Anda di halaman 1dari 33

Perdarahan Saluran Makan

Bagian Atas
RA 1 MINGGU VII

Yoseph Hendrik Agung Wilar 130100040


Firdaus Lisinius Pinem 130100283
Riah Febrina Bintang 130100220
Citra Ardila Laoli 130100311
Sivaneswarry A/P Adikala Thevar 130100486
BAB 1
PENDAHULUAN

Perdarahan dari saluran makan


bagian atas +4 kali lebih umum
daripada pendarahan dari saluran
makan bagian bawah.

Tingkat kematian dari PSMBA


adalah 6-10% secara keseluruhan.

Kematian meningkat dengan


bertambahnya usia (> 60 tahun).
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
PSMBA

Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas (SCBA) adalah kehilangan darah
dalam lumen saluran cerna yang terjadi di sebelah proksimal ligamentum treitz,
mulai dari esofagus, gaster, duodenum sampai pada bagian atas dari jejunum.

Insidens perdarahan SCBA bervariasimulai dari 48-160 kasus per 100.000 populasi, insidens
tertinggi pada laki-laki dan lanjut usia.
Etiologi

Etiologi dari perdarahan saluran cerna bagian atas  PORTAL HYPERTENSIVE GASTROPATHY
ada banyak, berdasarkan lokasinya dapat dibagi  GASTRIC CARCINOMA
menjadi :  LYMPOMA
 LEIOMYOMA
 -Esofagus
 ANGIODYSPLASIA
 OESOPHAGEAL VARICES
 DIEULAFOY’S EROSION
 MALLORY – WEISS TEAR
 OESOPHAGEAL CARCINOMA  -Usus Dua Belas Jari
 REFLUX OESOPHAGITIS  PEPTIC ULCER
 FOREIGN BODY  EROSIONS / DUODENITIS
 VASCULAR MALFORMATIONS
 -Lambung
 PEPTIC ULCER  HAEMOBILIA
 EROSIONS/GASTRITIS  POLYPS)
 AORTO – ENTERIC FISTULA.
 GASTRIC VARICES
Faktor Resiko

 Pada PSMBA akibat ulkus peptikum, faktor risiko yang mempengaruhi
antara lain:
 Usia >60 tahun
 Penggunaan NSAID
 Chronic Kidney Desease
 Konsumsi Alkohol
 Masyarakat dengan status ekonomi yang rendah.
 Infeksi dari H. Pylori
 Diabetes Melitus
PATOGENESIS

Manifestasi Klinis

Hematemesis Muntah darah dan mengindikasikan adanya perdarahan saluran cerna atas, yang
berwarna coklat merah atau “coffee ground”.

Keluarnya darah dari rectum yang diakibatkan perdarahan saluran cerna bagian
Hematochezia bawah, tetapi dapat juga dikarenakan perdarahan saluran cerna bagian atas yang
sudah berat
Manifestasi Klinis

 Kotoran (feses) yang berwarna gelap yang dikarenakan
kotoran bercampurasam lambung; biasanya
Melena mengindikasikan perdarahan saluran cerna bahagian atas,
atau perdarahan daripada usus-usus ataupun colon bahagian
kanan dapat juga menjadi sumber lainnya
DIAGNOSIS
Dalam anamnesis yang perlu ditekankan adalah waktu terjadinya perdarahan,
perkiraan darah yang keluar, riwayat perdarahan sebelumnya, riwayat

Anamnesis 
perdarahan dalam keluarga, ada tidaknya perdarahan di bagian tubuh lain,
penggunaan obat-obatan terutama anti inflamasi non steroid, penggunaan obat
antiplatelet, kebiasaan minum alkohol, kemungkinan adanya penyakit hati
kronik, diabetes mellitus, demam tifoid, gagal ginjal, hipertensi dan riwayat
transfusi sebelumnya

