Anda di halaman 1dari 55

GASTRONOMI

BALI
Wilayah Bali
Filosofi
Bali merupakan sebuah perpaduan
daribeberapa aspek, antara lain:
 Alam
 Kepercayaan (agama)
 Adat istiadat dan Budaya
Semua aspek di atas tidak dapat
dipisahkan dalam membentuk karakter
Kebudayaan.
Tri Hitakarana

 Merupakan landasan utama bagi masyarakat


bali beragama hindu dalam mejalankan roda
kehidupan.
 Tujuan : Menjaga Keseimbangan
antara alam, manusia, dan Tuhan.
 Pharayangan : Hubungan manusia dengan
Tuhan.
 Pawongan : Hubungan manusia dengan
manusia
 Palemahan : Hubungan Manusia dengan
Alam Lingkungan
What we must know about
Bali?
 Wilayah Bali (Bali Area)
 Asal-usul (History Of Bali)
 Kepercayaan
 Pura-pura di Bali
 Upakara
 Hari besar Agama Hindu
 Budaya
 Makanan Penunjang upakara dan culinary
Regency of Bali
 Bali terdiri dari 8 kabupaten dan 1 kota madya,
antara lain:
1. Gianyar
2. Badung
3. Karangasem
4. Klungkung
5. Buleleng
6. Tabanan
7. Jembrana
8. Bangli
9. Kota Madya Denpasar
History of Bali
 Bali memiliki suku asli yang bernama suku Bali
AGA, suku ini merupakan suku tertua yang ada
di Bali. Suku ini sampai saat ini masih sangat
premitif dan tinggal di suatu daerah terpencil di
daerah bangli di desa tenganan.
 Penduduk bali yang ada sekarang merupakan
keturunan kerajaan majapahit yang telah
berkembang menjadi masyarakat bali saat ini
dengan membawa kebudayaan bali yang
berkembang di bali saat ini.
Tingkatan Masyarakat di Bali
 Kependudukan di Bali Tidak Menerapkan sistem
kasta seperti yang diterapkan di India, tetapi yang
terjadi adalah pembagian kependudukan
berdasarkan Propesi atau Kewajiban sebagai Umat
yang telah diterapkan semenjak jaman kerajaan.
Pembagian tersebut sebagai berikut:
Sulinggih : Para pedanda dan pemangku
Agung : Para keturunan Kerajaan
Dewa/Gusti : Para prajurit,
Pande : Pandai besi
Pasek : Para pedangang, petani, Dll.
Kepercayaan (Belief)

 Mayoritas masyarakat bali beragama


HINDU DHARMA sebesar 80 %.
 Selain Hindu juga terdapat agama
lainnya yang hidup secara berdampingan
dan damai, antara lain:
 Islam, Kristen, Budha, dan lainnya.
PURA-PURA di BALI

 Bali di kenal sebagai pulau seribu pura.


 Beberapa pura terbesar yang ada di bali,
antara lain:
Besakih
Tanah Lot
Uluwatu
Upacara

 Upakara merupakan suatu wujud rasa syukur


yang dilakukan oleh umat hindu di bali atas
segala yang telah diberikan oleh ida sang
hyang widi wasa.
 Perwujudan tersebut dilakukan dengan
mempersembahkan seluruh hasil alam dalam
wujud banten (sesajen).
 Upacara ini dilakukan setiap hari untuk yadnya
dalam ruang lingkup kecil.
Upacara Kemanusiaan
(Manusa Yadnya)
 Upacara manusia yadnya dilakukan untuk
menyucikan manusia secara lahir dan bathin.
 Dalam melaksanakan upacara yadnya tidak
dituntut harus besar-besaran tergantung
tingkat ekonomi masing-masing.
 3 tingkatan dalam upakara umat hindu: Nista,
Madya, dan Utama.
 Beberapa jenis upacara manusia yadnya
Mangedong-gedongan

 Upacara bayi dalam kandungan berumur


7 bulan (dalam adat jawa di sebut 7
Bulanan.
 Tujuan: Mendoakan semoga ibu dan bayi
diberikan keselamatan saat melahirkan.
 Selain itu juga bertujuan menbuka jalan
bagi sibayi agar dapat lahir secara
mudah
Upacara Bayi Baru Lahir
 Merupakan upacara penyambutan kedatangan
si anggota keluarga baru.
 Tujuan: agar si bayi dapat memulai perjalanan
hidup dengan keluarga yang baru tanpa
halangan.
 . Jenis makanan selamatan yang biasa
dihidangkan begitu minim yaitu berupa telur
ayam yang dirangkai dengan nyuh daksin
(buah kelapa yang dipangkas dan disisakan
serabut bagian atasnya), serta sarana sajen
lainnya.
Upacara Kambuan

