Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PRAKTEK

KERJA LAPANGAN DI
RSUD PANDAN ARANG
BOYOLALI
Oleh :
1. FAUZIA AMALIA HIDAYANI NIM 1162054
2. FAUZIA HANUM KUSUMAWATI NIM 1161015
3. SISILLYA LESLIE NIM 1162090
LATAR BELAKANG
Rumah Sakit Pandan Arang Boyolali merupakan institusi kesehatan yang

mengedepankan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Rumah Sakit Pandan

Arang Boyolali menyediakan sarana dan prasarana yang dapat digunakan untuk

menunjang dalam pelaksanaan program Praktek Kerja Lapangan bagi

mahasiswa Analis Kesehatan, sehingga diharapkan mahasiswa mampu

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang laboratorium.


TUJUAN
 Menjadi salah satu syarat kelulusan untuk mencapai gelar Ahli
Madya (A.Md) di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional
Program Studi D3 Analis kesehatan.

 Menambah pengetahuan mengenai perkembangan ilmu


pengetahuan dan teknologi dalam bidang Analis Kesehatan.

 Mengetahui gambaran dunia kerja secara nyata.

 Mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan.

 Melatih keterampilan dan kemampuan teknis laboatorium.

 Melatih keterampilan dan kemampuan berkomunikasi dalam


memberi pelayanan kesehatan
TEMPAT DAN WAKTU
PELAKSANAAN

 Tempat : Laboratorium RSUD Pandan Arang


Kabupaten Boyolali

 Waktu : Tanggal 03 September sampai 27 Okober 2018.


PROFIL RSUD PANDAN
ARANG BOYOLALI
A. Sejarah

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandan Arang adalah rumah


sakit milik pemerintah kabupaten Boyolali. RSUD Pandan Arang
awal didirikan berdasarkan Perda Kabupaten Boyolali Nomor
12/4/DPRGR/BI/1961 tanggal 28 Maret 1961 dan mulai berfunsi
pada 1 Oktober 1961 bernama Rumah Sakit Boyolali pada tanggal 12
November 1991 berdasarkan surat keputusan Nomor 1346 tahun
1991 menjadi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandan Arang
Kabupaten Boyolali.
B. Lokasi
 Jalan Kantil Nomor 14 Kabupaten Boyolali.
C. Visi
 Terwujudnya Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali
sebagai pusat pelayanan dan rujukan kesehatan terbaik, ditunjang dengan
pelayanan profesional dan familiar menjadi pilihan utama masyarakat.
D. Misi
 Memberikan pelayanan esehatan paripurna dan bermutu kepada seluruh
lapisan, masyarakat melalui organisasi pemeblajaran (learning
organization), sumber daya manusia yang profesional, produktif dan
berkomitmen serta manajemen mandiri, efektif dan efisien.
E. Motto
 Tekatku pelayanan terbaik
 Pelayananku untuk kesembuhan
 Pengabdianku untuk meringankan penderitaan
SARANA DAN PRASARANA
A. Fasilitas Pelayanan Medik

 Instalasi Rawat Darurat

 Instalasi Rawat Jalan

 Instalasi Rawat Inap

 Instalasi Rawat Intensif

 Instalasi Bedah Central

 Unit Pelayanan Hemodialisa

 Unit Central Diagnostik


B. Instalasi Penunjang Medik

 Instalasi Radiologi

 Instalasi Laboratorium

 Instalasi Farmasi

 Instalasi Rehab Medik

 Instalasi Gizi

 Instalasi Pemliharaan Sarana Rumah Sakit

 Rekam Medik

 Unit Bank Darah

C. Fasilitas lainnya seperti ruang pertemuan, mushola, kantin,


koprasi, tempat parkir dan lain-lain.
PROFIL LABORATORIUM
A. Laboraorium
 Instalasi laboratorium merupakan salah satu sarana penunjang diagnostik yang
mempunyai kedudukan fungsi dan ran bagi trciptanya pningkatan mutu
pelayanan rumah sakit. Sarana pelayanan medik brkaitan dengan spesialis dasar
yaitu laboratorium patologi klinik, laboratorium patologi anatomi.
B. Visi
 Tercapainya laboratorium klinik yang dapat melakuakan seluruh pemeriksaan
yang dibutuhkan olh pelanggan dengan peralatan standar dan canggih.
C. Misi
 Melakukan pelayanan laboratorium secara profesional dengan pmeriksaan yang
cepat, tepat, akura dan terjangkau oleh masyarakat, srta mmberikan keputusan
pelanggan.
D. Falsafah
 Laboratorium menyelenggarakan pelayanan laboratorium medis lainnya yang
ditunjang oleh sarana, petugas pelaksana yang baik, bertanggung jawab,
dilaksanakan secara profesional yang bermutu sesuai dengan kebutuhan pasien.
E. Tujuan Laboratorium

1.Tujuan Umum

 Melaksanakan pelayanan kesehatan dalam pemeriksaan laboratorium


sebagai penunjang diagnosa terhadap pasien

2. Tujuan Khusus

 Meningkatkan pelayanan kesehatan dan pelayanan secara terpadu merata,


berhasil guna dan berdaya guna.

