eksperiensial berbeda dengan empirisisme
Britania dan positivisme dalam asumsi-asumsi epistemologis dan ontologis sentralnya,
yang diambil dari tradisi-traidisi sastra dan filsafat Jerman. Ayahnya merupakan
seorang pendeta dan pengkhotbah sesuai dengan tradisi yang dijalani keluarganya
secara turun-temurun. Ia menganut paham liberal dan teologi protestan serta
sangat tertarik pada sejarah dan politik. Ibunya adalah anak dari seorang
konduktor musik dan ibunya sendiri juga sangat menyukai musik. Dilthey
mewarisi ketertarikan dari keluarganya akan musik, di mana selama masanya
menjadi siswa ia mempelajari komposisi musik dan menikmati bermain piano.
Esai pertamanya yang dipublikasikan dalam bentuk buku pada tahun 1932
berhasil masuk dibawah judul Of German Poetry and Music. 1
Praktik heurmeneutika telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah
manusia. Heurmeneutika sebagai aktivitas manusia muncul dari kebutuhan untuk
menafsirkan pemikiran atau teks yang ditulis oleh orang lain.Dalam konteks
islam,heurmeneutika merupakan seperangkat metode,teori dan filsafat yang
terfokus pada masalah pemahaman teks. Kata hermeneutika(hermeneutics) berasal
dari bahasa yunani ,yaitu hermenutice atau hermeneutikos.Kata hermeneutikos
dibentuk dari perkataan hermeneuin yang berarti menafsirkan. Bidang ilmu ini
1
Sholikah, Sholikah. "PEMIKIRAN HERMEN¬ EUTIKA WILHELM DILTHEY
(1833–1911 M)." Al Hikmah: Jurnal Studi Keislaman 7.2 (2017): 109-120.
jika dikaitkan dengan kajian keislaman secara logis berkaitan erat dengan ilmu
tafsir al qur’an dan hadist yang dalam hal ini berhadap-hadapan dengan realitas
umat islam yang kontemporer yang penuh dengan persoalan social dan
kemanusiaan.Untuk itu perlu sebuah heurmeneutika yang melampaui penafsiran
klasik terhadap teks al qur’an maupun ilmu hadist.
Dalam menafsirkan alquran seorang mufasir dituntut menguasai beberapa
cabang ilmu untuk dapat menafsirkan sesuai kaidah tafsir islam. Tulisan ini
bertujuan untuk menguraikan prinsip umum hermeneutika yang diterapkan pada al
qur’an. Pembahasan akan dimulai dengan menelusuri sejarah heurmeneutika al
qur’an dari zaman ke zaman.
Studi ini bertujuan untuk menganalisa penafsiran tentang hermeneutika yang
dipelopori oleh Wilhelm dilthey.2
B. Metode Penelitian
2
Ibrahim, Sulaiman. "Hermeneutika Teks: Sebuah Wacana Dalam Metode Tafsir
Alquran?." Hunafa: Jurnal Studia Islamika 11.1 (2014): 23-41.
3
Mukmin, Taufik. "Metode Hermeneutika Dan Permasalahannya Dalam Penafsiran Al-
Quran." El-Ghiroh: Jurnal Studi Keislaman 16.01 (2019): 65-86.
C. Hasil dan Pembahasan
5
Muchtar, M. Ilham. "Analisis konsep hermeneutika dalam tafsir alquran." HUNAFA: Jurnal
Studia Islamika 13.1 (2016): 67-89.
memahami karya-karya manusia dan pemikiran dalam dimensinya yang penuh
nuansa. Hermeneutika menurut Dilthey mengajarkan kita bahwa di balik setiap
tindakan, karya, dan ekspresi manusia terdapat lapisan-lapisan makna yang
menghubungkan kita dengan warisan budaya dan sejarah. Dengan mengadopsi
pendekatan ini, kita dapat lebih menghargai kompleksitas dan keanekaragaman
pengalaman manusia serta melampaui batasan-batasan teks untuk mengungkapkan
inti dari manusia itu sendiri.6
4. Implementasi Hermeneutika dalam Pendidikan Agama Islam
Wilhelm Dilthey adalah seorang filsuf dan sejarawan Jerman yang
memperkenalkan konsep hermeneutika dalam pemahaman teks dan budaya. Dalam
konteks pendidikan agama Islam, implementasi hermeneutika dapat membantu
dalam memahami dan menafsirkan teks-teks suci Islam dengan lebih baik.
Beberapa cara implementasi hermeneutika dalam pendidikan agama Islam menurut
Wilhelm Dilthey 7adalah sebagai berikut:
1. Membaca teks dengan konteks historis dan sosial yang tepat.
Hermeneutika menekankan pentingnya memahami konteks historis dan
sosial di mana teks ditulis untuk dapat memahami makna yang
sebenarnya8.
2. Menggunakan pendekatan kritis dalam membaca teks. Hermeneutika
menekankan pentingnya menggunakan pendekatan kritis dalam membaca
teks untuk dapat memahami makna yang tersembunyi di dalamnya.9
3. Menerapkan prinsip-prinsip hermeneutika dalam pengajaran agama
Islam. Hermeneutika dapat diterapkan dalam pengajaran agama Islam
dengan cara mengajarkan siswa untuk membaca teks dengan konteks yang
tepat dan menggunakan pendekatan kritis dalam membaca teks.
Dalam penelitian, dilaporkan bahwa pendekatan hermeneutika dalam studi Islam
merupakan cara seseorang untuk membaca, memahami, menjelaskan suatu fakta,
teks sumber hukum ajaran Islam baik al-Qur'an maupun hadis. Selain itu,
penelitian juga menyebutkan bahwa hermeneutika sering digunakan dalam ilmu
tafsir kitab suci, seperti kitab Zabur, Taurat dan Injil.
Dalam konteks pendidikan Islam, penelitian menyebutkan bahwa hermeneutika
dapat menjadi wacana dalam dunia pendidikan dan sekaligus sebagai salah satu
6
Al Munir, M. Ied. "Hermeneutika sebagai Metode dalam Kajian Kebudayaan." Titian:
Jurnal Ilmu Humaniora 5.1 (2021): 101-116.
7
ANNIBRAS, Nablur Rahman. Hermeneutika JE Gracia (Sebuah Pengantar). Al-
Bayan: Jurnal Studi Ilmu al-Qur'an dan Tafsir, 2016, 1.1: 71-78.
8
Sofyan, Muhammad. "Konsep Hermeneutika Otoritatif Khaled Abou El
Fadl." KALAM 9.2 (2015): 373-392.
9
Zayd, Nasr Hamid Abu. "Naqd al-Khitab al-Dini." (1994).
metode yang dapat digunakan dalam pendidikan. Selain itu, penelitian juga
menekankan pentingnya para pakar dan pemegang kebijakan dalam pendidikan
Islam untuk mengadakan pembaharuan secara terus-menerus dalam membangun
epistemologi pendidikan Islam.
Dalam kesimpulannya, implementasi hermeneutika dalam pendidikan agama Islam
menurut Wilhelm Dilthey dapat membantu dalam memahami dan menafsirkan
teks-teks suci Islam dengan lebih baik. Hermeneutika dapat diterapkan dalam
pengajaran agama Islam dengan cara mengajarkan siswa untuk membaca teks
dengan konteks yang tepat dan menggunakan pendekatan kritis dalam membaca
teks.10
D. Kesimpulan
Wilhelm Dilthey (1833-1911) adalah seorang filsuf, sejarawan, dan ahli teori
sastra asal Jerman yang berperan penting dalam mengembangkan konsep
hermeneutika, terutama dalam konteks pemahaman sejarah dan manusia. Dia
menekankan bahwa metode ilmiah dalam ilmu alam tidak bisa diterapkan begitu
saja dalam memahami manusia dan budaya. Hermeneutika merupakan suatu
pendekatan dalam penafsiran teks yang memiliki signifikansi penting dalam kajian
Al-Quran. Dalam dunia yang kompleks ini, di mana makna dan pesan seringkali
dapat tersembunyi di balik lapisan-lapisan yang dalam, hermeneutika hadir
sebagai panduan yang esensial dalam mengurai kekayaan ayat-ayat suci Al-Quran.
Dengan mempertimbangkan berbagai aspek seperti konteks sejarah, analisis
linguistik, perangkat budaya, pertimbangan etika, serta dimensi spiritual, para
penafsir yang menerapkan metode hermeneutika berupaya untuk menggali makna-
makna yang lebih mendalam dan relevan dari setiap ayat Al-Quran, dan
menjembatani makna tersebut dengan kehidupan manusia dalam konteks zaman
sekarang. Secara keseluruhan, kontribusi Wilhelm Dilthey dalam pengembangan
hermeneutika telah melahirkan pandangan mendalam tentang bagaimana kita dapat
meraih pemahaman yang lebih dalam terhadap kompleksitas pengalaman manusia.
implementasi hermeneutika dalam pendidikan agama Islam menurut Wilhelm
Dilthey dapat membantu dalam memahami dan menafsirkan teks-teks suci Islam
dengan lebih baik. Hermeneutika dapat diterapkan dalam pengajaran agama Islam
dengan cara mengajarkan siswa untuk membaca teks dengan konteks yang tepat
dan menggunakan pendekatan kritis dalam membaca teks.