A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), bertanggung jawab, reponsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif
sesuai dengan perkembangan anak, lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humanoria dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan peradaban terkait peyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
4. menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah konkret dan abstrak terkait dngan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu menggunakan metode sesuai
dengan kaidah keilmuan.
Indikator Kunci
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Kedua
3.5.2. Menjelaskan fungsi jenis-jenis zat makanan bagi manusia
3.5.3. Mengidentifikasi kandungan zat makanan pada
4.5.2. Peserta didik dapat menyelidiki kandungan Vitamin C pada berbagai jenis buah
buahan.
D. Model Pembelajaran
Pertemuan ke-2
Pendekatan : Scientific Approach
Model : Guided Inquiry
Metode : Eksperimen dan Diskusi
G. Kegiatan Pembelajaran
2. Mengajukan hipotesis (5’) Guru kemudian memancing peserta didik untuk Peserta didik
mengajukan hipotesis dengan pertanyaan menanggapi
“mana yang lebih mudah dicerna, makanan pertanyaan:
dengan ukuran besar atau ukuran kecil? Dengan ”lebih mudah
demikian, bagaimana hubungan antara ukuran mengunyah makanan
makanan dengan proses pencernaan?” yang ukurannya kecil
Kalian sudah mengetahui jenis, fungsi, serta bu”
kandungan bahan makanan, Peserta didik
“bagaimana hubungan antara air ludah dengan mengajukan hipotesis:
proses pencernaan?” 1. Terdapat
hubungan antara
ukuran dengan
proses
pencernaan,
semakin kecil
ukuran makanan
semakin mudah
proses pencernaan
2. Air ludah
membantu proses
pencernaan
mengubah
susunan
kandungan bahan
makanan
3. Mengumpulkan data (30’) Guru meminta peserta didik Peserta didik mendengarkan
menyiapkan alat dan bahan yang penjelasan guru sambil
sudah diminta untuk dibawa. Guru membaca LKPD yang diberikan,
membagikan LKPD uji coba Vitamin mengajukan pertanyaan jika
C. masih ada yang belum dipahami.
“anak-anak ketika mengunyah terjadi Peserta didik melakukan
pencernaan mekanik dan kimiawi, percobaan sesuai dengan
percobaan ini bertujuan agar kalian panduan yang ada di LKPD.
mampu menyelidiki prosesnya, untuk
melihat nutrisi yang terkandung
dalam bahan makanan. Lakukan
penyelidikan tersebut dengan
mengikuti langkah kerja yang
terdapat dalam LKPD, amati dan catat
setiap perubahan yang terjadi,
diskusikan, dan buatlah kesimpulan.
Guru memberi waktu peserta didik
untuk melakukan percobaan,
mengawasi serta membimbing.
4. Mengolah data Guru meminta peserta didik untuk Peserta didik berdiskusi untuk
berdiskusi menjawab pertanyaan menjawab pertanyaan yang
yang terdapat dalam LKPD, terdapat dalam LKPD, mencari
mengaitkannya dengan materi yang informasi dalam buku pegangan,
terdapat dalam buku pegangan atau dan menganalisis mana informasi
sumber lainnya. yang sesuai untuk membuktikan
Mengarahkan peserta didik agar hipotesis dan menyimpulkan
mampu membuktikan hipotesis dan hasil percobaan.
menyimpulkan hasil percobaan.
5. Verifikasi (10’) Guru berkeliling dan memastikan Peserta didik setelah selesai
seluruh kelompok telah mengolah melakukan percobaan,
data dan menjawab pertanyaan yang menyampaikan hasil percobaan
terdapat dalam LKPD. Guru dan pembuktian hipotesisnya.
memastikan peserta didik telah “Ternyatamencerna dengan
membuktikan hipotesisnya. ukuran yang lebih kecil lebih
“Jadi apa yang kalian dapat dari mudah dicerna, karena jika
percobaan ini?” ukuran makanan besar susah
“Coba kelompok 2, presentasikan untuk ditelan”
hasil percobaan kalian.” “Jeruk bu,
“mana yang lebih banyak ....”
mengandung vitamin c?” “selain itu dari percobaan ini
“Ternyata Vitamin C banyak di kami bisa menentukan
temukan pada buah apa?” kandungan nutrisi vitamin C pada
suatu bahan makanan, dilihat
dari adanya perubahan warna
bahan buah-buahan setelah
ditetesi
larutan.”
6. Generalisasi (10’) Guru meminta peserta didik untuk Peserta didik bersama guru
mengumpulkan LKPD, kemudian menyimpulkan hasil
memastikan konsep dan simpulan pembelajaran.
yang didapat peserta didik. Pencernaan mekanik adalah
“bagaimana dengan kelompok proses memecah makanan,
lainnya? Apakah sama hasil membuat makanan menjadi
percobaannya? lebih kecil, sehingga mudah
Jika masih ada pertanyaan atau untuk dicerna, sedangkan
peserta didik yang belum paham pencernaan kimiawi merupakan
harus dikonfirmasi kembali. perubahan susunan makanan
“tepuk tangan untuk kita semua, dengan bantuan enzim.
kalian hebat sudah melakukan Uji bahan makanan dilakukan
percobaan dan menjawab dengan larutan lugol untuk
pertanyaan dengan sangat baik” karbohidrat, biuret untuk
“jadi pencernaan apa yang terjadi di protein, dan benedict untuk
dalam mulut? Apa bedanya?” glukosa.
C. Kegiatan Penutup (10’)
1. Memberi beberapa Guru memberikan pertanyaan dan Peserta didik menjawab
pertanyaan kepada meminta peserta didik pertanyaan yang diberikan.
peserta didik (8’) mengerjakannya dalam selembar
kertas:
- Buah apa yang banyak
mengandung vitamin C?
- Apa fungsi Vitamin C bagi tubuh
kita?
2. Penugasan dan doa (2’) Guru meminta peserta didik Mengumpulkan lembar jawaban
mengumpulkan kertas jawaban kemudian berdoa sesuai dengan
Guru meminta peserta didik untuk kepercayaan masing-masing.
membuat laporan hasil percobaan
dengan data yang mereka tuliskan di
LKPD dan dikumpulkan pada
pertemuan selanjutnya.
Guru menutup pembelajaran dengan
doa
H. Penilaian
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta didik diberikan
kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru
hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai,
kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi,
singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut serta
1 50
mengusulkan ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap
2 anggota mendapatkan 50
kesempatan untuk berbicara. 250 62,50 C
Saya ikut serta dalam membuat
3 kesimpulan hasil diskusi 50
kelompok.
4 ... 100
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk pernyataan yang
negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai
berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
4
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).
Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1) Membaca buku-buku tentang penyakit mag gejala dan jenis jenis penyakit maag.
2) Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan
pemerintahan Negara
3) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara
4) Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan
Negara yang ada di lingkungan sekitar.
Mengetahui
Kepala Sekolah SMP Bahrul Ulum Guru Mata Pelajaran