PELAPORAN KORPORAT
Metode Pembelajaran
2
Kompetensi Umum CA
3
Kompetensi CA – Pelaporan Korporat
4
Metode Belajar Peserta - Silabus
5
Metode Belajar Peserta - Silabus
6
Silabus
7
Silabus
8
DISKUSI
UJIAN TIDAK
Waktu tidak LULUS
Cukup
Latihan
Soal
Kasus yang
Tepat
Bagaimana ??
9
Pengalamaman
10
KERANGKA DASAR PENYUSUNAN & PENYAJIAN
LAPORAN KEUANGAN (KDP2LK)
PSAK
Tujuan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian LK
Kerangka konseptual menurut PSAK
Kerangka Konseptual Ditujukan untuk:
terdiri dari:
Penyusun standar akuntansi Pengguna laporan keuangan
keuangan dalam pelaksanaan Tujuan laporan keuangan
tugasnya. Asumsi dasar
Penyusun laporan keuangan untuk Karakteristik kualitatif
menanggulangi masalah akuntansi Konsep pengakuan dan pengukuran
yang belum diatur dalam standar unsur laporan keuangan
akuntansi keuangan. Konsep pemeliharaan modal
Auditor dalam memberikan pendapat
mengenai apakah laporan keuangan
disusun sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku.
Para pemakai dalam menafsirkan
informasi yang disajikan dalam
Laporan Keuangan.
12
Kerangka Dasar
Penyusunan dan
Penyajian Laporan
Keuangan PSAK
13
KDP2LK - Asumsi
PSAK
Basis akrual, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada
saat terjadinya (bukan pada saat kas diterima atau dibayarkan).
Kelangsungan usaha, mengasumsikan bahwa entitas akan
melanjutkan usahanya di masa depan.
14
KDP2LK – Karakteristik Kualitatif
Dapat dipahami, Laporan keuangan harus dapat dipahami oleh para pemakai
agar dapat digunakan untuk pengambilan keputusan
Dapat dibandingkan, untuk dapat menganalisis trend
kinerja entitas dan melihat posisi entitas dalam lingkungan
usaha, pemakai perlu memperbandingkan laporan keuangan
entitas antar periode dan membandingkannya dengan entitas
lain
15
KDP2LK – Karakteristik Kualitatif
Keandalan, Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang
menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian
yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang
secara wajar diharapkan dapat disajikan
• Penyajian Jujur, Agar dapat diandalkan informasi hars menyajikan
dengan jujur dan wajar transaksi dan peristiwa lainnya yang
seharusnya disajikan
• Substansi Mengungguli Bentuk, Transaksi dan peristiwa lain
seharusnya disajika sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan
bukan hanya bentuk hukumnya
• Netralitas, Informasi digunakan untuk kebutuhan umum pemakai, dan
tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu
• Pertimbangan Sehat, Pertimbangan sehat mengandung unsur
kehati-hatian pada saat melakukan prakiraan dalam kondisi
ketidakpastian, sehingga aktiva atau penghasilan tidak dinyatakan
terlalu tinggi dan kewajiban atau beban tidak dinyatakan terlalu rendah
• Kelengkapan, materialitas dan mempertimbangkan biaya
penyusunan
• Penyajian Wajar, menggambarkan atau menyajikan dengan wajar,
posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu entitas
16
KDP2LK – Konstrain
17
Unsur Laporan Keuangan
18
Unsur Laporan Keuangan
19
CONCEPTUAL FRAMEWORK - IFRS
LO 2
ASSUMPTIONS PRINCIPLES CONSTRAINTS
1. Economic entity 1. Measurement 1. Cost
2. Going concern 2. Revenue recognition
3. Monetary unit 3. Expense recognition
4. Periodicity 4. Full disclosure Third level
5. Accrual The "how"—
implementation
QUALITATIVE ELEMENTS
CHARACTERISTICS 1. Assets
1. Fundamental 2. Liabilities Second level
qualities Bridge between
3. Equity
2. Enhancing levels 1 and 3
4. Income
qualities
5. Expenses
OBJECTIVE
Provide information
about the reporting
entity that is useful
to present and potential First level
equity investors, The "why"—purpose
lenders, and other
creditors in their of accounting
capacity as capital
providers.
SECOND LEVEL: FUNDAMENTAL CONCEPTS
ILLUSTRATION 2-2
Hierarchy of Accounting
Qualities
LO 4
Karakteristik IFRS
26
ENTITAS AKUNTANSI VS ENTITAS PELAPORAN
NO INDIKATOR ENTITAS AKUNTANSI ENTITAS PELAPORAN
1 Definisi Unit pemerintahan pengguna Unit pemerintahan yang terdiri dari
anggaran/pengguna barang dan oleh satu atau lebih entitas akuntansi
karenanya wajib menyelenggarakan atau entitas pelaporan yang
akuntansi dan menyusun laporan menurut ketentuan peraturan
keuangan untuk digabungkan pada entitas perundang-undangan wajib
pelaporan menyampaikan laporan
pertanggungjawaban berupa
laporan keuangan
27
PERANAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
28
TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
TUJUAN
Menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai
akuntabilitas dan membuat keputusan ekonomi, sosial maupun politik.
KOMPONEN LAPORAN
KEUANGAN
1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran
Lebih (Laporan Perubahan SAL)
3. Neraca
4. Laporan Operasional (LO)
5. Laporan Arus Kas (LAK)
6. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
7. Catatan atas Laporan Keuangan 29
PRINSIP AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
Prinsip Akuntansi
Asumsi Basis akuntansi;
Prinsip nilai historis;
Asumsi kemandirian entitas
Prinsip realisasi;
Asumsi kesinambungan entitas Prinsip substansi mengungguli
Asumsi keterukuran dalam satuan bentuk formal;
uang (monetary measurement) Prinsip periodisitas;
Prinsip konsistensi;
Karakteristik Kualitatif Prinsip pengungkapan lengkap;
Relevan; dan
Prinsip penyajian wajar.
Andal;
Dapat dibandingkan; dan Konstrain
Materialitas
Dapat dipahami
Pertimbangan Biaya dan Manfaat
Kesimbangan antar Karakteristik
Kualitatif
30
PRINSIP AKUNTANSI – BASIS AKUNTANSI
Basis akuntansi yang digunakan dalam
laporan keuangan pemerintah entitas
adalah Basis Akrual
REALISASI
Pendapatan basis kas yang tersedia yang telah diotorisasikan melalui anggaran
pemerintah selama suatu periode akuntansi akan digunakan untuk membiayai
utang dan belanja yang terjadi dalam periode tersebut.
Prinsip penandingan pendapatan-belanja tidak mendapat penekanan seperti
dalam akuntansi komersial.
32
PRINSIP AKUNTANSI
SUBSTANSI MENGUNGGULI BENTUK FORMAL
• Peristiwa harus dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas
ekonomi, bukan hanya mengikuti aspek formalitas.
KONSISTENSI
Perlakuan akuntansi yang sama harus ditetapkan pada kejadian yang
serupa dari periode ke periode oleh suatu entitas (prinsip konsistensi
internal).
Metode akuntansi yang dipakai dapat diubah dengan syarat metode
yang baru diterapkan menunjukkan hasil yang lebih baik dari metode
yang lama.
Pengaruh atas perubahan penerapan metode harus diungkapkan dalam
laporan keuangan.
PRINSIP AKUNTANSI
PERIODISITAS
• Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas pemerintah perlu dibagi
menjadi periode-periode pelaporan sehingga kinerja entitas dapat diukur dan
posisi sumber daya yang dimilikinya dapat ditentukan
PENGUNGKAPAN LENGKAP
• Laporan keuangan harus menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan
oleh pengguna.
• Informasi tersebut dapat ditempatkan pada lembar muka laporan keuangan
atau catatan atas laporan keuangan.
PENYAJIAN WAJAR
• Dalam penyajian dengan wajar posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi
keuangan suatu entitas, diperlukan pertimbangan sehat yang mengandung
unsur-unsur kehati-hatian pada saat melakukan prakiraan dalam kondisi
ketidakpastian sehingga aset atau pendapatan tidak dinyatakan terlalu tinggi
dan kewajiban tidak dinyatakan terlalu rendah
34
PENGAKUAN ASET DAN KEWAJIBAN
35
PENGAKUAN PENDAPATAN & BEBAN
36
PENGAKUAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN
37
KONSEP PERVASIVE
SAK ETAP
BAB 2
• Konsep dan prinsip pervasif merupakan KDPPLK (Kerangka Dasar Penyajian dan
Pengukuran LK) untuk ETAP
• Tujuan Laporan Keuangan
• Karakteristik kualitatif informasi dalam laporan keuangan
– Dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan, substansi mengungguli bentuk,
pertimbangan sehat, kelengkapan, dapat dibandingkan, tepat waktu, keseimbangan
antara biaya dan manfaat
• Komponen Laporan Keuangan:
– Posisi keuangan: aset, kewajiban, ekuitas,
– Kinerja keuangan: pendapatan dan beban
• Pengakuan : probabilitas manfaat ekonomi masa depan dan keandalan pengukuran
• Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan : biaya historis dan nilai wajar
• Prinsip pengakuan dan pengukuran berpengaruh luas (Pervasif) : dalam hal tidak
ada pengaturan tertentu dalam SAK ETAP mengikuti aturan hirarki.
• Dasar akrual
• Saling hapus tidak diperkenankan
39
BAB 2
Konsep dan
Prinsip
Pervasive
Laporan keuangan untuk tujuan umum
40
KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN
LAPORAN KEUANGAN SYARIAH (KDP2LKS)
TUJUAN KERANGKA DASAR
42
PARADIGMA TRANSAKSI SYARIAH
Akuntabilitas
manusia:
Al-Falah Syariah dan
(Kesejahteraan Hakiki secara material dan akhlaq
spiritual) sebagai
indikator
baik/buruk –
benar/salah
suatu usaha
Sarana
Amana Terbentuk
Pencapaia
h integritas ->
n
Alam semesta GCG & Market
Discipline
43
ASAS TRANSAKSI SYARIAH
44
KARAKTERISTIK TRANSAKSI SYARIAH
45
KARAKTERISTIK TRANSAKSI SYARIAH
46
Prinsip Akuntansi Syariah yang Berlaku Umum
47
Sumber : Wiroso
ACUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH
48
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH
49
KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN SYARIAH
50
UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH
• Lap Posisi Keuangan
(Neraca)
Mencerminkan • Laporan Laba Rugi LKS:
Kegiatan Komprehensif Investor
Komersial • Laporan Perubahan Manajer Inv.