Evaluasi status hemodinamik, keluarnya urin yang sedikit, bibir kering, nyeri
Pemeriksaan Fisik tekan, pemeriksaan colok dubur dan feses rutin.
Jika cairan aspirat berwarna seperti kopi, maka diperlukan rawat inap dan
Pemeriksaan NGT pemeriksaan endoskopi dalam 24 jam pertama
Pemeriksaan laboratorium penunjang awal ditujukan untuk menilai kadar
Pemeriksaan Lab hemoglobin, fungsi hemostasis, fungsi hati dan kimia dasar yang berhubungan
dengan status haemodinamik

Endoskopi adalah suatu alat untuk melihat ke bagian dalam tubuh dengan
menggunakan suatu selang fiberoptik yang disesuaikan dengan sistem kerja
Pemeriksaan Endoskopi lapangan pandang manusia sehingga memungkinkan kita untuk melakukan
pemeriksaan pada organ-organ bagian dalam tubuh manusia
Kriteria Forest

Tatalaksana 
Komplikasi

 Syok hipovolemia
 Aspirasi pneumonia
 Gagal ginjal akut
 Anemia karena perdarahan
 Sindrom hepatorenal
 Koma hepatikum
BAB 3
Laporan Kasus


DATA PRIBADI
Nama : Esteria Sidabutar
Umur : 53 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Pekerjaan : Guru
Suku : Batak Toba
Agama : Kristen
Alamat : Pekantolan Kec. Kampung Rakyat,
Sumatera Utara
ANAMNESA PENYAKIT

 Keluhan Utama : Buang air besar hitam

 Telaah :

Hal ini dialami oleh os +/- 1 bulan sebelum masuk rumah
sakit. BAB hitam dengan frekuensi +2 kali dengan konsistensi lunak. Mual dijumpai namun
tidak diikuti muntah. Riwayat perdarahan spontan (mimisan, gusi berdarah dan lebam)
tidak dijumpai. Os juga merasa lemas dan pucat sejak 5 hari yang lalu. Os mengonsumsi
obat yang dibeli di kedai(obat pemberi tenaga).Os menyangkal riwayat konsumsi obat anti
nyeri, alkohol dan minum jamu-jamuan. Penurunan nafsu makan dijumpai pada os namun
penurunan berat badan dijumpai sekitar -/+ 4kg. Demam dan sesak nafas tidak dijumpai.
BAK (+) dalam batas normal dengan volume +1500ml/hari. Riwayat BAK berdarah,
berpasir tidak dijumpai. Riwayat sakit darah tinggi dan sakit gula disangkal. Riwayat
keluarga dengan keluhan yang sama tidak dijumpai.

 RPT: Tidak jelas.


 RPO: Tablet Ferospat, kaplet Curvit, dan Xarelto
Anamnesa organ

 Saluran Pencernaan Nafsu makan : (+) Penurunan BB: (+)
 Keluhan mengunyah : (-) Keluhan defekasi: (+)
 Keluhan perut : (+) Lain-lain :(-)

 Darah dan Pucat : (+) Perdarahan : (+)


 Pembuluh Darah Petechie : (-)
 Purpura : (-) Lain-lain : (-)
STATUS PRESENS STATUS LOKALISATA

Keadaan Umum : sedang Mata : Anemis (+/+)


Keadaan Penyakit : sedang T/H/M : Dalam batas normal
Keadaan Gizi : Normal
TANDA VITAL
 Leher
Thoraks
: TVJ R-2 cm H2O
: Suara pernafasan = vesikuler
Suara tambahan ( - )
Sensorium : Compos Mentis
Abdomen : soepel, normoperistaltik,
Tekanan darah : 120/80 mmHg
timpani. Nyeri tekan epigastrium(+),
Nadi : 80x/i, reg t/v: cukup
H/L/R tidak teraba.
Pernafasan : 24x/menit
Ekstremitas : Edema (-/+)
Temperatur : 36,5⁰C
Darah : kesan anemia normokrom normositer
(Hb: 9,2 g/dL), eritrosit 3,32 juta/mm3