 Merupakan acara untuk memperingati 42


hari lahirnya si bayi.
 Tujuan : mendoakan si bayi agar dapat
bertumbuh kembang dengan normal baik
secara fisik maupun psikis.
Upacara kepus Puser
Upacara Kepus Puser atau Pupus Puser bisa juga di
sebut Penelahan. Kepus Puser artinya lepasnya tali
puser yang tersisa saat bayi lahir. Hidangan yang
disajikan minim telur ayam yang dirangkai dengan
nyuh daksina yang ditambah dengan tumpeng.
Adapun sarana upacara tersebut:
 Banten penelahan: beras kuning, daun dadap.
 Banten kumara: hidangan berupa nasi putih kuning,
beberapa jenis kue, buah-buahan (pisang emas),
canang, lenga wangi, burat wangi, canang sari.
 Banten labaan: hidangan/nasi dengan lauk pauknya.
 Segehan empat buah dengan warna merah, putih,
kuning, dan hitam. Masing-masing berisi bawang, jahe
dan garam.
Upacara 3 Bulanan

 Pada saat upacara ini, si bayi diupacarai dalam


rangka menyucikan lahir dan bathinnya.
 Pada saat upacara ini bayi juga telah
diperkenankan untuk memasuki areal tempat
Suci.
 Pada saat upacara ini juga dilakukan upacara
pemberian nama, potong rambut, dan
menginjak tanah untuk pertama kalinya.
Upacara ini biasa disebut juga dengan istilah
upacara nyumbutin , yaitu pada saat usia bayi
menginjak 3 bulan (tiga bulan yang dimaksud
adalah 105 hari).
Pada upacara ini makanan selamatannya
adalah:
 Nasi putih
 Lawar putih
 Sate cenik (kecil)
 Serapah hati (rempelo hati)
 Sayur ares
 Jajanan (kue bantal)
Upacara otonan
 Upacara otonan diperingati setiap 210 hari
dalam kalender bali.
 Upacara ini akan terus berlangsung sampai
anak tersebut menginjak dewasa
 Upacara ini bertujuan untuk memberikan
kekuatan secara fisik, mental, dan spiritual
kepada sang anak agar dapat mengendalikan
hawa nafsu (kama) yang ada pada setiap
manusia.
 Makanan upacara yang dihidangkan : Nasi
tumpeng, Nasi kuning, ayam betutu, sate nyuh,
lawar nangka muda
Upacara Mepandes/Mesanggih
(Potong Gigi)
Upacara Mapandes/Mesanggih
 Merupakan upacara yang wajib dilakukan oleh umat
hindu.
 Mesanggih artinya mengasah atau
memotong.(pemotongan gigi seri dan gigi taring)
 Upacara ini dilakukan apabila seorang telah memasuki
masa remaja paling tidak berumur 15 tahun.
 Tujuan
Agar dapat mengendalikan SAD RIPU yang dimiliki oleh
manusia. Sad ripu merupakan 6 sifat jahat yang dimiliki
oleh setiaap manusia, antara lain:
Kemarahan, Ketamakan, Keinginan, Hawa nafsu, Iri hati,
dan Kebingungan.
6 Sifat buruk( kebinatangan) meliputi:
1. Kama (hawa nafsu yang tidak terkendalikan)
2. Loba (ketamakan, ingin selalu mendapatkan
yang lebih)
3. Krodha (marahyang melampaui batas dan
tidak terkendali
4. Mada (kemabukan yang membawa kegelapan
pikiran
5. Moha (kebingungan/ kurang mampu berkon-
sentrasi.)
6. Matsarya (iri hati/ dengki)
Perlengkapan Upacara
 Sirih pinang dan piring adat melambangkan
kesucian, kemuliaan, dan penghormatan kepada
leluhurnya.
 Telur ayam melambangkan supaya mempunyai
keturunan yang banyak seperti ayam.
 Daging kelapa melambangkan supaya hati mereka
lemah lembut seperti daging kelapa tersebut.
 Gula merah melambangkan supaya mempunyai
masa depan yang manis seperti gula. Artinya agar
dalam menjalani hidupnya kelak senantiasa
mendapat kesenangan dan kedamaian hidup.
 Daun pacar melambangkan agar mereka kelak
mudah mendapat jodoh yang baik.
Hidangan upacara yang disajikan

