Anda di halaman 1dari 48

FITOGEOGRAPHY OF RUDERAL PLANTS

Presented by :
Kelompok 1 & 9

JURUSAN BIOLOGI
FA K U LTA S M AT E M AT I K A D A N I L M U P E N G E TA H U A N A L A M
U N I V E R S I TA S R I A U
2 0 17
MEMBER OF THIS GROUP

Debby Nurdasmiati Muhammad Fadli


Dedi Nur Cahyo Nur Aisyah
Dian Fitriani Pria Angela
Hestia Hairima Rasyidah Ulfa
Ilham fachrozi Sarima Ester Manullang
R
P
U
L
D
A
E
N
R
T
A
S
L
PENGERTIAN
S p e s ies
t u m buh an
r u d e ral ( Ru dus
l a t . = p u in g -
p u in g)
m e rupa kan
t u m buh an ya n g
d a pa t h i dup
d i da era h
t u m pukan
s a m pah, d a e ra h
b e rba t u, w i layah
ya n g te rg angg u
a t a u m i s kin
h a ra , d i te pi
j a lan a ta u
d a e rah ya n g
t i da k d i g un akan
d a n d i t ingga lkan.
Annual weed (semusim)
SIKLUS Biennial weed (dua musim)
HIDUP Perenial weed (tahunan)
Grasses
MORFOLOGI Sedges
Broad leaf

KLASIFIKASI Kompetitif Epifit


CARA HIDUP
Parasit Ruderal

Terrestrial Aerialweed
HABITAT Aquatic
Cara Penyebaran : Penyebaran :
Biji a. Manusia : Menempel
Spora pada kendaraan, Pada
Rizhoma kayu, wool.
umbi b. Binatang :
Batang  Epizoochory
Akar (menempel)
 Endozoochory (faeses)
a. Angin :Biji gulma yang
bersayap
b. Air : Biji yang hanyut
terbawa arus
1. Annual weed berkecambah
(semusim) (musim semi)

Tumbuh kurang dari 1 tahun tumbuh


Menghasilkan banyak biji (musim panas)
Terdiri dari :
menghasilkan biji dan mati
Semusim panas (musim gugur)

Semusim dingin
berkecambah tumbuh Menghasilkan biji dan mati
(musim gugur) (musim semi) (musim panas)
2. BIENNIAL WEED (DUA MUSIM)

Ciri – ciri :
a. Tumbuh antara 1–2
tahun
b. Biji berkecambah
dalam satu musim
c. Menghasilkan roset
3. PERENNIAL WEED (TAHUNAN)
Perennial weed terdiri dari :
Ciri – ciri : a. Sederhana : bereproduksi
a. Tumbuh > 2 tahun dengan biji saja
b. Berumbi lapis :
b. Bereproduksi bereproduksi umbi
dengan biji & lapis, umbi kecil dan biji
c. Merambat : menyebar
menyebar secara dengan stolon, rimpang
dan biji
vegetatif
Grasses (rerumputan) :
Termasuk monokotiledon Broadleaf (berdaun lebar) :
Daun kecil dan tegak lurus Termasuk dikotiledon
Berakar serabut Daun lebar
Titik tumbuh di bawah tanah Berakar tunggang

Sedges (berdaun pita)


Berada di tempat basah
Batang berbentuk segitiga atau
bulat
a. Gulma Air (Aquatic weeds) c. Menumpang pada
Seluruh hidupnya di air Tanaman Lain (Aerial weeds)
Contoh : Bersifat epifit dan para-sit
Monochoria vaginalis Presl Contoh :
Jussieua linifolia Vahl. Lorantus sp.
Hymenolepis sp.
b. Gulma Darat (Terrestrial
weeds)
Tumbuh di lahan kering
Contoh :
Cyperus rotundus L.
Gulma Kompetitif Gulma Epifit
Kuat dalam berkompetisi Hidupnya menumpang
Mendominasi tanaman Tidak mengambil maka-nan
budidaya dari inangnya

Gulma Parasit Gulma Ruderal


Hidupnya menumpang Tumbuh di tempat yang tidak
Mengambil makanan dari digunakan
tanaman yang ditumpangi Kehadirannya tidak
dipedulikan manusia
Hidup menumpang Melilit pada tanaman lain
Aerasi
Suhu
pH TANAH BIOTIK
Kandungan
unsur hara
Kelembaban Ternak
Air
air tanah IKLIM Manusia
Gas
Suhu
Cahaya
Angin
HASIL PENGAMATAN
1. Di area pinggiran Taman Hutan Raya Sultan Syarif Khasim ditemukan tumbuhan
ruderal yaitu rumput teki, namun rumput teki ini tidak ada yang tumbuh dibawah
pohon Trypolium sp. Dikarenakan daun dari pohon tersebut mengandung alelopati,
yang dalam hal ini tumbuhan lain tidak memiliki kesempatan hidup disekitarnya.
2. Terdapat rumput dan paku dibawah pohon-pohon besar pada area pinggiran Hutan.
3. Terdapat hamparan tumbuhan paku resam disekitar area trek
Tanaman paku Disekitar trek
DOMINASI
DOMINASI

Berbagai jenis tanaman yang dominan


dalam suatu komunitas.

