Anda di halaman 1dari 37

ABS

1
1. Outline ABS

(1) Apakah ABS?

ABS (Anti-lock Braking System)


Sistem ini untuk mencegah roda mengunci pada saat
direm mendadak atau pengereman pada permukaan
jalan yang licin, dengan demikian menambah stabilitas
dan kontrol kendaraan.

2
(2) Mekanisme pengereman

Gaya gesek Gaya gesek antara


sistem rem ban dan jalan

Pengereman
normal

Gaya gesek Gaya gesek antara


sistem rem ban dan jalan

Roda terkunci

3
Apa yang terjadi jika rida mengunci?

 Jika roda depan terkunci, akan sulit untuk mengendalikan kendaraan.

4
 Jika roda belekang terkunci, akan mudah slip.

5
(3) Prinsip dari gaya pengereman/berbelok

ABS slip toleransi


: Gaya pengereman
: Gaya belok
Gaya pengereman

Permukaan kering Slip ratio =

Kec. kendaraan-kec. roda

Gaya belok
X 100%
Kec. kendaraan
Aspal basah

Permukaan kering 0%: Gripping condition


Aspal basah 100%: Skidding condition
Es

Es
0 20 40 60 80 100
Slip ratio (%)

Target slip ratio antara 10 sampai 30%.


Pada range ini, gaya pengereman dan gaya belok menjadi seimbang
6
(3)-1 Dasar Teori
Saat rem ditekan,

7
8
(4) Sistem diagram

Switch Switch lampu rem


peringatan level
minyak rem

Depan
ABS
actuator
Speed sensor
ABS
Speed sensor ECU

Speed meter
Lampu peringatan
ABS
Lampu peringatan
DLC sistem rem

Kombinasi meter

9
(5) Prinsip dasar kerja

Kecepatan kendaraan
A B C D

Kecepatan
Kecepatan roda

+
Wheel 3 mode pada kerja ABS
acceleration
rate  Mode pengurangan tekanan
-
 Mode menahan tekanan
Signal

Reduction
Retention
Increasing  Mode manaikkan tekanan

Wheel
cylinder
hydraulic
pressure
Time (sec.)

10
Saat pengereman normal (Saat ABS tidak kerja)

Retention solenoid valve Pressure reduction solenoid valve

OFF (terbuka) OFF (tertutup)

11
Saat penereman mendadak (Saat ABS bekerja)
Mode pengurangan tekanan

Retention solenoid valve Pressure reduction solenoid valve

ON(tertutup) ON(terbuka)

12
Mode penahanan

Retention solenoid valve Pressure reduction solenoid valve

ON(Tertutup) OFF(Terbuka)

13
Mode penaikan tekanan

Retention solenoid valve Pressure reduction solenoid valve

OFF(terbuka) OFF(tertutup)

14
(6) Catatan untuk pelanggan

• Pedal rem bergetar dan menghasilkan suara

Saat ABS aktif, pedal rem bergetar atau menghasilkan


suara. Gejala ini adalah normal.

15
• Initial self diagnosis

ABS initial self diagnosis dilakukan saat kendaraan mencapai


kecepatan tertentu setelah kendaraan dari berhenti.
Juga kita dapat mendengar suara kerjanya.

• Range kecepatan bekerja

Sistem ABS tidak akan bekerja pada kecepatan kendaraan 10


km/h atau kurang. Sistem akan berfungsi seperti sistem
pengereman normal.
Tetaplah menginjak pedal rem secara keras saat rem mendadak,
sistem ABS akan tidak memerikan efek berarti

16
(2) Sistem diagram

Kombinasi meter
ABS warning lamp

ABS ECU
Speed meter Motor

Brake warning lamp

Brake fluid level switch Retention solenoid valve FR


Parking brake switch
Pressure reduction solenoid FR
Stop lamp switch
Retention solenoid valve FL
DLC

Wheel speed sensor FR Pressure reduction solenoid FL

Wheel speed sensor FL Retention solenoid valve rear

Wheel speed sensor RR


Pressure reduction solenoid rear
Wheel speed sensor RL

EFI ECU
Brake actuator

17
2. ABS
(1) Lokasi komponen
Rear wheel
EFI ECU
speed sensor
ABS ECU rotor
ABS actuator

Combination
meter

DLC

Stop lamp
switch

Front wheel Front wheel


speed sensor speed sensor
Rear wheel
Front wheel speed sensor
speed sensor
rotor
18
(3) Karakteristik wheel speed sensor tipe semi-conductor

Sensor tipe semi-conductor

Wheel speed
Sensor tipe Semi-conductor dapat
mendeteksi signal, walau pada
Sensor kecepatan rendah
output signal

[Referensi: Magnetic pickup sensor]

Kecepatan roda dideteksi oleh sensor


Wheel speed
Kecepatan aktual roda

Sensor
output signal

Tidak dapat mendeteksi


Dibawah level tertentu
19
(4) Front wheel speed sensor

Wheel speed sensor

Arah putaran roda

Magnetic encoder

Menggunakan wheel speed sensor tipe semi-conductor.


Magnetic encoder bersatu dengan bearing roda.

Perhatian: Jangan mengukur resistan tester sebab dapat merusak


semiconductor pada wheel speed sensor.

20
Magnetic encoder

Hall

Perhatian: Jangan membuka magnet atau peralatan yang bersifat magnet


didekatkan ke encoder atau sensor head.

21
(5) Wheel speed sensor belakang

Speed sensor tipe semi-conductor


Signal processing IC
Magnet
Hall element

Sensor rotor
(38 gigi)

RR wheel speed sensor

Menggunakan wheel speed sensor tipe semi-conductor.

22
(6) Aktuator ABS

Menggunakan 4-sensor, aktuator 3-channel ABS.


Aktuator ABS berada dibawah jok depan.

Aktuator ABS ABS ECU

Aktuator ABS dan ABS ECU integrated.


Aktuator ABS terisi minyak rem tersedia dalam satu spare part.
(Aktuator Assy, Brake w/Fluid: 44050-B5040)

23
Kerja solenoid

Mode menaikan Mode Mode menurunkan


tekanan menahan tekanan

Off Off On On
On Off

Solenoid Status
Menahan normally open
Mengurangi normally close

24
Rangkaian tekanan fluida aktuator ABS

25
(7) Kode Diagnosis

Kode Part Isi dari kode diagnosis

11 C0278 Open circuit


Solenoid relay
12 C0279 Short circuit
13 C0273 Open circuit
Motor relay
14 C0274 Short circuit

15 C1241 Power supply Low voltage abnormal

16 C1241 Power supply High voltage abnormal

21 C0200 Wheel speed sensor FR RH Open/short

22 C0205 Wheel speed sensor FR LH Open/short

23 C0210 Wheel speed sensor RR RH Open/short


24 C0215 Wheel speed sensor RR LH Open/short

26
Code Part Isi dari kode diagnosis

25 C1235 Wheel speed sensor FR RH Abnormal interval

26 C1236 Wheel speed sensor FR LH Abnormal interval


27 C1238 Wheel speed sensor RR RH Abnormal interval

28 C1239 Wheel speed sensor RR LH Abnormal interval

39 C1249 Stop lamp Open circuit

49 C1259 Engine idle speed-up signal Open/short

51 C1251 Motor Motor malfunctioning

52 C0226 FR RH solenoid valve Valve malfunctioning

54 C0236 FR LH solenoid valve Valve malfunctioning


56 C0246 RR RH solenoid valve Valve malfunctioning

27
(8) Bagaimana membaca DTC (tanpa tester)

1. Hubungkan terminal ECU-T dan E


2. Putar kunci kontak ke posisi ON
3. Baca lampu peringatan ABS

Kode normal

DTC (Ex. 21 dan 31)

28
(9) Bagaimana menghapus DTC (tanpa tester)

1. Hubungkan terminal ECU-T dan E


2. Putar kunci kontak ke posisi ON
3. Tekan pedal rem lebih dari 8 kali dalam 5 detik.
4. Lepas terminal ECU-T dan E

29
Bagaimana menghapus DTC (tanpa tester)

30
(10) Fungsi Sensor check (Test mode)

Test mode mulai setelah ...

1. Aktuator ABS baru dipasang


2. DTC telah terhapus
3. Mode dirubah dengan menggunakan tester

Item item yang harus di check


1. Output voltage wheel speed sensor
2. Output interval wheel speed sensor

Pada saat test mode, lampu peringatan


ABS berkedip.(0.12 detik interval)
Pada saat memeriksa setiap sensor
berakhir normal, lampu akan padam.
Hal ini dapat di switch ke mode normal
dengan menggunakan tester.
31
Prosedur test mode

1. Pertama memori ABS ECU mememori semua kode test mode secara
otomatis.

2. Kendarai kendaraan lurus dengan kecepatan 3 km/jam-5 km/jam

ABS ECU akan memeriksa wheel speed sensor dan


menghapus kode test mode yang sebelumnya tersimpan
saat ABS ECU sudah memastikan tidak ada kerusakan.

3. Kendarai kendaraan lurus dengan kecepatan 20 km/jam atau lebih


selama lebih dari 2 detiks.

ABS ECU akan memeriksa signal berulang setiap wheel


speed sensor, dan menghapis kode test mode yang
sebelumnya tersimpan saat ABS ECU memastikan tidak
ada kerusakan terjadi.

32
Prosedur test mode
Indikasi Test mode

Saat sistem berfungsi normal Saat sistem malafungsi

33
Kode test mode

34
(11) Active test

35
(12) Perhatian saat trouble-shooting

Lampu peringatan dapat nyala tergantung pada kondisi kecepatan


kendaraan atau berisi kerja, walaupun sistem normal.

Lampu Kondisi Menyebabkan nyala Kondisi padam


peringatan kontrol dari lampu dapat terjadi
menunjukkan
Lampu ABS control Jika hanya roda depan Memastikan normal setelah
peringatan stop saja yang berputar kunci kontak sekali di set ke
ABS dengan kecepatan “LOCK” , dan kenderaan
10km/h atau lebih dikendarai pada 10km/jam atau
dengan berhenti dan di lebih.
dongkrak, dan chassis
roller, dll.
Dengan rem ditarik

Selam deselerasi
mendadak

36
(13) Perhatian menyangkut kode diagnosis

37

Anda mungkin juga menyukai