Anda di halaman 1dari 481

TFT CA

PELAPORAN KORPORAT

Ikatan Akuntan Indonesia


9 Juni 2015
Agenda

Kompetensi dan Kurikulum

Metode Pembelajaran

Diskusi Permasalahan dalam Pengajaran

Materi dan Review Soal

2
Kompetensi Umum CA

1. CA memiliki kapabilitas dan kompetensi dalam


mengelola sistem pelaporan yang menghasilkan
laporan keuangan dan laporan lainnya yang
bernilai tinggi sesuai dengan prinsip-prinsip tata
kelola, etika profesional, dan integritas.

2. CA memiliki kapabilitas dan kompetensi dalam


pengambilan keputusan bisnis dengan
mempertimbangkan dinamika lingkungan bisnis

3
Kompetensi CA Pelaporan Korporat

1. Memiliki kemampuan menyusun, menyajikan dan


mengevaluasi laporan keuangan grup entitas dan
laporan perusahaan sesuai dengan standar global
yang berlaku.

9. Mampu berfikir dan bertindak sebagai pemimpin.


10. Memiliki sikap untuk terus melakukan pembelajaran agar dapat
mempertahankan kompetensi profesionalnya.
11. Mampu menyampaikan ide dan hasil pemikiran secara lisan dan
tulisan.
12. Mampu berinteraksi dan berhubungan dengan orang atau fungsi lain
dalam organisasi dan antar organisasi.

4
Metode Belajar Peserta - Silabus

Metode pembelajaran adalah berdasarkan active learning, dengan peran


dosen terutama sebagai fasilitator. Perkuliahan di kelas adalah dalam bentuk:
1. Ceramah: Dosen menyampaikan ide-ide pokok dari suatu topik pembelajaran.
2. Diskusi kelas dan membahas kasus: Peserta mendiskusikan kasus yang ditugaskan
3. dengan dipandu dosen.
4. Presentasi kelompok: Anggota kelompok menyampaikan hasil tugas mereka untuk
kemudian di disuksikan bersama.
5. Latihan mengerjakan soal
Pada pertemuan pertama metode pembelajaran adalah ceramah dan diskusi
kelas
Pertemuan lainnya metode pembelajaran adalah dengan kombinasi diskusi
kelas dan membahas kasus yang diawali dengan presentasi kelompok.
Pada bagian akhir setiap pertemuan, akan dilakukan latihan mengerjakan soal.
Bahan bacaan untuk kasus sebagian diberikan oleh Program sedangkan
peserta diharapkan mencari bahan bacaan tambahan yang relevan. Agar diskusi
berjalan dengan efektif maka peserta harus sudah mempelajari bahan bacaan
sebelum perkuliahan.

5
Metode Belajar Peserta - Silabus

Metode pembelajaran adalah berdasarkan active learning, dengan peran


dosen terutama sebagai fasilitator. Perkuliahan di kelas adalah dalam bentuk:
1. Ceramah: Dosen menyampaikan ide-ide pokok dari suatu topik pembelajaran.
2. Diskusi kelas dan membahas kasus: Peserta mendiskusikan kasus yang ditugaskan
3. dengan dipandu dosen.
4. Presentasi kelompok: Anggota kelompok menyampaikan hasil tugas mereka untuk
kemudian di disuksikan bersama.
5. Latihan mengerjakan soal
Pada pertemuan pertama metode pembelajaran adalah ceramah dan diskusi
kelas
Pertemuan lainnya metode pembelajaran adalah dengan kombinasi diskusi
kelas dan membahas kasus yang diawali dengan presentasi kelompok.
Pada bagian akhir setiap pertemuan, akan dilakukan latihan mengerjakan soal.
Bahan bacaan untuk kasus sebagian diberikan oleh Program sedangkan
peserta diharapkan mencari bahan bacaan tambahan yang relevan. Agar diskusi
berjalan dengan efektif maka peserta harus sudah mempelajari bahan bacaan
sebelum perkuliahan.

6
Silabus

1. Overview atas conceptual framework dalam pelaporan keuangan entitas


2. komersial, entitas publik/pemerintah, ETAP, dan entitas berlandaskan
syariah , Perbedaan di antara conceptual framework tersebut
3. Studi kasus atas penggunaan conceptual framework dalam pelaporan
keuangan : Pelaporan keuangan ETAP dan nirlaba , Perbedaan standar
akuntansi untuk ETAP dengan IFRS , Penerapan standar akuntansi untuk
ETAP
4. Transaksi berbasis syariah dan pelaporan keuangan syariah: Jenis-jenis akad
, Konsep keuntungan dalam syariah , Transaksi yang dilarang .
Kerangka pelaporan syariah, Pelaporan keuangan syariah , Instrumen
keuangan syariah ,
5. Kombinasi bisnis dan konsolidasi: Investasi pada entitas lain, entitas
asosiasi, ventura bersama, dan entitas anak, Kombinasi bisnis , Kombinasi
bisnis entitas sepengendali , Laporan keuangan konsolidasian dan laporan
keuangan tersendiri
6. Pengaruh perubahan kurs valuta asing
7. Properti investasi, sewa, dan penurunan nilai aset

7
Silabus

8. Properti investasi, sewa, dan penurunan nilai aset


9. Imbalan kerja
10. Pendapatan, kebijakan dan estimasi akuntansi dan
kesalahan, dan pajak penghasilan
11. Instrumen keuangan: Pengakuan dan pengukuran,
Penyajian, Pengungkapan
12. Analisis laporan keuangan, kinerja, dan kepatuhan atas
entitas komersial, nirlaba, dan ETAP
13. Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah
14. Pelaporan berkelanjutan dan pelaporan terintegrasi

8
DISKUSI

UJIAN TIDAK
Waktu tidak LULUS
Cukup

Latihan
Soal
Kasus yang
Tepat

9
Pengalamaman

Fokus mengajar masih menggunakan active lecturing dengan


tujuan agar materi pokok dalam tersampaikan dengan baik.
Kasus peserta diminta untuk melakukan analisis laporan
keuangan yang terkait dengan topik bahasan. Misal dengan
membandingkan ketaatan penyajian, cara penyajian yang
berbeda. Jika dimungkinkan ada kasus dalam penyajian
suatu item yang terkait dengan topik.
Latihan soal dengan Multiple choice sebagai review materi
dan memberikan kisi-kisi soal ujian dapat berupa soal apa.

10
KERANGKA DASAR PENYUSUNAN & PENYAJIAN
LAPORAN KEUANGAN (KDP2LK)

PSAK
Tujuan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian LK
Kerangka konseptual menurut PSAK
Kerangka Konseptual Ditujukan untuk:
terdiri dari:
Penyusun standar akuntansi Pengguna laporan keuangan
keuangan dalam pelaksanaan Tujuan laporan keuangan
tugasnya. Asumsi dasar
Penyusun laporan keuangan untuk Karakteristik kualitatif
menanggulangi masalah akuntansi Konsep pengakuan dan pengukuran
yang belum diatur dalam standar unsur laporan keuangan
akuntansi keuangan. Konsep pemeliharaan modal
Auditor dalam memberikan pendapat
mengenai apakah laporan keuangan
disusun sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku.
Para pemakai dalam menafsirkan
informasi yang disajikan dalam
Laporan Keuangan.

12
Kerangka Dasar
Penyusunan dan
Penyajian Laporan
Keuangan PSAK

13
KDP2LK - Asumsi

PSAK
Basis akrual, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada
saat terjadinya (bukan pada saat kas diterima atau dibayarkan).
Kelangsungan usaha, mengasumsikan bahwa entitas akan
melanjutkan usahanya di masa depan.

IFRS baru PSAK US GAAP


Accrual Accrual Going Concern
Going Concern Going concern Entity
Entity Monetary Unit
Monetary Unit Periodicity
Periodicity

14
KDP2LK Karakteristik Kualitatif

Dapat dipahami, Laporan keuangan harus dapat dipahami oleh para pemakai
agar dapat digunakan untuk pengambilan keputusan
Dapat dibandingkan, untuk dapat menganalisis trend kinerja
entitas dan melihat posisi entitas dalam lingkungan usaha,
pemakai perlu memperbandingkan laporan keuangan entitas
antar periode dan membandingkannya dengan entitas lain

Relevan, informasi dikatakan relevan jika informasi tersebut mempengaruhi


keputusan ekonomi pemakai sehingga dengan membantu mengevaluasi
peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan atau mengoreksi
hasil evaluasi di masa lalu
Materialitas, Relevansi informasi berhubungan dengan
materialitas

15
KDP2LK Karakteristik Kualitatif

Keandalan, Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang
menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian
yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang
secara wajar diharapkan dapat disajikan
Penyajian Jujur, Agar dapat diandalkan informasi hars menyajikan
dengan jujur dan wajar transaksi dan peristiwa lainnya yang seharusnya
disajikan
Substansi Mengungguli Bentuk, Transaksi dan peristiwa lain seharusnya
disajika sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya
bentuk hukumnya
Netralitas, Informasi digunakan untuk kebutuhan umum pemakai, dan
tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu
Pertimbangan Sehat, Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-
hatian pada saat melakukan prakiraan dalam kondisi ketidakpastian,
sehingga aktiva atau penghasilan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan
kewajiban atau beban tidak dinyatakan terlalu rendah
Kelengkapan, materialitas dan mempertimbangkan biaya penyusunan
Penyajian Wajar, menggambarkan atau menyajikan dengan wajar, posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu entitas

16
KDP2LK Konstrain

Kendala Informasi yang Relevan dan Andal


Tepat Waktu
Keseimbangan Biaya dan Manfaat, Manfaat yang dihasilkan informasi
harus melebihi biaya penyusunannya
Keseimbangan di antara Karakteristik Kualitatif, untuk mencapai
suatu keseimbangan yang tepat di antara berbagai karakteristik untuk
memenuhi tujuan laporan keuangan

17
Unsur Laporan Keuangan

Unsur Laporan Keuangan


Posisi Keuangan
Aset, Liabilitas, Ekuitas,
sumber daya yang dikuasai hutang perusahaan masa hak residual atas aktiva
oleh perusahaan sebagai kini yang timbul dari perusahaan setelah
akibat dari peristiwa masa peristiwa masa lalu, dikurangi semua
lalu dan dari mana penyelesaiannya kewajiban
manfaat ekonomi di masa diharapkan
depan diharapkan akan mengakibatkan arus keluar
diperoleh perusahaan dari sumber daya
perusahaan yang
mengandung manfaat
ekonomi

18
Unsur Laporan Keuangan

Unsur Laporan Keuangan


Kinerja
Penghasilan (income) adalah kenaikan Beban (expenses) adalah penurunan
manfaat ekonomi selama suatu periode manfaat ekonomi selama suatu periode
akuntansi dalam bentuk pemasukan atau akuntansi dalam bentuk arus keluar atau
penambahan aktiva atau penurunan berkurangnya aktiva atau terjadinya
kewajiban yang mengakibatkan kenaikan kewajiban yang mengakibatkan
ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penurunan ekuitas yang tidak
penanam modal menyangkut pembagian kepada penanam
modal

19
CONCEPTUAL FRAMEWORK - IFRS

Presently, the Conceptual Framework is comprises of the following.


Chapter 1: The Objective of General Purpose Financial Reporting
Chapter 2: The Reporting Entity (not yet issued)
Chapter 3: Qualitative Characteristics of Useful Financial
Information
Chapter 4: The Framework, comprised of the following:
1. Underlying assumptionthe going concern assumption;
2. The elements of financial statements;
3. Recognition of the elements of financial statements;
4. Measurement of the elements of financial statements; and
5. Concepts of capital and capital maintenance.

LO 2
ASSUMPTIONS PRINCIPLES CONSTRAINTS
1. Economic entity 1. Measurement
1. Cost
2. Going concern 2. Revenue recognition
3. Monetary unit 3. Expense recognition
4. Periodicity 4. Full disclosure Third level
5. Accrual The "how"
implementation
QUALITATIVE ELEMENTS
CHARACTERISTICS 1. Assets
1. Fundamental 2. Liabilities Second level
qualities 3. Equity Bridge between
2. Enhancing levels 1 and 3
4. Income
qualities
5. Expenses

OBJECTIVE
Provide information
about the reporting
entity that is useful
to present and potential First level
equity investors,
lenders, and other The "why"purpose
creditors in their of accounting
capacity as capital
providers.
SECOND LEVEL: FUNDAMENTAL CONCEPTS

ILLUSTRATION 2-2
Hierarchy of Accounting
Qualities

LO 4
Karakteristik IFRS

IFRS menggunakan Principles Base :


Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus
berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah
presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.
Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif
harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan
jasa penilai
Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik
kuantitaif maupun kualitatif
IFRS secara dinamis akan berubah mengikuti perkembangan lingkungan
bisnis dan kebutuhan informasi para pengguna.

23
KERANGKA KONSEPTUAL
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
RUANG LINGKUP KERANGKA KONSPETUAL

1. Tujuan Kerangka Konseptual


2. Lingkungan Akuntansi Pemerintahan
3. Pengguna dan Kebutuhan Informasi Para
Pengguna
4. Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan
5. Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan serta
Komponen Laporan Keuangan
6. Asumsi Dasar, Karakteristik Kualitatif, Prinsip-
prinsip serta Kendala Informasi Akuntansi
7. Unsur Laporan Keuangan, Pengakuan dan
pengukurannya
25
LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN
a. Ciri utama struktur pemerintahan dan pelayanan
Bentuk umum pemerintahan dan pemisahan kekuasaaan
Sistem pemerintahan otonomi dan transfer pendapatan
antar pemerintahan
adanya pengaruh proses poltik
Hub. Antara pembayar pajak dgn pelayanan pemerintahan.

b. Ciri keuangan pemerintah


Anggaran sbg pernyatan publik, target fiskal dan sebagai alat
pengendalian
Investasi aset tidak langsung menghasilkan pendapatan
Kemungkinan Penggunaan akuntansi dana

26
ENTITAS AKUNTANSI VS ENTITAS PELAPORAN

NO INDIKATOR ENTITAS AKUNTANSI ENTITAS PELAPORAN


1 Definisi Unit pemerintahan pengguna Unit pemerintahan yang terdiri dari
anggaran/pengguna barang dan oleh satu atau lebih entitas akuntansi
karenanya wajib menyelenggarakan atau entitas pelaporan yang
akuntansi dan menyusun laporan menurut ketentuan peraturan
keuangan untuk digabungkan pada entitas perundang-undangan wajib
pelaporan menyampaikan laporan
pertanggungjawaban berupa
laporan keuangan
2 Komponen 1. KPA-K/L yang mempunyai dokumen 1. Pemerintah Pusat
anggaran tersendiri 2. Pemerintah Daerah
2. Bendahara Umum Daerah (BUD) 3. Kementerian Negara/lembaga
3. Kuasa Pengguna Anggaran di di lingkungan Pemerintah Pusat
lingkungan Pemda bila mempunyai 4. Satuan organisasi di lingkungan
dokumen pelaksanaan anggaran yang pusat/daerah atau organisasi
terpisah lainnya, jika menurut peraturan
perundang-undangan satuan
organisasi dimaksud wajib
menyajikan laporan keuangan

27
PERANAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

mempertanggungjawabkan pengelolaan dan


Akuntabilitas pelaksanaan kebijakan sumber daya dalam
mencapai tujuan

memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan


Manajemen pengendalian atas aset, kewajiban dan ekuitas dana
pemerintah

memberikan informasi keuangan yang terbuka,


Transparansi jujur, menyeluruh kepada stakeholders

mengevaluasi kinerja entitas pelaporan, terutama


Evaluasi Kinerja dalam menggunakan sumber daya ekonomi untuk
mencapai kinerja Transparansi
memberikan informasi mengenai kecukupan
Keseimbangan penerimaan pemerintah untuk membiayai seluruh
Antargenerasi pengeluaran, dan apakah generasi y.a.d ikut
menanggung beban pengeluaran tersebut
28
TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

TUJUAN
Menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam
menilai akuntabilitas dan membuat keputusan ekonomi, sosial
maupun politik.

KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN


1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
(Laporan Perubahan SAL)
3. Neraca
4. Laporan Operasional (LO)
5. Laporan Arus Kas (LAK)
6. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
7. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
29
PRINSIP AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
Prinsip Akuntansi
Asumsi Basis akuntansi;
Asumsi kemandirian entitas Prinsip nilai historis;
Prinsip realisasi;
Asumsi kesinambungan entitas
Prinsip substansi mengungguli
Asumsi keterukuran dalam satuan
bentuk formal;
uang (monetary measurement)
Prinsip periodisitas;
Prinsip konsistensi;
Karakteristik Kualitatif Prinsip pengungkapan lengkap;
Relevan; dan
Prinsip penyajian wajar.
Andal;
Konstrain
Dapat dibandingkan; dan
Materialitas
Dapat dipahami Pertimbangan Biaya dan
Manfaat
Kesimbangan antar Karakteristik
Kualitatif
30
PRINSIP AKUNTANSI BASIS AKUNTANSI

Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan


pemerintah entitas adalah Basis Akrual

Basis akrual digunakan untuk pengakuan pendapatan-LO,


beban, aset, kewajiban dan ekuitas

Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan


berdasarkan basis kas maka LRA disusun berdasarkan
basis kas
PRINSIP AKUNTANSI
NILAI HISTORIS
Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas yang dibayar atau
sebesar nilai wajar dari imbalan (consideration) untuk memperoleh aset
tersebut pada saat perolehan.
Kewajiban dicatat sebesar jumlah kas dan setara kas yang diharapkan akan
dibayarkan untuk memenuhi kewajiban di masa yang akan datang.
Nilai historis lebih dapat diandalkan daripada penilaian yang lain karena lebih
obyektif dan dapat diverifikasi.

REALISASI
Pendapatan basis kas yang tersedia yang telah diotorisasikan melalui anggaran
pemerintah selama suatu periode akuntansi akan digunakan untuk membiayai
utang dan belanja yang terjadi dalam periode tersebut.
Prinsip penandingan pendapatan-belanja tidak mendapat penekanan seperti
dalam akuntansi komersial.
32
PRINSIP AKUNTANSI
SUBSTANSI MENGUNGGULI BENTUK FORMAL
Peristiwa harus dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas
ekonomi, bukan hanya mengikuti aspek formalitas.

KONSISTENSI
Perlakuan akuntansi yang sama harus ditetapkan pada kejadian yang
serupa dari periode ke periode oleh suatu entitas (prinsip konsistensi
internal).
Metode akuntansi yang dipakai dapat diubah dengan syarat metode
yang baru diterapkan menunjukkan hasil yang lebih baik dari metode
yang lama.
Pengaruh atas perubahan penerapan metode harus diungkapkan dalam
laporan keuangan.
PRINSIP AKUNTANSI
PERIODISITAS
Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas pemerintah perlu dibagi
menjadi periode-periode pelaporan sehingga kinerja entitas dapat diukur dan
posisi sumber daya yang dimilikinya dapat ditentukan
PENGUNGKAPAN LENGKAP
Laporan keuangan harus menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan
oleh pengguna.
Informasi tersebut dapat ditempatkan pada lembar muka laporan keuangan
atau catatan atas laporan keuangan.
PENYAJIAN WAJAR
Dalam penyajian dengan wajar posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi
keuangan suatu entitas, diperlukan pertimbangan sehat yang mengandung
unsur-unsur kehati-hatian pada saat melakukan prakiraan dalam kondisi
ketidakpastian sehingga aset atau pendapatan tidak dinyatakan terlalu tinggi
dan kewajiban tidak dinyatakan terlalu rendah
34
PENGAKUAN ASET DAN KEWAJIBAN

Aset diakui pada saat potensi ekonomi masa depan diperoleh


dan mempunyai nilai yang dapat diukur dengan andal;
Aset dalam bentuk piutang diakui ketika hak klaim untuk
mendapatkan arus kas masuk atau manfaat ekonomi lainnya
dari entitas lainnya telah atau tetap masih terpenuhi,dan nilai
klaim tersebut dapat diukur atau diestimasi
Aset dalam bentuk kas yang diperoleh pemerintah titik
pengakuannya memerlukan pengaturan yang lebih rinci
Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada
saat kewajiban timbul

35
PENGAKUAN PENDAPATAN & BEBAN

Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas


pendapatan tersebut atau ada aliran masuk sumber daya
ekonomi
Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas
Umum Negara/Daerah
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban, terjadinya
konsumsi aset, atau terjadinya penurunan manfaat ekonomi
atau potensi jasa
Belanja diakui berdasarkan terjadinya pengeluaran dari
Rekening Kas Umum Negara/Daerah.

36
PENGAKUAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN
Pengukuran adalah proses penetapan nilai mata uang untuk
mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan
keuangan menggunakan nilai perolehan historis
Aset dicatat sebesar pengeluaran/ penggunaan sumber daya
ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan
untuk memperoleh aset tersebut
Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi
yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban
yang bersangkutan

37
KONSEP PERVASIVE
SAK ETAP
BAB 2
Konsep dan
Prinsip
Pervasive
Konsep dan Prinsip Pervasif

Konsep dan prinsip pervasif merupakan KDPPLK (Kerangka Dasar Penyajian dan
Pengukuran LK) untuk ETAP
Tujuan Laporan Keuangan
Karakteristik kualitatif informasi dalam laporan keuangan
Dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan, substansi mengungguli bentuk,
pertimbangan sehat, kelengkapan, dapat dibandingkan, tepat waktu, keseimbangan
antara biaya dan manfaat
Komponen Laporan Keuangan:
Posisi keuangan: aset, kewajiban, ekuitas,
Kinerja keuangan: pendapatan dan beban
Pengakuan : probabilitas manfaat ekonomi masa depan dan keandalan pengukuran
Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan : biaya historis dan nilai wajar
Prinsip pengakuan dan pengukuran berpengaruh luas (Pervasif) : dalam hal tidak
ada pengaturan tertentu dalam SAK ETAP mengikuti aturan hirarki.
Dasar akrual
Saling hapus tidak diperkenankan

39
BAB 2
Konsep dan
Prinsip Laporan keuangan untuk tujuan umum
Pervasive

Laporan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi


kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan
keuangan, misalnya:
pemegang saham,
kreditor,
pekerja,
masyarakat dalam arti luas

40
KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN
LAPORAN KEUANGAN SYARIAH (KDP2LKS)
TUJUAN KERANGKA DASAR

Untuk Penyusun Standar


Membantu penyusunan standar
AK.Syar

Pedoman menyusun LK Syariah


Akuntan Syariah Problem solving masalah ak.syar yang
belum ada standarnya

Memberikan pendapat apakah LK sudah


Auditor
sesuai dengan PASBU

Pemakai LK Menafsirkan informasi dalam LK Syariah

42
PARADIGMA TRANSAKSI SYARIAH

Akuntabilitas
manusia:
Al-Falah Syariah dan
(Kesejahteraan Hakiki secara material dan spiritual) akhlaq sebagai
indikator
baik/buruk
benar/salah
suatu usaha


Terbentuk
Sarana
Amanah integritas ->
Pencapaian
GCG & Market
Alam semesta Discipline

43
ASAS TRANSAKSI SYARIAH

Asas Transaksi
Syariah

Persaudaraan Kemaslahatan Keseimbangan Universalisme


Keadilan (adalah)
(ukhuwah) (maslahah) (tawazun) (syumuliyah)

Taaruf, Tafahum, Bebas riba, gharar,


Pemenuhan
Taawun, Takaful. maysir, dzalim,
Maqashid al-shariah
Tahaluf haram

44
KARAKTERISTIK TRANSAKSI SYARIAH

Transaksi hanya dilakukan


berdasarkan prinsip saling
paham dan saling ridha
Prinsip kebebasan bertransaksi
diakui sepanjang objeknya halal
dan baik (thayib)

45
KARAKTERISTIK TRANSAKSI SYARIAH

Semua aktifitas bisnis terkait dengan


barang dan jasa yang diharamkan Allah
Riba
Penipuan
Perjudian
Gharar
Penimbunan Barang/Ihtikar
Monopoli
Rekayasa Permintaan (Bai An najsy)
Suap (Risywah)
Taalluq
Bai al inah
Talaqqi al-Rukban

46
Prinsip Akuntansi Syariah yang Berlaku Umum

47
Sumber : Wiroso
ACUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

Peraturan Bank Indonesia


SAK
KDPPLKS
PSAK Syariah
KDPPLK dan PSAK Lainnya (sepanjang tak bertentangan dengan prinsip
syariah)

Accounting, Auditing and Governance Standards for Islamic


Financial InstitutionsAAOIFI
IAS dan SFAS sepanjang tak bertentangan dengan prinsip syariah
Peraturan perundang-undangan yang relevan
Prinsip akuntansi berlaku umum lainnya yang tak bertentangan
dengan prinsip syariah

48
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

Pengambilan putusan investasi dan pembiayaan


Menilai prospek arus kas
Memberikan informasi atas sumber daya ekonomi
Memberikan informasi kepatuhan LKS terhadap prinsip
syariah
Memberikan informasi mengenai zakat
Memberikan informasi pemenuhan fungsi sosial LKS

49
KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

Asumsi Dasar

Dasar Akrual
kecuali untuk perhitungan bagi hasil
Kelangsungan Usaha

Karakateristik Kualitatif

Dapat dipahami
Relevan
Keandalan
Dapat dibandingkan
50
UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

Lap Posisi Keuangan


(Neraca)
Mencerminkan Laporan Laba Rugi LKS:
Kegiatan Komprehensif Investor
Komersial Laporan Perubahan Manajer Inv.
Ekuitas
Laporan Arus Kas
Laporan Sumber dan
Penggunaan Dana ZIS LKS:
Mencerminkan
Laporan Sumber dan Pengemban
Kegiatan Sosial Penggunaan Dana Fungsi Sosial
Qardh

Catatan atas Laporan Keuangan


Perbankan: Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil

51
Soal 1

Manakah yang merupakan asumsi dalam kerangka konseptual


PSAK ?
A. Substansi mengungguli bentuk
B. Akrual
C. Relevansi
D. Unit Moneter

B. Jawaban Benar merupakan asumsi. A dan


C karakteristik kualitatif
D asumsi dalam US GAAP dan IFRS yang baru

52
Soal 2

Entitas mendepresiasikan aset tetap yang dimiliki dengan


estimasi masa manfaat 10 tahun, sehingga beban depresiasi
akan diakui selama 10 tahun penggunaan aset. Asumsi dasar apa
yang mendasari kebijakan akuntansi tersebut ?
A. Monetary unit
B. periodicity
C. Going concern
D. Entitas ekonomi
C. Jawaban Benar depresiasi dengan masa
manfaat 10 tahun menunjukkan bahwa
perusahaan berasumsi 10 tahun yang akan
datang perusahaan masih berdiri

53
Soal 3

Entitas mengklasifikasikan suatu sewa yang memenuhi kriteria


sebagai sewa pembiayaan. Pihak penyewa akan
mendepresiasikan aset tersebut sepanjang masa sewa.
Karakteristik kualitatif apa yang mendasari perlakuan akuntansi
tersebut ?
A. Substance over form
B. Going concern
C. Reliability
D. Relevance A. Jawaban Benar karena dasar perlakukan
akutnansi sewa pembiayaan adalah substansi
mengungguli bentuk. Walaupun secara bentuk
hukum merupakan aset lessor namun secara
substansi merupakan aset pihak penyewa

54
Soal 4

Entitas mengakui pembelian kalkultor seharga 500 ribu sebagai


biaya administrasi walpuan kalkulator tersebut memiliki manfaat
lebih dari satu tahun. Pertimbangan apa yang mendasari
perlakuan akuntansi tersebut ?
A. Materiality
B. Going concern
C. Reliability
D. Relevance

55
Soal 5

Entitas pada saat menyusun laporan keuangan konsolidasi


melakukan eliminasi transaksi yang terjadi antara anak dan induk
perusahaan. Asumsi apa yang mendasari perlakuan akuntansi
tersebut ?
A. Akrual
B. Periodicity
C. Going concern
D. Entity

56
Soal 6

Manakah pernyataan berikut yang tepat?


A. IFRS menggunakan nilai wajar dalam semua penilaian aset
dan liabilitasnya
B. Dalam US GAAP tidak ada penilaian aset yang menggunakan
nilai wajar
C. IFRS lebih banyak menggunakan penilaian dengan nilai wajar
dibandingkan US GAAP
D. Dalam IFRS penilaian dengan menggunakan nilai historis
tidak diperkenankan
C

57
Soal 7

Manakah pernyataan berikut yang tepat?


A. Konseptual framework merupakan standar akuntansi.
B. Konseptual framework digunakan jika ada transaksi yang
belum ada standarnya
C. Konseptual framework digunakan sebagai dasar dalam
mengakui suatu transaksi
D. Konseptual framework sebagai dasar standar memiliki
kekuatan hukum lebih tinggi dibandingkan PSAK.

58
Soal 8

Konsep yang menjadi dasar dalam kerangka dasar penyajian dan


pengungkapan laporan keuangan adalah....
A. Kegunaan dalam pengambilan keputusan (decision
usefulness)
B. Kemudahan informasi untuk dipahami (understandability)
C. Keandalan informasi (reliability)
D. Keterbandingan informasi (comparability)

59
Soal 9

Tujuan laporan keuangan dalam kerangka dasar penyusunan


laporan keuangan pemerintah daerah menurut SAP lebih
mengutamakan aspek...
A. Kegunaan dalam pengambilan keputusan (decision
usefulness)
B. Kemudahan informasi untuk dipahami (understandability)
C. Penilaian (valuation)
D. Pertanggungjawaban (accountability)

60
Soal 10

Berikut ini merupakan bukan merupakan prinsip dasar dalam


transaksi syariah
A. Transaksi didasarkan pada prinsip saling paham dan saling
ridho
B. Transaksi kebebasan transaksi sepanjang halal dan thoyib
C. Transaksi didasarkan prinsip mudharabah
D. Transaksi dibolehkan sepanjang tidak haram dan dilarang

61
CA REVIEW
PKP Pertemuan 2
Kasus Aplikasi Penerapan KPD2LK
METODE PEMBELAJARAN

Analsisi atas laporan keuangan Jamsostek 2013 dan 2014


Laporan keuangan penutupan dan pembukaan
Jenis-jenis laporan keuangan yang dihasilkan
Analisis laporan keuangan rumah sakit BLU/BLUD
Isi laporan keuangan
Standar yan g digunakan dalam menyusun laporan keuangan
Dosen memberikan overview perubahan laporan keuangan
Jamsostek dan Laporan keuangan BLUD.
Latihan soal terkait dengan pelaporan keuangan Jamsostek

63
JAMSOSTEK SEBAGAI BPJS
BUMN menjadi Badan Hukum Publik dan bertanggung jawab kepada
Presiden
Cakupan bersifat wajib menjadi lebih luas:
BPJS Kesehatan seluruh Penduduk
BPJS Ketenagakerjaan selusuh Pekeerja
Perubahan Sistem Penyelenggaraan
Perusahaan melakukan administrasi dua BPJS (BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS
Kesehatan)
Tenaga kerja dilayani oleh dua BPJS
Perubahan Program Manfaat
Jaminan Pensiun untuk Tenaga Kerja Swasta dan Informal
Jaminan Kesehatan untuk seluruh Penduduk
Perubahan Keuangan
Pemisahan Aset
Perubahan Pelaporan Keuangan

64
BPJS
PMK 83 tahun 2013 Modal Awal untuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS)
Dana Operasional BPJS berasal dari 10% penerimaan iuran JKK dan JKM serta
0.1125% dari rerata bulanan akumulasi iuran dan hasil pengembangan JHT.
Pengesahan Neraca Penutup dan Neraca Awal 1 Januari 2014
Neraca Penutup menggunakan PSAK 1
Neraca Pembuka menggunakan
PSAK 18 untuk Program JHT
PSAK 45 untuk Program JKK dan JKM;
PSAK 1 untuk BPJS
Perubahan yang dilakukan:
Klasifikasi aset investasi pada neraca penutup: FVTPL, AFS dan HTM sedangkan pada
neraca pembuka hanya fair value dan HTM.
Penyertaan Modal Pemerintah perbedaan akuntansi neraca penutup dan pembuka.
Peningkatan aset Program JHT karena revaluasi aset properti
Peningkatan Aset Pemerintah karena penyertaan modal pemerintah dan pengalihan aset
JPK yang akan dititipkan pada BPJS Kesehatan.

65
Laporan Auditor LK BPJS 2013

Ruang Lingkup: PT. Jamsostek (persero dan Entitas Anak) dan


Entitas Bertujuan Khusus Program Dana Peningkatan
Kesejahteraan Peserta
Penekanan suatu hal
PT. Jamsostek dibubarkan tanpa likuidasi menjadi BPJS
Ketenagakerjaan
Pemisahan Aset BPJS Kesehatan
Auditor juga melakukan pengujian atas kepatuhan
perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan.

66
Laporan Keuangan 2013

PT. JAMSOSTEK per dan periode yang berakhir 31 Desember


2013
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Laporan Laba Rugi Kompprehensif Konsolidasian (penyajian dalam dua
laporan)
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Arus Kas
Catatan atas Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Konsolidasian Penutup pada 31 Desember
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Penutup
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Penutup

67
Laporan Keuangan 2013

Laporan Keuangan Konsolidasian Pembuka Badan Penyelenggara Jaminan


Sosial Ketenagakerjaan, Entitas Anak dan Entitas Bertujuan Khusus, per 1
Januari 2014
Laporan Posisi Keuangan Kosolidasian Pembuka
Catatan atas Laporan Keuangan
Dana Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Program Jaminan Hari Tua (JHT), per
1 Januari 2014
Laporan Aset Neto
Catatan atas Laporan Keuangan Pembuka
Dana Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Program Jaminan Kecelakaan Kerja
(JKK) dan Program Jaminan Kematian (JKM) per 1 Januari 2014
Laporan Posisi Keuangan Pembuka
Catatan atas Laporan Keuangan Pembuka

68
Karakteristik Industri Kesehatan

Menyediakan jasa pelayanan kesehatan bagi masyarakat,


diantaranya berupa jasa
pemeriksaan dan perawatan dokter, jasa pelayanan laboratorium,
dan farmasi.
Perusahaan penyelenggara jasa kesehatan (Rumah Sakit) selain
berusaha mendapatkan aliran kas masuk untuk mencukupi
kebutuhan membayar jasa para dokter dan tenaga medis lainnya,
pemakaian dan perawatan peralatan laboratorium dan medis, dan
kebutuhan lainnya, sekaligus memiliki peran sosial yang dapat
diwujudkan melalui berbagai program yang ditetapkan oleh
manajemen dan sesuai dengan peraturan pemerintah.
Sumber-sumber utama pendapatan perusahaan diantaranya
berasal dari jasa pelayanan medis, jasa penunjang lainnya, dan jasa
dokter.

Bapepam
69
Karakteristik BLU Rumah Sakit

BLU rumah sakit bertujuan meningkatkan pelayanan kesehatan


kepada masyarakat ddengan memberikan fleksibilitas dalam
pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip efisiensi dan
produktivitas, dan penerapan praktik bisnis yang etis dan sehat,
serta tidak semata-mata mencari keuntungan.
BLU rumah sakit merupakan unit pelaksana teknis Kementerian
Kesehatan yang diberi tugas dan wewenang untuk
menyelenggarakan kegiatan jasa pelayanan, pendidikan, penelitian,
dan pengembangan serta usaha lain dalam bidang kesehatan yang
bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan senantiasa
berorientasi kepada kepentingan masyarakat.

Kemenkes
70
Kepemilikan dan Bentuk Rumah Sakit

Perusahaan terbuka dimiliki oleh investor. PT.


Siloam International Hospital Tbk.; PT. Sarana
Meditama Metropolitan Tbk (RS Omni).
Perusahaan PT. Rumah Sakit Pelni. PT.
Pertamedika (RS Pertamina)
Rumah sakit milik pemerintah pusat RSCM
(BLU)
Rumah sakit milik pemerintah daerah RSUD
(BLUD)
71
Akuntansi Rumah Sakit

STANDAR MANA
YANG DIGUNAKAN ??

SAK
PSAK & SAK
PSAK ETAP & PSAP
PSAK 45 ETAP
PSAK 45

Akuntabilitas publik signifikan atau tidak


Orientasi bisnis atau layanan umum

72
Pedoman Akuntansi Rumah Sakit BLU&D
BLU laporan keuangannya dikonsolidasian dengan Laporan Keuangan
Pemerintah dengan menggunakan SAP, sehingga menggunakan SAP untuk
tujuan konsolidasi.
BLU menyusun LK dengan SAK dan SAP
Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1981/MENKES/SK/2010 Pedoman
Akutansi Badan Layanan Umum Rumah Sakit.
Acuan yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan adalah PSAK dan
pelaporan menggunakan PSAK 45.
Menggunakan acuan PSAK sebelum PSAK 2010 dan tidak ada ketentuan yang
menyatakan jika ada standar baru mengikuti ketentuan yang standar baru
Menimbulkan kesulitan auditor antara menaati Keputusan Menteri atau
Standar Akuntansi
Untuk beberapa BLUD tidak menyebutkan secara jelas, namun ada yang
mengarahkan menggunakan ETAP atau SAP, namun tetap menggunakan
PSAK 45 untuk pelaporan.

73
Soal 1

Mengapa Jamsostek sebagai perusahaan harus dilikuidasi ?


A. Memenuhi ketentuan regulasi
B. Memenuhi keinginan pemegang saham
C. Perubahan lingkungan bisnis
D. Dalam rangka menghadapi persaingan

A. Jawaban Benar, alasan utama


pembubaran karena peran Jamsostek yang
telah beruhan

74
Soal 2

Berikut ini adalah laporan keuangan pembuka yang disajikan


oleh Jamsostek per 1 Januari 2014, kecuali:
A. Laporan Posisi Keuangan JKK
B. Laporan Posisi Keuangan JKM
C. Laporan Posisi Keuangan JHT
D. Laporan Posisi Keuangan BPJS

C. Jawaban Benar, untuk JHT bukan laporan


posisi keuangan namun Aset Bersih

75
Soal 3

Laporan posisi keuangan entitas berikut ini disusun berdasarkan


PSAK 1 Penyajian laporan keuangan, adalah:
A. Dana Jaminan Hari tua
B. Dana Jaminan Kecelakaan Kerja
C. Dana Jaminan Kematian
D. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

D. Jawaban Benar, dana jaminan pekerja


disusun dengan menggunakan PSAK 45, hari
tua tidak menyusun laporan posisi keuangan

76
Soal 4

Jika berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah, rumah sakit BLU


akan menyusun laporan keuangan berdasarkan:
A. PSAK
B. SAK ETAP
C. Pedoman Akuntansi Rumah Sakit yang ditetapkan oleh
Kementerian Kesehatan
D. PSAK dan SAP sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh
Kementerian Keuangan

C. Jawaban Benar, karena merujuk


ketentuan pemerintah maka rumah sakit BLU
akan menggunakan ketentuan KM Kesehatan

77
Soal 5

Standar mana yang diacu dalam ketentuan pelaporan keuangan


Rumah Sakit BLU ?
A. PSAK 1 Penyajian Lapora Keuangan
B. SAK ETAP Penyajian Laporan Keuangan
C. PSAP 1 Penyajian Laporan Keuangan
D. PSAK 45 Organisasi Nirlaba

D. Jawaban Benar, karena misi sosial yang


besar dari entitas Rumah Sakit BLU, maka
pelaporan akuntansi yang tepat adalah PSAK
45

78
Soal 6

Berikut ini komponen laporan keuangan Rumah Sakit BLU


kecuali :
A. Laporan Neraca (posisi keuangan)
B. Laporan Laba rugi
C. Laporan Arus Kas
D. Catatan atas Laporan Keuangan

B. Jawaban Benar, karena dalam PSAK 45


tidak dikenal laporan laba namun digunakan
laporan aktivitas

79
Soal 7

Sesuai ketentuan BLU dan ketentuan industri standar yang akan


digunakan sebagai rujukan dalam menyusun laporan keuangan
BLU adalah :
A. PSAK atau SAK ETAP; PSAK 45 dan PSAP
B. PSAK 45 dan PSAP
C. PSAK, SAK ETAP dan PSAK 45
D. PSAK dan SAK ETAP; PSAK 45 dan PSAP

A. Jawaban Benar, karena PSA dan SAK


pilihan, ketentuan pelaporan dengan PSAK 45
dan PSAP digunakan untuk menyusun laporan
keuangan untuk tujuan konsolidasi laporan
keuangan pemerintah

80
PKP Pertemuan 3
STANDAR AKUNTANSI ENTITAS TANPA
AKUNTABILITAS PUBLIK SIGNIFIKAN (SAK ETAP)
SAK ETAP: Why?
PSAK IFRS based sulit diterapkan bagi perusahaan menengah
kecil mengingat penentuan fair value memerlukan biaya yang
tidak murah.
PSAK IFRS rumit dalam implementasinya seperti kasus PSAK 50
dan PSAK 55 meskipun sudah disahkan tahun 2006 namun
implementasinya tertunda bahkan 2010 sudah keluar PSAK 50
(revisi).
PSAK IFRS menggunakan principle based sehingga
membutuhkan banyak professional judgement.
PSAK IFRS perlu dokumentasi dan IT yang kuat
SAK ETAP sebagai solusi utk SME (ETAP)

82
PPL - IAPI
Manfaat SAK ETAP
Diharapkan dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil,
menengah, mampu untuk
menyusun laporan keuangannya sendiri,
dapat diaudit dan mendapatkan opini audit,
sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk
mendapatkan dana (misalnya dari Bank) untuk
pengembangan usaha.
Lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK IFRS sehingga
lebih mudah dalam implementasinya
Tetap memberikan informasi yang handal dalam penyajian
laporan keuangan.
83
SAK ETAP
Disusun dengan mengadopsi IFRS for SME dengan modifikasi sesuai kondisi di
Indonesia dan dibuat lebih ringkas.
SAK ETAP masih memerlukan professional judgement namun tidak sebanyak untuk
PSAK IFRS.
Dalam beberapa hal tidak ada perubahan signifikan dibandingkan dengan PSAK
lama: contoh PSAK 16 (1994). Namun ada beberapa hal yang dimodifikasi dari
IFRS/IAS.
IFRS for SMEs, merupakan mini Full IFRS
Terdapat pengurangan opsi dan pengungkapan
Tidak terdapat pengakuan dan pengukuran yang berbeda dengan Full IFRS, kecuali
borrowing cost dibebankan langsung dan tidak dikapitalisasi, dan
terdapat pengaturan mengenai ekuitas
Target dari IFRS for SMEs adalah perusahaan menengah ke bawah.
Merupakan standar yang berdiri sendiri secara keseluruhan (stand alone)

84
ISI SAK ETAP
BAB ISI BAB ISI
1 Ruang Lingkup 16 Aset Tidak Berwujud
2 Konsep dan Prinsip Pervasive 17 Sewa
3 Penyajian Laporan Keuangan 18 Kewajiban Diestimasi dan Kontijensi
4 Neraca 19 Ekuitas
5 Laporan Laba Rugi 20 Pendapatan
6 Laporan Perubahan Ekuitas 21 Biaya Pinjaman
7 Laporan Arus Kas 22 Penurunan Nilai Aset
8 Catatan atas Laporan Keuangan 23 Imbalan Kerja
9 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan 24 Pajak Penghasilan
Akuntansi dan Koreksi Kesalahan
10 Investasi pada Efek Tertentu 25 Mata Uang Pelaporam
11 Persediaan 26 Transaksi dalam Mata Uang Asing
12 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas Anak 27 Peristiwa setalah Akhir Periode Pelaporan
13 Investasi pada Joint Venture 28 Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa
14 Properti Investasi 29 Ketentuan Transisi
15 Aset Tetap 30 Tanggal Efektif
Daftar Istilah
85
Ruang lingkup
SAK ETAP, dimaksudkan untuk digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik (ETAP), yaitu entitas yang:
Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna
eksternal
Entitas dengan akuntabilitas publik signifikan
Telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau sedang dalam proses
pengajuan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain
untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau
Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar
masyarakat, seperti bank, entitas asuransi,pialang dan atau pedagang
efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.
Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan SAK
ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan SAK
ETAP. Contoh: Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

86
PPL - IAPI
Perbedaan Pokok PSAK dan SAK ETAP

SAK ETAP tidak mengatur pajak tangguhan


SAK ETAP hanya menggunakan metode tidak langsung untuk laporan arus
kas.
SAK ETAP menggunakan metode biaya untuk investasi ke asosiasi dan
menggunakan metode ekuitas untuk anak perusahaan.
SAK ETAP tidak secara penuh menggunakan PSAK 50/55.
SAK ETAP hanya menggunakan model biaya untuk aset tetap, aset tidak
berwujud dan properti investasi. PSAK-IFRS boleh memilih model biaya
atau model reavaluasi.
Beberapa pengaturan yang tidak dalam PSAK ETAP : penggabungan usaha,
derivatif, hedging

87
PPL - IAPI
Rerangka konseptual
KDPPLK SAK ETAP
Tujuan laporan keuangan Sama

Karakteristik kualitatif laporan keuangan Sama

Unsur-unsur laporan keuangan Sama nama berbeda

Konsep pengakuan Sama


Konsep pengukuran: Konsep pengukuran:
biaya historis biaya historis
biaya kini nilai wajar
nilai realisasi bersih
nilai sekarang
Konsep pemeliharaan modal Tidak ada

88
Penyajian Laporan Keuangan
SAK UMUM SAK ETAP
Kepatuhan terhadap SAK Kepatuhan terhadap SAK ETAP
Pengungkapan atas PSAK misleading

Komponen laporan keuangan: Komponen laporan keuangan:


Lap posisi keuangan/neraca Neraca
Lap laba rugi komprehensif Lap laba rugi
Lap perubahan ekuitas Lap perubahan ekuitas
Lap arus kas Lap arus kas
Catatan atas laporan keuangan Catatan atas laporan keuangan

Tanggung jawab atas lapkeu Tidak ada

Dasar akrual & kelangsungan usaha Sama

89
PPL - IAPI
Penyajian Laporan Keuangan (2)
SAK UMUM SAK ETAP

Neraca Neraca
Pos minimal yang disajikan banyak Pos minimal yang disajikan lebih sedikit
Urutan penyajian Sama
Pengungkapan banyak Pengungkapan lebih sederhana

Laporan laba rugi komprehensif Laporan laba rugi


Laba rugi dan pendapatan komprehensif Laba rugi
lain
Pos minimal Pos minimal lebih sedikit

90
PPL - IAPI
Penyajian Laporan Keuangan (3)
SAK UMUM SAK ETAP
Laporan perubahan ekuitas Laporan perubahan ekuitas
Pos minimal Pos minimal lebih sedikit
Pengungkapan distribusi dividen dan Tidak ada
dividen per saham
Tidak diperkenankan Laporan perubahan ekuitas dan saldo
laba dapat menggantikan lap laba rugi
dan lap perubahan ekuitas
Laporan arus kas Laporan arus kas
Arus kas operasi disajikan dengan metode Arus kas operasi disajikan dengan
langsung atau tidak langsung metode tidak langsung
Arus kas valas, bunga & dividen, pajak Arus kas bunga & dividen, pajak
penghasilan, investasi pada entitas anak, penghasilan, dan transaksi nonkas
ventura bersama & entitas asosiasi,
perubahan kepemilikan, dan transaksi
nonkas
Kas yang dibatasi Tidak ada

91
Penyajian Laporan Keuangan (4)
SAK UMUM SAK ETAP
Catatan atas laporan keuangan Catatan atas laporan keuangan
Kebijakan akuntansi Kebijakan akuntansi
Sumber estimasi ketidakpastian Sumber estimasi ketidakpastian
Modal
Dividen dan informasi umum
entitas

92
PPL - IAPI
Laporan Keuangan Konsolidasian
SAK UMUM SAK ETAP
Laporan keuangan konsolidasian Tidak menyusun laporan keuangan
konsolidasian

Laporan keuangan tersendiri (lampiran


dari laporan keuangan konsolidasian)

Konsolidasi entitas bertujuan khusus

93
PPL - IAPI
Kebijakan Akuntansi, Estimasi Akuntansi dan Kesalahan

SAK UMUM SAK ETAP


Kebijakan akuntansi Kebijakan akuntansi
Pemilihan kebijakan akuntansi Pemilihan kebijakan akuntansi
PSAK serupa Bagian SAK serupa
Conceptual framework Conceptual framework
Other pronouncements, literatur SAK umum
dan praktik Other pronouncements, literatur
Dampak penerapan PSAK yang dan praktik
akan berlaku Tidak ada

Estimasi akuntansi Sama

Kesalahan Sama

94
Instrumen Keuangan
SAK UMUM SAK ETAP

Instrumen keuangan Efek yang diperdagangkan (marketable


securities)
Diukur pada nilai wajar melalui Diperdagangkan
laporan laba rugi Tersedia untuk dijual
Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo
Dimiliki hingga jatuh tempo
Pinjaman yang diberikan dan
piutang

Maksud dan kemampuan Maksud

95
PPL - IAPI
Persediaan
SAK UMUM SAK ETAP

Biaya perolehan atau nilai realisasi Sama


neto (mana lebih rendah)

FIFO dan rata-rata tertimbang Sama

Persediaan pialang-pedagang komoditi Tidak ada


menggunakan fair value

Persediaan pemberi jasa Sama

96
PPL - IAPI
Investasi pada Entitas Asosiasi
SAK UMUM SAK ETAP
Pengaruh signifikan Pengaruh signifikan
Faktor kuantitatif dan kualitatif Faktor kuantitatif
Hak suara potensial Tidak ada

Metode ekuitas Metode biaya

Investasi pada entitas asosiasi yang Tidak ada


tersedia untuk dijual

97
Investasi pada Joint Venture
SAK UMUM SAK ETAP
Pengendalian bersama operasi Pengendalian bersama operasi

Pengendalian bersama aset Pengendalian bersama aset

Pengendalian bersama entitas Pengendalian bersama entitas


Metode ekuitas atau proporsional Metode biaya
konsolidasi

98
Investasi pada Entitas Anak
SAK UMUM SAK ETAP
Pengendalian, termasuk entitas Pengendalian, tidak mengatur entitas
bertujuan khusus bertujuan khusus

Metode ekuitas dan harus Metode ekuitas dan tidak


dikonsolidasikan dikonsolidasikan

Transaksi pelepasan kepemilikan tetapi Tidak ada


tidak menyebabkan hilangnya
pengendalian (transaksi ekuitas)

99
PPL - IAPI
Properti Investasi dan Aset Tetap
SAK UMUM SAK ETAP

Properti investasi Properti investasi


Model biaya Model biaya
Model nilai wajar

Aset tetap Aset tetap


Model biaya Model biaya (revaluasi harus ada izin
Model revaluasi pemerintah)

100
Aset Tidak Berwujud
SAK UMUM SAK ETAP

Berasal dari internal dan eksternal Berasal dari eksternal

Umur manfaat terbatas dan tidak Umur manfaat terbatas


terbatas

Goodwill Tidak ada

Model biaya dan model revaluasi Model biaya

101
PPL - IAPI
Sewa
SAK UMUM SAK ETAP
Perjanjian sewa dan perjanjian mengandung sewa Perjanjian sewa

Klasifikasi sewa: indikator dan situasi yang Klasifikasi sewa: indikator yang tidak
memerlukan judgment. perlu judgment:
Sewa modal jika terjadi perpindahan risiko dan pengalihan aset
manfaat. opsi beli
min 75% umur ekonomis
min 90% nilai wajar
aset bersifat khusus)
Jual dan sewa-balik (sale and leaseback) Tidak ada
Sewa dan sewa lanjut (lease and sublease) Tidak ada

102
PPL - IAPI
Kewajiban Diestimasi (Provisi) dan Kontinjensi, Ekuitas, dan
Pendapatan

SAK UMUM SAK ETAP


Kewajiban diestimasi (provisi), aset Sama
kontinjensi, dan kewajiban kontinjensi

Ekuitas Sama

Pendapatan penjualan barang dan jasa Sama

Penggunaan istilah yang berbeda, dalam SAK ETAP masih menggunakan


Kewajiban diestimasi bukan provisi seperti dalam PSAK 57.

103
Biaya Pinjaman dan Penurunan Nilai

SAK UMUM SAK ETAP


Biaya pinjaman dikapitalisasi Biaya pinjaman dibebankan
Penurunan nilai Penurunan nilai
Instrumen keuangan: incurred loss Pinjaman yang diberikan dan
piutang: expected loss (aging
schedule)

Goodwill dan aset tidak berwujud Diamortisasi


dengan umur manfaat tidak terbatas
Persediaan Selisih nilai buku dan nilai realisasi
bersih
Aset lain Selisih nilai buku dan nilai jual
dikurangi dengan biaya menjual

PPL - IAPI 104


Imbalan Kerja
SAK UMUM SAK ETAP
Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek
Imbalan pasca kerja Imbalan pasca kerja, perhitungan lebih
sederhana

Imbalan kerja jangka panjang lainnya Imbalan kerja jangka panjang lainnya
Pesangon pemutusan kerja Pesangong pemutusan kerja
Imbalan berbasis saham Tidak ada

105
PPL - IAPI
Pajak Penghasilan

SAK UMUM SAK ETAP


Konsep pajak tangguhan (deferred tax Konsep pajak terutang (tax liability
concept) concept)

Laba fiskal dan laba akuntansi Laba fiskal


Aset dan liabilitas pajak tangguhan Utang pajak

106
PPL - IAPI
Mata Uang Pelaporan dan Transaksi Valas

SAK UMUM SAK ETAP


Mata uang pelaporan: rupiah atau Mata uang pelaporan: rupiah atau
mata uang asing mata uang asing

Transaksi valas: kurs tanggal transaksi Transaksi valas: kurs rata-rata bulanan
(mingguan)

107
PPL - IAPI
Soal 1

Standar akuntansi apa yang akan digunakan oleh Bank


Perkreditan Rakyat Sejahtera dalam menyusun laporan
keuangan?
A. PSAK
B. SAK ETAP
C. PSAK Syariah
D. IFRS

108
Soal 2

Karakteristik kualitatif diandalkan dalam SAK ETAP berarti:


A. bebas dari salah saji material dan penyajian secara wajar
substansi ekonomi
B. sangat tepat tidak terdapat ketidakpastian dalam
pengukuran
C. nilai wajar
D. biaya historis

A
Soal 3

Dalam SAK ETAP beban pajak penghasilan yang akan disajikan


dalam laporan keuangan adalah....
A. Pajak menurut perhitungan fiskal
B. Pajak tangguhan
C. Pajak kini dan pajak tangguhan
D. Utang pajak yang dihitung akhir periode

A
Soal 4

PT. Mutiara menggunakan SAK ETAP dalam menyusun laporan


keuangan. Pada 20X3-20X4 perusahaan membangun gedung
yang didanai dengan utang bank. Pernyataan berikut yang benar
adalah....
A. Beban bunga atas utang bunga semuanya boleh dikapitalisasi
B. Beban bunga yang dapat dihindari dapat dikapitalisasi
sisanya akan menjadi beban bunga
C. Semua beban bunga atas utang bank dibebankan pada c
periode pembangunan
D. Termasuk dalam harga perolehan gedung adalah beban
bunga
Soal 5

PT. Menurut menggunakan SAK ETAP dalam menyusun laporan


keuangan. Metode yang digunakan untuk menyusun laporan
arus kas adalah....
A. Boleh memilih metode langsung atau tidak langsung
B. Metode tidak langsung
C. Metode langsung
D. Tidak ada jawaban yang benar

B
Soal 6

PT. Kelud menggunakan SAK ETAP dalam menyusun laporan


keuangan. Entitas menyewa Mesin dari perusahaan lain selama
8 tahun. Masa manfaat mesin tersebut 10 tahun. Bagaimana
sewa tersebut akan dicatat oleh perusahaan?
A. Diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
B. Diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
C. Perusahaan harus mengumpulkan tambahan informasi lain
sebelum menentukan.
D. Perusahaan akan menggunakan metode sesuai dengan
kebijakan manajemen.
A
Soal 7

Koperasi Kantil menggunakan SAK ETAP dalam menyusun


laporan keuangan. Pernyataan berikut yang tepat dalam
menentukan basis pencatatan.
A. Dalam mengakui pendapatan dan beban koperasi
menggunakan basis mencatat kas B
B. Dalam mengakui pendapatan dan beban koperasi
menggunakan basis mencatat akrual
C. Dalam mengakui pendapatan dan beban koperasi boleh
memilih basis mencatat kas atau akrual
D. Koperasi akan menggunakan basis mencatat sesuai dengan
ketentuan dalam AD/ART.
Soal 8

CV. Mulia menggunakan SAK ETAP dalam menyusun laporan


keuangan. Pada 20X3 entitas merubah estimasi masa manfaat
bangunan. Bagaimana perubahan tersebut dicatat dalam
akuntansi?
A. Perubahan tersebut akan diberlakukan secara prospektif
B. Perubahan tersebut akan diberlakukan secara retroaktif
C. Entita dapat memilih menggunakan prospektif atau retroaktif
D. Perubahan akan dicatat sesuai dengan ketentuan dalam
pedoman akuntansi perusahaan.
A
Soal 9

PT. Melati memiliki anak perusaan PT. Kenanga dengan


kepemilikan sebesar 55%. PT. Melati menggunakan SAK ETAP
dalam menyusun laporan keuangannya. Metode apa yang
digunakan oleh Melati dalam mencatat investasi di PT. Kenanga?
A. Metode ekuitas
B. Laporan keuangan dikonsolidasikan
C. Metode biaya
D. Metode nilai wajar

A
Soal 10

PT. Dahlia memiliki investasi sebesar 40% di PT. Anggrek yang


dibeli pada 2 Januari 20X3 dengan harga 200milyar. Selama
tahun 20X3 PT. Anggrek melaporkan laba 40 milyar dan
membagikan dividen sebesar 25 milyar. PT. Dahlia menggunakan
SAK ETAP. Pernyataan berikut yang benar adalah.
A. Pendapatan investasi yang diakui 25 milyar
B. Pendapatan investasi yang diakui 40 milyar
C. Pendapatan investasi yang diakui 16 milyar
D. Pendapatan investasi yang diakui 10 milyar
D
CA REVIEW
PKP Pertemuan 4
AKUNTANSI BERBASIS SYARIAH
Karakteristik Transaksi Syariah

transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan


saling ridha;
prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya halal
dan baik (thayib);
uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukur nilai,
bukan sebagai komoditas;
tidak mengandung unsur riba; kezaliman; maysir; gharar; haram;
tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time value of money)
karena keuntungan yang didapat dalam kegiatan usaha terkait dengan
risiko yang melekat pada kegiatan usaha tersebut sesuai dengan prinsip al-
ghunmu bil ghurmi (no gain without accompanying risk);
transaksi dilakukan berdasarkan :
suatu perjanjian yang jelas dan benar;
untuk keuntungan semua pihak tanpa merugikan pihak lain
tidak diperkenankan menggunakan standar ganda harga untuk satu akad
tidak menggunakan dua transaksi bersamaan yang berkaitan (taalluq)
dalam satu akad;
PSAK Syariah

PSAK 101 (Penyajian Laporan Keuangan Syariah)


PSAK 102 (Akuntansi Murabahah) Revisi 2013
PSAK 103 (Akuntansi Salam)
PSAK 104 (Akuntansi Istishna)
PSAK 105 (Akuntansi Mudharabah)
PSAK 106 (Akuntansi Musyarakah)
PSAK 107 (Akuntansi Ijarah)
PSAK 108 (Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah)
PSAK 109 Akuntansi Zakat, Infaq dan Shadaqoh
PSAK 110 Akuntansi Sukuk
Laporan Posisi Keuangan
PSAK 101 Penyajian Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Syariah adalah suatu laporan


keuangan yang dibuat oleh entitas syariah untuk
digunakan sebagai pembanding baik dengan laporan
keuangan sebelumnya atau laporan keuangan lainnya.
Komponen laporan
a. Neraca
b. Laporan Laba Rugi
c. Lapaoran Arus Kas
d. Laporan Perubahan Equitas
e. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat
f. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan
g. Catatan Atas Laporan Keuangan
PSAK 102 Akuntansi Murabahah

Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan


menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang
disepakati antara penjual dan pembeli.
Perbedaan murabahah dengan penjualan yang biasa kita
kenal adalah penjual secara jelas memberi tahu kepada
pembeli berapa harga pokok barang tersebut dan berapa
besar keuntungan yang diinginkannya.
TRANSAKSI MURABAHAH

Pembeli Bank Syariah Pemasok

1 2

3 4
PSAK 102 Akuntansi Murabahah

Karakterstik
Proses pengadaan barang murabahah (aktiva murabahah) harus dilakukan oleh penjual
Jika penjual hendak mewakilkan kepada nasabah (wakalah) untuk membeli barang dari
pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang menjadi milik
penjual
Cara Pembayaran dapat dilakukan tunai atau tangguh
Murabahah tangguh, pembayaran dilakukan secara tangguh.
Jika pembeli melunasi tepat waktu atau lebih cepat dari periode yang telah ditetapkan,
maka penjual boleh memberikan potongan. Tetapi, besarnya potongan ini tidak boleh
diperjanjikan diawal akad.
Apabila pembeli tidak dapat membayar utangnya sesuai dengan waktu yang ditetapkan,
pembeli tidak boleh didenda atas keterlambatan Kecuali pembeli tersebut tidak
membayar karena lalai.
Apabila pembeli mengalami kesulitan keuangan, maka penjual hendaknya memberi
keringanan
Sebaiknya, penjualan tidak tunai (tangguh) dibuatkan kontrak/perjanjiannya
secara tertulis dan dihadiri saksi-saksi.
Untuk menghindari resiko, penjual dapat meminta jaminan.
PSAK 102 Akuntansi Murabahah
Jenis
1.Murabahah dengan pesanan;
Dalam murabahah jenis ini, penjual melakukan pembelian barang
setelah ada pemesanan dari pembeli. Murabahah dengan pesanan
dapat bersifat mengikat atau tidak mengikat pembeli untuk membeli
barang yang dipesannya. Kalau bersifat mengikat berarti pembeli
harus membeli barang yang dipesannya dan tidak dapat membatalkan
pesanannya.
2. Murabahah tanpa pesanan;
murabahah jenis ini bersifat tidak mengikat dan pembeli dapat
membatalkan akad pembelian.
Rukun jual beli
Pelaku terdiri dari pembeli dan penjual
Obyek jual beli berupa barang yang diperjualbelikan
Ijab kabul /serah terima
Mudharabah

Secara bahasa:
dharaba yang berarti bepergian untuk berusaha

Secara istilah
Akad kerjasama usaha antara pemilik dana (shahibul maal) dan
pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha,
dimana laba dibagi atas dasar nisbah bagi hasil menurut
kesepakatan kedua belah pihak;
sedangkan bila terjadi kerugian akan ditanggung oleh pemilik
dana kecuali disebabkan oleh kelalaian pengelola dana

127
Akad Mudharabah Dasar

128
Definisi Mudharabah

129
Mudharabah pada Bank

130
Jenis Mudharabah

Mudharabah bebas
Mudharabah Mudharib dibebaskan mengelola
Mutlaqah modal mudharabah

Mudharabah terikat
Mudharabah Mudharib diberi batasan2 dalam
Mudqayyadah mengelola modal mudharabah

Pengelola dana turut menyertakan


Mudharabah modal atau dananya dalam kerjasama
Musytarakah investasi.

131
Ketentuan Nisbah Mudharabah

Sumber: Ascarya (2005)

132
Definisi Musyarakah
Secara bahasa: syirkah
Berarti: serikat/partnership

Secara istilah
Akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu,
dimana masing-masing pihak memberi kontribusi dana dan kerja
dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan
sedangkan kerugian berdasarkan porsi kontribusi dana.

133
Skema Akad Musyarakah

Keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan,


kerugian dibagi berdasarkan kontribusi modal

134
Jenis Musyarakah

Musyarakah Kontribusi dana setiap mitra


Permanen tetap hingga akhir akad

Dana salah satu mitra


Musyarakah dialihkan secara bertahap
sehingga diakhir akad mitra
Menurun lain menjadi pemilik penuh
usaha musyarakah
Prinsip Akuntansi Musyarakah
Pembiayaan/Investasi Musyarakah diakui pada saat penyerahan kas atau aset nonkas
untuk usaha musyarakah oleh mitra.
Biaya pra akad tidak dapat dianggap sebagai bagian investasi musyarakah kecuali jika
ada persetujuan dari seluruh mitra.
Modal dalam bentuk kas dinilai sebesar jumlah yang diserahkan
Setoran Modal dalam bentuk Aset Non Kas dinilai sebesar nilai wajar
Jika Nilai Wajar > Nilai buku aset non kas
Untuk mitra aktif
- diakui sebagai selisih penilaian asset musyarakah
- disajikan di sisi ekuitas
Untuk mitra pasif
- diakui sebagai keuntungan tangguhan
- disajikan sebagai kontra akun investasi musyarakah
Baik selisih penilaian asset maupun keuntungan tangguhan diamortisasi selama masa
akad
Jika Nilai wajar < Nilai buku
Baik Mitra Aktif maupun Mitra Pasif mengakui sebagai kerugian pada saat
penyerahan aset nonkas
Prinsip Akuntansi Musyarakah
Setoran Modal dalam bentuk Aset Non Kas dinilai sebesar nilai wajar
Jika Nilai Wajar > Nilai buku aset non kas
Untuk mitra aktif
- diakui sebagai selisih penilaian asset musyarakah
- disajikan di sisi ekuitas
Untuk mitra pasif
- diakui sebagai keuntungan tangguhan
- disajikan sebagai kontra akun investasi musyarakah
Baik selisih penilaian asset maupun keuntungan tangguhan diamortisasi
selama masa akad
Jika Nilai wajar < Nilai buku
Baik Mitra Aktif maupun Mitra Pasif mengakui sebagai kerugian pada saat
penyerahan aset nonkas
Akad Salam

Salam
Akad jual beli barang pesanan (muslam fiih) dengan pengiriman di kemudian hari
oleh penjual (muslam illaihi) dan pelunasannya dilakukan oleh pembeli (al
muslam) pada saat akad disepakati sesuai dengan syarat-syarat tertentu.

Salam Paralel
Salam paralel, artinya melaksanakan dua transaksi bai salam yaitu antara pemesan
dan penjual dan antara penjual dengan pemasok (supplier) atau pihak ketiga
lainnya secara simultan.
Beberapa ulama kontemporer melarang transaksi salam paralel terutama jika
perdagangan dan transaksi semacam itu dilakukan secara terus menerus.
Hal demikian dapat menjurus kepada riba. Paralel salam dibolehkan asalkan eksekusi
kontrak salam kedua tidak tergantung pada eksekusi kontrak yang pertama.
Karakteristik Akad Salam
Pembayaran Pembayaran
Harus dalam bentuk kas dan Harus dalam bentuk kas
tidak boleh berupa Maliki: Boleh dalam bentuk
penghapusan utang penjual benefit
Jumhur: Tidak boleh dalam
bentuk penghapusan utang
milik penjual

Harus tunai diserahkan saat Harus tunai diserahkan


kontrak disepakati saat kontrak disepakati
Maliki: Memperbolehkan
adanya penundaan
pembayaran sebentar
Ilustrasi Salam

Pembeli Penjual
Ilustrasi Salam Paralel
1 2

3 Bank sebagai 4
Pembeli &
Penjual Penjual Pembeli
Perbandingan Murabahah, Salam, Istishna

Sumber: Ascarya (2005)


Pengertian Istishna

akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang


tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang
disepakati antara pemesan (pembeli/mustashni) dan penjual
(pembuat, shani).
Shani akan menyiapkan barang yang dipesan sesuai dengan
spesifikasi yang telah disepakati dimana ia dapat menyiapkan
sendiri atau melalui pihak lain (istishna parallel).
kriteria:
memerlukan proses pembu atan setelah akad disepakati;
sesuai dengan spesifikasi pemesan (customized), bukan produk
massal; dan
harus diketahui karakteristik nya secara umum yang meliputi jenis,
spesifikasi teknis, kualitas, dan kuantitasnya.
Jenis Akad Istishna
Istishna adalah akad jual beli dalam bentuk
pemesanan pembuatan barang tertentu dengan
kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati
antara pemesan (pembeli/mustashni) dan penjual
(pembuat, shani).
Istishna Paralel adalah suatu bentuk akad istishna
antara penjual dan pemesan, dimana untuk
memenuhi kewajibannya kepada pemesan, penjual
melakukan akad istishna dengan pihak lain (sub
kontraktor) yang dapat memenuhi aset yang dipesan
pembeli. Syaratnya akad istishna pertama tidak
bergantung pada istishna kedua. Selain itu penjual
tidak boleh mengakui adanya keuntungan selama
konstruksi.
Skema istishna
Definisi Ijarah
Secara bahasa:
al Ajru yang berarti al Iwadhu : (ganti/kompensasi)

Secara istilah
akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang atau
jasa, dalam waktu tertentu dengan pembayaran upah sewa
(ujrah), tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas
barang itu sendiri

146
Definisi Ijarah

Pembayaran Sewa

Pemilik Aset AKAD IJARAH Penyewa

Barang

147
Jenis Ijarah

Ijarah biasa
Ada Pemilik Aset dan Penyewa
Ijarah Ada Ujrah

Ijarah Ijarah dengan Waad bahwa akan ada


Penyerahan pada waktu Tertentu
Muntahiyah Bit Ada Pemilik dan Penyewa
Ada Ujrah
Tamlik
Transaksi Jual diikuti dengan Ijarah
Kedua Transaksi dilakukan Terpisah
Jual dan Ijarah

Ada Pemilik Aset dan Penyewa
Ada Ujrah

148
Soal 1

Menurut PSAK 101, bagi hasil untuk pemilik dana akan disajikan
dalam laporan keuangan, .
A. Laporan Posisi Keuangan
B. Laporan Laba Rugi
C. Laporan Arus Kas
D. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan

B
Soal 2

Pembiayaan yang dilakukan bank syariah disajikan sebagai


A. Aset dalam Laporan posisi keuangan
B. Liabilitas dalam Laporan posisi keuangan
C. Aset dalam Laporan Laba Rugi
D. Beban dalam Laporan Laba Rugi

A
Soal 3

Menurut PSAK 102: Akuntansi Murabahah, diskon atas


pembelian barang yang diterima setelah akad murabahah
disepakati akan diperlakukan sesuai dengan kesepakatan
dalam akad tersebut. Namun, jika akad tidak mengatur maka
diskon tersebut akan menjadi..............
A. Hak penjual
B. Hak pembeli
C. Hak penjual dan pembeli
D. Tidak ada jawaban yang benar A
Soal 4
Pada tanggal 1 Mei 2011, Ibu Mila memesan kepada bank syariah untuk membeli
rumah. Bank membeli rumah secara tunai tanggal 3 Mei 2011. Tanggal 5 Mei Ibu Mila
dan Bank Syariah mengadakan akad murabahah dengan kesepakatan sebagai berikut:
Harga perolehan rumah : Rp 200.000.000
Margin keuntungan yang disepakati : 20% dari harga beli
Periode waktu murabahah : 10 tahun
Pembayaran cicilan setiap bulan
Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi penjualan murabahah oleh Bank Syariah
ketika akad dilakukan (5 Mei) adalah
A. Dr. piutang murabahah Rp 240.000.000
Cr. penjualan Rp 240.000.000
B. Dr. piutang murabahah Rp 240.000.000
Cr. asset murabahah Rp 200.000.000
Cr. Keuntungan murabahah Rp 40.000.000
C. Dr. piutang murabahah Rp 240.000.000
Cr. asset murabahah Rp 200.000.000
Cr. keuntungan murabahah ditangguhkan Rp 40.000.000 C
D. Dr. piutang murabahah Rp 240.000.000
Cr. Penjualan Rp 200.000.000
Cr. keuntungan murabahah ditangguhkan Rp 40.000.000
Soal 5

Pernyataan:
1) Akad salam sering digunakan untuk produk pertanian, sedangkan istisna
untuk konstruksi
2) Pembayaran salam harus secara tunai di awal akad, sedangkan istisna
dapat dilakukan secara cicilan
3) Penyerahan barang salam di awal akad, sedangkan istisna di kemudian
hari.
4) Salam merupakan akad jual beli, istisna merupakan akad bagi hasil.
Manakah dari pernyataan yang benar mengenai perbedaan salam dan
istisna
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3 A
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
Soal 6

Bp. Joko (pembeli) mengadakan akad salam dengan Bp. Indra


(penjual) untuk mengirimkan 10 ton jagung 3 bulan
mendatang. Harga yang disepakati adalah Rp 3500/kg. Pada
saat akad ditandatangani, bagaimana pencatatan jurnal yang
dibuat Bp. Joko...
A. Dr. Piutang salam Rp 35.000.000
Cr. Kas Rp 35.000.000
B. Dr. Kas Rp 35.000.000
Cr. Utang salam Rp 35.000.000
C. Tidak ada jurnal karena barang belum dikirimkan A
D. Tidak ada jawaban yang benar

154
Soal 7

Manakah dari pernyataan berikut yang merupakan perbedaan


akad mudharabah dan musyarakah
A. Pemilik dana mudharabah tidak boleh ikut campur dalam
pengelolaan usaha, sedangkan dalam musyarakah pemilik
dana juga terlibat dalam pengelolaan usaha
B. Dalam mudhrabah dana hanya berasal dari pemilik dana,
sedangkan dalam musyarakah dana berasal dari para mitra
yang bekerjasama
C. Jika terjadi rugi, pemilik dana mudharabah yang menanggung
kerugian, sedangkan pada musyarakah rugi didistribusikan
pada para mitra sesuai porsi modal
D. Semua benar A

155
Soal 8

Berikut ini merupakan karakteristik akad ijarah


1) Tidak ada perpindahan kepemilikan barang pada jenis ijarah
biasa
2) Barang yang habis dikonsumsi dapat diijarahkan
3) Ada perpindahan kepemilikan barang pada jenis ijarah biasa
4) Barang yang habis dikonsumsi tidak dapat diijarahkan
Dari pernyataan di atas, manakah yang merupakan pernyataan
yang benar.......
A. 1 dan 2
B. 1 dan 4
B
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4

156
Soal 9

Berdasarkan PSAK 107: Akuntansi Ijarah, beban penyusutan aset


ijarah akan dicatat oleh..
A. Pihak yang menyewakan
B. Penyewa
C. Sesuai kesepakatan
D. Tidak ada jawaban yang benar

157
Soal 10

Jika entitas asuransi syariah menggunakan akad mudharabah


atau musyarakah, maka pembayaran dari peserta asuransi
sebagai investasi akan diakui entitas syariah sebagai.
A. piutang asuransi
B. dana tabaru
C. dana syirkah temporer
D. Pendapatan asuransi

158
CA REVIEW
PKP Pertemuan 5
KOMBINASI BISNIS, KONSOLIDASI DAN
PENGATURAN BERSAMA
PSAK 22 : Kombinasi Bisnis
IFRS 3- Business Combination

5
PSAK 22 dan IFRS 3R Business Combination

PSAK 22 1994 PSAK 22 2010


Kecuali
Kecuali UCC

Under common
Ruang Lingkup Ventura bersama

control Akuisisi aset


Ventura bersama

Purchase dan Polling of Metode Pencatatan Metode Akuisisi


interest
Komponen harga Biaya akuisisi Dibebankan periode
perolehan berjalan
Panduan tersendiri
untuk nilai wajar Pengukuran aset dan liab Mengikuti SAK lain

Diukur dengan nilai Diukur kembali, selisih


wajar saat perolehan Akuisisi bertahap diakui laba/rugi
tidak ada penilaian
kembali Berdasarkan nilai wajar
Berdasarkan nilai Non Pengendali / porsi aset identifikasi
tercatat netto Goodwill entity
Goodwill parent impairment

Diamortisasi Goodwill Neg goodwiil

Neg goodwiil diakui laba/rugi


161
Teori konsolidasi
Entity Theory menganggap entitas konsolidasi sebagai satu entitas
tersendiri yang dimiliki oleh induk dan non pengendali
Parent Theory menganggap konsolidasi sebagai perpanjangan entitas
induk
Atribut Entity Theory Parent Theory
Perbedaan fair value dari
Diakui penuh,
aset dan liabilitas Hanya diakui sebesar hak
mencerminkan hak untuk
terindentifikasi pada saat induk
induk dan non pengendali.
akuisisi
Tidak sebagai equity
Penyajian pihak non
Sebagai bagian dari ekuitas atau utang (sebelum
pengendali / NCI
ekuitas)
Goodwill merupakan aset
Goodwill hanya milik
Goodwill entitas yang diakui penuh
induk
pada tanggal akuisis

162
Prinsip dalam PSAK 22 / IFRS R3

Pendekatan dua kolom

Elemen yang
dikeluarkan

Goodwill
Imbalan diberikan

Kepemilikan yang Aset diidentifikasi


dimiliki sebelumnya dan liabilitas yang
dialihkan (entitas
Kepentingan non yang diakuisisi)
pengenlai
Identifikasi Kombinasi Bisnis

Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain


dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian
atas satu atau lebih bisnis.

penggabungan sesungguhnya (true merger) atau


penggabungan setara (merger of equals)

Bisnis adalah suatu rangkaian terpadu dari kegiatan dan aset yang mampu
diadakan dan dikelola dengan tujuan memberikan hasil dalam bentuk
dividen, biaya yang lebih rendah, atau manfaat ekonomi lainnya secara
langsung kepada investor atau pemilik, anggota, atau peserta lainnya.

164
Pengendalian PSAK 4

Pengendalian ketika entitas induk:


memiliki secara langsung atau tidak langsung
melalui entitas anak lebih dari setengah (>50%)
kekuasaan suara suatu entitas, kecuali
dapat ditunjukkan secara jelas bahwa
kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan
pengendalian.
Akuisisi
Pihak pengakuisisi mengidentifikasi tanggal akuisisi, yaitu
tanggal pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas
pihak yang diakuisisi.

Pada tanggal akuisisi, pihak pengakuisisi mengakui, secara


terpisah dari goodwill, aset teridentifikasi yang diperoleh,
liabilitas yang diambil-alih, dan kepentingan nonpengendali
pihak yang diakuisisi. (par 10-11)

Pihak pengakuisisi mengukur aset teridentifikasi yang


diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dengan nilai wajar
pada tanggal akuisisi.

166
Goodwill (32)
Pihak pengakuisisi mengakui goodwill pada tanggal akuisisi yang diukur
sebagai selisih lebih (a) atas (b) :
a) nilai agregat dari:
i. Imbalan yang dialihkan nilai wajar tanggal akuisisi (37);
ii. Kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi; dan
iii. untuk kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap (41 dan 42),
nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya
dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi.
b) selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang
diambil-alih pada tanggal akuisisi

Jika jumlah b melebihi jumlah a, pihak pengakuisisi mengakui


keuntungan dalam laporan laba rugi pada tanggal akuisisi.
Terjadi karena pembelian terpaksa atau karena pengecualian (22-31)
Sebelum diakui, pihak pengakuisisi menilai kembali apakah telah
mendidentifikasi dengan tepat seluruh aset yang diperoleh dan liabilitas
yang dialihkan serta aset/kewajiban lain
167
Kepemilikan sebelumnya akuisisi bertahap

Pihak pengakuisisi mengukur kepentingan ekutitas yang


dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai
wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan dan
kerugian yang dihasilkan.
Jumlah yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain
diakui dengan dasar yang sama sebagaimana
dipersyaratkan jika pengakuisisi telah melepas secara
langsung kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya.

168
Pengungkapan

Pihak pengakuisisi mengungkapkan informasi yang


memungkinkan pengguna laporan keuangan dapat
mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari kombinasi
bisnis yang terjadi:
selama periode pelaporan berjalan; atau
setelah akhir periode pelaporan tetapi sebelum
tanggalpenyelesaian laporan keuangan. (lebih lanjut B64-B66)
Pihak pengakuisisi mengungkapkan informasi yang memungkinkan
pengguna laporan keuangan dapat mengevaluasi dampak keuangan
dari penyesuaian yang diakui pada periode pelaporan berjalan yang
berhubungan dengan kombinasi bisnis yang terjadi pada periode
tersebut atau periode pelaporan sebelumnya. (B67)

169
Ilustrasi Penggabungan usaha
PT. Induk mengakuisi 80% saham PT. Anak. Aset yang diserahkan untuk
akuisisi 1.200.000. Non pengendali 20%. Nilai buku Ekuitas PT. Anak pada
(1/1/20x1): 1.000.000). Dalam akuisisi terdapat perbedaan nilai buku dengan
nilai wajar 300.000 untuk tanah 200.000 dan gedung 100.000 (10thn).
Laba Anak selama tahun tersebut 200.000, dividen yang dibagikan 100.000
Induk Anak Induk Anak
Aset lancar 3.200.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.500.000 Ekuitas 6.000.000 1.000.000
8.200.000 2.000.000 8.200.000 2.000.000

Induk Anak Induk Anak

Aset lancar 2.000.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000

Aset tidak lancar 5.000.000 1.500.000 Ekuitas 6.000.000 1.000.000

Investasi di anak 1.200.000

8.200.000 2.000.000 8.200.000 2.000.000


Ilustrasi Penggabungan usaha
Goodwill = Investasi S (% Pownership x fair value asset)
Nilai wajar aset = 1.000.000 + 300.000 = 1.300.000
Goodwill = 1.200.000 80% * 1.300.000 = 160.000 goodwill untuk parent
Goodwill untuk np = 160.000/80% * 20% = 40.000 Aset
Jika goodwilll hanya untuk parent = 160.000 menjadi
Jika untuk parent dan non pengendali = 200.000 lebih besar

Aset digabungkan sebesar nilai wajar 1.500.000+300.000 = 1.800.000(total)


PSAK lama yang digabungkan hanya 1.500.000 + 80%*300.000
PSAK lama non controlling interest = 1.000.000 * 20% = 200.000
PSAK baru non controlling interest = 1.300.000 * 20% = 260.000

Induk Anak FV Induk Anak FV


Aset lancar 3.200.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.800.000 Ekuitas 6.000.000 1.300.000
8.200.000 2.300.000 8.200.000 2.300.000
Ilustrasi Penggabungan usaha
Induk Anak FV Induk Anak FV
Aset lancar 2.000.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.800.000 Ekuitas 6.000.000 1.300.000
Investasi di anak 1.200.000
8.200.000 2.300.000 8.200.000 2.300.000

Konsolidasi Konsolidasi
Aset lancar 2.500.000 Liabilitas 3.200.000 Knsl Knsl
Aset tidak lancar 6.800.000 Ekuitas 6.000.000 AL 2.500 L 3.200
Goodwill 160.000 Non pengendali 260.000 ATL 6.800 E 6.000
9.460.000 9.460.000 GW 200 NP 300
9.500 9.500
Knsl Knsl
AL 2.500 L 3.200 Goowill parent Goowill parent & NCI

ATL 6.740 E 6.000


Aset menjadi lebih besar:
GW 160 NP 200 Fakto r: Jml akuisisi,
9.400 9.400 Perbedaan BV, FV, HP
PSAK LAMA

172
Ilustrasi Penggabungan Usaha Bertahap

Entitas A sebelumnya memiliki entitas B sebesar 20% dengan nilai 320 juta.
Nilai buku entitas B total sebesar 1.500 juta.
Entitas A membeli tambahan saham entitas B sebanyak 60% dengan harga
1.200. Nilai wajar aset B saat akuisisi sebesar 1.800.

Total kepemilikan baru 20% + 60% = 80%.


Nilai wajar yang baru 60% = 1.200 maka 100% = 2.000
Harga wajar dari aset yang dibeli 1.800 sehingga
goodwill total 2.000-1.800 = 200, maka goodwill untuk minoritas = 40
Goodwiil parent 1.600 80%x1.800 = 1.600 1.440 = 160.
Kepemilikan lama dinilai kembali 20% x 2.000 = 400, sehingga ada
keuntungan 400-320 = 80.
Investasi yang baru sebesar 80% x 2000 = 1.600
Jurnal
Investasi 1.200
Kas 1.200
Investasi 80
Keuntungan investasi 80
PSAK 65
PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian
IFRS 10: Consolidated financial statements
Pengendalian PSAK 65
Investor mengendalikan investee ketika investor terekspos atau
memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan
investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil
tersebut melalui kekuasaannya atas investee.
Investor mengendalikan investee jika dan hanya jika investor memiliki
seluruh hal berikut ini:
a. kekuasaan atas investee (lihat paragraf 1014);
b. eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan
investee (lihat paragraf 15 dan 16); dan
c. kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk
mempengaruhi

Eksposure
Kekuasaan Pengendalian
atas hasil

Kemampuan
Komponen Pengendalian

Tergantung pada sifat kegiatan, struktur hukum, dan


pengambilan keputusan
Hak Hak suara, hak suara potensial, hak kontraktual
Hak protektif diabaikan
Mengevaluasi dampak dari berbagai hak dan interaksi mereka

Kemampuan praktis untuk melaksanakan hak


Substantif Kemampuan saat ini untuk aktivitas relevan langsung
Tidak perlu semua hak dilaksanakan secara aktif (pemilik
mayoritas yang pasti memiliki semua kekuasaan)

Aktivitas yang secara signifikan mempengaruhi imbal hasil


investee
Aktivitas Contoh: pembelian/penjualan, manajemen aset keuangan,
Relevan pembiayaan
Keputusan dalam aktivitas relevan: anggaran,
perekrutan/kompensasi dari manajemen, keputusan investasi
Contoh
A memiliki 45% hak suara B; sisa 55% hak suara B dimiliki oleh berbagai pihak
yang tersebar secara luas (tidak ada salah satu pihak yang memiliki > 1% hak
suara)
A memiliki kekuasaan atas B, karena A mempunyai hak suara mayoritas B
(berdasarkan ukuran absolut)

C memiliki 45% hak suara D; sisa 55% hak suara D dimiliki oleh dua pihak lain
(masingmasing memiliki 26%) dan 3% dimiliki oleh tiga pihak lain yang
masingmasing memegang 1%.
C tidak memiliki kekuasaan atas D, karena jika dua pihak yang memiliki
masingmasing 26% bersamas-ama dapat mencegah pihak C untuk mengambil
keputusan terkait aktivitas relevan.
Contoh

E memiliki 45% hak suara F; sisa 55% hak suara F dimiliki secara tersebar oleh 11
pemegang saham yang masing-masing memiliki 5%.
Ukuran kepemilikan hak suara E dan penyebaran hak suara lain tidak secara
konklusif menentukan apakah E memiliki kekuasaan atas F. Fakta dan keadaan
lain harus dipertimbangkan untuk menentukan apakah E memiliki kekuasaan
atas F

C memiliki 40% hak suara D; sisa 55% hak suara D dimiliki oleh G sebesar 15%
dana pesiun perusahaan dan lainnya pihak lain yang masingmasing memegang <
1%.
C memiliki kekuasaan atas D, karena dana pernsiun tidak mungkin memiliki
kepututasn yang berbeda dengan perusahaan, sehingga secara defacto entitas C
mengendalikan D
Persyaratan Akuntansi

Entitas induk menyusun laporan keuangan konsolidasian dengan


menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan
peristiwa lain dalam keadaan yang serupa.
Konsolidasi atas investee dimulai sejak tanggal investor memperoleh
pengendalian atas investee dan berakhir ketika investorkehilangan
pengendalian atas investee.
Paragraf PP109PP116 menetapkan pedoman penyusunan laporan
keuangan konsolidasian.
Kehilangan Pengendalian

Jika entitas induk kehilangan pengendalian pada entitas anak, maka


entitas induk:
menghentikan pengakuan aset dan liabilitas entitas anak terdahulu dari laporan
posisi keuangan konsolidasian;
mengakui sisa investasi apapun pada entitas anak terdahulu pada nilai
wajarnya pada tanggal hilangnya pengendalian dan selanjutnya mencatat sisa
investasi tersebut dan setiap jumlah terutang oleh atau kepada entitas anak
terdahulu sesuai dengan SAK lain yang relevan. Nilai wajar tersebut dianggap
sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan
PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau (jika sesuai)
biaya perolehan pada saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau
ventura bersama;
mengakui keuntungan atau kerugian terkait dengan hilangnya pengendalian
yang dapat diatribusikan pada kepentingan pengendali terdahulu.
Kehilangan pengendalian - entitas induk (31)
Mereklasifikasi ke laporan laba rugi, atau mengalihkan
secara langsung ke saldo laba jika disyaratkan oleh SAK
lain, sejumlah yang diidentifikasi dalam paragraf 32; dan
Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai
keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi yang
dapat diatribusikan pada entitas induk.

Saham / Aset
Nilai investasi diterima (pembayaran)
SELISIH
tercatat Nilai wajar investasi
tersisa

Reklasifikasi ke Keuntungan/ Kerugian


Saldo Laba dlm LR
Contoh Kehilangan Pengendalian
Amarta memiliki 100% saham Barata (aset neto Rp500)
Amarta menjual 85% saham Barata , sisa 15% saham BBB diklasifikasikan
sbg AFS
Hasil penjualan 85% saham Barata Rp750
Nilai wajar sisa 15% saham Barata Rp130

Investasi pada Barata (aset keuangan) 130


Kas dan setara kas 750
Investasi pada Barata (entitas anak) 500
Keuntungan 380
Keuntungan =
85% 750 - 85% x 500 = 325
15% 130 15%x 500 = 55
Total 380

182
Hubungan Keagenan

manajer investasi/ aset


bertindak sebagai prinsipal
Haruskah manajer mengkonsolidasi
investasi mengkonsolidasi
reksa dana yang manajer investasi/ aset
dikelolanya? bertindak sebagai agen
tidak mengkonsolidasi

Hal- hal yang dipertimbangkan dalam menentukan apakah manajer investasi/aset adalah agen:
a) ruang lingkup wewenang pengambilan keputusannya atas investee.
b) hak yang dimiliki pihak lain.
c) remunerasi yang menjadi haknya sesuai dengan perjanjian remunerasi.
d) eksposur pengambil keputusan terhadap variabilitas imbal hasil yang berasal dari
kepentingan lain yang dimilikinya dalam investee.
Pembobotan berbeda diterapkan untuk setiap faktor berdasarkan fakta dan keadaan tertentu.
Pengeculian Konsolidasi
Entitas investasi dikecualikan dari konsolidasi
Entitas investasi adalah entitas yang:
a) memperoleh dana dengan tujuan jasa manajemen investasi;
b) tujuan bisnisnya untuk menginvestasikan dana yang semata-mata
untuk memperoleh imbal hasil dari kenaikan nilai modal,
penghasilan investasi, atau keduanya; dan
c) mengukur dan mengevaluasi pada nilai wajar.

Karakteristik khusus entitas yang harus dipertimbangkan entitas dalam menaksir apakah
dirinya merupakan entitas investasi atau bukan, yaitu:
a) Memiliki lebih dari satu investasi;
b) Memiliki lebih dari satu investor ;
c) Memiliki investor yang bukan merupakan pihak-pihak berelasi dari entitas; dan
d) Memiliki bagian kepemilikan dalam bentuk ekuitas atau kepentingan serupa.
Eliminasi
Investasi
Akun investasi dieliminasi dengan ekuitas entitas anak
Jika kepemilikan pada entitas anak tidak 100% akan muncul
kepentingan non pengendali.
Perbedaan nilai wajar dan nilai buku harus diperhitungkan dalam
konsolidasi (nilai wajar yang dikonsolidasi)
Goodwiil muncul jika nilai perolehan tidak sama dengan nilai wajar
Akun
Utang piutang yang muncul antara anak dan induk harus dihapuskan
Transaksi
Transaksi yang boleh diakui adalah transaksi kepada pihak ketiga,
transaksi anak dan induk harus dieliminasi
Eliminasi transaksi
Persediaan
Penjualan dan harga pokok penjualan
Jika barang belum terjual maka laba yang belum direalisasi harus
dikurangkan dari nilai inventory dan mempengaruhi laba yang telah
diakui.
Aset tetap
Pada tahun terjadi transaksi tidak boleh diakui keuntungan/kerugian
dari transaksi tersebut
Laba yang ada dalam aset tersebut harus dieliminasi
Nilai penyusutan akan disesuaikan
Obligasi
Obligasi hanya boleh diakui sebesar obligasi pada pihak eksternal.
Pendapatan / beban bunga harus dieliminasi
Laba yang belum direalisasikan

Keuntungan dan kerugian hasil dari transaksi intra kelompok


usaha yang diakui dalam aset: persediaan, aset tetap,
obligasi harus dieliminasi.
Pengaruh ke nilai aset dan kewajiban
Mempengaruhi laba/rugi periode berjalan COGS, biaya bunga,
depresiasi
Penjualan hulu dari entitas induk, semua laba disesuaikan
mempengaruhi bagian laba induk.
Penjualan hilir dari entitas anak, semua laba disesuaikan
mempengaruhi bagian laba /kepentingan non pengendali,
karena laba ada di anak perusahaan.
Prosedur Tanggal
LK yang digunakan untuk menyusun LK konsolidasian
disusun dengan tanggal yang sama.
Jika tidak sama menyusun LK dengan tanggal yang sama
kecuali tidak praktis
Jika tanggal berbeda, penyesuaian dilakukan atas dampak
transaksi / peristiwa yang signifikan (tidak lebih bulan)
Lama periode pelaporan dan perbedaan antar akhir periode,
sama dari periode ke periode
Prosedur
LK konsolidasian menggunakan kebijakan akuntansi yang
sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang
serupa. (jika tidak sama penyesuaian)
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada
entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya
pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas (dalam hal ini
transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai
pemilik). kepantingan non pengendali disesuaikan nilainya
jika terpengaruh.
PSAK 15
INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI DAN
VENTURA BERSAMA
Perubahan

PSAK 15 diterapkan oleh seluruh entitas yang merupakan


investor dengan pengendalian bersama atau pengaruh
signifikan atas investee.
PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan
Operasi yang Dihentikan diterapkan untuk sebagian investasi
pada ventura bersama dan entitas asosiasi.
Pengaturan dalam ISAK 12: Pengendalian Bersama Entitas:
Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer dimasukkan dalam PSAK
15 dengan modifikasi tertentu.

191
Pengaruh signifikan
Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam
keputusan kebijakan keuangan dan operasional suatu aktivitas ekonomi,
tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan
tersebut
Indikasi kuantitatif Indikasi kualitatif
Hak suara 20% dianggap Keterwakilan dalam dewan direksi dan
memiliki pengaruh komisaris atau organ setara
signifikan, kecuali dapat Partisipasi proses pembuatan kebijakan,
dibuktikan sebaliknya termasuk dividen dan distribusi lain
Hak suara <20% dianggap Transaksi material investor dengan
tidak memiliki pengaruh investee
signifikan, kecuali dapat Pertukaran personel manajerial
dibuktikan sebaliknya
Penyediaan informasi teknis pokok
Mempertimbangkan hak suara potensial
192
Penerapan Metode Ekuitas
Entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh
signifikan atas investee mencatat investasinya pada entitas
investasi atau ventura bersama dengan menggunakan metode
ekuitas, kecuali jika investasi tersebut memenuhi syarat
pengecualian penerapan metode ekuitas

Pengecualian jika investasi dimilliki atau dimiliki secara tidak


langsung melalui entitas modal ventura, reksa dana, unit perwalian
dan entitas serupa termasuk dana asuransi terkait investasi
dapat memilih menggunakan nilai wajar PSAK 55
Jika entitas mau dijual menerapkan PSAK 58

193
Metode Ekuitas

Metode ekuitas adalah metode akuntansi di mana


investasi pada awalnya diakui sebesar biaya
perolehan.
Ditambah atau dikurangi untuk mengakui bagian laba atau
rugi investee setelah tanggal perolehan.
Pengakuan atas pendapatan komprehensif investee diakui
sebagai pendapatan komprehensif dan kenaikan investasi
pada pembukuan investor
Distribusi dari investee mengurangi nilai tercatat investasi.
Hak suara potensial tidak mempengaruhi bagian
laba investor.

194
Penghentian Metode Ekuitas

Jika entitas menjadi entitas anak PSAK 65


Jika sisa kepentingan merupakan aset keuangan PSAK 55.
Nilai wajar sisa kepentingan diangggap sebagai nilai wajar
pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai PSAK 55,
entitas mengakui selisihnya sebagai laba rugi.
Ketika metode ekuitas dihentikan, seluruh jumlah yang telah
diakui dalam penghasilan komprehensif lain menggunakan
dasar yang sama jika investee melepas aset dan liabilitas.
Jika investee menjadi investasi pada ventura bersama atau
sebaliknya, maka entitas melanjutkan penerapan metode
ekuitas dan tidak mengukur kembali kepentingan yang tersisa.

195
Prosedur Metode Ekuitas
Penyesuaian atas bagian laba dan penghasilan komprehensif
lain.
Keuntungan atas transaksi hulu dan hilir harus dieliminasi.
Hulu dieliminasi penuh, hilir dieliminasi sebesar bagiannya.
Selisih antara harga perolehan dan nilai wajar aset neto
goodwill
Selisih lebih harga nilai wajar terhadap biaya perolehan
investasi penghasilan dalam menentukan bagian entitas
atas laba rugi pada periode investasi diperoleh.
Penyesuaian nilai entitas atas laba rugi entitas asosiasi atau
ventura bersama setalah perolehan dilakukan untuk untuk
rugi penurunan nilai yang diakui entitas aosiasi
196
Laporan keuangan investee
Laporan keuangan perusahaan asosiasi dan ventura bersama
yang tersedia digunakan untuk menerapkan metode ekuitas.
Jika berbeda maka dibuat LK dengan periode yang sama,
kecuali tidak praktis
Jika tanggal pelaporan tersebut berbeda, maka penyesuaian
dilakukan terhadap transaksi dan peristiwa yang signifikan
yang terjadi antara lap investee dan investor. Perbedaan tidak
boleh lebih 3 bulan. Panjang periode pelaporan adalah sama.
Laporan keuangan investor disusun dengan menggunakan
kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa
dalam keadaan serupa.

197
Investee merugi

Jika bagian investor atas kerugian perusahaan asosiasi sama


atau melebihi nilai tercatat dari investasi, maka investasi
dilaporkan nihil
Kerugian dicadangkan dan kewajiban diakui apabila investor
memiliki kewajiban konstruktif atau hukum untuk melakukan
pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya
Jika entitas asosiasi selanjutnya laba, investor akan mengakui
penghasilan apabila setelah bagiannya atas laba menyamai
bagiannya atas kerugian bersih yang belum diakui

198
Rugi Penurunan Nilai

Indikasi penurunan nilai menggunakan ketentuan


dalam instrumen keuangan (PSAK 55)
Penurunan nilai investasi (termasuk didalamnya
goowill) diuji berdasarkan PSAK 48, sebagai aset
tunggal.
Rugi penurunan adalah selisih nilai tercatat dan nilai yang
dapat dipulihkan.
Nilai dipulihkan adalah nilai tertinggi antara nilai wajar
dikurangi biaya penjualan dengan nilai pakai).

199
Contoh
Pada 1 Januari 2012, PT Aneka membeli 30% saham berhak suara PT
Merapi sebesar Rp4.000 milyar dengan laba rugi untuk tahun 2012 sd 2015

Tahun Laba (rugi) Porsi laba (rugi) utk Nilai tercatat


PT Serbaneka PT. Aneka
2012 (10.00) (3.000) 1.000
2013 (8.000) (2.400) (1.400)
2014 4.000 1.200 (200)
2015
Nilai 6.000
tercatat investasi: 1.800 1.600
Tahun 2010 Rp 1.000 milyar
Tahun 2011 Rp 0
Tahun 2012 Rp 0
Tahun 2013 Rp 1.600

200
Metode Ekuitas
Pada 1 Desember dibeli investasi sebesar 500.000 yang merupakan 25%
kepemilikan pada PT. Mutiara. Pada 31 Desember Mutiara melaporkan
adanya laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan sebesar 200,000. dan
penghasilan komprehensif lain 40.000. dan membagikan dividen 150.0000

Jan.1 Investasi jangka panjang 500.000


Kas 500.000
Des.31 Investasi jangka panjang 60.000
Pendapatan Investasi 50.000
Penghasila komprehensif lain 10.000
(pengumuman laba bersih, 200,000 x 0.25)
Des.31 Kas 37.500
Investasi Jangka Panjang 37.500
(pengumuman dividen = 150,000 x 0.25)

201
Kehilangan Pengaruh Signifikan
Pada 31 Desember 2015 Entitas menjual 20% kepemilikan pada PT. Intan
dengan harga 4.000. Kepemilikan sebelum dilakukan penjualan 30%, saldo
investasi sebelum dilakukan penjualan besar 3.000. Saldo penghasilan
komprehensif terkait dengan investasi ini 500

31 Des Kas 4.000


Investasi jangka panjang 1.000
Keuntungan penjualan investasi 3.000
Penghasilan komprehensif lain 500
Penghasilan dari investasi 500

Jika 20% sama dengan 4.000 maka 10% = 1.000


Investasi tersis akan dicatat sebesar 2.000 (nilai wajar dari 10%)
Keuntungan penjualan investasi:
Keuntungan dari investasi dijual 4.000 2.000 = 2.000
Keuntungan kenaikan investasi yang tersis 2.000 1.000 = 1.000
202
PSAK 4
LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI
Ruang Lingkup dan Definisi
Standar diterapkan untuk entitas induk yang menyajikan LK
tersendiri dalam mencatat investasi anak, ventura bersama
dan entitas asosiasi.
LK tersendiri adalah laporan keuangan yang disajikan oleh
entitas induk (investor yang memiliki pengendalian atas
entitas anak) yang mencantat investasi pada entitas anak,
entitas asosiasi dan ventura bersama berdasarkan biaya
perolehan atau sesuai dengan PSAK 55: Instrumen
keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
LK Tersendiri, minimal terdiri dari laporan posisi keuangan,
laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas
dan laporan arus kas (tidak perlu catatan atas laporan
keuangan)

204
Penyusunan LK Tersendiri
LK keuangan tersendiri disusun sesuai dengan SAK yang berlaku
kecuali yang diatur dalam ketentuan khusus.
Jika entitas induk menyusun LK tersendiri, maka entitas induk
mencatat investasi pada entitas anak, ventura bersama dan entitas
asosiasi pada (Par 10):
Biaya perolehan atau
Sesuai PSAK 55: Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran
Entitas induk menerapkan akuntansi yang sama untuk setiap
kategori investasi.
Jika investasi akan dijual PSAK 58: Aset tidak lancar yang dimiliki
untuk dijual dan operasi dihentikan.
Pengukuran investasi yang dicatat sesuai PSAK 55 tidak berubah.
Entitas Induk mengakui dividen dari entitas anak, ventura
bersama, atau entitas asosiasi pada laba rugi dalam laporan
keuangan tersendiri ketika hak menerima dividen ditetapkan.
205
PSAK 66
PENGATURAN BERSAMA
Jenis dan Klasifikasi Pengaturan Bersama

207
Jenis dan Klasifikasi Pengaturan Bersama

208
Pengaturan Bersama PSAK 66

Pengaturan bersama adalah pengaturan yang dua atau lebih pihak


memiliki pengendalian bersama.
Karakteristik pengaturan bersama:
Para pihak terikat suatu pengaturan kontraktual
Pengaturan kontraktual memberikan pengendalian bersama kepada dua atau
lebih pihak dalam pengaturan tersebut
Pengendalian bersama persetujuan kontraktual untuk berbagi
pengendalian atas suatu pengaturan, yang ada hanya ketika
keputusan mengenai aktivitas relevan mensyaratkan persetujuan
dengan suara bulat dari seluruh pihak yang berbagi pengendalian
Jenis pengaturan :
operasi bersama mencatat bagian atas aset. Liabilitas, pendapatan, beban
Ventura bersama investasi, metode ekuitas

209
Soal 1

Dalam transaksi penggabungan usaha, metode yang digunakan


dalam mencatat transaksi tesebut adalah...
A. Metode biaya
B. Metode ekuitas
C. Metode penyatuan kepentingan
D. Metode pembelian / akuisisi

D
Soal 2

PT Soka membayar Rp 60 milyar untuk mengakuisisi seluruh net


aset PT Timas. PT Timas melaporkan nilai buku aset bersih
sebesar 45 milyar. Berdasarkan hasil penilaian oleh apraisal nilai
wajar aset sebesar Rp 71 milyar dan nilai wajar liabilitas sebesar
Rp 20 milyar pada tanggal akuisisi. PT Soka juga membayar
appraisal fee Rp 4 milyar. Nilai goodwill yang harus dilaporkan PT
Soka pada saat akuisisi adalah
A. Rp 15 milyar
B. Rp 13 milyar
C. Rp 11 milyar D
D. Rp 9 milyar
Soal 3
PT Ferina mengakuisisi seluruh saham milik PT Debby dengan
menerbitkan 100.000 saham biasa pada nilai par 2.000. Saham
PT Ferina dijual pada 8.000/saham pada tanggal akuisisi. Biaya
yang dikeluarkan terkait akuisisi 15.000.000 dan biaya
penerbitan saham yang dikeluarkan PT Ferina adalah
20.000.000. Berapakah nilai investasi akan diakui PT Ferina
A. 765.000.000
B. 780.000.000
C. 785.000.000 D
D. 800.000.000
Soal 4

PT. Intan membeli 80% kepemilikan PT. Berlian dengan harga


140milyar. Pada saat akuisisi pt. Berlian memiliki nilai buku aset
bersih sebesar 100milyar dan nilai wajar aset bersih sebesar
150milyar. PT. Intan hanya mengakui goodwill untuk kepentingan
pengendali. Nilai kepemilikan non pengendali sebesar...
A. 20 milyar
B. 28 milyar
C. 30 milyar
D. 35 milyar
C
Soal 5

PT. Cahaya memilik 60% kepemilikan PT. Sinar. Selama tahun


20X3 PT. Cahaya menjual barang kepada PT. Sinar sebanyak
100juta dengan harga pokok sebesar 80 juta. Barang tersebut
50%nya telah terjual sedangkan sisanya masih tersisa di
persediaan akhir PT. Sinar.
Pada saat menyusun laporan keuangan konsolidasi penjualan PT.
Cahaya 1.000 juta dan PT. Sinar 800 juta.
Berapakah nilai penjualan dalam laporan keuangan konsolidasi?
A. 1.000
B. 1.800
C. 1.700 C
D. 1.600
Soal 6

PT. Cahaya memilik 60% kepemilikan PT. Sinar. Selama tahun


20X3 PT. Cahaya menjual barang kepada PT. Sinar sebanyak
100juta dengan harga pokok sebesar 80 juta. Barang tersebut
50%nya telah terjual sedangkan sisanya masih tersisa di
persediaan akhir PT. Sinar.
Pada saat menyusun laporan keuangan konsolidasi persediaan
PT. Cahaya 400 juta dan PT. Sinar 200 juta.
Berapakah nilai persediaan dalam laporan keuangan konsolidasi?
A. 490
B. 600
C. 500 D
D. 590
Soal 7

Dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, bagaimana entitas


menyajikan kepentingan non pengendali ?
A. Disajikan sebagai bagian dari liabilitas jangka panjang
B. Disajikan sebagai bagian dari ekuitas
C. Disajikan setelah liabilitas jangka panjang
D. Disajikan sebagai pengurang ekuitas pengendali

B
Soal 8

PT. Ciremai menggunakan PSAK dalam mencatat investasi pada


perusahaan asosiasi. PT. Ciremai memiliki 40% saham di PT. Pada
saat akuisisi tidak ada goodwill yang diakui. Pengrango dibeli
dengan harga 800milyar pada 1 Januari 20X3. Selama tahun 20X3
PT. Pangrango melaporkan laba sebesar 100 milyar dan
membagikan dividen sebesar 60 milyar. Berapakah nilai investasi
akan disajikan dalam laporan posisi keuangan 31 Desember 20X3
oleh PT. Ciremai?
A. 800
B. 860
C. 824 D
D. 816
Soal 9

PT. Slamet memiliki 100% investasi di anak perusahaan PT.


Sumbing. Untuk tujuan tender perusahaan menyusun laporan
keuangan tersendiri. Metode apa yang digunakan dalam
mencatat investasi pada Anak Perusahaan dalam laporan
keuangan tersendiri?
A. Metode ekuitas
B. Metode biaya
C. Metode akuisisi
D. Metode konsolidasi
B
Soal 10

PT. Sindoro memiliki 60% investasi pada joint venture pada


Sindoro-Sumbing JVC. Dalam joint venture tersebut kedudukan
pemilik sama kuat dan membagi laba sesuai dengan kontraktual
yang disepakati. Metode apa yang digunakan dalam mencatat
investasi pada Anak Perusahaan dalam laporan keuangan
tersendiri?
A. Metode ekuitas
B. Metode biaya
C. Metode kosolidasi proporsional
D. Metode konsolidasi B
CA REVIEW
Pelaporan Korporat Pertemuan 6
Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
Definisi

Kurs rasio pertukaran dua mata uang

Kurs Penutup Kurs spot pada akhir periode


pelaporan

Kurs Spot kurs untuk realisasi segera

Mata Uang mata uang selain mata uang


Asing fungsional suatu entitas

221
Definisi
Mata uang mata uang yang digunakan dalam
penyajian penyajian laporan keuangan

Pos-pos unit mata uang yang dimiliki serta aset


Moneter atau liabilitas yang akan diterima atau
dibayarkan dalam jumlah unit mata uang
yang tetap atau dapat ditentukan

Selisih kurs selisih yang dihasilkan dari penjabaran


sejumlah tertentu satu mata uang ke
dalam mata uang lain pada kurs yang
berbeda

222
Pertimbangan MU Fungsional

Mata Uang mata uang pada lingkungan ekonomi utama


Fungsional dimana suatu entitas beroperasi

Mata uang fungsional

paling mempengaruhi harga jual (seringkali menjadi mata uang dimana harga jual untuk
barang dan jasa didenominasikan dan diselesaikan); dan

dari suatu negara yang kekuatan persaingan dan perundang-undangannya sebagian besar
menentukan harga jual dari barang dan jasanya

mempengaruhi biaya tenaga kerja, bahan baku, dan biaya lain dari pengadaan barang
atau jasa (biaya didenominasikan dan diselesaikan

mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan (antara lain penerbitan instrumen
utang dan instrumen ekuitas) dihasilkan

mata uang dalam mana penerimaan dari aktivitas operasi pada umumnya ditahan
223
Pos Moneter
hak untuk menerima (atau kewajiban
Fitur utama pos untuk menyerahkan) suatu jumlah
moneter unit mata uang yang tetap atau
dapat ditentukan

pensiun dan imbalan kerja lainnya harus dibayar dalam kas


kewajiban diestimasi yang harus diselesaikan secara kas,
dan
dividen kas yang diakui sebagai kewajiban.

Kontrak untuk menerima (atau menyerahkan) jumlah


variabel instrumen ekuitas/ jumlah variabel dari aset yang
nilai wajarnya harus diterima (atau diserahkan) setara
dengan suatu jumlah unit mata uang yang tetap atau dapat
ditentukan pos moneter. 224
Pos Non Moneter

tidak adanya hak untuk menerima (atau


Fitur utama pos kewajiban untuk menyerahkan) suatu jumlah
non moneter unit mata uang yang tetap atau dapat
ditentukan.

Uang muka goodwill


kewajiban diestimasi
yang harus
Aset tak Aset tetap diselesaikan dengan
berwujud penyerahan aset
nonmoneter
225
Pengakuan Awal

transaksi yang didenominasikan atau memerlukan penyelesaian


dalam suatu mata uang asing

membeli atau menjual barang atau jasa


yang harganya didenominasikan dalam
suatu mata uang asing

meminjam atau meminjamkan dana ketika jumlah


yang merupakan utang atau tagihan didenominasikan
dalam suatu mata uang asing; atau

memperoleh atau melepas aset, atau mengadakan


atau menyelesaikan kewajiban yang didenominasikan
dalam suatu mata uang asing

226
Penerapan Pengakuan Awal

Suatu transaksi mata uang


Pencatatan asing harus dicatat dalam
mata uang fungsional

Dihitung ke dalam mata uang


Jumlah yang fungsional dengan kurs spot
antara mata uang fungsional
dihitung dan mata uang asing pada
tanggal transaks

Tanggal transaksi tanggal memenuhi kriteria pengakuan


227
Penerapan pada Tanggal Pelaporan

pos moneter mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs


penutup

pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis, dalam mata


uang asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi

pos nonmoneter yang diukur pada nilai wajar, dalam mata uang
asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai
wajar ditentukan

228
Penerapan - Aset Tetap

Nilai wajar
jika jumlahnya dijabarkan
Aset tetap ditentukan kedalam
diukur dengan: dalam mata mata uang
Biaya uang asing fusional
historis

Kurs di mana arus kas masa


depan diselesaikan jika arus Ketika beberapa
kas tersebut telah terjadi pada nilai tukar tersedia
tanggal pengukuran

229
Selisih Kurs
Selisih kurs yang timbul pada penyelesaian pos moneter atau pada
proses penjabaran pos moneter pada kurs yang berbeda dari kurs
pada saat pos moneter tersebut dijabarkan, pada pengakuan awal
selama periode atau pada periode laporan keuangan sebelumnya,
diakui dalam laba atau rugi dalam periode pada saat terjadinya,
kecuali sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 32.

Jika keuntungan atau kerugian pos nonmoneter diakui dalam


pendapatan komprehensif lain, setiap komponen perubahan dari
keuntungan atau kerugian itu diakui dalam pendapatan komprehensif
lain

Sebaliknya, jika keuntungan atau kerugian pos nonmoneter diakui


dalam laba atau rugi, maka setiap komponen keuntungan atau
kerugian tersebut diakui dalam laba atau rugi

230
Penjabaran Mata Uang Pelaporan

Prosedur penjabaran hasil dan posisi keuangan entitas yang mata


uang fungsionalnya bukan mata uang dari suatu ekonomi
hiperinflasi ke dalam mata uang pelaporan yang berbeda
aset dan liabilitas untuk setiap laporan dari posisi keuangan yang
disajikan (yaitu termasuk komparatif) harus dijabarkan menggunakan
kurs penutup

pendapatan dan beban untuk setiap laporan laba rugi komprehensif atau
laporan laba rugi terpisah yang disajikan (yaitu termasuk komparatif)
harus dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi

semua hasil dari selisih nilai tukar harus diakui dalam pendapatan
komprehensif lain

231
Soal 1

PT. Melati menjalankan usahanya di Indonesia. Perusahaan


bergerak di bidang perdagangan dengan mengimport barang dari
Singapura dalam USD dan menjualnya untuk pasar di Indonesia.
Penjualan menggunakan rupiah dan karyawan sebagian besar
dari Indonesia yang dibayar dengan rupiah. Perusahaan
mendapatkan pendanaan dari Eropa dengan mata uang Euro.
Mata uang fungsional perusahaan adalah:
A. Rupiah
B. USD
C. Euro A
D. Tidak dapat ditentukan
Soal 2

Sebuah Entitas memiliki mata uang fungsional USD. Entitas


memiliki anak A beroperasi di Indonesia yang aktivitas
dominannya menggunakan mata uang Rupiah. Pernyataan
berikut yang benar adalah:
A. Mata uang entitas anak Rupiah karena aktivitasnya dengan
Rupiah
B. Mata uang entitas anak Rupiah karena aktivitasnya di A
Indonesia
C. Mata uang entitas anak USD agar konsisten dengan mata
uang fungsional induknya.
D. Mata uang entitas anak USD agar mempermudah
mengkonsolidasikan laporan keuangan.
Soal 3

PT Kenanga pada 1 Nopember 20X4 membeli barang dagang secara


kredit sebesar USD100.000 dengan kurs pada tanggal tersebut
Rp12.800. Pada 31 Desember kurs Rp 12.600/$. Utang dagang dilunasi
pada 1 Maret 20X5 saat kurs Rp12.900. Pernyataan berikut yang benar
adalah:
A. Perusahaan mengakui kerugian selisih kurs 20X5 Rp 1.000.000
B. Perusahaan mengakui kerugian selisih kurs 20X4 Rp 1.000.000
C. Perusahaan mengakui keuntungan selisih 20X4 kurs Rp 2.000.000 C
D. Perusahaan mengakui keuntungan selisih 20X5 kurs Rp 3.000.000
Soal 4

PT. Mawar mata uang fungsionalnya rupiah. Perusahaan pada 1


Desember 20X4 membeli persediaan secara kredit dengan term FOB
shipping point sebesar USD10.000. Barang diterima perusahaan pada
tanggal 3 Desember 20X4. Utang dagang dari pembelian tersebut
dilunasi pada 1 Februari 20X5. Kurs pada 1 Des Rp 12.500, 3 Des Rp
12.600, 31 Des 20X4 Rp 12.800 dan 1 Feb 20X5 Rp 13.100. Nilai
persediaan akan disajikan di Neraca pada 31 Desember 20X5 sebesar:
A. Rp 125.000.000
B. Rp 126.000.000
C. Rp 128.000.000 A
D. Rp 131.000.000
Soal 5

PT. Melati mata uang fungsionalnya rupiah. Perusahaan pada 5


Desember 20X4 membeli persediaan secara kredit dengan term FOB
shipping point sebesar USD20.000. Barang diterima perusahaan pada
tanggal 10 Desember 20X4. Utang dagang dari pembelian tersebut
dilunasi pada 5 Februari 20X5. Kurs pada 5 Des Rp 12.900, 3 Des Rp
13.000, 31 Des 20X4 Rp 13.200 dan 5 Feb 20X5 Rp 13.100. Nilai utang
dagang akan disajikan di Neraca pada 31 Desember 20X5 sebesar:
A. Rp 258.000.000
B. Rp 260.000.000
C
C. Rp 264.000.000
D. Rp 262.000.000
Soal 6
PT Roka memiliki anak perusahaan di Argentina. Anak perusahaan tidak memiliki
banyak hutang karena beban bunga yang tinggi akibat tingginya tingkat inflasi
(>100%). Hampir seluruh transaksi penjualan dan biaya didenominasi dalam peso.
Meskipun anak perusahaan memiliki gudang di Argentina, persediaan utama berasal
dari PT Roka. Pemerintah Argentina mengharuskan seluruh perusahaan di Argentina
untuk melaporkan laporan keuangannya sesuai sistem Argentina. Tentukan mata
uang pelaporan, mata uang fungsional, dan proses restatement yang dilakukan anak
perusahaan ke dalam dolar.

Mata uang Mata uang Proses


pelaporan fungsional Restatement
a. Peso US Dollar Remeasurement
b. US Dollar Peso Remeasurement A
c. Peso US Dollar Translation
d. US Dollar Peso Translation
CA REVIEW
Pelaporan Korporat Pertemuan 7
Properti Investasi, Sewa dan
Penurunan Nilai
Properti Investasi

Properti Investasi adalah:


properti (tanah atau bangunanatau bagian dari bangunan
atau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee
melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau
untuk kenaikan nilai, atau kedua-duanya, dan tidak untuk:
1. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau
jasa atau untuk tujuan administratif; atau
2. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.

239
Pengakuan
Kriteria Pengakuan sama dengan PSAK 16
Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan. Biaya transaksi
termasuk dalam pengukuran awal tersebut.
Biaya perolehan awal hak atas properti yang dikuasai dengan cara sewa dan
dikelompokkan sebagai properti investasi yang harus dicatat sebagai sewa
pembiayaan seperti diatur paragraf16 daiam PSAK 30. Sewa,dalam hal ini harus
diakui pada jumlah mana yang lebih rendah antara nilai wajar dan nilai kini dari
Pemb ayaran sewa minimum. Jumlah.yang setara harus diakui sebagai kewajiban
sesuai dengan ketentuan paragraf yang sama.
Biaya perolehan awal hak atas properti yang dikuasai secara sewa dan
dikelompokkan sebagai properti investasi mengacu pada PSAK 30 Sewa, dimana
aset diakui pada jumlah mana yang lebih rendah antara:
Nilai wajar properti, dan
Nilai kini dari pembayaran sewa minimum.

240
Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Properti yang dikuasai dalam sewa operasi Tidak ada pilihan,


yang diklasifikasikan sebagai properti Investasi hanya fair value model

Properti investasi yang menjadi agunan kewajiban


yang menghasilkan imbalan yang terkait langsung
dengan nilai wajar dari, atau imbalan dari, aset Pilih salah satu model
tertentu termasuk properti investasi untuk semua properti

Properti investasi yang nilai wajarnya tidak


dapat ditentukan secara andal atas dasar
Tidak ada pilihan,
berkelanjutan
hanya cost model

241
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Fair Value Model

Nilai wajar properti investasi harus mencerminkan


kondisi pasar pada tanggal neraca
Properti investasi tidak disusutkan.
Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar atas
properti investasi harus diakui dalam laporan laba rugi pada
periode terjadinya.

242
Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Fair value model (PSAK 13) Revaluation model (PSAK 16)

Menggunakan nilai wajar Menggunakan nilai wajar

Perubahan nilai wajar diakui dalam Perubahan nilai wajar diakui dalam
laporan laba rugi pada periode laporan laba rugi atau ekuitas.
terjadinya.

Tidak ada penyusutan. Penyusutan.

Mencerminkan kondisi pasar pada Tidak spesifik, hanya mengharuskan


tanggal neraca. secara reguler.

243
Transfer
Transfer ke, atau dari properti invetasi dapat dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat
perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan:

Perubahan Penggunaan Transfer dari properti investasi


a) Dimulainya penggunaan oleh Properti yang dimiliki
pemilik sendiri
b) Dimulainya pengembangan untuk Properti Investasi
dijual Persediaan

Perubahan Penggunaan Transfer ke properti investasi


a) Berakhirnya pemakaian oleh Properti yang dimiliki
pemilik sendiri
b) Dimulainya sewa operasi ke pihak
lain Persediaan Properti Investasi
c) Berakhirnya pembangunan atau
pengembangan Akhir masa konstruksi

Pengukuran saat transfer? Tergantung model yang digunakan


244
Pelepasan
Properti investasi harus dihentikan pengakuannya
(dikeluarkan dari neraca) pada saat:
1. Pelepasan atau
2. Ketika properti investasi tidak digunakan lagi secara permanen dan
tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat
diharapkan pada saat pelepasan.
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan
properti investasi ditentukan dari selisih antara:
1. Hasil neto dari pelepasan dan
2. Jumlah tercatat aset,
dan diakui dalam laporan laba rugi (kecuali sale and leaseback) dalam
priode terjadinya.

245
Penurunan nilai

Penurunan nilai atau rugi, pembayaran kompensasi,


pembelian adalah peristiwa ekonomi terpisah dan dicatat
secara terpisah:
penurunan nilai properti investasi diakui sesuai PSAK 48
penghentian atau pelepasan properti investasi diakui sebagai
pelepasan menurut PSAK ini
kompensasi dari pihak ketiga atas penurunan nilai, hilang atau diserah
diakui dalam laporan laba rugi ketika kompensasi tersebut telah
menjadi piutang; dan
biaya dari aset yang direnovasi, dibeli atau dibangun sebagai
penggantian ditentukan sesuai dengan ketentuan perolehan awal
dalam PSAK ini.

246
SEWA PSAK 30

3
Akuntansi Sewa PSAK 30
PSAK 30 (Revisi 2011)
Sewa adalah suatu perjanjian dimana lessor
memberikan hak kepada lessee untuk menggunakan
suatu aset selama periode waktu yang disepakati.

Awal Sewa (Inception of the lease) adalah tanggal yang lebih awal
antara tanggal perjanjian sewa dan tanggal pihak-pihak menyatakan
komitmen terhadap ketentuan pokok sewa.
Awal Masa Sewa (commencement of the lease term) adalah tanggal
saat lessee mulai berhak menggunakan aset sewaan.
Klasifikasi Sewa

Lease = Sewa
Sewa Pembiayaan (Finance Lease) adalah sewa yang
mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan suatu aset. Hak milik pada
akhirnya dapat dialihkan, dapat juga tidak dialihkan (par. 8)
Sewa Operasi (Operating Lease) adalah sewa yang tidak
mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan aset (par. 8)

Klasifikasi sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi


didasarkan pada substansi transaksi dan bukan pada
bentuk kontraknya.
Indikator-indikator Klasifikasi (Par.10)

a) Sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada lessee pada akhir


masa sewa
b) Lessee mempunyai opsi untuk membeli aset pada harga yang
cukup rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai
dapat dilaksanakan, sehingga pada awal sewa dapat dipastikan
bahwa opsi memang akan dilaksanakan
c) Masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomis aset
meskipun hak milik tidak dialihkan
d) Pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa
minimum secara substansial mendekati nilai wajar aset sewaan
e) Aset sewaan bersifat khusus dimana hanya lessee yang dapat
menggunakannya tanpa perlu modifikasi secara material
Indikator Tambahan

Jika lessee dapat membatalkan sewa, maka rugi lessor yang


terkait dengan pembatalan ditanggung oleh lessee
Laba atau rugi dari fluktuasi nilai wajar residu dibebankan
kepada lessee
Lessee memiliki kemampuan untuk melanjutkan sewa untuk
periode kedua dengan nilai rental yang secara substansial
lebih rendah dari nilai rental pasar

Indikator indikator di atas


tidak selalu harus konklusif.
PSAK 48
PENURUNAN NILAI
IAS 36: Impairment eff 2014
4
8
Pengertian Penurunan Nilai (Impairment)
Penurunan nilai dari aset terjadi jika:
Nilai tercatat aset > jumlah terpulihkan

Reviu dilakukan secara periodik ada atau tidaknya


indikasi penurunan nilai (test of impairment)

Jika terdapat indikasi, maka perusahaan harus menaksir


recoverable amount dari aset tersebut

Bila ada indikasi penurunan nilai setelah dilakukan pengujian


perusahaan akan mengakui adanya rugi penurunan nilai (Impairment
Loss) ketika:
carrying amount > recoverable amount.

selisih lebih: rugi penurunan nilai


253
Pendekatan Umum Penurunan Nilai

Akumulasi
Penyusutan
Carrying dan Akumulasi
Nilai Aset Rugi
Amount
Penurunan
Nilai

Recovered through
Nilai Wajar dikurangi
Biaya Pelepasan sale
Recoverable
Amount
Nilai tertinggi
Recovered through
use
Nilai Pakai

254
Identifikasi Aset yang Mungkin Mengalami Penurunan Nilai Aset

PSAK 48 par 12
Informasi minimum yang dipertimbangkan

Informasi dari sumber-sumber Informasi dari sumber-sumber


eksternal internal
Perubahan signifikan nilai pasar Bukti keusangan atau kerusakan
Perubahan signifikan teknologi, fisik aset
pasar, ekonomi dan lingkup Perubahan signifikan atas
hukum penggunaan, penghentian dan
Perubahan suku bunga masa manfaat aset
Jumlah tercatat aset neto Bukti internal mengindikasikan
enttitas melebihi kapitalisasi bahwa kinerja ekonomi aset lebih
pasarnya buruk dari yang diharapkan.

255
Pengukuran Jumlah Terpulihkan

PSAK 48 mendefinisikan jumlah terpulihkan suatu aset sebagai jumlah


yang lebih tinggi antara:

Fair Value Less Costs to Sell dan Nilai pakai (Value in Use)

adalah jumlah yang dapat dihasilkan adalah nilai sekarang dari


dari penjualan suatu aset atau unit taksiran arus kas yang
penghasil kas dalam transaksi antara diharapkan akan diterima atau
pihak-pihak yang mengerti dan unit penghasil kas.
berkehendak bebas tanpa tekanan,
dikurangi biaya pelepasan aset.

256
Pengukuran Jumlah Terpulihkan
Nilai wajar dikurangi biaya pelepasan (Fair Value Less Costs to Sell)
Bukti Terbaik
harga dalam suatu perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam
suatu transaksi antara pihak-pihak yang independen, disesuaikan dengan
biaya tambahan yang dapat dikaitkan secara langsung dengan pelepasan aset.
Apabila tidak terdapat perjanjian penjualan yang mengikat namun aset
diperdagangkan di pasar aktif
Berdasarkan harga pasar aset dikurangi biaya pelepasan aset tersebut.
Apabila tidak terdapat perjanjian penjualan yang mengikat dan tidak ada pasar
aktif untuk aset
Berdasarkan pada informasi terbaik yang ada untuk menggambarkan jumlah
yang dapat diperoleh entitas, pada akhir periode pelaporan, dari pelepasan
aset pada nilai wajar dikurangi biaya pelepasan

257
Pengukuran Jumlah Terpulihkan

Nilai Pakai (Value in Use)

Nilai sekarang dari taksiran arus kas yang diharapkan akan diterima atau unit
penghasil kas

Hal-hal yang dipertimbangkan dalam penghitungan nilai pakai aset:


a) estimasi arus kas masa depan yang diharapkan entitas akan diperoleh dari
aset;
b) ekspektasi mengenai kemungkinan variasi dari jumlah atau waktu arus
kas masa depan tersebut;
c) nilai waktu uang, diwakili oleh suku bunga pasar bebas risiko yang
berlaku;
d) harga untuk menanggung ketidakpastian yang melekat pada aset
e) faktor-faktor lain, seperti ilikuiditas, yang akan dipertimbangkan oleh
pelaku pasar dalam menilai arus kas masa depan yang diharapkan entitas
akan diperoleh dari aset tersebut.

258
Pengukuran Jumlah Terpulihkan
PSAK 48
Par 31

mengestimasi arus kas masuk dan arus kas


keluar di masa depan dari pemakaian aset
tersebut dan pelepasannya pada akhirnya

menerapkan tingkat diskonto yang tepat atas


arus kas masa depan tersebut

259
Pengukuran Jumlah Terpulihkan
Hambatan proyeksi arus kas: Basis untuk mengestimasi arus
kas masa depan

1. Didasarkan pada asumsi yang masuk akal dan didukung oleh fakta atau teori.
2. Didasarkan pada anggaran keuangan yang terbaru dan telah disahkan oleh
manajemen.
3. Tidak memasukkan komponen arus kas masa depan yang berasal dari
restrukturisasi.
4. Pendasaran kepada anggaran hanya meliputi periode 5 tahun, kecuali jika periode
yang lebih lama dapat dijustifikasi.
5. Periode setelah anggaran hanya dapat menggunakan tingkat yang tetap atau
menurun, kecuali jika tingkat yang naik dapat dijustifikasi.
6. Tingkat pertumbuhan yang digunakan dalam proyeksi ekstrapolasi tidak dapat
melebihi rata-rata jangka panjang pertumbuhan untuk produk, industri, atau negara
tempat entitas beroperasi atau pasar dimana aset tersebut digunakan, kecuali jika
tingkat yang lebih tinggi dapat dijustifikasi.

260
Pengakuan Rugi Penurunan Nilai

Setiap rugi penurunan nilai aset revalusian


diperlakukan sebagai penurunan revaluasi.

diakui dalam pendapatan komprehensif lain,


sepanjang kerugian penurunan nilai tidak
melebihi jumlah surplus revaluasi untuk aset
yang sama

rugi penurunan nilai atas aset revaluasian


mengurangi surplus revaluasi untuk aset
tersebut

261
Ilustrasi Penurunan Nilai 1
Contoh: Misalkan PT Anggrek melakukan uji penurunan nilai terhadap peralatan yang
dimilikinya. Nilai tercatat dari peralatan sebesar Rp 400 juta, nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual Rp360 juta dan nilai pakainyaRp 410 juta.

Rp 400 juta Rp 410 juta

Tidak ada
penurunan nilai

Rp 360 juta Rp 410 juta

262
Ilustrasi Penurunan Nilai 2
Contoh: Misalkan infromasi PT Mawar yang tersedia sama kecuali nilai
pakai dari peralatan sebesar Rp 350 juta.
Dr. Kerugian Penurunan Nilai Rp 40 juta
Rp20 juta Rugi Penurunan Nilai
Cr. Akulumasi Depresiasi Peralatan Rp 40 juta

Illustration 11-15
Rp 400 juta Rp 360 juta

Rp 360 juta Rp 350 juta

263
Kasus

Suatu unit penghasil kas memiliki aset bersih berikut ini:


Rp M
Goodwill 10
Properti 20
Pabrik dan Peralatan 30
60
Nilai yang dapat dipulihkan sebesar Rp 45 M.
Diminta : Alokasikan kerugian penurunan nilai pada aset bersih perusahaan.

Goodwill Properti Pabrik & Total


Peralatan
Nilai buku 10 20 30 60
Penurunan Nilai (10) (2) (3) (15)
Nilai setelah penurunan nilai 0 (18) 27 45

264
Kasus: Penurunan Nilai
Contoh

Perusahaan Melody melakukan reviu penurunan nilai dari beberapa aset


yang dimilikinya pada tahun 2010. Sebidang tanah yang bebas digunakan
dicatat pada nilai wajar dengan surplus revaluasi senilai Rp 50 juta, aset-
aset lainnya dicatat pada nilai historis dikurangi akumulasi depresiasi atau
amortisasi.
Haril dari reviu sebagai berikut:

Fair value less Carrying


costs to sell Value in use amount
Tanah (nilai wajar) Rp 312 juta Rp 320 juta Rp 380 juta
Bangunan, setelah Rp 852 juta Rp 890 juta Rp 860 juta
didepresiasi
Mesin, setelah Rp21 juta Rp 18 juta Rp 27 juta
didepresiasikan

Tentukan berapa rugi penurunan nilai dan bagaimanakah jurnalnya?


265
Pengakuan Rugi Penurunan Nilai Solusi Contoh
Berdasarkan informasi yang tersedia, aset yang mengalami kerugian penurunan nilai adalah:

Recoverable Carrying
amount amount Impairment loss
Tanah, pada nilai wajar Rp 320 juta Rp 380 juta Rp 60 juta
Aset Tak Berwujud, pada biaya Rp 890 juta Rp 860 juta -
teramortisasi
Mesin, setelah didepresiasikan Rp 21 juta Rp 27 juta Rp 6 juta

Kerugian penurunan nilai dikurangkan terlebih dahulu ke surplus revaluasi.


Then, the journal entries for the recognition of impairment losses should be:
Dr Surplus revaluasi Rp 50 juta
Rugi penurunan nilai (80 juta 50 juta) 10 juta
Cr Tanah Rp 60 juta
Untuk mengakui kerugian penurunan nilai tanah
Dr Kerugian penurunan nilai Rp 6 juta
Cr Mesin Rp 6 juta
Untuk mengakui kerugian penurunan nilai mesin

266
Kasus 2: Unit Penghasil Kas
Example

PT Melati melakukan reviu penurunan nilai dari UPK X pada tahun 2011,
berikut ini aset yang dimiliki oleh PT Melati:
Nilai Tercatat
Goodwill Rp100 juta
PPE, setelah didepresiasi 300 juta
Aset Tak Berwujud, pada nilai amortisasinya 200 juta
Properti Investasi, setelah didepresiasi 250 juta
Aset Keuangan, pada nilai wajar 107 juta
Persediaan, at cost 50 juta
Piutang Dagang 130 juta
Total Rp 1137 juta

Setelah reviu penurunan nilai, PT Melati menemukan fakta bahwa nilai yang
dapat dipulihkan atas UPK X senilai Rp800 juta termasuk properti investasi
senilai Rp200 juta.
Hitunglah kerugian penurunan dan alokasikan ke masing-masing aset.

267
Kasus 2: Unit Penghasil Kas
Example
Carrying Carrying
amount after Allocated amount after
impairment loss impairment loss impairment loss

Goodwill Rp 100 juta Rp (100 juta) Rp 0


Property, plant and equipment 300 juta (112.2 juta) 187.8 juta
Aset Tak Berwujud 200 juta (74.8 juta) 125.2 juta
Properti Investasi (250 jt-50 jt) 200 juta - 200 juta
Aset Keuangan 107 juta - 107 juta
Persediaan 50 juta - 50 juta
Piutang Dagang 130 juta - 130 juta

Total 1087 juta (287 juta) 800 juta

Pertama, rugi penurunan nilai mengurangi seluruh goodwill

Kemudian, sisa kerugian dialokasikan pada aset tidak lancar pro rata
terhadap nilai tercatat dari aset tidak lancar tersebut.
268
Pembalikan Rugi Penurunan Nilai

Dalam menilai apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan


nilai yang telah diakui pada periode-periode sebelumnya untuk
aset (selain goodwill) mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah
menurun, entitas mempertimbangkan, indikasi berikut ini: PSAK 48
Par 106
Infomasi yang bersumber dari luar
Informasi yang bersumber dari dalam
Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode-periode
sebelumnya untuk aset selain goodwill harus dibalik jika, dan hanya
jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan
jumlah terpulihkan atas aset tersebut sejak rugi penurunan nilai
terakhir diakui.
jika kasusnya seperti ini, jumlah tercatat aset, (ada pengecualian)
dinaikkan ke jumlah terpulihkannya.
Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai

269
CA REVIEW
Pelaporan Korporat Pertemuan 8
IMBALAN KERJA
Ruang Lingkup

Imbalan Kerja

Imbalan Kerja
Imbalan Kerja Imbalan Paska
Pesangon Jangka Panjang
Jangka Pendek Kerja
Lainnya

ImbalanJangka Bagi hasil Kontribusi Manfaat


Pendek atau Pasti Pasti
Absen Bonus

Diterapkan oleh pemberi kerja dalam Past service Current


pencatatan seluruh imbalan kerja, kecuali yang cost Service Cost
diatur dalam PSAK 53: Akuntansi Kompensasi
Berbasis Saham.
Kewajiban
Kewajiban hukum didasarkan pada suatu
ketentuan hukum :
kontrak kerja antara perusahaan dan karyawan
Undang-Undang Ketenagakerjaan No 13 tahun 2003
hukum yang mengikat perusahaan dan karyawan

Kewajiban konstruktif :
berdasarkan praktik baku masa lalu, dan
menimbulkan ekspektasi kuat bahwa entitas
akan melaksanakan tanggung jawab tersebut.

272
Imbalan Kerja Jangka Pendek

Jatuh tempo 12 bulan setelah akhir periode pelaporan saat


pekerja memberikan jasa.
Jenis:

Upah, gaji, Uang bagi laba/


jaminan utang bonus

Cuti berimbalan Imbalan non


jangka pendek moneter

Tidak ada asumsi aktuaria,


jangka pendek sehingga tidak
didiskontokan.
Pengakuan dan Pengukuran Imbalan Jangka Pendek

Diakui saat
pekerja telah Liabilitas jangka pendek sebagai:
memberi jasa
Liabilitas setelah dikurangi yang
telah dibayar, beban dibayar dimuka
jika terjadi kelebihan pembayaran

Beban atau pernyataan lain


membolehkan sbg biaya perolehan

Boleh diakumulasi diakui pada saat


Cuti berimbalan pekerja memberikan jasa
jangka pendek
cuti berimbalan yang tidak boleh
diakumulasi diakui saat cuti terjadi
Ilustrasi
PT. A memiliki 5 karyawan yang diberikan cuti berimbalan
sebesar Rp 100.000 untuk 5 hari kerja. Selama tahun
2012, karyawan yang cuti 5 hari 1 orang sedangkan
sisanya cuti 3 hari kerja.
JIKA TIDAK DIAKUMULASI
Beban cuti berimbalan 1.700.000 (5+(4x3)x100.000)
Kas 1.700.000
JIKA DIAKUMULASI
Beban cuti berimbalan 1.700.000 (5+(4x3)x100.000)
Kas 1.700.000
Beban cuti berimbalan 800.000 (4x2)x100.000)
Utang gaji 800.000

275
Program Bagi Laba dan Bonus

Syarat pengakuan biaya pembayaran bagi laba dan bonus

Ada kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif


sebagai akibat dari peristiwa masa lalu

Dapat diestimasi secara andal

Kewajiban kini timbul jika, dan hanya jika, entitas tidak


mempunyai alternatif realistis lainnya kecuali melakukan
pembayaran.
Pengungkapan

Imbalan kerja jangka pendek untuk manajemen


kunci sesuai dengan PSAK 7

Pengungkapan dalam laporan keuangan jumlah gaji


yang diterima oleh manajemen kunci direksi dan
komisaris
Imbalan Pascakerja

Tunjangan
purnakarya
Imbalan pascakerja
Imbalan pascakerja
lain

Iuran pasti
bergantung pada
Program imbalan substansi
pascakerja ekonomis dari
Imbalan pasti setiap program
Imbalan Paska Kerja

EMPLOYER PENSION FUND EMPLOYEE


CONTRIBUTIONS BENEFIT

Defined
Contribution DEFINED VOLATILE
Plans
RISK LIMIT

Defined
VOLATILE DEFINED
Benefit Plans
RISK LIMIT

279
Jenis Program

Program Iuran Pasti


Risiko aktuaria ditanggung peserta

Kewajiban hukum terbatas pada jumlah Bentuk Program


yang disepakati sebagai iuran yang terpisah. Program Multipemberi
kerja
Program Jaminan Sosial
Program Manfaat Pasti Program imbalan pasti
yang Membagi Risiko
Perusahaan wajib menyediakan imbalan antara Entitas
yang dijanjikan kepada pekerja maupun Sepengendali
Imbalan yang dijamin
mantan pekerja.
Resiko investasi dan aktuaria menjadi
tanggungan perusahaan
Program Iuran Pasti
Pengakuan dan Pengukuran Pengungkapan
jumlah yang diakui
Diakui sebagai beban sebagai beban
untuk program
iuran pasti.
Diakui liabilitas (beban terakru) Informasi program
setelah dikurangi dengan iuran iuran pasti untuk
telah dibayar atau aset personel
(pembayaran dimuka jika terdapat manajemen kunci
kelebihan).

Jika iuran tidak jatuh tempo


seluruhnya dalam 12 bulan ->
didiskonto
Program Imbalan Pasti

Entitas menghitung kewajiban hukum dan konstruktif

Kewajiban konstruktif entitas tidak memiliki pilihan


realistis selain membayar imbalan kerja

Contoh ketika perubahan dalam kebiasaan entitas


menyebabkan memburuknya hubungan kerja antara entitas
dan para pekerjanya
Program Manfaat Pasti
Perusahaan memiliki kewajiban hukum dan konstrukstif
untuk memenuhi pembayaran imbalan setelah pekerja
pensiun.
Mungkin tidak didanai, seluruhnya atau sebagian didanai
Imbalan dihitung dengan asumsi aktuarial asumsi
demografi dan keuangan.
Dana diakumulasikan dalam Aset Program
Risiko atas manfaat pasti:
Risiko aktuarial jumlah kewajiban imbalan pasti berbeda dari
yang diharapkan karena perubahan asumsi aktuaria
Risiko investasi hasil investasi atas aset program berbeda dari
yang diharapkan.
RISIKO MENIMBULKAN KEUNTUNGAN/KERUGIAN AKTUARIAL

283
Program Manfaat Pasti

Entitas menentukan jumlah liabilitas (aset) imbalan pasti dengan


keteraturan yang memadai bahwa jumlah yang diakui dalam laporan
keuangan tidak berbeda secara material dengan jumlah yang akan
ditentukan pada akhir periode pelaporan

Laporan posisi keuangan


Entitas mengakui liabilitas (aset) imbalan pasti neto dalam laporan posisi
keuangan
Ketika entitas memiliki surplus dalam program imbalan pasti, maka entitas
mengukur aset imbalan pasti pada jumlah yang lebih rendah antara:
a) surplus program imbalan pasti; dan
b) batas atas aset, yang ditentukan dengan menggunakan tingkat diskonto

284
Program Manfaat Pasti
Faktor-faktor:

Biaya Jasa:
Biaya Jasa Kini
Biaya Jasa Lalu
Nilai Kini Kewajiban
Keuntungan (kerugian) atas
Imbalan Pasti (NKKIP)
Penyelesaiaan
Biaya Bunga
Remeasurement (Keuntungan
dan kerugian aktuarial)

Pendapatan Bunga
Iuran atau Penarikan Nilai Wajar Aset Program
Remeasurement (Keuntungan (NWAP)
dan kerugian aktuarial)
Laporan Posisi Keuangan

Liabilitas Imbalan Pasti (di Neraca)


+/+ Nilai kini kewajiban imbalan pasti
-/- Nilai wajar aset program yang digunakan untuk
menyelesaikan kewajiban secara langsung

Ekuitas (di Neraca)


+/- Penghasilan komprehensif lain pendapatan
atau kerugian
Pada Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

Diakui sebagai beban atau penghasilan

Biaya jasa kini

Biaya jasa lalu

Bunga netto

Keuntungan kerugian penyelesaian Penghasilan


komprehensif lain
Pengungkapan
menjelaskan karakteristik program imbalan pasti dan risiko yang
terkait (par 139);

mengidentifikasi dan menjelaskan jumlah yang timbul dari program


imbalan pasti dalam laporan keuangan (par 140144); dan

menjelaskan bagaimana program imbalan pasti dapat berdampak


terhadap jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas entitas di masa
depan (par145147).

Jumlah, waktu dan ketidakpastian arus kas masa depan

Program multipemberi kerja

Program imbalan pasti yang membagi risiko antara entitas sepengendali

Persyaratan pengungkapan dalam SAK PSAK 7, PSAK 57

288
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya

Cuti berimbalan jangka panjang

Penghargaan masa kerja atau imbalan jasa jangka


panjang lain

Imbalan cacat permanen

Utang bagi laba dan bonus yang dibayar 12 bulan


setelah akhir periode pelaporan saat pekerja
memberikan jasanya

Kompensasi ditangguhkan yang dibayar 12 bulan


sesudah akhir dari periode pelaporan saat jasa diberikan

289
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya

Diakui sebagai liabilitas total nilai neto dari jumlah:

Nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir


periode pelaporan
Dikurangi dengan nilai wajar dari aset program
pada akhir periode pelaporan (jika ada) selain
kewajiban yang harus dilunasi secara langsung

290
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya

entitas harus mengakui total nilai neto dari jumlah berikut


ini sebagai beban atau pendapatan:

biaya jasa kini

Biaya bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto

Pengukuran kembali liabilitas (aset) imbalan pasti neto

291
Pesangon

Syarat mengakui pesangon sebagai liabilitas dan beban


pada tanggal yang lebih awal di antara :

Entitas tidak dapat menarik lagi tawaran atas imbalan


tersebut; dan

Entitas mengakui biaya untuk restrukturisasi yang


berada dalam ruang lingkup PSAK 57 dan
melibatkan pembayaran pesangon

292
Pesangon

Pengukuran
Entitas harus mengukur pesangon pada saat pengakuan awal, dan harus mengukur
dan mengakui perubahan selanjutnya, sesuai dengan sifat imbalan kerja, dengan
ketentuan bahwa jika pesangon merupakan sebuah peningkatan pada imbalan
pasca kerja, entitas menerapkan persyaratan imbalan pasca kerja. Sebaliknya
a) jika pesangon diharapkan akan diselesaikan seluruhnya sebelum dua belas
bulan setelah akhir periode pelaporan tahunan di mana pesangon diakui,
entitas harus menerapkan persyaratan untuk imbalan kerja jangka pendek.
b) jika pesangon tidak diharapkan untuk dapat diselesaikan seluruhnya sebelum
dua belas bulan setelah akhir periode pelaporan tahunan, entitas harus
menerapkan persyaratan untuk imbalan kerja jangka panjang lainnya.

Pengungkapan
Imbalan kerja manajemen kunci

293
Ilustrasi 1

Imbalan kerja perusahaan:


Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal 20X0 200.000
Nilai Wajar Aset Program - Awal 20X0 200.000
Biaya Jasa Kini 30.000
Tingkat Diskonto 10%
Iuran 24.000
Imbalan 16.000
Nilai Kini Kewajinan imbalan akhir 20X0 250.000
Nilai wajar aset akhir 20X0 222.000

294
Ilustrasi 1
JURNAL UMUM MEMO
Pend Nilai Kini
Beban Kas Komprehensif Liabilitas Kewajiban Aset
Saldo awal (200.000) 200.000
Biaya jasa kini 30.000 (30.000)
Biaya bunga 20.000 (20.000)
Pendapatan bunga (20.000) 20.000
Iuran (24.000) 24.000
Imbalan 16.000 (16.000)
Rugi Aktuaria Liabiilitas 16.000 (16.000)
Rugi Aktuaria Aset Program 6.000 (6.000)
Amortisasi biaya jasa lalu
Kerugian (keuntung) akturial
Jml tahun berjalan 30.000 (24.000) 22.000 (28.000) (250.000) 222.000
Saldo Akhir 22.000
Kerugian

295
Jurnal
Beban pensiun 30.000
Pendapatan Komprehensif Lain 22.000
Kas 24.000
Liabilitas 28.000

Liabilitas
Nilai kini Kewajiban (250.000)
Aset Program 222.000
Net Liabilitas manfaat pensiun (28.000)
Ekuitas
Pendapatan komprehensif lain - kerugian 22.000

296
Ilustrasi 2

Imbalan kerja perusahaan:


KETERANGAN
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal 20X1 250.000
Nilai Wajar Aset Program - Awal 20X1 222.000
Rugi Aktuaria OCI Awal 20X1 22.000
Biaya Jasa Kini 34.000
Tingkat Diskonto 10%
Iuran 26.000
Imbalan 20.000
Nilai Kini Kewajinan imbalan Akhir 20X1 279.500
Nilai wajar aset Akhir 20X1 276.600

297
Ilustrasi 2
JURNAL UMUM MEMO
Pendapatan Keweajiban Aset
Beban Kas Komprehensif Liabilitas Program Program
Saldo awal 22.000 (28.000) (250.000) 222.000
Biaya jasa kini 34.000 (34.000)
Biaya bunga 25.000 (25.000)
Pendapatan bunga (22.200) 22.200
Iuran (26.000) 26.000
Imbalan 20.000 (20.000)
Penurunan (kenaikan) kewajiban (9.500) 9.500
Selisih aktuaria Aset Program (26.400) 26.400
Amortisasi biaya jasa lalu
Kerugian (keuntungan) akturial
36.800 (26.000) (35.900) 25.100
(14.900) (2.900) (279.500) 276.600

298
Jurnal
Beban pensiun 36.800
Liabilitas manfaat pensiun 25.100
Kas 26.000
Pendapatan Komprehensif Lain 35.900

Liabilitas
Nilai kini Kewajiban (279.500)
Aset Program 276.600
Net Liabilitas manfaat pensiun (2.900)
Ekuitas
Pendapatan komprehensif lain 14.900

299
Soal 1

Di antara kejadian-kejadian berikut ini yang akan menyebabkan


terjadinya perubahan pada kewajiban manfaat pasti adalah...
A. Perubahan tingkat kematian atau proporsi pegawai
mengambil pensiun dini.
B. Perubahan estimasi gaji atau manfaat yang akan diterima di
masa depan.
C. Perubahan pada estimasi pergantian pegawai.
D. Semua benar.

300
Soal 2
Program iuran pasti adalah program dimana jumlah yang dibayarkan sebagai
manfaat purnakarya ditetapkan berdasarkan...
A. perhitungan formula tertentu yang biasanya didasarkan pada
penghasilan karyawan dan/atau masa kerja.
B. iuran ke suatu dana bersama pendapatan investasi selanjutnya.
C. kewajiban pemberian pesangon, perjanjian kompensasi yang
ditangguhkan (deferred compensation arrangements), tunjangan
cuti jangka panjang,pensiun dini tertentu atau program pemutusan
kontrak kerja.
D. nilai kini pembayaran yang diekspektasikan oleh program manfaat
purnakarya kepada karyawan masih bekerja dan yang sudah tidak
bekerja, dihitung berdasarkan jasa yang telah diberikan.

301
Soal 3

Menurut PSAK 24 Revisi 2013, pendekatan yang digunakan


dalam menentukan liabilitas pensiun program manfaat pasti
adalah dengan menggunakan metode:
A. Pendekatan koridor
B. Pendekatan penghasilan komprehensif lain
C. Pendekatan laba tahun berjalan
D. Tidak ada jawaban yang benar

302
Soal 4

Beban pensiun dalam bentuk program manfaat pasti ditentukan


berdasarkan:
A. Iuran yang dibayarkan kepada dana pensiun
B. Bunga netto dan beban jasa kini
C. Beban jasa kini hasil perhitungan akuaris
D. Pensiun yang dibayarkan oleh dana pensiun

303
Soal 5

Berikut ini informasi terkait imbalan kerja PT Kenta tahun 2015:


Nilai kini kewajiban imbalan pasti (1 Januari 2015) 520.000.000
Nilai wajar aset program (1 Januari 2015) 500.000.000
Imbalan yang dibayarkan 40.000.000
Iuran yang disetorkan 95.000.000
Tingkat diskonto 10%
Biaya jasa kini 60.000.000
Jumlah beban pensiun yang dilaporkan PT Kenta pada akhir tahun
2015 adalah...
A. Rp 40.000.000
B. Rp 60.000.000
C. Rp 62.000.000
D. Rp 22.000.000
C

304
Soal 6

Berikut data program imbalan pasti:


1 Januari 2015 31 Desember 2015
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti 200.000.000 230.000.000
Nilai Wajar Aset Program 170.000.000 210.000.000
Penghasilan komprehensif lain (kredit) 80.000.000 95.000.000

Berapakah nilai liabilitas yang akan muncul dalam laporan posisi


keuangan 31 Desember 2015?
A. 30.000.000
B. 20.000.000
C. 15.000.000 B
D. 10.000.000

305
Soal 7

Pengungkapan yang diharuskan atas iuran pasti antara lain:


A. Rincian iuran pasti yang diberikan pada setiap level pekerja
B. Iuran pasti kepada manajemen kunci
C. Iuran pasti untuk tiap tingkat pendidikan pekerja
D. Iuran pasti untuk tiap unit organisasi dalam Perusahaan

306
Soal 8

Berikut ini imbalan kerja yang diatur dalam PSAK 24 kecuali


A. Imbalan berbasis saham
B. Imbalan paska kerja
C. Imbalan jangka panjang
D. pesangon

307
Soal 9

Manakah dari berikut ini yang mempengaruhi nilai aset program


imbalan (plan asset), kecuali
A. Biaya jasa kini
B. Iuran
C. Keuntungan / kerugian aktuaria
D. Imbalan / pensiun yang dibayarkan

308
CA REVIEW
Pelaporan Korporat Pertemuan 9
Pendapatan, kebijakan dan estimasi
akuntansi dan kesalahan, dan pajak
penghasilan
PSAK 23 (R 2009): Pendapatan
IAS 18: Revenue
Definisi
arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari
Pendapatan aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk
tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak
berasal dari kontribusi pemilik.

Hanya arus kas bruto dari manfaat ekonomi yang


Pendapatan meliputi
diterima dan dapat diterima oleh entitas itu sendiri

jumlah suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu liabilitas


Nilai wajar diselesaikan antara pihak yang berkeinginan dan memiliki
pengetahuan memadai dalam suatu transaksi wajar.

311
Pengukuran
Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat
diterima

Diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima dan
dikurangi diskon atau rabat.

Jika pendapatan ditangguhkan, nilai wajar ditentukan dengan mendiskontokan


arus kas yang akan diterima dengan tingkat bunga tersirat (imputed).

Perbedaan antara nilai wajar dengan nilai nominal dari barang/ jasa yang
diberikan merupakan pendapatan bunga

Pertukaran barang serupa tidak dianggap transaksi yang menghasilkan


pendapatan.

Pertukaran tidak serupa dianggap transaksi yang menghasilkan pendapatan.


312
Penjualan Barang
Jika memenuhi seluruh kondisi:
Entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan
barang secara signifikan kepada pembeli

Entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya


terkait dengan kepemilikan atas barang ataupun melakukan
pengendalian efektif atas barang yang dijual

Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal

Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan


transaksi tersebut akan mengalir ke entitas
Biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi
penjualan tersebut dapat diukur secara andal
313
Penjualan Barang
Contoh

Barang dikirimkan dengan syarat:


a) Instalasi dan inspeksi Umumnya, pendapatan diakui ketika
pembeli menerima barang dan
instalasi serta inspeksi telah selesai
dilakukan.

Namun, pendapatan boleh langsung


diakui ketika pembeli menerima
Contoh Instalasi televisi yang barang jika:
hanya menyambungkan dengan I. Proses instalasi tidak rumit, atau
listrik dan antena

Contoh Pengangkutan gula atau


II. Inspeksi yang dilakukan hanya
kacang kedelai bertujuan untuk mengetahui nilai
kontrak.
314
Penjualan Barang
Contoh

Barang dikirimkan dengan


syarat: Jika ada ketidakpastian mengenai
b) Jika pembeli memiliki hak kemungkinan pengembalian barang
untuk mengembalikan barang oleh pembeli, suatu entitas mengakui
pendapatan ketika:
Pengiriman barang telah sampai
kepada pelanggan
Barang telah dikirmkan dan
periode pengembalian barang
telah berlalu.

c) Penjualan konsinyasi dimana


penerima barang (pembeli) Suatu entitas mengakui pendapatan
menjual barang atas nama ketika barang terjual kepada pihak
pengirim (penjual) ketiga

315
Penjualan Barang
Contoh

Entitas menahan risiko kepemilikan namun tidak signifikan

Seorang penjualan menahan hak milik sah atas auatu barang


untuk melindungi kolektibilitas dari nilai jatuh tempo:

Pada kasus ini, ketika suatu entitas telah mengalihkan


risiko dan manfaat signifikan dari kepemilikan, transaksi
merupakan penjualan dan pendapatan diakui.

316
Penjualan Barang
Contoh

Pada penjualan "Bill and hold" (parkir), pengiriman ditunda atas


permintaan pembeli namun pembeli menerima hak kepemilikan
dan tagihan atas suatu barang.
Pendapatan diakui ketika pembeli menerima hak milik, dimana:
a) Terdapat kemungkinan yang besar bahwa pengiriman akan
dilakukan;
b) Barang tersedia, telah diidentifikasi, dan siap dikirimkan
kepada pembeli saat penjualan diakui;
c) Pembeli secara khusus menyatakan perintah penundaan
pengiriman; dan
d) Pembayaran dilakukan dengan syarat pembayaran yang biasa
dilakukan.
Pendapatan tidak diakui ketika terdapat intensi untuk memperoleh
atau membuat barang pada saat pengiriman.
317
Penjualan Barang
Contoh

Kemungkinan aliran masuk manfaat ekonomi pada masa


depan kecil
Pendapatan tidak diakui jika kemungkinan aliran manfaat kecil
Suatu entitas mengakui pendapatan hanya jika ada kemungkinan yang
besar bahwa manfaat ekonomi akan mengalir kepada entitas.
Pada beberapa kasus, kemungkinannya kecil
Hingga barang diterima atau
Hingga tidak ada ketidakpastian.

Contoh, terdapat ketdakpastian bahwa pemerintah akan mengizinkan


penjual untuk mengirimkan barang atas transaksi penjualan di luar
negeri.
Ketika perizinan telah dijamin oleh pemerintah, ketidakpastian
menjadi hilang dan pendapatan diakui.

318
Penjualan Barang
Contoh

Lay away sales dimana barang dikirimkan hanya ketika pembeli


melakukan pelunasan atas cicilan.

Pendaoatan dari penjualan yang demikian ini diakui ketika barang


dikirimkan.

Namun, jika pengalaman menunjukkan bahwa penjualan yang


demikian ini dipergunakan
Pendapatan diakui ketika deposit signifikan telah diterima.
Barang tersedia, telah diidentifikasi, dan siap dikirimkan
kepada pembeli.

319
Penjualan Jasa
Hasil transaksi penjualan jasa dapat diestimasi secara andal
penjualan diakui dengan acuan tingkat penyelesaian transaksi pada
akhir periode pelaporan.

Dapat diestimasi dengan andal jika memenuhi kriteria berikut:

Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal.


Kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan
dengan transaksi tersebut akan mengalir ke entitas;
Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada akhir
periode pelaporan dapat diukur secara andal; dan
Biaya yang timbul untuk transaksi dan biaya untuk
menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur secara
andal
320
Penjualan Jasa
Jika hasil transaksi tidak dapat diestimasi secara andal maka
pendapatan diakui hanya yang berkaitan dengan beban yang telah
diakui yang dapat dipulihkan.

Estimasi andal dapat dibuat jika


Pembayaran berkali dan
ada persetujuan:
uang muka tidak
Hak masing-masing pihak dapat mencerminkan jasa
dipaksakan yang dilakukan
Imbalan yang dipertukarkan
Cara dan syarat penyelesaian

321
Penjualan Jasa
Metode estimasi:
a) Survei pekerjaan yang telah dilaksanakan
b)Jasa yang dilakukan hingga tanggal tertentu sebagai prosentase
dari total jasa yang dilakukan;
c) Proporsi biaya yang timbul hingga tanggal tertentu dibagi estimasi
total biaya.
Hanya biaya yang telah terjadi terkait jasa tersebut
Hanya biaya yang mencerminkan total biaya jasa tersebut

322
Penjualan Jasa

Hasil pemberian jasa tidak dapat diperkirakan secara andal

Pendapatan diakui atas beban yang diakui


dapat yang dapat dipulihkan

Pada tahap awal transaksi, terdapat kemungkinan hasil dari


transaksi tidak dapat diperkirakan secara andal. Namun
mungkin saja entitas akan menutup biaya transaksi yang terjadi.

Sehingga pendapatan diakui hanya jika biaya yang terjadi


dapat dipulihkan.
Tidak ada laba yang diakui karena hasil transaksi tidak dapat
diperkirakan secara andal.

323
Bunga, Royalti dan Dividen
Jika manfaat ekonomi akan mengalir pada
entitas; dan
Dapat diukur dengan andal

Suku bunga efektif

dasar akrual sesuai dengan substansi


perjanjian

jika hak pemegang saham untuk menerima


pembayaran ditetapkan

324
Pengungkapan
Kebijakan akuntansi yang digunakan untuk pengakuan
pendapatan termasuk metode yang digunakan menentukan
penyelesaian transaksi penjualan jasa

Jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan yang diakui


selama periode tersebut termasuk pendapatan yang berasl dari
Penjualan barang, penjualan jasa dan bunga, royalti dan dividen
Jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau
jasa yang tercakup dalam setiap kategori signifikan dari
pendapatan

325
PSAK 25
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi
Akuntansi, dan Kesalahan
IAS 18
Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates, and Error
Ruang Lingkup

Penerapan PSAK 25:


1. Pemilihan dan Penerapan Kebijakan Akuntansi
2. Akuntansi untuk
a. Perubahan kebijakan akuntansi,
b. Perubahan estimasi akuntansi, dan
c. Koreksi kesalahan periode lalu.

Dampak pajak akibat koreksi kesalahan dan


penyesuaian retrospektif perubahan kebijakan
akuntansi diperlakukan dan diungkapkan sesuai
dengan PSAK 46: Akuntansi Pajak Penghasilan.
Kebijakan Akuntansi

Definisi:
Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar,
konvensi, peraturan dan praktik tertentu yang
diterapkan entitas dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan.
Akan mempengaruhi pengakuan,
pengukuran dan penyajian atas
elemen seperti aset, liabilitas, ekuitas,
pendapatan dan beban, pada laporan
keuangan.
Penetapan Kebijakan Akuntansi

Ketika suatu SAK secara spesifik


berlaku untuk suatu transaksi
kebijakan akuntansi yang diterapkan
PSAK SPESIFIK untuk pos tersebut menggunakan PSAK
tersebut.

Tidak ada SAK yang secara spesifik


manajemen menggunakan
pertimbangannya dalam
mengembangkan dan menerapkan
suatu kebijakan akuntansi yang
TIDAK ADA menghasilkan informasi yang relevan
PSAK SPESIFIK & andal (menyajikan jujur,
mencerminkan subtansi
ekonomi,netral, pertimbangan sehat
dan lengkap).
Pertimbangan dalam Penerapan

Sumber acuan manajemen dalam membuat


pertimbangan dalam penerapan kebijakan (urutan):
Persyaratan dan panduan dalam PSAK yang berhubungan
dengan masalah serupa dan terkait
Definisi, kriteria pengakuan, konsep pengukuran untuk aset,
liabilitas, penghasilan dan beban dalam Kerangka Dasar
Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan

Manajemen juga menggunakan:


standar akuntansi terkini yang dikeluarkan badan penyusun
standar lain yang menacu pada KDPPLK yang sama
Literatur akuntansi
Praktik akuntansi industri yang berlaku
Sepanjang tidak bertentangan pada acuan utama
Perubahan Kebijakan Akuntansi

Entitas mengubah suatu kebijakan akuntansi hanya jika


perubahan tersebut:
Dipersyaratkan oleh suatu PSAK; atau
Menghasilkan laporan keuangan yang memberikan informasi
yang andal dan lebih relevan tentang dampak transaksi,
peristiwa atau kondisi lainnya terhadap posisi keuangan, kinerja
keuangan atau arus kas entitas.
Pengguna perlu membandingkan laporan keuangan dari
satu periode ke periode sehingga penerapan kebijakan
yang konsisten diperlukan
Bukan Kebijakan Akuntansi

Bukan merupakan perubahan kebijakan akuntansi:


1. penerapan suatu kebijakan akuntansi untuk transaksi, peristiwa
atau kondisi lainnya yang berbeda secara substansi daripada yang
terjadi sebelumnya; dan
2. penerapan suatu kebijakan akuntansi baru untuk transaksi,
peristiwa atau kondisi lainnya yang tidak pernah terjadi
sebelumnya atau tidak material.

Penerapan awal penilaian aset sesuai PSAK 16: Aset


Tetap atau PSAK 19: Aset Tidak Berwujud adalah suatu
perubahan dalam kebijakan akuntansi yang berhubungan
dengan suatu revaluasi sesuai dengan PSAK 16 atau
PSAK 19, bukan sesuai dengan Pernyataan ini.
Penerapan Perubahan
Kebijakan

Penerapan Perubahan Kebijakan Akuntansi bergantung kepada:


1. Entitas mencatat perubahan kebijakan akuntansi akibat dari penerapan
awal suatu PSAK sebagaimana yang diatur dalam ketentuan transisi
dalam PSAK tersebut, jika ada;
2. Jika tidak ada ketentuan transisi atau perubahan kebijakan dilakukan
secara sukarela maka entitas menerapkan perubahan tersebut secara
retrospektif.

Penerapan retrospektif suatu perubahan kebijkan akuntansi baru


adalah koreksi pengakuan, pengukuran, transaksi, peristiwa dan kondisi
lain seolah-olah kebijakan tersebut telah diterapkan.
Penyajian kembali retrospektif adalah koreksi pengakuan, pengukuran,
dan pengungkapan jumlah unsur-unsur laporan keuangan seolah-olah
kesalahan periode lalu tidak pernah terjadi.
Penerapan Retrospektif

Ketika perubahan kebijakan akuntansi diterapkan


secara retrospektif, maka entitas menyesuaikan:

Saldo awal setiap komponen ekuitas yang terpengaruh


1 untuk periode sajian paling awal.

2 Jumlah komparatif lainnya diungkapkan untuk setiap


periode sajian seolah-olah kebijakan akuntansi baru
tersebut sudah diterapkan sebelumnya
Retrospektif Tidak Praktis

Ketika tidak praktis untuk menentukan:

Menerapkan kebijakan akuntansi baru


Dampak periode-spesifik akibat untuk jumlah tercatat aset dan liabilitas
perubahan kebijakan akuntansi pada awal periode paling awal dimana
dalam informasi komparatif, penerapan retrospektif adalah praktis,
maka entitas mungkin periode berjalan, dan
Membuat penyesuaian saldo awal setiap
komponen ekuitas yang terpengaruh
untuk periode itu.

Menyesuaikan informasi komparatif


Dampak kumulatif dari, pada untuk menerapkan kebijakan akuntansi
awal periode berjalan, baru secara prospektif sejak tanggal
penerapan kebijakan akuntansi praktis paling awal
baru untuk seluruh periode
lalu, maka entitas
PSAK baru belum Efektif

Ketika entitas belum menerapkan suatu PSAK baru yang


telah diterbitkan tetapi belum efektif berlaku, maka entitas
mengungkapkan:

1 Fakta tersebut.

2 Informasi relevan yang dapat diestimasi secara wajar atau dapat


diketahui untuk menilai dampak yang mungkin atas penerapan
PSAK baru tersebut pada laporan keuangan pada periode awal
penerapannya.
Estimasi Akuntansi

Estimasi akuntansi merupakan estimasi entitas yang dapat


mempengaruhi elemen-elemen dalam LK.
Estimasi harus melibatkan pertimbangan entitas berdasarkan informasi
terkini yang tersedia dan dapat diandalkan.

Banyak hal yang mempengaruhi elemen LK yang tidak dapat diukur secara
akurat namun hanya dapat diestimasi karena ketidakpastian yang melekat
pada aktivitas bisnis.

Penggunaan estimasi yang reasonable adalah yang terpenting dalam


penyusunan LK tanpa menyesampingkan keandalannya.
Perubahan Estimasi Akuntansi

Estimasi melibatkan pertimbangan berdasarkan informasi terkini yang


tersedia dan andal.

Jadi, estimasi mungkin perlu direvisi jika


terjadi perubahan keadaan yang menjadi
dasar estimasi atau akibat informasi baru
atau tambahan pengalaman

Perubahan estimasi akuntansi adalah:


Penyesuaian jumlah tercatat aset atau liabilitas, atau jumlah pemakaian
periodik aset, yang berasal dari penilaian status kini, dan ekspektasi
manfaat masa depan dan kewajiban yang terkait dengan, aset dan
liabilitas.
Perubahan estimasi akuntansi dihasilkan dari informasi baru atau
perkembangan baru dan,
Oleh karena itu, bukan dari koreksi kesalahan.
Perubahan Estimasi Akuntansi

Entitas harus mengakui efek dari perubahan estimasi


secara prospektif sebagai berikut:

1. Sepanjang perubahan estimasi akuntansi mengakibatkan perubahan aset


dan laibilitas, atau terkait dengan suatu item ekuitas, perubahan estimasi
akuntansi tersebut diakui dengan menyesuaikan jumlah tercatat item aset,
laibilitas, atau ekuitas yang terkait pada periode perubahan.
2. Dampak perubahan estimasi akuntansi, selain perubahan penerapan di
atas, diakui secara prospektif dalam laporan laba rugi pada:
a) Periode perubahan, jika dampak perubahan hanya pada periode itu; atau
b) Periode perubahan dan periode mendatang, jika perubahan berdampak pada
keduanya.
Kesalahan

Laporan keuangan tidak sesuai dengan


PSAK jika mengandung:
Koreksi Kesalahan
Periode Lalu

Koreksi kesalahan material periode lalu:


Entitas mengoreksi kesalahan material periode lalu secara retrospektif
pada laporan keuangan lengkap pertama yang diterbitkan setelah
ditemukannya dengan:
a) Menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode lalu sajian
dimana kesalahan terjadi; atau

b) Jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling awal, maka
menyajikan kembali saldo awal aset, laibilitas, dan ekuitas untuk
periode lalu sajian paling awal
PSAK 46
AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN
REVISI 2014
Perbedaan Pajak dan Akuntansi -1

PSAK Undang-Undang

AKUNTANSI PAJAK

PERBEDAAN

Permanen Temporer
BOOK TAX GAP/ DFFERENCE
Tax Planning atau
Tax Avoidance
Pajak Tangguhan:
Aset / Liabilitas
Beban/Pendapatan
Tujuan PSAK 46

Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan


Bagaimana mempertanggungjawabkan konsekuensi pajak :
pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa
depan yang diakui pada laporan posisi keuangan entitas.
transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini
yang diakui pada laporan keuangan entitas.
Mengatur pengakuan aktiva pajak tangguhan yang berasal
dari sisa rugi yang dapat dikompensasi ke tahun berikut.
Perbedaan pengaturan dengan IAS 12 : SKP, penambahan
kesesuaian dengan peraturan perpajakan untuk definisi
aset pajak tangguhan

Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI344


Definisi
Aset pajak tangguhan adalah jumlah pajak
penghasilan yang dapat dipulihkan pada periode masa
depan sebagai akibat adanya:
a) perbedaan temporer yang boleh dikurangkan; Laba Pajak >
Laba Akuntansi
b) akumulasi rugi pajak belum dikompensasi; dan
c) akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan, dalam hal
peraturan perpajakan mengizinkan.

Liabilitas pajak tangguhan adalah jumlah pajak


penghasilan terutang pada periode masa depan
sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena
pajak. Laba Akuntansi >
Laba pajak

345
Pengakuan pajak kini
Jumlah pajak kini, yang belum dibayar harus
diakui sebagai liabilitas.
Apabila jumlah pajak yang telah dibayar melebihi
jumlah pajak terutang, maka selisihnya, diakui
sebagai aset.
Manfaat dari rugi pajak yang dapat ditarik kembali
untuk memulihkan pajak kini dari periode
sebelumnya diakui sebagai aset.
Beban Pajak Kini
Pajak dibayar dimuka = pajak kini < jumlah yang
dibayarkan (PPh 28)
Utang pajak = pajak kini >jumlah yang dibayarkan
(PPh 29)
Kompensasi kerugian yang dapat digunakan
untuk memulihkan pajak = aset
346
Pajak kini
Pajak kini = semua pajak terutang atas
penghasilan yang diakui perusahaan pada peride
tersebut:
Pajak yang dibayarkan sesuai dengan SPT hanya atas
laba dari induk perusahaan
Pajak atas penghasilan yang dikenakan pajak final
Pajak atas anak perusahaan dan pajak atas dividen dari
inverstasi yang dicatat dengan metode ekuitas
Pajak yang telah dibayarkan namun menurut ketentuan
pajak tidak boleh sebagai kredit pajak pajak LN tidak
dapat dikreditkan

347
Pajak Tangguhan
Pada saat entitas memiliki Laba sebelum pajak > Penghasilan
kena pajak ada pengakuan pajak menurut akuntansi
sehingga diakui beban pajak tangguhan dan kewajiban pajak
tangguhan.
Pada saat entitas memiliki Laba sebelum pajak < Penghasilan
kena pajak pajak yang dibayarkan lebih besar daripada
laba menurut akuntansi sehingga diakui aset pajak tangguhan
dan manfaat pajak tangguhan.
Perusahaan memiliki kerugian dapat dikompensasikan di
masa mendatang manfaat tersebut diakui pada saat
kerugian tersebut terjadi Aset pajak tangguhan dan
manfaat pajak tangguhan.
Aset pajak tangguhan direview untuk memastikan bahwa
manfaat di masa mendatang akan diperoleh entitas
348
Penyajian
Saling hapus
Entitas melakuan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak
kini jika dan hanya jika, entitas:
Memiliki hak secara hukum untuk melakukan saling hapus jumlah yang
diakui; dan
Berniat untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset
dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Entitas melakukan saling hapus aset pajak tangguhan dan liabilitas
pajak tangguhan jika dan hanya jika:
entitas memiliki hak secara hukum untuk saling hapus aset pajak kini
terhadap liabilitas pajak kini; dan
aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak
penghasilan yang dikenakan oleh otoritas pajak atas entitas kena pajak
yang sama atau entitas kena pajak berbeda yang akan merelaisasikan
secara bersama
Beban Pajak Laba Rugi Aktivitas Normal

Beban (penghasilan) pajak terkait dengan laba rugi dari


aktifitas normal disajikan tersendiri pada laporan laba rugi
komprehensif.
Jika entitas menyajikan pendapatan komprehensif lain, maka
pajaknya dilaporkan terpisah dari laba rugi dari aktivitas
normal.

