PELAPORAN KORPORAT
Metode Pembelajaran
2
Kompetensi Umum CA
3
Kompetensi CA Pelaporan Korporat
4
Metode Belajar Peserta - Silabus
5
Metode Belajar Peserta - Silabus
6
Silabus
7
Silabus
8
DISKUSI
UJIAN TIDAK
Waktu tidak LULUS
Cukup
Latihan
Soal
Kasus yang
Tepat
9
Pengalamaman
10
KERANGKA DASAR PENYUSUNAN & PENYAJIAN
LAPORAN KEUANGAN (KDP2LK)
PSAK
Tujuan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian LK
Kerangka konseptual menurut PSAK
Kerangka Konseptual Ditujukan untuk:
terdiri dari:
Penyusun standar akuntansi Pengguna laporan keuangan
keuangan dalam pelaksanaan Tujuan laporan keuangan
tugasnya. Asumsi dasar
Penyusun laporan keuangan untuk Karakteristik kualitatif
menanggulangi masalah akuntansi Konsep pengakuan dan pengukuran
yang belum diatur dalam standar unsur laporan keuangan
akuntansi keuangan. Konsep pemeliharaan modal
Auditor dalam memberikan pendapat
mengenai apakah laporan keuangan
disusun sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku.
Para pemakai dalam menafsirkan
informasi yang disajikan dalam
Laporan Keuangan.
12
Kerangka Dasar
Penyusunan dan
Penyajian Laporan
Keuangan PSAK
13
KDP2LK - Asumsi
PSAK
Basis akrual, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada
saat terjadinya (bukan pada saat kas diterima atau dibayarkan).
Kelangsungan usaha, mengasumsikan bahwa entitas akan
melanjutkan usahanya di masa depan.
14
KDP2LK Karakteristik Kualitatif
Dapat dipahami, Laporan keuangan harus dapat dipahami oleh para pemakai
agar dapat digunakan untuk pengambilan keputusan
Dapat dibandingkan, untuk dapat menganalisis trend kinerja
entitas dan melihat posisi entitas dalam lingkungan usaha,
pemakai perlu memperbandingkan laporan keuangan entitas
antar periode dan membandingkannya dengan entitas lain
15
KDP2LK Karakteristik Kualitatif
Keandalan, Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang
menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian
yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang
secara wajar diharapkan dapat disajikan
Penyajian Jujur, Agar dapat diandalkan informasi hars menyajikan
dengan jujur dan wajar transaksi dan peristiwa lainnya yang seharusnya
disajikan
Substansi Mengungguli Bentuk, Transaksi dan peristiwa lain seharusnya
disajika sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya
bentuk hukumnya
Netralitas, Informasi digunakan untuk kebutuhan umum pemakai, dan
tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu
Pertimbangan Sehat, Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-
hatian pada saat melakukan prakiraan dalam kondisi ketidakpastian,
sehingga aktiva atau penghasilan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan
kewajiban atau beban tidak dinyatakan terlalu rendah
Kelengkapan, materialitas dan mempertimbangkan biaya penyusunan
Penyajian Wajar, menggambarkan atau menyajikan dengan wajar, posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu entitas
16
KDP2LK Konstrain
17
Unsur Laporan Keuangan
18
Unsur Laporan Keuangan
19
CONCEPTUAL FRAMEWORK - IFRS
LO 2
ASSUMPTIONS PRINCIPLES CONSTRAINTS
1. Economic entity 1. Measurement
1. Cost
2. Going concern 2. Revenue recognition
3. Monetary unit 3. Expense recognition
4. Periodicity 4. Full disclosure Third level
5. Accrual The "how"
implementation
QUALITATIVE ELEMENTS
CHARACTERISTICS 1. Assets
1. Fundamental 2. Liabilities Second level
qualities 3. Equity Bridge between
2. Enhancing levels 1 and 3
4. Income
qualities
5. Expenses
OBJECTIVE
Provide information
about the reporting
entity that is useful
to present and potential First level
equity investors,
lenders, and other The "why"purpose
creditors in their of accounting
capacity as capital
providers.
SECOND LEVEL: FUNDAMENTAL CONCEPTS
ILLUSTRATION 2-2
Hierarchy of Accounting
Qualities
LO 4
Karakteristik IFRS
23
KERANGKA KONSEPTUAL
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
RUANG LINGKUP KERANGKA KONSPETUAL
26
ENTITAS AKUNTANSI VS ENTITAS PELAPORAN
27
PERANAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
TUJUAN
Menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam
menilai akuntabilitas dan membuat keputusan ekonomi, sosial
maupun politik.
REALISASI
Pendapatan basis kas yang tersedia yang telah diotorisasikan melalui anggaran
pemerintah selama suatu periode akuntansi akan digunakan untuk membiayai
utang dan belanja yang terjadi dalam periode tersebut.
Prinsip penandingan pendapatan-belanja tidak mendapat penekanan seperti
dalam akuntansi komersial.
32
PRINSIP AKUNTANSI
SUBSTANSI MENGUNGGULI BENTUK FORMAL
Peristiwa harus dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas
ekonomi, bukan hanya mengikuti aspek formalitas.
KONSISTENSI
Perlakuan akuntansi yang sama harus ditetapkan pada kejadian yang
serupa dari periode ke periode oleh suatu entitas (prinsip konsistensi
internal).
Metode akuntansi yang dipakai dapat diubah dengan syarat metode
yang baru diterapkan menunjukkan hasil yang lebih baik dari metode
yang lama.
Pengaruh atas perubahan penerapan metode harus diungkapkan dalam
laporan keuangan.
PRINSIP AKUNTANSI
PERIODISITAS
Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas pemerintah perlu dibagi
menjadi periode-periode pelaporan sehingga kinerja entitas dapat diukur dan
posisi sumber daya yang dimilikinya dapat ditentukan
PENGUNGKAPAN LENGKAP
Laporan keuangan harus menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan
oleh pengguna.
Informasi tersebut dapat ditempatkan pada lembar muka laporan keuangan
atau catatan atas laporan keuangan.
PENYAJIAN WAJAR
Dalam penyajian dengan wajar posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi
keuangan suatu entitas, diperlukan pertimbangan sehat yang mengandung
unsur-unsur kehati-hatian pada saat melakukan prakiraan dalam kondisi
ketidakpastian sehingga aset atau pendapatan tidak dinyatakan terlalu tinggi
dan kewajiban tidak dinyatakan terlalu rendah
34
PENGAKUAN ASET DAN KEWAJIBAN
35
PENGAKUAN PENDAPATAN & BEBAN
36
PENGAKUAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN
Pengukuran adalah proses penetapan nilai mata uang untuk
mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan
keuangan menggunakan nilai perolehan historis
Aset dicatat sebesar pengeluaran/ penggunaan sumber daya
ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan
untuk memperoleh aset tersebut
Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi
yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban
yang bersangkutan
37
KONSEP PERVASIVE
SAK ETAP
BAB 2
Konsep dan
Prinsip
Pervasive
Konsep dan Prinsip Pervasif
Konsep dan prinsip pervasif merupakan KDPPLK (Kerangka Dasar Penyajian dan
Pengukuran LK) untuk ETAP
Tujuan Laporan Keuangan
Karakteristik kualitatif informasi dalam laporan keuangan
Dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan, substansi mengungguli bentuk,
pertimbangan sehat, kelengkapan, dapat dibandingkan, tepat waktu, keseimbangan
antara biaya dan manfaat
Komponen Laporan Keuangan:
Posisi keuangan: aset, kewajiban, ekuitas,
Kinerja keuangan: pendapatan dan beban
Pengakuan : probabilitas manfaat ekonomi masa depan dan keandalan pengukuran
Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan : biaya historis dan nilai wajar
Prinsip pengakuan dan pengukuran berpengaruh luas (Pervasif) : dalam hal tidak
ada pengaturan tertentu dalam SAK ETAP mengikuti aturan hirarki.
Dasar akrual
Saling hapus tidak diperkenankan
39
BAB 2
Konsep dan
Prinsip Laporan keuangan untuk tujuan umum
Pervasive
40
KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN
LAPORAN KEUANGAN SYARIAH (KDP2LKS)
TUJUAN KERANGKA DASAR
42
PARADIGMA TRANSAKSI SYARIAH
Akuntabilitas
manusia:
Al-Falah Syariah dan
(Kesejahteraan Hakiki secara material dan spiritual) akhlaq sebagai
indikator
baik/buruk
benar/salah
suatu usaha
Terbentuk
Sarana
Amanah integritas ->
Pencapaian
GCG & Market
Alam semesta Discipline
43
ASAS TRANSAKSI SYARIAH
Asas Transaksi
Syariah
44
KARAKTERISTIK TRANSAKSI SYARIAH
45
KARAKTERISTIK TRANSAKSI SYARIAH
46
Prinsip Akuntansi Syariah yang Berlaku Umum
47
Sumber : Wiroso
ACUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH
48
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH
49
KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN SYARIAH
Asumsi Dasar
Dasar Akrual
kecuali untuk perhitungan bagi hasil
Kelangsungan Usaha
Karakateristik Kualitatif
Dapat dipahami
Relevan
Keandalan
Dapat dibandingkan
50
UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH
51
Soal 1
52
Soal 2
53
Soal 3
54
Soal 4
55
Soal 5
56
Soal 6
57
Soal 7
58
Soal 8
59
Soal 9
60
Soal 10
61
CA REVIEW
PKP Pertemuan 2
Kasus Aplikasi Penerapan KPD2LK
METODE PEMBELAJARAN
63
JAMSOSTEK SEBAGAI BPJS
BUMN menjadi Badan Hukum Publik dan bertanggung jawab kepada
Presiden
Cakupan bersifat wajib menjadi lebih luas:
BPJS Kesehatan seluruh Penduduk
BPJS Ketenagakerjaan selusuh Pekeerja
Perubahan Sistem Penyelenggaraan
Perusahaan melakukan administrasi dua BPJS (BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS
Kesehatan)
Tenaga kerja dilayani oleh dua BPJS
Perubahan Program Manfaat
Jaminan Pensiun untuk Tenaga Kerja Swasta dan Informal
Jaminan Kesehatan untuk seluruh Penduduk
Perubahan Keuangan
Pemisahan Aset
Perubahan Pelaporan Keuangan
64
BPJS
PMK 83 tahun 2013 Modal Awal untuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS)
Dana Operasional BPJS berasal dari 10% penerimaan iuran JKK dan JKM serta
0.1125% dari rerata bulanan akumulasi iuran dan hasil pengembangan JHT.
Pengesahan Neraca Penutup dan Neraca Awal 1 Januari 2014
Neraca Penutup menggunakan PSAK 1
Neraca Pembuka menggunakan
PSAK 18 untuk Program JHT
PSAK 45 untuk Program JKK dan JKM;
PSAK 1 untuk BPJS
Perubahan yang dilakukan:
Klasifikasi aset investasi pada neraca penutup: FVTPL, AFS dan HTM sedangkan pada
neraca pembuka hanya fair value dan HTM.
Penyertaan Modal Pemerintah perbedaan akuntansi neraca penutup dan pembuka.
Peningkatan aset Program JHT karena revaluasi aset properti
Peningkatan Aset Pemerintah karena penyertaan modal pemerintah dan pengalihan aset
JPK yang akan dititipkan pada BPJS Kesehatan.
65
Laporan Auditor LK BPJS 2013
66
Laporan Keuangan 2013
67
Laporan Keuangan 2013
68
Karakteristik Industri Kesehatan
Bapepam
69
Karakteristik BLU Rumah Sakit
Kemenkes
70
Kepemilikan dan Bentuk Rumah Sakit
STANDAR MANA
YANG DIGUNAKAN ??
SAK
PSAK & SAK
PSAK ETAP & PSAP
PSAK 45 ETAP
PSAK 45
72
Pedoman Akuntansi Rumah Sakit BLU&D
BLU laporan keuangannya dikonsolidasian dengan Laporan Keuangan
Pemerintah dengan menggunakan SAP, sehingga menggunakan SAP untuk
tujuan konsolidasi.
BLU menyusun LK dengan SAK dan SAP
Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1981/MENKES/SK/2010 Pedoman
Akutansi Badan Layanan Umum Rumah Sakit.
Acuan yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan adalah PSAK dan
pelaporan menggunakan PSAK 45.
Menggunakan acuan PSAK sebelum PSAK 2010 dan tidak ada ketentuan yang
menyatakan jika ada standar baru mengikuti ketentuan yang standar baru
Menimbulkan kesulitan auditor antara menaati Keputusan Menteri atau
Standar Akuntansi
Untuk beberapa BLUD tidak menyebutkan secara jelas, namun ada yang
mengarahkan menggunakan ETAP atau SAP, namun tetap menggunakan
PSAK 45 untuk pelaporan.
73
Soal 1
74
Soal 2
75
Soal 3
76
Soal 4
77
Soal 5
78
Soal 6
79
Soal 7
80
PKP Pertemuan 3
STANDAR AKUNTANSI ENTITAS TANPA
AKUNTABILITAS PUBLIK SIGNIFIKAN (SAK ETAP)
SAK ETAP: Why?
PSAK IFRS based sulit diterapkan bagi perusahaan menengah
kecil mengingat penentuan fair value memerlukan biaya yang
tidak murah.
PSAK IFRS rumit dalam implementasinya seperti kasus PSAK 50
dan PSAK 55 meskipun sudah disahkan tahun 2006 namun
implementasinya tertunda bahkan 2010 sudah keluar PSAK 50
(revisi).
PSAK IFRS menggunakan principle based sehingga
membutuhkan banyak professional judgement.
PSAK IFRS perlu dokumentasi dan IT yang kuat
SAK ETAP sebagai solusi utk SME (ETAP)
82
PPL - IAPI
Manfaat SAK ETAP
Diharapkan dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil,
menengah, mampu untuk
menyusun laporan keuangannya sendiri,
dapat diaudit dan mendapatkan opini audit,
sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk
mendapatkan dana (misalnya dari Bank) untuk
pengembangan usaha.
Lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK IFRS sehingga
lebih mudah dalam implementasinya
Tetap memberikan informasi yang handal dalam penyajian
laporan keuangan.
83
SAK ETAP
Disusun dengan mengadopsi IFRS for SME dengan modifikasi sesuai kondisi di
Indonesia dan dibuat lebih ringkas.
SAK ETAP masih memerlukan professional judgement namun tidak sebanyak untuk
PSAK IFRS.
Dalam beberapa hal tidak ada perubahan signifikan dibandingkan dengan PSAK
lama: contoh PSAK 16 (1994). Namun ada beberapa hal yang dimodifikasi dari
IFRS/IAS.
IFRS for SMEs, merupakan mini Full IFRS
Terdapat pengurangan opsi dan pengungkapan
Tidak terdapat pengakuan dan pengukuran yang berbeda dengan Full IFRS, kecuali
borrowing cost dibebankan langsung dan tidak dikapitalisasi, dan
terdapat pengaturan mengenai ekuitas
Target dari IFRS for SMEs adalah perusahaan menengah ke bawah.
Merupakan standar yang berdiri sendiri secara keseluruhan (stand alone)
84
ISI SAK ETAP
BAB ISI BAB ISI
1 Ruang Lingkup 16 Aset Tidak Berwujud
2 Konsep dan Prinsip Pervasive 17 Sewa
3 Penyajian Laporan Keuangan 18 Kewajiban Diestimasi dan Kontijensi
4 Neraca 19 Ekuitas
5 Laporan Laba Rugi 20 Pendapatan
6 Laporan Perubahan Ekuitas 21 Biaya Pinjaman
7 Laporan Arus Kas 22 Penurunan Nilai Aset
8 Catatan atas Laporan Keuangan 23 Imbalan Kerja
9 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan 24 Pajak Penghasilan
Akuntansi dan Koreksi Kesalahan
10 Investasi pada Efek Tertentu 25 Mata Uang Pelaporam
11 Persediaan 26 Transaksi dalam Mata Uang Asing
12 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas Anak 27 Peristiwa setalah Akhir Periode Pelaporan
13 Investasi pada Joint Venture 28 Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa
14 Properti Investasi 29 Ketentuan Transisi
15 Aset Tetap 30 Tanggal Efektif
Daftar Istilah
85
Ruang lingkup
SAK ETAP, dimaksudkan untuk digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik (ETAP), yaitu entitas yang:
Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna
eksternal
Entitas dengan akuntabilitas publik signifikan
Telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau sedang dalam proses
pengajuan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain
untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau
Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar
masyarakat, seperti bank, entitas asuransi,pialang dan atau pedagang
efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.
Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan SAK
ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan SAK
ETAP. Contoh: Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
86
PPL - IAPI
Perbedaan Pokok PSAK dan SAK ETAP
87
PPL - IAPI
Rerangka konseptual
KDPPLK SAK ETAP
Tujuan laporan keuangan Sama
88
Penyajian Laporan Keuangan
SAK UMUM SAK ETAP
Kepatuhan terhadap SAK Kepatuhan terhadap SAK ETAP
Pengungkapan atas PSAK misleading
89
PPL - IAPI
Penyajian Laporan Keuangan (2)
SAK UMUM SAK ETAP
Neraca Neraca
Pos minimal yang disajikan banyak Pos minimal yang disajikan lebih sedikit
Urutan penyajian Sama
Pengungkapan banyak Pengungkapan lebih sederhana
90
PPL - IAPI
Penyajian Laporan Keuangan (3)
SAK UMUM SAK ETAP
Laporan perubahan ekuitas Laporan perubahan ekuitas
Pos minimal Pos minimal lebih sedikit
Pengungkapan distribusi dividen dan Tidak ada
dividen per saham
Tidak diperkenankan Laporan perubahan ekuitas dan saldo
laba dapat menggantikan lap laba rugi
dan lap perubahan ekuitas
Laporan arus kas Laporan arus kas
Arus kas operasi disajikan dengan metode Arus kas operasi disajikan dengan
langsung atau tidak langsung metode tidak langsung
Arus kas valas, bunga & dividen, pajak Arus kas bunga & dividen, pajak
penghasilan, investasi pada entitas anak, penghasilan, dan transaksi nonkas
ventura bersama & entitas asosiasi,
perubahan kepemilikan, dan transaksi
nonkas
Kas yang dibatasi Tidak ada
91
Penyajian Laporan Keuangan (4)
SAK UMUM SAK ETAP
Catatan atas laporan keuangan Catatan atas laporan keuangan
Kebijakan akuntansi Kebijakan akuntansi
Sumber estimasi ketidakpastian Sumber estimasi ketidakpastian
Modal
Dividen dan informasi umum
entitas
92
PPL - IAPI
Laporan Keuangan Konsolidasian
SAK UMUM SAK ETAP
Laporan keuangan konsolidasian Tidak menyusun laporan keuangan
konsolidasian
93
PPL - IAPI
Kebijakan Akuntansi, Estimasi Akuntansi dan Kesalahan
Kesalahan Sama
94
Instrumen Keuangan
SAK UMUM SAK ETAP
95
PPL - IAPI
Persediaan
SAK UMUM SAK ETAP
96
PPL - IAPI
Investasi pada Entitas Asosiasi
SAK UMUM SAK ETAP
Pengaruh signifikan Pengaruh signifikan
Faktor kuantitatif dan kualitatif Faktor kuantitatif
Hak suara potensial Tidak ada
97
Investasi pada Joint Venture
SAK UMUM SAK ETAP
Pengendalian bersama operasi Pengendalian bersama operasi
98
Investasi pada Entitas Anak
SAK UMUM SAK ETAP
Pengendalian, termasuk entitas Pengendalian, tidak mengatur entitas
bertujuan khusus bertujuan khusus
99
PPL - IAPI
Properti Investasi dan Aset Tetap
SAK UMUM SAK ETAP
100
Aset Tidak Berwujud
SAK UMUM SAK ETAP
101
PPL - IAPI
Sewa
SAK UMUM SAK ETAP
Perjanjian sewa dan perjanjian mengandung sewa Perjanjian sewa
Klasifikasi sewa: indikator dan situasi yang Klasifikasi sewa: indikator yang tidak
memerlukan judgment. perlu judgment:
Sewa modal jika terjadi perpindahan risiko dan pengalihan aset
manfaat. opsi beli
min 75% umur ekonomis
min 90% nilai wajar
aset bersifat khusus)
Jual dan sewa-balik (sale and leaseback) Tidak ada
Sewa dan sewa lanjut (lease and sublease) Tidak ada
102
PPL - IAPI
Kewajiban Diestimasi (Provisi) dan Kontinjensi, Ekuitas, dan
Pendapatan
Ekuitas Sama
103
Biaya Pinjaman dan Penurunan Nilai
Imbalan kerja jangka panjang lainnya Imbalan kerja jangka panjang lainnya
Pesangon pemutusan kerja Pesangong pemutusan kerja
Imbalan berbasis saham Tidak ada
105
PPL - IAPI
Pajak Penghasilan
106
PPL - IAPI
Mata Uang Pelaporan dan Transaksi Valas
Transaksi valas: kurs tanggal transaksi Transaksi valas: kurs rata-rata bulanan
(mingguan)
107
PPL - IAPI
Soal 1
108
Soal 2
A
Soal 3
A
Soal 4
B
Soal 6
A
Soal 10
1 2
3 4
PSAK 102 Akuntansi Murabahah
Karakterstik
Proses pengadaan barang murabahah (aktiva murabahah) harus dilakukan oleh penjual
Jika penjual hendak mewakilkan kepada nasabah (wakalah) untuk membeli barang dari
pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang menjadi milik
penjual
Cara Pembayaran dapat dilakukan tunai atau tangguh
Murabahah tangguh, pembayaran dilakukan secara tangguh.
Jika pembeli melunasi tepat waktu atau lebih cepat dari periode yang telah ditetapkan,
maka penjual boleh memberikan potongan. Tetapi, besarnya potongan ini tidak boleh
diperjanjikan diawal akad.
Apabila pembeli tidak dapat membayar utangnya sesuai dengan waktu yang ditetapkan,
pembeli tidak boleh didenda atas keterlambatan Kecuali pembeli tersebut tidak
membayar karena lalai.
Apabila pembeli mengalami kesulitan keuangan, maka penjual hendaknya memberi
keringanan
Sebaiknya, penjualan tidak tunai (tangguh) dibuatkan kontrak/perjanjiannya
secara tertulis dan dihadiri saksi-saksi.
Untuk menghindari resiko, penjual dapat meminta jaminan.
PSAK 102 Akuntansi Murabahah
Jenis
1.Murabahah dengan pesanan;
Dalam murabahah jenis ini, penjual melakukan pembelian barang
setelah ada pemesanan dari pembeli. Murabahah dengan pesanan
dapat bersifat mengikat atau tidak mengikat pembeli untuk membeli
barang yang dipesannya. Kalau bersifat mengikat berarti pembeli
harus membeli barang yang dipesannya dan tidak dapat membatalkan
pesanannya.
2. Murabahah tanpa pesanan;
murabahah jenis ini bersifat tidak mengikat dan pembeli dapat
membatalkan akad pembelian.
Rukun jual beli
Pelaku terdiri dari pembeli dan penjual
Obyek jual beli berupa barang yang diperjualbelikan
Ijab kabul /serah terima
Mudharabah
Secara bahasa:
dharaba yang berarti bepergian untuk berusaha
Secara istilah
Akad kerjasama usaha antara pemilik dana (shahibul maal) dan
pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha,
dimana laba dibagi atas dasar nisbah bagi hasil menurut
kesepakatan kedua belah pihak;
sedangkan bila terjadi kerugian akan ditanggung oleh pemilik
dana kecuali disebabkan oleh kelalaian pengelola dana
127
Akad Mudharabah Dasar
128
Definisi Mudharabah
129
Mudharabah pada Bank
130
Jenis Mudharabah
Mudharabah bebas
Mudharabah Mudharib dibebaskan mengelola
Mutlaqah modal mudharabah
Mudharabah terikat
Mudharabah Mudharib diberi batasan2 dalam
Mudqayyadah mengelola modal mudharabah
131
Ketentuan Nisbah Mudharabah
132
Definisi Musyarakah
Secara bahasa: syirkah
Berarti: serikat/partnership
Secara istilah
Akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu,
dimana masing-masing pihak memberi kontribusi dana dan kerja
dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan
sedangkan kerugian berdasarkan porsi kontribusi dana.
133
Skema Akad Musyarakah
134
Jenis Musyarakah
Salam
Akad jual beli barang pesanan (muslam fiih) dengan pengiriman di kemudian hari
oleh penjual (muslam illaihi) dan pelunasannya dilakukan oleh pembeli (al
muslam) pada saat akad disepakati sesuai dengan syarat-syarat tertentu.
Salam Paralel
Salam paralel, artinya melaksanakan dua transaksi bai salam yaitu antara pemesan
dan penjual dan antara penjual dengan pemasok (supplier) atau pihak ketiga
lainnya secara simultan.
Beberapa ulama kontemporer melarang transaksi salam paralel terutama jika
perdagangan dan transaksi semacam itu dilakukan secara terus menerus.
Hal demikian dapat menjurus kepada riba. Paralel salam dibolehkan asalkan eksekusi
kontrak salam kedua tidak tergantung pada eksekusi kontrak yang pertama.
Karakteristik Akad Salam
Pembayaran Pembayaran
Harus dalam bentuk kas dan Harus dalam bentuk kas
tidak boleh berupa Maliki: Boleh dalam bentuk
penghapusan utang penjual benefit
Jumhur: Tidak boleh dalam
bentuk penghapusan utang
milik penjual
Pembeli Penjual
Ilustrasi Salam Paralel
1 2
3 Bank sebagai 4
Pembeli &
Penjual Penjual Pembeli
Perbandingan Murabahah, Salam, Istishna
Secara istilah
akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang atau
jasa, dalam waktu tertentu dengan pembayaran upah sewa
(ujrah), tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas
barang itu sendiri
146
Definisi Ijarah
Pembayaran Sewa
Barang
147
Jenis Ijarah
Ijarah biasa
Ada Pemilik Aset dan Penyewa
Ijarah Ada Ujrah
148
Soal 1
Menurut PSAK 101, bagi hasil untuk pemilik dana akan disajikan
dalam laporan keuangan, .
A. Laporan Posisi Keuangan
B. Laporan Laba Rugi
C. Laporan Arus Kas
D. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan
B
Soal 2
A
Soal 3
Pernyataan:
1) Akad salam sering digunakan untuk produk pertanian, sedangkan istisna
untuk konstruksi
2) Pembayaran salam harus secara tunai di awal akad, sedangkan istisna
dapat dilakukan secara cicilan
3) Penyerahan barang salam di awal akad, sedangkan istisna di kemudian
hari.
4) Salam merupakan akad jual beli, istisna merupakan akad bagi hasil.
Manakah dari pernyataan yang benar mengenai perbedaan salam dan
istisna
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3 A
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
Soal 6
154
Soal 7
155
Soal 8
156
Soal 9
157
Soal 10
158
CA REVIEW
PKP Pertemuan 5
KOMBINASI BISNIS, KONSOLIDASI DAN
PENGATURAN BERSAMA
PSAK 22 : Kombinasi Bisnis
IFRS 3- Business Combination
5
PSAK 22 dan IFRS 3R Business Combination
Under common
Ruang Lingkup Ventura bersama
162
Prinsip dalam PSAK 22 / IFRS R3
Elemen yang
dikeluarkan
Goodwill
Imbalan diberikan
Bisnis adalah suatu rangkaian terpadu dari kegiatan dan aset yang mampu
diadakan dan dikelola dengan tujuan memberikan hasil dalam bentuk
dividen, biaya yang lebih rendah, atau manfaat ekonomi lainnya secara
langsung kepada investor atau pemilik, anggota, atau peserta lainnya.
164
Pengendalian PSAK 4
166
Goodwill (32)
Pihak pengakuisisi mengakui goodwill pada tanggal akuisisi yang diukur
sebagai selisih lebih (a) atas (b) :
a) nilai agregat dari:
i. Imbalan yang dialihkan nilai wajar tanggal akuisisi (37);
ii. Kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi; dan
iii. untuk kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap (41 dan 42),
nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya
dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi.
b) selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang
diambil-alih pada tanggal akuisisi
168
Pengungkapan
169
Ilustrasi Penggabungan usaha
PT. Induk mengakuisi 80% saham PT. Anak. Aset yang diserahkan untuk
akuisisi 1.200.000. Non pengendali 20%. Nilai buku Ekuitas PT. Anak pada
(1/1/20x1): 1.000.000). Dalam akuisisi terdapat perbedaan nilai buku dengan
nilai wajar 300.000 untuk tanah 200.000 dan gedung 100.000 (10thn).
Laba Anak selama tahun tersebut 200.000, dividen yang dibagikan 100.000
Induk Anak Induk Anak
Aset lancar 3.200.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.500.000 Ekuitas 6.000.000 1.000.000
8.200.000 2.000.000 8.200.000 2.000.000
Konsolidasi Konsolidasi
Aset lancar 2.500.000 Liabilitas 3.200.000 Knsl Knsl
Aset tidak lancar 6.800.000 Ekuitas 6.000.000 AL 2.500 L 3.200
Goodwill 160.000 Non pengendali 260.000 ATL 6.800 E 6.000
9.460.000 9.460.000 GW 200 NP 300
9.500 9.500
Knsl Knsl
AL 2.500 L 3.200 Goowill parent Goowill parent & NCI
172
Ilustrasi Penggabungan Usaha Bertahap
Entitas A sebelumnya memiliki entitas B sebesar 20% dengan nilai 320 juta.
Nilai buku entitas B total sebesar 1.500 juta.
Entitas A membeli tambahan saham entitas B sebanyak 60% dengan harga
1.200. Nilai wajar aset B saat akuisisi sebesar 1.800.
Eksposure
Kekuasaan Pengendalian
atas hasil
Kemampuan
Komponen Pengendalian
C memiliki 45% hak suara D; sisa 55% hak suara D dimiliki oleh dua pihak lain
(masingmasing memiliki 26%) dan 3% dimiliki oleh tiga pihak lain yang
masingmasing memegang 1%.
C tidak memiliki kekuasaan atas D, karena jika dua pihak yang memiliki
masingmasing 26% bersamas-ama dapat mencegah pihak C untuk mengambil
keputusan terkait aktivitas relevan.
Contoh
E memiliki 45% hak suara F; sisa 55% hak suara F dimiliki secara tersebar oleh 11
pemegang saham yang masing-masing memiliki 5%.
Ukuran kepemilikan hak suara E dan penyebaran hak suara lain tidak secara
konklusif menentukan apakah E memiliki kekuasaan atas F. Fakta dan keadaan
lain harus dipertimbangkan untuk menentukan apakah E memiliki kekuasaan
atas F
C memiliki 40% hak suara D; sisa 55% hak suara D dimiliki oleh G sebesar 15%
dana pesiun perusahaan dan lainnya pihak lain yang masingmasing memegang <
1%.
C memiliki kekuasaan atas D, karena dana pernsiun tidak mungkin memiliki
kepututasn yang berbeda dengan perusahaan, sehingga secara defacto entitas C
mengendalikan D
Persyaratan Akuntansi
Saham / Aset
Nilai investasi diterima (pembayaran)
SELISIH
tercatat Nilai wajar investasi
tersisa
182
Hubungan Keagenan
Hal- hal yang dipertimbangkan dalam menentukan apakah manajer investasi/aset adalah agen:
a) ruang lingkup wewenang pengambilan keputusannya atas investee.
b) hak yang dimiliki pihak lain.
c) remunerasi yang menjadi haknya sesuai dengan perjanjian remunerasi.
d) eksposur pengambil keputusan terhadap variabilitas imbal hasil yang berasal dari
kepentingan lain yang dimilikinya dalam investee.
Pembobotan berbeda diterapkan untuk setiap faktor berdasarkan fakta dan keadaan tertentu.
Pengeculian Konsolidasi
Entitas investasi dikecualikan dari konsolidasi
Entitas investasi adalah entitas yang:
a) memperoleh dana dengan tujuan jasa manajemen investasi;
b) tujuan bisnisnya untuk menginvestasikan dana yang semata-mata
untuk memperoleh imbal hasil dari kenaikan nilai modal,
penghasilan investasi, atau keduanya; dan
c) mengukur dan mengevaluasi pada nilai wajar.
Karakteristik khusus entitas yang harus dipertimbangkan entitas dalam menaksir apakah
dirinya merupakan entitas investasi atau bukan, yaitu:
a) Memiliki lebih dari satu investasi;
b) Memiliki lebih dari satu investor ;
c) Memiliki investor yang bukan merupakan pihak-pihak berelasi dari entitas; dan
d) Memiliki bagian kepemilikan dalam bentuk ekuitas atau kepentingan serupa.
Eliminasi
Investasi
Akun investasi dieliminasi dengan ekuitas entitas anak
Jika kepemilikan pada entitas anak tidak 100% akan muncul
kepentingan non pengendali.
Perbedaan nilai wajar dan nilai buku harus diperhitungkan dalam
konsolidasi (nilai wajar yang dikonsolidasi)
Goodwiil muncul jika nilai perolehan tidak sama dengan nilai wajar
Akun
Utang piutang yang muncul antara anak dan induk harus dihapuskan
Transaksi
Transaksi yang boleh diakui adalah transaksi kepada pihak ketiga,
transaksi anak dan induk harus dieliminasi
Eliminasi transaksi
Persediaan
Penjualan dan harga pokok penjualan
Jika barang belum terjual maka laba yang belum direalisasi harus
dikurangkan dari nilai inventory dan mempengaruhi laba yang telah
diakui.
Aset tetap
Pada tahun terjadi transaksi tidak boleh diakui keuntungan/kerugian
dari transaksi tersebut
Laba yang ada dalam aset tersebut harus dieliminasi
Nilai penyusutan akan disesuaikan
Obligasi
Obligasi hanya boleh diakui sebesar obligasi pada pihak eksternal.
Pendapatan / beban bunga harus dieliminasi
Laba yang belum direalisasikan
191
Pengaruh signifikan
Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam
keputusan kebijakan keuangan dan operasional suatu aktivitas ekonomi,
tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan
tersebut
Indikasi kuantitatif Indikasi kualitatif
Hak suara 20% dianggap Keterwakilan dalam dewan direksi dan
memiliki pengaruh komisaris atau organ setara
signifikan, kecuali dapat Partisipasi proses pembuatan kebijakan,
dibuktikan sebaliknya termasuk dividen dan distribusi lain
Hak suara <20% dianggap Transaksi material investor dengan
tidak memiliki pengaruh investee
signifikan, kecuali dapat Pertukaran personel manajerial
dibuktikan sebaliknya
Penyediaan informasi teknis pokok
Mempertimbangkan hak suara potensial
192
Penerapan Metode Ekuitas
Entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh
signifikan atas investee mencatat investasinya pada entitas
investasi atau ventura bersama dengan menggunakan metode
ekuitas, kecuali jika investasi tersebut memenuhi syarat
pengecualian penerapan metode ekuitas
193
Metode Ekuitas
194
Penghentian Metode Ekuitas
195
Prosedur Metode Ekuitas
Penyesuaian atas bagian laba dan penghasilan komprehensif
lain.
Keuntungan atas transaksi hulu dan hilir harus dieliminasi.
Hulu dieliminasi penuh, hilir dieliminasi sebesar bagiannya.
Selisih antara harga perolehan dan nilai wajar aset neto
goodwill
Selisih lebih harga nilai wajar terhadap biaya perolehan
investasi penghasilan dalam menentukan bagian entitas
atas laba rugi pada periode investasi diperoleh.
Penyesuaian nilai entitas atas laba rugi entitas asosiasi atau
ventura bersama setalah perolehan dilakukan untuk untuk
rugi penurunan nilai yang diakui entitas aosiasi
196
Laporan keuangan investee
Laporan keuangan perusahaan asosiasi dan ventura bersama
yang tersedia digunakan untuk menerapkan metode ekuitas.
Jika berbeda maka dibuat LK dengan periode yang sama,
kecuali tidak praktis
Jika tanggal pelaporan tersebut berbeda, maka penyesuaian
dilakukan terhadap transaksi dan peristiwa yang signifikan
yang terjadi antara lap investee dan investor. Perbedaan tidak
boleh lebih 3 bulan. Panjang periode pelaporan adalah sama.
Laporan keuangan investor disusun dengan menggunakan
kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa
dalam keadaan serupa.
197
Investee merugi
198
Rugi Penurunan Nilai
199
Contoh
Pada 1 Januari 2012, PT Aneka membeli 30% saham berhak suara PT
Merapi sebesar Rp4.000 milyar dengan laba rugi untuk tahun 2012 sd 2015
200
Metode Ekuitas
Pada 1 Desember dibeli investasi sebesar 500.000 yang merupakan 25%
kepemilikan pada PT. Mutiara. Pada 31 Desember Mutiara melaporkan
adanya laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan sebesar 200,000. dan
penghasilan komprehensif lain 40.000. dan membagikan dividen 150.0000
201
Kehilangan Pengaruh Signifikan
Pada 31 Desember 2015 Entitas menjual 20% kepemilikan pada PT. Intan
dengan harga 4.000. Kepemilikan sebelum dilakukan penjualan 30%, saldo
investasi sebelum dilakukan penjualan besar 3.000. Saldo penghasilan
komprehensif terkait dengan investasi ini 500
204
Penyusunan LK Tersendiri
LK keuangan tersendiri disusun sesuai dengan SAK yang berlaku
kecuali yang diatur dalam ketentuan khusus.
Jika entitas induk menyusun LK tersendiri, maka entitas induk
mencatat investasi pada entitas anak, ventura bersama dan entitas
asosiasi pada (Par 10):
Biaya perolehan atau
Sesuai PSAK 55: Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran
Entitas induk menerapkan akuntansi yang sama untuk setiap
kategori investasi.
Jika investasi akan dijual PSAK 58: Aset tidak lancar yang dimiliki
untuk dijual dan operasi dihentikan.
Pengukuran investasi yang dicatat sesuai PSAK 55 tidak berubah.
Entitas Induk mengakui dividen dari entitas anak, ventura
bersama, atau entitas asosiasi pada laba rugi dalam laporan
keuangan tersendiri ketika hak menerima dividen ditetapkan.
205
PSAK 66
PENGATURAN BERSAMA
Jenis dan Klasifikasi Pengaturan Bersama
207
Jenis dan Klasifikasi Pengaturan Bersama
208
Pengaturan Bersama PSAK 66
209
Soal 1
D
Soal 2
B
Soal 8
221
Definisi
Mata uang mata uang yang digunakan dalam
penyajian penyajian laporan keuangan
222
Pertimbangan MU Fungsional
paling mempengaruhi harga jual (seringkali menjadi mata uang dimana harga jual untuk
barang dan jasa didenominasikan dan diselesaikan); dan
dari suatu negara yang kekuatan persaingan dan perundang-undangannya sebagian besar
menentukan harga jual dari barang dan jasanya
mempengaruhi biaya tenaga kerja, bahan baku, dan biaya lain dari pengadaan barang
atau jasa (biaya didenominasikan dan diselesaikan
mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan (antara lain penerbitan instrumen
utang dan instrumen ekuitas) dihasilkan
mata uang dalam mana penerimaan dari aktivitas operasi pada umumnya ditahan
223
Pos Moneter
hak untuk menerima (atau kewajiban
Fitur utama pos untuk menyerahkan) suatu jumlah
moneter unit mata uang yang tetap atau
dapat ditentukan
226
Penerapan Pengakuan Awal
pos nonmoneter yang diukur pada nilai wajar, dalam mata uang
asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai
wajar ditentukan
228
Penerapan - Aset Tetap
Nilai wajar
jika jumlahnya dijabarkan
Aset tetap ditentukan kedalam
diukur dengan: dalam mata mata uang
Biaya uang asing fusional
historis
229
Selisih Kurs
Selisih kurs yang timbul pada penyelesaian pos moneter atau pada
proses penjabaran pos moneter pada kurs yang berbeda dari kurs
pada saat pos moneter tersebut dijabarkan, pada pengakuan awal
selama periode atau pada periode laporan keuangan sebelumnya,
diakui dalam laba atau rugi dalam periode pada saat terjadinya,
kecuali sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 32.
230
Penjabaran Mata Uang Pelaporan
pendapatan dan beban untuk setiap laporan laba rugi komprehensif atau
laporan laba rugi terpisah yang disajikan (yaitu termasuk komparatif)
harus dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi
semua hasil dari selisih nilai tukar harus diakui dalam pendapatan
komprehensif lain
231
Soal 1
239
Pengakuan
Kriteria Pengakuan sama dengan PSAK 16
Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan. Biaya transaksi
termasuk dalam pengukuran awal tersebut.
Biaya perolehan awal hak atas properti yang dikuasai dengan cara sewa dan
dikelompokkan sebagai properti investasi yang harus dicatat sebagai sewa
pembiayaan seperti diatur paragraf16 daiam PSAK 30. Sewa,dalam hal ini harus
diakui pada jumlah mana yang lebih rendah antara nilai wajar dan nilai kini dari
Pemb ayaran sewa minimum. Jumlah.yang setara harus diakui sebagai kewajiban
sesuai dengan ketentuan paragraf yang sama.
Biaya perolehan awal hak atas properti yang dikuasai secara sewa dan
dikelompokkan sebagai properti investasi mengacu pada PSAK 30 Sewa, dimana
aset diakui pada jumlah mana yang lebih rendah antara:
Nilai wajar properti, dan
Nilai kini dari pembayaran sewa minimum.
240
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
241
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Fair Value Model
242
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Perubahan nilai wajar diakui dalam Perubahan nilai wajar diakui dalam
laporan laba rugi pada periode laporan laba rugi atau ekuitas.
terjadinya.
243
Transfer
Transfer ke, atau dari properti invetasi dapat dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat
perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan:
245
Penurunan nilai
246
SEWA PSAK 30
3
Akuntansi Sewa PSAK 30
PSAK 30 (Revisi 2011)
Sewa adalah suatu perjanjian dimana lessor
memberikan hak kepada lessee untuk menggunakan
suatu aset selama periode waktu yang disepakati.
Awal Sewa (Inception of the lease) adalah tanggal yang lebih awal
antara tanggal perjanjian sewa dan tanggal pihak-pihak menyatakan
komitmen terhadap ketentuan pokok sewa.
Awal Masa Sewa (commencement of the lease term) adalah tanggal
saat lessee mulai berhak menggunakan aset sewaan.
Klasifikasi Sewa
Lease = Sewa
Sewa Pembiayaan (Finance Lease) adalah sewa yang
mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan suatu aset. Hak milik pada
akhirnya dapat dialihkan, dapat juga tidak dialihkan (par. 8)
Sewa Operasi (Operating Lease) adalah sewa yang tidak
mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan aset (par. 8)
Akumulasi
Penyusutan
Carrying dan Akumulasi
Nilai Aset Rugi
Amount
Penurunan
Nilai
Recovered through
Nilai Wajar dikurangi
Biaya Pelepasan sale
Recoverable
Amount
Nilai tertinggi
Recovered through
use
Nilai Pakai
254
Identifikasi Aset yang Mungkin Mengalami Penurunan Nilai Aset
PSAK 48 par 12
Informasi minimum yang dipertimbangkan
255
Pengukuran Jumlah Terpulihkan
Fair Value Less Costs to Sell dan Nilai pakai (Value in Use)
256
Pengukuran Jumlah Terpulihkan
Nilai wajar dikurangi biaya pelepasan (Fair Value Less Costs to Sell)
Bukti Terbaik
harga dalam suatu perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam
suatu transaksi antara pihak-pihak yang independen, disesuaikan dengan
biaya tambahan yang dapat dikaitkan secara langsung dengan pelepasan aset.
Apabila tidak terdapat perjanjian penjualan yang mengikat namun aset
diperdagangkan di pasar aktif
Berdasarkan harga pasar aset dikurangi biaya pelepasan aset tersebut.
Apabila tidak terdapat perjanjian penjualan yang mengikat dan tidak ada pasar
aktif untuk aset
Berdasarkan pada informasi terbaik yang ada untuk menggambarkan jumlah
yang dapat diperoleh entitas, pada akhir periode pelaporan, dari pelepasan
aset pada nilai wajar dikurangi biaya pelepasan
257
Pengukuran Jumlah Terpulihkan
Nilai sekarang dari taksiran arus kas yang diharapkan akan diterima atau unit
penghasil kas
258
Pengukuran Jumlah Terpulihkan
PSAK 48
Par 31
259
Pengukuran Jumlah Terpulihkan
Hambatan proyeksi arus kas: Basis untuk mengestimasi arus
kas masa depan
1. Didasarkan pada asumsi yang masuk akal dan didukung oleh fakta atau teori.
2. Didasarkan pada anggaran keuangan yang terbaru dan telah disahkan oleh
manajemen.
3. Tidak memasukkan komponen arus kas masa depan yang berasal dari
restrukturisasi.
4. Pendasaran kepada anggaran hanya meliputi periode 5 tahun, kecuali jika periode
yang lebih lama dapat dijustifikasi.
5. Periode setelah anggaran hanya dapat menggunakan tingkat yang tetap atau
menurun, kecuali jika tingkat yang naik dapat dijustifikasi.
6. Tingkat pertumbuhan yang digunakan dalam proyeksi ekstrapolasi tidak dapat
melebihi rata-rata jangka panjang pertumbuhan untuk produk, industri, atau negara
tempat entitas beroperasi atau pasar dimana aset tersebut digunakan, kecuali jika
tingkat yang lebih tinggi dapat dijustifikasi.
260
Pengakuan Rugi Penurunan Nilai
261
Ilustrasi Penurunan Nilai 1
Contoh: Misalkan PT Anggrek melakukan uji penurunan nilai terhadap peralatan yang
dimilikinya. Nilai tercatat dari peralatan sebesar Rp 400 juta, nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual Rp360 juta dan nilai pakainyaRp 410 juta.
Tidak ada
penurunan nilai
262
Ilustrasi Penurunan Nilai 2
Contoh: Misalkan infromasi PT Mawar yang tersedia sama kecuali nilai
pakai dari peralatan sebesar Rp 350 juta.
Dr. Kerugian Penurunan Nilai Rp 40 juta
Rp20 juta Rugi Penurunan Nilai
Cr. Akulumasi Depresiasi Peralatan Rp 40 juta
Illustration 11-15
Rp 400 juta Rp 360 juta
263
Kasus
264
Kasus: Penurunan Nilai
Contoh
Recoverable Carrying
amount amount Impairment loss
Tanah, pada nilai wajar Rp 320 juta Rp 380 juta Rp 60 juta
Aset Tak Berwujud, pada biaya Rp 890 juta Rp 860 juta -
teramortisasi
Mesin, setelah didepresiasikan Rp 21 juta Rp 27 juta Rp 6 juta
266
Kasus 2: Unit Penghasil Kas
Example
PT Melati melakukan reviu penurunan nilai dari UPK X pada tahun 2011,
berikut ini aset yang dimiliki oleh PT Melati:
Nilai Tercatat
Goodwill Rp100 juta
PPE, setelah didepresiasi 300 juta
Aset Tak Berwujud, pada nilai amortisasinya 200 juta
Properti Investasi, setelah didepresiasi 250 juta
Aset Keuangan, pada nilai wajar 107 juta
Persediaan, at cost 50 juta
Piutang Dagang 130 juta
Total Rp 1137 juta
Setelah reviu penurunan nilai, PT Melati menemukan fakta bahwa nilai yang
dapat dipulihkan atas UPK X senilai Rp800 juta termasuk properti investasi
senilai Rp200 juta.
Hitunglah kerugian penurunan dan alokasikan ke masing-masing aset.
267
Kasus 2: Unit Penghasil Kas
Example
Carrying Carrying
amount after Allocated amount after
impairment loss impairment loss impairment loss
Kemudian, sisa kerugian dialokasikan pada aset tidak lancar pro rata
terhadap nilai tercatat dari aset tidak lancar tersebut.
268
Pembalikan Rugi Penurunan Nilai
269
CA REVIEW
Pelaporan Korporat Pertemuan 8
IMBALAN KERJA
Ruang Lingkup
Imbalan Kerja
Imbalan Kerja
Imbalan Kerja Imbalan Paska
Pesangon Jangka Panjang
Jangka Pendek Kerja
Lainnya
Kewajiban konstruktif :
berdasarkan praktik baku masa lalu, dan
menimbulkan ekspektasi kuat bahwa entitas
akan melaksanakan tanggung jawab tersebut.
272
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Diakui saat
pekerja telah Liabilitas jangka pendek sebagai:
memberi jasa
Liabilitas setelah dikurangi yang
telah dibayar, beban dibayar dimuka
jika terjadi kelebihan pembayaran
275
Program Bagi Laba dan Bonus
Tunjangan
purnakarya
Imbalan pascakerja
Imbalan pascakerja
lain
Iuran pasti
bergantung pada
Program imbalan substansi
pascakerja ekonomis dari
Imbalan pasti setiap program
Imbalan Paska Kerja
Defined
Contribution DEFINED VOLATILE
Plans
RISK LIMIT
Defined
VOLATILE DEFINED
Benefit Plans
RISK LIMIT
279
Jenis Program
283
Program Manfaat Pasti
284
Program Manfaat Pasti
Faktor-faktor:
Biaya Jasa:
Biaya Jasa Kini
Biaya Jasa Lalu
Nilai Kini Kewajiban
Keuntungan (kerugian) atas
Imbalan Pasti (NKKIP)
Penyelesaiaan
Biaya Bunga
Remeasurement (Keuntungan
dan kerugian aktuarial)
Pendapatan Bunga
Iuran atau Penarikan Nilai Wajar Aset Program
Remeasurement (Keuntungan (NWAP)
dan kerugian aktuarial)
Laporan Posisi Keuangan
Bunga netto
288
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya
289
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya
290
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya
291
Pesangon
292
Pesangon
Pengukuran
Entitas harus mengukur pesangon pada saat pengakuan awal, dan harus mengukur
dan mengakui perubahan selanjutnya, sesuai dengan sifat imbalan kerja, dengan
ketentuan bahwa jika pesangon merupakan sebuah peningkatan pada imbalan
pasca kerja, entitas menerapkan persyaratan imbalan pasca kerja. Sebaliknya
a) jika pesangon diharapkan akan diselesaikan seluruhnya sebelum dua belas
bulan setelah akhir periode pelaporan tahunan di mana pesangon diakui,
entitas harus menerapkan persyaratan untuk imbalan kerja jangka pendek.
b) jika pesangon tidak diharapkan untuk dapat diselesaikan seluruhnya sebelum
dua belas bulan setelah akhir periode pelaporan tahunan, entitas harus
menerapkan persyaratan untuk imbalan kerja jangka panjang lainnya.
Pengungkapan
Imbalan kerja manajemen kunci
293
Ilustrasi 1
294
Ilustrasi 1
JURNAL UMUM MEMO
Pend Nilai Kini
Beban Kas Komprehensif Liabilitas Kewajiban Aset
Saldo awal (200.000) 200.000
Biaya jasa kini 30.000 (30.000)
Biaya bunga 20.000 (20.000)
Pendapatan bunga (20.000) 20.000
Iuran (24.000) 24.000
Imbalan 16.000 (16.000)
Rugi Aktuaria Liabiilitas 16.000 (16.000)
Rugi Aktuaria Aset Program 6.000 (6.000)
Amortisasi biaya jasa lalu
Kerugian (keuntung) akturial
Jml tahun berjalan 30.000 (24.000) 22.000 (28.000) (250.000) 222.000
Saldo Akhir 22.000
Kerugian
295
Jurnal
Beban pensiun 30.000
Pendapatan Komprehensif Lain 22.000
Kas 24.000
Liabilitas 28.000
Liabilitas
Nilai kini Kewajiban (250.000)
Aset Program 222.000
Net Liabilitas manfaat pensiun (28.000)
Ekuitas
Pendapatan komprehensif lain - kerugian 22.000
296
Ilustrasi 2
297
Ilustrasi 2
JURNAL UMUM MEMO
Pendapatan Keweajiban Aset
Beban Kas Komprehensif Liabilitas Program Program
Saldo awal 22.000 (28.000) (250.000) 222.000
Biaya jasa kini 34.000 (34.000)
Biaya bunga 25.000 (25.000)
Pendapatan bunga (22.200) 22.200
Iuran (26.000) 26.000
Imbalan 20.000 (20.000)
Penurunan (kenaikan) kewajiban (9.500) 9.500
Selisih aktuaria Aset Program (26.400) 26.400
Amortisasi biaya jasa lalu
Kerugian (keuntungan) akturial
36.800 (26.000) (35.900) 25.100
(14.900) (2.900) (279.500) 276.600
298
Jurnal
Beban pensiun 36.800
Liabilitas manfaat pensiun 25.100
Kas 26.000
Pendapatan Komprehensif Lain 35.900
Liabilitas
Nilai kini Kewajiban (279.500)
Aset Program 276.600
Net Liabilitas manfaat pensiun (2.900)
Ekuitas
Pendapatan komprehensif lain 14.900
299
Soal 1
300
Soal 2
Program iuran pasti adalah program dimana jumlah yang dibayarkan sebagai
manfaat purnakarya ditetapkan berdasarkan...
A. perhitungan formula tertentu yang biasanya didasarkan pada
penghasilan karyawan dan/atau masa kerja.
B. iuran ke suatu dana bersama pendapatan investasi selanjutnya.
C. kewajiban pemberian pesangon, perjanjian kompensasi yang
ditangguhkan (deferred compensation arrangements), tunjangan
cuti jangka panjang,pensiun dini tertentu atau program pemutusan
kontrak kerja.
D. nilai kini pembayaran yang diekspektasikan oleh program manfaat
purnakarya kepada karyawan masih bekerja dan yang sudah tidak
bekerja, dihitung berdasarkan jasa yang telah diberikan.
301
Soal 3
302
Soal 4
303
Soal 5
304
Soal 6
305
Soal 7
306
Soal 8
307
Soal 9
308
CA REVIEW
Pelaporan Korporat Pertemuan 9
Pendapatan, kebijakan dan estimasi
akuntansi dan kesalahan, dan pajak
penghasilan
PSAK 23 (R 2009): Pendapatan
IAS 18: Revenue
Definisi
arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari
Pendapatan aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk
tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak
berasal dari kontribusi pemilik.
311
Pengukuran
Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat
diterima
Diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima dan
dikurangi diskon atau rabat.
Perbedaan antara nilai wajar dengan nilai nominal dari barang/ jasa yang
diberikan merupakan pendapatan bunga
315
Penjualan Barang
Contoh
316
Penjualan Barang
Contoh
318
Penjualan Barang
Contoh
319
Penjualan Jasa
Hasil transaksi penjualan jasa dapat diestimasi secara andal
penjualan diakui dengan acuan tingkat penyelesaian transaksi pada
akhir periode pelaporan.
321
Penjualan Jasa
Metode estimasi:
a) Survei pekerjaan yang telah dilaksanakan
b)Jasa yang dilakukan hingga tanggal tertentu sebagai prosentase
dari total jasa yang dilakukan;
c) Proporsi biaya yang timbul hingga tanggal tertentu dibagi estimasi
total biaya.
Hanya biaya yang telah terjadi terkait jasa tersebut
Hanya biaya yang mencerminkan total biaya jasa tersebut
322
Penjualan Jasa
323
Bunga, Royalti dan Dividen
Jika manfaat ekonomi akan mengalir pada
entitas; dan
Dapat diukur dengan andal
324
Pengungkapan
Kebijakan akuntansi yang digunakan untuk pengakuan
pendapatan termasuk metode yang digunakan menentukan
penyelesaian transaksi penjualan jasa
325
PSAK 25
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi
Akuntansi, dan Kesalahan
IAS 18
Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates, and Error
Ruang Lingkup
Definisi:
Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar,
konvensi, peraturan dan praktik tertentu yang
diterapkan entitas dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan.
Akan mempengaruhi pengakuan,
pengukuran dan penyajian atas
elemen seperti aset, liabilitas, ekuitas,
pendapatan dan beban, pada laporan
keuangan.
Penetapan Kebijakan Akuntansi
1 Fakta tersebut.
Banyak hal yang mempengaruhi elemen LK yang tidak dapat diukur secara
akurat namun hanya dapat diestimasi karena ketidakpastian yang melekat
pada aktivitas bisnis.
b) Jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling awal, maka
menyajikan kembali saldo awal aset, laibilitas, dan ekuitas untuk
periode lalu sajian paling awal
PSAK 46
AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN
REVISI 2014
Perbedaan Pajak dan Akuntansi -1
PSAK Undang-Undang
AKUNTANSI PAJAK
PERBEDAAN
Permanen Temporer
BOOK TAX GAP/ DFFERENCE
Tax Planning atau
Tax Avoidance
Pajak Tangguhan:
Aset / Liabilitas
Beban/Pendapatan
Tujuan PSAK 46
345
Pengakuan pajak kini
Jumlah pajak kini, yang belum dibayar harus
diakui sebagai liabilitas.
Apabila jumlah pajak yang telah dibayar melebihi
jumlah pajak terutang, maka selisihnya, diakui
sebagai aset.
Manfaat dari rugi pajak yang dapat ditarik kembali
untuk memulihkan pajak kini dari periode
sebelumnya diakui sebagai aset.
Beban Pajak Kini
Pajak dibayar dimuka = pajak kini < jumlah yang
dibayarkan (PPh 28)
Utang pajak = pajak kini >jumlah yang dibayarkan
(PPh 29)
Kompensasi kerugian yang dapat digunakan
untuk memulihkan pajak = aset
346
Pajak kini
Pajak kini = semua pajak terutang atas
penghasilan yang diakui perusahaan pada peride
tersebut:
Pajak yang dibayarkan sesuai dengan SPT hanya atas
laba dari induk perusahaan
Pajak atas penghasilan yang dikenakan pajak final
Pajak atas anak perusahaan dan pajak atas dividen dari
inverstasi yang dicatat dengan metode ekuitas
Pajak yang telah dibayarkan namun menurut ketentuan
pajak tidak boleh sebagai kredit pajak pajak LN tidak
dapat dikreditkan
347
Pajak Tangguhan
Pada saat entitas memiliki Laba sebelum pajak > Penghasilan
kena pajak ada pengakuan pajak menurut akuntansi
sehingga diakui beban pajak tangguhan dan kewajiban pajak
tangguhan.
Pada saat entitas memiliki Laba sebelum pajak < Penghasilan
kena pajak pajak yang dibayarkan lebih besar daripada
laba menurut akuntansi sehingga diakui aset pajak tangguhan
dan manfaat pajak tangguhan.
Perusahaan memiliki kerugian dapat dikompensasikan di
masa mendatang manfaat tersebut diakui pada saat
kerugian tersebut terjadi Aset pajak tangguhan dan
manfaat pajak tangguhan.
Aset pajak tangguhan direview untuk memastikan bahwa
manfaat di masa mendatang akan diperoleh entitas
348
Penyajian
Saling hapus
Entitas melakuan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak
kini jika dan hanya jika, entitas:
Memiliki hak secara hukum untuk melakukan saling hapus jumlah yang
diakui; dan
Berniat untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset
dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Entitas melakukan saling hapus aset pajak tangguhan dan liabilitas
pajak tangguhan jika dan hanya jika:
entitas memiliki hak secara hukum untuk saling hapus aset pajak kini
terhadap liabilitas pajak kini; dan
aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak
penghasilan yang dikenakan oleh otoritas pajak atas entitas kena pajak
yang sama atau entitas kena pajak berbeda yang akan merelaisasikan
secara bersama
Beban Pajak Laba Rugi Aktivitas Normal
350
Ilustrasi Perbedaan Temporer Liabilitas 1
Ilustrasi: PT. Mitra melaporkan penghasilan sebesar 260.000 dan
beban sebesar 120.000 untuk tiga tahun periode usahanya. Untuk
tujuan pajak, penghasilan yang diterima sebesar 200.000, 300.000
dan 280.000.
356
ILUSTRASI nilai sisa
Depresiasi menurut akuntansi (12.000-2000)/5=2.000
AKUNTANSI
20X1 20X2 20X3 20X4 20X5 20X6 20X7
Pendapatan 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000
Keuntungan mesin 1.000
Bbn Operasi 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
Bbn Penyusutan 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
Total Beban 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 2.000 2.000
Laba sblm pajak 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 5.000 6.000
Beban Pajak (akt) 750 750 750 750 750 1.250 1.500
Laba setelah pajak 2.250 2.250 2.250 2.250 2.250 3.750 4.500
357
ILUSTRASI nilai sisa
Depresiasi menurut pajak 12.000/4=3.000
PAJAK
20X1 20X2 20X3 20X4 20X5 20X6 20X7
Pendapatan 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000
Keuntungan mesin 3.000
Bbn Operasi 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
Bbn Penyusutan 3.000 3.000 3.000 3.000
Total Beban 5.000 5.000 5.000 5.000 2.000 2.000 2.000
Penghasilan kena pajak 2.000 2.000 2.000 2.000 5.000 5.000 8.000
Pajak terutang 500 500 500 500 1.250 1.250 2.000
Penghasilan stlh pajak 1.500 1.500 1.500 1.500 3.750 3.750 6.000
358
ILUSTRASI nilai sisa
20X1 20X2 20X3 20X4 20X5 20X6 20X7
AKUNTANSI
Laba sblm pajak 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 5.000 6.000
Beban Pajak (akt) 750 750 750 750 750 1.250 1.500
PAJAK
Penghasilan kena pajak 2.000 2.000 2.000 2.000 5.000 5.000 8.000
Pajak terutang 500 500 500 500 1.250 1.250 2.000
Perbedaan
Perbedaan laba 1.000 1.000 1.000 1.000 -2.000 0 -2.000
Perbedaan pajak 250 250 250 250 -500 0 -500
Kewajiban pajak tangguhan 250 500 750 1.000 500 500 0
Beban pajak (L/R)
Beban pajak kini 500 500 500 500 1.250 1.250 2.000
Beban pajak tangguhan 250 250 250 250 -500 0 -500
Total beban pajak 750 750 750 750 750 1.250 1.500
359
ILUSTRASI
Jurnal yang dibuat pada saat 20X1 20X4
Beban pajak tangguhan 250
Liabilitas pajak tangguhan 250
Jurnal yang dibuat pada 20X5
Liabilitas pajak tangguhan 500
Beban pajak tangguhan 500
Jurnal yang dibuat pada 20X7
Liabilitas pajak tangguhan 500
Beban pajak tangguhan 500
Pada awal tahun 2005, liabilitas pajak tangguhan terakumulasi sebesar
1000.
Pada akhir tahun 2005, setelah depresiasi dicatat, perbedaan
direaliasasi 500, sehingga liabilitas pajak tangguhan nilainya 500
Perbedaan ini akan hilang pada saat aset tersebut terjual di tahun
2007. Pajak mengakui keuntungan 3.000 akuntansi 1.000
360
ILUSTRASI kerugian fiskal
Entitas A pada tahun 20x1 mengalami kerugian fiskal 8.000 (diasumsikan
kerugian akuntansi nilainya sama).
Pada 20x2 entitas laba 2.000, 20x3 laba 3.000 dan 20x4 laba sebesar 5.000.
Tidak terjadi perbedaan akuntansi dan pajak
361
ILUSTRASI kerugian fiskal
Tahun Jurnal
20X1 Aset pajak tangguhan 2.000
Manfaat pajak tangguhan (beban pajak) 2.000
20X2 Beban pajak tangguhan 500
Aset pajak tangguhan 500
20X3 Beban pajak tangguhan 750
Aset pajak tangguhan 750
20X4 Beban pajak tangguhan 750
Aset pajak tangguhan 750
Beban pajak kini 500
Utang pajak kini 500
362
Soal 1
363
Soal 2
Perusahaan memiliki kontrak penyediaan jasa dengan pelanggannya
untuk merawat sistem elektriknya. Pada tanggal 1 Oktober 2015
Perusahaan menyepakati kontrak berjangka waktu 4 tahun senilai
8.000.000 dengan pelanggan utamanya. Biaya yang terjadi selama
kontrak diperkirakan senilai 4.000.000.
Berdasarkan PSAK 23, berapakah pendapatan yang diakui oleh
perusahaan dalam laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2011?
A. 4.000.000
B. 500.000
C. 250.000 C
D. 8.000.000
364
Soal 3
B
Soal 5
PT Shofi menjual mesin dengan masa garansi 3 tahun. Diestimasikan liabilitas
garansi adalah sebesar Rp 1.050.000. Tarif pajak yang berlaku adalah 25%.
Pernyataan di bawah ini adalah benar adalah...
A. Beban garansi untuk tujuan pajak tidak boleh dibebankan
B. PT Shofi mengakui aset pajak tangguhan sebesar Rp 262.500
C. Beban pajak tangguhan yang diakui sebesar Rp 1.050.000
D. PT. Shofi mengakui liabilitas pajak tangguhan Rp 262.500
B
Soal 6
D
Soal 7
B
Soal 8
C
Soal 9
A
Soal 10
Jika sebuah perusahaan pad 2015 menderita rugi fiskal sebesar 300.000.000.
Pada tahun 2016 memperoleh laba fiskal sebesar 50.000.000 dan tahun 2017
laba fiskal 100.000.000. Pernyataan berikut yang benar jika tarif pajak 25%
adalah:
A. Tidak ada pengakuan aset pajak tangguhan karena termasuk perbedaan
permanen
B. Aset pajak tangguhan akan diakui sebesar 300.000.000 pada LK tahun
2015.
C. Aset pajak tangguhan akan disajikan pada 31 Desember 2016 sebesar
25.000.000
D. Aset pajak tangguhan akan disajikan pada 31 Desember 2017 sebesar
37.500.000
A
Soal 11
C
Soal 12
A
Soal 14
B
CA REVIEW
Pelaporan Korporat Pertemuan 11 & 12
Instrumen Keuangan
Instrumen Keuangan 50,55,60
Instrumen Keuangan
380
Klasifikasi Instrumen Keuangan
Liabilitas keuangan
Ekuitas
Kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah ikurangi
dengan seluruh kewajibannya
381
Instrumen Keuangan
setiap kontrak yang menambah nilai:
aset keuangan entitas , dan (disisi lain)
kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain.
Aset Keuangan Kewajiban Keuangan
Kas Kewajiban kontraktual:
Instrumen ekuitas yang diterbitkan untuk menyerahkan kas atau aset
entitas lain keuangan lain kepada entitas lain;
Hak kontraktual:
untuk menerima kas atau aset atau
keuangan lainnya dari entitas lain; untuk mempertukarkan aset
atau keuangan atau kewajiban keuangan
untuk mempertukarkan aset dengan entitas lain dengan kondisi
keuangan dengan entitas lain yang berpotensi tidak
dengan kondisi berpotensi untung; menguntungkan entitas;
atau kontrak yang akan atau mungkin
Kontrak yang akan diselesaikan diselesaikan dengan menggunakan
dengan penerbitan instrumen ekuitas instrumen ekuitas yang diterbitkan
entitas
nonderivatif entitas dan merupakan suatu:
derivatif non derivatif; atau
derivatif
382
Jenis Instrumen Keuangan
Instrumen Keuangan
Aset Keuangan
yang diukur pada Liabilitas Instrumen Derivatif Atas Nilai Wajar
nilai wajar Keuangan yang Ekuitas Biasa Biasa
melalui laporan diukur pada nilai
laba rugi wajar melalui
Investas dimiliki laporan laba rugi Instrumen Derivatif Atas Arus Kas
hingga jatuh Ekuitas Melekat
tempo Majemuk
Kewajiban Atas Investasi
Pinjaman Lainnya Neto pada
diberikan dan Operasi Luar
Instrumen
Piutang Negeri
Ekuitas
Aset keuangan Sinstesis
tersedia untuk
dijual
383
PSAK 55 R Instrumen keungan pengakuan dan Pengukuran
384
PSAK 55 R Instrumen keungan pengakuan dan Pengukuran
Harga pasar atas aset yang dimiliki atau liabilitas yang akan
diterbitkan adalah harga penawaran(bid price) dan untuk aset
yang akan dibeli atau liabilitas yang dimiliki adalah harga
permintaan (asking price).
Pengukuran instrumen keuangan sebesar nilai amortisasi,
premium dan diskon dimartisasi dengan menggunakan effective
interest rate.
Aturan tainting atas held to maturity investment, pembatasan
selama 2 tahun tidak boleh melakukan transfer antar kategori
investasi.
385
PSAK 55 R Instrumen keungan pengakuan dan Pengukuran
386
Instrumen Keuangan
387
Instrumen Keuangan
Alokasi nilai buku atas utang dan ekuitas untuk gabungan instrumen
keuangan, utang ditentukan lebih dahulu.
Klasifikasi investasi nilai wajar melalui laba rugi (Fair Value to Profit and Loss)
Penggunaan metode bunga untuk amortisasi
Pengungkapan atas risiko dari instrumen keuangan
Pembelian treasury shares diperlakukan sebagai perubahan ekuitas
sehingga tidak ada gain/loss diakui.
Pengakuan gain/loss dari penarikan intrument keuangan utang ketika utang
baru memiliki term yang berbeda dengan utang lama.
388
Pengukuran Awal
389
Pengukuran Selanjutnya
Biaya Dikapitalisasi
Pinjaman diamortisasi - Laba rugi Laba rugi Laba rugi
Diberikan dan
Piutang
Pengukuran Selanjutnya
Utang/ Nilai wajar Pendapatan Laba Rugi Laba Rugi Laba Rugi
Dikapitalisasi komprehensif
lain*
Ekuitas/ Nilai wajar Pendapatan Laba Rugi Laba Rugi Pendapatan
Dikapitalisasi komprehensif komprehensif
AFS lain* lain
Loans &
Receivable HTM
Diijinkan jika ada
perubahan intensi.
Situasi
yang langka
Diijinkan namun
harus memenuhi
TAINTING RULE
FVTPL AFS
Suku bunga efektif
393
Pinjaman dan Piutang
Biaya Transaksi dan provisi
394
Ilustrasi Provisi
395
Ilustrasi Provisi 1
Piutang 576.000
Kas 576.000
(sebagai alternatif pinjaman dapat dicatat sebesar 600.000 dan
dikurangi diskon sebesar 4.000)
397
Penurunan Nilai Konsep Umum
Jika terdapat bukti objektif maka akan diakui kerugian penurunan nilai
Bukti objektif terjadi akibat dari satu atau lebih peristiwa setelah
pengakuan awal yang merugikan dan berdampak pada arus kas di masa
depan
398
Penurunan Nilai Konsep Umum
399
Penurunan Nilai Konsep Umum
400
PSAK 60 Instrumen Keuangan Pengungkapan
401
Pengungkapan dalam Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif lain
Kebijakan akuntansi
Kebijakan akuntansi signifikan, dasar pengukuran yang digunakan untuk
menyusun laporan keuangan dan kebijakan akuntansi lain yang relevan
untuk memahami laporan keuangan
Nilai wajar
Untuk setiap kelas aset keangan dan liabilitas keuangan entitas
mengungkapkan nilai wajar dari kelas aset dan liabilias keuangan
tersebut dengan cara yang memungkinkan untuk membandingkan
dengan jumlah tercatatnya.
CA REVIEW
Pelaporan Korporat Pertemuan 12
Analisis Laporan Keuangan
Financial Statement Analysis
Financial Statement Analysis = analisis yang dilakukan guna
menguji keterkaitan angka-angka akuntansi dan trend angka
tersebut dalam periode waktu tertentu.
Mengapa dilakukan?
1. Menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan
masa lalu, masa sekarang, dan prediksi yang akan datang
2. Menilai kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan
405
FRAMEWORK ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Component Processes of
Business Analysis Business
Environment &
Strategy Analysis
Industry Strategy
Analysis Analysis
Financial
Analysis
Analysis
Accounting of cash flows Prospective
Analysis Analysis
Profitability Risk
Analysis Analysis
Analisis Horisontal
Analisis Vertikal
Analisis Common Size
Analisis Ratio
Analisis Du-Pont
410
ANALISIS HORISONTAL
Analisis yang membandingkan suatu pos dalam suatu laporan keuangan
dengan pos yang sama tapi periodenya berbeda
Analisis horisontal dalam jangka panjang akan membentuk analisis tren
Dalam analisis horisontal harus memperhatikan kondisi perekonomian
yang terjadi pada tahun analisis tersebut dilakukan
Digunakan untuk mengevaluasi pola perkembangan (trend) akun laporan
keuangan dalam beberapa periode akuntansi.
Dilakukan dengan melihat perubahannya dari satu periode dengan periode
sebelumnya baik untuk Neraca maupun Laba Rugi.
Perubahan tersebut dapat dinyatakan dalam nilai atau dinyatakan dalam %
Dengan melihat % perubahan maka dapat dilihat bagaimana trend
perubahan dari tahun ke tahun
411
ANALISIS VERTIKAL
412
ANALISIS COMMON SIZE :
413
Analisis Rasio
415
Logika dibalik Ratio Analysis
416
Jenis Analisis Rasio
Analisis likuiditas
Analisis aktivitas / pemanfaatan aktiva
Analisis tingkat hutang (leverage / solvabilitas)
Analisis profitabilitas / rentabilitas
Dupont
Analisis pasar
418
419
Analisis Likuiditas
ROE
430
The DuPont System
ROE
ROE
432
Extended DuPont
EBIT
1. Operating Profit Margin
Sales
Sales
2. Total Asset Turnover
Total Assets
Interest Expense
3. Interest Expense Rate
Total Assets
Total Assets
4. Financial Leverage Multiplier
Common Equity
Income Taxes
5. 100% Tax Retention Rate
Net Before Tax
Operating Profitability Ratios
EBIT Sales EBIT
Sales Total Assets Total Assets
Net Before Tax (NBT) Total Assets Net Before Tax (NBT)
Total Assets Common Equity Common Equity
435
Keterbatasan
Penggunaan rasio dipengaruhi oleh kualitas laporan keuangan.
Besarnya angka-angka dalam laporan keuangan dipengaruhi oleh
metode dan estimasi yang digunakan dalam menyusun laporan
keuangan.
Tidak ada perusahaan yang sama sehingga sulit untuk menilai
secara mutlak baik tidaknya sebuah perusahaan.
Analisis akan sulit dilakukan untuk perusahaan konglomerat
Analisis dilakukan atas L/K yang merupakan informasi masa lalu,
sehingga tidak memperhitungkan masa depan.
Ratios
Activity ratios indicate how well a firm uses its assets. They
include :
receivables turnover = sales / average receivables
days of sales outstanding = 365 / receivables turnover
inventory turnover = COGS / average inventory
days of inventory on hand = 365 / inventory turnover
payables turnover = purchase/average trade payable
payables payment period = 365/payable turnover
total assets, fixed assets, and working capital turnover.
Ratios
Profitability ratios indicate how well a firm generates operating income and
net income. They include :
Net profit margins = net income / revenue
gross profit margins = gross profit / revenue
operating profit margins = operating income / revenue
pretax margin = EBT / revenue
return on assets = net income / average total assets
operating return on assets = operating income / average total assets
return on total capital = EBIT / average total capital
return on total equity = net income / average total equity
return on common equity = (net income preferred dividend) / average
common equity
Latihan soal
Below are selected ratios for three companies which operate in three
different industries: Discount Retail Store, Drug, Utility.
Industry A B C
COGS/Sales 80% 58% n/a
R&D/ Sales 0% 7% 0.1%
Advertising/Sales not defined 3% 0.1%
Interest/Sales 0.9% 1% 6%
Net Income/Sales 2.5% 10% 10%
Return on Assets 8.5% 10.6% 7.2%
Inventory Turnover 5.5 4 n/a
Accounts Receivable Turnover 100 6 9
Long-term Debt/Equity 60% 50% 92%
449
Laporan Keuangan Pemerintah
3. Neraca
4. Laporan Arus Kas
5. Laporan Operasional
6. Laporan Perubahan Ekuitas
7. Catatan atas Laporan Keuangan
450
Komponen LK Daerah
1. Pendapatan Daerah.
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
a) Pajak Daerah
b) Retribusi
c) Lain-lain PAD yang sah
b. Dana Perimbangan
a) Bagi Hasil Pajak
b) Bagi Hasil Bukan Pajak
c) Dana Alokasi Umum
d) Dana Alokasi Khusus
e) Dana Darurat
c. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
2. Belanja / Beban Pegawai, barang, transfer, modal, subsidi, bansos,
bunga
Analisis LK
Analisis Rasio LK Pemda tidak dapat disamakan dengan rasio
LK Perusahaan karena komponen dan jenis laporan berbeda.
Beberapa rasio yang menganalisis Neraca seperti likuiditas,
solvabilitas dapat dilakukan namun seringkali rasio ini kurang
memberikan makna bagi Pemerintah karena pengeluaran
Pemerintah didasarkan pada Anggaran.
Rasio yang dilakukan secara detil atas Laporan Realisasi
Anggaran lebih banyak digunakan karena kinerja
Pemerintahan lebih banyak difokuskan pada anggaran.
Analisis LK
a) Rasio Kemandirian Keuangan Daerah
Pendapatan Asli Daerah
Rasio Kemandirian =
Bantuan Pemerintah Pusat/ Provinsi dan
pinjaman
DSCR = x 100%
Total
(pokok angsuran+bunga+ biaya pinjaman)
C
Soal 2
Berikut termasuk prinsip akuntansi dalam pelaporan
keuangan pemerintahan, kecuali:
a. Nilai historis
b. Realisasi
c. Konsistensi
d. Dapat dibandingkan
D
Soal 3
D
Soal 6
Pemkot Makassar lebih membayar honor seorang pegawai
terlalu besar pada bulan Desember tahun 2010 sebesar Rp
500.000. Kepada yang bersangkutan diminta mengembalikan
pada bulan Januari 2011, tetapi sampai laporan keuangan tahun
2010 selesai disusun belum ada dikembalikan tersebut, karena
pegawai yang bersangkutan sedang tugas belajar.
a. Dicatat sebagai pengurang belanja
b. Dicatat sebagai pendapatan lain-lain
c. Dicatat sebagai piutang lain-lain
d. Tidak dicatat, karena belum dibayar
D
Soal 7
B
Soal 9
C
Why report on Sustainability?
Increasing pressure on Corporates for
Greater responsibility towards the
society and the environment
Help in setting goals
Greater transparency in reporting
financials and non-financials
Measure performance
Sustainable performance in economical,
social, environmental and governance
aspects Manage change
Environme
Economic Social
ntal
August 8, 2017
Global Reporting Initiative
August 8, 2017
Principle for Responsible Investment
August 8, 2017
Sustainability reporting in India
August 8, 2017
Problems in reporting Sustainability
August 8, 2017
Integrated Reporting