Albumin : 2,7%
LABORATORIUM RUTIN Kemih : Kuning keruh, protein (+1), reduksi (-), bilrubin (-), urobilinogen (+)

Tinja : warna : hitam


konsistensi : lunak
eritrosit : (+) 7-9/lpb
DIAGNOSIS BANDING

• PSMBA ec gastritis erosiva + anemia ec. perdarahan
dd penyakit kronik

• PSMBA ec stress ulcer + anemia ec. perdarahan dd


penyakit kronik

• PSMBA ec ulcer bleeding + anemia ec. perdarahan dd


penyakit kronik

• PSMBA ec Variceal bleeding + anemia ec. perdarahan


dd penyakit kronik
DIAGNOSA SEMENTARA
PSMBA ec gastritis erosiva + anemia ec. perdarahan dd penyakit kronik


PENATALAKSANAAN Aktivitas : Tirah Baring
Diet : MII + ekstra putih telur 6 butir/hari
Tindakan Suportif
IVFD Nacl 0,9% 20 gtt/i makro

Medikamentosa :
Inj bolus Omeprazole 80 mg dilanjutkan 40 mg/ 12 jam/IV

Inj Transamin 500 gr/ 8 jam/ IV

Sucralfat syr 3x CI
RENCANA PENJAJAKAN DIAGNOSTIK / TINDAKAN

LANJUTAN

1. Darah rutin dan feces rutin 6. USG Abdomen

2. Kultur Urin 7. Gastroskopi

3. Urinalisa 8. Foto Thorax

4. Anemia Profile 9. EKG

5. Elektrolit
BAB 4
FOLLOW UP
Tanggal S O A P
19 - BAB Sensorium: Compos Mentis
HR : 80x/i - PSMBA ec gastritis Tirah Baring
Agustus
hitam RR: 20x/i
2017 erosiva + anemia ec.
- Bengkak TD: 120/50mmHg
Temp: 36.6 0C
tungkai perdarahan dd -Diet MII
Pemeriksaan Fisik :
kiri penyakit kronik
Mata: Konjuntiva anemis (+/+) - Ca cervix -IVFD Nacl 0.9%
Sklera Ikterik (-/-)
- DVT 20gtt/i
Leher: Pembesaran KGB(-)

Thorax: SP(-), ST(-)


-omeprazole bolus 80 mg
Abdomen: Soepel,
Hepar, lien, renal tidak teraba, selanjutnya 40 mg/12 jam/iv
Perkusi timpani, normoperistaltik

Ektremitas: edema (-/+) tungkai kiri


-Inj Transamin 500 mg/8 jam
Laboratorium:
IV
Hb/Leukosit/Trombosit: 9.2/12090/434000
KGD:64
Ureum/Kreatinin: 19/0.67
-Sucralfat syr 3xCl
Tanggal S O A P

20/8/2017 - BAB hitam Sensorium: Compos Mentis - PSMBA ec gastritis -Tirah Baring
- Bengkak tungkai HR : 96x/i erosiva + anemia ec.
kiri RR: 16x/i perdarahan dd -Diet MII
TD: 110/70mmHg penyakit kronik
Temp: 36 0C -Ca cervix -IVFD Nacl 0.9% 20gtt/i
-DVT
Pemeriksaan Fisik : -omeprazole 40 mg/12
jam/IV
Mata: Konjuntiva anemis (+/+)
Sklera Ikterik (-/-) -Inj Transamin 500 mg/8
jam IV
Leher: Pembesaran KGB(-)
-Sucralfat syr 3xC1
Thorax: SP: Vesikuler, ST(-)
-R/cek HST ulang, anemia
Abdomen: Soepel, profile
Hepar, lien, renal tidak teraba,
Perkusi timpani, normoperistaltik

Ektremitas: edema (-/+) Tungkai kiri


Tanggal S O A P
21/8/17 -BAB Hitam Sensorium: Compos Mentis - PSMBA ec gastritis Tirah Baring
-Bengkak HR : 96x/i erosiva + anemia ec.
RR: 16x/i
Tungkai Kiri TD: 110/70mmHg perdarahan dd -Diet MII
Temp: 36 0C penyakit kronik
- Ca cervix -IVFD Nacl 0.9% 20gtt/i
Pemeriksaan Fisik
- DVT
Mata: Konjuntiva anemis (+/+) - Omeprazole 40 mg/12
Sklera Ikterik (-/-) jam/IV
Leher: Pembesaran KGB(-)
-Inj Transamin 500 mg/8
Thorax: SP: Vesikuler, ST(-) jam IV
Abdomen: Soepel,
Hepar, lien, renal tidak teraba,
-Sucralfat syr 3xCl
Perkusi timpani, normoperistaltik
Ektremitas: edema (-/+) Tungkai kiri

Laboratorium :
-R/cek hst ulang, anemia
Hb/Ht/Leukosit/Trombosit: 9.2/29/12090/434000 profile, feses rutin,
Na/K/Cl:138/4.2/104 urinalisa
MCV/MCH/MCHC:87/27.7/31.7
N/L/M/E/B:70/22.3/6.4/1.1/0.2
PT/INR/APTT/TT:1.15/1.16/0.77/0.93
Ur/Cr:19/0.67, KGDS:64
Tanggal S O A P
22/8/17 -BAB Sensorium: Compos Mentis - PSMBA ec gastritis erosiva -Tirah Baring
Hitam HR : 96x/i + anemia ec. perdarahan dd
-Bengkak RR: 16x/i penyakit kronik -Diet MII+ ekstra putih
Tungkai TD: 110/70mmHg - Ca cervix telur 6 butir/hari
Temp: 36.80 C
Kiri - DVT
Pemeriksaan Fisik : -hipoalbuminemia(2.1) -IVFD Nacl 0.9% 20gtt/i

Mata: Konjuntiva anemis (+/+) -omeprazole 40 mg/12


Sklera Ikterik (-/-) jam/iv
Leher: Pembesaran KGB(-)
-Inj Transamin 500m g/8
Thorax: SP: Vesikuler, ST(-) jam IV

Abdomen: Soepel, -Sucralfat syr 3xC1


Hepar, lien, renal tidak teraba,
Perkusi timpani, normoperistaltik

Ektremitas: edema (-/+) Tungkai kiri


-Substitusi albumin 22.4
Laboratorium :
Hb : 8,4g/dL Leukosit : 14.320
-R/USG Abdomen dan
Urinalisis gastroskopi
P:+ B:-
R:-U:-
O P
Tanggal S A
23/8/17 -BAB Sensorium: Compos Mentis - PSMBA ec gastritis Tirah Baring
Hitam HR : 96x/i erosiva + anemia ec.
-Bengkak RR: 16x/i perdarahan dd penyakit -Diet MII+ ekstra putih
TD: 110/70mmHg telur 6 butir/hari
Tungkai kronik
Temp: 36.5 0C
Kiri - Ca cervix
- DVT -IVFD Nacl 0.9% 20gtt/i
Pemeriksaan Fisik :
- Hipoalbuminemia(2.1)
Mata: Konjuntiva anemis (+/+) - Omeprazole 40 mg/12
Sklera Ikterik (-/-) jam/IV

Leher: Pembesaran KGB(-) -Inj Transamin 500 mg/8


jam IV
Thorax: SP: Vesikuler, ST(-)
-Sucralfat syr 3xC1
Abdomen: Soepel,
Hepar, lien, renal tidak teraba,
Perkusi timpani, normoperistaltik