350
Ilustrasi Perbedaan Temporer Liabilitas 1
Ilustrasi: PT. Mitra melaporkan penghasilan sebesar 260.000 dan
beban sebesar 120.000 untuk tiga tahun periode usahanya. Untuk
tujuan pajak, penghasilan yang diterima sebesar 200.000, 300.000
dan 280.000.

Bagaimana hal ini dilaporkan dalam laporan keuangan?


Ilustrasi Perbedaan Temporer Liabilitas 1
Laporan Keuangan 2011 2012 2013 Total

Pendapatan 260.000 260.000 260.000 780.000


Beban 120.000 120.000 120.000 360.000
Laba sebelum pajak 140.000 140.000 140.000 420.000

Pajak Penghasilan (25%) 35.000 35.000 35.000 105.000

Laporan Pajak 2011 2012 2013 Total

Penghasilan 200.000 300.000 280.000 780.000


Beban yang boleh dikurangkan 120.000 120.000 120.000 360.000
Penghasilan kena pajak 80.000 180.000 160.000 420.000

Pajak terutang (25%) 20.000 45.000 40.000 105.000


Ilustrasi Perbedaan Temporer Liabilitas 1
Perbandingan 2011 2012 2013 Total

Laporan Keuangan (PSAK) 35.000 35.000 35.000 105.000


Pajak Terutang (Fiskal) 20.000 45.000 40.000 105.000
Difference 15.000 (10.000) (5.000) 0

Perbedaan tersebut akan dilaporkan dalam laporan keuangan


Tahun Laporan yang diperlkan
2011 Liabilitas pajak tangguhan, bertambah 15.000
Beban pajak kini 20.000; beban pajak tangguhan 15.000
2012 Liabilitas pajak tangguhan, berkurang 10.000
Beban pajak kini 45.000; manfaat pajak tangguhan 10.000

2013 Liabilitas pajak tangguhan, berkurang 5.000


Beban pajak kini 40.000; manfaat pajak tangguhan 5.000
Ilustrasi Perbedaan Permanen dan Temporer
Ilustrasi: PT. Merbabu melaporakan laba sebelum pajak sebesar
3.000.000 pada tahun 2013. Terdapat perbedaan antara akuntansi
dan pajak yang disebabkan oleh beberapa hal berikut:
1. Depresiasi menurut pajak lebih besar dibandingkan menurut
akuntansi sebesar 800.000
2. Pendapatan sewa mesin menurut pajak 1.000.000 lebih besar
dibandingkan menurut pajak.
3. Beban sumbangan sebesar 400.000 tidak diperkenankan
menurut pajak.
Tarif pajak yang berlaku sebesar 25%, perbedaan tersebut akan
dapat dipulihkan di masa mendatang. Entitas belum memiliki saldo
aset/liabilitas pajak tangguhan.
Ilustrasi Perbedaan Permanen dan Temporer
2013 Aset Pajak Liabilitas Pajak
Tangguhan Tangguhan
Laba sebelum pajak (PSAK) 3.000.000
Perbedaan depresiasi (800.000) 800.000
Perbedaan pendapatan sewa 1.000.000 1.000.000
Perbedaan sumbangan 400.000
Total penghasilan kena pajak 3.600.000
Pajak terutang (fiskal) 900.000
Pajak tangguhan 250.000 200.000
Jurnal
Beban Pajak penghasilan 850.000
Aset pajak tangguhan 250.000
Liabilitas pajak tangguhan 200.000
Utang pajak penghasilan 900.000
Beban pajak kini = 3.600.000 x 25% = 900.000 TOTAL beban pajak 900.000 50.000
Beban pajak tangguhan = 200.000 250.000 = (50.000)
ILUSTRASI nilai sisa

Entitas A membeli mesin senilai 12.000 pada 2/1/X1. Mesin


menurut akuntansi didepresiasikan selama 5 tahun, dengan
nilai sisa 2000.
Untuk tujuan pajak mesin termasuk kelompok 1
didepresiasikan selama 4 tahun.
Misalkan penghasilan entitas sebesar 7.000 beban operasi
selain depresiasi 2.000.
Mesin tersebut tahun 20X6 masih digunakan dan pada awal
20X7 dijual dengan harga 3000
Ilustrasi perbedaan pajak dan akuntansi serta jurnalnya dapat
dilihat dalam slide berikut ini.

356
ILUSTRASI nilai sisa
Depresiasi menurut akuntansi (12.000-2000)/5=2.000

AKUNTANSI
20X1 20X2 20X3 20X4 20X5 20X6 20X7
Pendapatan 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000
Keuntungan mesin 1.000
Bbn Operasi 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
Bbn Penyusutan 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
Total Beban 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 2.000 2.000
Laba sblm pajak 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 5.000 6.000
Beban Pajak (akt) 750 750 750 750 750 1.250 1.500
Laba setelah pajak 2.250 2.250 2.250 2.250 2.250 3.750 4.500

357
ILUSTRASI nilai sisa
Depresiasi menurut pajak 12.000/4=3.000

PAJAK
20X1 20X2 20X3 20X4 20X5 20X6 20X7
Pendapatan 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000
Keuntungan mesin 3.000
Bbn Operasi 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
Bbn Penyusutan 3.000 3.000 3.000 3.000
Total Beban 5.000 5.000 5.000 5.000 2.000 2.000 2.000
Penghasilan kena pajak 2.000 2.000 2.000 2.000 5.000 5.000 8.000
Pajak terutang 500 500 500 500 1.250 1.250 2.000
Penghasilan stlh pajak 1.500 1.500 1.500 1.500 3.750 3.750 6.000

358
ILUSTRASI nilai sisa
20X1 20X2 20X3 20X4 20X5 20X6 20X7
AKUNTANSI
Laba sblm pajak 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 5.000 6.000
Beban Pajak (akt) 750 750 750 750 750 1.250 1.500
PAJAK
Penghasilan kena pajak 2.000 2.000 2.000 2.000 5.000 5.000 8.000
Pajak terutang 500 500 500 500 1.250 1.250 2.000
Perbedaan
Perbedaan laba 1.000 1.000 1.000 1.000 -2.000 0 -2.000
Perbedaan pajak 250 250 250 250 -500 0 -500
Kewajiban pajak tangguhan 250 500 750 1.000 500 500 0
Beban pajak (L/R)
Beban pajak kini 500 500 500 500 1.250 1.250 2.000
Beban pajak tangguhan 250 250 250 250 -500 0 -500
Total beban pajak 750 750 750 750 750 1.250 1.500

359
ILUSTRASI
Jurnal yang dibuat pada saat 20X1 20X4
Beban pajak tangguhan 250
Liabilitas pajak tangguhan 250
Jurnal yang dibuat pada 20X5
Liabilitas pajak tangguhan 500
Beban pajak tangguhan 500
Jurnal yang dibuat pada 20X7
Liabilitas pajak tangguhan 500
Beban pajak tangguhan 500
Pada awal tahun 2005, liabilitas pajak tangguhan terakumulasi sebesar
1000.
Pada akhir tahun 2005, setelah depresiasi dicatat, perbedaan
direaliasasi 500, sehingga liabilitas pajak tangguhan nilainya 500
Perbedaan ini akan hilang pada saat aset tersebut terjual di tahun
2007. Pajak mengakui keuntungan 3.000 akuntansi 1.000

360
ILUSTRASI kerugian fiskal
Entitas A pada tahun 20x1 mengalami kerugian fiskal 8.000 (diasumsikan
kerugian akuntansi nilainya sama).
Pada 20x2 entitas laba 2.000, 20x3 laba 3.000 dan 20x4 laba sebesar 5.000.
Tidak terjadi perbedaan akuntansi dan pajak

20X1 20X2 20X3 20X4


Laba akuntansi (8.000) 2.000 3.000 5.000
Beban pajak kini - - - 500
Beban (manfaat) pajak (2.000) 500 750 750
tangguhan
Total beban pajak (2.000) 500 750 1.250
Laba setelah pajak (6.000) 1.500 2.250 3.750

361
ILUSTRASI kerugian fiskal

Tahun Jurnal
20X1 Aset pajak tangguhan 2.000
Manfaat pajak tangguhan (beban pajak) 2.000
20X2 Beban pajak tangguhan 500
Aset pajak tangguhan 500
20X3 Beban pajak tangguhan 750
Aset pajak tangguhan 750
20X4 Beban pajak tangguhan 750
Aset pajak tangguhan 750
Beban pajak kini 500
Utang pajak kini 500

362
Soal 1

Pada tanggal 1 Juli 2011, perusahaan menyediakan pelayanan sistem


komputer kepada pelanggannya. Kontraknya menyebutkan bahwa
perusahaan berkewajiban menyediakan sistem dan memberikan
pelayanan purna jual selama 12 bulan dengan total nilai kontrak
sebesar 1.600,000. Oleng memperkirakan biaya penyediaan layanan
purna jual senilai 240,000 dengan keuntungan sebesar 50%.
Berdasarkan PSAK 23, berapakah pendapatan yang diakui pada laporan
laba rugi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011?
A. 1.240,000
B. 1.600,000
C. 1.420,000
D. Nol
C

363
Soal 2
Perusahaan memiliki kontrak penyediaan jasa dengan pelanggannya
untuk merawat sistem elektriknya. Pada tanggal 1 Oktober 2015
Perusahaan menyepakati kontrak berjangka waktu 4 tahun senilai
8.000.000 dengan pelanggan utamanya. Biaya yang terjadi selama
kontrak diperkirakan senilai 4.000.000.
Berdasarkan PSAK 23, berapakah pendapatan yang diakui oleh
perusahaan dalam laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2011?

A. 4.000.000
B. 500.000
C. 250.000 C
D. 8.000.000

364
Soal 3

Perusahaan A menjual barang kepada pihak ketiga melalui agen. Selama


tahun 2015, Perusahaan A menawarkan barang kepada agen dengan harga
jual 4.000.000.
Agen tersebut menerima komisi sebesar 15%.
Berdasarkan PSAK 23, berapakah pendapatan yang diakui pada laporan laba
rugi tahun 2015?

A. Pantang Mundur: 3.400.000; Agen: 504.000


B. Pantang Mundur: 4.000.000; Agen: 504.000
C. Pantang Mundur: 3.400.000; Agen: 600.000
D. Pantang Mundur: 4.000.000; Agen: 600.000 D
Soal 4
PT Hanum membeli komputer seharga Rp 10 juta. Menurut akuntansi,
komputer disusutkan 5 tahun tanpa nilai sisa sedangkan menurut pajak
termasuk kelompok 1 dan didepresiasikan selama 4 tahun. Jika pendapatan
perusahaan pada tahun tersebut sebesar Rp 17 juta, beban operasi selain
depresiasi Rp 5 juta, dan tarif pajak adalah 25%, maka beban/manfaat pajak
tangguhan yang diakui perusahaan pada akhir tahun pertama adalah
sebesar...
A. Rp 500.000 sebagai beban pajak tangguhan
B. Rp 125.000 sebagai beban pajak tangguhan
C. Rp 500.000 sebagai manfaat pajak tangguhan
D. Rp 125.000 sebagai manfaat pajak tangguhan

B
Soal 5
PT Shofi menjual mesin dengan masa garansi 3 tahun. Diestimasikan liabilitas
garansi adalah sebesar Rp 1.050.000. Tarif pajak yang berlaku adalah 25%.
Pernyataan di bawah ini adalah benar adalah...
A. Beban garansi untuk tujuan pajak tidak boleh dibebankan
B. PT Shofi mengakui aset pajak tangguhan sebesar Rp 262.500
C. Beban pajak tangguhan yang diakui sebesar Rp 1.050.000
D. PT. Shofi mengakui liabilitas pajak tangguhan Rp 262.500

B
Soal 6

Pernyataan berikut yang tepat untuk barang konsinyasi adalah:


A. Pendapatan diakui pada saat barang dikirimkan kepada
consignee.
B. Barang tersebut merupakan persediaan consignee
C. Consignor akan mengakui pendapatan sebesar penjualan
dikurangi dengan fee consignee
D. Consignee akan mencatat pendapatan sebesar fee yang
diterima

D
Soal 7

Terjadinya aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan


disebabkan oleh adanya
A. Perbedaan permanen
B. Perbedaan temporer
C. Pajak penghasilan final
D. Beberapa objek yang tidak dikenakan pajak

B
Soal 8

Berikut merupakan kejadian yang dapat menimbulkan pajak


tangguhan, kecuali :
A. Depresiasi aset yang berbeda antara akuntansi dan pajak
B. Penggunaan nilai sisa (residu) dalam depresiasi mernutut
akuntansi.
C. Denda pajak yang harus dibayarkan perusahaan
D. Beban pensiun program manfaat pasti

C
Soal 9

Review atas pengakuan pajak tangguhan akan dilakukan atas


A. Aset pajak tangguhan
B. Aset dan liabilitas pajak tangguhan
C. Liabilitas pajak tangguhan
D. Beban pajak tangguhan

A
Soal 10
Jika sebuah perusahaan pad 2015 menderita rugi fiskal sebesar 300.000.000.
Pada tahun 2016 memperoleh laba fiskal sebesar 50.000.000 dan tahun 2017
laba fiskal 100.000.000. Pernyataan berikut yang benar jika tarif pajak 25%
adalah:
A. Tidak ada pengakuan aset pajak tangguhan karena termasuk perbedaan
permanen
B. Aset pajak tangguhan akan diakui sebesar 300.000.000 pada LK tahun
2015.
C. Aset pajak tangguhan akan disajikan pada 31 Desember 2016 sebesar
25.000.000
D. Aset pajak tangguhan akan disajikan pada 31 Desember 2017 sebesar
37.500.000

A
Soal 11

Ketika perusahaan merubah metode depresiasi akan dianggap


sebagai melakukan perubaha:
A. Kebijakan akuntansi
B. Koreksi kesalah
C. Perubahan estimasi
D. Tidak ada jawaban yang tepat

C
Soal 12

Perubahan kebijakan akuntansi tidak diperkenankan oleh standar


adalah:
A. Perubahan kebijakan akuntansi yang diharuskan oleh
standar
B. Kebijakan akuntansi dari yang tidak sesuai dengan standar ke
kebijakan akuntansi lain yang diperkenankan oleh standar
C. Perubahan kebijakan apapun yang menyebabkan laporan
keuangan lebih andal
D. Perubahan diantara pilihan kebijakan akuntansi yang
diperkenankan oleh standar
C
Soal 13

Berikut ini yang merupakan perubahan kebijakan akuntansi


adalah:
A. Perubahan dari metode angsuran ke metode biaya
terpulihkan
B. Perubahan nilai residu aset tetap
C. Perubahan metode depresiasi manfaat aset tetap
D. Perubahan metode penyisihan piutang

A
Soal 14

Berikut ini adalah contoh kejadian yang harus diterapkan


secara prospektif:
A. Entitas merubah metode persediaan dari FIFO ke rata-rata
B. Entitas mengubah masa manfaat mesin dari 10 tahun
menjadi 12 tahun.
C. Entitas salah mencatat depresiasi tiga tahun lalu karena
kesalahan dalam mencatat harga perolehan aset.
D. Entitas tidak menilai persediaan dengan metode nilai
terendah antara harga perolehan dan nilai pasar
B
Soal 15

Perubahan akuntansi berikut mana yang


mempengaruhi periode sekarang dan masa
depan?
A. Perubahan kebijakan akuntansi
B. Perubahan pelaporan entitas
C. Perubahan estimasi akuntansi
D. Koreksi kesalahan
C
Soal 16

Peralatan dibeli tahun awal 2011 seharga 204.000.000, diestimasi masa


manfaat 6 tahun dan nilai residu 24.000.000 dengan metode garis lurus. Pada
awal 2014, estimasi masa manfaat direvisi sehingga total menjadi 8 tahun,
nilai sisa menjadi 15.000.000. Beban depresiasi tahun 2014 sebesar:
A. 12.375.000
B. 19.800.000
C. 22.800.000
D. 23.625.000

B
CA REVIEW
Pelaporan Korporat Pertemuan 11 & 12
Instrumen Keuangan
Instrumen Keuangan 50,55,60

Instrumen Keuangan

IAS 32 IAS 39 IFRS 7

PSAK 50 PSAK 55 PSAK 60


Definisi dan klasifikasi Definisi, klasifikasi dan Pengungkapan
Pemisahan liabilitas keuangan reklasifikasi instrumen keuangan
dan ekuitas Pengakuan dan dan risiko
Akuntansi untuk instrumen penghapusan
keuangan majemuk. Pengukuran setelah
Akuntansi untuk penarikan pengakuan awal
saham dan saham treasury Akuntansi untuk derivarif
Saling hapus atas aset dan untuk diperdagangkan dan
liablitas hedging.

380
Klasifikasi Instrumen Keuangan

Definisi Instrumen Keuangan


setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas dan
kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain
Aset Keuangan
Kontrak diselesaikan
Instrumen ekuitas Hak
Kas dengan instrumen
entitas lain kontraktual
ekuitas entitas

Liabilitas keuangan

kontrak yang diselesaikan dengan


Kewajiban kontraktual
instrumen ekuitas entitas

Ekuitas

Kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah ikurangi
dengan seluruh kewajibannya
381
Instrumen Keuangan
setiap kontrak yang menambah nilai:
aset keuangan entitas , dan (disisi lain)
kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain.
Aset Keuangan Kewajiban Keuangan
Kas Kewajiban kontraktual:
Instrumen ekuitas yang diterbitkan untuk menyerahkan kas atau aset
entitas lain keuangan lain kepada entitas lain;
Hak kontraktual:
untuk menerima kas atau aset atau
keuangan lainnya dari entitas lain; untuk mempertukarkan aset
atau keuangan atau kewajiban keuangan
untuk mempertukarkan aset dengan entitas lain dengan kondisi
keuangan dengan entitas lain yang berpotensi tidak
dengan kondisi berpotensi untung; menguntungkan entitas;
atau kontrak yang akan atau mungkin
Kontrak yang akan diselesaikan diselesaikan dengan menggunakan
dengan penerbitan instrumen ekuitas instrumen ekuitas yang diterbitkan
entitas
nonderivatif entitas dan merupakan suatu:
derivatif non derivatif; atau
derivatif
382
Jenis Instrumen Keuangan
Instrumen Keuangan

Aset Liabilitas Instrumen Instrumen Instrumen


Keuangan Keuangan Ekuitas Derivatif Lindung Nilai

Aset Keuangan
yang diukur pada Liabilitas Instrumen Derivatif Atas Nilai Wajar
nilai wajar Keuangan yang Ekuitas Biasa Biasa
melalui laporan diukur pada nilai
laba rugi wajar melalui
Investas dimiliki laporan laba rugi Instrumen Derivatif Atas Arus Kas
hingga jatuh Ekuitas Melekat
tempo Majemuk
Kewajiban Atas Investasi
Pinjaman Lainnya Neto pada
diberikan dan Operasi Luar
Instrumen
Piutang Negeri
Ekuitas
Aset keuangan Sinstesis
tersedia untuk
dijual
383
PSAK 55 R Instrumen keungan pengakuan dan Pengukuran

Instrumen keuangan diukur pada pengakuan awal sebesar nilai


wajar ditambah dengan biaya transaksi kecuali untuk instrumen
yang diukur dengan menggunakan nilai wajar.
Penghapusan (derecognition) aset keuangan didasarkan atas
kombinasi risk and reward dan pendekatan pengendalian. Evaluasi
atas risk and reward diakukan sebelum evaluasi atas transfer
pengendalian
Pengakuan gain/loss atas penghapusan (extinguishment) liabilitas
keuangan ketika utang baru diterbitkan memiliki persyaratan (term)
yang berbeda dengan utang lama.
Restrukturisasi utang yang menyebabkan modifikasi substansial
term dapat menghasilkan gain/loss pada saat penerbitan liabilitas
baru.

384
PSAK 55 R Instrumen keungan pengakuan dan Pengukuran

Harga pasar atas aset yang dimiliki atau liabilitas yang akan
diterbitkan adalah harga penawaran(bid price) dan untuk aset
yang akan dibeli atau liabilitas yang dimiliki adalah harga
permintaan (asking price).
Pengukuran instrumen keuangan sebesar nilai amortisasi,
premium dan diskon dimartisasi dengan menggunakan effective
interest rate.
Aturan tainting atas held to maturity investment, pembatasan
selama 2 tahun tidak boleh melakukan transfer antar kategori
investasi.

385
PSAK 55 R Instrumen keungan pengakuan dan Pengukuran

Bukti obyektif atas penurunan nilai aset keuangan dan


penilaiannya dilakukan setiap tanggal laporan keuangan.
Penilaian penurunan nilai dilakukan secara individu dan kolektif
Pembalikan atas penurunan atas piutang, investasi HTM dan AFS
instrumen utang dapat dilakukan jika memenuhi kriteria.
Reklasifikasi menjadi atau keluar dari FVPL dilarang yang
didesain untuk tujuan hedging

386
Instrumen Keuangan

Pada pengakuan awal menggunakan nilai wajar. Biaya transaksi yang


dapat diatribusikan secara langsung:
Dibebankan untuk aset keuangan atau kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi dan menambah nilai perolehan untuk lainnya
Pengukuran aset keuangan
Nilai wajar
Biaya diamortisasi
Biaya (penggunaan terbatas hanya jika nilai wajar tidak dapat ditentukan)
Penyisihan piutang mengikuti aturan penurunan nilai instrumen
keuangan, berdasarkan bukti obyektif pada tanggal neraca.
Reklasifikasi antar instrumen mengikuti aturan tainting rule.
Derecognition kombinasi pendekatan risk & reward dan control. Evaluasi
atas risk and reward dilakukan terlebih dahulu setelah itu baru transfer of
control.

387
Instrumen Keuangan

Alokasi nilai buku atas utang dan ekuitas untuk gabungan instrumen
keuangan, utang ditentukan lebih dahulu.
Klasifikasi investasi nilai wajar melalui laba rugi (Fair Value to Profit and Loss)
Penggunaan metode bunga untuk amortisasi
Pengungkapan atas risiko dari instrumen keuangan
Pembelian treasury shares diperlakukan sebagai perubahan ekuitas
sehingga tidak ada gain/loss diakui.
Pengakuan gain/loss dari penarikan intrument keuangan utang ketika utang
baru memiliki term yang berbeda dengan utang lama.

388
Pengukuran Awal

Aset dan Kewajiban Keuangan

Diukur pada nilai wajar Tidak diukur pada nilai


melalui laba rugi wajar melalui laba rugi

Nilai wajar Nilai wajar ditambah Biaya


Transaksi

(biaya transaksi expense) (biaya transaksi dikapitalisasi)

389
Pengukuran Selanjutnya

Biaya Keuntung Bunga Penuruna Pembalika


Klasifikasi Neraca Transaksi an atau dan n Nilai n
Kerugian Dividen Penuruna
Nilai n Nilai
Wajar
Nilai wajar Dibebankan Laba atau rugi Laba atau By default By default
FVTPL rugi
HTM Biaya Dikapitalisasi - Laba rugi Laba rugi Laba rugi
Diamortisasi

Biaya Dikapitalisasi
Pinjaman diamortisasi - Laba rugi Laba rugi Laba rugi
Diberikan dan
Piutang
Pengukuran Selanjutnya

Laporan Keuntungan Bunga Penurunan Pemulihan


Klasifikasi Jenis / Biaya Posisi atau dan Nilai Penurunan
Transaksi Keuangan Kerugian Dividen Nilai
Nilai Wajar

Utang/ Nilai wajar Pendapatan Laba Rugi Laba Rugi Laba Rugi
Dikapitalisasi komprehensif
lain*
Ekuitas/ Nilai wajar Pendapatan Laba Rugi Laba Rugi Pendapatan
Dikapitalisasi komprehensif komprehensif
AFS lain* lain

Ekuitas: Harga - Laba Rugi Laba Rugi -


Tidak dapat perolehan
diukur secara
andal/
Dikapitalisasi

* Dibebankan ke laba rugi saat pelepasan atau terjadi penurunan nilai


Transfer / Reklasifikasi

Loans &
Receivable HTM
Diijinkan jika ada
perubahan intensi.

Situasi
yang langka
Diijinkan namun
harus memenuhi
TAINTING RULE

FVTPL AFS
Suku bunga efektif

Suku bunga yang menyamakan antara nilai awal aset


dengan nilai kini dari pembayaran yang diterima di masa
mendatang.
Nilai awal aset keuangan termasuk biaya transaksi dan
biaya lain terkait dengan perolehan/penerbitan
aset/liabilitas keuangan
Suku bunga efektif tidak selalu sama dengan suku bunga
yang ditetapkan.
Suku bunga efektif digunakan untuk mengitung amortisasi
premium atau diskon

393
Pinjaman dan Piutang
Biaya Transaksi dan provisi

biaya transaksi / provisi merupakan biaya yang dikeluarkan terkait


dengan suatu kredit kredit yang diberikan
pinjaman yang diberikan kepada peminjam sebesar nilai nominal
pinjaman, namun yang dicatat oleh pemberi pinjaman adalah :
pokok pinjaman
Ditambah biaya yang secara langsung dikeluarkan peminjam
Dikurangi dengan provisi (biaya yang ditanggung oleh penerima kredit)

394
Ilustrasi Provisi

Enitas A memberikan pinjaman Rp 600.000 bunga 8%, tahunan.


Bunga sebesar 8% kali total pinjaman dibayarkan setiap akhir tahun
dan pokok dilunasi pada akhir tahun ketiga. Entitas A
membebankan provisi 4%, yang dipotong dari pinjaman yang
diberikan

Jumlah pinjaman yang diberikan / diterima sebesar 600.000


dikurang 4% = 576.000. Dihitung ulang bunga efektif. Tingkat
bunga yang menyamakan nilai kini kas yang akan diterma
dengan nilai pinjaman 576.000

395
Ilustrasi Provisi 1

Tidak ada provisi 600,000


Pembayaran PV
8% 1 48,000 44,444
2 48,000 41,152
Tingkat suku bunga efektif
3 48,000 38,104 lebih besar karena nilai
3 600,000 476,299 uang yang diberikan lebih
600,000 kecil.
Perusahaan tetap akan
Dengan provisi 4% 576,000 memperoleh pembayaran
Pembayaran PV bunga 8% dari pokok
Tingkat suku bunga efektif
9.59708% 1 48,000 43,797
dihitung sebesar
2 48,000 39,962 9,59708%.
3 48,000 36,462
3 600,000 455,779
576,000
396
Ilustrasi Provisi Lanjutan

Piutang 576.000
Kas 576.000
(sebagai alternatif pinjaman dapat dicatat sebesar 600.000 dan
dikurangi diskon sebesar 4.000)

Jurnal pembayaran bunga akhir tahun pertama dan amortisasi


biaya transaksi
Kas 48.000
Pinjaman yang diberikan 7.279
Pendapatan bunga 55.279

Pendapatan bunga dihitung dari bunga efektif

397
Penurunan Nilai Konsep Umum

Pada setiap pelaporan aset keuangan harus dievaluasi apakah terdapat


bukti objektif penurunan nilai

Jika terdapat bukti objektif maka akan diakui kerugian penurunan nilai

Bukti objektif terjadi akibat dari satu atau lebih peristiwa setelah
pengakuan awal yang merugikan dan berdampak pada arus kas di masa
depan

398
Penurunan Nilai Konsep Umum

Kesulitan keuangan signifikan pihak peminjam

Pelanggaran kontrak seperti terjadi penundaan


pembayaran bunga maupun pokok

Pihak pemberi pinjaman memberikan kelonggaran akibat


kesulitan keuangan yang dialami peminjam

Peminjam dinyatakan pailit oleh pengadilan

Memburuknya kondisi ekonomi yang menyebabkan


kemampuan membayar turun

399
Penurunan Nilai Konsep Umum

kerugian diukur berdasarkan selisih


antara nilai tercatat aset keuangan
terdapat bukti objektif
dengan nilai kini estimasi arus kas
masa depan

Tingkat diskonto suku bunga


efektif yang berlaku pada saat
pengakuan awal dari aset
tersebut

Kerugian diakui dalam Nilai tercatat aset keuangan


laporan laba rugi dikurangi:
langsung/pencadangan

400
PSAK 60 Instrumen Keuangan Pengungkapan

Secara lebih tegas mensyaratkan Entitas harus untuk mengungkapkan


informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk
mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja
keuangan.
Pengungkapan hirarki nilai wajar
Tingkat 1 harga kuotasi pasar
Tingkat 2 Input selain harga kuotasian (dapat diobservasi)
Tingkat 3 Input yang bukan berdasar harga pasar
Jenis dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan
Pengungkapak kualitatif (ekposure timbulnya risiko, tujuan, kebijak dan
proses pengelolaan risiko)
Pengungkapan kuantatif (risiko kredit, risiko likuiditas, analisa sensitivitas)

401
Pengungkapan dalam Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif lain

Pos penghasilan, Beban dan Penghasilan Komprehensif lain

Keuntungan dan kerugian neto atas semua klasifikasi instrumen


keuangan
Total penghasilan bunga dan total bunga yang dihitung dengan suku
bunga efektif
Penghasilan dan beban imbalan yang timbul dari FVPL dan aktivitas wali
amanah
Penghasilan bunga dari aset keuangan yang mengalami penurunan nilai
yang diakru
Jumlah kerugian penurunan nilai untuk setiap kelas aset keuangan
Pengungkapan Lain

Kebijakan akuntansi
Kebijakan akuntansi signifikan, dasar pengukuran yang digunakan untuk
menyusun laporan keuangan dan kebijakan akuntansi lain yang relevan
untuk memahami laporan keuangan

Akuntansi Lindung Nilai


Deskripsi setiap jenis lindung nilai
Deskripsi instrumen keuangan yang ditetapkan sebagai instrumen
lindung nilai dan nilai wajarnya
Jenis risiko yang dilindung nilai

Nilai wajar
Untuk setiap kelas aset keangan dan liabilitas keuangan entitas
mengungkapkan nilai wajar dari kelas aset dan liabilias keuangan
tersebut dengan cara yang memungkinkan untuk membandingkan
dengan jumlah tercatatnya.
CA REVIEW
Pelaporan Korporat Pertemuan 12
Analisis Laporan Keuangan
Financial Statement Analysis
Financial Statement Analysis = analisis yang dilakukan guna
menguji keterkaitan angka-angka akuntansi dan trend angka
tersebut dalam periode waktu tertentu.

Mengapa dilakukan?
1. Menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan
masa lalu, masa sekarang, dan prediksi yang akan datang
2. Menilai kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan

405
FRAMEWORK ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Component Processes of
Business Analysis Business
Environment &
Strategy Analysis
Industry Strategy
Analysis Analysis

Financial
Analysis
Analysis
Accounting of cash flows Prospective
Analysis Analysis
Profitability Risk
Analysis Analysis

Cost of Capital Estimate Intrinsic Value


Sumber Distorsi Akuntansi
Accounting Standards
Proses penyusunan standar dipengaruhi oleh unsur polik (tarik
menarik kepentingan)
Asumsi dalam prinsip akuntansi
Konservatism
Estimation Errors estimasi harus dilakukan dalam akuntansi
berbasir akrual, padahal estimasi sangat subyektif
Reliability vs Relevance penekanan pada satu aspek dapat
mengorbankan aspek yang lain.
Earnings Management window dressing laporan keuangan untuk
tujuan khusus perusahaan atau manajemen.
Window Dressing

Window Dressing adalah praktik untuk menggunakan celah-


celah akuntansi untuk tujuan tertentu.
Window Dressing sering juga disebut sebagai praktik earning
management.
Tujuan Window Dressing dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
Efisiensi
Opportunistik
Proses Analisis Akuntansi
Analisis akuntansi meliputi rangkaian proses yang dapat
dikelompokkan menjadi:
Evaluasi Kualitas Laba
Identifikasi dan peroleh kebijakan akuntansi yang penting
Evaluasi fleksibilitas akuntansi yang dapat dilakukan
Tentukan strategi pelaporan keuangan perusahaan
Identifikasikan dan peroleh red flags
Menyesuaikan laporan keuangan -
Mengidentifikasi,mengukur dan membuat penyesuaian
atas laporan keuangan sehingga analisis dapat
memperoleh data untuk tujuan
Melakukan Analisis Laporan Keuangan
JENIS ANALISIS

Analisis Horisontal
Analisis Vertikal
Analisis Common Size
Analisis Ratio
Analisis Du-Pont

410
ANALISIS HORISONTAL
Analisis yang membandingkan suatu pos dalam suatu laporan keuangan
dengan pos yang sama tapi periodenya berbeda
Analisis horisontal dalam jangka panjang akan membentuk analisis tren
Dalam analisis horisontal harus memperhatikan kondisi perekonomian
yang terjadi pada tahun analisis tersebut dilakukan
Digunakan untuk mengevaluasi pola perkembangan (trend) akun laporan
keuangan dalam beberapa periode akuntansi.
Dilakukan dengan melihat perubahannya dari satu periode dengan periode
sebelumnya baik untuk Neraca maupun Laba Rugi.
Perubahan tersebut dapat dinyatakan dalam nilai atau dinyatakan dalam %
Dengan melihat % perubahan maka dapat dilihat bagaimana trend
perubahan dari tahun ke tahun

411
ANALISIS VERTIKAL

Analisis yang membandingkan suatu pos dalam


suatu laporan keuangan dengan pos yang lain
yang dijadikan tolok ukur
Untuk laporan laba rugi menggunakan penjualan
bersih sebagai tolok ukur, untuk laporan neraca
menggunakan total asset sebagai tolok ukur

412
ANALISIS COMMON SIZE :

Laporan keuangan distandarkan dengan menggunakan


ukuran pembagi tertentu (Total Aktiva atau penjualan)
Semua jumlah dinyatan dengan prosentase dari ukuran
pembagi tersebut.
Analisis vertikal, dalam prosentase, yang membandingkan
suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis atau
dengan angka rata-rata industrinya

413
Analisis Rasio

Analisa yang dilakukan dengan membandingkan


antara satu angka / pos dalam laporan
keuangan dengan pos lain dalam laporan
keuangan sehingga memiliki makna atau arti.
Tujuan Analisis Rasio

Ratio Analysis: Anlisis laporan keuangan perusahaan dengan


cara membandingkan ratio dan membandingkannya dengan
trend dan rata-rata industri.
Tujuan Analisis Ratio :
Menstandarkan informasi keuangan untuk tujuan perbandingan
Evaluasi hasil usaha dan risiko usaha
Membandingkan kinerja sekarang dengan tahun sebelumnya
Membandingkan kinerja perusahaan dgn perusahaan lain atau
standard industri

415
Logika dibalik Ratio Analysis

Perusahaan memiliki sumber ekonomi


Perusahaan mengubah sumber ekonomi menjadi laba melalui
Produksi barang/penyediaan jada
Penjualan barang/pemberian jasa
Ratios
Mengukur hubungan antara sumber ekonomi dengan aliran keuangan
Menunjukkan cara-cara yang digunakan perusahaan jika dibandingkan
dengan cara yang digunakan
Tahun sebelumnya
Perusahaan lain
Industri
Semua Perusahaan

416
Jenis Analisis Rasio

Analisis likuiditas
Analisis aktivitas / pemanfaatan aktiva
Analisis tingkat hutang (leverage / solvabilitas)
Analisis profitabilitas / rentabilitas
Dupont
Analisis pasar
418
419
Analisis Likuiditas

Melihat kemampuan perusahaan untuk melunasi


kewajiban jangka pendek
Kreditor memperhatikan hal ini karena terkait dengan
kembali tidaknya utang yang diberikan.
Jika suatu entitas tidak mampu memenuhi kewajiban
jangka pendek maka secara alamiah tidak akan
mampu memenuhi kewajiban jangka panjangnya
Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas berfokus pada hubungan antara


aktiva lancar dengan utang lancar.
Dua aktiva yang sangat mempengaruhi likuiditas dan
profitabiltas adalah piutang dan persediaan.
Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas melihat seberapa efektif dan efisien


perusahaan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Rasio
ini berfokus pada perputaran aktiva yang digunakan untuk
menghasilkan pendapatan. Semakin cepat perputaran
maka akan semakin tinggi penjualan
Secara alami perputaran berbanding terbalik dengan
profitabilitas. Perusahaan yang memiliki perputaran tinggi
cenderung memiliki profit margin yang rendah.
Rasio Solvabilitas / Leverage

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk


membayar utangnya baik pokok maupun
bunganya
Rasio profitabilitas

Merupakan ukuran utama kinerja dan


kesuksesan sebuah perusahaan secara
keseluruhan. Rasio ini mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan laba
Rasio pasar

Rasio pasar menghubungkan harga pasar saham dengan


indikator keuangan perusahaan yang ada dalam laporan
keuangan.
Rasio lainnya

Analis keuangan sering menghitung rasio lain untuk


membantu mengevaluasi dan membandingkan beberapa
alternatif investasi yang ada.
SISTEM DUPONT

Sistem Du Pont adalah teknik yang dapat digunakan untuk


melakukan analisis dengan menggunakan kinerja
manajemen tradisional.

Model DuPont mengintegrasika elemen dalan Laba Rugi dan


Neraca.

Manajemen perusahaan bisa memakai sistem Du Pont untuk


menganalisis cara-cara untuk memperbaiki kinerja
perusahaan
The DuPont Model

Model DuPont dikembangkan oleh Du Pont company.


Merupakan elaborasi dari ROE menjadi komponen :
Profitability
Efficiency
Leverage
Merupakan elaborasi dari ROI menjadi komponen :
Profitability
Efficiency
The DuPont Model

Dengan elaborasi tersebut perusahaan dapat mencapai suatu


target ROE jika memiliki tiga komponen tersebut.
Untuk bisa mencapai tingkat pengembalian yang tinggi bagi
pemegang saham maka perusahaan harus melakukan
kegiatan yang :
Efisien : pemanfaatan aktiva dan investasi yang dimiliki (investasi)
Profitable : mengelola operasi yang menguntungkan (operasional)
Leverage : mampu melakukan kebijakan pendanaan yang tepat.
The DuPont System

ROE

ROA Equity Multiplier

Profit Margin Total Asset Turnover

ROE ROA Equity Multipler


Net Income Total Assets

Total Assets Common Equity

430
The DuPont System

ROE

ROA Equity Multiplier

Profit Margin Total Asset Turnover

ROA Profit Margin Total Asset Turnover


Net Income Sales

Sales Total Assets
431
The DuPont System

ROE

ROA Equity Multiplier

Profit Margin Total Asset Turnover

ROE Profit Margin Total Asset Turnover Equity Multiplier


Net Income Sales Total Assets

Sales Total Assets Common Equity

432
Extended DuPont
EBIT
1. Operating Profit Margin
Sales
Sales
2. Total Asset Turnover
Total Assets
Interest Expense
3. Interest Expense Rate
Total Assets
Total Assets
4. Financial Leverage Multiplier
Common Equity
Income Taxes
5. 100% Tax Retention Rate
Net Before Tax
Operating Profitability Ratios
EBIT Sales EBIT

Sales Total Assets Total Assets

EBIT Interest Expense Net Before Tax



Total Assets Total Assets Total Assets

Net Before Tax (NBT) Total Assets Net Before Tax (NBT)

Total Assets Common Equity Common Equity

Net Before Tax Income Taxes Net Income


100%
Common Equity Net Before Tax Common Equity
Keterbatasan Analisis Ratio

Katagori industri seringkali sulit untuk diidentifikasi


Rata-rata industri yang dipublikasikan hanya sekedar
pedoman
Praktik akuntansi cenderung berbeda antar perusahaan
Seringkali sulit untuk menginterpretasikan
penyimpangan/variasi dalam rasio
Rasio industri mungkin bukan target yang diinginkan
Kondisi musiman sering mempengaruhi ratio

435
Keterbatasan
Penggunaan rasio dipengaruhi oleh kualitas laporan keuangan.
Besarnya angka-angka dalam laporan keuangan dipengaruhi oleh
metode dan estimasi yang digunakan dalam menyusun laporan
keuangan.
Tidak ada perusahaan yang sama sehingga sulit untuk menilai
secara mutlak baik tidaknya sebuah perusahaan.
Analisis akan sulit dilakukan untuk perusahaan konglomerat
Analisis dilakukan atas L/K yang merupakan informasi masa lalu,
sehingga tidak memperhitungkan masa depan.
Ratios

Activity ratios indicate how well a firm uses its assets. They
include :
receivables turnover = sales / average receivables
days of sales outstanding = 365 / receivables turnover
inventory turnover = COGS / average inventory
days of inventory on hand = 365 / inventory turnover
payables turnover = purchase/average trade payable
payables payment period = 365/payable turnover
total assets, fixed assets, and working capital turnover.
Ratios

Liquidity ratios indicate a firm's ability to meet its


short-term obligations. They include :
the current ratio = current asset / curent liabilities (CL)
quick ratio = (cash + maketable sec + receivable)/ CL
cash ratios = (cash + maketable sec)/ CL
defensive interval = (cash + maketable sec + receivable)/
average daily expenditure
cash conversion cycle = days sales + days inventory - days
payable)
Ratios

Solvency ratios indicate a firm's ability to meet its long-term


obligations. They include :
debt-to-equity = total debt / total stockholder equity
debt-to-capital = total debt / (total debt + equity)
debt-to-assets = total debt / total assets
financial leverage = average total assets / average total equity
interest coverage = EBIT / interest payment
fixed charge coverage ratios = (EBIT + lease payment) / (interest
payment + lease payment)
Ratios

Profitability ratios indicate how well a firm generates operating income and
net income. They include :
Net profit margins = net income / revenue
gross profit margins = gross profit / revenue
operating profit margins = operating income / revenue
pretax margin = EBT / revenue
return on assets = net income / average total assets
operating return on assets = operating income / average total assets
return on total capital = EBIT / average total capital
return on total equity = net income / average total equity
return on common equity = (net income preferred dividend) / average
common equity
Latihan soal
Below are selected ratios for three companies which operate in three
different industries: Discount Retail Store, Drug, Utility.
Industry A B C
COGS/Sales 80% 58% n/a
R&D/ Sales 0% 7% 0.1%
Advertising/Sales not defined 3% 0.1%
Interest/Sales 0.9% 1% 6%
Net Income/Sales 2.5% 10% 10%
Return on Assets 8.5% 10.6% 7.2%
Inventory Turnover 5.5 4 n/a
Accounts Receivable Turnover 100 6 9
Long-term Debt/Equity 60% 50% 92%

n/a = not applicable


Latihan
You have been provided the following information about High Inc.
(in thousands of dollars) 2004 2005
Current Assets $ 158 $ 163
Long Term Assets $ 453 $ 502
Current Liabilities $ 102 $ 143
Long Term Liabilities $ 302 $ 348
Net Income $ 32 $ 42
Working Capital for 2004 is:
A) $56,000.
B) $20,000
C) $151,000
D) $207,000
Latihan
You have been provided the following information about High Inc.
(in thousands of dollars) 2004 2005
Current Assets $ 158 $ 163
Long Term Assets $ 453 $ 502
Current Liabilities $ 102 $ 143
Long Term Liabilities $ 302 $ 348
Net Income $ 32 $ 42
Owners Equity for 2005 is:
A) $20,000
B) $154,000
C) $174,000.
D) $207,000
Latihan
You have been provided the following information about High Inc.
(in thousands of dollars) 2004 2005
Current Assets $ 158 $ 163
Long Term Assets $ 453 $ 502
Current Liabilities $ 102 $ 143
Long Term Liabilities $ 302 $ 348
Net Income $ 32 $ 42
Current Ratio for 2004 is:
A) 1.55.
B) 1.51
C) 1.50
D) 1.14
Latihan
You have been provided the following information about High Inc.
(in thousands of dollars) 2004 2005
Current Assets $ 158 $ 163
Long Term Assets $ 453 $ 502
Current Liabilities $ 102 $ 143
Long Term Liabilities $ 302 $ 348
Net Income $ 32 $ 42
Return on Common Equity for 2005 is:
A) 15.46%
B) 24.14%
C) 16.79%
D) 22.04%.
Latihan

Two otherwise equal companies have significantly different


dividend payout ratios. Which of the following statements is most
likely to be correct? The company with higher the dividend
payout ratio:
A) will have a higher inventory turnover ratio
B) will have a lower inventory turnover ratio
C) will have higher earnings growth
D) will have lower earnings growth.
Latihan

Which of the following ratios would be considered useful in


assessing operating profitability?
A) Debt/Equity ratio
B) Acid test ratio
C) Return on assets.
D) Return on equity
CA REVIEW
Pelaporan Korporat Pertemuan 12
Analisis Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat dan Daerah
Analisis Laporan Keuangan Pemerintah
Analisis dilakukan untuk membaca dan memberikan makna
informasi dalam LK Pemerintahan sehingga menjadi informasi
yang berguna untuk pengambilan keputusan.
Analisis dapat dilakukan dengan beberapa teknik:
Perbandingan antar tahun
Perbandingan antar entitas
Analisis trend
Analisis common size
Analisis Rasio

449
Laporan Keuangan Pemerintah

1. Laporan Realisasi Anggaran


2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
(SAL)

3. Neraca
4. Laporan Arus Kas
5. Laporan Operasional
6. Laporan Perubahan Ekuitas
7. Catatan atas Laporan Keuangan

450
Komponen LK Daerah
1. Pendapatan Daerah.
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
a) Pajak Daerah
b) Retribusi
c) Lain-lain PAD yang sah
b. Dana Perimbangan
a) Bagi Hasil Pajak
b) Bagi Hasil Bukan Pajak
c) Dana Alokasi Umum
d) Dana Alokasi Khusus
e) Dana Darurat
c. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
2. Belanja / Beban Pegawai, barang, transfer, modal, subsidi, bansos,
bunga
Analisis LK
Analisis Rasio LK Pemda tidak dapat disamakan dengan rasio
LK Perusahaan karena komponen dan jenis laporan berbeda.
Beberapa rasio yang menganalisis Neraca seperti likuiditas,
solvabilitas dapat dilakukan namun seringkali rasio ini kurang
memberikan makna bagi Pemerintah karena pengeluaran
Pemerintah didasarkan pada Anggaran.
Rasio yang dilakukan secara detil atas Laporan Realisasi
Anggaran lebih banyak digunakan karena kinerja
Pemerintahan lebih banyak difokuskan pada anggaran.
Analisis LK
a) Rasio Kemandirian Keuangan Daerah
Pendapatan Asli Daerah
Rasio Kemandirian =
Bantuan Pemerintah Pusat/ Provinsi dan
pinjaman

b) Rasio Efektifitas dan Efisiensi Pendapatan Asli Daerah

Realisasi Penerimaan PAD


Rasio Efektifitas =
Target Penerimaan PAD Yang Ditetapkan
Berdasarkan Potensi Riil Daerah
lanjutan
c) Rasio Aktifitas : Debt Service Coverage Ratio
(PAD+DAU) - BW)

DSCR = x 100%
Total
(pokok angsuran+bunga+ biaya pinjaman)

d) Rasio Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah


RPPAD Xn RPPADX n-1
Rasio Pertumbuhan = x 100%
RPPAD X n-1
e) Rasio Kontribusi
Jumlah pajak dan retribusi daerah
Rasio kontribusi =
Jumlah PAD (tahun yang sama)
Soal 1
Dalam analisis laporan keuangan pemerintahan daerah,
kemandirian atau tingkat otonomi merupakan hal yang perlu
dilihat diperhatikan. Ukuran yang memperlihatkan
kemandirian adalah:
A. Rasio belanja pegawai terhadap total belanja
B. Rasio belanja modal terhadap total belanja
C. Rasio pendapatan asli daerah dibandingkan total
pendapatan transfer
D. Rasio pendapatan asli transfer dibandingkan total
pendapatan

C
Soal 2
Berikut termasuk prinsip akuntansi dalam pelaporan
keuangan pemerintahan, kecuali:
a. Nilai historis
b. Realisasi
c. Konsistensi
d. Dapat dibandingkan

D
Soal 3

Basis yang dianut dalam penyajian Laporan


Realisasi Anggaran (LRA) adalah basis kas, akan
tetapi Laporan Arus Kas (LAK) berbeda dengan
LRA dalam hal:
a. penyajian transaksi non anggaran
b. penyajian belanja
c. penyajian pendapatan
d. penyajian pembiayaan.
A
Soal 4

Pemda yang memiliki fleksibilitas dalam melakukan


belanja akan memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi.
Ukuran yang tepat untuk melihat fleksibilitas adalah:
A. Jumlah total belanja
B. Belanja gaji dan belanja barang dibandingkan total
belanja
C. Belanja modal dibandingkan dengan total belanja
D. Belanja barang dan belanja modal dibandingkan
dengan total belanja
D
Soal 5

Berikut ini merupakan peristiwa yang


memerlukan koreksi kecuali:
a. kesalahan pencatatan aset
b. kelebihan pembayaran belanja
c. kesalahan pencatatan utang jangka panjang
d. kesalahan berulang

D
Soal 6
Pemkot Makassar lebih membayar honor seorang pegawai
terlalu besar pada bulan Desember tahun 2010 sebesar Rp
500.000. Kepada yang bersangkutan diminta mengembalikan
pada bulan Januari 2011, tetapi sampai laporan keuangan tahun
2010 selesai disusun belum ada dikembalikan tersebut, karena
pegawai yang bersangkutan sedang tugas belajar.
a. Dicatat sebagai pengurang belanja
b. Dicatat sebagai pendapatan lain-lain
c. Dicatat sebagai piutang lain-lain
d. Tidak dicatat, karena belum dibayar
D
Soal 7

Pemprov DKI memberikan restitusi pajak daerah


kepada Hotel Aryaduta sebesar Rp 26.000.000,
terhadap kejadian tersebut akan dicatat dengan:
a. Menambah belanja barang
b. Mengurangi piutang pajak
c. pengurang pendapatan pajak daerah
d. menambah subsidi
C
Soal 8

Laporan Keuangan Konsolidasian dilakukan oleh:


a. Entitas Akuntansi
b. Entitas Pelaporan
c. Entitas Akuntansi dan Pelaporan
d. Entitas Badan Layanan Umum

B
Soal 9

Komponen Laporan Keuangan Konsolidasian terdiri


dari:
a. Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas
Laporan Keuangan.
b. Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan.
c. Laporan Arus Kas, Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan
Catatan atas Laporan Keuangan.
d. Neraca BLU, Neraca BUMN, Laparan Realisai Anggaran BLU
dan Catatan atas Laporan Keuangan.
C
Soal 10

Penyajian Laporan Keuangan Badan Layanan Umum dalam


Laporan Keuangan Konsolidasian dilakukan dengan cara:
a. Disajikan untuk periode pelaporan yang sama dengan periode pelaporan
keuangan entitas pelaporan dan berisi jumlah komparatif dengan periode
sebelumnya.
b. Disajikan secara terpisah dari laporan keuangan entitas pelaporan dan
berisi jumlah komparatif dengan periode sebelumnya.
c. Disajikan untuk periode pelaporan yang sama dengan periode pelaporan
keuangan entitas pelaporan dan sudah tergabung dalam laporan keuangan
konsolidasian yang berisi jumlah komparatif dengan periode sebelumnya.
d. Semua salah
C
CA REVIEW
Pelaporan Korporat Pertemuan 14
Sustainability & Integrated Reporting
Pendekatan Mengajar
Mahasiswa diminta untuk menganalisis satu laporan
keberlanjutan yang lengkap misal PT. ANTAM, ASTRA, TELKOM
Mahasiswa diminta untuk menganalisis satu laporan
terintegrasi

C
Why report on Sustainability?
Increasing pressure on Corporates for
Greater responsibility towards the
society and the environment
Help in setting goals
Greater transparency in reporting
financials and non-financials
Measure performance
Sustainable performance in economical,
social, environmental and governance
aspects Manage change

Establishing a sustainability reporting Communicate the positive impact


process would made by organization

Develop a sustainable global


economy

Improve Economic, Social and


Governance Performance
August 8, 2017
Guidelines on reporting sustainability
The guidelines for reporting sustainability are set by Global Reporting Initiative
(GRI)
Global Reporting Initiative (GRI) is a non-profit organization that promotes
economic, environmental and social sustainability
The Guidelines are updated regularly by GRI
The current guideline is G3.1 a third generation of GRIs sustainability guidelines
G4 - the fourth generation of guidelines is under development and to be released
in May, 2013
G3 sustainable Performance Indicators are organized as

Environme
Economic Social
ntal

August 8, 2017
Global Reporting Initiative

GRI is a multi-stakeholder, network-based organization


Strategic partnerships with
United Nations Environment Programme
the UN Global Compact
the Organisation for Economic Co-operation and Development
International Organization for Standardization
The development of guideline follows GRIs due process
Setting priorities for revision of the Guidelines
Developing proposals for revision
Public comment period
Approval by the governance bodies

August 8, 2017
Principle for Responsible Investment

The Principles of Responsible Investment (PRI) is a


reporting framework for investment managers
It takes environmental, social and corporate governance
(ESG) issues into account within the investment process
The framework has three goals
to improve the accountability of the PRI
enable investors to report their approach to responsible
investment in a transparent and globally-comparable way and
to assess the progress of signatories towards implementing the
Principles of PRI

August 8, 2017
Sustainability reporting in India

On July 2011, the Ministry of Corporate Affairs


launched National Voluntary Guidelines
SEBI has mandated from Nov 2011 that the 100
top listed entities must submit Business
Responsibility Reports
As per SEBIs requirement under clause 49 of the
listing agreement all public equities are required
to comply with disclosure norms related to
corporate governance
August 8, 2017
Principles of NVG

The national voluntary guidelines consist of 9 core principles, namely:


Principle 1: Businesses should conduct and govern themselves with Ethics, Transparency and
Accountability
Principle 2: Businesses should provide goods and services that are safe and contribute to
sustainability throughout their life cycle
Principle 3: Businesses should promote the well-being of all employees
Principle 4: Businesses should respect the interests of, and be responsive towards all stakeholders,
especially those who are disadvantaged, vulnerable and marginalized
Principle 5: Businesses should respect and promote human rights
Principle 6: Business should respect, protect, and make efforts to restore the environment
Principle 7: Businesses, when engaged in influencing public and regulatory policy, should do so in a
responsible manner
Principle 8: Businesses should support inclusive growth and equitable development
Principle 9: Businesses should engage with and provide value to their customers and consumers in
a responsible manner

August 8, 2017
Problems in reporting Sustainability

Limited tools to report on Sustainability parameters


Challenge in finding the right data and assess its
credibility
Tough for companies to prioritize environment
management over business objectives
Would you rather preserve the rainforest or maximize
growth and profitability?
Stockholders or Stakeholders?
Easy to take decisions towards sustainability but
practical application of those decisions is way difficult

August 8, 2017
Integrated Reporting

The IIRC's long term vision is a world in which integrated


thinking is embedded within mainstream business practice in
the public and private sectors, facilitated by Integrated
Reporting (<IR>) as the corporate reporting norm.
The cycle of integrated thinking and reporting, resulting in
efficient and productive capital allocation, will act as a force
for financial stability and sustainability.
Objective Integrated Reporting

To improve the quality of information available to providers of


financial capital to enable a more efficient and productive allocation
of capital
Provide a more cohesive and efficient approach to corporate
reporting that draws on different reporting strands and
communicates the full range of factors that materially affect the
ability of an organisation to create value over time
Enhance accountability and stewardship for the broad base of
capitals (financial, manufactured, intellectual, human, social and
relationship, and natural) and promote understanding of their
interdependencies
Support integrated thinking, decision-making and actions that focus
on the creation of value over the short, medium and long term.
Three Fundamental Concept
Value creation for the organisation and for others. An organisations
activities, its interactions and relationships, its outputs and the outcomes
for the various capitals it uses and affects influence its ability to continue
to draw on these capitals in a continuous cycle.
The capitals. The capitals are the resources and the relationships used and
affected by the organisation, which are identified in the <IR> Framework
as financial, manufactured, intellectual, human, social and relationship,
and natural capital. However, these categories of capital are not required
to be adopted in preparing an entitys integrated report , and an
integrated report may not cover all capitals the focus is on capitals that
are relevant to the entity
The value creation process. At the core of the value creation process is an
entitys business model, which draws on various capitals and inputs, and
by using the entitys business activities, creates outputs (products,
services, by-products, waste) and outcomes (internal and external
consequences for the capitals).
Primary Purpose

The primary purpose of an integrated report is to explain to providers of


financial capital how an organization creates value over time. An
integrated report benefits all stakeholders interested in an organizations
ability to create value over time, including employees, customers,
suppliers, business partners, local communities, legislators, regulators,
and policy-makers.
Building Blocks

Guiding principles these underpin the preparation of an integrated


report, informing the content of the report and how information is
presented
Content elements the key categories of information required to be
included in an integrated report under the Framework, presented as a
series of questions rather than a prescriptive list of disclosures.
Guiding Principles
Strategic focus and future orientation insight into the organisation's strategy
Connectivity of information showing a holistic picture of the combination,
inter-relatedness and dependencies between the factors that affect the
organisation's ability to create value over time
Stakeholder relationships insight into the nature and quality of the
organisation's relationships with its key stakeholders
Materiality disclosing information about matters that substantively affect the
organisation's ability to create value over the short, medium and long term
Conciseness sufficient context to understand the organisation's strategy,
governance and prospects without being burdened by less relevant
information
Reliability and completeness including all material matters, both positive and
negative, in a balanced way and without material error
Consistency and comparability ensuring consistency over time and enabling
comparisons with other organisations to the extent material to the
organisation's own ability to create value.
Content Elements
Organisational overview and external environment What does the
organisation do and what are the circumstances under which it operates?
Governance How does an organisations governance structure support its
ability to create value in the short, medium and long term?
Business model What is the organisations business model?
Risks and opportunities What are the specific risk and opportunities that
affect the organisations ability to create value over the short, medium and
long term, and how is the organisation dealing with them?
Strategy and resource allocation Where does the organisation want to go
and how does it intend to get there?
Performance To what extent has the organisation achieved its strategic
objectives for the period and what are its outcomes in terms of effects on the
capitals?
Outlook What challenges and uncertainties is the organisation likely to
encounter in pursuing its strategy, and what are the potential implications for
its business model and future performance?
Basis of preparation and presentation - How does the organisation determine
what matters to include in the integrated report and how are such matters
quantified or evaluated?
Profesi untuk
Mengabdi pada
TERIMA KASIH Negeri
Dwi Martani
081318227080
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/

Anda mungkin juga menyukai