Rasa ingin defekasi muncul ketika tekanan di rektum mencapai 18mmHg feses → rektum → Distensi rektum → sinyal aferen (pleksus mienterikus) → peristaltik colon s/d rektum → relaksasi sfingter ani interna → relaksasi sfingter ani eksterna → defekasi
Refleks Defekasi Parasimpatis
Saraf rektum terangsang → spinal cord (sacral 2-4) → peristaltik colon s/d rektum → meningkatkan refleks defekasi intrinsik → relaksasi sfingter ani interna dan eksterna → defekasi dibantu oleh otot-otot perut dan diaphragma untuk meningkatkan tekanan intra-abdominal dan oleh musculus levator ani Faktor-faktor Defekasi Usia; semakin tua, motilitas usus besar berkurang yang menyebabkan sulitnya defekasi
Transit time; seiring meningkat secara bermakna sesuai bertambahnya
usia
Diet; kurangnya serat dan air, sehingga feses menjadi kering dan sulit dikeluarkan
Penyakit; misalnya obstruksi usus seperti tumor dsb
Komposisi cairan dan motilitas; semakin lama transit time, semakin
banyak H2O diserap dan feses menjadi kering Pengaruh Makanan Serat terhadap Defekasi
1. Menstimulasi pengunyahan dan aliran saliva serta sekresi cairan lambung
2. Normalisasi waktu perlintasan di saluran cerna. 3. Menjadi subtrat untuk fermentasi diusus besar. 4. Soluble fiber memperlambat pengosongan lambung, pencernaan dan absorpsi nutrisi. 5. Menurunkan kolesterol darah 6. Meningkatkan kepadatan feses dimana akan menurunkan tekanan intraluminal usus besar.