Anda di halaman 1dari 9

MERKURI

Nama :
1. Novita Yossy Anggraeni (1010161071)
2. Hafidzan Nur Mardiyanto (101016)
3. Sindi Sulistiya (101016)
Kelas : 5 D
Kelompok 8
MERKURI
Merkuri merupakan logam berat urutan pertama dalam sifat racunnya. Metil merkuri
merupakan bentuk dari merkuri yang penting yang bermanfaat bagi manusia. Industri yang
berperan dalam pencemaran merkuri ke lingkungan adalah pabrik tinta, kertas, kimia,
kosmetik, farmasi dan tekstil. Merkuri memiliki efek toksisitas pada susunan saraf pusat dan ginjal
.
 Merkuri dapat digolongkan sebagai merkuri organik dan anorganik sebagai berikut:
Merkuri Metal
Mempunyai tekanan uap yang tinggi dan sukar larut di dalam air. Pada suhu kamar
kelarutannya kira-kira 60 mg/l dalam air dan antara 5- 50 mg/l dalam lipida. Bila ada oksigen,
merkuri diasamkan langsung ke dalam bentuk ionik. Uap merkuri hadir dalam bentuk
monoatom (Hg). Rute utama dari pajanan merkuri metal adalah melalui inhalasi; sebanyak 80
% merkuri metal disabsorpsi. Merkuri metal dapat di metabolismekan menjadi ion inorganik dan
dieksresikan dalam bentuk merkuri inorganik. Organ yang paling sensitif adalah system syaraf
(peripheral dan pusat).
Merkuri Anorganik (Hg2+ dan Hg22+)
Di antara dua tahapan pengoksidaan, Hg2+ adalah lebih reaktif. Ia dapat membentuk
kompleks dengan ligan organik, terutama golongan sulfurhidril. Contohnya HgCl2 sangat larut
dalam air dan sangat toksik, sebaliknya HgCl tidak larut dan kurang toksik.Merkuri memiliki
afinitas yang tinggi pada terhadap fosfat, sistin, dan histidil rantai samping dari protein, purin,
pteridin dan porfirin, sehingga Hg bisa terlibat dalam proses seluler
Merkuri Organik
Merkuri organik adalah senyawa merkuri yang terikat dengan satu logam karbon,
contohnya metil merkuri. Metil merkuri merupakan merkuri organik yang selalu menjadi
perhatian serius dalam toksikologi. Ini karena metil merkuri dapat diserap secara langsung
melalui pernapasan dengan kadar penyerapan 80%. Uapnya dapat menembus membran
paru-paru dan di dalam darah, 90% dari metil merkuri diserap kedalam sel darah merah.
Alkil merkuri ataupun metil merkuri lebih toksik dibandingkan merkuri anorganik karena
alkil merkuri bisa membentuk senyawa lipolhilus yang mampu melintasi membran sel dan
lebih mudah diabsorbsi serta berpenetrasi menuju sistem syaraf, toksisitas merkuri organic
sangat luas, yaitu mengakibatkan disfungsi blood brain barrier, merusak permeabilitas
membran, menghambat beberapa enzim, menghambat sistesis protein, dan menghambat
penggunaan substrat protein.
Namun demikian, alkil merkuri ataupun metil merkuri tidak mengakibatkan kerusakan
mukosa sehingga gejala toksisitas merkuri organic lebih lambat dibandingkan merkuri
anorganik. Merkuri organik dapat masuk ketubuh melalui paru-paru, kulit dan juga
lambung. Senyawa organo merkuri yang paling umum adalah metil merkuri, yang terutama
dihasilkan oleh mikroorganisme (bakteri) di air dan tanah. Karena bakteri itu kemudian
terikut (termakan) oleh ikan, maka di ikan cenderung konsentrasi merkurinya akan tinggi.
Merkuri apapun jenisnya sangatlah berbahaya pada manusia karena merkuri akan
terakumulasi pada tubuh dan bersifat neurotoxin.
Gejala Keracunan Merkuri (Hg)
 Gejala keracunan merkuri dapat nampak sangat bahaya, ringan, atau bahkan tidak timbul sama sekali.
Semua itu tergantung dari bentuk dari merkuri yang masuk ke dalam tubuh, cara masuknya, banyaknya
merkuri yang masuk, lamanya paparan, usia seseorang, dan kondisi kesehatan orang tersebut secara umum.
Gejala-gejala yang ditimbulkan dapat menyerang sistem saraf, ginjal, jantung, paru-paru, dan sistem
kekebalan tubuh. Berikut gejala yang dapat ditimbulkan berdasarkan sistem organ tubuh, antara lain:Sistem
saraf.
 Sistem saraf dapat dipengaruhi oleh merkuri, sehingga menimbulkan gejala, antara lain:
1. Sakit kepala.
2. Tremor
3. Kesemutan, terutama di sekitartangandan kaki, sertamulut.
4. Gangguan penglihatan.
5. Gangguan bicara dan mendengar.
6. Kelemahan otot.
7. Sulit berjalan.
8. Hilang ingatan.
9. Ginjal. Keracunan merkuri dapat menyebabkan gagal ginjal.
10. Jantung. Keracunan merkuri dapat mengakibatkan nyeri dada, serta penumpukan merkuri di jantungakan
menimbulkan kardiomiopati, yaitu kelainan pada otot jantung.
11. Saluran pernapasan. Menghirup uap merkuri dapat menyebabkan radang tenggorokan sampai
mengakibatkan gagal napas, bila terpapar dalam jumlah besar.
12. Kulit. Merkuri yang terpapar pada kulit dapat menimbulkan ruam dan peradangan.
Cara Merkuri Masuk keDalam Tubuh Manusia
 Bentuk racun dari merkuri yang masuk pada tubuh manusia adalah metil merkuri (CH3Hg+ dan CH3-Hg-
CH3) dan garam organik, mercuric khlor (HgCl2). Metil merkuri dapat dibentuk oleh bakteri pada
endapan dan air yang bersifat asam. Elemen merkuri mempunyai waktu tinggal yang relatif pendek pada
tubuh manusia tetapi senyawa metil merkuri terakumulasi di dalam tubuh 10 kali lebih lama. Metil merkuri
terakumulasi pada rantai makanan, misal merkuri bisa masuk ke dalam tubuh manusia dengan
mengkonsumsi ikan yang hidup di perairan yang telah tercemar merkuri. Merkuri juga dapat dilepaskan ke
atmosfer melalui berbagai kegiatan manusia, terutama dari pembakaran sampah rumah tangga, limbah
industri, dan pembakaran bahan bakar fosil seperti batubara. Asap yang mengandung merkuri dapat
ditransportasikan melalui udara dan mengendap di daratan maupun air. Asap merkuri dapat dihisap
melalui pernapasan (Soemirat,2007).
 Menurut Sudarmaji (2006) Merkuri yang masuk lewat kulit, biasanya merkuri yang terkandung dalam
kosmetik yang dipakai. Merkuri yang masuk melalui kulit, setelah diabsorbsi di jaringan akan teroksidasi
menjadi merkuri divalent (Hg2+) yang dibantu oleh enzim katalase. Pemakaian kosmetik yang
mengandung merkuri dapat mengakibatkan:
1. Memperlambat pertumbuhan janin.
2. Keguguran dan mandul.
3. Flek hitam pada kulit akan memucat, seakan pudar dan bila pemakaian dihentikan, flek tersebut akan
timbul kembali dan akan semakin bertambah parah.
4. Memberikan efek rebound atau respon berlawanan saat pemakaian kosmetik tersebut dihentikan.
5. Untuk wajah yang awalnya bersih, lama kelamaan akan timbul flek yang sangat parah.
6. Dapat menyebabkan kanker kulit
Metode Analisis Merkuri (Hg).
Metode Pengujian Mercury (Hg) dengan AAS
 Prinsip: Unsur Merkuri (Hg) dilepaskan dari jaringan contoh melalui tahap digesti dengan menggunakan asam sulfat
pekat dan nitrat pekat dengan bantuan pemanas listrik untuk mendapatkan unsur merkuri bermuatan positif (Hg+ atau
Hg++ ).
 Pereaksi
a. Air deionisasi
b. Asam klorida (HCl), fuming 37%
c. Larutan HCl 3% (v/v): Pipet 30 ml HCL 37% (pekat) larutkan dalam labu takar 1 L dengan air deionisasi dan
tepatkan
d. Natrium Hidroksida (NaOH) pelets,
e. NaOH 0,005% (w/v): Larutkan 0,05 g NaOH dalam 1 L air deionisasi dan tepatkan
f. Natrium borohibrid (NaBH4)
g. Larutkan 0,2 g NaBH4 dalam 1 L NaOH 0,005%. Larutan disiapkan pada saat akan dilakukan analisa
h. Asam nitrat (HNO3) 65%
i. Asam sulfat (H2SO4) 95%-97%
j. HNO3 - H2SO4 (1+1) 20% (v/v): Campurkan 100 ml HNO3 dengan 100 ml H2SO4, encerkan dengan air deionisasi
dan tepatkan sampai 1 L
k. Hidrogen Peroksida (H2O2) 30%
l. Batu didih
m. Larutan Standar merkuri
PERALATAN l . Corong Gelas*
a. Timbangan analitik ketelitian 0,0001 g m. Penyangga dan statip
b. Pipet Volumetrik 1 ml, 5 ml, 10 ml, 20 ml, 50 n. Desikator
ml*
o. Pemanas listrik
c. Mikropipet*
p. Blender / homogenizer
d. Pipet Tetes*
q. Oven
e. Wadah polystyrene
r. Refrigerator
f. Botol polypropylene*
s. Labu alas bulat kapasitas 250 ml dengan
g. Sendok plastic* pendingin*
h. Cawan Petri ukuran 15 mm x 100 mm* t. Labu takar kapasitas 50 ml, 100 ml, 1000 ml*
i. Pisau* u. Seperangkat alat spektrofotometer serapan
atom (Atomic Absorption Spectrophotometer)
j. Aluminium Foil dilengkapi dengan flameless
k. Gelas piala 25 ml, 100 ml dan 250 ml* Catatan *) Semua peralatan yang dipergunakan
harus terlebih dahulu direndam dalam HNO3:air
deionisasi (1:9) kemudian dibilas dengan air
deionisasi
CARA KERJA
 Larutan Standar Primer 1000 mg/l
 Larutan Standar sekunder pertama (i) : 10 mg/l
 Pipet 1 ml larutan Standar Primer 1000 mg/l, masukkan ke dalam labu takar 100 ml dan
encerkan dengan larutan HNO3 - H2SO4 (1+1) 20% (v/v). Larutan standar ini dapat
disimpan selama 1 bulan di dalam botol propylene pada refrigerator.
 Larutan Standar sekunder ke dua (ii) : 1 mg/l
 Pipet 5 ml larutan Standar sekunder pertama (i), masukkan ke dalam labu takar 50 ml
dan encerkan dengan larutan HNO3 - H2SO4 (1+1) 20% (v/v). Larutan standar ini dapat
disimpan selama 1 bulan di dalam botol propylene pada refrigerator.
 Larutan Standar sekunder ke dua (iii) : 100 µg/l
 Pipet 5 ml larutan Standar sekunder ke dua (ii), masukkan ke dalam labu takar 50 ml dan
encerkan dengan larutan HNO3 - H2SO4 (1+1) 20% (v/v). Larutan standar ini dapat
disimpan selama 1 minggu di dalam botol propylene pada refrigerator.
 Larutan standar Kerja (5 µg/l, 10 µg/l dan 20 µg/l )
 Pipet 5 ml, 10 ml, dan 20 ml dari larutan Standar sekunder ke tiga (iii), masukkan ke
dalam labu takar 100 ml dan encerkan dengan larutan HNO3 - H2SO4 (1+1) 20% (v/v).
Larutan standar kerja ini dibuat ketika akan melakukan analisa
 Tahap Pembacaan pada AAS
1. Siapkan larutan standar minimal dengan tiga titik kadar (5 µg/l, 10 µg/l
dan 20 µg/l )
2. Contoh, spiked dan larutan standar kemudian dibaca pada panjang
gelombang (λ) 253,7 nm
3. Tentukan kadar contoh berdasarkan kurva kalibrasi

Anda mungkin juga menyukai