Ektremitas: edema (-/+) Tungkai kiri

Laboratorium :
Hb/Ht/Leukosit/Trombosit:
8.4/27/14320/383000
MCV/MCH/MCHC:88/27.6/31.6
O P
Tanggal S A
24/8/17 -BAB Hitam Sensorium: Compos Mentis - PSMBA ec gastritis -Tirah Baring
-Bengkak HR : 96x/i erosiva + anemia ec.
Tungkai Kiri RR: 16x/i perdarahan dd penyakit -Diet MII+ ekstra putih
TD: 110/60mmHg kronik telur 6 butir/hari
Temp: 36.3 0C - Ca cervix
- DVT -IVFD Nacl 0.9% 20gtt/i
Pemeriksaan Fisik :
- Omeprazole 40 mg/12
Mata: Konjuntiva anemis (+/+) jam/IV
Sklera Ikterik (-/-)
-Inj Transamin 500 mg/8
Leher: Pembesaran KGB(-) jam IV

Thorax: SP: Vesikuler, ST(-) -Sucralfat syr 3xC1

Abdomen: Soepel,
Hepar, lien, renal tidak teraba,
Perkusi timpani, normoperistaltik

Ektremitas: edema (-/+) Tungkai kiri


O P
Tanggal S A
25/8/17 -Bengkak Sensorium: Compos Mentis - Post PSMBA ec - Tirah Baring
Tungkai Kiri HR : 72x/i gastritis erosiva +
RR: 16x/i anemia ec. perdarahan - Diet MII+ ekstra putih
TD: 110/70mmHg telur 6 butir/hari
dd penyakit kronik
Temp: 36 0C
Pemeriksaan Fisik : - Ca cervix
- DVT - IVFD Nacl 0.9% 20gtt/i
Mata: Konjuntiva anemis (+/+)
Sklera Ikterik (-/-)
- Omeprazole 40 mg/12
Leher: Pembesaran KGB(-) jam/IV

Thorax: SP: Vesikuler, ST(-) -Inj Transamin 500 mg/8


jam IV
Abdomen: Soepel,
Hepar, lien, renal tidak teraba,
-Sucralfat syr 3xC1
Perkusi timpani, normoperistaltik

Ektremitas: edema (-/+) Tungkai kiri


Rencana :
Laboratorium : PBJ
Hb/Leukosit/Trombosit: 7.9/10940/324000
MCV/MCH/MCHC:87/28/32.1
Albumin:2.7
USG:Kista Ginjal Kiri
Gastroskopi: Gastritis Antrum
BAB 5
Diskusi Kasus
Teori Diskusi
Definisi Ny. Esteria Sidabutar 53 tahun mengalami buang air besar
Perdarahan saluran cerna bagian atas didefinisikan sebagai hitam +/- 1 bulan sebelum masuk rumah sakit. BAB hitam


perdarahanyang terjadi di sebelah proksimal ligamentum Treitz dengan frekuensi +2 kali dengan konsistensi lunak. Mual
pada duodenum distal. Sebagian besar perdarahan saluran cerna dijumpai namun tidak diikuti muntah. Riwayat perdarahan
bagian atas terjadi sebagai akibat penyakit ulkus peptikum (PUD, spontan (mimisan, gusi berdarah dan lebam) tidak dijumpai.
peptic ulcer disease) (yang disebabkan oleh H.Pylori atau Os juga merasa lemas dan pucat sejak 5 hari yang lalu. Os
penggunaan obat-obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS) atau
mengonsumsi obat yang dibeli di kedai(obat pemberi
alkohol). Robekan Mallory-Weiss, varises esofagus, dan gastritis
tenaga).Os menyangkal riwayat konsumsi obat anti nyeri,
merupakan penyebab perdarahan saluran cerna bagian atas yang
jarang. alkohol dan minum jamu-jamuan. Penurunan nafsu makan
dijumpai pada os namun penurunan berat badan dijumpai
Epidemiologi sekitar -/+ 4kg. Demam dan sesak nafas tidak dijumpai. BAK
Perdarahan saluran cerna bagian atas merupakan perdarahan yang (+) dalam batas normal dengan volume +1500ml/hari. Riwayat
berasal dari esofagus sampai ligamentum of Treitz.5Insidens BAK berdarah, berpasir tidak dijumpai. Riwayat sakit darah
perdarahan SCBA bervariasi mulai dari 48-160 kasus per 100.000 tinggi dan sakit gula disangkal. Riwayat keluarga dengan
populasi, insidens tertinggi pada laki-laki dan lanjut usia. keluhan yang sama tidak dijumpai.

Faktor resiko
Usia >60 tahun RPT: Tidak jelas.
Penggunaan NSAID RPO: Tablet Ferospat, kaplet Curvit, dan Xeralto.
Chronic Kidney Desease
Konsumsi Alkohol
Masyarakat dengan status ekonomi yang rendah.
Infeksi dari H. Pylori
Diabetes Melitus
Teori Diskusi
Manifestasi Klinis Pada pasien dijumpai BAB berwarna hitam dengan
1. Hematemesis
Muntah darah dan mengindikasikan adanya perdarahan konsistensi lunak, dan setelah pemasangan NGT
saluran cerna atas, yang berwarna coklat merah atau pertama kali di IGD dijumpai adanya hematemesis.
“coffee ground”.
Hematochezia Pada konjungtiva pasien terlihat anemis.

Keluarnya darah dari rectum yang diakibatkan


perdarahan saluran cerna bagian bawah, tetapi dapat
juga dikarenakan perdarahan saluran cerna bagian atas
yang sudah berat.
Melena

Kotoran (feses) yang berwarna gelap yang dikarenakan


kotoran bercampurasam lambung; biasanya
mengindikasikan perdarahan saluran cerna bahagian
atas, atau perdarahan daripada usus-usus ataupun colon
bahagian kanan dapat juga menjadi sumber lainnya.
Pemeriksaan Fisik TANDA VITAL
Evaluasi status hemodinamik (denyut nadi dan tekanan Sens : Compos Mentis
darah), laju respirasi, kesadaran, konjungtiva pucat, TD : 120/80 mmHg
waktu pengisian kapiler melambat, dan stigmata sirosis HR : 70x/i reg t/v cukup
hepatis, merupakan tanda utama yang harus segera RR : 20 x/i
dikenali. Suhu : 36,5°C
VAS : 3-4
Takikardi saat istirahat dan hipotensi ortostatik
menandakan banyaknya darah yang hilang. Perhatikan STATUS LOKALISATA
adanya keluaran urin yang rendah, bibir kering, dan
vena jugular kolaps. Mata : Anemis (+/+), sclera icterus (-), Bibir
Pemeriksaan fisik harus menilai adanya defans kering dan xerostomia (-)
muskuler, nyeri tekan lepas, skar bekas operasi, dan T/H/M : Dalam batas normal
stigmata penyakit hepar kronik. Pemeriksaan rektum Leher : TVJ R-2 cm H2O
dilakukan untuk menilai warna feses. Spesimen feses Thoraks : Suara pernafasan = vesikuler
perlu diambil untuk tes darah samar. Suara tambahan ( - )
Abdomen : soepel, peristaltik( + ) Normal,
timpani. Nyeri ulu hati (+), H/L/R tidak teraba.
Ekstremitas : edema (+) kaki pada kiri
Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Feses Rutin
Pemeriksaan laboratorium penunjang awal ditujukan Warna : Hitam
untuk menilai kadar Konsistensi : Lunak
hemoglobin, fungsi hemostasis, fungsi hati dan kimia Eritrosit : 7-9/lpb
dasar yang berhubungan dengan status Leukosit :-
haemodinamik. Perbandingan BUN dan kreatinin Amoeba/Kista: -/-
serum dapat dipakai untuk memperkirakan asal Volume: 150 gram
perdarahan dari PSMBA atau PSMBB.
Pemeriksaan Darah Rutin
Endoskopi Diagnostik Hemoglobin : 9.2 gr/dl
Endoskopi merupakan pemeriksaan pilihan utama Eritrosit : 3.3 juta /mikroL
untuk diagnosis, dengan akurasi diagnosis > 90%. BUN : 9 mg/dl
Dalam 24 jam pertama pemeriksaan endoskopi Kreatinin :0,67 mg/dl