Ekuitas
• Laporan Arus Kas
Laporan Sumber dan
Penggunaan Dana ZIS LKS:
Mencerminkan
Laporan Sumber dan Pengemban
Kegiatan Sosial
Penggunaan Dana Fungsi Sosial
Qardh
51
Soal 1
52
Soal 2
53
Soal 3
54
Soal 4
55
Soal 5
56
Soal 6
57
Soal 7
58
Soal 8
59
Soal 9
60
Soal 10
61
CA REVIEW
PKP Pertemuan 2
Kasus Aplikasi Penerapan KPD2LK
METODE PEMBELAJARAN
• Analsisi atas laporan keuangan Jamsostek 2013 dan 2014
– Laporan keuangan penutupan dan pembukaan
– Jenis-jenis laporan keuangan yang dihasilkan
• Analisis laporan keuangan rumah sakit BLU/BLUD
– Isi laporan keuangan
– Standar yan g digunakan dalam menyusun laporan keuangan
• Dosen memberikan overview perubahan laporan keuangan
Jamsostek dan Laporan keuangan BLUD.
• Latihan soal terkait dengan pelaporan keuangan Jamsostek
63
JAMSOSTEK SEBAGAI BPJS
• BUMN menjadi Badan Hukum Publik dan bertanggung jawab kepada Presiden
• Cakupan bersifat wajib menjadi lebih luas:
– BPJS Kesehatan seluruh Penduduk
– BPJS Ketenagakerjaan selusuh Pekeerja
• Perubahan Sistem Penyelenggaraan
– Perusahaan melakukan administrasi dua BPJS (BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan)
– Tenaga kerja dilayani oleh dua BPJS
• Perubahan Program Manfaat
– Jaminan Pensiun untuk Tenaga Kerja Swasta dan Informal
– Jaminan Kesehatan untuk seluruh Penduduk
• Perubahan Keuangan
– Pemisahan Aset
– Perubahan Pelaporan Keuangan
64
BPJS
• PMK 83 tahun 2013 Modal Awal untuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
• Dana Operasional BPJS berasal dari 10% penerimaan iuran JKK dan JKM serta
0.1125% dari rerata bulanan akumulasi iuran dan hasil pengembangan JHT.
• Pengesahan Neraca Penutup dan Neraca Awal 1 Januari 2014
• Neraca Penutup menggunakan PSAK 1
• Neraca Pembuka menggunakan
– PSAK 18 untuk Program JHT
– PSAK 45 untuk Program JKK dan JKM;
– PSAK 1 untuk BPJS
• Perubahan yang dilakukan:
– Klasifikasi aset investasi pada neraca penutup: FVTPL, AFS dan HTM sedangkan pada neraca
pembuka hanya fair value dan HTM.
– Penyertaan Modal Pemerintah perbedaan akuntansi neraca penutup dan pembuka.
– Peningkatan aset Program JHT karena revaluasi aset properti
– Peningkatan Aset Pemerintah karena penyertaan modal pemerintah dan pengalihan aset JPK yang
akan dititipkan pada BPJS Kesehatan.
65
Laporan Auditor LK BPJS 2013
66
Laporan Keuangan 2013
67
Laporan Keuangan 2013
68
Karakteristik Industri Kesehatan
STANDAR MANA
YANG DIGUNAKAN ??
SAK
PSAK & SAK
PSAK ETAP & PSAP
PSAK 45 ETAP
PSAK 45
72
Pedoman Akuntansi Rumah Sakit – BLU&D
• BLU laporan keuangannya dikonsolidasian dengan Laporan Keuangan
Pemerintah dengan menggunakan SAP, sehingga menggunakan SAP untuk
tujuan konsolidasi.
• BLU menyusun LK dengan SAK dan SAP
• Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1981/MENKES/SK/2010 – Pedoman
Akutansi Badan Layanan Umum Rumah Sakit.
– Acuan yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan adalah PSAK dan
pelaporan menggunakan PSAK 45.
– Menggunakan acuan PSAK sebelum PSAK 2010 dan tidak ada ketentuan yang
menyatakan jika ada standar baru mengikuti ketentuan yang standar baru
– Menimbulkan kesulitan auditor antara menaati Keputusan Menteri atau
Standar Akuntansi
• Untuk beberapa BLUD tidak menyebutkan secara jelas, namun ada yang
mengarahkan menggunakan ETAP atau SAP, namun tetap menggunakan
PSAK 45 untuk pelaporan.
73
Soal 1
74
Soal 2
75
Soal 3
76
Soal 4
77
Soal 5
78
Soal 6
79
Soal 7
80
PKP Pertemuan 3
STANDAR AKUNTANSI ENTITAS TANPA
AKUNTABILITAS PUBLIK SIGNIFIKAN (SAK ETAP)
SAK – ETAP: Why?
82
PPL - IAPI
Manfaat SAK ETAP
85
Ruang lingkup
• SAK ETAP, dimaksudkan untuk digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik (ETAP), yaitu entitas yang:
Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna
eksternal
• Entitas dengan akuntabilitas publik signifikan
Telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau sedang dalam proses
pengajuan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain
untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau
Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar
masyarakat, seperti bank, entitas asuransi,pialang dan atau pedagang
efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.
• Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan SAK
ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan SAK
ETAP. Contoh: Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
86
PPL - IAPI
Perbedaan Pokok PSAK dan SAK ETAP
87
PPL - IAPI
Rerangka konseptual
KDPPLK SAK ETAP
Tujuan laporan keuangan Sama
88
Penyajian Laporan Keuangan
SAK UMUM SAK ETAP
Kepatuhan terhadap SAK Kepatuhan terhadap SAK ETAP
Pengungkapan atas PSAK “misleading”
89
PPL - IAPI
Penyajian Laporan Keuangan (2)
SAK UMUM SAK ETAP
Neraca Neraca
• Pos minimal yang disajikan banyak • Pos minimal yang disajikan lebih sedikit
• Urutan penyajian • Sama
• Pengungkapan banyak • Pengungkapan lebih sederhana
90
PPL - IAPI
Penyajian Laporan Keuangan (3)
SAK UMUM SAK ETAP
Laporan perubahan ekuitas Laporan perubahan ekuitas
Pos minimal Pos minimal lebih sedikit
Pengungkapan distribusi dividen dan Tidak ada
dividen per saham
Tidak diperkenankan Laporan perubahan ekuitas dan saldo
laba dapat menggantikan lap laba rugi
dan lap perubahan ekuitas
91
Penyajian Laporan Keuangan (4)
SAK UMUM SAK ETAP
92
PPL - IAPI
Laporan Keuangan Konsolidasian
SAK UMUM SAK ETAP
Laporan keuangan konsolidasian Tidak menyusun laporan keuangan
konsolidasian
93
PPL - IAPI
Kebijakan Akuntansi, Estimasi Akuntansi dan Kesalahan
Kesalahan Sama
94
Instrumen Keuangan
SAK UMUM SAK ETAP
95
PPL - IAPI
Persediaan
SAK UMUM SAK ETAP
96
PPL - IAPI
Investasi pada Entitas Asosiasi
SAK UMUM SAK ETAP
Pengaruh signifikan Pengaruh signifikan
•Faktor kuantitatif dan kualitatif •Faktor kuantitatif
•Hak suara potensial •Tidak ada
97
Investasi pada Joint Venture
SAK UMUM SAK ETAP
98
Investasi pada Entitas Anak
SAK UMUM SAK ETAP
99
PPL - IAPI
Properti Investasi dan Aset Tetap
SAK UMUM SAK ETAP
100
Aset Tidak Berwujud
SAK UMUM SAK ETAP
101
PPL - IAPI
Sewa
SAK UMUM SAK ETAP
Perjanjian sewa dan perjanjian mengandung sewa Perjanjian sewa
Klasifikasi sewa: indikator dan situasi yang Klasifikasi sewa: indikator yang tidak
memerlukan judgment. perlu judgment:
Sewa modal jika terjadi perpindahan pengalihan aset
risiko dan manfaat. opsi beli
min 75% umur ekonomis
min 90% nilai wajar
aset bersifat khusus)
102
PPL - IAPI
Kewajiban Diestimasi (Provisi) dan Kontinjensi, Ekuitas, dan Pendapatan
Ekuitas Sama
103
Biaya Pinjaman dan Penurunan Nilai
Imbalan kerja jangka panjang lainnya Imbalan kerja jangka panjang lainnya
Pesangon pemutusan kerja Pesangong pemutusan kerja
Imbalan berbasis saham Tidak ada
105
PPL - IAPI
Pajak Penghasilan
106
PPL - IAPI
Mata Uang Pelaporan dan Transaksi Valas
Transaksi valas: kurs tanggal transaksi Transaksi valas: kurs rata-rata bulanan
(mingguan)
107
PPL - IAPI
Soal 1
108
Soal 2
A
Soal 3
A
Soal 4
B
Soal 6
A
Soal 10
• transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan saling ridha;
• prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya halal dan baik
(thayib);
• uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukur nilai, bukan
sebagai komoditas;
• tidak mengandung unsur riba; kezaliman; maysir; gharar; haram;
• tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time value of money)
– karena keuntungan yang didapat dalam kegiatan usaha terkait dengan risiko yang
melekat pada kegiatan usaha tersebut sesuai dengan prinsip al-ghunmu bil ghurmi (no
gain without accompanying risk);
• transaksi dilakukan berdasarkan :
– suatu perjanjian yang jelas dan benar;
– untuk keuntungan semua pihak tanpa merugikan pihak lain
– tidak diperkenankan menggunakan standar ganda harga untuk satu akad
– tidak menggunakan dua transaksi bersamaan yang berkaitan (ta’alluq) dalam satu akad;
PSAK Syariah
• Karakterstik
– Proses pengadaan barang murabahah (aktiva murabahah) harus dilakukan oleh penjual
– Jika penjual hendak mewakilkan kepada nasabah (wakalah) untuk membeli barang dari
pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang menjadi milik
penjual
– Cara Pembayaran dapat dilakukan tunai atau tangguh
– Murabahah tangguh, pembayaran dilakukan secara tangguh.
– Jika pembeli melunasi tepat waktu atau lebih cepat dari periode yang telah ditetapkan,
maka penjual boleh memberikan potongan. Tetapi, besarnya potongan ini tidak boleh
diperjanjikan diawal akad.
– Apabila pembeli tidak dapat membayar utangnya sesuai dengan waktu yang ditetapkan,
pembeli tidak boleh didenda atas keterlambatan Kecuali pembeli tersebut tidak
membayar karena lalai.
– Apabila pembeli mengalami kesulitan keuangan, maka penjual hendaknya memberi
keringanan
– Sebaiknya, penjualan tidak tunai (tangguh) dibuatkan kontrak/perjanjiannya
secara tertulis dan dihadiri saksi-saksi.
– Untuk menghindari resiko, penjual dapat meminta jaminan.
PSAK 102 Akuntansi Murabahah
• Jenis
1.Murabahah dengan pesanan;
Dalam murabahah jenis ini, penjual melakukan pembelian barang
setelah ada pemesanan dari pembeli. Murabahah dengan pesanan dapat
bersifat mengikat atau tidak mengikat pembeli untuk membeli barang
yang dipesannya. Kalau bersifat mengikat berarti pembeli harus membeli
barang yang dipesannya dan tidak dapat membatalkan pesanannya.
2. Murabahah tanpa pesanan;
murabahah jenis ini bersifat tidak mengikat dan pembeli dapat
membatalkan akad pembelian.