Tanaman yang mendominasi tanaman


lain di suatu area dalam ukuran, sifat
dan bentuk.
HUBUNGAN TUMBUH-TUMBUHAN
DALAM MASYARAKAT HUTAN
Suatu masyarakat hutan adalah
sekelompok tumbuh-tumbuhan
yang dikuasai pohon yang
menempati suatu tempat
tumbuh atau habitat, di mana
terdapat hubungan timbal-balik
antara tumbuh-tumbuhan itu
satu sama lain dan dengan
lingkungannya.
HUBUNGAN ANTAR TUMBUHAN

1. Persaingan

2. Stratifikasi (lapisan
tajuk/estase)

3. Hubungan Ketergantungan
(Dependence)
Persaingan perebutan cahaya Perluasan tajuk
DINAMIKA MASYARAKAT TUMBUHAN
Masyarakat hutan terbentuk secara berangsur-angsur melalui beberapa
tahap :
1. invasi oleh tumbuh-tumbuhan
2. Adaptasi
3. Agregasi
4. Persaingan
5. penguasaan
6. Reaksi terhadap tempat tumbuh
7. Stabilisasi.

Proses ini disebut SUKSESI atau SERO.


KOMPETISI
PENGERTIAN
Kompetisi berasal dari kata competere yang berarti mencari
atau mengejar sesuatu yang secara bersamaan dibutuhkan
oleh lebih dari satu pencari.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya
hubungan sesama tanaman yaitu :

adanya kompetisi yang disebabkan Tumbuhan tertentu baik masih hidup Adanya pengaruh baik fisik maupun
kekurangan sumber energy atau atau sudah mati menghasilkan maupun biologis lingkungan yang
sumber daya lainnya yang terbatas senyawa kimia yang dapat dapat mempengaruhi pertumbuhan
seperti sinar matahari, unsur hara, mempengaruhi tumbuhan lain. dan perkembangan jenis-jenis
dan air. Kompetisi ini disebut juga Senyawa kimia tersebut disebut tumbuhan yang bertindak sebagai
alelospoli. allelopati tuan rumah atau inang
interaksi antar individu yang
muncul akibat kesamaan
kebutuhan akan sumberdaya
yang bersifat terbatas,
sehingga membatasi
KOMPETISI kemampuan bertahan
(survival), pertumbuhan dan
reproduksi individu kompettisi
didefinisikan sebagai
interaksi antar individu yang
berakibat pada pengurangan
kemampuan hidup mereka
Faktor utama yang mempengaruh persaingan antar jenis
tanaman yang sama diantaranya kerapatan. Pengaruh
persaingan dapat terlihat pada laju pertumbuhan (misalnya
tinggi tanaman dan diameter batang), warna daun atau
kandungan klorofil, serta komponen dan daya hasil
KOMPERTISI
KO-EKSISTENSI
KO-EKSISTENSI
 Niche
 Grinnell (1918): subdivisi habitat yang mengandung kebutuhan
makanan, suhu, kelembaban, pH, dan persyaratan lainnya dari
organisme.
 Elton (1927) dan Hutchinson (1958): peran organisme dalam
masyarakat
 Gause: dua spesies dengan persyaratan serupa tidak dapat hidup
bersama di tempat yang sama
 Hardin (1960): Prinsip Gause, dikenal sebagai prinsip
pengecualian kompetitif, dimana pesaing langsung tidak dapat
hidup berdampingan
KO-EKSISTENSI PADA SPESIES

 David Lack: Persaingan dan koeksistensi sekitar 40 pasang


burung, dimediasi oleh segregasi habitat.
Contoh koeksistensi Burung pipit Darwin di Galapagos Terns di
Pulau Christmas (Ashmole 1968)
Number of species pairs
Segregating across different axes

0
10
20

By geography

By habitat

chap08 Competition and coexistence By feeding habitat


among 40 species.
Fig. 8.16 Type of separation

36
CONTOH LAIN PADA TUMBUHAN

Terdapat sebuah
tumbuhan paku yang
menempel pada
inangnya berupa
pohon yang
merupakan family
hiporbiaceae
Terdapat sebuah
tumbuhan yang
merambat pada
batang pohon yang
merupakan family
dari ochinaceae
Keberhasilan ekol ogi spesies tanam an dan cara mereka hidup
berdampingan dalam sebuah komunitas dapat dilihat pada akhirnya
ditentukan oleh empat proses utama:
spesiasi,migrasi , stokastik demografis dan perbedaan ekologis antar
spesies.
Berbagai paradigm a koeksistensi telah diajukan yang
menghubungkan bobot yang berbeda dengan keempat p roses ini . Teori
netral keanekaragaman hayati [8] menunjukkan bahwa migrasi,
stochasticity dan spesiasi dapat menjelaskan distribusi kelimpahan spesies
pada komuni tas spesiaga tanpa perlu memper timbangkan perbedaan
ekol ogi s antar spesies . Namun, pol a yang dipredi ksi oleh teori netral juga
dapat segera muncul dengan mekanisme yang mel ibatkan perbedaan
ekol ogi s . Oleh karena itu, memahami penyebab koeksi stensi tidak dapat
didasarkan pada kesimpulan mekanisme dari pola saja dan juga harus
secara langsung mengatasi mekanisme interaksi antar spesies.
Ketika interaksi spesies melibatkan lebih dari dua spesies
tanaman, hierarki kompetitif intransitif mendorong koeksistensi
bahkan ketika spesies menunjukkan tumpang tindih yang besar
dalam persyaratan niche mereka. Dinamika transitif dapat
dipahami sebagai permainan gunting batu gunting yang terkenal,
di mana spesies A spesies mengungguli B, spesies B mengungguli
spesies C, dan spesies C mengungguli spesies A.
Dinamika semacam itu bertindak sebagai mekanisme
penstabil karena mereka akan paling tidak menyukai spesies
umum dengan mendukung pertumbuhan populasi yang cepat dari
spesies yang mengunggulinya.
Sampai saat ini, sebagian besar te ori tentang koeksi stensi spesi es
tanaman ber fokus secara eksklusif pada interaksi kompetitif . Namun, beberapa
studi te oreti s juga mencakup interaksi fasilitatif . M odel ini mempredi ksi bahwa,
dalam beberapa kondisi, fasilitasi dapat memper tahankan komunitas kaya
spesi es . Mi sal nya, fasilitasi meningkatkan koe ksi stensi , bahkan untuk spesies
yang ber saing untuk sumber daya pembatas yang sama, ketika pesai ng sumber
daya unggul j uga ber ti ndak sebagai penyumbang untuk pesai ng sumber daya
inferior.
Dengan demikian, asimetris memfasilitasi keragaman spesies saat
pesaing unggul mengurangi angka kematian pesaing i nferi or. Fasilitasi dapat
ber tindak sebagai mekani sme stabilisasi - terut ama di lingkungan yang keras -
karena kelimpahan spesi es meningkat secara keseluruhan di sekitar para
dermawan menyukai spesi es langka dengan mengurangi risi ko kepunahan
stokastik . Namun, fasilitasi secara tidak l angsung dapat mengurangi
koeksistensi lokal saat kep adatan tanaman meningkat di sekitar penyumbang,
sehingga spesies penerima mendapat pengalaman yang lebih ketat dari spesies
lain.
SEED BANK
PENGERTIAN SEED BANK
Seed bank adalah agregasi dari biji yang belum Tumbuh dan
berpotensi untuk menggantikan tanaman dewasa dikemudian
waktu.

Seed bank dapat dijumpai dalam berbagai habitat, diantaranya padang


rumput, tanah, sawah dan hutan. Keberadaan Seed bank dipengaruhi oleh
adanya faktor biotik dan abiotik.
PERAN SEED BANK
 Seed bank berperanan sebagai sumber genetika untuk kepentingan
konservasi dan pemuliaan.
 Keberadaan bank benih sangatlah penting dalam pengembangan
dan pelestarian plasma nutfah tumbuhan di dunia.
FAKTOR – FAKTOR REGENERASI SEED BANK

 1. kelimpahan spesies
 2. Celah dan ukuran celah
 3. Pertumbuhan dan ketahanan di celah
 4. Keragaman ketersediaan sumber daya di alam
KEADAAN SEED BANK DI TAHURA DI AREA
PINGGIRAN

Top soil

SEED Area 5 cm diatas


Permukaan
BANK Area 10 cm diatas
Permukaan
SEED BANK TOP SOIL
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai