Anda di halaman 1dari 5

Pathway

Faktor endogen Faktor eksogen

- Herediter - Radiasi
- genetik - Zat kimia
- Infeksi virus
-

Proliferasi lokal dari sel neoplastik


dalam sel sumsum tulang belakang Kemoterapi

Akut limfa blastik


leukemia Peradangan Alopesia
Kurang pajanan kronis pada
informasi LEUKEMIA dinding Gangguan
lambung Citra Tubuh
Kurang Hemapoesis terhambat
pengetahuan Gastritis & peptic ulcer

Defisiensi Rusaknya kelenjar


pengetahuan penghasil asam lambung

Asam lambung

Refluks

Mual
O2 dalam Trombositopenia
Eritropenia Leukopenia
jaringan perifer

Hemoglobin Granulopenia Permeabilitas


Sianosis
pembuluh darah
Transport O2 ke Sistem imun
Ketidakefektifan perfusi
jaringan Perdarahan
jaringan perifer
O2 dalam saraf Terjadi infeksi
Hipoksia
pernapasan Resiko
Pelepasan mediator kimia
Kekurangan
Metabolisme (histamin, bradikinin, Ginjal Hati & limpa
Menekan pusat Cairan
anaerob serotonin, leukotrien,
pernapasan
prostaglandin)
Pyelonephitis splenohepatomegali
Asam laktat
Takipnea
Reaksi nosisepptor
Aktivasi makrofag Menekan gaster
Produksi ATP
Gangguan pola Merangsang hipotalamus
napas Makrofag Anoreksia
Keletihan
menghasilkan
Mempersepsikan nyeri pyrogen & endogen Kekurangan Nutrisi
Intoleransi
Kurang Dari
Aktivitas Nyeri Akut Melepaskan prostaglandin Kebutuhan Tubuh
di hipothalamus

Jumlah prostaglandin

Demam

Hipertermi
RESUME :

PATOFISIOLOGI / PATHWAY LEUKEMIA

Leukimia adalah penyakit yang sering disebut kanker darah dimana sel
darah putih diproduksi lebih banyak daripada sel darah merah yaitu >10.000/mm3.
Tadinya sel darah putih diproduksi untuk menjadi antibodi, tapi sumsum tulang
memproduksinya dalam keadaan banyak, maka sel darah putih malah menjadi
auto imun dan menyerang bagian tubuh sendiri. Penyebab dari leukemia ada 2
macam, yaitu faktor endogen dan eksogen. Faktor endogen berupa ras, herediter,
genetik, sedangkan faktor eksogen berupa radiasi, zat kimia, dan infeksi virus.
Faktor tersebut menyebabkan proliferasi lokal dari sel neoplastik dalam sel
sumsum tulang dan terjadi akut limfablastik leukemia sehingga terjadi proliferasi
sel darah putih imatur yang menyebabkan hemapoesis terhambat. Sel darah yang
terhambat pembentukannya adalah sel darah darah merah (eritropenia), sel putih
(leukopenia), dan trombosit (trombositopenia).

Terhambatnya pembentukan sel darah merah dapat menyebabkan turunnya


kadar hemoglobin. Hemoglobin adalah kompleks protein pigmen yang
mengandung zat besi. Kompleks tersebut berwarna merah dan terdapat di dalam
eritrosit. Hemoglobin berfungsi untuk mengikat oksigen (O2) untuk
didistribusikan ke seluruh jaringan tubuh. Berkurangnya kadar hemoglobin dapat
menghambat transport oksigen ke jaringan sehingga jaringan dalam tubuh akan
kekurangan suplai oksigen. Ketika jaringan dalam tubuh kekurangan oksigen
maka metabolisme anaerob akan terjadi yang akan meningkatkan produksi asam
laktat dalam tubuh, sehingga produksi energi dalam tubuh berkurang. Hal ini akan
menyebabkan kelelahan pada pasien saat beraktivitas ataupun saat beristirahat.
Masalah ini dapat di atasi dengan diagnosa keperawatan : Intoleransi Aktivitas.
Produksi asam laktat yang berlebihan dalam tubuh dapat menyebabkan pelepasan
mediator kimia (Histamin, Bradikinin, Serotonin, Leukotrien, dan Prostaglandin)
yang dapat merangsang nosiseptor dan memerintahkan hipothalamus untuk
mempresepsikan nyeri. Masalah ini dapat diatasi dengan diagnosa keperawatan :
Nyeri Akut.

Persarafan yang mengatur pernapasan dilakukan oleh korteks serebri yang


berperan dalam pengaturan pernapasan yang bersifat volunter, medula oblongata
yang terletak pada otak dan berperan dalam pernapasan automatic dan spontan,
dan pons yang berperan dalam mengkoordinasi transisi antara ekspirasi dan
inspirasi. Ketika terjadi hipoksia jaringan maka oksigen dalam persarafan tersebut
akan berkurang, sehingga terjadi penekanan pada persarafan yang menyebabkan
pernapasan cepat pada klien. Masalah ini dapat diatasi dengan diagnosa
keperawatan : Gangguan Pola Napas. Selain itu, hipoksia jaringan dapat
menyebabkan berkurangnya pasokan oksigen ke dalam jaringan perifer sehingga
klien tampak kebiruan. Masalah ini dapat diatasi dengan diagnosa keperawatan :
Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer.