• Rukun jual beli
– Pelaku terdiri dari pembeli dan penjual
– Obyek jual beli berupa barang yang diperjualbelikan
– Ijab kabul /serah terima
Mudharabah
• Secara bahasa:
dharaba yang berarti bepergian untuk berusaha
• Secara istilah
Akad kerjasama usaha antara pemilik dana (shahibul maal) dan
pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha,
dimana laba dibagi atas dasar nisbah bagi hasil menurut
kesepakatan kedua belah pihak;
sedangkan bila terjadi kerugian akan ditanggung oleh pemilik
dana kecuali disebabkan oleh kelalaian pengelola dana
127
Akad Mudharabah Dasar
128
Definisi Mudharabah
129
Mudharabah pada Bank
130
Jenis Mudharabah
131
Ketentuan Nisbah Mudharabah
132
Definisi Musyarakah
• Secara istilah
Akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu,
dimana masing-masing pihak memberi kontribusi dana dan kerja
dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan
sedangkan kerugian berdasarkan porsi kontribusi dana.
133
Skema Akad Musyarakah
134
Jenis Musyarakah
Prinsip Akuntansi Musyarakah
• Pembiayaan/Investasi Musyarakah diakui pada saat penyerahan kas atau aset nonkas untuk
usaha musyarakah oleh mitra.
• Biaya pra akad tidak dapat dianggap sebagai bagian investasi musyarakah kecuali jika ada
persetujuan dari seluruh mitra.
• Modal dalam bentuk kas dinilai sebesar jumlah yang diserahkan
• Setoran Modal dalam bentuk Aset Non Kas dinilai sebesar nilai wajar
• Jika Nilai Wajar > Nilai buku aset non kas
Untuk mitra aktif
- diakui sebagai selisih penilaian asset musyarakah
- disajikan di sisi ekuitas
• Untuk mitra pasif
- diakui sebagai keuntungan tangguhan
- disajikan sebagai kontra akun investasi musyarakah
• Baik selisih penilaian asset maupun keuntungan tangguhan diamortisasi selama masa akad
• Jika Nilai wajar < Nilai buku
Baik Mitra Aktif maupun Mitra Pasif mengakui sebagai kerugian pada saat penyerahan aset
nonkas
Prinsip Akuntansi Musyarakah
• Setoran Modal dalam bentuk Aset Non Kas dinilai sebesar nilai wajar
• Jika Nilai Wajar > Nilai buku aset non kas
Untuk mitra aktif
- diakui sebagai selisih penilaian asset musyarakah
- disajikan di sisi ekuitas
• Untuk mitra pasif
- diakui sebagai keuntungan tangguhan
- disajikan sebagai kontra akun investasi musyarakah
• Baik selisih penilaian asset maupun keuntungan tangguhan diamortisasi selama
masa akad
• Salam
Akad jual beli barang pesanan (muslam fiih) dengan pengiriman di kemudian hari
oleh penjual (muslam illaihi) dan pelunasannya dilakukan oleh pembeli (al
muslam) pada saat akad disepakati sesuai dengan syarat-syarat tertentu.
Salam Paralel
Salam paralel, artinya melaksanakan dua transaksi bai’ salam yaitu antara pemesan
dan penjual dan antara penjual dengan pemasok (supplier) atau pihak ketiga
lainnya secara simultan.
Beberapa ulama kontemporer melarang transaksi salam paralel terutama jika
perdagangan dan transaksi semacam itu dilakukan secara terus menerus.
Hal demikian dapat menjurus kepada riba. Paralel salam dibolehkan asalkan eksekusi
kontrak salam kedua tidak tergantung pada eksekusi kontrak yang pertama.
Karakteristik Akad Salam
Pembayaran Pembayaran
• Harus dalam bentuk kas dan Harus dalam bentuk kas
tidak boleh berupa – Maliki: Boleh dalam bentuk
benefit
penghapusan utang penjual
– Jumhur: Tidak boleh dalam
bentuk penghapusan utang
milik penjual
Pembel Penjual
i
Ilustrasi Salam Paralel
3 Bank 4
sebagai
Penju Pembeli & Pembel
al Penjual i
Perbandingan Murabahah, Salam, Istishna
• Secara bahasa:
al Ajru yang berarti al ‘Iwadhu : (ganti/kompensasi)
• Secara istilah
akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang atau
jasa, dalam waktu tertentu dengan pembayaran upah sewa
(ujrah), tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas
barang itu sendiri
146
Definisi Ijarah
147
Jenis Ijarah
148
Soal 1
Menurut PSAK 101, bagi hasil untuk pemilik dana akan disajikan
dalam laporan keuangan, .…
A. Laporan Posisi Keuangan
B. Laporan Laba Rugi
C. Laporan Arus Kas
D. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan
B
Soal 2
A
Soal 3
154
Soal 7
156
Soal 9
157
Soal 10
158
CA REVIEW
PKP Pertemuan 5
KOMBINASI BISNIS, KONSOLIDASI DAN
PENGATURAN BERSAMA
PSAK – 22 : Kombinasi Bisnis
IFRS 3- Business Combination
5
PSAK – 22 dan IFRS 3R Business Combination
perolehan berjalan
• Panduan tersendiri
untuk nilai wajar Pengukuran aset dan liab • Mengikuti SAK lain
162
Prinsip dalam PSAK 22 / IFRS R3
Elemen yang
dikeluarkan
Goodwill
Imbalan diberikan
Kombinasi
Kombinasi bisnis
bisnis adalah
adalah suatu
suatu transaksi
transaksi atau
atau peristiwa
peristiwa lain
lain
dimana
dimana pihak
pihak pengakuisisi
pengakuisisi memperoleh
memperoleh “pengendalian”
“pengendalian”
atas
atas satu
satu atau
atau lebih
lebih bisnis.
bisnis.
“penggabungan
“penggabungan sesungguhnya
sesungguhnya (true
(true merger)”
merger)” atau
atau
“penggabungan
“penggabungan setara
setara (merger
(merger of
of equals)”
equals)”
Bisnis
Bisnis adalah
adalah suatu
suatu rangkaian
rangkaian terpadu
terpadu dari
dari kegiatan
kegiatan dan
dan aset
aset yang
yang mampu
mampu
diadakan
diadakan dan
dan dikelola
dikelola dengan
dengan tujuan
tujuan memberikan
memberikan hasil
hasil dalam
dalam bentuk
bentuk
dividen,
dividen, biaya
biaya yang
yang lebih
lebih rendah,
rendah, atau
atau manfaat
manfaat ekonomi
ekonomi lainnya
lainnya secara
secara
langsung
langsung kepada
kepada investor
investor atau
atau pemilik,
pemilik, anggota,
anggota, atau
atau peserta
peserta lainnya.
lainnya.
164
Pengendalian – PSAK 4
Pada
Pada tanggal
tanggal akuisisi,
akuisisi, pihak
pihak pengakuisisi
pengakuisisi mengakui,
mengakui, secara
secara
terpisah
terpisah dari
dari goodwill,
goodwill, aset
aset teridentifikasi
teridentifikasi yang
yang diperoleh,
diperoleh,
liabilitas
liabilitas yang
yang diambil-alih,
diambil-alih, dan
dan kepentingan
kepentingan nonpengendali
nonpengendali
pihak
pihak yang
yang diakuisisi.
diakuisisi. (par
(par 10-11)
10-11)
Pihak
Pihak pengakuisisi
pengakuisisi mengukur
mengukur aset
aset teridentifikasi
teridentifikasi yang
yang
diperoleh
diperoleh dan
dan liabilitas
liabilitas yang
yang diambil-alih
diambil-alih dengan
dengan nilai
nilai wajar
wajar
pada
pada tanggal
tanggal akuisisi.
akuisisi.
166
Goodwill (32)
Pihak pengakuisisi mengakui goodwill pada tanggal akuisisi yang diukur
sebagai selisih lebih (a) atas (b) :
a) nilai agregat dari:
i. Imbalan yang dialihkan nilai wajar tanggal akuisisi (37);
ii. Kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi; dan
iii. untuk kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap (41 dan 42),
nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya
dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi.
b) selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang
diambil-alih pada tanggal akuisisi
Jika jumlah b melebihi jumlah a, pihak pengakuisisi mengakui keuntungan
dalam laporan laba rugi pada tanggal akuisisi.
Terjadi karena pembelian terpaksa atau karena pengecualian (22-31)
Sebelum diakui, pihak pengakuisisi menilai kembali apakah telah
mendidentifikasi dengan tepat seluruh aset yang diperoleh dan liabilitas
yang dialihkan serta aset/kewajiban lain
167
Kepemilikan sebelumnya – akuisisi bertahap
168
Pengungkapan
169
Ilustrasi Penggabungan usaha
• PT. Induk mengakuisi 80% saham PT. Anak. Aset yang diserahkan untuk
akuisisi 1.200.000. Non pengendali 20%. Nilai buku Ekuitas PT. Anak pada
(1/1/20x1): 1.000.000). Dalam akuisisi terdapat perbedaan nilai buku dengan
nilai wajar 300.000 untuk tanah 200.000 dan gedung 100.000 (10thn). Laba
Anak selama tahun tersebut 200.000, dividen yang dibagikan 100.000
Induk Anak Induk Anak
Aset lancar 3.200.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.500.000 Ekuitas 6.000.000 1.000.000
8.200.000 2.000.000 8.200.000 2.000.000
Konsolidasi Konsolidasi
Aset lancar 2.500.000 Liabilitas 3.200.000 Knsl Knsl
Aset tidak lancar 6.800.000 Ekuitas 6.000.000 AL 2.500 L 3.200
Goodwill 160.000 Non pengendali 260.000 ATL 6.800 E 6.000
9.460.000 9.460.000 GW 200 NP 300
9.500 9.500
Knsl Knsl
AL 2.500 L 3.200 Goowill parent Goowill parent & NCI
ATL 6.740 E 6.000
GW 160 NP 200 Aset menjadi lebih besar:
9.400 9.400
Fakto r: Jml akuisisi,
Perbedaan BV, FV, HP
PSAK LAMA
172
Ilustrasi Penggabungan Usaha Bertahap
• Entitas A sebelumnya memiliki entitas B sebesar 20% dengan nilai 320 juta.
Nilai buku entitas B total sebesar 1.500 juta.
• Entitas A membeli tambahan saham entitas B sebanyak 60% dengan harga
1.200. Nilai wajar aset B saat akuisisi sebesar 1.800.
Kemampuan
Komponen Pengendalian
Contoh
• A memiliki 45% hak suara B; sisa 55% hak suara B dimiliki oleh berbagai pihak
yang tersebar secara luas (tidak ada salah satu pihak yang memiliki > 1% hak
suara)
• A memiliki kekuasaan atas B, karena A mempunyai hak suara mayoritas B
(berdasarkan ukuran absolut)
• C memiliki 45% hak suara D; sisa 55% hak suara D dimiliki oleh dua pihak lain
(masing‐masing memiliki 26%) dan 3% dimiliki oleh tiga pihak lain yang
masingmasing memegang 1%.
