Karena matan itu terkadang dzahir atau nash (jelas) dan juga
terkadang mutasyabih (samar). Dibagian dzahir atau nash
terdapat perbedaan yang sedikit sekali, sedangkan dibagian
mutasyabih, apabila ditafsirkan dengan menyandarkan hal-hal
yang muhkamat, perbedaanya juga sedikit sekali.
Adapun perbedaan para ahli fiqh dalam berfatwa berangkat dari
perbedaan mereka dalam metode dasar; perbedaan dalam
kepercayaan para perawi hadis, perbedaaan dalam argumentasi
riwayat dan perbedaan dalam standar kemasyhuaran dan
semacamnya.
Referensi Artikel
(Sumber: www.islamalternatif.com)