Komponen darah kedua yang terhambat adalah leukosit. Leukosit


diklasifikasikan menjadi 2 berdasarkan ada atau tidaknya granula sitoplasma,
bentuk inti, dan warnanya : 1. Granulosit : neutrofil yang berfungsi untuk
menghancurkan patogen, eosinofil berfungsi untuk mendetokdifikasi protein
asing, dan basofil berfungsi untuk mendorong respon inflamasi pada organisme.
2. Agranulosit : monosit yang berfungsi untuk memfagositosis partikel asing, dan
limfosit yang berfungsi untuk melindungi sel yang terinfeksi (Limfosit T) dan
menghasilkan antibodi yang menyerang partikel asing yang ada dalam tubuh. Jika
leukopenia terjadi, maka salah satu jenis sel darah putih yang terhambat
pembentukannya adalah granulosit (granulopenia). Terhambatnya pembentukan
granulosit akan menyebabkan turunya sistem imun klien, sehingga patogen dapat
masuk dengan mudahnya ke dalam tubuh klien yang menyebabkan terjadinya
infeksi di beberapa organ, antara lain : ginjal, hati dan limpa. Terinfeksinya ginjal
(pylonephitis) akan menyebabkan terjadinya inflamasi/peradangan pada ginjal
yang akan mengaktifkan aktivasi makrofag yang menghasilkan pirogen endogen.
Pirogen endogen adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam tubuh kita sendiri
sebagai reaksi kekebalan tubuh melawan kuman penyakit yang masuk ke dalam
tubuh. Produksi pirogen endogen ini akan melepaskan prostaglandin dalam
jumlah yang banyak di hipothalamus. Prostaglandin adalah perantara (mediator)
yang mengirimkan sinyal nyeri, yakni suatu mekanisme pertahanan tubuh yang
sangat penting. Tapi jika prostaglandin diproduksi dalam jumlah yang banyak
maka beresiko terjadinya radang sendi, demam, nyeri menstruasi yang hebat,
bahkan penyakit kanker. Demam yang terjadi akibat meningkatnya jumlah
prostaglandin dapat diatasi dengan diagnosa keperawatan : Hipertermi. Jika
infeksi terjadi pada hati & limpa akan menyebabkan splenohepatomegali
(pembengkakkan pada hati dan limpa) yang akan menekan gaster (lambung)
sehingga pasien dapat terjadi anoreksia pada pasien. Masalah ini dapat diatasi
dengan diagnosa keperawatan : Kekurangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan
Tubuh.

Komponen darah yang ketiga terganggu adalah trombosit. Trombosit adalah


salah satu komponen darah yang mempunyai fungsi utama dalam pembekuan
darah. Trombosit akan bekerja dengan menutupi pembuluh darah yang rusak dan
membentuk benang-benang fibrin seperti jaring-jaring yang akan menutup
kerusakan tersebut. Selain itu trombosit ini berperan dalam proses pembekuan
darah. Kekurangan trombosit dapat memicu terjadinya perdarahan pada klien.
Masalah ini dapat diatasi dengan diagnosa keperawatan : Resiko Kekurangan
Volume Cairan.

Penatalaksanaan medis untuk pasien leukemia salah satunya adalah


kemoterapi. Kemoterapi adalah penggunaan zat kimia untuk perawatan penyakit.
efek yang ditimbulkan dari pengibatan kemoterapi antara lain : peradangan kronis
pada lambung dan menyebabkan alopesia (kebotakan). Obat kemoterapi yang
diberikan dalam dosis yang yang banyak dapat menyebabkan peradangan kronis
pada dinding lambung (gastritis) dan peptic ulcer sehingga terjadi kerusakan pada
kelenjar penghasil asam lambung. Ketika kelenjar yang menghasilkan asam
lambung rusak, produksi asam lambung sudah tidak terkontrol lagi. Asam
lambung meningkat dan menyebabkan refluks pada klien dan menyebabkan mual
bahkan muntah pada klien. Masalah ini dapat diatasi dengan diagnosa
keperawatan : Mual. Alopesia pada klien dapat menyebabkan klien tidak merasa
nyaman dengan keadaan fisiknya. Masalah ini dapat diatasi dengan diagnosa
keperawatan : Gangguan Citra Tubuh

(Notoatmodjo, 2012) Pendidikan kesehatan adalah segala upaya yang


direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok, atau
masyarakat, sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku
pendidikan atau promosi kesehatan. WHO merumuskan promosi kesehatan
sebagai proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara
dan meningkatkan kesehatannya. Jika klien penderita leukemia ini tidak
mendapatkan pajanan informasi tentang bagaimana mencegah dan mengobati
leukemia maka klien tidak akan mempunyai pengetahuan tentang bagaimana
mencegah dan mengobati leukemia. Masalah ini dapat diatasi dengan diagnosa
keperawatan : Defisiensi Pengetahuan

Anda mungkin juga menyukai