Bagian Atas
RA 1 MINGGU VII
Insidens perdarahan SCBA bervariasimulai dari 48-160 kasus per 100.000 populasi, insidens
tertinggi pada laki-laki dan lanjut usia.
Etiologi
Etiologi dari perdarahan saluran cerna bagian atas PORTAL HYPERTENSIVE GASTROPATHY
ada banyak, berdasarkan lokasinya dapat dibagi GASTRIC CARCINOMA
menjadi : LYMPOMA
LEIOMYOMA
-Esofagus
ANGIODYSPLASIA
OESOPHAGEAL VARICES
DIEULAFOY’S EROSION
MALLORY – WEISS TEAR
OESOPHAGEAL CARCINOMA -Usus Dua Belas Jari
REFLUX OESOPHAGITIS PEPTIC ULCER
FOREIGN BODY EROSIONS / DUODENITIS
VASCULAR MALFORMATIONS
-Lambung
PEPTIC ULCER HAEMOBILIA
EROSIONS/GASTRITIS POLYPS)
AORTO – ENTERIC FISTULA.
GASTRIC VARICES
Faktor Resiko
Pada PSMBA akibat ulkus peptikum, faktor risiko yang mempengaruhi
antara lain:
Usia >60 tahun
Penggunaan NSAID
Chronic Kidney Desease
Konsumsi Alkohol
Masyarakat dengan status ekonomi yang rendah.
Infeksi dari H. Pylori
Diabetes Melitus
PATOGENESIS
Manifestasi Klinis
Hematemesis Muntah darah dan mengindikasikan adanya perdarahan saluran cerna atas, yang
berwarna coklat merah atau “coffee ground”.
Keluarnya darah dari rectum yang diakibatkan perdarahan saluran cerna bagian
Hematochezia bawah, tetapi dapat juga dikarenakan perdarahan saluran cerna bagian atas yang
sudah berat
Manifestasi Klinis
Kotoran (feses) yang berwarna gelap yang dikarenakan
kotoran bercampurasam lambung; biasanya
Melena mengindikasikan perdarahan saluran cerna bahagian atas,
atau perdarahan daripada usus-usus ataupun colon bahagian
kanan dapat juga menjadi sumber lainnya
DIAGNOSIS
Dalam anamnesis yang perlu ditekankan adalah waktu terjadinya perdarahan,
perkiraan darah yang keluar, riwayat perdarahan sebelumnya, riwayat
Anamnesis
perdarahan dalam keluarga, ada tidaknya perdarahan di bagian tubuh lain,
penggunaan obat-obatan terutama anti inflamasi non steroid, penggunaan obat
antiplatelet, kebiasaan minum alkohol, kemungkinan adanya penyakit hati
kronik, diabetes mellitus, demam tifoid, gagal ginjal, hipertensi dan riwayat
transfusi sebelumnya
Evaluasi status hemodinamik, keluarnya urin yang sedikit, bibir kering, nyeri
Pemeriksaan Fisik tekan, pemeriksaan colok dubur dan feses rutin.
Jika cairan aspirat berwarna seperti kopi, maka diperlukan rawat inap dan
Pemeriksaan NGT pemeriksaan endoskopi dalam 24 jam pertama
Pemeriksaan laboratorium penunjang awal ditujukan untuk menilai kadar
Pemeriksaan Lab hemoglobin, fungsi hemostasis, fungsi hati dan kimia dasar yang berhubungan
dengan status haemodinamik
Endoskopi adalah suatu alat untuk melihat ke bagian dalam tubuh dengan
menggunakan suatu selang fiberoptik yang disesuaikan dengan sistem kerja
Pemeriksaan Endoskopi lapangan pandang manusia sehingga memungkinkan kita untuk melakukan
pemeriksaan pada organ-organ bagian dalam tubuh manusia
Kriteria Forest
Tatalaksana
Komplikasi
Syok hipovolemia
Aspirasi pneumonia
Gagal ginjal akut
Anemia karena perdarahan
Sindrom hepatorenal
Koma hepatikum
BAB 3
Laporan Kasus
DATA PRIBADI
Nama : Esteria Sidabutar
Umur : 53 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Pekerjaan : Guru
Suku : Batak Toba
Agama : Kristen
Alamat : Pekantolan Kec. Kampung Rakyat,
Sumatera Utara
ANAMNESA PENYAKIT
Telaah :
Hal ini dialami oleh os +/- 1 bulan sebelum masuk rumah
sakit. BAB hitam dengan frekuensi +2 kali dengan konsistensi lunak. Mual dijumpai namun
tidak diikuti muntah. Riwayat perdarahan spontan (mimisan, gusi berdarah dan lebam)
tidak dijumpai. Os juga merasa lemas dan pucat sejak 5 hari yang lalu. Os mengonsumsi
obat yang dibeli di kedai(obat pemberi tenaga).Os menyangkal riwayat konsumsi obat anti
nyeri, alkohol dan minum jamu-jamuan. Penurunan nafsu makan dijumpai pada os namun
penurunan berat badan dijumpai sekitar -/+ 4kg. Demam dan sesak nafas tidak dijumpai.
BAK (+) dalam batas normal dengan volume +1500ml/hari. Riwayat BAK berdarah,
berpasir tidak dijumpai. Riwayat sakit darah tinggi dan sakit gula disangkal. Riwayat
keluarga dengan keluhan yang sama tidak dijumpai.
Albumin : 2,7%
LABORATORIUM RUTIN Kemih : Kuning keruh, protein (+1), reduksi (-), bilrubin (-), urobilinogen (+)
PENATALAKSANAAN Aktivitas : Tirah Baring
Diet : MII + ekstra putih telur 6 butir/hari
Tindakan Suportif
IVFD Nacl 0,9% 20 gtt/i makro
Medikamentosa :
Inj bolus Omeprazole 80 mg dilanjutkan 40 mg/ 12 jam/IV
Sucralfat syr 3x CI
RENCANA PENJAJAKAN DIAGNOSTIK / TINDAKAN
LANJUTAN
5. Elektrolit
BAB 4
FOLLOW UP
Tanggal S O A P
19 - BAB Sensorium: Compos Mentis
HR : 80x/i - PSMBA ec gastritis Tirah Baring
Agustus
hitam RR: 20x/i
2017 erosiva + anemia ec.
- Bengkak TD: 120/50mmHg
Temp: 36.6 0C
tungkai perdarahan dd -Diet MII
Pemeriksaan Fisik :
kiri penyakit kronik
Mata: Konjuntiva anemis (+/+) - Ca cervix -IVFD Nacl 0.9%
Sklera Ikterik (-/-)
- DVT 20gtt/i
Leher: Pembesaran KGB(-)
20/8/2017 - BAB hitam Sensorium: Compos Mentis - PSMBA ec gastritis -Tirah Baring
- Bengkak tungkai HR : 96x/i erosiva + anemia ec.
kiri RR: 16x/i perdarahan dd -Diet MII
TD: 110/70mmHg penyakit kronik
Temp: 36 0C -Ca cervix -IVFD Nacl 0.9% 20gtt/i
-DVT
Pemeriksaan Fisik : -omeprazole 40 mg/12
jam/IV
Mata: Konjuntiva anemis (+/+)
Sklera Ikterik (-/-) -Inj Transamin 500 mg/8
jam IV
Leher: Pembesaran KGB(-)
-Sucralfat syr 3xC1
Thorax: SP: Vesikuler, ST(-)
-R/cek HST ulang, anemia
Abdomen: Soepel, profile
Hepar, lien, renal tidak teraba,
Perkusi timpani, normoperistaltik
Laboratorium :
-R/cek hst ulang, anemia
Hb/Ht/Leukosit/Trombosit: 9.2/29/12090/434000 profile, feses rutin,
Na/K/Cl:138/4.2/104 urinalisa
MCV/MCH/MCHC:87/27.7/31.7
N/L/M/E/B:70/22.3/6.4/1.1/0.2
PT/INR/APTT/TT:1.15/1.16/0.77/0.93
Ur/Cr:19/0.67, KGDS:64
Tanggal S O A P
22/8/17 -BAB Sensorium: Compos Mentis - PSMBA ec gastritis erosiva -Tirah Baring
Hitam HR : 96x/i + anemia ec. perdarahan dd
-Bengkak RR: 16x/i penyakit kronik -Diet MII+ ekstra putih
Tungkai TD: 110/70mmHg - Ca cervix telur 6 butir/hari
Temp: 36.80 C
Kiri - DVT
Pemeriksaan Fisik : -hipoalbuminemia(2.1) -IVFD Nacl 0.9% 20gtt/i
Laboratorium :
Hb/Ht/Leukosit/Trombosit:
8.4/27/14320/383000
MCV/MCH/MCHC:88/27.6/31.6
O P
Tanggal S A
24/8/17 -BAB Hitam Sensorium: Compos Mentis - PSMBA ec gastritis -Tirah Baring
-Bengkak HR : 96x/i erosiva + anemia ec.
