Anda di halaman 1dari 3

PENYERTAAN MODAL PADA

PERSEROAN TERBATAS DALAM


NEGERI

KELOMPOK 6
Arini Dewi Anggraini (06)
Jella Rutnia W ()
Nur Hidayati Nindya P ()

4H/ D4 AKUNTANSI MANAJEMEN


Pengertian Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas (PT) adalah suatu bentuk usaha persekutuan
perdata yang modalnya dari para sekutu yang disebut Persero atau
suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal
terdiri dari saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak atau
sesuai dengan saham yang dimilikinya.
Pemilik saham akan memperoleh bagian keuntungan (Deviden) yang
besarnya tergantung pada besar-kecilnya keuntungan yang diperoleh
perseroan terbatas. Selain berasal dari saham, modal PT dapat pula
berasal dari obligasi.
Permodalan Dalam Perseroan Terbatas
• Modal dasar perseroan adalah jumlah modal yang dicantumkan dalam akta pendirian
sampai jumlah maksimal bila seluruh saham dikeluarkan. Selain modal dasar, dalam
perseroan terbatas juga terdapat modal yang ditempatkan, modal yang disetorkan, dan
modal bayar. Modal yang ditempatkan merupakan jumlah yang disanggupi untuk
dimasukkan, yang pada waktu pendiriannya merupakan jumlah yang disertakan oleh
para pendiri (persero). Modal yang disetor merupakan modal yang dimasukkan dalam
perusahaan. Modal bayar merupakan modak yang diwujudkan dalam jumlah uang.
• Untuk mendirikan Perseroan Terbatas harus ada modal dasar paling sedikit
Rp.20.000.000,00- (dua puluh juta rupiah), sebagaimana ditentukan dalam pasal 25 (ayat
1) UIJPT. Disamping batas minimal modal dasar juga ditetukan bahwa, pada saat
pendirian Perseroan, paling sedikit 25% (dua puuh lima persen) dari modal harus sudah
ditempatkan, dan setiap penempatan modal tersebut harus sudah disetor paling sedikit
50% (lima puluh persen) dan nilai nominal setiap saham yang dikeluarkan, dan seluruh
nominal saham yang telah dikeluarkan harus sudah disetor penuh pada saat pengesahan
perseroan dengan bukti penyetoran yang sah.
• Sedangkan pengeluaran saham selanjutnya setiap kali harus disetor penuh. Dari
ketentuan permodalan ini menggambarkan bahwa para pendiri perseroan tidak hanya
sekedar mendirikan perseroan saja, tapi ia juga harus benar- benar turut serta dalam
permodalan perseroan yang dengan sendirinya turut bertanggung jawab atas jalannya
perseroan.

Anda mungkin juga menyukai