• C tidak memiliki kekuasaan atas D, karena jika dua pihak yang memiliki masing‐
masing 26% bersamas-ama dapat mencegah pihak C untuk mengambil
keputusan terkait aktivitas relevan.
Contoh
• E memiliki 45% hak suara F; sisa 55% hak suara F dimiliki secara tersebar oleh 11
pemegang saham yang masing-masing memiliki 5%.
• Ukuran kepemilikan hak suara E dan penyebaran hak suara lain tidak secara
konklusif menentukan apakah E memiliki kekuasaan atas F. Fakta dan keadaan
lain harus dipertimbangkan untuk menentukan apakah E memiliki kekuasaan
atas F
• C memiliki 40% hak suara D; sisa 55% hak suara D dimiliki oleh G sebesar 15%
dana pesiun perusahaan dan lainnya pihak lain yang masingmasing memegang <
1%.
• C memiliki kekuasaan atas D, karena dana pernsiun tidak mungkin memiliki
kepututasn yang berbeda dengan perusahaan, sehingga secara defacto entitas C
mengendalikan D
Persyaratan Akuntansi
• Jika entitas induk kehilangan pengendalian pada entitas anak, maka entitas
induk:
– menghentikan pengakuan aset dan liabilitas entitas anak terdahulu dari laporan
posisi keuangan konsolidasian;
– mengakui sisa investasi apapun pada entitas anak terdahulu pada nilai
wajarnya pada tanggal hilangnya pengendalian dan selanjutnya mencatat sisa
investasi tersebut dan setiap jumlah terutang oleh atau kepada entitas anak
terdahulu sesuai dengan SAK lain yang relevan. Nilai wajar tersebut dianggap
sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan
PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau (jika sesuai)
biaya perolehan pada saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau
ventura bersama;
– mengakui keuntungan atau kerugian terkait dengan hilangnya pengendalian
yang dapat diatribusikan pada kepentingan pengendali terdahulu.
Kehilangan pengendalian - entitas induk (31)
• Mereklasifikasi ke laporan laba rugi, atau mengalihkan
secara langsung ke saldo laba jika disyaratkan oleh SAK
lain, sejumlah yang diidentifikasi dalam paragraf 32; dan
• Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai
keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi yang
dapat diatribusikan pada entitas induk.
Saham / Aset
Nilai investasi diterima (pembayaran)
SELISIH
tercatat Nilai wajar investasi
tersisa
182
Hubungan Keagenan
Hal- hal yang dipertimbangkan dalam menentukan apakah manajer investasi/aset adalah agen:
a) ruang lingkup wewenang pengambilan keputusannya atas investee.
b) hak yang dimiliki pihak lain.
c) remunerasi yang menjadi haknya sesuai dengan perjanjian remunerasi.
d) eksposur pengambil keputusan terhadap variabilitas imbal hasil yang berasal dari
kepentingan lain yang dimilikinya dalam investee.
Pembobotan berbeda diterapkan untuk setiap faktor berdasarkan fakta dan keadaan tertentu.
Pengeculian Konsolidasi
• Entitas investasi dikecualikan dari konsolidasi
• Entitas investasi adalah entitas yang:
a) memperoleh dana dengan tujuan jasa manajemen investasi;
b) tujuan bisnisnya untuk menginvestasikan dana yang semata-mata
untuk memperoleh imbal hasil dari kenaikan nilai modal,
penghasilan investasi, atau keduanya; dan
c) mengukur dan mengevaluasi pada nilai wajar.
• Investasi
– Akun investasi dieliminasi dengan ekuitas entitas anak
– Jika kepemilikan pada entitas anak tidak 100% akan muncul
kepentingan non pengendali.
– Perbedaan nilai wajar dan nilai buku harus diperhitungkan dalam
konsolidasi (nilai wajar yang dikonsolidasi)
– Goodwiil muncul jika nilai perolehan tidak sama dengan nilai wajar
• Akun
– Utang – piutang yang muncul antara anak dan induk harus dihapuskan
• Transaksi
– Transaksi yang boleh diakui adalah transaksi kepada pihak ketiga,
transaksi anak dan induk harus dieliminasi
Eliminasi transaksi
• Persediaan
– Penjualan dan harga pokok penjualan
– Jika barang belum terjual maka laba yang belum direalisasi harus
dikurangkan dari nilai inventory dan mempengaruhi laba yang telah
diakui.
• Aset tetap
– Pada tahun terjadi transaksi tidak boleh diakui keuntungan/kerugian
dari transaksi tersebut
– Laba yang ada dalam aset tersebut harus dieliminasi
– Nilai penyusutan akan disesuaikan
• Obligasi
– Obligasi hanya boleh diakui sebesar obligasi pada pihak eksternal.
– Pendapatan / beban bunga harus dieliminasi
Laba yang belum direalisasikan
191
Pengaruh signifikan
193
Metode Ekuitas
194
Penghentian Metode Ekuitas
195
Prosedur Metode Ekuitas
• Penyesuaian atas bagian laba dan penghasilan komprehensif
lain.
• Keuntungan atas transaksi hulu dan hilir harus dieliminasi.
Hulu dieliminasi penuh, hilir dieliminasi sebesar bagiannya.
• Selisih antara harga perolehan dan nilai wajar aset neto
goodwill
• Selisih lebih harga nilai wajar terhadap biaya perolehan
investasi penghasilan dalam menentukan bagian entitas
atas laba rugi pada periode investasi diperoleh.
• Penyesuaian nilai entitas atas laba rugi entitas asosiasi atau
ventura bersama setalah perolehan dilakukan untuk untuk
rugi penurunan nilai yang diakui entitas aosiasi
196
Laporan keuangan investee
197
Investee merugi
198
Rugi Penurunan Nilai
199
Contoh
• Pada 1 Januari 2012, PT Aneka membeli 30% saham berhak suara PT
Merapi sebesar Rp4.000 milyar dengan laba rugi untuk tahun 2012 sd 2015
200
Metode Ekuitas
Pada 1 Desember dibeli investasi sebesar 500.000 yang merupakan 25%
kepemilikan pada PT. Mutiara. Pada 31 Desember Mutiara melaporkan
adanya laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan sebesar 200,000. dan
penghasilan komprehensif lain 40.000. dan membagikan dividen 150.0000
201
Kehilangan Pengaruh Signifikan
Pada 31 Desember 2015 Entitas menjual 20% kepemilikan pada PT. Intan
dengan harga 4.000. Kepemilikan sebelum dilakukan penjualan 30%, saldo
investasi sebelum dilakukan penjualan besar 3.000. Saldo penghasilan
komprehensif terkait dengan investasi ini 500
207
Jenis dan Klasifikasi Pengaturan Bersama
208
Pengaturan Bersama PSAK 66
209
Soal 1
D
Soal 2
PT. Cahaya memilik 60% kepemilikan PT. Sinar. Selama tahun 20X3
PT. Cahaya menjual barang kepada PT. Sinar sebanyak 100juta
dengan harga pokok sebesar 80 juta. Barang tersebut 50%nya telah
terjual sedangkan sisanya masih tersisa di persediaan akhir PT. Sinar.
Pada saat menyusun laporan keuangan konsolidasi penjualan PT.
Cahaya 1.000 juta dan PT. Sinar 800 juta.
Berapakah nilai penjualan dalam laporan keuangan konsolidasi?
A. 1.000
B. 1.800
C. 1.700 C
D. 1.600
Soal 6
PT. Cahaya memilik 60% kepemilikan PT. Sinar. Selama tahun 20X3
PT. Cahaya menjual barang kepada PT. Sinar sebanyak 100juta
dengan harga pokok sebesar 80 juta. Barang tersebut 50%nya telah
terjual sedangkan sisanya masih tersisa di persediaan akhir PT. Sinar.
Pada saat menyusun laporan keuangan konsolidasi persediaan PT.
Cahaya 400 juta dan PT. Sinar 200 juta.
Berapakah nilai persediaan dalam laporan keuangan konsolidasi?
A. 490
B. 600
C. 500 D
D. 590
Soal 7
B
Soal 8
221
Definisi
Mata uang mata uang yang digunakan dalam
Mata uang
penyajian penyajian laporan keuangan
penyajian
222
Pertimbangan MU Fungsional
Mata
Mata
Uang mata uang pada lingkungan ekonomi utama
Uang
Fungsiona dimana suatu entitas beroperasi
Fungsiona
l
l
Mata uang
fungsional
paling mempengaruhi harga jual (seringkali menjadi mata uang dimana harga
jual untuk barang dan jasa didenominasikan dan diselesaikan); dan
mempengaruhi biaya tenaga kerja, bahan baku, dan biaya lain dari pengadaan
barang atau jasa (biaya didenominasikan dan diselesaikan
mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan (antara lain penerbitan
instrumen utang dan instrumen ekuitas) dihasilkan
mata uang dalam mana penerimaan dari aktivitas operasi pada umumnya
ditahan
223
Pos Moneter
hak untuk menerima (atau
Fitur utama kewajiban untuk menyerahkan)
pos moneter suatu jumlah unit mata uang
yang tetap atau dapat
ditentukan
224
Pos Non Moneter
Uang
Uang goodwill
muka goodwill kewajiban
muka kewajiban
diestimasi yang
diestimasi yang
harus
Aset tak harus
Aset tetap diselesaikan
Aset tak Aset tetap diselesaikan
berwujud dengan
berwujud dengan
penyerahan aset
penyerahan aset
nonmoneter
nonmoneter 225
Pengakuan Awal
PENGAKUAN AWAL…
228
Penerapan - Aset Tetap
Nilai
jika dijabarkan
wajar
Aset tetap jumlahnya kedalam
diukur ditentukan mata
dengan: dalam mata uang
Biaya
uang asing fusional
historis
229
Selisih Kurs
231
Soal 1
239
Pengakuan
• Kriteria Pengakuan sama dengan PSAK 16
• Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan. Biaya transaksi
termasuk dalam pengukuran awal tersebut.
• Biaya perolehan awal hak atas properti yang dikuasai dengan cara sewa dan
dikelompokkan sebagai properti investasi yang harus dicatat sebagai sewa
pembiayaan seperti diatur paragraf16 daiam PSAK 30. Sewa,dalam hal ini harus
diakui pada jumlah mana yang lebih rendah antara nilai wajar dan nilai kini dari
Pemb ayaran sewa minimum. Jumlah.yang setara harus diakui sebagai kewajiban
sesuai dengan ketentuan paragraf yang sama.
• Biaya perolehan awal hak atas properti yang dikuasai secara sewa dan
dikelompokkan sebagai properti investasi mengacu pada PSAK 30 Sewa, dimana
aset diakui pada jumlah mana yang lebih rendah antara:
– Nilai wajar properti, dan
– Nilai kini dari pembayaran sewa minimum.
240
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
241
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Fair
FairValue
ValueModel
Model
242
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
•• Menggunakan
Menggunakan nilai
nilai wajar
wajar •• Menggunakan
Menggunakan nilai
nilai wajar
wajar
•• Perubahan
Perubahan nilai
nilai wajar
wajar diakui
diakui dalam
dalam •• Perubahan
Perubahan nilai
nilai wajar
wajar diakui
diakui dalam
dalam
laporan
laporan laba
laba rugi
rugi pada
pada periode
periode laporan
laporan laba
laba rugi
rugi atau
atau ekuitas.
ekuitas.
terjadinya.
terjadinya.
•• Tidak
Tidak ada
ada penyusutan.
penyusutan. •• Penyusutan.
Penyusutan.
•• Mencerminkan
Mencerminkan kondisi
kondisi pasar
pasar pada
pada •• Tidak
Tidak spesifik,
spesifik, hanya
hanya mengharuskan
mengharuskan
tanggal
tanggal neraca.
neraca. secara
secara reguler.
reguler.
243
Transfer
Transfer ke, atau dari properti invetasi dapat dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat
perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan:
Pengukuran
Pengukuransaat
saattransfer?
transfer? Tergantung model yang digunakan ……
244
Pelepasan
245
Penurunan nilai
246
SEWA PSAK 30
3
Akuntansi Sewa PSAK 30
• Awal Sewa (Inception of the lease) adalah tanggal yang lebih awal
antara tanggal perjanjian sewa dan tanggal pihak-pihak menyatakan
komitmen terhadap ketentuan pokok sewa.
• Awal Masa Sewa (commencement of the lease term) adalah tanggal
saat lessee mulai berhak menggunakan aset sewaan.
Klasifikasi Sewa
Lease = Sewa
Sewa Pembiayaan (Finance Lease) adalah sewa yang
mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang
terkait dengan kepemilikan suatu aset. Hak milik pada akhirnya
dapat dialihkan, dapat juga tidak dialihkan (par. 8)
Sewa Operasi (Operating Lease) adalah sewa yang tidak
mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang
terkait dengan kepemilikan aset (par. 8)
Recovered
Recovered through
through
sale
sale
Recoverable
Amount Nilai
tertinggi Recovered
Recovered through
through
use
use
254
Identifikasi Aset yang Mungkin Mengalami Penurunan Nilai Aset
PSAK
PSAK 48
48 par
par 12
12
Informasi minimum yang dipertimbangkan
255
Pengukuran Jumlah Terpulihkan
• PSAK 48 mendefinisikan jumlah terpulihkan suatu aset sebagai jumlah
yang lebih tinggi antara:
Fair Value Less Costs to Sell dan Nilai pakai (Value in Use)
Fair Value Less Costs to Sell Nilai pakai (Value in Use)
adalah jumlah yang dapat dihasilkan adalah nilai sekarang dari
adalah jumlah yang dapat dihasilkan adalah nilai sekarang dari
dari penjualan suatu aset atau unit taksiran arus kas yang
dari penjualan suatu aset atau unit taksiran arus kas yang
penghasil kas dalam transaksi antara diharapkan akan diterima atau
penghasil kas dalam transaksi antara diharapkan akan diterima atau
pihak-pihak yang mengerti dan unit penghasil kas.
pihak-pihak yang mengerti dan unit penghasil kas.
berkehendak bebas tanpa tekanan,
berkehendak bebas tanpa tekanan,
dikurangi biaya pelepasan aset.
dikurangi biaya pelepasan aset.
256
Pengukuran Jumlah Terpulihkan
Nilai wajar dikurangi biaya pelepasan (Fair Value Less Costs to Sell)
Bukti Terbaik
harga dalam suatu perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam
suatu transaksi antara pihak-pihak yang independen, disesuaikan dengan
biaya tambahan yang dapat dikaitkan secara langsung dengan pelepasan aset.
Apabila tidak terdapat perjanjian penjualan yang mengikat namun aset
diperdagangkan di pasar aktif
Berdasarkan harga pasar aset dikurangi biaya pelepasan aset tersebut.
Apabila tidak terdapat perjanjian penjualan yang mengikat dan tidak ada pasar
aktif untuk aset
Berdasarkan pada informasi terbaik yang ada untuk menggambarkan jumlah
yang dapat diperoleh entitas, pada akhir periode pelaporan, dari pelepasan
aset pada nilai wajar dikurangi biaya pelepasan
257
Pengukuran Jumlah Terpulihkan
Nilai sekarang dari taksiran arus kas yang diharapkan akan diterima atau unit
penghasil kas
258
Pengukuran Jumlah Terpulihkan
PSAK 48
Par 31
259
Pengukuran Jumlah Terpulihkan
Hambatan proyeksi arus kas: Basis untuk mengestimasi arus
kas masa depan
1. Didasarkan pada asumsi yang masuk akal dan didukung oleh fakta atau teori.
2. Didasarkan pada anggaran keuangan yang terbaru dan telah disahkan oleh
manajemen.
3. Tidak memasukkan komponen arus kas masa depan yang berasal dari
restrukturisasi.
4. Pendasaran kepada anggaran hanya meliputi periode 5 tahun, kecuali jika periode
yang lebih lama dapat dijustifikasi.
5. Periode setelah anggaran hanya dapat menggunakan tingkat yang tetap atau
menurun, kecuali jika tingkat yang naik dapat dijustifikasi.
6. Tingkat pertumbuhan yang digunakan dalam proyeksi ekstrapolasi tidak dapat
melebihi rata-rata jangka panjang pertumbuhan untuk produk, industri, atau negara
tempat entitas beroperasi atau pasar dimana aset tersebut digunakan, kecuali jika
tingkat yang lebih tinggi dapat dijustifikasi.
260
Pengakuan Rugi Penurunan Nilai
261
Ilustrasi Penurunan Nilai 1
Contoh: Misalkan PT Anggrek melakukan uji penurunan nilai terhadap peralatan yang
dimilikinya. Nilai tercatat dari peralatan sebesar Rp 400 juta, nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual Rp360 juta dan nilai pakainyaRp 410 juta.
Tidak ada
penurunan nilai
262
Ilustrasi Penurunan Nilai 2
Contoh: Misalkan infromasi PT Mawar yang tersedia sama kecuali nilai
pakai dari peralatan sebesar Rp 350 juta.
Dr. Kerugian Penurunan Nilai Rp 40 juta
Rp20 juta Rugi Penurunan Nilai
Cr. Akulumasi Depresiasi Peralatan Rp 40 juta
Illustration 11-15
Rp 400 juta Rp 360 juta
263
Kasus
Nilai buku 10 20 30 60
Penurunan Nilai (10) (2) (3) (15)
Nilai setelah penurunan nilai 0 (18) 27 45
264
Kasus: Penurunan Nilai
Contoh
Contoh
265
Pengakuan Rugi Penurunan Nilai Solusi
SolusiContoh
Contoh
Berdasarkan informasi yang tersedia, aset yang mengalami kerugian penurunan nilai adalah:
Recoverable Carrying
amount amount Impairment loss
Tanah, pada nilai wajar Rp 320 juta Rp 380 juta Rp 60 juta
Aset Tak Berwujud, pada biaya Rp 890 juta Rp 860 juta -
teramortisasi
Mesin, setelah didepresiasikan Rp 21 juta Rp 27 juta Rp 6 juta
266
Kasus 2: Unit Penghasil Kas
Example
Example
• PT Melati melakukan reviu penurunan nilai dari UPK X pada tahun 2011,
berikut ini aset yang dimiliki oleh PT Melati:
Nilai Tercatat
Goodwill Rp100 juta
PPE, setelah didepresiasi 300 juta
Aset Tak Berwujud, pada nilai amortisasinya 200 juta
Properti Investasi, setelah didepresiasi 250 juta
Aset Keuangan, pada nilai wajar 107 juta
Persediaan, at cost 50 juta
Piutang Dagang 130 juta
Total Rp 1137 juta
• Setelah reviu penurunan nilai, PT Melati menemukan fakta bahwa nilai yang
dapat dipulihkan atas UPK X senilai Rp800 juta termasuk properti investasi
senilai Rp200 juta.
• Hitunglah kerugian penurunan dan alokasikan ke masing-masing aset.
267
Kasus 2: Unit Penghasil Kas
Example
Example
Carrying Carrying amount after Allocated amount after
impairment loss impairment loss impairment loss
Kemudian, sisa kerugian dialokasikan pada aset tidak lancar pro rata
terhadap nilai tercatat dari aset tidak lancar tersebut.
268
Pembalikan Rugi Penurunan Nilai
269
CA REVIEW
Pelaporan Korporat Pertemuan 8
IMBALAN KERJA
Ruang Lingkup
Imbalan Kerja
Imbalan Kerja
Imbalan Kerja Imbalan Paska
Pesangon Jangka Panjang
Jangka Pendek Kerja
Lainnya
• Kewajiban konstruktif :
– berdasarkan praktik baku masa lalu, dan
– menimbulkan ekspektasi kuat bahwa entitas akan
melaksanakan tanggung jawab tersebut.
272
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Diakui saat
Diakui saat Liabilitas jangka pendek sebagai:
pekerja telah Liabilitas jangka pendek sebagai:
pekerja telah
memberi jasa
memberi jasa Liabilitas setelah dikurangi yang
telah dibayar, beban dibayar dimuka
jika terjadi kelebihan pembayaran
• JIKA DIAKUMULASI
Beban cuti berimbalan 1.700.000 (5+(4x3)x100.000)
Kas 1.700.000
Beban cuti berimbalan 800.000 (4x2)x100.000)
Utang gaji 800.000
275
Program Bagi Laba dan Bonus
Tunjangan
Tunjangan
purnakarya
Imbalan purnakarya
Imbalan
pascakerja
pascakerja Imbalan
Imbalan
pascakerja lain
pascakerja lain
Iuran pasti
Iuran pasti bergantung pada
Program imbalan substansi
pascakerja ekonomis dari
Imbalan pasti setiap program
Imbalan pasti
Imbalan Paska Kerja
Defined
Defined
Contribution
Contribution DEFINED VOLATILE
Plans
Plans
RISK LIMIT
Defined
Defined VOLATILE DEFINED
Benefit
BenefitPlans
Plans
RISK LIMIT
279
Jenis Program
283
Program Manfaat Pasti
284
Program Manfaat Pasti
Faktor-faktor:
Biaya Jasa:
• Biaya Jasa Kini
• Biaya Jasa Lalu
Nilai
Nilai Kini
Kini Kewajiban
Kewajiban
• Keuntungan (kerugian) atas
Imbalan
Imbalan Pasti
Pasti (NKKIP)
(NKKIP)
Penyelesaiaan
• Biaya Bunga
• Remeasurement (Keuntungan
dan kerugian aktuarial)
• Pendapatan Bunga
• Iuran atau Penarikan Nilai
Nilai Wajar
WajarAset
Aset Program
Program
• Remeasurement (Keuntungan (NWAP)
(NWAP)
dan kerugian aktuarial)
Laporan Posisi Keuangan
288
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya
289
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya
Diakui sebagai
liabilitas total nilai neto dari
jumlah:
• Nilai kini kewajiban imbalan pasti pada
akhir periode pelaporan
• Dikurangi dengan nilai wajar dari aset
program pada akhir periode pelaporan
(jika ada) selain kewajiban yang harus
dilunasi secara langsung
290
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya
entitas harus mengakui total nilai neto dari
jumlah berikut ini sebagai beban atau
pendapatan:
291
Pesangon
292
Pesangon
Pengukuran
Entitas harus mengukur pesangon pada saat pengakuan awal, dan harus mengukur
dan mengakui perubahan selanjutnya, sesuai dengan sifat imbalan kerja, dengan
ketentuan bahwa jika pesangon merupakan sebuah peningkatan pada imbalan
pasca kerja, entitas menerapkan persyaratan imbalan pasca kerja. Sebaliknya
a) jika pesangon diharapkan akan diselesaikan seluruhnya sebelum dua belas
bulan setelah akhir periode pelaporan tahunan di mana pesangon diakui,
entitas harus menerapkan persyaratan untuk imbalan kerja jangka pendek.
b) jika pesangon tidak diharapkan untuk dapat diselesaikan seluruhnya sebelum
dua belas bulan setelah akhir periode pelaporan tahunan, entitas harus
menerapkan persyaratan untuk imbalan kerja jangka panjang lainnya.