 Nasi tumpeng
 Nasi kuning
 Ayam betutu atau bisa dipakai ayam
panggang
 Sate nyuh
 Lawar nangka muda (tewel cincang)
 Jajan/kue kekupa
 Jajan/kue bantal biu
Upacara Pawiwahan
(Pernikahan)
 Upacara pernikahan di bali pada intinya terdiri dari
beberapa acara pokok:
 Memadik: Meminang sang calon istri
 Mebiukaonan: Merupakan suatu upacara cara sakral
yang dilaksanakan bertujuan menyucikan kama (benih)
dari masing-masing calon pengantin, dalam upacara ini
terdapat 3 saksi yang harus ada:
 Bhuta Saksi : Kesaksian dari alam bawah
 Manusa Saksi : Kesaksian dari anggota Masyarakat
 Dewa Saksi : Kesaksian dari Alam Dewata (Tuhan)
 Sehingga perkawinan itu dapat dikatakan sah menurut
agama hindu.
Prosesi Mebiukaonan
 Mesakapan : merupakan inti dari upacara
pernikahan.
 Pada acara ini dilaksanakan ritual natab
banten yaitu: pemberkatan oleh sulinggih
dan upacara persembahyangan ke pura-
pura dengan tujuan memperkenalkan
anggota masyarakat yang baru telah
datang.
 Mapejati: Merupakan runtutan upacara
yang terakhir.
 Pada acara ini pengantin wanita dan pria
datang ke rumah sang pengantin wanita
dengan membawa Jejauman (Kue-kue
Khas bali).
 Tujuan: pengantin wanita mohon pamit
pada para leluhur dan keluarga yang akan
ditinggalkan.
Hidangan yang disajikan
 Nasi pangeduh (melambangkan sarana
pereda/penenang/pengharmonis keadaan) yang
terdiri dari: nasi putih, daging kecap babi, babi
goreng bumbu manis, udang goreng berbumbu,
ceplok telur, kacang cina, jejeruk, sayur bumbu
jejeruk, sambal mbe (sambal berambang goreng)
 Babi guling kecil
 Tum siap (botok ayam)
 Be urutan
 Kokomoh
 Jajan/kue kaliandrem
 Jajan/kue sumping
 Jajan/kue bikang
Upacara Ngaben
 Upacara ngaben merupakan wujud bakti
terakhir seorang anak terhadap orang
tuanya.
 Upacara ini dilakukan untuk
mengembalikan wujud sarira manusia ke
pada element penyusunnya: yaitu: Tanah,
Api, Udara, akasa, dan Air.
 Tujuan utama: menyucikan pitara atau
leluhur agar dapat kembali bersatu
dengan sang pencipta.
Jenis-jenis Upacara
Ngaben
 Ngaben Masal: Ngaben Yang dilakukan secara
massal oleh suatu desa adat. Ngaben masal
dilakukan dalam rangka menekan biaya yang
dibutuhkan pada upacara ngaben, sehingga
bagi keluarga yang kurang mampu akan tidak
terlalu terbebani. Ngaben masal dilakukan
setiap 5 tahun sekali.
 Ngaben individual: biasanya dilakukan oleh
para sulinggih yang sudah tersucikan, para
keluarga raja dan orang mampu.
Hidangan minimalis

Nasi putih
Sate nyuh (sate lembat)
Tum siap (botok ayam)
Jejeruk tewel daun belimbing
Kue uli hitam kering
Hari-hari besar Agama
Hindu
Galungan
 Galungan : merupakan hari kemenangan Dharma
melawan Adharma bagi Umat hindu.
 Hari Galungan diperingati setiap 210 hari sekali atau 6
bulan dalam kalender Bali tepatnya jatuh pada hari
Buda Kliwon wuku dunggulan.
 Ciri Khas Hari raya galungan adalah pendirian penjor
yang merupakn simbul dari megahnya gunung agung.
 Sehari sebelum hari suci galungan disebut hari
penampahan atau hari pemotongan kurban
 Sehari sesudah hari suci galungan disebut hari manis
galungan yang merupakn hari bagi umat hindu untuk
bersilaturahmi bersama anggota keluarga
Kuningan

 Hari raya kuningan dirayakan 10 hari


setelah hari raya galungan.
 Ciri khas hari raya kuningan adalah
pembuatan tamyang dan Capah yang
merupakn simbul tampeng bagi diri
manusia dalam menghadapi kekuatan
hawa nafsu.
Hari Raya Nyepi

