PENENTUAN KKM
KKM (KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL)
Pada penerapan Kurikulum 2013 ini, ada dua model KKM, yaitu model multi KKM
dan satu KKM. Kali ini pembahasan akan berfokus pada penentuan interval nilai
bagi sekolah yang menggunakan model multi KKM.
Bagi sekolah yang menggunakan model multi KKM berarti sekolah tersebut
menerapkan KKM yang berbeda utuk setiap mata pelajaran. Misalnya, KKM IPA
(64), Matematika (60), Bhs Indonesia (75), dan seterusnya. Di samping itu, KKM
juga dapat ditentukan berdasarkan rumpun mata pelajaran (kelompok mata
pelajaran). Misalnya, rumpun MIPA (Matematika dan IPA) memiliki KKM 70,
rumpun bahasa (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) memiliki KKM 75, rumpun
sosial (IPS dan PPKn) memiliki KKM 80, dan seterusnya.
Nilai C (cukup) dimulai dari 75. Predikat di atas Cukup adalah Baik dan
Sangat Baik. Panjang interval nilai untuk mata pelajaran Bhs Indonesia
dapat ditentukan dengan cara:
(Nilai maksimum – Nilai KKM) : 3 = (100 – 75) : 3 = 8,3
sehingga panjang interval untuk setiap predikat 8 atau 9. Karena panjang
interval nilainya 8 atau 9, dan terdapat 4 macam predikat, yaitu A (Sangat
Baik), B (Baik), C (Cukup), dan D (Kurang), untuk mata pelajaran IPS
Interval nilai dan predikatnya adalah sebagai berikut.
Pada contoh di atas, panjang interval untuk predikat C dan B yaitu 14,
sedangkan predikat A panjang intervalnya 13.
Kasus seperti di atas sering menimbulkan masalah. Peserta didik, orang tua,
masyarakat luas, dan pengguna hasil penilaian seringkali belum dapat
memahami secara utuh. Oleh sebab itu, satuan pendidikan harus
mensosialisasikan dengan jelas kepada semua pihak terkait.
Paling Rendah 67 70 60 68 68 65
- -
Rentang Predikat =
*Keterangan: angka 3 pada rumus diperoleh dari jumlah predikat selain D (A, B, dan C)
RENTANG PREDIKAT
KKM Satuan Panjang
Pendidikan *) Interval A D (Perlu
B (Baik) C (Cukup)
(Sangat Baik) Bimbingan)
60 40/3=13,3 87<A 100 73<B 87 60 C 73 D 60