Pengungkapan
Imbalan kerja manajemen kunci
293
Ilustrasi 1
294
Ilustrasi 1
JURNAL UMUM MEMO
Nilai
Pend Kini
Komprehe Liabilit Kewajib
Beban Kas nsif as an Aset
Saldo awal (200.000) 200.000
Biaya jasa kini 30.000 (30.000)
Biaya bunga 20.000 (20.000)
Pendapatan bunga (20.000) 20.000
Iuran (24.000) 24.000
Imbalan 16.000 (16.000)
Rugi Aktuaria Liabiilitas 16.000 (16.000)
Rugi Aktuaria – Aset Program 6.000 (6.000)
Amortisasi biaya jasa lalu
Kerugian (keuntung) akturial
Jml tahun berjalan 30.000 (24.000) 22.000 (28.000) (250.000) 222.000
Saldo Akhir 22.000
Kerugian
295
Jurnal
Beban pensiun 30.000
Pendapatan Komprehensif Lain 22.000
Kas 24.000
Liabilitas 28.000
Liabilitas
Nilai kini Kewajiban (250.000)
Aset Program 222.000
Net Liabilitas manfaat pensiun (28.000)
Ekuitas
Pendapatan komprehensif lain - kerugian 22.000
296
Ilustrasi 2
297
Ilustrasi 2
JURNAL UMUM MEMO
Pendapat
an
Kompreh Liabilit Keweajiba Aset
Beban Kas ensif as n Program Program
(26.00
Iuran 0) 26.000
Liabilitas
Nilai kini Kewajiban (279.500)
Aset Program 276.600
Net Liabilitas manfaat pensiun (2.900)
Ekuitas
Pendapatan komprehensif lain 14.900
299
Soal 1
300
Soal 2
Program iuran pasti adalah program dimana jumlah yang dibayarkan sebagai
manfaat purnakarya ditetapkan berdasarkan...
A. perhitungan formula tertentu yang biasanya didasarkan pada
penghasilan karyawan dan/atau masa kerja.
B. iuran ke suatu dana bersama pendapatan investasi selanjutnya.
C. kewajiban pemberian pesangon, perjanjian kompensasi yang
ditangguhkan (deferred compensation arrangements), tunjangan
cuti jangka panjang,pensiun dini tertentu atau program pemutusan
kontrak kerja.
D. nilai kini pembayaran yang diekspektasikan oleh program manfaat
purnakarya kepada karyawan masih bekerja dan yang sudah tidak
bekerja, dihitung berdasarkan jasa yang telah diberikan.
301
Soal 3
302
Soal 4
303
Soal 5
304
Soal 6
305
Soal 7
306
Soal 8
307
Soal 9
308
CA REVIEW
Pelaporan Korporat Pertemuan 9
Pendapatan, kebijakan dan estimasi
akuntansi dan kesalahan, dan pajak
penghasilan
PSAK 23 (R 2009): Pendapatan
IAS 18: Revenue
Definisi
arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul
dari aktivitas normal entitas selama suatu periode
Pendapatan jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan
ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi
pemilik.
Hanya arus kas bruto dari manfaat ekonomi yang
Pendapatan meliputi diterima dan dapat diterima oleh entitas itu
sendiri
jumlah suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu
Nilai wajar liabilitas diselesaikan antara pihak yang
berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai
dalam suatu transaksi wajar.
311
Pengukuran
312
Penjualan Barang
Jika memenuhi seluruh
kondisi:Entitas telah memindahkan risiko dan manfaat
1 kepemilikan barang secara signifikan kepada pembeli
Entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang
Namun,
Namun, pendapatan
pendapatan bolehboleh
Contoh
Contoh –– Instalasi
Instalasi televisi
televisi yang
yang langsung
langsung diakui
diakui ketika
ketika pembeli
pembeli
hanya
hanya menyambungkan
menyambungkan menerima
menerima barang
barang jika:
jika:
dengan
dengan listrik
listrik dan
dan antena
antena I.I. Proses
Proses instalasi
instalasi tidak
tidak rumit,
rumit,
Contoh
Contoh –– Pengangkutan
Pengangkutan gula
gula
atau
atau
atau
atau kacang
kacang kedelai
kedelai
II.
II. Inspeksi
Inspeksi yang
yang dilakukan
dilakukan
hanya
hanya bertujuan
bertujuan untuk
untuk 314
Penjualan Barang
Contoh
Contoh
316
Penjualan Barang
Contoh
Contoh
318
Penjualan Barang
Contoh
Contoh
Pendaoatan
Pendaoatan dari
dari penjualan
penjualan yang
yang demikian
demikian ini
ini diakui
diakui ketika
ketika
barang
barang dikirimkan.
dikirimkan.
Namun,
Namun, jika
jika pengalaman
pengalaman menunjukkan
menunjukkan bahwabahwa penjualan
penjualan
yang
yang demikian
demikian ini
ini dipergunakan
dipergunakan
–– Pendapatan
Pendapatan diakui
diakui ketika
ketika deposit
deposit signifikan
signifikan telah
telah
diterima.
diterima. Barang
Barang tersedia,
tersedia, telah
telah diidentifikasi,
diidentifikasi, dan
dan
siap
siap dikirimkan
dikirimkan kepada
kepada pembeli.
pembeli.
319
Penjualan Jasa
Hasil transaksi penjualan jasa dapat diestimasi secara andal
penjualan diakui dengan acuan tingkat penyelesaian
transaksi pada akhir periode pelaporan.
321
Penjualan Jasa
Metode estimasi:
a) Survei pekerjaan yang telah dilaksanakan
b)Jasa yang dilakukan hingga tanggal tertentu sebagai prosentase
dari total jasa yang dilakukan;
c) Proporsi biaya yang timbul hingga tanggal tertentu dibagi estimasi
total biaya.
• Hanya biaya yang telah terjadi terkait jasa tersebut
• Hanya biaya yang mencerminkan total biaya jasa tersebut
322
Penjualan Jasa
324
Pengungkapan
Kebijakan akuntansi yang digunakan untuk pengakuan
Kebijakan akuntansi yang digunakan untuk pengakuan
pendapatan termasuk metode yang digunakan
pendapatan termasuk metode yang digunakan
menentukan penyelesaian transaksi penjualan jasa
menentukan penyelesaian transaksi penjualan jasa
Jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan yang diakui
Jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan yang diakui
selama periode tersebut termasuk pendapatan yang berasl dari
selama periode tersebut termasuk pendapatan yang berasl dari
Penjualan barang, penjualan jasa dan bunga, royalti dan dividen
Penjualan barang, penjualan jasa dan bunga, royalti dan dividen
Jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau
Jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau
jasa yang tercakup dalam setiap kategori signifikan dari
jasa yang tercakup dalam setiap kategori signifikan dari
pendapatan
pendapatan
325
PSAK – 25
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi
Akuntansi, dan Kesalahan
IAS – 18
Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates, and Error
Ruang Lingkup
Definisi:
Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar,
konvensi, peraturan dan praktik tertentu yang
diterapkan entitas dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan.
Akan mempengaruhi pengakuan,
pengukuran dan penyajian atas elemen
seperti aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan
dan beban, pada laporan keuangan.
Penetapan Kebijakan Akuntansi
PSAK SPESIFIK
TIDAK ADA
PSAK SPESIFIK
Pertimbangan dalam Penerapan
Perubahan Kebijakan Akuntansi
1 Fakta tersebut.
√ Banyak hal yang mempengaruhi elemen LK yang tidak dapat diukur secara
akurat namun hanya dapat diestimasi karena ketidakpastian yang melekat
pada aktivitas bisnis.
Perubahan
Perubahan estimasi
estimasi akuntansi
akuntansi adalah:
adalah:
Penyesuaian
Penyesuaian jumlah
jumlah tercatat
tercatat aset
aset atau
atau liabilitas,
liabilitas, atau
atau jumlah
jumlah pemakaian
pemakaian
periodik
periodik aset,
aset, yang
yang berasal
berasal dari
dari penilaian
penilaian status
status kini,
kini, dan
dan ekspektasi
ekspektasi
manfaat
manfaat masamasa depan
depan dan
dan kewajiban
kewajiban yang
yang terkait
terkait dengan,
dengan, aset
aset dan
dan
liabilitas.
liabilitas.
Perubahan
Perubahan estimasi
estimasi akuntansi
akuntansi dihasilkan
dihasilkan dari
dari informasi
informasi baru
baru atau
atau
perkembangan
perkembangan baru baru dan,
dan,
Oleh
Oleh karena
karena itu,
itu, bukan
bukan dari
dari koreksi
koreksi kesalahan.
kesalahan.
Perubahan Estimasi Akuntansi
i al , a tau
a te r
nm
K esal aha untuk
1. aj a
g diseng laporan
te r i a l yan enyajian an gan
m a p e u
. Ti dak a i suatu kinerja k
2 ap n,
menc keuanga ntu.
i te
posis us kas ter
ar
atau
Koreksi Kesalahan Periode
Lalu
b) Jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling awal, maka
menyajikan kembali saldo awal aset, laibilitas, dan ekuitas untuk
periode lalu sajian paling awal
PSAK 46
AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN
REVISI 2014
Perbedaan Pajak dan Akuntansi -1
PSAK Undang-Undang
AKUNTANSI PAJAK
PERBEDAAN
Permanen Temporer
BOOK TAX GAP/ DFFERENCE –
Tax Planning atau
Tax Avoidance
Pajak Tangguhan:
Aset / Liabilitas
Beban/Pendapatan
Tujuan PSAK 46
345
Pengakuan pajak kini
• Jumlah pajak kini, yang belum dibayar harus diakui
sebagai liabilitas.
• Apabila jumlah pajak yang telah dibayar melebihi
jumlah pajak terutang, maka selisihnya, diakui sebagai
aset.
• Manfaat dari rugi pajak yang dapat ditarik kembali
untuk memulihkan pajak kini dari periode sebelumnya
diakui sebagai aset.
