https://www.cdc.gov/parasites/to
xoplasmosis/biology.html
Life cycle of Toxoplasma gondii.
Ujung saraf
Reaksi Kerusakan Pelepasan
Nekrosis sel nosiseptor
imun jaringan ATP
terangsang
Merangsang
Inflamasi pH turun reseptor Myalgia
Kelainan vanilloid
Edema Fotofobia
discharge Encephalitis Penglihatan
neuron cerebral
Cephalgia buram
Nyeri
Kejang Meluas okular
Penurunan
(rhombencephalitis) ARAS
Otak kesadaran
Penyebaran
hematogen Mata Sistem imun Retinochoroiditis
(stratum baik
pigmentosu Perubahan
Disseminated m retinae) Infeksi laten status Dinding
Inflamasi
toxoplasmosis (kista imun kista ruptur
jaringan)
• Perubahan kadar sel T
– Limfositosis
– Sel T suppressor meningkat, rasio sel T helper : sel T suppressor menurun
• Retinokoroiditis
– Gejala yang umumnya terjadi sebagai reaktivasi pada kondisi imunosupresi,
baik akibat infeksi kongenital ataupun infeksi didapat laten
– Kerusakan retina akibat reaksi inflamasi
– Ketika epitel pigmen retina terinfeksi, terjadi peningkatan IL-1β, IL-6, GM-CSF,
dan ICAM
– Faktor lain yang berperan adalah polimorfisme:
• Gen IL-1 produksi IL-1a yang tinggi Kekambuhan
• Gen IL-10 produksi IL-10 yang rendah retinokoroiditis
http://emedicine.medscape.com/article/229969-overview#a5
Toxoplasmosis Kongenital
• Penularan:
– Transplasenta
– Persalinan pervaginam
• Manifestasi paling signifikan pada fetus adalah
encephalomyelitis
• Jika ibu terinfeksi sebelum kehamilan, tidak ada
risiko infeksi fetus dengan syarat sang ibu tetap
imunokompeten
Infeksi pada Pasien Imunodefisien
• Kebanyakan akibat infeksi laten dan reaktivasi
• Manifestasi biasanya di SSP, dan paling umum
melibatkan otak
– Ensefalitis
– Abses otak
– Defisit neurologis fokal
– Kejang
– TTIK
– Skizofrenia dapat terjadi (bradizoit memengaruhi dopamin)
• Disseminated toxoplasmosis: miokarditis, pneumonitis,
dll.