Gastronomi Bali
Gastronomi Bali
BALI
Wilayah Bali
Filosofi
Bali merupakan sebuah perpaduan
daribeberapa aspek, antara lain:
Alam
Kepercayaan (agama)
Adat istiadat dan Budaya
Semua aspek di atas tidak dapat
dipisahkan dalam membentuk karakter
Kebudayaan.
Tri Hitakarana
Nasi tumpeng
Nasi kuning
Ayam betutu atau bisa dipakai ayam
panggang
Sate nyuh
Lawar nangka muda (tewel cincang)
Jajan/kue kekupa
Jajan/kue bantal biu
Upacara Pawiwahan
(Pernikahan)
Upacara pernikahan di bali pada intinya terdiri dari
beberapa acara pokok:
Memadik: Meminang sang calon istri
Mebiukaonan: Merupakan suatu upacara cara sakral
yang dilaksanakan bertujuan menyucikan kama (benih)
dari masing-masing calon pengantin, dalam upacara ini
terdapat 3 saksi yang harus ada:
Bhuta Saksi : Kesaksian dari alam bawah
Manusa Saksi : Kesaksian dari anggota Masyarakat
Dewa Saksi : Kesaksian dari Alam Dewata (Tuhan)
Sehingga perkawinan itu dapat dikatakan sah menurut
agama hindu.
Prosesi Mebiukaonan
Mesakapan : merupakan inti dari upacara
pernikahan.
Pada acara ini dilaksanakan ritual natab
banten yaitu: pemberkatan oleh sulinggih
dan upacara persembahyangan ke pura-
pura dengan tujuan memperkenalkan
anggota masyarakat yang baru telah
datang.
Mapejati: Merupakan runtutan upacara
yang terakhir.
Pada acara ini pengantin wanita dan pria
datang ke rumah sang pengantin wanita
dengan membawa Jejauman (Kue-kue
Khas bali).
Tujuan: pengantin wanita mohon pamit
pada para leluhur dan keluarga yang akan
ditinggalkan.
Hidangan yang disajikan
Nasi pangeduh (melambangkan sarana
pereda/penenang/pengharmonis keadaan) yang
terdiri dari: nasi putih, daging kecap babi, babi
goreng bumbu manis, udang goreng berbumbu,
ceplok telur, kacang cina, jejeruk, sayur bumbu
jejeruk, sambal mbe (sambal berambang goreng)
Babi guling kecil
Tum siap (botok ayam)
Be urutan
Kokomoh
Jajan/kue kaliandrem
Jajan/kue sumping
Jajan/kue bikang
Upacara Ngaben
Upacara ngaben merupakan wujud bakti
terakhir seorang anak terhadap orang
tuanya.
Upacara ini dilakukan untuk
mengembalikan wujud sarira manusia ke
pada element penyusunnya: yaitu: Tanah,
Api, Udara, akasa, dan Air.
Tujuan utama: menyucikan pitara atau
leluhur agar dapat kembali bersatu
dengan sang pencipta.
Jenis-jenis Upacara
Ngaben
Ngaben Masal: Ngaben Yang dilakukan secara
massal oleh suatu desa adat. Ngaben masal
dilakukan dalam rangka menekan biaya yang
dibutuhkan pada upacara ngaben, sehingga
bagi keluarga yang kurang mampu akan tidak
terlalu terbebani. Ngaben masal dilakukan
setiap 5 tahun sekali.
Ngaben individual: biasanya dilakukan oleh
para sulinggih yang sudah tersucikan, para
keluarga raja dan orang mampu.
Hidangan minimalis
Nasi putih
Sate nyuh (sate lembat)
Tum siap (botok ayam)
Jejeruk tewel daun belimbing
Kue uli hitam kering
Hari-hari besar Agama
Hindu
Galungan
Galungan : merupakan hari kemenangan Dharma
melawan Adharma bagi Umat hindu.
Hari Galungan diperingati setiap 210 hari sekali atau 6
bulan dalam kalender Bali tepatnya jatuh pada hari
Buda Kliwon wuku dunggulan.
Ciri Khas Hari raya galungan adalah pendirian penjor
yang merupakn simbul dari megahnya gunung agung.
Sehari sebelum hari suci galungan disebut hari
penampahan atau hari pemotongan kurban
Sehari sesudah hari suci galungan disebut hari manis
galungan yang merupakn hari bagi umat hindu untuk
bersilaturahmi bersama anggota keluarga
Kuningan
ADA PERTANYAAN???