 Merupakan hari untuk memperingati


pergantian tahun Caka.
 Tujuan dari upacara nyepi adalah
membersihkan macro dan micro cosmos
dari kekuatan alam yang selama setahun
terjadi.
Rangkaian Upacara Nyepi
 Melasti : dilakukan bersama-sama menuju
pantai. Tujuannya adalah menyucikan semua
pratima yang ada diberbagai pura.
 Tawur Agung: Mengadakan Pencaruan di
Perempatan jalan dengan tujuan memberikan
labaan dan Menetralisir kekuatan negatif alam
 Upacara Ngerupuk: Merupakan acara keliling
kampung menjelang sandi kala. Dilakukan oleh
semua masyarakat kampung dengan
mengarak ogoh-ogoh dan memainkan
beleganjur.
OGOH-OGOH
Melasti
Hari Nyepi
 Pada saat Nyepi berlangsung semua
masyarakat hindu melakukan catur brata
penyepian yaitu 4 hal yang tidak boleh
dilakukan dalam nyepi:
 Tidak Boleh menyalakan: api, lampu, dll
 Tidak boleh berpergian keluar rumah.
 Tidak boleh menikmati hiburan
 Tidak boleh melakukan aktivitas pekerjaan
 Semua itu dilakukan dari matahari terbit
sampai matahari terbit lagi (24 jam )
Hari Suci Saraswati

 Merupakan hari suci untuk meperingati


turunya ilmu pengetahuan.
 Dewi yang dipuja adalah dewi saraswati
 Pada perayaan hari suci saraswati
dilakukan penyucian terhadap semua
jenis buku, sastra, dan sumber ilmu
pengetahuan dengan sarana sesajen
yang telah ditetapkan.
Upacara Mesambuh

Upacara mesambuh adalah upacara


persembahan korban suci terhadap butha kala
dengan maksud agar tidak mengganggu
jalannya upacara. Upacara ini dilaksanakan
diperempatan jalan yang akan dilalui untuk
mengarak jenazah.
Jenis makanan selamatannya adalah:
 Nasi pangkonan
 Lelawaran
 Sate nyuh (sate lembat)
 Jukut balung
Art and Cultures
Seni dan Budaya

 Bali dikenal sebagai daerah dengan


kreatifitas seni dan budaya yang sangat
beranekaragam
 Setiap kabupaten di Bali Memiliki seni
dan budaya yang berbeda Beda
 Kesenian meliputi: seni Tari, Tabuh,
Lukis, Ukir, Pahat, dan Artsitektur.
Makanan Penunjang
Upakara dan Culinari
Makanan Penunjang
Upakara
 Lawar
 Sate Lilit
 Babi Guling
 Bebek betutu
 Jajan Cacalan
Makanan Khas Bali
Makanan Utama  Nasi Bubuh
 Ayam Betutu  Nasi Tepeng
 Babi Guling  Penyon
 Bandot  Sate Kablet
 Be Kokak Mekuah  Sate Lilit
 Be Pasih Mesambel Matah  Sate Pentul
 Bebek Betutu  Sate Penyu
 Berengkes  Sate Tusuk
 Jejeruk  Timbungan
 Jukut Urab  Tum
 Lawar  Urutan Tabanan
*
Fungsi Makanan dlm pandangan masy.
Bali
 Untuk pertumbuhan dan kesehatan.
 Untuk Upacara: untuk: para dewa, buta kala, para
roh leluhur, dan manusia.
 Sosial: Untuk memelihara dan mengembangkan
hubungan sosial, dan menunjukkan status sosial
di masyarakat. Memantapkan dan
mengembangkan integrasi sosial. Contoh :
Magibug
 Estetis/ seni keindahan (warna, bentuk, struktur,
arti yang berkaitan dengan religius dan filosofis)
 Kenikmatan dan pemenuhan kebutuhan fisik.
Pemakaian Bumbu
 Base manis terdiri dari: garam, minyak kelapa,
bawang merah, bawang putih, kencur, gula aren,
terasi, dan jeruk limau.
 Base genep: garam, minyak kelapa, bawang
merah, bawang putih, cabe merah, kencur, gula
aren, jahe, lengkuas, kunir, kemiri, sereh, daun
salam, terasi, dan jeruk limau.
 Base wangi/ jejaton: merica hitam, merica putih,
ketumbar, jinten, tabia-bun, cengkeh, pala, wijen,
jangur, lempuyang, jeruk purut, kayu manis,
menyan.
 Base Gede: semua bumbu yang tercantum di
atas (gabungan)
Thank You…………

ADA PERTANYAAN???

Anda mungkin juga menyukai