merupakan standar perawatan yang
direkomendasikan. Endoskopi : Tanggal 1 Februari 2017
Dari pemeriksaaan Endoskopi, ditemukan Hiperemis
mukosa pylorus dengan kesimpulan Gastritis Antrum
Teori
Diskusi
Penatalaksanaan
a. Tatalaksana Awal Pada pasien ini diberi tatalaksana berupa:
Penilaian status hemodinamik dan resusitasi dilakukan paling awal.3  Tirah baring
Resusitasi meliputi pemberian cairan intravena, pemberian oksigen, koreksi
koagulopati, dan transfusi darah bila dibutuhkan. Batas transfusi darah  MII + ekstra putih telur 6
adalah jika Hb ≤7,0 g/dL, lebih tinggi apabila perdarahan masih berlanjut
atau perdarahan masif atau adanya komorbid seperti penyakit jantung  IVFD 0,9% 20 gtt/i (makro)
koroner, hemodinamik tidak stabil, dan lanjut usia. Hemoglobin minimal
untuk endoskopi adalah 8 g/dL, namun jika akan dilakukan terapi  Inj bolus Omeprazole 80 mg dilanjutkan 40 mg/ 12 jam
endoskopi, hemoglobin minimal 10 g/dL dan hemodinamik stabil.
Pemakaian selang nasogastrik untuk diagnosis, prognosis, visualisasi, /IV
atau terapi tidak direkomendasikan. Selang nasogastrik dapat dipasang
untuk menilai perdarahan yang sedang berlangsung pada hemodinamik  Inj Transamin 500 mg/ 8 jam/ IV
tidak stabil; tujuan pemasangan adalah untuk mencegah aspirasi, dekompresi
lambung, dan evaluasi perdarahan. Terapi pra-endoskopi dengan proton  Sucralfat syr 3x CI
pumpinhibitor (PPI) direkomendasikan pada perdarahan ulkus peptikum;
PPI dapat dengan cepat menetralkan asam lambung. pH in vitro di atas 6
dapat mendukung pembentukan dan stabilitas bekuan. Lingkungan asam
dapat menghambat agregasi trombosit dan koagulasi plasma, juga
menyebabkan lisis bekuan. ACG (American College of Gastroenterology)
merekomendasikan pemberian PPI bolus 80 mg diikuti dengan infus 8
mg/jam untuk mengurangi tingkat stigmata dan mengurangi terapi
endoskopi. Meskipun begitu PPI tidak menurunkan angka perdarahan ulang,
pembedahan, dan kematian. Jika endoskopi ditunda dan tidak dapat
dilakukan, terapi PPI intravena direkomendasikan untuk mengurangi
perdarahan lebih lanjut. Penilaian risiko untuk stratifikasi pasien, juga
dilakukan untuk membantu membuat keputusan awal seperti saat
endoskopi, saat pemulangan, dan tingkat perawatan.
BAB 6
Kesimpulan

Pasien perempuan berusia 53 tahun a.n. Esteria


Sidabutar didiagnosa dengan PSMBA ec gastritis
erosiva + anemia ec. perdarahan dd penyakit kronik
berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik,
pemeriksaan laboratorium. Dirawat inap di RS H.
Adam Malik Medan dan telah ditatalaksana dengan
tirah baring, diet MII + ekstra putih telur 6
butir/hari, IVFD Nacl 0.9% 20gtt/I, Inj bolus
Omeprazole 80 mg dilanjutkan dengan 40 mg/12
jam/iv, Inj Transamin 500 mg/8 jam iv, Sucralfat
syr 3xCl. Pada tanggal 25/08/2017 pasien
direncanakan untuk berobat jalan.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai