PSAK 38 Resktrukturisasi Entitas Sepengendali
PSAK 38 Resktrukturisasi Entitas Sepengendali
RESTRUKTURISASI
ENTITAS SEPENGENDALI
1
Agenda
1. Latar Belakang
3. Pengungkapan
4. Ilustrasi
5. Diskusi
2
Pendahuluan
PSAK 38 :
3
Dasar Penyusunan
4
Pokok Perubahan dalam PSAK 38 R 2013
5
Tujuan dan Ruang Lingkup
6
Definisi
Entitas anak adalah suatu entitas, termasuk entitas bukan perseroan terbatas seperti
persekutuan, yang dikendalikan oleh entitas lain (dikenal sebagai entitas induk).
Entitas induk adalah suatu entitas yang mempunyai satu atau lebih entitas anak.
Entitas sepengendali adalah entitas yang secara langsung atau tidak langsung (melalui
satu atau lebih perantara), mengendalikan atau dikendalikan oleh atau berada di bawah
pengendalian yang sama.
Kelompok usaha adalah suatu entitas induk dan seluruh entitas anaknya.
Kepentingan nonpengendali adalah ekuitas entitas anak yang tidak dapat diatribusikan
secara langsung atau tidak langsung pada entitas induk.
Kombinasi bisnis entitas sepengendali adalah kombinasi bisnis yang semua entitas atau
bisnis yang bergabung, pada akhirnya dikendalikan oleh pihak yang sama (baik sebelum
maupun sesudah kombinasi bisnis) dan pengendaliannya tidak bersifat sementara.
7
Kriteria Pengendalian
8
Sifat Transaksi Restukturisasi Entitas Sepengendali
9
Sifat Transaksi Restukturisasi Entitas Sepengendali
• Contoh-contoh transaksi antara entitas sepengendali
– Entitas induk memindahkan sebagian aset neto dari entitas anak menjadi aset entitas
induk.Perubahan dalam bentuk hukum kepemilikan atas aset neto, tetapi tidak
menyebabkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan aset neto.
– Entitas induk mengalihkan sebagian hak kepemilikannya dalam suatu entitas anak ke
entitas anak lainnya. Perubahan bentuk hukum kepemilikan entitas anak, tetapi bukan
perubahan substansi ekonomi kepemilikan entitas anak.
– Entitas induk menukar kepemilikannya atas sebagian aset neto dalam entitas anak yang
dimilikinya dengan saham tambahan yang diterbitkan oleh entitas anak lain (yang tidak
dimiliki sepenuhnya), sehingga kepemilikan entitas induk dalam entitas anak lain
tersebut bertambah, sedangkan persentase kepemilikan pemegang saham
nonpengendali dalam entitas anak tersebut berkurang. Dalam hal ini, walaupun bentuk
hukum kepemilikan aset neto dalam entitas anak berubah (dari milik langsung entitas
induk menjadi milik entitas anak lain), tetapi tidak terjadi perubahan substansi ekonomi
kepemilikan atas aset neto.
10
Transaksi tidak sepengendali
11
Metode Penyatuan Kepentingan
12
Dasar Pertimbangan (DK)
13
Selisih Imbalan yang Dialihkan
14
Penerapan Metode Penyatuan Kepentingan
15
Kebijakan Akuntansi
Entitas hasil kombinasi mengakui aset dan liabilitas masing-masing entitas yang
berkombinasi berdasarkan pada jumlah tercatat.
16
Pengeluaran terkait Kombinasi Bisnis
17
Selisih Imbalan dan Jumlah Tercatat
DI
18
Laba per Saham
19
Pengungkapan
a. nama dan penjelasan tentang entitas atau bisnis yang berkombinasi;
b. penjelasan mengenai hubungan kesepengendalian dari entitas-entitas yang
bertransaksi dan bahwa hubungan tersebut tidak bersifat sementara;
c. tanggal efektif transaksi;
d. operasi atau kegiatan bisnis yang telah diputuskan untuk dijual atau dihentikan
akibat kombinasi bisnis;
e. kepemilikan entitas atau bisnis yang dialihkan serta jenis dan jumlah imbalan yang
terjadi;
f. jumlah tercatat bisnis yang dikombinasikan serta selisih antara jumlah tercatat
tersebut dan jumlah imbalan yang dialihkan; dan
g. pengungkapan mengenai penyajian kembali laporan keuangan :
i. ikhtisar angka-angka laporan keuangan yang telah dilaporkan sebelumnya untuk
periode yang disajikan kembali;
ii. ikhtisar jumlah tercatat aset dan liabilitas entitas atau bisnis yang dikombinasikan;
iii. dampak penyesuaian kebijakan akuntansi;
iv. ikhtisar angka-angka laporan keuangan setelah disajikan kembali.
20
Pengungkapan
• Entitas mengungkapkan saldo selisih yang disajikan dalam pos tambahan
modal disetor, baik yang timbul dari penerapan Pernyataan ini atas
transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali maupun dari transaksi
restrukturisasi entitas sepengendali sebagaimana disyaratkan dalam
ketentuan transisi.
• Entitas yang menyerahkan aset neto atau kepemilikan atas ekuitas dalam
kombinasi bisnis entitas sepengendali mengungkapkan:
a) porsi dari setiap selisih yang diakui di ekuitas yang dapat diatribusikan
pada pengakuan sisa investasi pada entitas anak terdahulu dengan
nilai wajar pada tanggal hilangnya pengendalian, dan
b) pos keuntungan atau kerugian yang diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif (jika tidak disajikan secara terpisah dalam laporan laba
rugi komprehensif).
21
Tanggal Efektif & Penarikan
TANGGAL EFEKTIF
• Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang
dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013.
KETENTUAN TRANSISI
• Pernyataan ini diterapkan secara prospektif dengan ketentuan bahwa
saldo selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
berdasarkan PSAK 38: Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
pada tanggal awal penerapan Pernyataan ini disajikan di ekuitas dalam
pos tambahan modal disetor dan tidak akan diakui sebagai laba rugi
direalisasi atau direklasifikasi ke saldo laba.
PENARIKAN
• Pernyataan ini menggantikan PSAK 38: Akuntansi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali.
22
Ilustrasi
Uraian A A B
2013 2014 2013
Modal saham 35.000 35.000 40.700
Tambahan Modal Disetor 30.000 30.000 2.500
Saldo Laba 15.000 30.000 22.500
Jumlah 80.000 95.000 65.700
23
Ilustrasi
Uraian A A B AB AB
2013 2014 2013 2013 2014
Modal saham 35.000 35.000 40.700 35.000 35.000
Tambahan Modal Disetor 30.000 30.000 2.500 73.200 8.700
Saldo Laba 15.000 30.000 22.500 37.500 30.000
Jumlah 80.000 95.000 65.700 145.700 73.700
Alternatif 1
Untuk tahun 2013, aset neto Entitas B digabungkan dengan Entitas A. Dalam alternatif
ini, modal saham dan tambahan modal disetor Entitas B digabungkan ke dalam
tambahan modal disetor Entitas A. Kemudian, saldo laba Entitas B digabungkan ke
saldo laba Entitas A.
Untuk tahun 2014, aset neto Entitas B (Rp65.700) digunakan sebagai pengurang
jumlah yang dibayarkan dalam kombinasi bisnis (Rp87.000). Selisih antara kas yang
dibayarkan dan jumlah tercatat aset neto Entitas B diakui sebagai pengurang
tambahan modal disetor entitas AB (Rp87.000 – Rp65.700 = Rp21.300) sehingga saldo
tambahan modal disetor entitas AB menjadi Rp8.700.
24
Ilustrasi
Uraian A A B AB AB
2013 2014 2013
Modal saham 35.000 35.000 40.700 35.000 35.000
Tambahan Modal Disetor 30.000 30.000 2.500 30.000 8.700
Saldo Laba 15.000 30.000 22.500 15.000 30.000
Entitas merging entities 65.700
Jumlah 80.000 95.000 65.700 145.700 73.700
Alternatif 2
Untuk tahun 2013, aset neto Entitas B digabungkan dengan Entitas A. Dalam alternatif
ini, modal saham, tambahan modal disetor, dan saldo laba Entitas B disajikan sebagai
ekuitas “merging entities”.
Untuk tahun 2014, aset neto Entitas B (Rp65.700) digunakan sebagai pengurang
jumlah yang dibayarkan dalam kombinasi bisnis (Rp87.000). Selisih antara kas yang
dibayarkan dan jumlah tercatat aset neto Entitas B diakui sebagai pengurang
tambahan modal disetor entitas AB (Rp87.000 – Rp65.700 = Rp21.300) sehingga saldo
tambahan modal disetor entitas AB menjadi Rp8.700.
25
Terima Kasih