Tungkai Kiri RR: 16x/i perdarahan dd penyakit -Diet MII+ ekstra putih
TD: 110/60mmHg kronik telur 6 butir/hari
Temp: 36.3 0C - Ca cervix
- DVT -IVFD Nacl 0.9% 20gtt/i
Pemeriksaan Fisik :
- Omeprazole 40 mg/12
Mata: Konjuntiva anemis (+/+) jam/IV
Sklera Ikterik (-/-)
-Inj Transamin 500 mg/8
Leher: Pembesaran KGB(-) jam IV
Abdomen: Soepel,
Hepar, lien, renal tidak teraba,
Perkusi timpani, normoperistaltik
perdarahanyang terjadi di sebelah proksimal ligamentum Treitz dengan frekuensi +2 kali dengan konsistensi lunak. Mual
pada duodenum distal. Sebagian besar perdarahan saluran cerna dijumpai namun tidak diikuti muntah. Riwayat perdarahan
bagian atas terjadi sebagai akibat penyakit ulkus peptikum (PUD, spontan (mimisan, gusi berdarah dan lebam) tidak dijumpai.
peptic ulcer disease) (yang disebabkan oleh H.Pylori atau Os juga merasa lemas dan pucat sejak 5 hari yang lalu. Os
penggunaan obat-obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS) atau
mengonsumsi obat yang dibeli di kedai(obat pemberi
alkohol). Robekan Mallory-Weiss, varises esofagus, dan gastritis
tenaga).Os menyangkal riwayat konsumsi obat anti nyeri,
merupakan penyebab perdarahan saluran cerna bagian atas yang
jarang. alkohol dan minum jamu-jamuan. Penurunan nafsu makan
dijumpai pada os namun penurunan berat badan dijumpai
Epidemiologi sekitar -/+ 4kg. Demam dan sesak nafas tidak dijumpai. BAK
Perdarahan saluran cerna bagian atas merupakan perdarahan yang (+) dalam batas normal dengan volume +1500ml/hari. Riwayat
berasal dari esofagus sampai ligamentum of Treitz.5Insidens BAK berdarah, berpasir tidak dijumpai. Riwayat sakit darah
perdarahan SCBA bervariasi mulai dari 48-160 kasus per 100.000 tinggi dan sakit gula disangkal. Riwayat keluarga dengan
populasi, insidens tertinggi pada laki-laki dan lanjut usia. keluhan yang sama tidak dijumpai.
Faktor resiko
Usia >60 tahun RPT: Tidak jelas.
Penggunaan NSAID RPO: Tablet Ferospat, kaplet Curvit, dan Xeralto.
Chronic Kidney Desease
Konsumsi Alkohol
Masyarakat dengan status ekonomi yang rendah.
Infeksi dari H. Pylori
Diabetes Melitus
Teori Diskusi
Manifestasi Klinis Pada pasien dijumpai BAB berwarna hitam dengan
1. Hematemesis
Muntah darah dan mengindikasikan adanya perdarahan konsistensi lunak, dan setelah pemasangan NGT
saluran cerna atas, yang berwarna coklat merah atau pertama kali di IGD dijumpai adanya hematemesis.
“coffee ground”.
Hematochezia Pada konjungtiva pasien terlihat anemis.