• Beban Pajak Kini
• Pajak dibayar dimuka = pajak kini < jumlah yang
dibayarkan (PPh 28)
• Utang pajak = pajak kini >jumlah yang dibayarkan
(PPh 29)
• Kompensasi kerugian yang dapat digunakan
untuk memulihkan pajak = aset
346
Pajak kini
• Pajak kini = semua pajak terutang atas
penghasilan yang diakui perusahaan pada peride
tersebut:
– Pajak yang dibayarkan sesuai dengan SPT hanya atas
laba dari induk perusahaan
– Pajak atas penghasilan yang dikenakan pajak final
– Pajak atas anak perusahaan dan pajak atas dividen dari
inverstasi yang dicatat dengan metode ekuitas
– Pajak yang telah dibayarkan namun menurut ketentuan
pajak tidak boleh sebagai kredit pajak pajak LN tidak
dapat dikreditkan
347
Pajak Tangguhan
• Pada saat entitas memiliki Laba sebelum pajak > Penghasilan
kena pajak ada pengakuan pajak menurut akuntansi
sehingga diakui beban pajak tangguhan dan kewajiban pajak
tangguhan.
• Pada saat entitas memiliki Laba sebelum pajak < Penghasilan
kena pajak pajak yang dibayarkan lebih besar daripada laba
menurut akuntansi sehingga diakui aset pajak tangguhan dan
manfaat pajak tangguhan.
• Perusahaan memiliki kerugian dapat dikompensasikan di
masa mendatang manfaat tersebut diakui pada saat
kerugian tersebut terjadi Aset pajak tangguhan dan manfaat
pajak tangguhan.
• Aset pajak tangguhan direview untuk memastikan bahwa
manfaat di masa mendatang akan diperoleh entitas
348
Penyajian
• Saling hapus
– Entitas melakuan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak
kini jika dan hanya jika, entitas:
• Memiliki hak secara hukum untuk melakukan saling hapus jumlah yang
diakui; dan
• Berniat untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset
dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
– Entitas melakukan saling hapus aset pajak tangguhan dan liabilitas
pajak tangguhan jika dan hanya jika:
• entitas memiliki hak secara hukum untuk saling hapus aset pajak kini
terhadap liabilitas pajak kini; dan
• aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak
penghasilan yang dikenakan oleh otoritas pajak atas entitas kena pajak
yang sama atau entitas kena pajak berbeda yang akan merelaisasikan
secara bersama
Beban Pajak – Laba Rugi Aktivitas Normal
350
Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1
Ilustrasi: PT. Mitra melaporkan penghasilan sebesar 260.000 dan
beban sebesar 120.000 untuk tiga tahun periode usahanya. Untuk
tujuan pajak, penghasilan yang diterima sebesar 200.000, 300.000
dan 280.000.
Bagaimana hal ini dilaporkan dalam laporan keuangan?
Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1
Laporan
LaporanKeuangan
Keuangan 2011 2012 2013 Total
Beban pajak kini = 3.600.000 x 25% = 900.000 TOTAL beban pajak 900.000 – 50.000
Beban pajak tangguhan = 200.000 – 250.000 = (50.000)
ILUSTRASI – nilai sisa
356
ILUSTRASI – nilai sisa
AKUNTANSI
20X1 20X2 20X3 20X4 20X5 20X6 20X7
Pendapatan 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000
Keuntungan mesin 1.000
Bbn Operasi 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
Bbn Penyusutan 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
Total Beban 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 2.000 2.000
Laba sblm pajak 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 5.000 6.000
Beban Pajak (akt) 750 750 750 750 750 1.250 1.500
Laba setelah pajak 2.250 2.250 2.250 2.250 2.250 3.750 4.500
357
ILUSTRASI – nilai sisa
PAJAK
20X1 20X2 20X3 20X4 20X5 20X6 20X7
Pendapatan 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000
Keuntungan mesin 3.000
Bbn Operasi 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
Bbn Penyusutan 3.000 3.000 3.000 3.000
Total Beban 5.000 5.000 5.000 5.000 2.000 2.000 2.000
Penghasilan kena pajak 2.000 2.000 2.000 2.000 5.000 5.000 8.000
Pajak terutang 500 500 500 500 1.250 1.250 2.000
Penghasilan stlh pajak 1.500 1.500 1.500 1.500 3.750 3.750 6.000
358
ILUSTRASI – nilai sisa
359
ILUSTRASI
360
ILUSTRASI – kerugian fiskal
• Entitas A pada tahun 20x1 mengalami kerugian fiskal 8.000 (diasumsikan
kerugian akuntansi nilainya sama).
• Pada 20x2 entitas laba 2.000, 20x3 laba 3.000 dan 20x4 laba sebesar 5.000.
• Tidak terjadi perbedaan akuntansi dan pajak
361
ILUSTRASI – kerugian fiskal
Tahun Jurnal
20X1 Aset pajak tangguhan 2.000
Manfaat pajak tangguhan (beban pajak) 2.000
20X2 Beban pajak tangguhan 500
Aset pajak tangguhan 500
20X3 Beban pajak tangguhan 750
Aset pajak tangguhan 750
20X4 Beban pajak tangguhan 750
Aset pajak tangguhan 750
Beban pajak kini 500
Utang pajak kini 500
362
Soal 1
363
Soal 2
Perusahaan memiliki kontrak penyediaan jasa dengan
pelanggannya untuk merawat sistem elektriknya. Pada
tanggal 1 Oktober 2015 Perusahaan menyepakati kontrak
berjangka waktu 4 tahun senilai 8.000.000 dengan pelanggan
utamanya. Biaya yang terjadi selama kontrak diperkirakan
senilai 4.000.000.
Berdasarkan PSAK 23, berapakah pendapatan yang diakui
oleh perusahaan dalam laporan laba rugi untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2011?
A. 4.000.000
B. 500.000 C
C. 250.000
D. 8.000.000
364
Soal 3
B
Soal 5
PT Shofi menjual mesin dengan masa garansi 3 tahun. Diestimasikan liabilitas
garansi adalah sebesar Rp 1.050.000. Tarif pajak yang berlaku adalah 25%.
Pernyataan di bawah ini adalah benar adalah...
A. Beban garansi untuk tujuan pajak tidak boleh dibebankan
B. PT Shofi mengakui aset pajak tangguhan sebesar Rp 262.500
C. Beban pajak tangguhan yang diakui sebesar Rp 1.050.000
D. PT. Shofi mengakui liabilitas pajak tangguhan Rp 262.500
B
Soal 6
D
Soal 7
B
Soal 8
C
Soal 9
A
Soal 10
Jika sebuah perusahaan pad 2015 menderita rugi fiskal sebesar 300.000.000.
Pada tahun 2016 memperoleh laba fiskal sebesar 50.000.000 dan tahun 2017
laba fiskal 100.000.000. Pernyataan berikut yang benar jika tarif pajak 25%
adalah:
A. Tidak ada pengakuan aset pajak tangguhan karena termasuk perbedaan
permanen
B. Aset pajak tangguhan akan diakui sebesar 300.000.000 pada LK tahun
2015.
C. Aset pajak tangguhan akan disajikan pada 31 Desember 2016 sebesar
25.000.000
D. Aset pajak tangguhan akan disajikan pada 31 Desember 2017 sebesar
37.500.000
A
Soal 11
C
Soal 12
C
Soal 13
A
Soal 14
B
CA REVIEW
Pelaporan Korporat Pertemuan 11 & 12
Instrumen Keuangan
Instrumen Keuangan 50,55,60
Instrumen Keuangan
380
Klasifikasi Instrumen Keuangan
Liabilitas keuangan
Ekuitas
Kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah ikurangi
dengan seluruh kewajibannya
381
Instrumen Keuangan
• setiap kontrak yang menambah nilai:
► aset keuangan entitas , dan (disisi lain)
► kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain.
►Aset Keuangan ►Kewajiban Keuangan
Kas Kewajiban kontraktual:
Instrumen ekuitas yang diterbitkan • untuk menyerahkan kas atau aset
entitas lain keuangan lain kepada entitas lain;
Hak kontraktual:
atau
• untuk menerima kas atau aset
• untuk mempertukarkan aset
keuangan lainnya dari entitas lain;
atau keuangan atau kewajiban keuangan
• untuk mempertukarkan aset dengan entitas lain dengan kondisi
keuangan dengan entitas lain yang berpotensi tidak
dengan kondisi berpotensi untung; menguntungkan entitas;
atau kontrak yang akan atau mungkin
Kontrak yang akan diselesaikan diselesaikan dengan menggunakan
dengan penerbitan instrumen ekuitas instrumen ekuitas yang diterbitkan
entitas entitas dan merupakan suatu:
• nonderivatif
• derivatif • non derivatif; atau
• derivatif
382
Jenis Instrumen Keuangan
Instrumen Keuangan
Aset Keuangan
yang diukur pada Liabilitas Instrumen Derivatif Atas Nilai Wajar
nilai wajar Keuangan yang Ekuitas Biasa Biasa
melalui laporan diukur pada nilai
laba rugi wajar melalui
Investas dimiliki laporan laba rugi Instrumen Derivatif Atas Arus Kas
hingga jatuh Ekuitas Melekat
tempo Majemuk
Kewajiban Atas Investasi
Pinjaman Lainnya Neto pada
diberikan dan Operasi Luar
Instrumen
Piutang Negeri
Ekuitas
Aset keuangan Sinstesis
tersedia untuk
dijual
383
PSAK 55 R – Instrumen keungan pengakuan dan Pengukuran
384
PSAK 55 R – Instrumen keungan pengakuan dan Pengukuran
• Harga pasar atas aset yang dimiliki atau liabilitas yang akan
diterbitkan adalah harga penawaran(bid price) dan untuk aset
yang akan dibeli atau liabilitas yang dimiliki adalah harga
permintaan (asking price).
• Pengukuran instrumen keuangan sebesar nilai amortisasi,
premium dan diskon dimartisasi dengan menggunakan effective
interest rate.
• Aturan tainting atas held to maturity investment, pembatasan
selama 2 tahun tidak boleh melakukan transfer antar kategori
investasi.
385
PSAK 55 R – Instrumen keungan pengakuan dan Pengukuran
386
Instrumen Keuangan
387
Instrumen Keuangan
• Alokasi nilai buku atas utang dan ekuitas untuk gabungan instrumen
keuangan, utang ditentukan lebih dahulu.
• Klasifikasi investasi nilai wajar melalui laba rugi (Fair Value to Profit and Loss)
• Penggunaan metode bunga untuk amortisasi
• Pengungkapan atas risiko dari instrumen keuangan
• Pembelian treasury shares diperlakukan sebagai perubahan ekuitas sehingga
tidak ada gain/loss diakui.
• Pengakuan gain/loss dari penarikan intrument keuangan utang ketika utang
baru memiliki term yang berbeda dengan utang lama.
388
Pengukuran Awal
389
Pengukuran Selanjutnya
Biaya Dikapitalisasi
Pinjaman diamortisasi - Laba rugi Laba rugi Laba rugi
Diberikan dan
Piutang
Pengukuran Selanjutnya
Utang/ Nilai wajar Pendapatan Laba Rugi Laba Rugi Laba Rugi
Dikapitalisasi komprehensif
lain*
Ekuitas/ Nilai wajar Pendapatan Laba Rugi Laba Rugi Pendapatan
Dikapitalisasi komprehensif komprehensif
lain* lain
AFS
Ekuitas: Harga - Laba Rugi Laba Rugi -
Tidak dapat perolehan
diukur secara
andal/
Dikapitalisasi
Loans &
Receivable HTM
Diijinkan jika ada
perubahan intensi.
Situasi
yang langka
Diijinkan namun
harus memenuhi
TAINTING RULE
FVTPL AFS
Suku bunga efektif
393
Pinjaman dan Piutang
Biaya Transaksi dan provisi
394
Ilustrasi Provisi
Enitas
Enitas AA memberikan
memberikan pinjaman
pinjaman Rp
Rp 600.000
600.000 bunga
bunga 8%,
8%, tahunan.
tahunan.
Bunga
Bungasebesar
sebesar8%
8%kali
kalitotal
totalpinjaman
pinjamandibayarkan
dibayarkansetiap
setiapakhir
akhirtahun
tahun
dan
dan pokok
pokok dilunasi
dilunasi pada
pada akhir
akhir tahun
tahun ketiga.
ketiga. Entitas
Entitas AA
membebankan
membebankan provisi
provisi 4%,
4%, yang
yang dipotong
dipotong dari
dari pinjaman
pinjaman yang
yang
diberikan
diberikan
395
Ilustrasi Provisi 1
Piutang
Piutang 576.000
576.000
Kas
Kas 576.000
576.000
(sebagai
(sebagai alternatif
alternatif pinjaman
pinjaman dapat
dapat dicatat
dicatat sebesar
sebesar 600.000
600.000 dan
dan
dikurangi
dikurangidiskon
diskonsebesar
sebesar4.000)
4.000)
Jurnal
Jurnal pembayaran
pembayaran bunga
bunga akhir
akhir tahun
tahun pertama
pertama dan
dan amortisasi
amortisasi
biaya
biayatransaksi
transaksi
Kas
Kas 48.000
48.000
Pinjaman
Pinjamanyang
yangdiberikan
diberikan 7.279
7.279
Pendapatan
Pendapatanbunga
bunga 55.279
55.279
Pendapatan
Pendapatanbunga
bungadihitung
dihitungdari
daribunga
bungaefektif
efektif
397
Penurunan Nilai – Konsep Umum
Jika terdapat bukti objektif maka akan diakui kerugian penurunan nilai
Bukti objektif terjadi akibat dari satu atau lebih peristiwa setelah
pengakuan awal yang merugikan dan berdampak pada arus kas di masa
depan
398
Penurunan Nilai – Konsep Umum
399
Penurunan Nilai – Konsep Umum
400
PSAK 60 – Instrumen Keuangan Pengungkapan
401
Pengungkapan dalam Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif lain
Pengungkapan Lain
CA REVIEW
Pelaporan Korporat Pertemuan 12
Analisis Laporan Keuangan
Financial Statement Analysis
Financial
FinancialStatement
StatementAnalysis
Analysis==analisis
analisisyang
yangdilakukan
dilakukanguna
guna
menguji
mengujiketerkaitan
keterkaitanangka-angka
angka-angkaakuntansi
akuntansidan
dantrend
trendangka
angka
tersebut
tersebutdalam
dalamperiode
periodewaktu
waktutertentu.
tertentu.
Mengapa dilakukan?
1. Menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan
masa lalu, masa sekarang, dan prediksi yang akan datang
2. Menilai kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan
405
FRAMEWORK ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Component Processes of
Business Analysis Business
Environment &
Strategy Analysis
Industry Strategy
Analysis Analysis
Financial
Analysis
Analysis
Accounting of cash flows Prospective
Analysis Analysis
Profitability Risk
Analysis Analysis
• Analisis Horisontal
• Analisis Vertikal
• Analisis Common Size
• Analisis Ratio
• Analisis Du-Pont
410
ANALISIS HORISONTAL
411
ANALISIS VERTIKAL
412
ANALISIS COMMON SIZE :
413
Analisis Rasio
415
Logika dibalik Ratio Analysis
416
Jenis Analisis Rasio
• Analisis likuiditas
• Analisis aktivitas / pemanfaatan aktiva
• Analisis tingkat hutang (leverage / solvabilitas)
• Analisis profitabilitas / rentabilitas
• Dupont
• Analisis pasar
418
419
Analisis Likuiditas
RO E
P r o f it M a r g in T o ta l A s s e t T u rn o v e r
430
The DuPont System
RO E
P r o f it M a r g in T o ta l A s s e t T u rn o v e r
RO E
RO A E q u it y M u lt ip lie r
P r o fit M a r g in T o ta l A s s e t T u rn o v e r
432
Extended DuPont
EBIT
1. Operating Profit Margin
Sales
Sales
2. Total Asset Turnover
Total Assets
Interest Expense
3. Interest Expense Rate
Total Assets
Total Assets
4. Financial Leverage Multiplier
Common Equity
Income Taxes
5. 100% Tax Retention Rate
Net Before Tax
Operating Profitability Ratios
EBIT Sales EBIT
Sales Total Assets Total Assets
Net Before Tax (NBT) Total Assets Net Before Tax (NBT)
Total Assets Common Equity Common Equity
435
Keterbatasan
• Activity ratios indicate how well a firm uses its assets. They
include :
– receivables turnover = sales / average receivables
– days of sales outstanding = 365 / receivables turnover
– inventory turnover = COGS / average inventory
– days of inventory on hand = 365 / inventory turnover
– payables turnover = purchase/average trade payable
– payables payment period = 365/payable turnover
– total assets, fixed assets, and working capital turnover.
Ratios
449
Laporan Keuangan Pemerintah
3. Neraca
4. Laporan Arus Kas
5. Laporan Operasional
6. Laporan Perubahan Ekuitas
7. Catatan atas Laporan Keuangan
450
Komponen LK Daerah
1. Pendapatan Daerah.
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
a) Pajak Daerah
b) Retribusi
c) Lain-lain PAD yang sah
b. Dana Perimbangan
a) Bagi Hasil Pajak
b) Bagi Hasil Bukan Pajak
c) Dana Alokasi Umum
d) Dana Alokasi Khusus
e) Dana Darurat
c. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
2. Belanja / Beban Pegawai, barang, transfer, modal, subsidi, bansos,
bunga
Analisis LK
– Analisis Rasio LK Pemda tidak dapat disamakan dengan rasio
LK Perusahaan karena komponen dan jenis laporan berbeda.
– Beberapa rasio yang menganalisis Neraca seperti likuiditas,
solvabilitas dapat dilakukan namun seringkali rasio ini kurang
memberikan makna bagi Pemerintah karena pengeluaran
Pemerintah didasarkan pada Anggaran.
– Rasio yang dilakukan secara detil atas Laporan Realisasi
Anggaran lebih banyak digunakan karena kinerja
Pemerintahan lebih banyak difokuskan pada anggaran.
Analisis LK
a) Rasio Kemandirian Keuangan Daerah
Pendapatan Asli Daerah
Rasio Kemandirian =
Bantuan Pemerintah Pusat/ Provinsi dan
pinjaman
DSCR = x 100%
Total
(pokok angsuran+bunga+ biaya pinjaman)
C
Soal 2
D
Soal 3
B
Soal 9
C
Soal 10
C
d. Semua salah
CA REVIEW
Pelaporan Korporat Pertemuan 14
Sustainability & Integrated Reporting
Pendekatan Mengajar
C
Why report on Sustainability?
• Increasing pressure on Corporates for
– Greater responsibility towards the
society and the environment
– Greater transparency in reporting
financials and non-financials
– Sustainable performance in economical,
social, environmental and governance
aspects
• Establishing a sustainability reporting
process would
9/12/17
Guidelines on reporting sustainability
• The guidelines for reporting sustainability are set by Global Reporting Initiative
(GRI)
• Global Reporting Initiative (GRI) is a non-profit organization that promotes
economic, environmental and social sustainability
• The Guidelines are updated regularly by GRI
• The current guideline is G3.1 – a third generation of GRI’s sustainability guidelines
• G4 - the fourth generation of guidelines is under development and to be released
in May, 2013
• G3 sustainable Performance Indicators are organized as
9/12/17
Global Reporting Initiative
9/12/17
Principle for Responsible Investment
9/12/17
Sustainability reporting in India
9/12/17
Problems in reporting Sustainability
• Value creation for the organisation and for others. An organisation’s activities, its
interactions and relationships, its outputs and the outcomes for the various
capitals it uses and affects influence its ability to continue to draw on these
capitals in a continuous cycle.
• The capitals. The capitals are the resources and the relationships used and
affected by the organisation, which are identified in the <IR> Framework as
financial, manufactured, intellectual, human, social and relationship, and natural
capital. However, these categories of capital are not required to be adopted in
preparing an entity’s integrated report , and an integrated report may not cover
all capitals – the focus is on capitals that are relevant to the entity
• The value creation process. At the core of the value creation process is an entity’s
business model, which draws on various capitals and inputs, and by using the
entity’s business activities, creates outputs (products, services, by-products,
waste) and outcomes (internal and external consequences for the capitals).
Primary Purpose
• Strategic focus and future orientation – insight into the organisation's strategy
• Connectivity of information – showing a holistic picture of the combination, inter-
relatedness and dependencies between the factors that affect the organisation's
ability to create value over time
• Stakeholder relationships – insight into the nature and quality of the organisation's
relationships with its key stakeholders
• Materiality – disclosing information about matters that substantively affect the
organisation's ability to create value over the short, medium and long term
• Conciseness – sufficient context to understand the organisation's strategy,
governance and prospects without being burdened by less relevant information
• Reliability and completeness – including all material matters, both positive and
negative, in a balanced way and without material error
• Consistency and comparability – ensuring consistency over time and enabling
comparisons with other organisations to the extent material to the organisation's
own ability to create value.
Content Elements
• Organisational overview and external environment – What does the organisation do and
what are the circumstances under which it operates?
• Governance – How does an organisation’s governance structure support its ability to create
value in the short, medium and long term?
• Business model – What is the organisation’s business model?
• Risks and opportunities – What are the specific risk and opportunities that affect the
organisation’s ability to create value over the short, medium and long term, and how is the
organisation dealing with them?
• Strategy and resource allocation – Where does the organisation want to go and how does it
intend to get there?
• Performance – To what extent has the organisation achieved its strategic objectives for the
period and what are its outcomes in terms of effects on the capitals?
• Outlook – What challenges and uncertainties is the organisation likely to encounter in
pursuing its strategy, and what are the potential implications for its business model and
future performance?
• Basis of preparation and presentation - How does the organisation determine what matters
to include in the integrated report and how are such matters quantified or evaluated?
Akuntan
Profesi untuk
Mengabdi pada
TERIMA KASIH Negeri
Dwi Martani
081318227080
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/