F. Peran dan Fungsi Laboratorium

1. Membantu menegakkan diagnosa dan memastikan diagnosa

2. Sebagai tempat rujukan laboratorium dari Pusksmas Se-Kabupatn Boyolali

3. Tempat pelatihan pendidikan laboratorium

4. Melakukan audit pemeriksaan


G. Cakupan Pemeriksaan

 Hematologi

 Kimia Klinik dan Imunoserologi

 Mikrobiologi

 Parasitologi dan Urinalisa

 Patologi Anatomi
PEMERIKSAAN PROTEIN URIN
MENGGUNAKAN URIN
ANALIZER COMBOSTIK R-300
Pemeriksaan protein urin merupakan pemeriksaan urin rutin yang
biasa disebut “Pemeriksaan Penyaring” ialah beberapa macam
pemeriksaan yang dianggap dasar bagi pemeriksaan selanjutnya dan
yang menyertai pemeriksaan fisik tanpa pendapat khusus
(Gandasoebrata R, 2008). Pada pemeriksaan protein urin ini
menggunakan urin analyzer Combostik R-300.
ALAT DAN BAHAN

 Alat : - Urin Stick


- Urin Analyzer Combostick R-300
- Tabung
- Rak Tabung
- Tisu

 Bahan : - Urin
CARA KERJA
1. Catat identitas pasien pada buku pemeriksaan

2. Tuang sampel urin dari botol penampung kedalam tabung reaksi ¾ tabung.

3. Amati warna dan kejernihan pada sampel urin

4. Pastikan urin analyzer Combostik R-300 pada mode stanby

5. Tenekan “ESC” sebanyak dua kali

6. Pilih “Registration” lalu menekan “Enter”.

7. Pilih “ID” kemudian memasukkan barcode.

8. Pilih warna yang sesuai untuk urine yang diperiksa pada “Color”
9. Pilih kejernihan yang sesuai yangg sesuai untuk urin yang di
periksa pada “Turb”

10. Lalu tenekan “ESC” sebanyak dua kali, pilih “Gerenal’ dengan
cara tekan (◀) kemudian “Enter”.

11. Celupkan stik kedalam urine yang diperiksa kemudian masukkan


pada alat lalu tekan (►) lalu “Enter”

12. Alat akan menginkubasi selama 90 detik.

13. Alat akan membaca hasil.


IDENTIFIKASI MASALAH

 Pada saat ini penulis ingin mengetahui kelemahan maupun kelebihan


dari pemeriksaan protein urin menggunakan urin analyzer Combostik
R-300 di RSUD Pandan Arang boyolali.

PEMBATASAN MASALAH

 Pembatasan masalah yang ingin dibahas yaitu mengenai pemeriksaan


protein urin menggunakan urin analyzer Combostik R-300

RUMUSAN MASALAH

 Bagaimana pemeriksaan protein urin menggunakan urin analizer


Combostik R-300?
ANALISIS SWOT
 Strenght (Kekuatan)

Pemeriksaan protein dengan menggunakan urin analyzer


Combostik R-300 adalah lebih cepat dan mudah

 Weakness (Kelemahan)

Pemeriksaan protein urin menggunakan urin analyzer


Combostik R-300 hanya sensitif terhadap albumin saja.
Sedangkan pada protein globulin tidak sensitif.
 Opportunity (Peluang)

Pemeriksaan protein menggunakan urin analyzer Combostik R-


300 memiliki peluang yang cukup besar digunakan dalam
pemeriksaan, karena memiliki tingkat ketelitian yang lebih tinggi
dibandingkan dengan metode pemeriksaan protein urin yang lain.

 Treat (Ancaman)

Pemeriksaan proein urin menggunakan Combostik R-300 bila


pembacaannya lebih dari 30 menit, maka akan terjadi perubahan
yang akan menimbulkan kesalahan dalam mengintrepretasikan
hasil.
PEMBAHASAN
Untuk pemeriksaan protein urin sendiri dapat menggunakan
sampel urin yaitu :

 Urin pagi

Yang dimaksudkan dengan urin pagi ialah urin yang pertama-


tama dikeluarkan pada pagi hari setelah bangun tidur. Urin ini
lebih pekat dari urin yang dikeluarkan siang hari, jadi baik untuk
pemeriksaan sedimen, berat jenis, serta protein urin.

 Urin sewaktu

Urin yang dikemihkan sewaktu-waktu untuk pemeriksaan


skrining, pemeriksaan kualitatif. Urin sewaktu ini biasanya
cukup baik untuk pemeriksaan rutin.
Faktor yang Dapat Mempengaruhi Temuan Laboratorium

 Hasil positif palsu dapat disebabkan oleh hematuria,


obat, serta urine yang sangat basa (pH > 8)

 Hasil negatif palsu dapat disebabkan oleh urine yang


sangat encer, urine sangat asam (pH di bawah 3)
PEMERIKSAAN HCG (Human
Chorionic Gonadotrophin)
METODE RAPID TEST
Pemeriksaan HCG merupakan pemeriksaan imunoserologi yang
digunakan untuk mengetahui adanya hormon HCG (Human
Chorionic Gonadotrophin) di dalam urine untuk tes kehamilan
dengan metode rapid test.
ALAT DAN BAHAN

 ALAT : - Casette test

- Droper pipet

- Timer

 BAHAN : - Urine
CARA KERJA
1. Siapkan alat dan sampel urin.

2. Ambil dan buka cassate test dari kemasan, kemudian diletakkan


pada tempat yang kering.

3. Masukkan 3-4 tetes urin pada cassete test dengan menggunakan


dropper pipet.

4. Amati ketika pemeriksaan sedang berlangsung,akan tampak garis


merah di tengah cassete test.

5. Baca hasil pemeriksaan dalam waktui 3 menit.


INTERPRESTASI HASIL
a. Hasil negatif : jika hanya terdapat satu garis berwarna merah (garis “C”)
pada jendela hasil yang bermakna bahwa HCG tidak terdeteksi dalam
urin dan tes telah dilakukan dengan benar.

b. Hasil posiif : jika terdapat dua garis berwarna merah (garis “C” dan garis
“T”) pada jendela hasil yang bermakna bahwa HCG terdeteksi dalam
urin.

c. Hasil invalid : jika tidak ada garis yang muncul di zona “C” dan “T”atau
hanya muncul garis merah di zona “T”, tetapi di zona “C” tidak muncul
garis merah.

 “Hasil positif akan selalu berwarna lebih gelap dari background. Kadang-
kadang satu garis lebih gelap dari yang lain.Bahkan jika satu garis sangat
mencolok,hasilnya positif.
IDENTIFIKASI MASALAH

Pada saat ini penulis ingin mengetahui kekurangan dan kelebihan dari
pemeriksaan HCG dengan menggunakan rapid test di laboratorium RSUD
Pandan Arang Boyolali.

PEMBATASAN MASALAH

Pembatasan masalah yang ingin dibahas yaitu mengenai pemeriksaan HCG


dengan menggunakan rapid test di laboratorium RSUD Pandan Arang Boyolali

RUMUSAN MASALAH

Bagaimana pemeriksaan HCG dengan menggunakan rapid test di laboratorium


RSUD Pandan Arang Boyolali ?
ANALISIS SWOT
1. Strength (Kekuatan)

 Pemeriksaan HCG menggunakan rapid test memiliki sensitivitas


yang tinggi untuk mendeteksi adanya hormon HCG pada urine yang
diperiksa.

2. Weakness (Kelemahan)

 Pemeriksaan HCG metode rapid test dapat memberikan hasil yang


kurang akurat (positif palsu) jika dibaca lebih dari waktu yang
ditentukan (3 menit).
3. Opportunity (Peluang)

 Pemeriksaan HCG metode rapid test merupakan pemeriksaan yang


mudah dilakukan dan waktu pengerjaan yang cepat,sehingga waktu
pengeluaran hasil jauh lebih cepat.

4. Threat (Ancaman)

 Pemeriksaan HCG metode rapid test ini hanya memberikan hasil


secara kualitatif sehingga tidak dapat menentukan kadar hormon
HCG dalam urin secara pasti.
PEMBAHASAN
 Pemeriksaan HCG dengan rapid test menggunakan prinsip
chromatographic immunoassay yang merupakan reaksi
antara antigen dan antibodi spesifik yang terjadi di dalam
cassete test.
Kelebihan dan Kekurangan pemeriksaan HCG metode rapid test

Kelebihan :

1. Sensitifitas yang tinggi dalam mendeteksi HCG dalam urin


dengan tingkat keakuratan pemeriksaan mencapai 99%.

2. Waktu yang dibutuhkan relatif cepat.

3. Mengetahui kehamilan dengan rapid test mampu mendeteksi


adanya HCG dengan kadar minimum 25 mlU/ml.
 Kekurangan :
 1. Tidak dapat diketahui secara pasti kadar hormon HCG.
 2. Membutuhkan biaya yang mahal.
 3. Pemeriksaan ini hanya deteksi kualitatif saja
 4.Pembacan hasil tidak boleh lebih dari 3 menit karena akan
mempengaruhi hasil pemeriksaan.
PEMERIKSAAN ANTI HCV
DENGAN METODE RAPID TEST
MENGGUNAKAN ANSWER
HCV AB PLUS RAPID TEST
ILUSTRASI PROSEDUR

Pemeriksaan anti HCV ini menggunakan metode rapid test yang


merupakan pemeriksaan untuk mengetahui apakah di dalam tubuh
seseorang terdapat antibodi virus hepatitis C dalam serum atau
plasma secara kualitatif.
ALAT DAN BAHAN

 ALAT : - Strip test

- Timer

- Dropper pipet

 BAHAN : - Serum

- Reagen HCV
CARA KERJA
1. Siapkan strip yang sudah di beri identitas.

2. Isilah pipet penetes dengan spesimen.

3. Peganglah pipet secara vertikal dan keluarkan 1 tetes (sekitar 30-45


µl) spesimen ke tengah wadah sampel sambil memastikan tidak ada
gelembung udara.

4. Segera tambahkan 1 tetes (sekitar 35-50 µl) pengencer sampel ke


dalam wadah sampel, dengan cara memegang botol pengencer secara
vertikal.

5. Atur timer / perhatikan jam.

6. Bacalah hasilnya dalam 15 menit.


INTERPRESTASI HASIL
 Negatif : jika hanya garis C yang terlihat, alat uji menunjukan bahwa
tidak ada antibodi HCV yang terdeteksi dalam spesimen. Hasilnya
negatif / non-reaktif.

 Positif : jika kedua garis C dan T terlihat, alat uji menunjukan


terdeteksi antibodi terhadap HCV dalam spesimen. Hasilnya positif /
reaktif.

 Tidak valid : jika garis C tidak terlihat, pengujian dinyatakan tidak


valid terlepas dari perubahan warna pada garis T seperti yang
ditunjukan di bawah ini. Ulangi pengujian dengan perangkat baru.
 IDENTIFIKASI
Pada laporan ini penulis ingin mengetahui pemeriksaan anti HCV dengan
menggunakan rapid test di RSUD Pandan Arang serta kelebihan dan
kekurangan metode tersebut. Juga metode lain yang dapat digunakan yaitu
metode ELISA.

 PEMBATASAN MASALAH
Laporan ini hanya membahas tentang pemeriksaan anti HCV metode rapid
test pada RSUD Pandan Arang Boyolali.

 RUMUSAN MASALAH
Bagaimana prosedur pemeriksaan anti HCV metode rapid test pada RSUD
Pandan Arang Boyolali?
ANALISIS SWOT
 Strength (kekuatan)

Pemeriksaan anti HCV menggunakan rapid test memiliki sensitifitas


dalam mendeteksi adanya antibodi anti-virus hepatitis C dalam serum atau
plasma yang diperiksa.

 Weakness (kelemahan)

Pemeriksaan anti HCV metode rapid test dapat memberiksan hasil yang
kurang akurat (positif palsu) jika dibaca lebih dari waktu yang ditentukan
(15 menit).
 Opportunity (kesempatan)

Pemeriksaan anti HCV menggunakan rapid test merupakan pemeriksaan


yang mudah dilakukan dan memiliki efisiensi waktu dalam
pengerjaannya, sehingga pengeluaran hasil jauh lebih cepat.

 Treat (ancaman)

Pemeriksaan anti HCV metode rapid test hanya dapat memberikan hasil
secara kualitatif sehingga tidak dapat mengetahui konsentrasi kadar
antibodi dalam spesimen.
PEMBAHASAN

Kelebihan dan kekurangan dari metode rapid test antara lain :

 Kelebihan :

1. Spesimen yang digunakan sedikit yakni 1 tetes.

2. Waktu yang dibutuhkan relatif cepat.

3. Spesimen yang digunakan dapat memakai serum atau plasma.

4. Alat uji ini dapat dilakukan oleh petugas dengan pelatihan minimal tanpa
peralatan laboratorium rumit.
 Kekurangan :

1. Alat ini terbatas kepada deteksi kualitatif saja.

2. Jika jumlah titer antibody dalam spesimen di bawah ambang batas


deteksi alat uji, maka dapat memberikan hasil non-reaktif.

3. Pembacaan hasil tidak boleh lebih dari 20 menit, karena dapat


mempengaruhi hasil.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai