Anda di halaman 1dari 481

TFT CA

PELAPORAN KORPORAT

Ikatan Akuntan Indonesia


9 Juni 2015
Agenda

Kompetensi dan Kurikulum

Metode Pembelajaran

Diskusi Permasalahan dalam Pengajaran

Materi dan Review Soal

2
Kompetensi Umum CA

1. CA memiliki kapabilitas dan kompetensi dalam


mengelola sistem pelaporan yang menghasilkan
laporan keuangan dan laporan lainnya yang
bernilai tinggi sesuai dengan prinsip-prinsip tata
kelola, etika profesional, dan integritas.

2. CA memiliki kapabilitas dan kompetensi dalam


pengambilan keputusan bisnis dengan
mempertimbangkan dinamika lingkungan bisnis

3
Kompetensi CA – Pelaporan Korporat

1. Memiliki kemampuan menyusun, menyajikan dan


mengevaluasi laporan keuangan grup entitas dan
laporan perusahaan sesuai dengan standar global
yang berlaku.

9. Mampu berfikir dan bertindak sebagai pemimpin.


10. Memiliki sikap untuk terus melakukan pembelajaran agar dapat
mempertahankan kompetensi profesionalnya.
11. Mampu menyampaikan ide dan hasil pemikiran secara lisan dan
tulisan.
12. Mampu berinteraksi dan berhubungan dengan orang atau fungsi lain
dalam organisasi dan antar organisasi.

4
Metode Belajar Peserta - Silabus

• Metode pembelajaran adalah berdasarkan active learning, dengan peran dosen


terutama sebagai fasilitator. Perkuliahan di kelas adalah dalam bentuk:
1. Ceramah: Dosen menyampaikan ide-ide pokok dari suatu topik pembelajaran.
2. Diskusi kelas dan membahas kasus: Peserta mendiskusikan kasus yang ditugaskan
3. dengan dipandu dosen.
4. Presentasi kelompok: Anggota kelompok menyampaikan hasil tugas mereka untuk
kemudian di disuksikan bersama.
5. Latihan mengerjakan soal
• Pada pertemuan pertama metode pembelajaran adalah ceramah dan diskusi kelas
• Pertemuan lainnya metode pembelajaran adalah dengan kombinasi diskusi kelas
dan membahas kasus yang diawali dengan presentasi kelompok.
• Pada bagian akhir setiap pertemuan, akan dilakukan latihan mengerjakan soal.
• Bahan bacaan untuk kasus sebagian diberikan oleh Program sedangkan peserta
diharapkan mencari bahan bacaan tambahan yang relevan. Agar diskusi berjalan
dengan efektif maka peserta harus sudah mempelajari bahan bacaan sebelum
perkuliahan.

5
Metode Belajar Peserta - Silabus

• Metode pembelajaran adalah berdasarkan active learning, dengan peran dosen


terutama sebagai fasilitator. Perkuliahan di kelas adalah dalam bentuk:
1. Ceramah: Dosen menyampaikan ide-ide pokok dari suatu topik pembelajaran.
2. Diskusi kelas dan membahas kasus: Peserta mendiskusikan kasus yang ditugaskan
3. dengan dipandu dosen.
4. Presentasi kelompok: Anggota kelompok menyampaikan hasil tugas mereka untuk
kemudian di disuksikan bersama.
5. Latihan mengerjakan soal
• Pada pertemuan pertama metode pembelajaran adalah ceramah dan diskusi kelas
• Pertemuan lainnya metode pembelajaran adalah dengan kombinasi diskusi kelas
dan membahas kasus yang diawali dengan presentasi kelompok.
• Pada bagian akhir setiap pertemuan, akan dilakukan latihan mengerjakan soal.
• Bahan bacaan untuk kasus sebagian diberikan oleh Program sedangkan peserta
diharapkan mencari bahan bacaan tambahan yang relevan. Agar diskusi berjalan
dengan efektif maka peserta harus sudah mempelajari bahan bacaan sebelum
perkuliahan.

6
Silabus

1. Overview atas conceptual framework dalam pelaporan keuangan entitas


2. komersial, entitas publik/pemerintah, ETAP, dan entitas berlandaskan syariah ,
Perbedaan di antara conceptual framework tersebut
3. Studi kasus atas penggunaan conceptual framework dalam pelaporan
keuangan : Pelaporan keuangan ETAP dan nirlaba , Perbedaan standar
akuntansi untuk ETAP dengan IFRS , Penerapan standar akuntansi untuk ETAP
4. Transaksi berbasis syariah dan pelaporan keuangan syariah: Jenis-jenis akad ,
Konsep keuntungan dalam syariah , Transaksi yang dilarang . Kerangka
pelaporan syariah, Pelaporan keuangan syariah , Instrumen keuangan syariah ,
5. Kombinasi bisnis dan konsolidasi: Investasi pada entitas lain, entitas asosiasi,
ventura bersama, dan entitas anak, Kombinasi bisnis , Kombinasi bisnis entitas
sepengendali , Laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan
tersendiri
6. Pengaruh perubahan kurs valuta asing
7. Properti investasi, sewa, dan penurunan nilai aset

7
Silabus

8. Properti investasi, sewa, dan penurunan nilai aset


9. Imbalan kerja
10. Pendapatan, kebijakan dan estimasi akuntansi dan
kesalahan, dan pajak penghasilan
11. Instrumen keuangan: Pengakuan dan pengukuran,
Penyajian, Pengungkapan
12. Analisis laporan keuangan, kinerja, dan kepatuhan atas
entitas komersial, nirlaba, dan ETAP
13. Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah
14. Pelaporan berkelanjutan dan pelaporan terintegrasi

8
DISKUSI

UJIAN TIDAK
Waktu tidak LULUS
Cukup

Latihan
Soal
Kasus yang
Tepat

Bagaimana ??
9
Pengalamaman

• Fokus mengajar masih menggunakan active lecturing dengan


tujuan agar materi pokok dalam tersampaikan dengan baik.
• Kasus – peserta diminta untuk melakukan analisis laporan
keuangan yang terkait dengan topik bahasan. Misal dengan
membandingkan ketaatan penyajian, cara penyajian yang
berbeda. Jika dimungkinkan ada kasus dalam penyajian
suatu item yang terkait dengan topik.
• Latihan soal dengan Multiple choice sebagai review materi
dan memberikan kisi-kisi soal ujian dapat berupa soal apa.

10
KERANGKA DASAR PENYUSUNAN & PENYAJIAN
LAPORAN KEUANGAN (KDP2LK)

PSAK
Tujuan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian LK
Kerangka konseptual menurut PSAK
Kerangka Konseptual Ditujukan untuk:
terdiri dari:
 Penyusun standar akuntansi  Pengguna laporan keuangan
keuangan dalam pelaksanaan  Tujuan laporan keuangan
tugasnya.  Asumsi dasar
 Penyusun laporan keuangan untuk  Karakteristik kualitatif
menanggulangi masalah akuntansi  Konsep pengakuan dan pengukuran
yang belum diatur dalam standar unsur laporan keuangan
akuntansi keuangan.  Konsep pemeliharaan modal
 Auditor dalam memberikan pendapat
mengenai apakah laporan keuangan
disusun sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku.
 Para pemakai dalam menafsirkan
informasi yang disajikan dalam
Laporan Keuangan.

12
Kerangka Dasar
Penyusunan dan
Penyajian Laporan
Keuangan PSAK

13
KDP2LK - Asumsi

PSAK
Basis akrual, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada
saat terjadinya (bukan pada saat kas diterima atau dibayarkan).
Kelangsungan usaha, mengasumsikan bahwa entitas akan
melanjutkan usahanya di masa depan.

IFRS baru PSAK US GAAP


• Accrual • Accrual • Going Concern
• Going Concern • Going concern • Entity
• Entity • Monetary Unit
• Monetary Unit • Periodicity
• Periodicity

14
KDP2LK – Karakteristik Kualitatif

Dapat dipahami, Laporan keuangan harus dapat dipahami oleh para pemakai
agar dapat digunakan untuk pengambilan keputusan
Dapat dibandingkan, untuk dapat menganalisis trend
kinerja entitas dan melihat posisi entitas dalam lingkungan
usaha, pemakai perlu memperbandingkan laporan keuangan
entitas antar periode dan membandingkannya dengan entitas
lain

Relevan, informasi dikatakan relevan jika informasi tersebut mempengaruhi


keputusan ekonomi pemakai sehingga dengan membantu mengevaluasi
peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan atau mengoreksi
hasil evaluasi di masa lalu
Materialitas, Relevansi informasi berhubungan dengan
materialitas

15
KDP2LK – Karakteristik Kualitatif

Keandalan, Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang
menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian
yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang
secara wajar diharapkan dapat disajikan
• Penyajian Jujur, Agar dapat diandalkan informasi hars menyajikan
dengan jujur dan wajar transaksi dan peristiwa lainnya yang
seharusnya disajikan
• Substansi Mengungguli Bentuk, Transaksi dan peristiwa lain
seharusnya disajika sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan
bukan hanya bentuk hukumnya
• Netralitas, Informasi digunakan untuk kebutuhan umum pemakai, dan
tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu
• Pertimbangan Sehat, Pertimbangan sehat mengandung unsur
kehati-hatian pada saat melakukan prakiraan dalam kondisi
ketidakpastian, sehingga aktiva atau penghasilan tidak dinyatakan
terlalu tinggi dan kewajiban atau beban tidak dinyatakan terlalu rendah
• Kelengkapan, materialitas dan mempertimbangkan biaya
penyusunan
• Penyajian Wajar, menggambarkan atau menyajikan dengan wajar,
posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu entitas
16
KDP2LK – Konstrain

Kendala Informasi yang Relevan dan Andal


• Tepat Waktu
• Keseimbangan Biaya dan Manfaat, Manfaat yang dihasilkan informasi
harus melebihi biaya penyusunannya
• Keseimbangan di antara Karakteristik Kualitatif, untuk mencapai
suatu keseimbangan yang tepat di antara berbagai karakteristik untuk
memenuhi tujuan laporan keuangan

17
Unsur Laporan Keuangan

18
Unsur Laporan Keuangan

19
CONCEPTUAL FRAMEWORK - IFRS

Presently, the Conceptual Framework is comprises of the following.


• Chapter 1: The Objective of General Purpose Financial Reporting
• Chapter 2: The Reporting Entity (not yet issued)
• Chapter 3: Qualitative Characteristics of Useful Financial Information
• Chapter 4: The Framework, comprised of the following:
1. Underlying assumption—the going concern assumption;
2. The elements of financial statements;
3. Recognition of the elements of financial statements;
4. Measurement of the elements of financial statements; and
5. Concepts of capital and capital maintenance.

LO 2
ASSUMPTIONS PRINCIPLES CONSTRAINTS
1. Economic entity 1. Measurement 1. Cost
2. Going concern 2. Revenue recognition
3. Monetary unit 3. Expense recognition
4. Periodicity 4. Full disclosure Third level
5. Accrual The "how"—
implementation
QUALITATIVE ELEMENTS
CHARACTERISTICS 1. Assets
1. Fundamental 2. Liabilities Second level
qualities Bridge between
3. Equity
2. Enhancing levels 1 and 3
4. Income
qualities
5. Expenses

OBJECTIVE
Provide information
about the reporting
entity that is useful
to present and potential First level
equity investors, The "why"—purpose
lenders, and other
creditors in their of accounting
capacity as capital
providers.
SECOND LEVEL: FUNDAMENTAL CONCEPTS

ILLUSTRATION 2-2
Hierarchy of Accounting
Qualities

LO 4
Karakteristik IFRS

• IFRS menggunakan “Principles Base “ :


– Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus
berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
– Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah
presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
– Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.
• Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif
harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan
jasa penilai
• Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kuantitaif
maupun kualitatif
• IFRS secara dinamis akan berubah mengikuti perkembangan lingkungan
bisnis dan kebutuhan informasi para pengguna.
23
KERANGKA KONSEPTUAL
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
RUANG LINGKUP KERANGKA KONSPETUAL

1. Tujuan Kerangka Konseptual


2. Lingkungan Akuntansi Pemerintahan
3. Pengguna dan Kebutuhan Informasi Para
Pengguna
4. Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan
5. Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan serta
Komponen Laporan Keuangan
6. Asumsi Dasar, Karakteristik Kualitatif, Prinsip-
prinsip serta Kendala Informasi Akuntansi
7. Unsur Laporan Keuangan, Pengakuan dan
pengukurannya
25
LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN

a. Ciri utama struktur pemerintahan dan pelayanan


 Bentuk umum pemerintahan dan pemisahan kekuasaaan
 Sistem pemerintahan otonomi dan transfer pendapatan
antar pemerintahan
 adanya pengaruh proses poltik
 Hub. Antara pembayar pajak dgn pelayanan pemerintahan.

b. Ciri keuangan pemerintah


 Anggaran sbg pernyatan publik, target fiskal dan sebagai alat
pengendalian
 Investasi aset tidak langsung menghasilkan pendapatan
 Kemungkinan Penggunaan akuntansi dana

26
ENTITAS AKUNTANSI VS ENTITAS PELAPORAN
NO INDIKATOR ENTITAS AKUNTANSI ENTITAS PELAPORAN
1 Definisi Unit pemerintahan pengguna Unit pemerintahan yang terdiri dari
anggaran/pengguna barang dan oleh satu atau lebih entitas akuntansi
karenanya wajib menyelenggarakan atau entitas pelaporan yang
akuntansi dan menyusun laporan menurut ketentuan peraturan
keuangan untuk digabungkan pada entitas perundang-undangan wajib
pelaporan menyampaikan laporan
pertanggungjawaban berupa
laporan keuangan

2 Komponen 1. KPA-K/L yang mempunyai dokumen 1. Pemerintah Pusat


anggaran tersendiri 2. Pemerintah Daerah
2. Bendahara Umum Daerah (BUD) 3. Kementerian Negara/lembaga
3. Kuasa Pengguna Anggaran di di lingkungan Pemerintah Pusat
lingkungan Pemda bila mempunyai 4. Satuan organisasi di lingkungan
dokumen pelaksanaan anggaran yang pusat/daerah atau organisasi
terpisah lainnya, jika menurut peraturan
perundang-undangan satuan
organisasi dimaksud wajib
menyajikan laporan keuangan

27
PERANAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

28
TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

TUJUAN
Menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai
akuntabilitas dan membuat keputusan ekonomi, sosial maupun politik.

KOMPONEN LAPORAN
KEUANGAN
1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran
Lebih (Laporan Perubahan SAL)
3. Neraca
4. Laporan Operasional (LO)
5. Laporan Arus Kas (LAK)
6. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
7. Catatan atas Laporan Keuangan 29
PRINSIP AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
Prinsip Akuntansi
Asumsi  Basis akuntansi;
 Prinsip nilai historis;
 Asumsi kemandirian entitas
 Prinsip realisasi;
 Asumsi kesinambungan entitas  Prinsip substansi mengungguli
 Asumsi keterukuran dalam satuan bentuk formal;
uang (monetary measurement)  Prinsip periodisitas;
 Prinsip konsistensi;
Karakteristik Kualitatif  Prinsip pengungkapan lengkap;
 Relevan; dan
 Prinsip penyajian wajar.
 Andal;
 Dapat dibandingkan; dan Konstrain
Materialitas
 Dapat dipahami
Pertimbangan Biaya dan Manfaat
Kesimbangan antar Karakteristik
Kualitatif
30
PRINSIP AKUNTANSI – BASIS AKUNTANSI
 Basis akuntansi yang digunakan dalam
laporan keuangan pemerintah entitas
adalah Basis Akrual

 Basis akrual digunakan untuk pengakuan


pendapatan-LO, beban, aset, kewajiban
dan ekuitas

 Dalam hal anggaran disusun dan


dilaksanakan berdasarkan basis kas maka
LRA disusun berdasarkan basis kas
PRINSIP AKUNTANSI
NILAI HISTORIS
 Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas yang dibayar atau
sebesar nilai wajar dari imbalan (consideration) untuk memperoleh aset
tersebut pada saat perolehan.
 Kewajiban dicatat sebesar jumlah kas dan setara kas yang diharapkan akan
dibayarkan untuk memenuhi kewajiban di masa yang akan datang.
 Nilai historis lebih dapat diandalkan daripada penilaian yang lain karena lebih
obyektif dan dapat diverifikasi.

REALISASI
 Pendapatan basis kas yang tersedia yang telah diotorisasikan melalui anggaran
pemerintah selama suatu periode akuntansi akan digunakan untuk membiayai
utang dan belanja yang terjadi dalam periode tersebut.
 Prinsip penandingan pendapatan-belanja tidak mendapat penekanan seperti
dalam akuntansi komersial.
32
PRINSIP AKUNTANSI
SUBSTANSI MENGUNGGULI BENTUK FORMAL
• Peristiwa harus dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas
ekonomi, bukan hanya mengikuti aspek formalitas.

KONSISTENSI
 Perlakuan akuntansi yang sama harus ditetapkan pada kejadian yang
serupa dari periode ke periode oleh suatu entitas (prinsip konsistensi
internal).
 Metode akuntansi yang dipakai dapat diubah dengan syarat metode
yang baru diterapkan menunjukkan hasil yang lebih baik dari metode
yang lama.
 Pengaruh atas perubahan penerapan metode harus diungkapkan dalam
laporan keuangan.
PRINSIP AKUNTANSI
PERIODISITAS
• Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas pemerintah perlu dibagi
menjadi periode-periode pelaporan sehingga kinerja entitas dapat diukur dan
posisi sumber daya yang dimilikinya dapat ditentukan
PENGUNGKAPAN LENGKAP
• Laporan keuangan harus menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan
oleh pengguna.
• Informasi tersebut dapat ditempatkan pada lembar muka laporan keuangan
atau catatan atas laporan keuangan.
PENYAJIAN WAJAR
• Dalam penyajian dengan wajar posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi
keuangan suatu entitas, diperlukan pertimbangan sehat yang mengandung
unsur-unsur kehati-hatian pada saat melakukan prakiraan dalam kondisi
ketidakpastian sehingga aset atau pendapatan tidak dinyatakan terlalu tinggi
dan kewajiban tidak dinyatakan terlalu rendah
34
PENGAKUAN ASET DAN KEWAJIBAN

 Aset diakui pada saat potensi ekonomi masa depan diperoleh


dan mempunyai nilai yang dapat diukur dengan andal;
 Aset dalam bentuk piutang diakui ketika hak klaim untuk
mendapatkan arus kas masuk atau manfaat ekonomi lainnya
dari entitas lainnya telah atau tetap masih terpenuhi,dan nilai
klaim tersebut dapat diukur atau diestimasi
 Aset dalam bentuk kas yang diperoleh pemerintah titik
pengakuannya memerlukan pengaturan yang lebih rinci
 Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada
saat kewajiban timbul

35
PENGAKUAN PENDAPATAN & BEBAN

 Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas


pendapatan tersebut atau ada aliran masuk sumber daya
ekonomi
 Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas
Umum Negara/Daerah
 Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban, terjadinya
konsumsi aset, atau terjadinya penurunan manfaat ekonomi
atau potensi jasa
 Belanja diakui berdasarkan terjadinya pengeluaran dari
Rekening Kas Umum Negara/Daerah.

36
PENGAKUAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN

 Pengukuran adalah proses penetapan nilai mata uang untuk


mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan
keuangan menggunakan nilai perolehan historis
 Aset dicatat sebesar pengeluaran/ penggunaan sumber daya
ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan
untuk memperoleh aset tersebut
 Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi
yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban
yang bersangkutan

37
KONSEP PERVASIVE
SAK ETAP
BAB 2

Konsep dan Prinsip Pervasif


Konsep dan
Prinsip
Pervasive

• Konsep dan prinsip pervasif merupakan KDPPLK (Kerangka Dasar Penyajian dan
Pengukuran LK) untuk ETAP
• Tujuan Laporan Keuangan
• Karakteristik kualitatif informasi dalam laporan keuangan
– Dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan, substansi mengungguli bentuk,
pertimbangan sehat, kelengkapan, dapat dibandingkan, tepat waktu, keseimbangan
antara biaya dan manfaat
• Komponen Laporan Keuangan:
– Posisi keuangan: aset, kewajiban, ekuitas,
– Kinerja keuangan: pendapatan dan beban
• Pengakuan : probabilitas manfaat ekonomi masa depan dan keandalan pengukuran
• Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan : biaya historis dan nilai wajar
• Prinsip pengakuan dan pengukuran berpengaruh luas (Pervasif) : dalam hal tidak
ada pengaturan tertentu dalam SAK ETAP mengikuti aturan hirarki.
• Dasar akrual
• Saling hapus tidak diperkenankan

39
BAB 2
Konsep dan
Prinsip
Pervasive
Laporan keuangan untuk tujuan umum

• Laporan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi


kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan
keuangan, misalnya:
− pemegang saham,
− kreditor,
− pekerja,
− masyarakat dalam arti luas

40
KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN
LAPORAN KEUANGAN SYARIAH (KDP2LKS)
TUJUAN KERANGKA DASAR

42
PARADIGMA TRANSAKSI SYARIAH

Akuntabilitas
manusia:
Al-Falah Syariah dan
(Kesejahteraan Hakiki secara material dan akhlaq
spiritual) sebagai
indikator
baik/buruk –
benar/salah
suatu usaha


Sarana
Amana Terbentuk
Pencapaia
h integritas ->
n
Alam semesta GCG & Market
Discipline

43
ASAS TRANSAKSI SYARIAH

44
KARAKTERISTIK TRANSAKSI SYARIAH

Transaksi hanya dilakukan


berdasarkan prinsip saling
paham dan saling ridha
Prinsip kebebasan bertransaksi
diakui sepanjang objeknya halal
dan baik (thayib)

45
KARAKTERISTIK TRANSAKSI SYARIAH

• Semua aktifitas bisnis terkait dengan


barang dan jasa yang diharamkan Allah
• Riba
• Penipuan
• Perjudian
• Gharar
• Penimbunan Barang/Ihtikar
• Monopoli
• Rekayasa Permintaan (Bai’ An najsy)
• Suap (Risywah)
• Ta’alluq
• Bai’ al inah
• Talaqqi al-Rukban

46
Prinsip Akuntansi Syariah yang Berlaku Umum

47
Sumber : Wiroso
ACUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

• Peraturan Bank Indonesia


• SAK
– KDPPLKS
– PSAK Syariah
– KDPPLK dan PSAK Lainnya (sepanjang tak bertentangan dengan prinsip
syariah)

• Accounting, Auditing and Governance Standards for Islamic


Financial Institutions—AAOIFI
• IAS dan SFAS sepanjang tak bertentangan dengan prinsip syariah
• Peraturan perundang-undangan yang relevan
• Prinsip akuntansi berlaku umum lainnya yang tak bertentangan
dengan prinsip syariah

48
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

• Pengambilan putusan investasi dan pembiayaan


• Menilai prospek arus kas
• Memberikan informasi atas sumber daya ekonomi
• Memberikan informasi kepatuhan LKS terhadap prinsip
syariah
• Memberikan informasi mengenai zakat
• Memberikan informasi pemenuhan fungsi sosial LKS

49
KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

50
UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH
• Lap Posisi Keuangan
(Neraca)
Mencerminkan • Laporan Laba Rugi LKS:
Kegiatan Komprehensif Investor
Komersial • Laporan Perubahan Manajer Inv.
Ekuitas
• Laporan Arus Kas
 Laporan Sumber dan
Penggunaan Dana ZIS LKS:
Mencerminkan
 Laporan Sumber dan Pengemban
Kegiatan Sosial
Penggunaan Dana Fungsi Sosial
Qardh

Catatan atas Laporan Keuangan


Perbankan: Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil

51
Soal 1

Manakah yang merupakan asumsi dalam kerangka konseptual


PSAK ?
A. Substansi mengungguli bentuk
B. Akrual
C. Relevansi
D. Unit Moneter

B. Jawaban Benar merupakan asumsi. A dan


C karakteristik kualitatif
D asumsi dalam US GAAP dan IFRS yang baru

52
Soal 2

Entitas mendepresiasikan aset tetap yang dimiliki dengan


estimasi masa manfaat 10 tahun, sehingga beban depresiasi
akan diakui selama 10 tahun penggunaan aset. Asumsi dasar apa
yang mendasari kebijakan akuntansi tersebut ?
A. Monetary unit
B. periodicity
C. Going concern
D. Entitas ekonomi
C. Jawaban Benar depresiasi dengan masa
manfaat 10 tahun menunjukkan bahwa
perusahaan berasumsi 10 tahun yang akan
datang perusahaan masih berdiri

53
Soal 3

Entitas mengklasifikasikan suatu sewa yang memenuhi kriteria


sebagai sewa pembiayaan. Pihak penyewa akan
mendepresiasikan aset tersebut sepanjang masa sewa.
Karakteristik kualitatif apa yang mendasari perlakuan akuntansi
tersebut ?
A. Substance over form
B. Going concern
C. Reliability
D. Relevance A. Jawaban Benar karena dasar perlakukan
akutnansi sewa pembiayaan adalah substansi
mengungguli bentuk. Walaupun secara bentuk
hukum merupakan aset lessor namun secara
substansi merupakan aset pihak penyewa

54
Soal 4

Entitas mengakui pembelian kalkultor seharga 500 ribu sebagai


biaya administrasi walpuan kalkulator tersebut memiliki manfaat
lebih dari satu tahun. Pertimbangan apa yang mendasari
perlakuan akuntansi tersebut ?
A. Materiality
B. Going concern
C. Reliability
D. Relevance

55
Soal 5

Entitas pada saat menyusun laporan keuangan konsolidasi


melakukan eliminasi transaksi yang terjadi antara anak dan induk
perusahaan. Asumsi apa yang mendasari perlakuan akuntansi
tersebut ?
A. Akrual
B. Periodicity
C. Going concern
D. Entity

56
Soal 6

Manakah pernyataan berikut yang tepat?


A. IFRS menggunakan nilai wajar dalam semua penilaian aset
dan liabilitasnya
B. Dalam US GAAP tidak ada penilaian aset yang menggunakan
nilai wajar
C. IFRS lebih banyak menggunakan penilaian dengan nilai wajar
dibandingkan US GAAP
D. Dalam IFRS penilaian dengan menggunakan nilai historis
tidak diperkenankan
C

57
Soal 7

Manakah pernyataan berikut yang tepat?


A. Konseptual framework merupakan standar akuntansi.
B. Konseptual framework digunakan jika ada transaksi yang
belum ada standarnya
C. Konseptual framework digunakan sebagai dasar dalam
mengakui suatu transaksi
D. Konseptual framework sebagai dasar standar memiliki
kekuatan hukum lebih tinggi dibandingkan PSAK.

58
Soal 8

Konsep yang menjadi dasar dalam kerangka dasar penyajian dan


pengungkapan laporan keuangan adalah....
A. Kegunaan dalam pengambilan keputusan (decision
usefulness)
B. Kemudahan informasi untuk dipahami (understandability)
C. Keandalan informasi (reliability)
D. Keterbandingan informasi (comparability)

59
Soal 9

Tujuan laporan keuangan dalam kerangka dasar penyusunan


laporan keuangan pemerintah daerah menurut SAP lebih
mengutamakan aspek...
A. Kegunaan dalam pengambilan keputusan (decision
usefulness)
B. Kemudahan informasi untuk dipahami (understandability)
C. Penilaian (valuation)
D. Pertanggungjawaban (accountability)

60
Soal 10

Berikut ini merupakan bukan merupakan prinsip dasar dalam


transaksi syariah
A. Transaksi didasarkan pada prinsip saling paham dan saling
ridho
B. Transaksi kebebasan transaksi sepanjang halal dan thoyib
C. Transaksi didasarkan prinsip mudharabah
D. Transaksi dibolehkan sepanjang tidak haram dan dilarang

61
CA REVIEW
PKP Pertemuan 2
Kasus Aplikasi Penerapan KPD2LK
METODE PEMBELAJARAN
• Analsisi atas laporan keuangan Jamsostek 2013 dan 2014
– Laporan keuangan penutupan dan pembukaan
– Jenis-jenis laporan keuangan yang dihasilkan
• Analisis laporan keuangan rumah sakit BLU/BLUD
– Isi laporan keuangan
– Standar yan g digunakan dalam menyusun laporan keuangan
• Dosen memberikan overview perubahan laporan keuangan
Jamsostek dan Laporan keuangan BLUD.
• Latihan soal terkait dengan pelaporan keuangan Jamsostek

63
JAMSOSTEK SEBAGAI BPJS
• BUMN menjadi Badan Hukum Publik dan bertanggung jawab kepada Presiden
• Cakupan bersifat wajib menjadi lebih luas:
– BPJS Kesehatan seluruh Penduduk
– BPJS Ketenagakerjaan selusuh Pekeerja
• Perubahan Sistem Penyelenggaraan
– Perusahaan melakukan administrasi dua BPJS (BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan)
– Tenaga kerja dilayani oleh dua BPJS
• Perubahan Program Manfaat
– Jaminan Pensiun untuk Tenaga Kerja Swasta dan Informal
– Jaminan Kesehatan untuk seluruh Penduduk
• Perubahan Keuangan
– Pemisahan Aset
– Perubahan Pelaporan Keuangan

64
BPJS
• PMK 83 tahun 2013  Modal Awal untuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
• Dana Operasional BPJS berasal dari 10% penerimaan iuran JKK dan JKM serta
0.1125% dari rerata bulanan akumulasi iuran dan hasil pengembangan JHT.
• Pengesahan Neraca Penutup dan Neraca Awal 1 Januari 2014
• Neraca Penutup menggunakan PSAK 1
• Neraca Pembuka menggunakan
– PSAK 18 untuk Program JHT
– PSAK 45 untuk Program JKK dan JKM;
– PSAK 1 untuk BPJS
• Perubahan yang dilakukan:
– Klasifikasi aset investasi pada neraca penutup: FVTPL, AFS dan HTM sedangkan pada neraca
pembuka hanya fair value dan HTM.
– Penyertaan Modal Pemerintah perbedaan akuntansi neraca penutup dan pembuka.
– Peningkatan aset Program JHT karena revaluasi aset properti
– Peningkatan Aset Pemerintah karena penyertaan modal pemerintah dan pengalihan aset JPK yang
akan dititipkan pada BPJS Kesehatan.

65
Laporan Auditor LK BPJS 2013

• Ruang Lingkup: PT. Jamsostek (persero dan Entitas Anak) dan


Entitas Bertujuan Khusus Program Dana Peningkatan
Kesejahteraan Peserta
• Penekanan suatu hal
– PT. Jamsostek dibubarkan tanpa likuidasi menjadi BPJS
Ketenagakerjaan
– Pemisahan Aset BPJS Kesehatan
• Auditor juga melakukan pengujian atas kepatuhan
perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan.

66
Laporan Keuangan 2013

• PT. JAMSOSTEK per dan periode yang berakhir 31 Desember


2013
– Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
– Laporan Laba Rugi Kompprehensif Konsolidasian (penyajian dalam dua
laporan)
– Laporan Perubahan Ekuitas
– Laporan Arus Kas
– Catatan atas Laporan Keuangan
• Laporan Keuangan Konsolidasian Penutup pada 31 Desember
– Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Penutup
– Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Penutup

67
Laporan Keuangan 2013

• Laporan Keuangan Konsolidasian Pembuka Badan Penyelenggara Jaminan


Sosial Ketenagakerjaan, Entitas Anak dan Entitas Bertujuan Khusus, per 1
Januari 2014
– Laporan Posisi Keuangan Kosolidasian Pembuka
– Catatan atas Laporan Keuangan
• Dana Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Program Jaminan Hari Tua (JHT), per
1 Januari 2014
– Laporan Aset Neto
– Catatan atas Laporan Keuangan Pembuka
• Dana Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Program Jaminan Kecelakaan Kerja
(JKK) dan Program Jaminan Kematian (JKM) per 1 Januari 2014
– Laporan Posisi Keuangan Pembuka
– Catatan atas Laporan Keuangan Pembuka

68
Karakteristik Industri Kesehatan

• Menyediakan jasa pelayanan kesehatan bagi masyarakat, diantaranya


berupa jasa
• pemeriksaan dan perawatan dokter, jasa pelayanan laboratorium, dan
farmasi.
• Perusahaan penyelenggara jasa kesehatan (Rumah Sakit) selain
berusaha mendapatkan aliran kas masuk untuk mencukupi kebutuhan
membayar jasa para dokter dan tenaga medis lainnya, pemakaian dan
perawatan peralatan laboratorium dan medis, dan kebutuhan lainnya,
sekaligus memiliki peran sosial yang dapat diwujudkan melalui berbagai
program yang ditetapkan oleh manajemen dan sesuai dengan peraturan
pemerintah.
• Sumber-sumber utama pendapatan perusahaan diantaranya berasal
dari jasa pelayanan medis, jasa penunjang lainnya, dan jasa dokter.
Bapepam
69
Karakteristik BLU Rumah Sakit

• BLU rumah sakit bertujuan meningkatkan pelayanan kesehatan


kepada masyarakat ddengan memberikan fleksibilitas dalam
pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip efisiensi dan
produktivitas, dan penerapan praktik bisnis yang etis dan sehat, serta
tidak semata-mata mencari keuntungan.
• BLU rumah sakit merupakan unit pelaksana teknis Kementerian
Kesehatan yang diberi tugas dan wewenang untuk menyelenggarakan
kegiatan jasa pelayanan, pendidikan, penelitian, dan pengembangan
serta usaha lain dalam bidang kesehatan yang bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan senantiasa berorientasi kepada
kepentingan masyarakat.
Kemenkes
70
Kepemilikan dan Bentuk Rumah Sakit

• Perusahaan terbuka  dimiliki oleh investor. PT.


Siloam International Hospital Tbk.; PT. Sarana
Meditama Metropolitan Tbk (RS Omni).
• Perusahaan  PT. Rumah Sakit Pelni. PT.
Pertamedika (RS Pertamina)
• Rumah sakit milik pemerintah pusat  RSCM
(BLU)
• Rumah sakit milik pemerintah daerah  RSUD
(BLUD)
71
Akuntansi Rumah Sakit

STANDAR MANA
YANG DIGUNAKAN ??

SAK
PSAK & SAK
PSAK ETAP & PSAP
PSAK 45 ETAP
PSAK 45

 Akuntabilitas publik signifikan atau tidak


 Orientasi bisnis atau layanan umum

72
Pedoman Akuntansi Rumah Sakit – BLU&D
• BLU laporan keuangannya dikonsolidasian dengan Laporan Keuangan
Pemerintah dengan menggunakan SAP, sehingga menggunakan SAP untuk
tujuan konsolidasi.
• BLU menyusun LK dengan SAK dan SAP
• Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1981/MENKES/SK/2010 – Pedoman
Akutansi Badan Layanan Umum Rumah Sakit.
– Acuan yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan adalah PSAK dan
pelaporan menggunakan PSAK 45.
– Menggunakan acuan PSAK sebelum PSAK 2010 dan tidak ada ketentuan yang
menyatakan jika ada standar baru mengikuti ketentuan yang standar baru
– Menimbulkan kesulitan auditor antara menaati Keputusan Menteri atau
Standar Akuntansi
• Untuk beberapa BLUD tidak menyebutkan secara jelas, namun ada yang
mengarahkan menggunakan ETAP atau SAP, namun tetap menggunakan
PSAK 45 untuk pelaporan.

73
Soal 1

Mengapa Jamsostek sebagai perusahaan harus dilikuidasi ?


A. Memenuhi ketentuan regulasi
B. Memenuhi keinginan pemegang saham
C. Perubahan lingkungan bisnis
D. Dalam rangka menghadapi persaingan

A. Jawaban Benar, alasan utama


pembubaran karena peran Jamsostek yang
telah beruhan

74
Soal 2

Berikut ini adalah laporan keuangan pembuka yang disajikan oleh


Jamsostek per 1 Januari 2014, kecuali:
A. Laporan Posisi Keuangan JKK
B. Laporan Posisi Keuangan JKM
C. Laporan Posisi Keuangan JHT
D. Laporan Posisi Keuangan BPJS

C. Jawaban Benar, untuk JHT bukan laporan


posisi keuangan namun Aset Bersih

75
Soal 3

Laporan posisi keuangan entitas berikut ini disusun berdasarkan


PSAK 1 Penyajian laporan keuangan, adalah:
A. Dana Jaminan Hari tua
B. Dana Jaminan Kecelakaan Kerja
C. Dana Jaminan Kematian
D. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

D. Jawaban Benar, dana jaminan pekerja


disusun dengan menggunakan PSAK 45, hari
tua tidak menyusun laporan posisi keuangan

76
Soal 4

Jika berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah, rumah sakit BLU


akan menyusun laporan keuangan berdasarkan:
A. PSAK
B. SAK ETAP
C. Pedoman Akuntansi Rumah Sakit yang ditetapkan oleh Kementerian
Kesehatan
D. PSAK dan SAP sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh
Kementerian Keuangan

C. Jawaban Benar, karena merujuk


ketentuan pemerintah maka rumah sakit BLU
akan menggunakan ketentuan KM Kesehatan

77
Soal 5

Standar mana yang diacu dalam ketentuan pelaporan keuangan


Rumah Sakit BLU ?
A. PSAK 1 Penyajian Lapora Keuangan
B. SAK ETAP – Penyajian Laporan Keuangan
C. PSAP 1 Penyajian Laporan Keuangan
D. PSAK 45 Organisasi Nirlaba

D. Jawaban Benar, karena misi sosial yang


besar dari entitas Rumah Sakit BLU, maka
pelaporan akuntansi yang tepat adalah PSAK
45

78
Soal 6

Berikut ini komponen laporan keuangan Rumah Sakit BLU


kecuali :
A. Laporan Neraca (posisi keuangan)
B. Laporan Laba rugi
C. Laporan Arus Kas
D. Catatan atas Laporan Keuangan

B. Jawaban Benar, karena dalam PSAK 45


tidak dikenal laporan laba namun digunakan
laporan aktivitas

79
Soal 7

Sesuai ketentuan BLU dan ketentuan industri standar yang akan


digunakan sebagai rujukan dalam menyusun laporan keuangan
BLU adalah :
A. PSAK atau SAK ETAP; PSAK 45 dan PSAP
B. PSAK 45 dan PSAP
C. PSAK, SAK ETAP dan PSAK 45
D. PSAK dan SAK ETAP; PSAK 45 dan PSAP

A. Jawaban Benar, karena PSA dan SAK


pilihan, ketentuan pelaporan dengan PSAK 45
dan PSAP digunakan untuk menyusun laporan
keuangan untuk tujuan konsolidasi laporan
keuangan pemerintah

80
PKP Pertemuan 3
STANDAR AKUNTANSI ENTITAS TANPA
AKUNTABILITAS PUBLIK SIGNIFIKAN (SAK ETAP)
SAK – ETAP: Why?

• PSAK – IFRS based sulit diterapkan bagi perusahaan menengah


kecil mengingat penentuan fair value memerlukan biaya yang
tidak murah.
• PSAK – IFRS rumit dalam implementasinya seperti kasus PSAK 50
dan PSAK 55 meskipun sudah disahkan tahun 2006 namun
implementasinya tertunda bahkan 2010 sudah keluar PSAK 50
(revisi).
• PSAK – IFRS menggunakan principle based sehingga
membutuhkan banyak professional judgement.
• PSAK – IFRS perlu dokumentasi dan IT yang kuat
• SAK ETAP sebagai solusi utk SME (ETAP)

82
PPL - IAPI
Manfaat SAK ETAP

• Diharapkan dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil,


menengah, mampu untuk
– menyusun laporan keuangannya sendiri,
– dapat diaudit dan mendapatkan opini audit,
sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk
mendapatkan dana (misalnya dari Bank) untuk
pengembangan usaha.
• Lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK – IFRS sehingga
lebih mudah dalam implementasinya
• Tetap memberikan informasi yang handal dalam penyajian
laporan keuangan.
83
SAK ETAP
 Disusun dengan mengadopsi IFRS for SME dengan modifikasi sesuai kondisi di
Indonesia dan dibuat lebih ringkas.
 SAK ETAP masih memerlukan professional judgement namun tidak sebanyak untuk
PSAK – IFRS.
 Dalam beberapa hal tidak ada perubahan signifikan dibandingkan dengan PSAK
lama: contoh PSAK 16 (1994). Namun ada beberapa hal yang dimodifikasi dari
IFRS/IAS.
 IFRS for SMEs, merupakan “mini” Full IFRS
– Terdapat pengurangan opsi dan pengungkapan
– Tidak terdapat pengakuan dan pengukuran yang berbeda dengan Full IFRS, kecuali
– “borrowing cost” dibebankan langsung dan tidak dikapitalisasi, dan
– terdapat pengaturan mengenai “ekuitas”
• Target dari IFRS for SMEs adalah perusahaan menengah ke bawah.
• Merupakan standar yang berdiri sendiri secara keseluruhan (stand alone)
84
ISI SAK ETAP
BAB ISI BAB ISI
1 Ruang Lingkup 16 Aset Tidak Berwujud
2 Konsep dan Prinsip Pervasive 17 Sewa
3 Penyajian Laporan Keuangan 18 Kewajiban Diestimasi dan Kontijensi
4 Neraca 19 Ekuitas
5 Laporan Laba Rugi 20 Pendapatan
6 Laporan Perubahan Ekuitas 21 Biaya Pinjaman
7 Laporan Arus Kas 22 Penurunan Nilai Aset
8 Catatan atas Laporan Keuangan 23 Imbalan Kerja
9 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan 24 Pajak Penghasilan
Akuntansi dan Koreksi Kesalahan
10 Investasi pada Efek Tertentu 25 Mata Uang Pelaporam
11 Persediaan 26 Transaksi dalam Mata Uang Asing
12 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas Anak 27 Peristiwa setalah Akhir Periode Pelaporan
13 Investasi pada Joint Venture 28 Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa
14 Properti Investasi 29 Ketentuan Transisi
15 Aset Tetap 30 Tanggal Efektif
Daftar Istilah

85
Ruang lingkup
• SAK ETAP, dimaksudkan untuk digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik (ETAP), yaitu entitas yang:
 Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
 Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna
eksternal
• Entitas dengan akuntabilitas publik signifikan
 Telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau sedang dalam proses
pengajuan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain
untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau
 Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar
masyarakat, seperti bank, entitas asuransi,pialang dan atau pedagang
efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.
• Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan SAK
ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan SAK
ETAP. Contoh: Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

86
PPL - IAPI
Perbedaan Pokok PSAK dan SAK ETAP

• SAK ETAP tidak mengatur pajak tangguhan


• SAK ETAP hanya menggunakan metode tidak langsung untuk laporan arus
kas.
• SAK ETAP menggunakan metode biaya untuk investasi ke asosiasi dan
menggunakan metode ekuitas untuk anak perusahaan.
• SAK ETAP tidak secara penuh menggunakan PSAK 50/55.
• SAK ETAP hanya menggunakan model biaya untuk aset tetap, aset tidak
berwujud dan properti investasi. PSAK-IFRS boleh memilih model biaya
atau model reavaluasi.
• Beberapa pengaturan yang tidak dalam PSAK ETAP : penggabungan usaha,
derivatif, hedging

87
PPL - IAPI
Rerangka konseptual
KDPPLK SAK ETAP
Tujuan laporan keuangan Sama

Karakteristik kualitatif laporan keuangan Sama

Unsur-unsur laporan keuangan Sama – nama berbeda

Konsep pengakuan Sama


Konsep pengukuran: Konsep pengukuran:
 biaya historis  biaya historis
 biaya kini  nilai wajar
 nilai realisasi bersih
 nilai sekarang
Konsep pemeliharaan modal Tidak ada

88
Penyajian Laporan Keuangan
SAK UMUM SAK ETAP
Kepatuhan terhadap SAK Kepatuhan terhadap SAK ETAP
Pengungkapan atas PSAK “misleading”

Komponen laporan keuangan: Komponen laporan keuangan:


 Lap posisi keuangan/neraca  Neraca
 Lap laba rugi komprehensif  Lap laba rugi
 Lap perubahan ekuitas  Lap perubahan ekuitas
 Lap arus kas  Lap arus kas
 Catatan atas laporan keuangan  Catatan atas laporan keuangan

Tanggung jawab atas lapkeu Tidak ada

Dasar akrual & kelangsungan usaha Sama

89
PPL - IAPI
Penyajian Laporan Keuangan (2)
SAK UMUM SAK ETAP

Neraca Neraca
• Pos minimal yang disajikan banyak • Pos minimal yang disajikan lebih sedikit
• Urutan penyajian • Sama
• Pengungkapan banyak • Pengungkapan lebih sederhana

Laporan laba rugi komprehensif Laporan laba rugi


• Laba rugi dan pendapatan komprehensif • Laba rugi
lain
• Pos minimal • Pos minimal lebih sedikit

90
PPL - IAPI
Penyajian Laporan Keuangan (3)
SAK UMUM SAK ETAP
Laporan perubahan ekuitas Laporan perubahan ekuitas
 Pos minimal  Pos minimal lebih sedikit
 Pengungkapan distribusi dividen dan  Tidak ada
dividen per saham
 Tidak diperkenankan  Laporan perubahan ekuitas dan saldo
laba dapat menggantikan lap laba rugi
dan lap perubahan ekuitas

Laporan arus kas Laporan arus kas


 Arus kas operasi disajikan dengan metode  Arus kas operasi disajikan dengan
langsung atau tidak langsung metode tidak langsung
 Arus kas valas, bunga & dividen, pajak  Arus kas bunga & dividen, pajak
penghasilan, investasi pada entitas anak, penghasilan, dan transaksi nonkas
ventura bersama & entitas asosiasi,
perubahan kepemilikan, dan transaksi
nonkas
 Kas yang dibatasi  Tidak ada

91
Penyajian Laporan Keuangan (4)
SAK UMUM SAK ETAP

Catatan atas laporan keuangan Catatan atas laporan keuangan


 Kebijakan akuntansi  Kebijakan akuntansi
 Sumber estimasi ketidakpastian  Sumber estimasi ketidakpastian
 Modal
 Dividen dan informasi umum
entitas

92
PPL - IAPI
Laporan Keuangan Konsolidasian
SAK UMUM SAK ETAP
Laporan keuangan konsolidasian Tidak menyusun laporan keuangan
konsolidasian

Laporan keuangan tersendiri (lampiran


dari laporan keuangan konsolidasian)

Konsolidasi entitas bertujuan khusus

93
PPL - IAPI
Kebijakan Akuntansi, Estimasi Akuntansi dan Kesalahan

SAK UMUM SAK ETAP


Kebijakan akuntansi Kebijakan akuntansi
 Pemilihan kebijakan akuntansi  Pemilihan kebijakan akuntansi
 PSAK serupa  Bagian SAK serupa
 Conceptual framework  Conceptual framework
 Other pronouncements, literatur  SAK umum
dan praktik  Other pronouncements, literatur
 Dampak penerapan PSAK yang dan praktik
akan berlaku  Tidak ada

Estimasi akuntansi Sama

Kesalahan Sama

94
Instrumen Keuangan
SAK UMUM SAK ETAP

Instrumen keuangan Efek yang diperdagangkan (marketable


securities)
 Diukur pada nilai wajar melalui  Diperdagangkan
laporan laba rugi  Tersedia untuk dijual
 Tersedia untuk dijual  Dimiliki hingga jatuh tempo
 Dimiliki hingga jatuh tempo
 Pinjaman yang diberikan dan
piutang

Maksud dan kemampuan Maksud

95
PPL - IAPI
Persediaan
SAK UMUM SAK ETAP

Biaya perolehan atau nilai realisasi Sama


neto (mana lebih rendah)

FIFO dan rata-rata tertimbang Sama

Persediaan pialang-pedagang komoditi Tidak ada


menggunakan fair value

Persediaan pemberi jasa Sama

96
PPL - IAPI
Investasi pada Entitas Asosiasi
SAK UMUM SAK ETAP
Pengaruh signifikan Pengaruh signifikan
•Faktor kuantitatif dan kualitatif •Faktor kuantitatif
•Hak suara potensial •Tidak ada

Metode ekuitas Metode biaya

Investasi pada entitas asosiasi yang Tidak ada


tersedia untuk dijual

97
Investasi pada Joint Venture
SAK UMUM SAK ETAP

Pengendalian bersama operasi Pengendalian bersama operasi

Pengendalian bersama aset Pengendalian bersama aset

Pengendalian bersama entitas Pengendalian bersama entitas


• Metode ekuitas atau proporsional • Metode biaya
konsolidasi

98
Investasi pada Entitas Anak
SAK UMUM SAK ETAP

Pengendalian, termasuk entitas Pengendalian, tidak mengatur entitas


bertujuan khusus bertujuan khusus

Metode ekuitas dan harus Metode ekuitas dan tidak


dikonsolidasikan dikonsolidasikan

Transaksi pelepasan kepemilikan tetapi Tidak ada


tidak menyebabkan hilangnya
pengendalian (transaksi ekuitas)

99
PPL - IAPI
Properti Investasi dan Aset Tetap
SAK UMUM SAK ETAP

Properti investasi Properti investasi


• Model biaya • Model biaya
• Model nilai wajar

Aset tetap Aset tetap


• Model biaya • Model biaya (revaluasi harus ada izin
• Model revaluasi pemerintah)

100
Aset Tidak Berwujud
SAK UMUM SAK ETAP

Berasal dari internal dan eksternal Berasal dari eksternal

Umur manfaat terbatas dan tidak Umur manfaat terbatas


terbatas

Goodwill Tidak ada

Model biaya dan model revaluasi Model biaya

101
PPL - IAPI
Sewa
SAK UMUM SAK ETAP
Perjanjian sewa dan perjanjian mengandung sewa Perjanjian sewa

Klasifikasi sewa: indikator dan situasi yang Klasifikasi sewa: indikator yang tidak
memerlukan judgment. perlu judgment:
Sewa modal jika terjadi perpindahan  pengalihan aset
risiko dan manfaat.  opsi beli
 min 75% umur ekonomis
 min 90% nilai wajar
 aset bersifat khusus)

Jual dan sewa-balik (sale and leaseback) Tidak ada


Sewa dan sewa lanjut (lease and sublease) Tidak ada

102
PPL - IAPI
Kewajiban Diestimasi (Provisi) dan Kontinjensi, Ekuitas, dan Pendapatan

SAK UMUM SAK ETAP


Kewajiban diestimasi (provisi), aset Sama
kontinjensi, dan kewajiban kontinjensi

Ekuitas Sama

Pendapatan penjualan barang dan jasa Sama

Penggunaan istilah yang berbeda, dalam SAK ETAP masih menggunakan


Kewajiban diestimasi bukan provisi seperti dalam PSAK 57.

103
Biaya Pinjaman dan Penurunan Nilai

SAK UMUM SAK ETAP


Biaya pinjaman dikapitalisasi Biaya pinjaman dibebankan
Penurunan nilai Penurunan nilai
 Instrumen keuangan: incurred loss  Pinjaman yang diberikan dan
piutang: expected loss (aging
schedule)
 Goodwill dan aset tidak berwujud  Diamortisasi
dengan umur manfaat tidak terbatas
 Persediaan  Selisih nilai buku dan nilai realisasi
bersih
 Aset lain  Selisih nilai buku dan nilai jual
dikurangi dengan biaya menjual

PPL - IAPI 104


Imbalan Kerja
SAK UMUM SAK ETAP
Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek
Imbalan pasca kerja Imbalan pasca kerja, perhitungan lebih
sederhana

Imbalan kerja jangka panjang lainnya Imbalan kerja jangka panjang lainnya
Pesangon pemutusan kerja Pesangong pemutusan kerja
Imbalan berbasis saham Tidak ada

105
PPL - IAPI
Pajak Penghasilan

SAK UMUM SAK ETAP


Konsep pajak tangguhan (deferred tax Konsep pajak terutang (tax liability
concept) concept)

Laba fiskal dan laba akuntansi Laba fiskal


Aset dan liabilitas pajak tangguhan Utang pajak

106
PPL - IAPI
Mata Uang Pelaporan dan Transaksi Valas

SAK UMUM SAK ETAP


Mata uang pelaporan: rupiah atau Mata uang pelaporan: rupiah atau
mata uang asing mata uang asing

Transaksi valas: kurs tanggal transaksi Transaksi valas: kurs rata-rata bulanan
(mingguan)

107
PPL - IAPI
Soal 1

Standar akuntansi apa yang akan digunakan oleh Bank


Perkreditan Rakyat Sejahtera dalam menyusun laporan
keuangan?
A. PSAK
B. SAK ETAP
C. PSAK Syariah
D. IFRS

108
Soal 2

Karakteristik kualitatif “diandalkan” dalam SAK ETAP berarti:


A. bebas dari salah saji material dan penyajian secara wajar
substansi ekonomi
B. sangat tepat – tidak terdapat ketidakpastian dalam
pengukuran
C. nilai wajar
D. biaya historis

A
Soal 3

Dalam SAK ETAP beban pajak penghasilan yang akan disajikan


dalam laporan keuangan adalah....
A. Pajak menurut perhitungan fiskal
B. Pajak tangguhan
C. Pajak kini dan pajak tangguhan
D. Utang pajak yang dihitung akhir periode

A
Soal 4

PT. Mutiara menggunakan SAK ETAP dalam menyusun laporan


keuangan. Pada 20X3-20X4 perusahaan membangun gedung
yang didanai dengan utang bank. Pernyataan berikut yang benar
adalah....
A. Beban bunga atas utang bunga semuanya boleh dikapitalisasi
B. Beban bunga yang dapat dihindari dapat dikapitalisasi
sisanya akan menjadi beban bunga
C. Semua beban bunga atas utang bank dibebankan pada c
periode pembangunan
D. Termasuk dalam harga perolehan gedung adalah beban
bunga
Soal 5

PT. Menurut menggunakan SAK ETAP dalam menyusun laporan


keuangan. Metode yang digunakan untuk menyusun laporan
arus kas adalah....
A. Boleh memilih metode langsung atau tidak langsung
B. Metode tidak langsung
C. Metode langsung
D. Tidak ada jawaban yang benar

B
Soal 6

PT. Kelud menggunakan SAK ETAP dalam menyusun laporan


keuangan. Entitas menyewa Mesin dari perusahaan lain selama
8 tahun. Masa manfaat mesin tersebut 10 tahun. Bagaimana
sewa tersebut akan dicatat oleh perusahaan?
A. Diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
B. Diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
C. Perusahaan harus mengumpulkan tambahan informasi lain
sebelum menentukan.
D. Perusahaan akan menggunakan metode sesuai dengan
kebijakan manajemen.
A
Soal 7

Koperasi Kantil menggunakan SAK ETAP dalam menyusun


laporan keuangan. Pernyataan berikut yang tepat dalam
menentukan basis pencatatan.
A. Dalam mengakui pendapatan dan beban koperasi
menggunakan basis mencatat kas B
B. Dalam mengakui pendapatan dan beban koperasi
menggunakan basis mencatat akrual
C. Dalam mengakui pendapatan dan beban koperasi boleh
memilih basis mencatat kas atau akrual
D. Koperasi akan menggunakan basis mencatat sesuai dengan
ketentuan dalam AD/ART.
Soal 8

CV. Mulia menggunakan SAK ETAP dalam menyusun laporan


keuangan. Pada 20X3 entitas merubah estimasi masa manfaat
bangunan. Bagaimana perubahan tersebut dicatat dalam
akuntansi?
A. Perubahan tersebut akan diberlakukan secara prospektif
B. Perubahan tersebut akan diberlakukan secara retroaktif
C. Entita dapat memilih menggunakan prospektif atau retroaktif
D. Perubahan akan dicatat sesuai dengan ketentuan dalam
pedoman akuntansi perusahaan.
A
Soal 9

PT. Melati memiliki anak perusaan PT. Kenanga dengan


kepemilikan sebesar 55%. PT. Melati menggunakan SAK ETAP
dalam menyusun laporan keuangannya. Metode apa yang
digunakan oleh Melati dalam mencatat investasi di PT. Kenanga?
A. Metode ekuitas
B. Laporan keuangan dikonsolidasikan
C. Metode biaya
D. Metode nilai wajar

A
Soal 10

PT. Dahlia memiliki investasi sebesar 40% di PT. Anggrek yang


dibeli pada 2 Januari 20X3 dengan harga 200milyar. Selama
tahun 20X3 PT. Anggrek melaporkan laba 40 milyar dan
membagikan dividen sebesar 25 milyar. PT. Dahlia menggunakan
SAK ETAP. Pernyataan berikut yang benar adalah.
A. Pendapatan investasi yang diakui 25 milyar
B. Pendapatan investasi yang diakui 40 milyar
C. Pendapatan investasi yang diakui 16 milyar
D. Pendapatan investasi yang diakui 10 milyar
D
CA REVIEW
PKP Pertemuan 4
AKUNTANSI BERBASIS SYARIAH
Karakteristik Transaksi Syariah

• transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan saling ridha;
• prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya halal dan baik
(thayib);
• uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukur nilai, bukan
sebagai komoditas;
• tidak mengandung unsur riba; kezaliman; maysir; gharar; haram;
• tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time value of money)
– karena keuntungan yang didapat dalam kegiatan usaha terkait dengan risiko yang
melekat pada kegiatan usaha tersebut sesuai dengan prinsip al-ghunmu bil ghurmi (no
gain without accompanying risk);
• transaksi dilakukan berdasarkan :
– suatu perjanjian yang jelas dan benar;
– untuk keuntungan semua pihak tanpa merugikan pihak lain
– tidak diperkenankan menggunakan standar ganda harga untuk satu akad
– tidak menggunakan dua transaksi bersamaan yang berkaitan (ta’alluq) dalam satu akad;
PSAK Syariah

• PSAK 101 (Penyajian Laporan Keuangan Syariah)


• PSAK 102 (Akuntansi Murabahah) Revisi 2013
• PSAK 103 (Akuntansi Salam)
• PSAK 104 (Akuntansi Istishna)
• PSAK 105 (Akuntansi Mudharabah)
• PSAK 106 (Akuntansi Musyarakah)
• PSAK 107 (Akuntansi Ijarah)
• PSAK 108 (Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah)
• PSAK 109 Akuntansi Zakat, Infaq dan Shadaqoh
• PSAK 110 Akuntansi Sukuk
Laporan Posisi Keuangan
PSAK 101 Penyajian Laporan Keuangan

• Laporan Keuangan Syariah adalah suatu laporan keuangan yang


dibuat oleh entitas syariah untuk digunakan sebagai
pembanding baik dengan laporan keuangan sebelumnya atau
laporan keuangan lainnya.
• Komponen laporan
a. Neraca
b. Laporan Laba Rugi
c. Lapaoran Arus Kas
d. Laporan Perubahan Equitas
e. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat
f. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan
g. Catatan Atas Laporan Keuangan
PSAK 102 Akuntansi Murabahah

• Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan


menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang
disepakati antara penjual dan pembeli.
• Perbedaan murabahah dengan penjualan yang biasa kita
kenal adalah penjual secara jelas memberi tahu kepada
pembeli berapa harga pokok barang tersebut dan berapa
besar keuntungan yang diinginkannya.
TRANSAKSI MURABAHAH
PSAK 102 Akuntansi Murabahah

• Karakterstik
– Proses pengadaan barang murabahah (aktiva murabahah) harus dilakukan oleh penjual
– Jika penjual hendak mewakilkan kepada nasabah (wakalah) untuk membeli barang dari
pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang menjadi milik
penjual
– Cara Pembayaran dapat dilakukan tunai atau tangguh
– Murabahah tangguh, pembayaran dilakukan secara tangguh.
– Jika pembeli melunasi tepat waktu atau lebih cepat dari periode yang telah ditetapkan,
maka penjual boleh memberikan potongan. Tetapi, besarnya potongan ini tidak boleh
diperjanjikan diawal akad.
– Apabila pembeli tidak dapat membayar utangnya sesuai dengan waktu yang ditetapkan,
pembeli tidak boleh didenda atas keterlambatan Kecuali pembeli tersebut tidak
membayar karena lalai.
– Apabila pembeli mengalami kesulitan keuangan, maka penjual hendaknya memberi
keringanan
– Sebaiknya, penjualan tidak tunai (tangguh) dibuatkan kontrak/perjanjiannya
secara tertulis dan dihadiri saksi-saksi.
– Untuk menghindari resiko, penjual dapat meminta jaminan.
PSAK 102 Akuntansi Murabahah

• Jenis
1.Murabahah dengan pesanan;
Dalam murabahah jenis ini, penjual melakukan pembelian barang
setelah ada pemesanan dari pembeli. Murabahah dengan pesanan dapat
bersifat mengikat atau tidak mengikat pembeli untuk membeli barang
yang dipesannya. Kalau bersifat mengikat berarti pembeli harus membeli
barang yang dipesannya dan tidak dapat membatalkan pesanannya.
2. Murabahah tanpa pesanan;
murabahah jenis ini bersifat tidak mengikat dan pembeli dapat
membatalkan akad pembelian.
• Rukun jual beli
– Pelaku terdiri dari pembeli dan penjual
– Obyek jual beli berupa barang yang diperjualbelikan
– Ijab kabul /serah terima
Mudharabah

• Secara bahasa:
dharaba yang berarti bepergian untuk berusaha

• Secara istilah
Akad kerjasama usaha antara pemilik dana (shahibul maal) dan
pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha,
dimana laba dibagi atas dasar nisbah bagi hasil menurut
kesepakatan kedua belah pihak;
sedangkan bila terjadi kerugian akan ditanggung oleh pemilik
dana kecuali disebabkan oleh kelalaian pengelola dana

127
Akad Mudharabah Dasar

128
Definisi Mudharabah

129
Mudharabah pada Bank

130
Jenis Mudharabah

131
Ketentuan Nisbah Mudharabah

Sumber: Ascarya (2005)

132
Definisi Musyarakah

• Secara bahasa: syirkah “‫”شششرك‬


Berarti: serikat/partnership

• Secara istilah
Akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu,
dimana masing-masing pihak memberi kontribusi dana dan kerja
dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan
sedangkan kerugian berdasarkan porsi kontribusi dana.

133
Skema Akad Musyarakah

Keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan,


kerugian dibagi berdasarkan kontribusi modal

134
Jenis Musyarakah
Prinsip Akuntansi Musyarakah
• Pembiayaan/Investasi Musyarakah diakui pada saat penyerahan kas atau aset nonkas untuk
usaha musyarakah oleh mitra.
• Biaya pra akad tidak dapat dianggap sebagai bagian investasi musyarakah kecuali jika ada
persetujuan dari seluruh mitra.
• Modal dalam bentuk kas dinilai sebesar jumlah yang diserahkan
• Setoran Modal dalam bentuk Aset Non Kas dinilai sebesar nilai wajar
• Jika Nilai Wajar > Nilai buku aset non kas
Untuk mitra aktif
- diakui sebagai selisih penilaian asset musyarakah
- disajikan di sisi ekuitas
• Untuk mitra pasif
- diakui sebagai keuntungan tangguhan
- disajikan sebagai kontra akun investasi musyarakah
• Baik selisih penilaian asset maupun keuntungan tangguhan diamortisasi selama masa akad
• Jika Nilai wajar < Nilai buku
Baik Mitra Aktif maupun Mitra Pasif mengakui sebagai kerugian pada saat penyerahan aset
nonkas
Prinsip Akuntansi Musyarakah

• Setoran Modal dalam bentuk Aset Non Kas dinilai sebesar nilai wajar
• Jika Nilai Wajar > Nilai buku aset non kas
Untuk mitra aktif
- diakui sebagai selisih penilaian asset musyarakah
- disajikan di sisi ekuitas
• Untuk mitra pasif
- diakui sebagai keuntungan tangguhan
- disajikan sebagai kontra akun investasi musyarakah
• Baik selisih penilaian asset maupun keuntungan tangguhan diamortisasi selama
masa akad

• Jika Nilai wajar < Nilai buku


Baik Mitra Aktif maupun Mitra Pasif mengakui sebagai kerugian pada saat
penyerahan aset nonkas
Akad Salam

• Salam
Akad jual beli barang pesanan (muslam fiih) dengan pengiriman di kemudian hari
oleh penjual (muslam illaihi) dan pelunasannya dilakukan oleh pembeli (al
muslam) pada saat akad disepakati sesuai dengan syarat-syarat tertentu.

 Salam Paralel
Salam paralel, artinya melaksanakan dua transaksi bai’ salam yaitu antara pemesan
dan penjual dan antara penjual dengan pemasok (supplier) atau pihak ketiga
lainnya secara simultan.
 Beberapa ulama kontemporer melarang transaksi salam paralel terutama jika
perdagangan dan transaksi semacam itu dilakukan secara terus menerus.
 Hal demikian dapat menjurus kepada riba. Paralel salam dibolehkan asalkan eksekusi
kontrak salam kedua tidak tergantung pada eksekusi kontrak yang pertama.
Karakteristik Akad Salam
Pembayaran Pembayaran
• Harus dalam bentuk kas dan  Harus dalam bentuk kas
tidak boleh berupa – Maliki: Boleh dalam bentuk
benefit
penghapusan utang penjual
– Jumhur: Tidak boleh dalam
bentuk penghapusan utang
milik penjual

• Harus tunai diserahkan saat  Harus tunai diserahkan


kontrak disepakati saat kontrak disepakati
– Maliki: Memperbolehkan
adanya penundaan
pembayaran sebentar
Ilustrasi Salam

Pembel Penjual
i
Ilustrasi Salam Paralel

3 Bank 4
sebagai
Penju Pembeli & Pembel
al Penjual i
Perbandingan Murabahah, Salam, Istishna

Sumber: Ascarya (2005)


Pengertian Istishna’

• akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang


tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang
disepakati antara pemesan (pembeli/mustashni’) dan penjual
(pembuat, shani’).
• Shani’ akan menyiapkan barang yang dipesan sesuai dengan
spesifikasi yang telah disepakati dimana ia dapat menyiapkan
sendiri atau melalui pihak lain (istishna’ parallel).
• kriteria:
– memerlukan proses pembu atan setelah akad disepakati;
– sesuai dengan spesifikasi pemesan (customized), bukan produk massal; dan
– harus diketahui karakteristik nya secara umum yang meliputi jenis,
spesifikasi teknis, kualitas, dan kuantitasnya.
Jenis Akad Istishna’
 Istishna’ adalah akad jual beli dalam bentuk
pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria
dan persyaratan tertentu yang disepakati antara
pemesan (pembeli/mustashni) dan penjual (pembuat,
shani’).
 Istishna’ Paralel adalah suatu bentuk akad istishna’’
antara penjual dan pemesan, dimana untuk memenuhi
kewajibannya kepada pemesan, penjual melakukan
akad istishna’ dengan pihak lain (sub kontraktor) yang
dapat memenuhi aset yang dipesan pembeli. Syaratnya
akad istishna’ pertama tidak bergantung pada istishna’
kedua. Selain itu penjual tidak boleh mengakui adanya
keuntungan selama konstruksi.
Skema istishna’
Definisi Ijarah

• Secara bahasa:
al Ajru yang berarti al ‘Iwadhu : (ganti/kompensasi)

• Secara istilah
akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang atau
jasa, dalam waktu tertentu dengan pembayaran upah sewa
(ujrah), tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas
barang itu sendiri

146
Definisi Ijarah

147
Jenis Ijarah

148
Soal 1

Menurut PSAK 101, bagi hasil untuk pemilik dana akan disajikan
dalam laporan keuangan, .…
A. Laporan Posisi Keuangan
B. Laporan Laba Rugi
C. Laporan Arus Kas
D. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan

B
Soal 2

Pembiayaan yang dilakukan bank syariah disajikan sebagai…


A. Aset dalam Laporan posisi keuangan
B. Liabilitas dalam Laporan posisi keuangan
C. Aset dalam Laporan Laba Rugi
D. Beban dalam Laporan Laba Rugi

A
Soal 3

Menurut PSAK 102: Akuntansi Murabahah, diskon atas


pembelian barang yang diterima setelah akad murabahah
disepakati akan diperlakukan sesuai dengan kesepakatan
dalam akad tersebut. Namun, jika akad tidak mengatur maka
diskon tersebut akan menjadi…..............
A. Hak penjual
B. Hak pembeli
C. Hak penjual dan pembeli
D. Tidak ada jawaban yang benar A
Soal 4
Pada tanggal 1 Mei 2011, Ibu Mila memesan kepada bank syariah untuk membeli rumah.
Bank membeli rumah secara tunai tanggal 3 Mei 2011. Tanggal 5 Mei Ibu Mila dan Bank
Syariah mengadakan akad murabahah dengan kesepakatan sebagai berikut:
– Harga perolehan rumah : Rp 200.000.000
– Margin keuntungan yang disepakati : 20% dari harga beli
– Periode waktu murabahah : 10 tahun
– Pembayaran cicilan setiap bulan
Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi penjualan murabahah oleh Bank Syariah ketika
akad dilakukan (5 Mei) adalah…
A. Dr. piutang murabahah Rp 240.000.000
Cr. penjualan Rp 240.000.000
B. Dr. piutang murabahah Rp 240.000.000
Cr. asset murabahah Rp 200.000.000
Cr. Keuntungan murabahah Rp 40.000.000
C. Dr. piutang murabahah Rp 240.000.000
Cr. asset murabahah Rp 200.000.000 C
Cr. keuntungan murabahah ditangguhkan Rp 40.000.000
D. Dr. piutang murabahah Rp 240.000.000
Cr. Penjualan Rp 200.000.000
Cr. keuntungan murabahah ditangguhkan Rp 40.000.000
Soal 5
Pernyataan:
1) Akad salam sering digunakan untuk produk pertanian, sedangkan istisna
untuk konstruksi
2) Pembayaran salam harus secara tunai di awal akad, sedangkan istisna
dapat dilakukan secara cicilan
3) Penyerahan barang salam di awal akad, sedangkan istisna di kemudian
hari.
4) Salam merupakan akad jual beli, istisna merupakan akad bagi hasil.
Manakah dari pernyataan yang benar mengenai perbedaan salam dan
istisna…
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
A
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
Soal 6

Bp. Joko (pembeli) mengadakan akad salam dengan Bp. Indra


(penjual) untuk mengirimkan 10 ton jagung 3 bulan
mendatang. Harga yang disepakati adalah Rp 3500/kg. Pada
saat akad ditandatangani, bagaimana pencatatan jurnal yang
dibuat Bp. Joko...
A. Dr. Piutang salam Rp 35.000.000
Cr. Kas Rp 35.000.000
B. Dr. Kas Rp 35.000.000
Cr. Utang salam Rp 35.000.000
C. Tidak ada jurnal karena barang belum dikirimkan A
D. Tidak ada jawaban yang benar

154
Soal 7

Manakah dari pernyataan berikut yang merupakan perbedaan


akad mudharabah dan musyarakah…
A. Pemilik dana mudharabah tidak boleh ikut campur dalam
pengelolaan usaha, sedangkan dalam musyarakah pemilik
dana juga terlibat dalam pengelolaan usaha
B. Dalam mudhrabah dana hanya berasal dari pemilik dana,
sedangkan dalam musyarakah dana berasal dari para mitra
yang bekerjasama
C. Jika terjadi rugi, pemilik dana mudharabah yang menanggung
kerugian, sedangkan pada musyarakah rugi didistribusikan
pada para mitra sesuai porsi modal
A
D. Semua benar
155
Soal 8

Berikut ini merupakan karakteristik akad ijarah


1) Tidak ada perpindahan kepemilikan barang pada jenis ijarah
biasa
2) Barang yang habis dikonsumsi dapat diijarahkan
3) Ada perpindahan kepemilikan barang pada jenis ijarah biasa
4) Barang yang habis dikonsumsi tidak dapat diijarahkan
Dari pernyataan di atas, manakah yang merupakan pernyataan yang
benar.......
A. 1 dan 2
B. 1 dan 4 B
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4

156
Soal 9

Berdasarkan PSAK 107: Akuntansi Ijarah, beban penyusutan aset


ijarah akan dicatat oleh..
A. Pihak yang menyewakan
B. Penyewa
C. Sesuai kesepakatan
D. Tidak ada jawaban yang benar

157
Soal 10

Jika entitas asuransi syariah menggunakan akad mudharabah


atau musyarakah, maka pembayaran dari peserta asuransi
sebagai investasi akan diakui entitas syariah sebagai….
A. piutang asuransi
B. dana tabaru
C. dana syirkah temporer
D. Pendapatan asuransi

158
CA REVIEW
PKP Pertemuan 5
KOMBINASI BISNIS, KONSOLIDASI DAN
PENGATURAN BERSAMA
PSAK – 22 : Kombinasi Bisnis
IFRS 3- Business Combination
5
PSAK – 22 dan IFRS 3R Business Combination

PSAK 22 1994 PSAK 22 2010


• Kecuali
• Kecuali • UCC

• Under common Ruang Lingkup • Ventura bersama

control • Akuisisi aset


• Ventura bersama
• Purchase dan Polling of Metode Pencatatan • Metode Akuisisi
interest
Komponen harga Dibebankan periode
Biaya akuisisi
• •

perolehan berjalan
• Panduan tersendiri
untuk nilai wajar Pengukuran aset dan liab • Mengikuti SAK lain

• Diukur dengan nilai • Diukur kembali, selisih


wajar saat perolehan Akuisisi bertahap diakui laba/rugi
tidak ada penilaian
kembali • Berdasarkan nilai wajar /
• Berdasarkan nilai Non Pengendali porsi aset identifikasi
tercatat netto • Goodwill  entity
• Goodwill  parent • impairment
• Diamortisasi
Goodwill • Neg goodwiil –

• Neg goodwiil diakui laba/rugi


161
Teori konsolidasi
• Entity Theory menganggap entitas konsolidasi sebagai satu entitas
tersendiri yang dimiliki oleh induk dan non pengendali
• Parent Theory menganggap konsolidasi sebagai perpanjangan entitas
induk
Atribut Entity Theory Parent Theory
Perbedaan fair value dari Diakui penuh, mencerminkan Hanya diakui sebesar hak
aset dan liabilitas hak untuk induk dan non
terindentifikasi pada saat induk
pengendali.
akuisisi
Penyajian pihak non Tidak sebagai equity atau
Sebagai bagian dari ekuitas
pengendali / NCI utang (sebelum ekuitas)
Goodwill merupakan aset Goodwill hanya milik
Goodwill entitas yang diakui penuh induk
pada tanggal akuisis

162
Prinsip dalam PSAK 22 / IFRS R3

Pendekatan dua kolom

Elemen yang
dikeluarkan

Goodwill
Imbalan diberikan

Kepemilikan yang Aset diidentifikasi


dimiliki sebelumnya dan liabilitas yang
dialihkan (entitas
Kepentingan non yang diakuisisi)
pengenlai
Identifikasi Kombinasi Bisnis

Kombinasi
Kombinasi bisnis
bisnis adalah
adalah suatu
suatu transaksi
transaksi atau
atau peristiwa
peristiwa lain
lain
dimana
dimana pihak
pihak pengakuisisi
pengakuisisi memperoleh
memperoleh “pengendalian”
“pengendalian”
atas
atas satu
satu atau
atau lebih
lebih bisnis.
bisnis.
“penggabungan
“penggabungan sesungguhnya
sesungguhnya (true
(true merger)”
merger)” atau
atau
“penggabungan
“penggabungan setara
setara (merger
(merger of
of equals)”
equals)”

Bisnis
Bisnis adalah
adalah suatu
suatu rangkaian
rangkaian terpadu
terpadu dari
dari kegiatan
kegiatan dan
dan aset
aset yang
yang mampu
mampu
diadakan
diadakan dan
dan dikelola
dikelola dengan
dengan tujuan
tujuan memberikan
memberikan hasil
hasil dalam
dalam bentuk
bentuk
dividen,
dividen, biaya
biaya yang
yang lebih
lebih rendah,
rendah, atau
atau manfaat
manfaat ekonomi
ekonomi lainnya
lainnya secara
secara
langsung
langsung kepada
kepada investor
investor atau
atau pemilik,
pemilik, anggota,
anggota, atau
atau peserta
peserta lainnya.
lainnya.

164
Pengendalian – PSAK 4

• Pengendalian  ketika entitas induk:


– memiliki secara langsung atau tidak langsung
melalui entitas anak lebih dari setengah (>50%)
kekuasaan suara suatu entitas, kecuali
– dapat ditunjukkan secara jelas bahwa
kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan
pengendalian.
Akuisisi
Pihak
Pihak pengakuisisi
pengakuisisi mengidentifikasi
mengidentifikasi tanggal
tanggal akuisisi,
akuisisi, yaitu
yaitu
tanggal
tanggal pihak
pihak pengakuisisi
pengakuisisi memperoleh
memperoleh pengendalian
pengendalian atas
atas
pihak
pihak yang
yang diakuisisi.
diakuisisi.

Pada
Pada tanggal
tanggal akuisisi,
akuisisi, pihak
pihak pengakuisisi
pengakuisisi mengakui,
mengakui, secara
secara
terpisah
terpisah dari
dari goodwill,
goodwill, aset
aset teridentifikasi
teridentifikasi yang
yang diperoleh,
diperoleh,
liabilitas
liabilitas yang
yang diambil-alih,
diambil-alih, dan
dan kepentingan
kepentingan nonpengendali
nonpengendali
pihak
pihak yang
yang diakuisisi.
diakuisisi. (par
(par 10-11)
10-11)

Pihak
Pihak pengakuisisi
pengakuisisi mengukur
mengukur aset
aset teridentifikasi
teridentifikasi yang
yang
diperoleh
diperoleh dan
dan liabilitas
liabilitas yang
yang diambil-alih
diambil-alih dengan
dengan nilai
nilai wajar
wajar
pada
pada tanggal
tanggal akuisisi.
akuisisi.

166
Goodwill (32)
Pihak pengakuisisi mengakui goodwill pada tanggal akuisisi yang diukur
sebagai selisih lebih (a) atas (b) :
a) nilai agregat dari:
i. Imbalan yang dialihkan  nilai wajar tanggal akuisisi (37);
ii. Kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi; dan
iii. untuk kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap (41 dan 42),
nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya
dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi.
b) selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang
diambil-alih pada tanggal akuisisi
 Jika jumlah b melebihi jumlah a,  pihak pengakuisisi mengakui keuntungan
dalam laporan laba rugi pada tanggal akuisisi.
 Terjadi karena pembelian terpaksa atau karena pengecualian (22-31)
 Sebelum diakui, pihak pengakuisisi menilai kembali apakah telah
mendidentifikasi dengan tepat seluruh aset yang diperoleh dan liabilitas
yang dialihkan serta aset/kewajiban lain
167
Kepemilikan sebelumnya – akuisisi bertahap

 Pihak pengakuisisi mengukur kepentingan ekutitas yang


dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai
wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan dan
kerugian yang dihasilkan.
 Jumlah yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain
diakui dengan dasar yang sama sebagaimana
dipersyaratkan jika pengakuisisi telah melepas secara
langsung kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya.

168
Pengungkapan

• Pihak pengakuisisi mengungkapkan informasi yang


memungkinkan pengguna laporan keuangan dapat
mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari kombinasi
bisnis yang terjadi:
– selama periode pelaporan berjalan; atau
– setelah akhir periode pelaporan tetapi sebelum
tanggalpenyelesaian laporan keuangan. (lebih lanjut B64-B66)
• Pihak pengakuisisi mengungkapkan informasi yang memungkinkan
pengguna laporan keuangan dapat mengevaluasi dampak keuangan
dari penyesuaian yang diakui pada periode pelaporan berjalan yang
berhubungan dengan kombinasi bisnis yang terjadi pada periode
tersebut atau periode pelaporan sebelumnya. (B67)

169
Ilustrasi Penggabungan usaha
• PT. Induk mengakuisi 80% saham PT. Anak. Aset yang diserahkan untuk
akuisisi 1.200.000. Non pengendali 20%. Nilai buku Ekuitas PT. Anak pada
(1/1/20x1): 1.000.000). Dalam akuisisi terdapat perbedaan nilai buku dengan
nilai wajar 300.000  untuk tanah 200.000 dan gedung 100.000 (10thn). Laba
Anak selama tahun tersebut 200.000, dividen yang dibagikan 100.000
Induk Anak Induk Anak
Aset lancar 3.200.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.500.000 Ekuitas 6.000.000 1.000.000
8.200.000 2.000.000 8.200.000 2.000.000

Induk Anak Induk Anak

Aset lancar 2.000.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000

Aset tidak lancar 5.000.000 1.500.000 Ekuitas 6.000.000 1.000.000

Investasi di anak 1.200.000

8.200.000 2.000.000 8.200.000 2.000.000


Ilustrasi Penggabungan usaha
• Goodwill = Investasi S – (% P’ownership x fair value asset)
• Nilai wajar aset = 1.000.000 + 300.000 = 1.300.000
• Goodwill = 1.200.000 – 80% * 1.300.000 = 160.000  goodwill untuk parent
• Goodwill untuk np = 160.000/80% * 20% = 40.000 Aset
• Jika goodwilll hanya untuk parent = 160.000 menjadi
• Jika untuk parent dan non pengendali = 200.000 lebih besar

• Aset digabungkan sebesar nilai wajar 1.500.000+300.000 = 1.800.000(total)


• PSAK lama yang digabungkan hanya 1.500.000 + 80%*300.000
• PSAK lama non controlling interest = 1.000.000 * 20% = 200.000
• PSAK baru non controlling interest = 1.300.000 * 20% = 260.000

Induk Anak FV Induk Anak FV


Aset lancar 3.200.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.800.000 Ekuitas 6.000.000 1.300.000
8.200.000 2.300.000 8.200.000 2.300.000
Ilustrasi Penggabungan usaha
Induk Anak FV Induk Anak FV
Aset lancar 2.000.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.800.000 Ekuitas 6.000.000 1.300.000
Investasi di anak 1.200.000
8.200.000 2.300.000 8.200.000 2.300.000

Konsolidasi Konsolidasi
Aset lancar 2.500.000 Liabilitas 3.200.000 Knsl Knsl
Aset tidak lancar 6.800.000 Ekuitas 6.000.000 AL 2.500 L 3.200
Goodwill 160.000 Non pengendali 260.000 ATL 6.800 E 6.000
9.460.000 9.460.000 GW 200 NP 300
9.500 9.500
Knsl Knsl
AL 2.500 L 3.200 Goowill parent Goowill parent & NCI
ATL 6.740 E 6.000
GW 160 NP 200 Aset menjadi lebih besar:
9.400 9.400
Fakto r: Jml akuisisi,
Perbedaan BV, FV, HP
PSAK LAMA

172
Ilustrasi Penggabungan Usaha Bertahap

• Entitas A sebelumnya memiliki entitas B sebesar 20% dengan nilai 320 juta.
Nilai buku entitas B total sebesar 1.500 juta.
• Entitas A membeli tambahan saham entitas B sebanyak 60% dengan harga
1.200. Nilai wajar aset B saat akuisisi sebesar 1.800.

• Total kepemilikan baru 20% + 60% = 80%.


• Nilai wajar yang baru  60% = 1.200 maka 100% = 2.000
• Harga wajar dari aset yang dibeli 1.800 sehingga
• goodwill total 2.000-1.800 = 200, maka goodwill untuk minoritas = 40
• Goodwiil parent 1.600 – 80%x1.800 = 1.600 – 1.440 = 160.
• Kepemilikan lama dinilai kembali 20% x 2.000 = 400, sehingga ada keuntungan
400-320 = 80.
• Investasi yang baru sebesar 80% x 2000 = 1.600
• Jurnal
• Investasi1.200
• Kas 1.200
• Investasi 80
• Keuntungan investasi 80
PSAK 65
PSAK – 65 Laporan Keuangan Konsolidasian
IFRS 10: Consolidated financial statements
Pengendalian – PSAK 65
• Investor mengendalikan investee ketika investor terekspos atau
memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan
investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil
tersebut melalui kekuasaannya atas investee.
• Investor mengendalikan investee jika dan hanya jika investor memiliki
seluruh hal berikut ini:
a. kekuasaan atas investee (lihat paragraf 10–14);
b. eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan
investee (lihat paragraf 15 dan 16); dan
c. kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk
mempengaruhi

Kemampuan
Komponen Pengendalian
Contoh
• A memiliki 45% hak suara B; sisa 55% hak suara B dimiliki oleh berbagai pihak
yang tersebar secara luas (tidak ada salah satu pihak yang memiliki > 1% hak
suara)
• A memiliki kekuasaan atas B, karena A mempunyai hak suara mayoritas B
(berdasarkan ukuran absolut)

• C memiliki 45% hak suara D; sisa 55% hak suara D dimiliki oleh dua pihak lain
(masing‐masing memiliki 26%) dan 3% dimiliki oleh tiga pihak lain yang
masingmasing memegang 1%.
• C tidak memiliki kekuasaan atas D, karena jika dua pihak yang memiliki masing‐
masing 26% bersamas-ama dapat mencegah pihak C untuk mengambil
keputusan terkait aktivitas relevan.
Contoh

• E memiliki 45% hak suara F; sisa 55% hak suara F dimiliki secara tersebar oleh 11
pemegang saham yang masing-masing memiliki 5%.
• Ukuran kepemilikan hak suara E dan penyebaran hak suara lain tidak secara
konklusif menentukan apakah E memiliki kekuasaan atas F. Fakta dan keadaan
lain harus dipertimbangkan untuk menentukan apakah E memiliki kekuasaan
atas F

• C memiliki 40% hak suara D; sisa 55% hak suara D dimiliki oleh G sebesar 15%
dana pesiun perusahaan dan lainnya pihak lain yang masingmasing memegang <
1%.
• C memiliki kekuasaan atas D, karena dana pernsiun tidak mungkin memiliki
kepututasn yang berbeda dengan perusahaan, sehingga secara defacto entitas C
mengendalikan D
Persyaratan Akuntansi

• Entitas induk menyusun laporan keuangan konsolidasian dengan


menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan
peristiwa lain dalam keadaan yang serupa.
• Konsolidasi atas investee dimulai sejak tanggal investor memperoleh
pengendalian atas investee dan berakhir ketika investorkehilangan
pengendalian atas investee.
• Paragraf PP109–PP116 menetapkan pedoman penyusunan laporan
keuangan konsolidasian.
Kehilangan Pengendalian

• Jika entitas induk kehilangan pengendalian pada entitas anak, maka entitas
induk:
– menghentikan pengakuan aset dan liabilitas entitas anak terdahulu dari laporan
posisi keuangan konsolidasian;
– mengakui sisa investasi apapun pada entitas anak terdahulu pada nilai
wajarnya pada tanggal hilangnya pengendalian dan selanjutnya mencatat sisa
investasi tersebut dan setiap jumlah terutang oleh atau kepada entitas anak
terdahulu sesuai dengan SAK lain yang relevan. Nilai wajar tersebut dianggap
sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan
PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau (jika sesuai)
biaya perolehan pada saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau
ventura bersama;
– mengakui keuntungan atau kerugian terkait dengan hilangnya pengendalian
yang dapat diatribusikan pada kepentingan pengendali terdahulu.
Kehilangan pengendalian - entitas induk (31)
• Mereklasifikasi ke laporan laba rugi, atau mengalihkan
secara langsung ke saldo laba jika disyaratkan oleh SAK
lain, sejumlah yang diidentifikasi dalam paragraf 32; dan
• Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai
keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi yang
dapat diatribusikan pada entitas induk.

Saham / Aset
Nilai investasi diterima (pembayaran)
SELISIH
tercatat Nilai wajar investasi
tersisa

Reklasifikasi ke Keuntungan/ Kerugian


Saldo Laba dlm LR
Contoh Kehilangan Pengendalian
• Amarta memiliki 100% saham Barata (aset neto Rp500)
• Amarta menjual 85% saham Barata , sisa 15% saham BBB diklasifikasikan
sbg AFS
• Hasil penjualan 85% saham Barata Rp750
• Nilai wajar sisa 15% saham Barata Rp130

Investasi pada Barata (aset keuangan) 130


Kas dan setara kas 750
Investasi pada Barata (entitas anak)500
Keuntungan 380
Keuntungan =
85%  750 - 85% x 500 = 325
15%  130 – 15%x 500 = 55
Total 380

182
Hubungan Keagenan

• manajer investasi/ aset


bertindak sebagai prinsipal –
Haruskah manajer mengkonsolidasi
investasi mengkonsolidasi
reksa dana yang • manajer investasi/ aset
dikelolanya? bertindak sebagai agen – tidak
mengkonsolidasi

Hal- hal yang dipertimbangkan dalam menentukan apakah manajer investasi/aset adalah agen:
a) ruang lingkup wewenang pengambilan keputusannya atas investee.
b) hak yang dimiliki pihak lain.
c) remunerasi yang menjadi haknya sesuai dengan perjanjian remunerasi.
d) eksposur pengambil keputusan terhadap variabilitas imbal hasil yang berasal dari
kepentingan lain yang dimilikinya dalam investee.
Pembobotan berbeda diterapkan untuk setiap faktor berdasarkan fakta dan keadaan tertentu.
Pengeculian Konsolidasi
• Entitas investasi dikecualikan dari konsolidasi
• Entitas investasi adalah entitas yang:
a) memperoleh dana dengan tujuan jasa manajemen investasi;
b) tujuan bisnisnya untuk menginvestasikan dana yang semata-mata
untuk memperoleh imbal hasil dari kenaikan nilai modal,
penghasilan investasi, atau keduanya; dan
c) mengukur dan mengevaluasi pada nilai wajar.

Karakteristik khusus entitas yang harus dipertimbangkan entitas dalam menaksir


apakah
dirinya merupakan entitas investasi atau bukan, yaitu:
a) Memiliki lebih dari satu investasi;
b) Memiliki lebih dari satu investor ;
c) Memiliki investor yang bukan merupakan pihak-pihak berelasi dari entitas; dan
d) Memiliki bagian kepemilikan dalam bentuk ekuitas atau kepentingan serupa.
Eliminasi

• Investasi
– Akun investasi dieliminasi dengan ekuitas entitas anak
– Jika kepemilikan pada entitas anak tidak 100% akan muncul
kepentingan non pengendali.
– Perbedaan nilai wajar dan nilai buku harus diperhitungkan dalam
konsolidasi (nilai wajar yang dikonsolidasi)
– Goodwiil muncul jika nilai perolehan tidak sama dengan nilai wajar
• Akun
– Utang – piutang yang muncul antara anak dan induk harus dihapuskan
• Transaksi
– Transaksi yang boleh diakui adalah transaksi kepada pihak ketiga,
transaksi anak dan induk harus dieliminasi
Eliminasi transaksi

• Persediaan
– Penjualan dan harga pokok penjualan
– Jika barang belum terjual maka laba yang belum direalisasi harus
dikurangkan dari nilai inventory dan mempengaruhi laba yang telah
diakui.
• Aset tetap
– Pada tahun terjadi transaksi tidak boleh diakui keuntungan/kerugian
dari transaksi tersebut
– Laba yang ada dalam aset tersebut harus dieliminasi
– Nilai penyusutan akan disesuaikan
• Obligasi
– Obligasi hanya boleh diakui sebesar obligasi pada pihak eksternal.
– Pendapatan / beban bunga harus dieliminasi
Laba yang belum direalisasikan

• Keuntungan dan kerugian hasil dari transaksi intra kelompok


usaha yang diakui dalam aset: persediaan, aset tetap,
obligasi harus dieliminasi.
– Pengaruh ke nilai aset dan kewajiban
– Mempengaruhi laba/rugi periode berjalan  COGS, biaya bunga,
depresiasi
• Penjualan hulu dari entitas induk, semua laba disesuaikan
mempengaruhi bagian laba induk.
• Penjualan hilir dari entitas anak, semua laba disesuaikan
mempengaruhi bagian laba /kepentingan non pengendali,
karena laba ada di anak perusahaan.
Prosedur – Tanggal

• LK yang digunakan untuk menyusun LK konsolidasian


disusun dengan tanggal yang sama.
• Jika tidak sama menyusun LK dengan tanggal yang sama
kecuali tidak praktis
• Jika tanggal berbeda, penyesuaian dilakukan atas dampak
transaksi / peristiwa yang signifikan (tidak lebih bulan)
• Lama periode pelaporan dan perbedaan antar akhir periode,
sama dari periode ke periode
Prosedur

• LK konsolidasian menggunakan kebijakan akuntansi yang


sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang
serupa. (jika tidak sama penyesuaian)
• Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada
entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya
pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas (dalam hal ini
transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai
pemilik). kepantingan non pengendali disesuaikan nilainya
jika terpengaruh.
PSAK 15
INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI DAN
VENTURA BERSAMA
Perubahan

• PSAK 15 diterapkan oleh seluruh entitas yang merupakan


investor dengan pengendalian bersama atau pengaruh
signifikan atas investee.
• PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan
Operasi yang Dihentikan diterapkan untuk sebagian investasi
pada ventura bersama dan entitas asosiasi.
• Pengaturan dalam ISAK 12: Pengendalian Bersama Entitas:
Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer dimasukkan dalam PSAK
15 dengan modifikasi tertentu.

191
Pengaruh signifikan

Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam


keputusan kebijakan keuangan dan operasional suatu aktivitas ekonomi,
tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan
tersebut
• Indikasi kuantitatif • Indikasi kualitatif
– Hak suara ≥20% dianggap – Keterwakilan dalam dewan direksi dan
memiliki pengaruh komisaris atau organ setara
signifikan, kecuali dapat – Partisipasi proses pembuatan kebijakan,
dibuktikan sebaliknya termasuk dividen dan distribusi lain
– Hak suara <20% dianggap – Transaksi material investor dengan investee
tidak memiliki pengaruh – Pertukaran personel manajerial
signifikan, kecuali dapat
– Penyediaan informasi teknis pokok
dibuktikan sebaliknya

Mempertimbangkan hak suara potensial


192
Penerapan Metode Ekuitas
• Entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh
signifikan atas investee mencatat investasinya pada entitas
investasi atau ventura bersama dengan menggunakan metode
ekuitas, kecuali jika investasi tersebut memenuhi syarat
pengecualian penerapan metode ekuitas

• Pengecualian – jika investasi dimilliki atau dimiliki secara tidak langsung


melalui entitas modal ventura, reksa dana, unit perwalian dan entitas
serupa termasuk dana asuransi terkait investasi  dapat memilih
menggunakan nilai wajar PSAK 55
• Jika entitas mau dijual  menerapkan PSAK 58

193
Metode Ekuitas

• Metode ekuitas adalah metode akuntansi di mana


investasi pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan.
– Ditambah atau dikurangi untuk mengakui bagian laba atau
rugi investee setelah tanggal perolehan.
– Pengakuan atas pendapatan komprehensif investee diakui
sebagai pendapatan komprehensif dan kenaikan investasi
pada pembukuan investor
– Distribusi dari investee mengurangi nilai tercatat investasi.
• Hak suara potensial tidak mempengaruhi bagian laba
investor.

194
Penghentian Metode Ekuitas

• Jika entitas menjadi entitas anak  PSAK 65


• Jika sisa kepentingan merupakan aset keuangan  PSAK 55.
Nilai wajar sisa kepentingan diangggap sebagai nilai wajar
pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai PSAK 55,
entitas mengakui selisihnya sebagai laba rugi.
• Ketika metode ekuitas dihentikan, seluruh jumlah yang telah
diakui dalam penghasilan komprehensif lain menggunakan
dasar yang sama jika investee melepas aset dan liabilitas.
• Jika investee menjadi investasi pada ventura bersama atau
sebaliknya, maka entitas melanjutkan penerapan metode
ekuitas dan tidak mengukur kembali kepentingan yang tersisa.

195
Prosedur Metode Ekuitas
• Penyesuaian atas bagian laba dan penghasilan komprehensif
lain.
• Keuntungan atas transaksi hulu dan hilir harus dieliminasi.
Hulu dieliminasi penuh, hilir dieliminasi sebesar bagiannya.
• Selisih antara harga perolehan dan nilai wajar aset neto 
goodwill
• Selisih lebih harga nilai wajar terhadap biaya perolehan
investasi  penghasilan dalam menentukan bagian entitas
atas laba rugi pada periode investasi diperoleh.
• Penyesuaian nilai entitas atas laba rugi entitas asosiasi atau
ventura bersama setalah perolehan dilakukan untuk untuk
rugi penurunan nilai yang diakui entitas aosiasi
196
Laporan keuangan investee

• Laporan keuangan perusahaan asosiasi dan ventura bersama


yang tersedia digunakan untuk menerapkan metode ekuitas.
• Jika berbeda maka dibuat LK dengan periode yang sama,
kecuali tidak praktis
• Jika tanggal pelaporan tersebut berbeda, maka penyesuaian
dilakukan terhadap transaksi dan peristiwa yang signifikan
yang terjadi antara lap investee dan investor. Perbedaan tidak
boleh lebih 3 bulan. Panjang periode pelaporan adalah sama.
• Laporan keuangan investor disusun dengan menggunakan
kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa
dalam keadaan serupa.

197
Investee merugi

• Jika bagian investor atas kerugian perusahaan asosiasi sama


atau melebihi nilai tercatat dari investasi, maka investasi
dilaporkan nihil
• Kerugian dicadangkan dan kewajiban diakui apabila investor
memiliki kewajiban konstruktif atau hukum untuk melakukan
pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya
• Jika entitas asosiasi selanjutnya laba, investor akan mengakui
penghasilan apabila setelah bagiannya atas laba menyamai
bagiannya atas kerugian bersih yang belum diakui

198
Rugi Penurunan Nilai

• Indikasi penurunan nilai menggunakan ketentuan


dalam instrumen keuangan (PSAK 55)
• Penurunan nilai investasi (termasuk didalamnya
goowill) diuji berdasarkan PSAK 48, sebagai aset
tunggal.
– Rugi penurunan adalah selisih nilai tercatat dan nilai yang
dapat dipulihkan.
– Nilai dipulihkan adalah nilai tertinggi antara nilai wajar
dikurangi biaya penjualan dengan nilai pakai).

199
Contoh
• Pada 1 Januari 2012, PT Aneka membeli 30% saham berhak suara PT
Merapi sebesar Rp4.000 milyar dengan laba rugi untuk tahun 2012 sd 2015

Tahun Laba (rugi) Porsi laba (rugi) utk Nilai tercatat


PT Serbaneka PT. Aneka
2012 (10.00) (3.000) 1.000
2013 (8.000) (2.400) (1.400)
2014 4.000 1.200 (200)
2015 6.000 1.800 1.600
• Nilai tercatat investasi:
– Tahun 2010 Rp 1.000 milyar
– Tahun 2011 Rp 0
– Tahun 2012 Rp 0
– Tahun 2013 Rp 1.600

200
Metode Ekuitas
Pada 1 Desember dibeli investasi sebesar 500.000 yang merupakan 25%
kepemilikan pada PT. Mutiara. Pada 31 Desember Mutiara melaporkan
adanya laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan sebesar 200,000. dan
penghasilan komprehensif lain 40.000. dan membagikan dividen 150.0000

Jan.1 Investasi jangka panjang 500.000


Kas 500.000
Des.31 Investasi jangka panjang 60.000
Pendapatan Investasi 50.000
Penghasila komprehensif lain 10.000
(pengumuman laba bersih, 200,000 x 0.25)
Des.31 Kas 37.500
Investasi Jangka Panjang 37.500
(pengumuman dividen = 150,000 x 0.25)

201
Kehilangan Pengaruh Signifikan
Pada 31 Desember 2015 Entitas menjual 20% kepemilikan pada PT. Intan
dengan harga 4.000. Kepemilikan sebelum dilakukan penjualan 30%, saldo
investasi sebelum dilakukan penjualan besar 3.000. Saldo penghasilan
komprehensif terkait dengan investasi ini 500

31 Des Kas 4.000


Investasi jangka panjang 1.000
Keuntungan penjualan investasi 3.000
Penghasilan komprehensif lain 500
Penghasilan dari investasi 500

Jika 20% sama dengan 4.000 maka 10% = 1.000


Investasi tersis akan dicatat sebesar 2.000 (nilai wajar dari 10%)
Keuntungan penjualan investasi:
• Keuntungan dari investasi dijual 4.000 – 2.000 = 2.000
• Keuntungan kenaikan investasi yang tersis 2.000 – 1.000 = 1.000
202
PSAK 4
LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI
Ruang Lingkup dan Definisi

• Standar diterapkan untuk entitas induk yang menyajikan LK


tersendiri dalam mencatat investasi anak, ventura bersama
dan entitas asosiasi.
• LK tersendiri adalah laporan keuangan yang disajikan oleh
entitas induk (investor yang memiliki pengendalian atas
entitas anak) yang mencantat investasi pada entitas anak,
entitas asosiasi dan ventura bersama berdasarkan biaya
perolehan atau sesuai dengan PSAK 55: Instrumen
keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
• LK Tersendiri, minimal terdiri dari laporan posisi keuangan,
laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan
ekuitas dan laporan arus kas (tidak perlu catatan atas
laporan keuangan)
204
Penyusunan LK Tersendiri

• LK keuangan tersendiri disusun sesuai dengan SAK yang berlaku


kecuali yang diatur dalam ketentuan khusus.
• Jika entitas induk menyusun LK tersendiri, maka entitas induk
mencatat investasi pada entitas anak, ventura bersama dan entitas
asosiasi pada (Par 10):
– Biaya perolehan atau
– Sesuai PSAK 55: Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran
• Entitas induk menerapkan akuntansi yang sama untuk setiap kategori
investasi.
• Jika investasi akan dijual  PSAK 58: Aset tidak lancar yang dimiliki
untuk dijual dan operasi dihentikan.
• Pengukuran investasi yang dicatat sesuai PSAK 55 tidak berubah.
• Entitas Induk mengakui dividen dari entitas anak, ventura bersama,
atau entitas asosiasi pada laba rugi dalam laporan keuangan
tersendiri ketika hak menerima dividen ditetapkan.
205
PSAK 66
PENGATURAN BERSAMA
Jenis dan Klasifikasi Pengaturan Bersama

207
Jenis dan Klasifikasi Pengaturan Bersama

208
Pengaturan Bersama PSAK 66

 Pengaturan bersama adalah pengaturan yang dua atau lebih pihak


memiliki pengendalian bersama.
 Karakteristik pengaturan bersama:
 Para pihak terikat suatu pengaturan kontraktual
 Pengaturan kontraktual memberikan pengendalian bersama kepada dua atau
lebih pihak dalam pengaturan tersebut
 Pengendalian bersama  persetujuan kontraktual untuk berbagi
pengendalian atas suatu pengaturan, yang ada hanya ketika
keputusan mengenai aktivitas relevan mensyaratkan persetujuan
dengan suara bulat dari seluruh pihak yang berbagi pengendalian
 Jenis pengaturan :
 operasi bersama  mencatat bagian atas aset. Liabilitas, pendapatan, beban
 Ventura bersama  investasi, metode ekuitas

209
Soal 1

Dalam transaksi penggabungan usaha, metode yang digunakan


dalam mencatat transaksi tesebut adalah...
A. Metode biaya
B. Metode ekuitas
C. Metode penyatuan kepentingan
D. Metode pembelian / akuisisi

D
Soal 2

PT Soka membayar Rp 60 milyar untuk mengakuisisi seluruh net


aset PT Timas. PT Timas melaporkan nilai buku aset bersih
sebesar 45 milyar. Berdasarkan hasil penilaian oleh apraisal nilai
wajar aset sebesar Rp 71 milyar dan nilai wajar liabilitas sebesar
Rp 20 milyar pada tanggal akuisisi. PT Soka juga membayar
appraisal fee Rp 4 milyar. Nilai goodwill yang harus dilaporkan PT
Soka pada saat akuisisi adalah…
A. Rp 15 milyar
B. Rp 13 milyar
C. Rp 11 milyar D
D. Rp 9 milyar
Soal 3
PT Ferina mengakuisisi seluruh saham milik PT Debby dengan
menerbitkan 100.000 saham biasa pada nilai par 2.000. Saham
PT Ferina dijual pada 8.000/saham pada tanggal akuisisi. Biaya
yang dikeluarkan terkait akuisisi 15.000.000 dan biaya
penerbitan saham yang dikeluarkan PT Ferina adalah
20.000.000. Berapakah nilai investasi akan diakui PT Ferina…
A. 765.000.000
B. 780.000.000
C. 785.000.000
D
D. 800.000.000
Soal 4

PT. Intan membeli 80% kepemilikan PT. Berlian dengan harga


140milyar. Pada saat akuisisi pt. Berlian memiliki nilai buku aset
bersih sebesar 100milyar dan nilai wajar aset bersih sebesar
150milyar. PT. Intan hanya mengakui goodwill untuk kepentingan
pengendali. Nilai kepemilikan non pengendali sebesar...
A. 20 milyar
B. 28 milyar
C. 30 milyar
D. 35 milyar
C
Soal 5

PT. Cahaya memilik 60% kepemilikan PT. Sinar. Selama tahun 20X3
PT. Cahaya menjual barang kepada PT. Sinar sebanyak 100juta
dengan harga pokok sebesar 80 juta. Barang tersebut 50%nya telah
terjual sedangkan sisanya masih tersisa di persediaan akhir PT. Sinar.
Pada saat menyusun laporan keuangan konsolidasi penjualan PT.
Cahaya 1.000 juta dan PT. Sinar 800 juta.
Berapakah nilai penjualan dalam laporan keuangan konsolidasi?
A. 1.000
B. 1.800
C. 1.700 C
D. 1.600
Soal 6

PT. Cahaya memilik 60% kepemilikan PT. Sinar. Selama tahun 20X3
PT. Cahaya menjual barang kepada PT. Sinar sebanyak 100juta
dengan harga pokok sebesar 80 juta. Barang tersebut 50%nya telah
terjual sedangkan sisanya masih tersisa di persediaan akhir PT. Sinar.
Pada saat menyusun laporan keuangan konsolidasi persediaan PT.
Cahaya 400 juta dan PT. Sinar 200 juta.
Berapakah nilai persediaan dalam laporan keuangan konsolidasi?
A. 490
B. 600
C. 500 D
D. 590
Soal 7

Dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, bagaimana entitas


menyajikan kepentingan non pengendali ?
A. Disajikan sebagai bagian dari liabilitas jangka panjang
B. Disajikan sebagai bagian dari ekuitas
C. Disajikan setelah liabilitas jangka panjang
D. Disajikan sebagai pengurang ekuitas pengendali

B
Soal 8

PT. Ciremai menggunakan PSAK dalam mencatat investasi pada


perusahaan asosiasi. PT. Ciremai memiliki 40% saham di PT. Pada
saat akuisisi tidak ada goodwill yang diakui. Pengrango dibeli dengan
harga 800milyar pada 1 Januari 20X3. Selama tahun 20X3 PT.
Pangrango melaporkan laba sebesar 100 milyar dan membagikan
dividen sebesar 60 milyar. Berapakah nilai investasi akan disajikan
dalam laporan posisi keuangan 31 Desember 20X3 oleh PT. Ciremai?
A. 800
B. 860
C. 824
D. 816
D
Soal 9

PT. Slamet memiliki 100% investasi di anak perusahaan PT.


Sumbing. Untuk tujuan tender perusahaan menyusun laporan
keuangan tersendiri. Metode apa yang digunakan dalam
mencatat investasi pada Anak Perusahaan dalam laporan
keuangan tersendiri?
A. Metode ekuitas
B. Metode biaya
C. Metode akuisisi
D. Metode konsolidasi
B
Soal 10

PT. Sindoro memiliki 60% investasi pada joint venture pada


Sindoro-Sumbing JVC. Dalam joint venture tersebut kedudukan
pemilik sama kuat dan membagi laba sesuai dengan kontraktual
yang disepakati. Metode apa yang digunakan dalam mencatat
investasi pada Anak Perusahaan dalam laporan keuangan
tersendiri?
A. Metode ekuitas
B. Metode biaya
C. Metode kosolidasi proporsional
D. Metode konsolidasi B
CA REVIEW
Pelaporan Korporat Pertemuan 6
Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
Definisi

Kurs rasio pertukaran dua mata uang


Kurs
Kurs Kurs spot pada akhir periode
Kurs
Penutup pelaporan
Penutup

Kurs Spot kurs untuk realisasi segera


Kurs Spot

Mata Uang mata uang selain mata uang


Mata Uang
Asing fungsional suatu entitas
Asing

221
Definisi
Mata uang mata uang yang digunakan dalam
Mata uang
penyajian penyajian laporan keuangan
penyajian

Pos-pos unit mata uang yang dimiliki serta


Pos-pos
Moneter aset atau liabilitas yang akan
Moneter
diterima atau dibayarkan dalam
jumlah unit mata uang yang tetap
atau dapat ditentukan

Selisih kurs selisih yang dihasilkan dari


Selisih kurs penjabaran sejumlah tertentu satu
mata uang ke dalam mata uang lain
pada kurs yang berbeda

222
Pertimbangan MU Fungsional
Mata
Mata
Uang mata uang pada lingkungan ekonomi utama
Uang
Fungsiona dimana suatu entitas beroperasi
Fungsiona
l
l
Mata uang
fungsional
paling mempengaruhi harga jual (seringkali menjadi mata uang dimana harga
jual untuk barang dan jasa didenominasikan dan diselesaikan); dan

dari suatu negara yang kekuatan persaingan dan perundang-undangannya


sebagian besar menentukan harga jual dari barang dan jasanya

mempengaruhi biaya tenaga kerja, bahan baku, dan biaya lain dari pengadaan
barang atau jasa (biaya didenominasikan dan diselesaikan

mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan (antara lain penerbitan
instrumen utang dan instrumen ekuitas) dihasilkan
mata uang dalam mana penerimaan dari aktivitas operasi pada umumnya
ditahan
223
Pos Moneter
hak untuk menerima (atau
Fitur utama kewajiban untuk menyerahkan)
pos moneter suatu jumlah unit mata uang
yang tetap atau dapat
ditentukan

224
Pos Non Moneter

tidak adanya hak untuk menerima


Fitur utama tidak adanya hak untuk menerima
(atau kewajiban untuk menyerahkan)
pos non (atau kewajiban untuk menyerahkan)
suatu jumlah unit mata uang yang tetap
moneter suatu jumlah unit mata uang yang tetap
atau dapat ditentukan.
atau dapat ditentukan.

Uang
Uang goodwill
muka goodwill kewajiban
muka kewajiban
diestimasi yang
diestimasi yang
harus
Aset tak harus
Aset tetap diselesaikan
Aset tak Aset tetap diselesaikan
berwujud dengan
berwujud dengan
penyerahan aset
penyerahan aset
nonmoneter
nonmoneter 225
Pengakuan Awal

TRANSAKSI MATA UANG ASING


transaksi yang didenominasikan atau memerlukan
penyelesaian dalam suatu mata uang asing

membeli atau menjual barang atau


jasa yang harganya didenominasikan
dalam suatu mata uang asing
meminjam atau meminjamkan dana ketika
jumlah yang merupakan utang atau tagihan
didenominasikan dalam suatu mata uang asing;
atau
memperoleh atau melepas aset, atau
mengadakan atau menyelesaikan kewajiban
yang didenominasikan dalam suatu mata uang
asing
226
Penerapan Pengakuan Awal

PENGAKUAN AWAL…

Tanggal transaksi tanggal memenuhi kriteria


pengakuan
227
Penerapan pada Tanggal Pelaporan

pos moneter mata uang asing dijabarkan menggunakan


kurs penutup

pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis, dalam


mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs pada
tanggal transaksi

pos nonmoneter yang diukur pada nilai wajar, dalam


mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs pada
tanggal ketika nilai wajar ditentukan

228
Penerapan - Aset Tetap

Nilai
jika dijabarkan
wajar
Aset tetap jumlahnya kedalam
diukur ditentukan mata
dengan: dalam mata uang
Biaya
uang asing fusional
historis

Kurs di mana arus kas


masa depan diselesaikan Ketika beberapa
jika arus kas tersebut telah nilai tukar
terjadi pada tanggal tersedia
pengukuran

229
Selisih Kurs

Selisih kurs yang timbul pada penyelesaian pos moneter


atau pada proses penjabaran pos moneter pada kurs yang
berbeda dari kurs pada saat pos moneter tersebut
dijabarkan, pada pengakuan awal selama periode atau
pada periode laporan keuangan sebelumnya, diakui dalam
laba atau rugi dalam periode pada saat terjadinya, kecuali
sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 32.

Jika keuntungan atau kerugian pos nonmoneter diakui dalam


pendapatan komprehensif lain, setiap komponen perubahan
dari keuntungan atau kerugian itu diakui dalam pendapatan
komprehensif lain
Sebaliknya, jika keuntungan atau kerugian pos nonmoneter
diakui dalam laba atau rugi, maka setiap komponen
keuntungan atau kerugian tersebut diakui dalam laba atau
rugi
230
Penjabaran Mata Uang Pelaporan

Prosedur penjabaran hasil dan posisi keuangan entitas yang


mata uang fungsionalnya bukan mata uang dari suatu
ekonomi hiperinflasi ke dalam mata uang pelaporan yang
berbeda
aset dan liabilitas untuk setiap laporan dari posisi keuangan
yang disajikan (yaitu termasuk komparatif) harus dijabarkan
menggunakan kurs penutup
pendapatan dan beban untuk setiap laporan laba rugi
komprehensif atau laporan laba rugi terpisah yang disajikan
(yaitu termasuk komparatif) harus dijabarkan menggunakan
kurs pada tanggal transaksi

semua hasil dari selisih nilai tukar harus diakui dalam


pendapatan komprehensif lain

231
Soal 1

PT. Melati menjalankan usahanya di Indonesia. Perusahaan


bergerak di bidang perdagangan dengan mengimport barang dari
Singapura dalam USD dan menjualnya untuk pasar di Indonesia.
Penjualan menggunakan rupiah dan karyawan sebagian besar
dari Indonesia yang dibayar dengan rupiah. Perusahaan
mendapatkan pendanaan dari Eropa dengan mata uang Euro.
Mata uang fungsional perusahaan adalah:
A. Rupiah
B. USD
C. Euro A
D. Tidak dapat ditentukan
Soal 2

Sebuah Entitas memiliki mata uang fungsional USD. Entitas memiliki


anak A beroperasi di Indonesia yang aktivitas dominannya
menggunakan mata uang Rupiah. Pernyataan berikut yang benar
adalah:
A. Mata uang entitas anak Rupiah karena aktivitasnya dengan
Rupiah
B. Mata uang entitas anak Rupiah karena aktivitasnya di IndonesiaA
C. Mata uang entitas anak USD agar konsisten dengan mata uang
fungsional induknya.
D. Mata uang entitas anak USD agar mempermudah
mengkonsolidasikan laporan keuangan.
Soal 3
PT Kenanga pada 1 Nopember 20X4 membeli barang dagang
secara kredit sebesar USD100.000 dengan kurs pada tanggal
tersebut Rp12.800. Pada 31 Desember kurs Rp 12.600/$.
Utang dagang dilunasi pada 1 Maret 20X5 saat kurs Rp12.900.
Pernyataan berikut yang benar adalah:
A. Perusahaan mengakui kerugian selisih kurs 20X5 Rp 1.000.000
B. Perusahaan mengakui kerugian selisih kurs 20X4 Rp 1.000.000
C. Perusahaan mengakui keuntungan selisih 20X4 kurs Rp 2.000.000 C
D. Perusahaan mengakui keuntungan selisih 20X5 kurs Rp 3.000.000
Soal 4
PT. Mawar mata uang fungsionalnya rupiah. Perusahaan pada
1 Desember 20X4 membeli persediaan secara kredit dengan
term FOB shipping point sebesar USD10.000. Barang diterima
perusahaan pada tanggal 3 Desember 20X4. Utang dagang
dari pembelian tersebut dilunasi pada 1 Februari 20X5. Kurs
pada 1 Des Rp 12.500, 3 Des Rp 12.600, 31 Des 20X4 Rp
12.800 dan 1 Feb 20X5 Rp 13.100. Nilai persediaan akan
disajikan di Neraca pada 31 Desember 20X5 sebesar:
A. Rp 125.000.000
B. Rp 126.000.000 A
C. Rp 128.000.000
D. Rp 131.000.000
Soal 5
PT. Melati mata uang fungsionalnya rupiah. Perusahaan pada
5 Desember 20X4 membeli persediaan secara kredit dengan
term FOB shipping point sebesar USD20.000. Barang diterima
perusahaan pada tanggal 10 Desember 20X4. Utang dagang
dari pembelian tersebut dilunasi pada 5 Februari 20X5. Kurs
pada 5 Des Rp 12.900, 3 Des Rp 13.000, 31 Des 20X4 Rp
13.200 dan 5 Feb 20X5 Rp 13.100. Nilai utang dagang akan
disajikan di Neraca pada 31 Desember 20X5 sebesar:
A. Rp 258.000.000
B. Rp 260.000.000 C
C. Rp 264.000.000
D. Rp 262.000.000
Soal 6

PT Roka memiliki anak perusahaan di Argentina. Anak perusahaan tidak memiliki


banyak hutang karena beban bunga yang tinggi akibat tingginya tingkat inflasi
(>100%). Hampir seluruh transaksi penjualan dan biaya didenominasi dalam peso.
Meskipun anak perusahaan memiliki gudang di Argentina, persediaan utama berasal
dari PT Roka. Pemerintah Argentina mengharuskan seluruh perusahaan di Argentina
untuk melaporkan laporan keuangannya sesuai sistem Argentina. Tentukan mata
uang pelaporan, mata uang fungsional, dan proses restatement yang dilakukan anak
perusahaan ke dalam dolar.

  Mata uang Mata uang Proses


pelaporan fungsional Restatement
a. Peso US Dollar Remeasurement
b. US Dollar Peso Remeasurement
c. Peso US Dollar Translation A
d. US Dollar Peso Translation
CA REVIEW
Pelaporan Korporat Pertemuan 7
Properti Investasi, Sewa dan
Penurunan Nilai
Properti Investasi

• Properti Investasi adalah:


– properti (tanah atau bangunan—atau bagian dari bangunan—
atau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee
melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau
untuk kenaikan nilai, atau kedua-duanya, dan tidak untuk:
1. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau
jasa atau untuk tujuan administratif; atau
2. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.

239
Pengakuan
• Kriteria Pengakuan sama dengan PSAK 16
• Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan. Biaya transaksi
termasuk dalam pengukuran awal tersebut.
• Biaya perolehan awal hak atas properti yang dikuasai dengan cara sewa dan
dikelompokkan sebagai properti investasi yang harus dicatat sebagai sewa
pembiayaan seperti diatur paragraf16 daiam PSAK 30. Sewa,dalam hal ini harus
diakui pada jumlah mana yang lebih rendah antara nilai wajar dan nilai kini dari
Pemb ayaran sewa minimum. Jumlah.yang setara harus diakui sebagai kewajiban
sesuai dengan ketentuan paragraf yang sama.
• Biaya perolehan awal hak atas properti yang dikuasai secara sewa dan
dikelompokkan sebagai properti investasi mengacu pada PSAK 30 Sewa, dimana
aset diakui pada jumlah mana yang lebih rendah antara:
– Nilai wajar properti, dan
– Nilai kini dari pembayaran sewa minimum.

240
Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Properti yang dikuasai dalam sewa operasi Tidak ada pilihan,


yang diklasifikasikan sebagai properti Investasi hanya fair value model

Properti investasi yang menjadi agunan kewajiban


yang menghasilkan imbalan yang terkait langsung
dengan nilai wajar dari, atau imbalan dari, aset Pilih salah satu model
tertentu termasuk properti investasi untuk semua properti

Properti investasi yang nilai wajarnya tidak


dapat ditentukan secara andal atas dasar
Tidak ada pilihan,
berkelanjutan
hanya cost model

241
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Fair
FairValue
ValueModel
Model

Nilai wajar properti investasi harus mencerminkan


kondisi pasar pada tanggal neraca
Properti investasi tidak disusutkan.
Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar atas
properti investasi harus diakui dalam laporan laba rugi pada
periode terjadinya.

242
Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Fair value model (PSAK 13) Revaluation model (PSAK 16)

•• Menggunakan
Menggunakan nilai
nilai wajar
wajar •• Menggunakan
Menggunakan nilai
nilai wajar
wajar

•• Perubahan
Perubahan nilai
nilai wajar
wajar diakui
diakui dalam
dalam •• Perubahan
Perubahan nilai
nilai wajar
wajar diakui
diakui dalam
dalam
laporan
laporan laba
laba rugi
rugi pada
pada periode
periode laporan
laporan laba
laba rugi
rugi atau
atau ekuitas.
ekuitas.
terjadinya.
terjadinya.

•• Tidak
Tidak ada
ada penyusutan.
penyusutan. •• Penyusutan.
Penyusutan.

•• Mencerminkan
Mencerminkan kondisi
kondisi pasar
pasar pada
pada •• Tidak
Tidak spesifik,
spesifik, hanya
hanya mengharuskan
mengharuskan
tanggal
tanggal neraca.
neraca. secara
secara reguler.
reguler.

243
Transfer

Transfer ke, atau dari properti invetasi dapat dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat
perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan:

Perubahan Penggunaan Transfer dari properti investasi


a) Dimulainya penggunaan oleh Properti
Properti yang
yang dimiliki
dimiliki
pemilik sendiri
sendiri
b) Dimulainya pengembangan untuk Properti
Properti Investasi
Investasi
dijual Persediaan
Persediaan

Perubahan Penggunaan Transfer ke properti investasi


a) Berakhirnya pemakaian oleh Properti
Properti yang
yang dimiliki
dimiliki
pemilik sendiri
sendiri
b) Dimulainya sewa operasi ke pihak
lain Persediaan
Persediaan Properti
Properti Investasi
Investasi
c) Berakhirnya pembangunan atau
pengembangan Akhir
Akhir masa
masa konstruksi
konstruksi

Pengukuran
Pengukuransaat
saattransfer?
transfer? Tergantung model yang digunakan ……
244
Pelepasan

• Properti investasi harus dihentikan pengakuannya


(dikeluarkan dari neraca) pada saat:
1. Pelepasan atau
2. Ketika properti investasi tidak digunakan lagi secara permanen dan
tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat
diharapkan pada saat pelepasan.
• Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan
properti investasi ditentukan dari selisih antara:
1. Hasil neto dari pelepasan dan
2. Jumlah tercatat aset,
dan diakui dalam laporan laba rugi (kecuali sale and leaseback) dalam
priode terjadinya.

245
Penurunan nilai

• Penurunan nilai atau rugi, pembayaran kompensasi,


pembelian adalah peristiwa ekonomi terpisah dan dicatat
secara terpisah:
– penurunan nilai properti investasi diakui sesuai PSAK 48
– penghentian atau pelepasan properti investasi diakui sebagai
pelepasan menurut PSAK ini
– kompensasi dari pihak ketiga atas penurunan nilai, hilang atau diserah
diakui dalam laporan laba rugi ketika kompensasi tersebut telah
menjadi piutang; dan
– biaya dari aset yang direnovasi, dibeli atau dibangun sebagai
penggantian ditentukan sesuai dengan ketentuan perolehan awal
dalam PSAK ini.

246
SEWA PSAK 30

3
Akuntansi Sewa PSAK 30

• PSAK 30 (Revisi 2011)


Sewa adalah suatu perjanjian dimana lessor
memberikan hak kepada lessee untuk menggunakan
suatu aset selama periode waktu yang disepakati.

• Awal Sewa (Inception of the lease) adalah tanggal yang lebih awal
antara tanggal perjanjian sewa dan tanggal pihak-pihak menyatakan
komitmen terhadap ketentuan pokok sewa.
• Awal Masa Sewa (commencement of the lease term) adalah tanggal
saat lessee mulai berhak menggunakan aset sewaan.
Klasifikasi Sewa

 Lease = Sewa
 Sewa Pembiayaan (Finance Lease) adalah sewa yang
mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang
terkait dengan kepemilikan suatu aset. Hak milik pada akhirnya
dapat dialihkan, dapat juga tidak dialihkan (par. 8)
 Sewa Operasi (Operating Lease) adalah sewa yang tidak
mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang
terkait dengan kepemilikan aset (par. 8)

Klasifikasi sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi


didasarkan pada substansi transaksi dan bukan pada
bentuk kontraknya.
Indikator-indikator Klasifikasi (Par.10)

a) Sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada lessee pada akhir


masa sewa
b) Lessee mempunyai opsi untuk membeli aset pada harga yang
cukup rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai
dapat dilaksanakan, sehingga pada awal sewa dapat dipastikan
bahwa opsi memang akan dilaksanakan
c) Masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomis aset
meskipun hak milik tidak dialihkan
d) Pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa
minimum secara substansial mendekati nilai wajar aset sewaan
e) Aset sewaan bersifat khusus dimana hanya lessee yang dapat
menggunakannya tanpa perlu modifikasi secara material
Indikator Tambahan

• Jika lessee dapat membatalkan sewa, maka rugi lessor yang


terkait dengan pembatalan ditanggung oleh lessee
• Laba atau rugi dari fluktuasi nilai wajar residu dibebankan
kepada lessee
• Lessee memiliki kemampuan untuk melanjutkan sewa untuk
periode kedua dengan nilai rental yang secara substansial
lebih rendah dari nilai rental pasar

Indikator – indikator di atas


tidak selalu harus konklusif.
PSAK 48
PENURUNAN NILAI
IAS 36: Impairment eff 2014
4
8
Pengertian Penurunan Nilai (Impairment)
Penurunan nilai dari aset terjadi jika:
Nilai tercatat aset > jumlah terpulihkan

Reviu dilakukan secara periodik  ada atau tidaknya indikasi


penurunan nilai (test of impairment)

Jika terdapat indikasi, maka perusahaan harus menaksir


recoverable amount dari aset tersebut

Bila ada indikasi penurunan nilai setelah dilakukan pengujian 


perusahaan akan mengakui adanya rugi penurunan nilai (Impairment
Loss) ketika:
carrying amount > recoverable amount.

selisih lebih: rugi penurunan nilai


253
Pendekatan Umum Penurunan Nilai

Recovered
Recovered through
through
sale
sale
Recoverable
Amount  Nilai
tertinggi Recovered
Recovered through
through
use
use

254
Identifikasi Aset yang Mungkin Mengalami Penurunan Nilai Aset

PSAK
PSAK 48
48 par
par 12
12
Informasi minimum yang dipertimbangkan

Informasi dari sumber-sumber Informasi dari sumber-sumber


eksternal internal
• Perubahan signifikan nilai pasar • Bukti keusangan atau kerusakan
• Perubahan signifikan teknologi, fisik aset
pasar, ekonomi dan lingkup • Perubahan signifikan atas
hukum penggunaan, penghentian dan
• Perubahan suku bunga masa manfaat aset
• Jumlah tercatat aset neto enttitas • Bukti internal mengindikasikan
melebihi kapitalisasi pasarnya bahwa kinerja ekonomi aset lebih
buruk dari yang diharapkan.

255
Pengukuran Jumlah Terpulihkan
• PSAK 48 mendefinisikan jumlah terpulihkan suatu aset sebagai jumlah
yang lebih tinggi antara:

Fair Value Less Costs to Sell dan Nilai pakai (Value in Use)
Fair Value Less Costs to Sell Nilai pakai (Value in Use)
adalah jumlah yang dapat dihasilkan adalah nilai sekarang dari
adalah jumlah yang dapat dihasilkan adalah nilai sekarang dari
dari penjualan suatu aset atau unit taksiran arus kas yang
dari penjualan suatu aset atau unit taksiran arus kas yang
penghasil kas dalam transaksi antara diharapkan akan diterima atau
penghasil kas dalam transaksi antara diharapkan akan diterima atau
pihak-pihak yang mengerti dan unit penghasil kas.
pihak-pihak yang mengerti dan unit penghasil kas.
berkehendak bebas tanpa tekanan,
berkehendak bebas tanpa tekanan,
dikurangi biaya pelepasan aset.
dikurangi biaya pelepasan aset.

256
Pengukuran Jumlah Terpulihkan
Nilai wajar dikurangi biaya pelepasan (Fair Value Less Costs to Sell)
 Bukti Terbaik
 harga dalam suatu perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam
suatu transaksi antara pihak-pihak yang independen, disesuaikan dengan
biaya tambahan yang dapat dikaitkan secara langsung dengan pelepasan aset.
 Apabila tidak terdapat perjanjian penjualan yang mengikat namun aset
diperdagangkan di pasar aktif
 Berdasarkan harga pasar aset dikurangi biaya pelepasan aset tersebut.
 Apabila tidak terdapat perjanjian penjualan yang mengikat dan tidak ada pasar
aktif untuk aset
 Berdasarkan pada informasi terbaik yang ada untuk menggambarkan jumlah
yang dapat diperoleh entitas, pada akhir periode pelaporan, dari pelepasan
aset pada nilai wajar dikurangi biaya pelepasan

257
Pengukuran Jumlah Terpulihkan

Nilai Pakai (Value in Use)

Nilai sekarang dari taksiran arus kas yang diharapkan akan diterima atau unit
penghasil kas

Hal-hal yang dipertimbangkan dalam penghitungan nilai pakai aset:


a) estimasi arus kas masa depan yang diharapkan entitas akan diperoleh dari
aset;
b) ekspektasi mengenai kemungkinan variasi dari jumlah atau waktu arus
kas masa depan tersebut;
c) nilai waktu uang, diwakili oleh suku bunga pasar bebas risiko yang
berlaku;
d) harga untuk menanggung ketidakpastian yang melekat pada aset
e) faktor-faktor lain, seperti ilikuiditas, yang akan dipertimbangkan oleh
pelaku pasar dalam menilai arus kas masa depan yang diharapkan entitas
akan diperoleh dari aset tersebut.

258
Pengukuran Jumlah Terpulihkan
PSAK 48
Par 31

mengestimasi arus kas masuk dan arus kas


1 keluar di masa depan dari pemakaian aset
tersebut dan pelepasannya pada akhirnya

2 menerapkan tingkat diskonto yang tepat atas


arus kas masa depan tersebut

259
Pengukuran Jumlah Terpulihkan
Hambatan proyeksi arus kas: Basis untuk mengestimasi arus
kas masa depan

1. Didasarkan pada asumsi yang masuk akal dan didukung oleh fakta atau teori.
2. Didasarkan pada anggaran keuangan yang terbaru dan telah disahkan oleh
manajemen.
3. Tidak memasukkan komponen arus kas masa depan yang berasal dari
restrukturisasi.
4. Pendasaran kepada anggaran hanya meliputi periode 5 tahun, kecuali jika periode
yang lebih lama dapat dijustifikasi.
5. Periode setelah anggaran hanya dapat menggunakan tingkat yang tetap atau
menurun, kecuali jika tingkat yang naik dapat dijustifikasi.
6. Tingkat pertumbuhan yang digunakan dalam proyeksi ekstrapolasi tidak dapat
melebihi rata-rata jangka panjang pertumbuhan untuk produk, industri, atau negara
tempat entitas beroperasi atau pasar dimana aset tersebut digunakan, kecuali jika
tingkat yang lebih tinggi dapat dijustifikasi.

260
Pengakuan Rugi Penurunan Nilai

• Setiap rugi penurunan nilai aset revalusian


diperlakukan sebagai penurunan revaluasi.

 diakui dalam pendapatan komprehensif lain,


sepanjang kerugian penurunan nilai tidak
melebihi jumlah surplus revaluasi untuk aset
yang sama

 rugi penurunan nilai atas aset revaluasian


mengurangi surplus revaluasi untuk aset
tersebut

261
Ilustrasi Penurunan Nilai 1
Contoh: Misalkan PT Anggrek melakukan uji penurunan nilai terhadap peralatan yang
dimilikinya. Nilai tercatat dari peralatan sebesar Rp 400 juta, nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual Rp360 juta dan nilai pakainyaRp 410 juta.

Rp 400 juta Rp 410 juta

Tidak ada
penurunan nilai

Rp 360 juta Rp 410 juta

262
Ilustrasi Penurunan Nilai 2
Contoh: Misalkan infromasi PT Mawar yang tersedia sama kecuali nilai
pakai dari peralatan sebesar Rp 350 juta.
Dr. Kerugian Penurunan Nilai Rp 40 juta
Rp20 juta Rugi Penurunan Nilai
Cr. Akulumasi Depresiasi Peralatan Rp 40 juta

Illustration 11-15
Rp 400 juta Rp 360 juta

Rp 360 juta Rp 350 juta

263
Kasus

Suatu unit penghasil kas memiliki aset bersih berikut ini:


Rp M
Goodwill 10
Properti 20
Pabrik dan Peralatan 30
60
Nilai yang dapat dipulihkan sebesar Rp 45 M.
Diminta : Alokasikan kerugian penurunan nilai pada aset bersih perusahaan.

Goodwill Properti Pabrik & Total


Peralatan

Nilai buku 10 20 30 60
Penurunan Nilai (10) (2) (3) (15)
Nilai setelah penurunan nilai 0 (18) 27 45

264
Kasus: Penurunan Nilai
Contoh
Contoh

Perusahaan Melody melakukan reviu penurunan nilai dari beberapa aset


yang dimilikinya pada tahun 2010. Sebidang tanah yang bebas digunakan
dicatat pada nilai wajar dengan surplus revaluasi senilai Rp 50 juta, aset-
aset lainnya dicatat pada nilai historis dikurangi akumulasi depresiasi atau
amortisasi.
Haril dari reviu sebagai berikut:

Fair value less Carrying


costs to sell Value in use amount
Tanah (nilai wajar) Rp 312 juta Rp 320 juta Rp 380 juta
Bangunan, setelah Rp 852 juta Rp 890 juta Rp 860 juta
didepresiasi
Mesin, setelah Rp21 juta Rp 18 juta Rp 27 juta
didepresiasikan

Tentukan berapa rugi penurunan nilai dan bagaimanakah jurnalnya?

265
Pengakuan Rugi Penurunan Nilai Solusi
SolusiContoh
Contoh
Berdasarkan informasi yang tersedia, aset yang mengalami kerugian penurunan nilai adalah:

Recoverable Carrying
amount amount Impairment loss
Tanah, pada nilai wajar Rp 320 juta Rp 380 juta Rp 60 juta
Aset Tak Berwujud, pada biaya Rp 890 juta Rp 860 juta -
teramortisasi
Mesin, setelah didepresiasikan Rp 21 juta Rp 27 juta Rp 6 juta

Kerugian penurunan nilai dikurangkan terlebih dahulu ke surplus revaluasi.


Then, the journal entries for the recognition of impairment losses should be:
Dr Surplus revaluasi Rp 50 juta
Rugi penurunan nilai (80 juta – 50 juta) 10 juta
Cr Tanah Rp 60 juta
Untuk mengakui kerugian penurunan nilai tanah
Dr Kerugian penurunan nilai Rp 6 juta
Cr Mesin Rp 6 juta
Untuk mengakui kerugian penurunan nilai mesin

266
Kasus 2: Unit Penghasil Kas
Example
Example

• PT Melati melakukan reviu penurunan nilai dari UPK X pada tahun 2011,
berikut ini aset yang dimiliki oleh PT Melati:
Nilai Tercatat
Goodwill Rp100 juta
PPE, setelah didepresiasi 300 juta
Aset Tak Berwujud, pada nilai amortisasinya 200 juta
Properti Investasi, setelah didepresiasi 250 juta
Aset Keuangan, pada nilai wajar 107 juta
Persediaan, at cost 50 juta
Piutang Dagang 130 juta
Total Rp 1137 juta

• Setelah reviu penurunan nilai, PT Melati menemukan fakta bahwa nilai yang
dapat dipulihkan atas UPK X senilai Rp800 juta termasuk properti investasi
senilai Rp200 juta.
• Hitunglah kerugian penurunan dan alokasikan ke masing-masing aset.

267
Kasus 2: Unit Penghasil Kas
Example
Example
Carrying Carrying amount after Allocated amount after
impairment loss impairment loss impairment loss

Goodwill Rp 100 juta Rp (100 juta) Rp 0


Property, plant and equipment 300 juta (112.2 juta) 187.8 juta
Aset Tak Berwujud 200 juta (74.8 juta) 125.2 juta
Properti Investasi (250 jt-50 jt) 200 juta - 200 juta
Aset Keuangan 107 juta - 107 juta
Persediaan 50 juta - 50 juta
Piutang Dagang 130 juta - 130 juta

Total 1087 juta (287 juta)800 juta

Pertama, rugi penurunan nilai mengurangi seluruh goodwill

Kemudian, sisa kerugian dialokasikan pada aset tidak lancar pro rata
terhadap nilai tercatat dari aset tidak lancar tersebut.
268
Pembalikan Rugi Penurunan Nilai

• Dalam menilai apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan


nilai yang telah diakui pada periode-periode sebelumnya untuk
aset (selain goodwill) mungkin tidak ada lagi atau mungkin
PSAK 48
telah menurun, entitas mempertimbangkan, indikasi berikut ini: Par 106
– Infomasi yang bersumber dari luar
– Informasi yang bersumber dari dalam
• Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode-periode
sebelumnya untuk aset selain goodwill harus dibalik jika, dan hanya
jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan
jumlah terpulihkan atas aset tersebut sejak rugi penurunan nilai
terakhir diakui.
• jika kasusnya seperti ini, jumlah tercatat aset, (ada pengecualian)
dinaikkan ke jumlah terpulihkannya.
• Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai

269
CA REVIEW
Pelaporan Korporat Pertemuan 8
IMBALAN KERJA
Ruang Lingkup

Imbalan Kerja

Imbalan Kerja
Imbalan Kerja Imbalan Paska
Pesangon Jangka Panjang
Jangka Pendek Kerja
Lainnya

ImbalanJangka Bagi hasil Kontribusi Manfaat


Pendek atau Pasti Pasti
Absen Bonus

Diterapkan oleh pemberi kerja dalam Past service Current


pencatatan seluruh imbalan kerja, kecuali yang cost Service Cost
diatur dalam PSAK 53: Akuntansi Kompensasi
Berbasis Saham.
Kewajiban

• Kewajiban hukum  didasarkan pada suatu ketentuan


hukum :
– kontrak kerja antara perusahaan dan karyawan
– Undang-Undang Ketenagakerjaan No 13 tahun 2003 
hukum yang mengikat perusahaan dan karyawan

• Kewajiban konstruktif :
– berdasarkan praktik baku masa lalu, dan
– menimbulkan ekspektasi kuat bahwa entitas akan
melaksanakan tanggung jawab tersebut.

272
Imbalan Kerja Jangka Pendek

• Jatuh tempo ≤ 12 bulan setelah akhir periode pelaporan saat


pekerja memberikan jasa.
• Jenis:

Upah, gaji, Uang bagi laba/


jaminan utang bonus

Cuti berimbalan Imbalan non


jangka pendek moneter

Tidak ada asumsi aktuaria,


jangka pendek sehingga tidak
didiskontokan.
Pengakuan dan Pengukuran Imbalan Jangka Pendek

Diakui saat
Diakui saat Liabilitas jangka pendek sebagai:
pekerja telah Liabilitas jangka pendek sebagai:
pekerja telah
memberi jasa
memberi jasa Liabilitas setelah dikurangi yang
telah dibayar, beban dibayar dimuka
jika terjadi kelebihan pembayaran

Beban atau pernyataan lain


membolehkan sbg biaya perolehan

Boleh diakumulasi  diakui pada saat


Cuti berimbalan Boleh diakumulasi  diakui pada saat
Cuti berimbalan pekerja memberikan jasa
jangka pendek pekerja memberikan jasa
jangka pendek
cuti berimbalan yang tidak boleh
diakumulasi  diakui saat cuti terjadi
Ilustrasi

• PT. A memiliki 5 karyawan yang diberikan cuti berimbalan


sebesar Rp 100.000 untuk 5 hari kerja. Selama tahun 2012,
karyawan yang cuti 5 hari 1 orang sedangkan sisanya cuti 3 hari
kerja.
• JIKA TIDAK DIAKUMULASI
Beban cuti berimbalan 1.700.000 (5+(4x3)x100.000)
Kas 1.700.000

• JIKA DIAKUMULASI
Beban cuti berimbalan 1.700.000 (5+(4x3)x100.000)
Kas 1.700.000
Beban cuti berimbalan 800.000 (4x2)x100.000)
Utang gaji 800.000

275
Program Bagi Laba dan Bonus

Syarat pengakuan biaya pembayaran bagi laba dan bonus


Syarat pengakuan biaya pembayaran bagi laba dan bonus

1 Ada kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif


sebagai akibat dari peristiwa masa lalu

2 Dapat diestimasi secara andal

Kewajiban kini timbul jika, dan hanya jika, entitas tidak


Kewajiban kini timbul jika, dan hanya jika, entitas tidak
mempunyai alternatif realistis lainnya kecuali melakukan
mempunyai alternatif realistis lainnya kecuali melakukan
pembayaran.
pembayaran.
Pengungkapan

Imbalan kerja jangka pendek untuk


manajemen kunci sesuai dengan PSAK 7

Pengungkapan dalam laporan keuangan jumlah


gaji yang diterima oleh manajemen kunci 
direksi dan komisaris
Imbalan Pascakerja

Tunjangan
Tunjangan
purnakarya
Imbalan purnakarya
Imbalan
pascakerja
pascakerja Imbalan
Imbalan
pascakerja lain
pascakerja lain

Iuran pasti
Iuran pasti bergantung pada
Program imbalan substansi
pascakerja ekonomis dari
Imbalan pasti setiap program
Imbalan pasti
Imbalan Paska Kerja

EMPLOYER PENSION FUND EMPLOYEE


CONTRIBUTIONS BENEFIT

Defined
Defined
Contribution
Contribution DEFINED VOLATILE
Plans
Plans
RISK LIMIT

Defined
Defined VOLATILE DEFINED
Benefit
BenefitPlans
Plans
RISK LIMIT

279
Jenis Program

Program Iuran Pasti


Risiko aktuaria ditanggung peserta

Kewajiban hukum terbatas pada jumlah Bentuk Program


yang disepakati sebagai iuran yang terpisah.  Program Multipemberi
kerja
 Program Jaminan Sosial
Program Manfaat  Program imbalan pasti
yang Membagi Risiko
Pasti
Perusahaan wajib menyediakan imbalan antara Entitas
yang dijanjikan kepada pekerja maupun Sepengendali
 Imbalan yang dijamin
mantan pekerja.
Resiko investasi dan aktuaria menjadi
tanggungan perusahaan
Program Iuran Pasti

Pengakuan dan Pengungkapa


Pengukuran n
• jumlah yang
diakui sebagai
beban untuk
program iuran
pasti.
• Informasi
program iuran
pasti untuk
personel
manajemen
kunci
Program Imbalan Pasti

Entitas menghitung kewajiban hukum dan konstruktif

Kewajiban konstruktif  entitas tidak memiliki pilihan realistis


selain membayar imbalan kerja

Contoh  ketika perubahan dalam kebiasaan entitas


menyebabkan memburuknya hubungan kerja antara entitas
dan para pekerjanya
Program Manfaat Pasti

• Perusahaan memiliki kewajiban hukum dan konstrukstif untuk


memenuhi pembayaran imbalan setelah pekerja pensiun.
• Mungkin tidak didanai, seluruhnya atau sebagian didanai
• Imbalan dihitung dengan asumsi aktuarial  asumsi demografi
dan keuangan.
• Dana diakumulasikan dalam Aset Program
• Risiko atas manfaat pasti:
– Risiko aktuarial  jumlah kewajiban imbalan pasti berbeda dari yang
diharapkan karena perubahan asumsi aktuaria
– Risiko investasi  hasil investasi atas aset program berbeda dari yang
diharapkan.
RISIKO MENIMBULKAN KEUNTUNGAN/KERUGIAN AKTUARIAL

283
Program Manfaat Pasti

• Entitas menentukan jumlah liabilitas (aset) imbalan pasti dengan


keteraturan yang memadai bahwa jumlah yang diakui dalam laporan
keuangan tidak berbeda secara material dengan jumlah yang akan
ditentukan pada akhir periode pelaporan

Laporan posisi keuangan


• Entitas mengakui liabilitas (aset) imbalan pasti neto dalam laporan posisi
keuangan
• Ketika entitas memiliki surplus dalam program imbalan pasti, maka entitas
mengukur aset imbalan pasti pada jumlah yang lebih rendah antara:
a) surplus program imbalan pasti; dan
b) batas atas aset, yang ditentukan dengan menggunakan tingkat diskonto

284
Program Manfaat Pasti
Faktor-faktor:

Biaya Jasa:
• Biaya Jasa Kini
• Biaya Jasa Lalu
Nilai
Nilai Kini
Kini Kewajiban
Kewajiban
• Keuntungan (kerugian) atas
Imbalan
Imbalan Pasti
Pasti (NKKIP)
(NKKIP)
Penyelesaiaan
• Biaya Bunga
• Remeasurement (Keuntungan
dan kerugian aktuarial)

• Pendapatan Bunga
• Iuran atau Penarikan Nilai
Nilai Wajar
WajarAset
Aset Program
Program
• Remeasurement (Keuntungan (NWAP)
(NWAP)
dan kerugian aktuarial)
Laporan Posisi Keuangan

Liabilitas Imbalan Pasti (di Neraca)


+/+ Nilai kini kewajiban imbalan pasti
-/- Nilai wajar aset program yang
digunakan untuk menyelesaikan
kewajiban secara langsung

Ekuitas (di Neraca)


+/- Penghasilan komprehensif lain 
pendapatan atau kerugian
Pada Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

Diakui sebagai beban atau penghasilan


Pengungkapan

288
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya

289
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya

Diakui sebagai
liabilitas total nilai neto dari
jumlah:
• Nilai kini kewajiban imbalan pasti pada
akhir periode pelaporan
• Dikurangi dengan nilai wajar dari aset
program pada akhir periode pelaporan
(jika ada) selain kewajiban yang harus
dilunasi secara langsung

290
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya
entitas harus mengakui total nilai neto dari
jumlah berikut ini sebagai beban atau
pendapatan:

291
Pesangon

Syarat mengakui pesangon sebagai liabilitas dan


beban pada tanggal yang lebih awal di antara :

Entitas tidak dapat menarik lagi tawaran atas


A imbalan tersebut; dan

Entitas mengakui biaya untuk restrukturisasi


B yang berada dalam ruang lingkup PSAK 57
dan melibatkan pembayaran pesangon

292
Pesangon

Pengukuran
Entitas harus mengukur pesangon pada saat pengakuan awal, dan harus mengukur
dan mengakui perubahan selanjutnya, sesuai dengan sifat imbalan kerja, dengan
ketentuan bahwa jika pesangon merupakan sebuah peningkatan pada imbalan
pasca kerja, entitas menerapkan persyaratan imbalan pasca kerja. Sebaliknya
a) jika pesangon diharapkan akan diselesaikan seluruhnya sebelum dua belas
bulan setelah akhir periode pelaporan tahunan di mana pesangon diakui,
entitas harus menerapkan persyaratan untuk imbalan kerja jangka pendek.
b) jika pesangon tidak diharapkan untuk dapat diselesaikan seluruhnya sebelum
dua belas bulan setelah akhir periode pelaporan tahunan, entitas harus
menerapkan persyaratan untuk imbalan kerja jangka panjang lainnya.

Pengungkapan
Imbalan kerja manajemen kunci

293
Ilustrasi 1

• Imbalan kerja perusahaan:


Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal 20X0 200.000
Nilai Wajar Aset Program - Awal 20X0 200.000
Biaya Jasa Kini 30.000
Tingkat Diskonto 10%
Iuran 24.000
Imbalan 16.000
Nilai Kini Kewajinan imbalan akhir 20X0 250.000
Nilai wajar aset akhir 20X0 222.000

294
Ilustrasi 1
JURNAL UMUM MEMO
Nilai
Pend Kini
Komprehe Liabilit Kewajib
Beban Kas nsif as an Aset
Saldo awal (200.000) 200.000
Biaya jasa kini 30.000 (30.000)
Biaya bunga 20.000 (20.000)
Pendapatan bunga (20.000) 20.000
Iuran (24.000) 24.000
Imbalan 16.000 (16.000)
Rugi Aktuaria Liabiilitas 16.000 (16.000)
Rugi Aktuaria – Aset Program 6.000 (6.000)
Amortisasi biaya jasa lalu
Kerugian (keuntung) akturial
Jml tahun berjalan 30.000 (24.000) 22.000 (28.000) (250.000) 222.000
Saldo Akhir 22.000

Kerugian

295
Jurnal
Beban pensiun 30.000
Pendapatan Komprehensif Lain 22.000
Kas 24.000
Liabilitas 28.000

Liabilitas
Nilai kini Kewajiban (250.000)
Aset Program 222.000
Net Liabilitas manfaat pensiun (28.000)
Ekuitas
Pendapatan komprehensif lain - kerugian 22.000

296
Ilustrasi 2

• Imbalan kerja perusahaan:


KETERANGAN
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal 20X1 250.000
Nilai Wajar Aset Program - Awal 20X1 222.000
Rugi Aktuaria OCI – Awal 20X1 22.000
Biaya Jasa Kini 34.000
Tingkat Diskonto 10%
Iuran 26.000
Imbalan 20.000
Nilai Kini Kewajinan imbalan – Akhir 20X1 279.500
Nilai wajar aset – Akhir 20X1 276.600

297
Ilustrasi 2
JURNAL UMUM MEMO
Pendapat
an
Kompreh Liabilit Keweajiba Aset
Beban Kas ensif as n Program Program

Saldo awal 22.000 (28.000) (250.000) 222.000

Biaya jasa kini 34.000 (34.000)


Biaya bunga 25.000 (25.000)

Pendapatan bunga (22.200) 22.200

(26.00
Iuran 0) 26.000

Imbalan 20.000 (20.000)


Penurunan (kenaikan)
kewajiban (9.500) 9.500
Selisih aktuaria Aset
Program (26.400) 26.400
Amortisasi biaya jasa
lalu 298
Jurnal
Beban pensiun 36.800
Liabilitas manfaat pensiun 25.100
Kas 26.000
Pendapatan Komprehensif Lain 35.900

Liabilitas
Nilai kini Kewajiban (279.500)
Aset Program 276.600
Net Liabilitas manfaat pensiun (2.900)
Ekuitas
Pendapatan komprehensif lain 14.900

299
Soal 1

Di antara kejadian-kejadian berikut ini yang akan menyebabkan


terjadinya perubahan pada kewajiban manfaat pasti adalah...
A. Perubahan tingkat kematian atau proporsi pegawai
mengambil pensiun dini.
B. Perubahan estimasi gaji atau manfaat yang akan diterima di
masa depan.
C. Perubahan pada estimasi pergantian pegawai.
D. Semua benar.

300
Soal 2
Program iuran pasti adalah program dimana jumlah yang dibayarkan sebagai
manfaat purnakarya ditetapkan berdasarkan...
A. perhitungan formula tertentu yang biasanya didasarkan pada
penghasilan karyawan dan/atau masa kerja.
B. iuran ke suatu dana bersama pendapatan investasi selanjutnya.
C. kewajiban pemberian pesangon, perjanjian kompensasi yang
ditangguhkan (deferred compensation arrangements), tunjangan
cuti jangka panjang,pensiun dini tertentu atau program pemutusan
kontrak kerja.
D. nilai kini pembayaran yang diekspektasikan oleh program manfaat
purnakarya kepada karyawan masih bekerja dan yang sudah tidak
bekerja, dihitung berdasarkan jasa yang telah diberikan.

301
Soal 3

Menurut PSAK 24 Revisi 2013, pendekatan yang digunakan


dalam menentukan liabilitas pensiun program manfaat pasti
adalah dengan menggunakan metode:
A. Pendekatan koridor
B. Pendekatan penghasilan komprehensif lain
C. Pendekatan laba tahun berjalan
D. Tidak ada jawaban yang benar

302
Soal 4

Beban pensiun dalam bentuk program manfaat pasti ditentukan


berdasarkan:
A. Iuran yang dibayarkan kepada dana pensiun
B. Bunga netto dan beban jasa kini
C. Beban jasa kini hasil perhitungan akuaris
D. Pensiun yang dibayarkan oleh dana pensiun

303
Soal 5

Berikut ini informasi terkait imbalan kerja PT Kenta tahun 2015:


Nilai kini kewajiban imbalan pasti (1 Januari 2015)520.000.000
Nilai wajar aset program (1 Januari 2015) 500.000.000
Imbalan yang dibayarkan 40.000.000
Iuran yang disetorkan 95.000.000
Tingkat diskonto 10%
Biaya jasa kini 60.000.000
Jumlah beban pensiun yang dilaporkan PT Kenta pada akhir tahun 2015
adalah...
A. Rp 40.000.000
B. Rp 60.000.000
C. Rp 62.000.000
C
D. Rp 22.000.000

304
Soal 6

Berikut data program imbalan pasti:


  1 Januari 2015 31 Desember 2015
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti 200.000.000 230.000.000
Nilai Wajar Aset Program 170.000.000 210.000.000
Penghasilan komprehensif lain (kredit) 80.000.000 95.000.000

Berapakah nilai liabilitas yang akan muncul dalam laporan posisi


keuangan 31 Desember 2015?
A. 30.000.000
B. 20.000.000
C. 15.000.000 B
D. 10.000.000

305
Soal 7

Pengungkapan yang diharuskan atas iuran pasti antara lain:


A. Rincian iuran pasti yang diberikan pada setiap level pekerja
B. Iuran pasti kepada manajemen kunci
C. Iuran pasti untuk tiap tingkat pendidikan pekerja
D. Iuran pasti untuk tiap unit organisasi dalam Perusahaan

306
Soal 8

Berikut ini imbalan kerja yang diatur dalam PSAK 24 kecuali


A. Imbalan berbasis saham
B. Imbalan paska kerja
C. Imbalan jangka panjang
D. pesangon

307
Soal 9

Manakah dari berikut ini yang mempengaruhi nilai aset program


imbalan (plan asset), kecuali
A. Biaya jasa kini
B. Iuran
C. Keuntungan / kerugian aktuaria
D. Imbalan / pensiun yang dibayarkan

308
CA REVIEW
Pelaporan Korporat Pertemuan 9
Pendapatan, kebijakan dan estimasi
akuntansi dan kesalahan, dan pajak
penghasilan
PSAK 23 (R 2009): Pendapatan
IAS 18: Revenue
Definisi
arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul
dari aktivitas normal entitas selama suatu periode
Pendapatan jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan
ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi
pemilik.
Hanya arus kas bruto dari manfaat ekonomi yang
Pendapatan meliputi diterima dan dapat diterima oleh entitas itu
sendiri
jumlah suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu
Nilai wajar liabilitas diselesaikan antara pihak yang
berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai
dalam suatu transaksi wajar.

311
Pengukuran

312
Penjualan Barang
Jika memenuhi seluruh
kondisi:Entitas telah memindahkan risiko dan manfaat
1 kepemilikan barang secara signifikan kepada pembeli
Entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang

2 biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang


ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang
yang dijual

3 Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal

4 Kemungkinan besar manfaat


dengan transaksi tersebut akan
ekonomi yang terkait
mengalir ke entitas
Biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan
5 transaksi penjualan tersebut dapat diukur secara andal
313
Penjualan Barang
Contoh
Contoh

Barang dikirimkan dengan


syarat: Umumnya,
a) Instalasi dan inspeksi Umumnya, pendapatan
pendapatan diakui
diakui
ketika
ketika pembeli
pembeli menerima
menerima
barang
barang dan
dan instalasi
instalasi serta
serta
inspeksi
inspeksi telah
telah selesai
selesai
dilakukan.
dilakukan.

Namun,
Namun, pendapatan
pendapatan bolehboleh
Contoh
Contoh –– Instalasi
Instalasi televisi
televisi yang
yang langsung
langsung diakui
diakui ketika
ketika pembeli
pembeli
hanya
hanya menyambungkan
menyambungkan menerima
menerima barang
barang jika:
jika:
dengan
dengan listrik
listrik dan
dan antena
antena I.I. Proses
Proses instalasi
instalasi tidak
tidak rumit,
rumit,
Contoh
Contoh –– Pengangkutan
Pengangkutan gula
gula
atau
atau
atau
atau kacang
kacang kedelai
kedelai
II.
II. Inspeksi
Inspeksi yang
yang dilakukan
dilakukan
hanya
hanya bertujuan
bertujuan untuk
untuk 314
Penjualan Barang
Contoh
Contoh

Barang dikirimkan dengan


syarat:  Jika
 Jika ada
ada ketidakpastian
ketidakpastian mengenai
mengenai
b) Jika pembeli memiliki hak kemungkinan
kemungkinan pengembalian
pengembalian
untuk mengembalikan barang
barang oleholeh pembeli,
pembeli, suatu
suatu
entitas
entitas mengakui
mengakui pendapatan
pendapatan
barang ketika:
ketika:
 Pengiriman
 Pengiriman barang
barang telah
telah
sampai
sampai kepada
kepada pelanggan
pelanggan
 Barang
 Barang telah
telah dikirmkan
dikirmkan dan
dan
periode
periode pengembalian
pengembalian barang
barang
telah
telah berlalu.
berlalu.
c) Penjualan konsinyasi
dimana penerima barang  Suatu entitas
 entitas mengakui
mengakui
(pembeli) menjual barang pendapatan ketika
ketika barang
barang
atas nama pengirim terjual
terjual kepada
kepada pihak
pihak ketiga
ketiga
(penjual)
315
Penjualan Barang
Contoh
Contoh

Entitas menahan risiko kepemilikan namun tidak


signifikan
Seorang
Seorang penjualan
penjualan menahan
menahan hak
hak milik
milik sah
sah atas
atas auatu
auatu
barang
barang untuk
untuk melindungi
melindungi kolektibilitas
kolektibilitas dari
dari nilai
nilai jatuh
jatuh
tempo:
tempo:
–– Pada
Pada kasus
kasus ini,
ini, ketika
ketika suatu
suatu entitas
entitas telah
telah
mengalihkan
mengalihkan risiko
risiko dan
dan manfaat
manfaat signifikan
signifikan dari
dari
kepemilikan,
kepemilikan, transaksi
transaksi merupakan
merupakan penjualan
penjualan dan
dan
pendapatan
pendapatan diakui.
diakui.

316
Penjualan Barang
Contoh
Contoh

Pada penjualan "Bill and hold" (“parkir”), pengiriman


ditunda atas permintaan pembeli namun pembeli
menerima hak kepemilikan dan tagihan atas suatu barang.
Pendapatan
Pendapatan diakui
diakui ketika
ketika pembeli
pembeli menerima
menerima hakhak milik,
milik,
dimana:
dimana:
a)
a) Terdapat
Terdapat kemungkinan
kemungkinan yangyang besar
besar bahwa
bahwa pengiriman
pengiriman
akan
akan dilakukan;
dilakukan;
b)
b)Barang
Barang tersedia,
tersedia, telah
telah diidentifikasi,
diidentifikasi, dan
dan siap
siap
dikirimkan
dikirimkan kepada
kepada pembeli
pembeli saat
saat penjualan
penjualan diakui;
diakui;
c)
c) Pembeli
Pembeli secara
secara khusus
khusus menyatakan
menyatakan perintah
perintah
penundaan
penundaan pengiriman;
pengiriman; dan
dan
d)
d)Pembayaran
Pembayaran dilakukan
dilakukan dengan
dengan syarat
syarat pembayaran
pembayaran
yang
yang biasa
biasa dilakukan.
dilakukan.
Pendapatan
Pendapatan tidak
tidak diakui
diakui ketika
ketika terdapat
terdapat intensi
intensi untuk
untuk
memperoleh
memperoleh atau atau membuat
membuat barang
barang pada
pada saat
saat 317
Penjualan Barang
Contoh
Contoh

Kemungkinan aliran masuk manfaat ekonomi pada


masa depan kecil
Pendapatan tidak diakui jika kemungkinan aliran manfaat
kecil
 Suatu entitas mengakui pendapatan hanya jika ada
kemungkinan yang besar bahwa manfaat ekonomi akan
mengalir kepada entitas.
 Pada beberapa kasus, kemungkinannya kecil
 Hingga barang diterima atau
Contoh, terdapat
 Hingga
Contoh, tidak ketdakpastian
terdapat ada bahwa
bahwapemerintah
ketidakpastian.
ketdakpastian pemerintahakan
akan
mengizinkan
mengizinkanpenjual
penjualuntuk
untukmengirimkan
mengirimkanbarang
barangatas
atastransaksi
transaksi
penjualan
penjualandidiluar
luarnegeri.
negeri.
–– Ketika
Ketikaperizinan
perizinantelah
telahdijamin
dijaminoleh
olehpemerintah,
pemerintah,
ketidakpastian
ketidakpastianmenjadi
menjadihilang
hilangdan
danpendapatan
pendapatandiakui.
diakui.

318
Penjualan Barang
Contoh
Contoh

 “Lay away sales” dimana barang dikirimkan hanya ketika


pembeli melakukan pelunasan atas cicilan.

Pendaoatan
Pendaoatan dari
dari penjualan
penjualan yang
yang demikian
demikian ini
ini diakui
diakui ketika
ketika
barang
barang dikirimkan.
dikirimkan.

Namun,
Namun, jika
jika pengalaman
pengalaman menunjukkan
menunjukkan bahwabahwa penjualan
penjualan
yang
yang demikian
demikian ini
ini dipergunakan
dipergunakan
–– Pendapatan
Pendapatan diakui
diakui ketika
ketika deposit
deposit signifikan
signifikan telah
telah
diterima.
diterima. Barang
Barang tersedia,
tersedia, telah
telah diidentifikasi,
diidentifikasi, dan
dan
siap
siap dikirimkan
dikirimkan kepada
kepada pembeli.
pembeli.

319
Penjualan Jasa
Hasil transaksi penjualan jasa dapat diestimasi secara andal
 penjualan diakui dengan acuan tingkat penyelesaian
transaksi pada akhir periode pelaporan.

Dapat diestimasi dengan andal jika memenuhi kriteria


berikut:
 Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal.
 Kemungkinan besar manfaat ekonomi
sehubungan dengan transaksi tersebut akan
mengalir ke entitas;
 Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada
akhir periode pelaporan dapat diukur secara
andal; dan
 Biaya yang timbul untuk transaksi dan biaya
untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat
diukur secara andal 320
Penjualan Jasa
Jika hasil transaksi tidak dapat diestimasi secara andal maka
pendapatan diakui hanya yang berkaitan dengan beban
yang telah diakui yang dapat dipulihkan.

Estimasi andal dapat dibuat


Pembayaran berkali
jika ada persetujuan:
dan uang muka tidak
• Hak masing-masing pihak mencerminkan jasa
dapat dipaksakan yang dilakukan
• Imbalan yang dipertukarkan
• Cara dan syarat penyelesaian

321
Penjualan Jasa
Metode estimasi:
a) Survei pekerjaan yang telah dilaksanakan
b)Jasa yang dilakukan hingga tanggal tertentu sebagai prosentase
dari total jasa yang dilakukan;
c) Proporsi biaya yang timbul hingga tanggal tertentu dibagi estimasi
total biaya.
• Hanya biaya yang telah terjadi terkait jasa tersebut
• Hanya biaya yang mencerminkan total biaya jasa tersebut

322
Penjualan Jasa

Hasil pemberian jasa tidak dapat diperkirakan secara


andal

Pendapatan diakui atas beban yang


diakui dapat yang dapat dipulihkan

Pada tahap awal transaksi, terdapat kemungkinan hasil


dari transaksi tidak dapat diperkirakan secara andal.
Namun mungkin saja entitas akan menutup biaya
transaksi yang terjadi.

 Sehingga pendapatan diakui hanya jika biaya


yang terjadi dapat dipulihkan.
 Tidak ada laba yang diakui karena hasil transaksi
tidak dapat diperkirakan secara andal.
323
Bunga, Royalti dan Dividen
• Jika manfaat ekonomi akan mengalir
Acuan pada entitas; dan
Umum • Dapat diukur dengan andal

Bunga Suku bunga


efektif

Royalti dasar akrual sesuai dengan substansi


perjanjian

Dividen jika hak pemegang saham untuk


menerima pembayaran ditetapkan

324
Pengungkapan
Kebijakan akuntansi yang digunakan untuk pengakuan
Kebijakan akuntansi yang digunakan untuk pengakuan
pendapatan termasuk metode yang digunakan
pendapatan termasuk metode yang digunakan
menentukan penyelesaian transaksi penjualan jasa
menentukan penyelesaian transaksi penjualan jasa
Jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan yang diakui
Jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan yang diakui
selama periode tersebut termasuk pendapatan yang berasl dari
selama periode tersebut termasuk pendapatan yang berasl dari
Penjualan barang, penjualan jasa dan bunga, royalti dan dividen
Penjualan barang, penjualan jasa dan bunga, royalti dan dividen
Jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau
Jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau
jasa yang tercakup dalam setiap kategori signifikan dari
jasa yang tercakup dalam setiap kategori signifikan dari
pendapatan
pendapatan

325
PSAK – 25
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi
Akuntansi, dan Kesalahan
IAS – 18
Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates, and Error
Ruang Lingkup

Penerapan PSAK 25:


1. Pemilihan dan Penerapan Kebijakan Akuntansi
2. Akuntansi untuk
a. Perubahan kebijakan akuntansi,
b. Perubahan estimasi akuntansi, dan
c. Koreksi kesalahan periode lalu.

Dampak pajak akibat koreksi kesalahan dan


penyesuaian retrospektif perubahan kebijakan
akuntansi diperlakukan dan diungkapkan sesuai
dengan PSAK 46: Akuntansi Pajak Penghasilan.
Kebijakan Akuntansi

Definisi:
Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar,
konvensi, peraturan dan praktik tertentu yang
diterapkan entitas dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan.
 Akan mempengaruhi pengakuan,
pengukuran dan penyajian atas elemen
seperti aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan
dan beban, pada laporan keuangan.
Penetapan Kebijakan Akuntansi

PSAK SPESIFIK

TIDAK ADA
PSAK SPESIFIK
Pertimbangan dalam Penerapan
Perubahan Kebijakan Akuntansi

• Entitas mengubah suatu kebijakan akuntansi hanya jika


perubahan tersebut:
– Dipersyaratkan oleh suatu PSAK; atau
– Menghasilkan laporan keuangan yang memberikan informasi
yang andal dan lebih relevan tentang dampak transaksi,
peristiwa atau kondisi lainnya terhadap posisi keuangan, kinerja
keuangan atau arus kas entitas.
• Pengguna perlu membandingkan laporan keuangan dari
satu periode ke periode sehingga penerapan kebijakan
yang konsisten diperlukan
Bukan Kebijakan Akuntansi

 Bukan merupakan perubahan kebijakan akuntansi:


1. penerapan suatu kebijakan akuntansi untuk transaksi, peristiwa
atau kondisi lainnya yang berbeda secara substansi daripada yang
terjadi sebelumnya; dan
2. penerapan suatu kebijakan akuntansi baru untuk transaksi,
peristiwa atau kondisi lainnya yang tidak pernah terjadi
sebelumnya atau tidak material.

 Penerapan awal penilaian aset sesuai PSAK 16: Aset


Tetap atau PSAK 19: Aset Tidak Berwujud adalah suatu
perubahan dalam kebijakan akuntansi yang berhubungan
dengan suatu revaluasi sesuai dengan PSAK 16 atau
PSAK 19, bukan sesuai dengan Pernyataan ini.
Penerapan Perubahan
Kebijakan

Penerapan Perubahan Kebijakan Akuntansi bergantung kepada:


1. Entitas mencatat perubahan kebijakan akuntansi akibat dari penerapan
awal suatu PSAK sebagaimana yang diatur dalam ketentuan transisi
dalam PSAK tersebut, jika ada;
2. Jika tidak ada ketentuan transisi atau perubahan kebijakan dilakukan
secara sukarela maka entitas menerapkan perubahan tersebut secara
retrospektif.

 Penerapan retrospektif suatu perubahan kebijkan akuntansi baru adalah


koreksi pengakuan, pengukuran, transaksi, peristiwa dan kondisi lain
seolah-olah kebijakan tersebut telah diterapkan.
 Penyajian kembali retrospektif adalah koreksi pengakuan, pengukuran,
dan pengungkapan jumlah unsur-unsur laporan keuangan seolah-olah
kesalahan periode lalu tidak pernah terjadi.
Penerapan Retrospektif

Ketika perubahan kebijakan akuntansi diterapkan


secara retrospektif, maka entitas menyesuaikan:

1 Saldo awal setiap komponen ekuitas yang terpengaruh


untuk periode sajian paling awal.

2 Jumlah komparatif lainnya diungkapkan untuk setiap


periode sajian seolah-olah kebijakan akuntansi baru
tersebut sudah diterapkan sebelumnya
Retrospektif Tidak Praktis

Ketika tidak praktis untuk menentukan:

 Menerapkan kebijakan akuntansi baru


Dampak periode-spesifik akibat untuk jumlah tercatat aset dan liabilitas
perubahan kebijakan akuntansi pada awal periode paling awal dimana
dalam informasi komparatif, penerapan retrospektif adalah praktis,
maka entitas mungkin periode berjalan, dan
 Membuat penyesuaian saldo awal setiap
komponen ekuitas yang terpengaruh
untuk periode itu.

 Menyesuaikan informasi komparatif


Dampak kumulatif dari, pada untuk menerapkan kebijakan akuntansi
awal periode berjalan, baru secara prospektif sejak tanggal
penerapan kebijakan akuntansi praktis paling awal
baru untuk seluruh periode lalu,
maka entitas
PSAK baru belum Efektif

Ketika entitas belum menerapkan suatu PSAK baru yang


telah diterbitkan tetapi belum efektif berlaku, maka entitas
mengungkapkan:

1 Fakta tersebut.

2 Informasi relevan yang dapat diestimasi secara wajar atau dapat


diketahui untuk menilai dampak yang mungkin atas penerapan
PSAK baru tersebut pada laporan keuangan pada periode awal
penerapannya.
Estimasi Akuntansi

 Estimasi akuntansi merupakan estimasi entitas yang dapat


mempengaruhi elemen-elemen dalam LK.
√ Estimasi harus melibatkan pertimbangan entitas berdasarkan informasi
terkini yang tersedia dan dapat diandalkan.

√ Banyak hal yang mempengaruhi elemen LK yang tidak dapat diukur secara
akurat namun hanya dapat diestimasi karena ketidakpastian yang melekat
pada aktivitas bisnis.

√ Penggunaan estimasi yang reasonable adalah yang terpenting dalam


penyusunan LK tanpa menyesampingkan keandalannya.
Perubahan Estimasi Akuntansi

 Estimasi melibatkan pertimbangan berdasarkan informasi terkini yang


tersedia dan andal.

“Jadi, estimasi mungkin perlu direvisi


jika terjadi perubahan keadaan yang
menjadi dasar estimasi atau akibat
informasi baru atau tambahan
pengalaman …”

 Perubahan
 Perubahan estimasi
estimasi akuntansi
akuntansi adalah:
adalah:
 Penyesuaian
 Penyesuaian jumlah
jumlah tercatat
tercatat aset
aset atau
atau liabilitas,
liabilitas, atau
atau jumlah
jumlah pemakaian
pemakaian
periodik
periodik aset,
aset, yang
yang berasal
berasal dari
dari penilaian
penilaian status
status kini,
kini, dan
dan ekspektasi
ekspektasi
manfaat
manfaat masamasa depan
depan dan
dan kewajiban
kewajiban yang
yang terkait
terkait dengan,
dengan, aset
aset dan
dan
liabilitas.
liabilitas.
 Perubahan
 Perubahan estimasi
estimasi akuntansi
akuntansi dihasilkan
dihasilkan dari
dari informasi
informasi baru
baru atau
atau
perkembangan
perkembangan baru baru dan,
dan,
 Oleh
 Oleh karena
karena itu,
itu, bukan
bukan dari
dari koreksi
koreksi kesalahan.
kesalahan.
Perubahan Estimasi Akuntansi

 Entitas harus mengakui efek dari perubahan estimasi


secara prospektif sebagai berikut:

1. Sepanjang perubahan estimasi akuntansi mengakibatkan perubahan aset


dan laibilitas, atau terkait dengan suatu item ekuitas, perubahan estimasi
akuntansi tersebut diakui dengan menyesuaikan jumlah tercatat item aset,
laibilitas, atau ekuitas yang terkait pada periode perubahan.
2. Dampak perubahan estimasi akuntansi, selain perubahan penerapan di
atas, diakui secara prospektif dalam laporan laba rugi pada:
a) Periode perubahan, jika dampak perubahan hanya pada periode itu; atau
b) Periode perubahan dan periode mendatang, jika perubahan berdampak pada
keduanya.
Kesalahan
K
esala
peng han dapa
ak t
peng uan, pen timbul dal
un gu am
keua gkapan u kuran, pe
ngan nsur- n
. unsu yajian ata
r lapo u
ran

 Laporan keuangan tidak sesuai dengan


PSAK jika mengandung:

i al , a tau
a te r
nm
K esal aha untuk
1. aj a
g diseng laporan
te r i a l yan enyajian an gan
m a p e u
. Ti dak a i suatu kinerja k
2 ap n,
menc keuanga ntu.
i te
posis us kas ter
ar
atau
Koreksi Kesalahan Periode
Lalu

Koreksi kesalahan material periode lalu:


Entitas mengoreksi kesalahan material periode lalu secara retrospektif
pada laporan keuangan lengkap pertama yang diterbitkan setelah
ditemukannya dengan:

a) Menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode lalu sajian


dimana kesalahan terjadi; atau

b) Jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling awal, maka
menyajikan kembali saldo awal aset, laibilitas, dan ekuitas untuk
periode lalu sajian paling awal
PSAK 46
AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN
REVISI 2014
Perbedaan Pajak dan Akuntansi -1

PSAK Undang-Undang

AKUNTANSI PAJAK

PERBEDAAN

Permanen Temporer
BOOK TAX GAP/ DFFERENCE –
Tax Planning atau
Tax Avoidance
Pajak Tangguhan:
 Aset / Liabilitas
 Beban/Pendapatan
Tujuan PSAK 46

• Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan


• Bagaimana mempertanggungjawabkan konsekuensi pajak :
– pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa
depan yang diakui pada laporan posisi keuangan entitas.
– transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini
yang diakui pada laporan keuangan entitas.
• Mengatur pengakuan aktiva pajak tangguhan yang berasal
dari sisa rugi yang dapat dikompensasi ke tahun berikut.
• Perbedaan pengaturan dengan IAS 12 : SKP, penambahan
kesesuaian dengan peraturan perpajakan untuk definisi
aset pajak tangguhan

Akuntansi Keuangan 2 - Departemen Akuntansi FEUI 344


Definisi

• Aset pajak tangguhan adalah jumlah pajak


penghasilan yang dapat dipulihkan pada periode masa
depan sebagai akibat adanya:
a) perbedaan temporer yang boleh dikurangkan; Laba Pajak >
Laba Akuntansi
b) akumulasi rugi pajak belum dikompensasi; dan
c) akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan, dalam hal
peraturan perpajakan mengizinkan.

• Liabilitas pajak tangguhan adalah jumlah pajak


penghasilan terutang pada periode masa depan
sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena
pajak. Laba Akuntansi >
Laba pajak

345
Pengakuan pajak kini
• Jumlah pajak kini, yang belum dibayar harus diakui
sebagai liabilitas.
• Apabila jumlah pajak yang telah dibayar melebihi
jumlah pajak terutang, maka selisihnya, diakui sebagai
aset.
• Manfaat dari rugi pajak yang dapat ditarik kembali
untuk memulihkan pajak kini dari periode sebelumnya
diakui sebagai aset.
• Beban Pajak Kini
• Pajak dibayar dimuka = pajak kini < jumlah yang
dibayarkan (PPh 28)
• Utang pajak = pajak kini >jumlah yang dibayarkan
(PPh 29)
• Kompensasi kerugian yang dapat digunakan
untuk memulihkan pajak = aset
346
Pajak kini
• Pajak kini = semua pajak terutang atas
penghasilan yang diakui perusahaan pada peride
tersebut:
– Pajak yang dibayarkan sesuai dengan SPT  hanya atas
laba dari induk perusahaan
– Pajak atas penghasilan yang dikenakan pajak final
– Pajak atas anak perusahaan dan pajak atas dividen dari
inverstasi yang dicatat dengan metode ekuitas
– Pajak yang telah dibayarkan namun menurut ketentuan
pajak tidak boleh sebagai kredit pajak  pajak LN tidak
dapat dikreditkan

347
Pajak Tangguhan
• Pada saat entitas memiliki Laba sebelum pajak > Penghasilan
kena pajak  ada pengakuan pajak menurut akuntansi
sehingga diakui beban pajak tangguhan dan kewajiban pajak
tangguhan.
• Pada saat entitas memiliki Laba sebelum pajak < Penghasilan
kena pajak  pajak yang dibayarkan lebih besar daripada laba
menurut akuntansi sehingga diakui aset pajak tangguhan dan
manfaat pajak tangguhan.
• Perusahaan memiliki kerugian  dapat dikompensasikan di
masa mendatang  manfaat tersebut diakui pada saat
kerugian tersebut terjadi  Aset pajak tangguhan dan manfaat
pajak tangguhan.
• Aset pajak tangguhan direview untuk memastikan bahwa
manfaat di masa mendatang akan diperoleh entitas
348
Penyajian
• Saling hapus
– Entitas melakuan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak
kini jika dan hanya jika, entitas:
• Memiliki hak secara hukum untuk melakukan saling hapus jumlah yang
diakui; dan
• Berniat untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset
dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
– Entitas melakukan saling hapus aset pajak tangguhan dan liabilitas
pajak tangguhan jika dan hanya jika:
• entitas memiliki hak secara hukum untuk saling hapus aset pajak kini
terhadap liabilitas pajak kini; dan
• aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak
penghasilan yang dikenakan oleh otoritas pajak atas entitas kena pajak
yang sama atau entitas kena pajak berbeda yang akan merelaisasikan
secara bersama
Beban Pajak – Laba Rugi Aktivitas Normal

• Beban (penghasilan) pajak terkait dengan laba rugi dari


aktifitas normal disajikan tersendiri pada laporan laba rugi
komprehensif.
• Jika entitas menyajikan pendapatan komprehensif lain, maka
pajaknya dilaporkan terpisah dari laba rugi dari aktivitas
normal.

350
Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1
Ilustrasi: PT. Mitra melaporkan penghasilan sebesar 260.000 dan
beban sebesar 120.000 untuk tiga tahun periode usahanya. Untuk
tujuan pajak, penghasilan yang diterima sebesar 200.000, 300.000
dan 280.000.
Bagaimana hal ini dilaporkan dalam laporan keuangan?
Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1
Laporan
LaporanKeuangan
Keuangan 2011 2012 2013 Total

Pendapatan 260.000 260.000 260.000 780.000


Beban 120.000 120.000 120.000 360.000
Laba sebelum pajak 140.000 140.000 140.000 420.000

Pajak Penghasilan (25%) 35.000 35.000 35.000 105.000

Laporan Pajak 2011 2012 2013 Total

Penghasilan 200.000 300.000 280.000 780.000


Beban yang boleh dikurangkan 120.000 120.000 120.000 360.000
Penghasilan kena pajak 80.000 180.000 160.000 420.000

Pajak terutang (25%) 20.000 45.000 40.000 105.000


Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1
Perbandingan
Perbandingan 2011 2012 2013 Total

Laporan Keuangan (PSAK) 35.000 35.000 35.000 105.000


Pajak Terutang (Fiskal) 20.000 45.000 40.000 105.000
Difference 15.000 (10.000) (5.000) 0

Perbedaan tersebut akan dilaporkan dalam laporan keuangan


Tahun Laporan yang diperlkan
2011 Liabilitas pajak tangguhan, bertambah 15.000
Beban pajak kini 20.000; beban pajak tangguhan 15.000
2012 Liabilitas pajak tangguhan, berkurang 10.000
Beban pajak kini 45.000; manfaat pajak tangguhan 10.000

2013 Liabilitas pajak tangguhan, berkurang 5.000


Beban pajak kini 40.000; manfaat pajak tangguhan 5.000
Ilustrasi Perbedaan Permanen dan Temporer
Ilustrasi: PT. Merbabu melaporakan laba sebelum pajak sebesar
3.000.000 pada tahun 2013. Terdapat perbedaan antara akuntansi
dan pajak yang disebabkan oleh beberapa hal berikut:
1. Depresiasi menurut pajak lebih besar dibandingkan menurut
akuntansi sebesar 800.000
2. Pendapatan sewa mesin menurut pajak 1.000.000 lebih besar
dibandingkan menurut pajak.
3. Beban sumbangan sebesar 400.000 tidak diperkenankan
menurut pajak.
Tarif pajak yang berlaku sebesar 25%, perbedaan tersebut akan
dapat dipulihkan di masa mendatang. Entitas belum memiliki saldo
aset/liabilitas pajak tangguhan.
Ilustrasi Perbedaan Permanen dan Temporer
2013 Aset Pajak Liabilitas Pajak
Tangguhan Tangguhan
Laba sebelum pajak (PSAK) 3.000.000
Perbedaan depresiasi (800.000) 800.000
Perbedaan pendapatan sewa 1.000.000 1.000.000
Perbedaan sumbangan 400.000
Total penghasilan kena pajak 3.600.000
Pajak terutang (fiskal) 900.000
Pajak tangguhan 250.000 200.000
Jurnal
Beban Pajak penghasilan 850.000
Aset pajak tangguhan 250.000
Liabilitas pajak tangguhan 200.000
Utang pajak penghasilan 900.000

Beban pajak kini = 3.600.000 x 25% = 900.000 TOTAL beban pajak 900.000 – 50.000
Beban pajak tangguhan = 200.000 – 250.000 = (50.000)
ILUSTRASI – nilai sisa

• Entitas A membeli mesin senilai 12.000 pada 2/1/X1. Mesin


menurut akuntansi didepresiasikan selama 5 tahun, dengan
nilai sisa 2000.
• Untuk tujuan pajak mesin termasuk kelompok 1
didepresiasikan selama 4 tahun.
• Misalkan penghasilan entitas sebesar 7.000 beban operasi
selain depresiasi 2.000.
• Mesin tersebut tahun 20X6 masih digunakan dan pada awal
20X7 dijual dengan harga 3000
• Ilustrasi perbedaan pajak dan akuntansi serta jurnalnya dapat
dilihat dalam slide berikut ini.

356
ILUSTRASI – nilai sisa

 Depresiasi menurut akuntansi (12.000-2000)/5=2.000

AKUNTANSI
20X1 20X2 20X3 20X4 20X5 20X6 20X7
Pendapatan 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000
Keuntungan mesin 1.000
Bbn Operasi 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
Bbn Penyusutan 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
Total Beban 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 2.000 2.000
Laba sblm pajak 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 5.000 6.000
Beban Pajak (akt) 750 750 750 750 750 1.250 1.500
Laba setelah pajak 2.250 2.250 2.250 2.250 2.250 3.750 4.500

357
ILUSTRASI – nilai sisa

 Depresiasi menurut pajak 12.000/4=3.000

PAJAK
  20X1 20X2 20X3 20X4 20X5 20X6 20X7
Pendapatan 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000
Keuntungan mesin             3.000
Bbn Operasi 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
Bbn Penyusutan 3.000 3.000 3.000 3.000      
Total Beban 5.000 5.000 5.000 5.000 2.000 2.000 2.000
Penghasilan kena pajak 2.000 2.000 2.000 2.000 5.000 5.000 8.000
Pajak terutang 500 500 500 500 1.250 1.250 2.000
Penghasilan stlh pajak 1.500 1.500 1.500 1.500 3.750 3.750 6.000

358
ILUSTRASI – nilai sisa

20X1 20X2 20X3 20X4 20X5 20X6 20X7


AKUNTANSI
Laba sblm pajak 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 5.000 6.000
Beban Pajak (akt) 750 750 750 750 750 1.250 1.500
PAJAK
Penghasilan kena pajak 2.000 2.000 2.000 2.000 5.000 5.000 8.000
Pajak terutang 500 500 500 500 1.250 1.250 2.000
Perbedaan
Perbedaan laba 1.000 1.000 1.000 1.000 -2.000 0 -2.000
Perbedaan pajak 250 250 250 250 -500 0 -500
Kewajiban pajak tangguhan 250 500 750 1.000 500 500 0
Beban pajak (L/R)
Beban pajak kini 500 500 500 500 1.250 1.250 2.000
Beban pajak tangguhan 250 250 250 250 -500 0 -500
Total beban pajak 750 750 750 750 750 1.250 1.500

359
ILUSTRASI

 Jurnal yang dibuat pada saat 20X1 – 20X4


Beban pajak tangguhan 250
Liabilitas pajak tangguhan 250
 Jurnal yang dibuat pada 20X5
Liabilitas pajak tangguhan 500
Beban pajak tangguhan 500
 Jurnal yang dibuat pada 20X7
Liabilitas pajak tangguhan 500
Beban pajak tangguhan 500
 Pada awal tahun 2005, liabilitas pajak tangguhan terakumulasi sebesar
1000.
 Pada akhir tahun 2005, setelah depresiasi dicatat, perbedaan
direaliasasi 500, sehingga liabilitas pajak tangguhan nilainya 500
 Perbedaan ini akan hilang pada saat aset tersebut terjual di tahun
2007. Pajak mengakui keuntungan 3.000 akuntansi 1.000

360
ILUSTRASI – kerugian fiskal
• Entitas A pada tahun 20x1 mengalami kerugian fiskal 8.000 (diasumsikan
kerugian akuntansi nilainya sama).
• Pada 20x2 entitas laba 2.000, 20x3 laba 3.000 dan 20x4 laba sebesar 5.000.
• Tidak terjadi perbedaan akuntansi dan pajak

20X1 20X2 20X3 20X4


Laba akuntansi (8.000) 2.000 3.000 5.000
Beban pajak kini - - - 500
Beban (manfaat) pajak (2.000) 500 750 750
tangguhan
Total beban pajak (2.000) 500 750 1.250
Laba setelah pajak (6.000) 1.500 2.250 3.750

361
ILUSTRASI – kerugian fiskal

Tahun Jurnal
20X1 Aset pajak tangguhan 2.000
Manfaat pajak tangguhan (beban pajak) 2.000
20X2 Beban pajak tangguhan 500
Aset pajak tangguhan 500
20X3 Beban pajak tangguhan 750
Aset pajak tangguhan 750
20X4 Beban pajak tangguhan 750
Aset pajak tangguhan 750
Beban pajak kini 500
Utang pajak kini 500

362
Soal 1

Pada tanggal 1 Juli 2011, perusahaan menyediakan pelayanan sistem


komputer kepada pelanggannya. Kontraknya menyebutkan bahwa
perusahaan berkewajiban menyediakan sistem dan memberikan
pelayanan purna jual selama 12 bulan dengan total nilai kontrak sebesar
1.600,000. Oleng memperkirakan biaya penyediaan layanan purna jual
senilai 240,000 dengan keuntungan sebesar 50%.
Berdasarkan PSAK 23, berapakah pendapatan yang diakui pada laporan
laba rugi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011?
A. 1.240,000
B. 1.600,000
C. 1.420,000 C
D. Nol

363
Soal 2
Perusahaan memiliki kontrak penyediaan jasa dengan
pelanggannya untuk merawat sistem elektriknya. Pada
tanggal 1 Oktober 2015 Perusahaan menyepakati kontrak
berjangka waktu 4 tahun senilai 8.000.000 dengan pelanggan
utamanya. Biaya yang terjadi selama kontrak diperkirakan
senilai 4.000.000.
Berdasarkan PSAK 23, berapakah pendapatan yang diakui
oleh perusahaan dalam laporan laba rugi untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2011?

A. 4.000.000
B. 500.000 C
C. 250.000
D. 8.000.000

364
Soal 3

Perusahaan A menjual barang kepada pihak ketiga melalui agen. Selama


tahun 2015, Perusahaan A menawarkan barang kepada agen dengan harga
jual 4.000.000.
Agen tersebut menerima komisi sebesar 15%.
Berdasarkan PSAK 23, berapakah pendapatan yang diakui pada laporan laba
rugi tahun 2015?

A. Pantang Mundur: 3.400.000; Agen: 504.000


B. Pantang Mundur: 4.000.000; Agen: 504.000
C. Pantang Mundur: 3.400.000; Agen: 600.000
D. Pantang Mundur: 4.000.000; Agen: 600.000
D
Soal 4
PT Hanum membeli komputer seharga Rp 10 juta. Menurut akuntansi,
komputer disusutkan 5 tahun tanpa nilai sisa sedangkan menurut pajak
termasuk kelompok 1 dan didepresiasikan selama 4 tahun. Jika pendapatan
perusahaan pada tahun tersebut sebesar Rp 17 juta, beban operasi selain
depresiasi Rp 5 juta, dan tarif pajak adalah 25%, maka beban/manfaat pajak
tangguhan yang diakui perusahaan pada akhir tahun pertama adalah
sebesar...
A. Rp 500.000 sebagai beban pajak tangguhan
B. Rp 125.000 sebagai beban pajak tangguhan
C. Rp 500.000 sebagai manfaat pajak tangguhan
D. Rp 125.000 sebagai manfaat pajak tangguhan

B
Soal 5
PT Shofi menjual mesin dengan masa garansi 3 tahun. Diestimasikan liabilitas
garansi adalah sebesar Rp 1.050.000. Tarif pajak yang berlaku adalah 25%.
Pernyataan di bawah ini adalah benar adalah...
A. Beban garansi untuk tujuan pajak tidak boleh dibebankan
B. PT Shofi mengakui aset pajak tangguhan sebesar Rp 262.500
C. Beban pajak tangguhan yang diakui sebesar Rp 1.050.000
D. PT. Shofi mengakui liabilitas pajak tangguhan Rp 262.500

B
Soal 6

Pernyataan berikut yang tepat untuk barang konsinyasi adalah:


A. Pendapatan diakui pada saat barang dikirimkan kepada
consignee.
B. Barang tersebut merupakan persediaan consignee
C. Consignor akan mengakui pendapatan sebesar penjualan
dikurangi dengan fee consignee
D. Consignee akan mencatat pendapatan sebesar fee yang
diterima

D
Soal 7

Terjadinya aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan


disebabkan oleh adanya…
A. Perbedaan permanen
B. Perbedaan temporer
C. Pajak penghasilan final
D. Beberapa objek yang tidak dikenakan pajak

B
Soal 8

Berikut merupakan kejadian yang dapat menimbulkan pajak


tangguhan, kecuali :
A. Depresiasi aset yang berbeda antara akuntansi dan pajak
B. Penggunaan nilai sisa (residu) dalam depresiasi mernutut
akuntansi.
C. Denda pajak yang harus dibayarkan perusahaan
D. Beban pensiun program manfaat pasti

C
Soal 9

Review atas pengakuan pajak tangguhan akan dilakukan atas


A. Aset pajak tangguhan
B. Aset dan liabilitas pajak tangguhan
C. Liabilitas pajak tangguhan
D. Beban pajak tangguhan

A
Soal 10
Jika sebuah perusahaan pad 2015 menderita rugi fiskal sebesar 300.000.000.
Pada tahun 2016 memperoleh laba fiskal sebesar 50.000.000 dan tahun 2017
laba fiskal 100.000.000. Pernyataan berikut yang benar jika tarif pajak 25%
adalah:
A. Tidak ada pengakuan aset pajak tangguhan karena termasuk perbedaan
permanen
B. Aset pajak tangguhan akan diakui sebesar 300.000.000 pada LK tahun
2015.
C. Aset pajak tangguhan akan disajikan pada 31 Desember 2016 sebesar
25.000.000
D. Aset pajak tangguhan akan disajikan pada 31 Desember 2017 sebesar
37.500.000

A
Soal 11

Ketika perusahaan merubah metode depresiasi akan dianggap


sebagai melakukan perubaha:
A. Kebijakan akuntansi
B. Koreksi kesalah
C. Perubahan estimasi
D. Tidak ada jawaban yang tepat

C
Soal 12

Perubahan kebijakan akuntansi tidak diperkenankan oleh standar


adalah:
A. Perubahan kebijakan akuntansi yang diharuskan oleh standar
B. Kebijakan akuntansi dari yang tidak sesuai dengan standar ke
kebijakan akuntansi lain yang diperkenankan oleh standar
C. Perubahan kebijakan apapun yang menyebabkan laporan
keuangan lebih andal
D. Perubahan diantara pilihan kebijakan akuntansi yang
diperkenankan oleh standar

C
Soal 13

Berikut ini yang merupakan perubahan kebijakan akuntansi


adalah:
A. Perubahan dari metode angsuran ke metode biaya
terpulihkan
B. Perubahan nilai residu aset tetap
C. Perubahan metode depresiasi manfaat aset tetap
D. Perubahan metode penyisihan piutang

A
Soal 14

Berikut ini adalah contoh kejadian yang harus diterapkan


secara prospektif:
A. Entitas merubah metode persediaan dari FIFO ke rata-rata
B. Entitas mengubah masa manfaat mesin dari 10 tahun
menjadi 12 tahun.
C. Entitas salah mencatat depresiasi tiga tahun lalu karena
kesalahan dalam mencatat harga perolehan aset.
D. Entitas tidak menilai persediaan dengan metode nilai
terendah antara harga perolehan dan nilai pasar
B
Soal 15

Perubahan akuntansi berikut mana yang


mempengaruhi periode sekarang dan masa
depan?
A. Perubahan kebijakan akuntansi
B. Perubahan pelaporan entitas
C. Perubahan estimasi akuntansi
D. Koreksi kesalahan
C
Soal 16
Peralatan dibeli tahun awal 2011 seharga 204.000.000, diestimasi masa
manfaat 6 tahun dan nilai residu 24.000.000 dengan metode garis lurus. Pada
awal 2014, estimasi masa manfaat direvisi sehingga total menjadi 8 tahun,
nilai sisa menjadi 15.000.000. Beban depresiasi tahun 2014 sebesar:
A. 12.375.000
B. 19.800.000
C. 22.800.000
D. 23.625.000

B
CA REVIEW
Pelaporan Korporat Pertemuan 11 & 12
Instrumen Keuangan
Instrumen Keuangan 50,55,60

Instrumen Keuangan

IAS 32 IAS 39 IFRS 7

PSAK 50 PSAK 55 PSAK 60


• Definisi dan klasifikasi • Definisi, klasifikasi dan  Pengungkapan
• Pemisahan liabilitas keuangan reklasifikasi instrumen keuangan
dan ekuitas • Pengakuan dan dan risiko
• Akuntansi untuk instrumen penghapusan
keuangan majemuk. • Pengukuran setelah
• Akuntansi untuk penarikan pengakuan awal
saham dan saham treasury • Akuntansi untuk derivarif
• Saling hapus atas aset dan untuk diperdagangkan dan
liablitas hedging.

380
Klasifikasi Instrumen Keuangan

Definisi Instrumen Keuangan


setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas dan
kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain
Aset Keuangan
Kontrak diselesaikan
Instrumen ekuitas
Kas Hak kontraktual dengan instrumen
entitas lain
ekuitas entitas

Liabilitas keuangan

kontrak yang diselesaikan dengan


Kewajiban kontraktual
instrumen ekuitas entitas

Ekuitas

Kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah ikurangi
dengan seluruh kewajibannya
381
Instrumen Keuangan
• setiap kontrak yang menambah nilai:
► aset keuangan entitas , dan (disisi lain)
► kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain.
►Aset Keuangan ►Kewajiban Keuangan
 Kas  Kewajiban kontraktual:
 Instrumen ekuitas yang diterbitkan • untuk menyerahkan kas atau aset
entitas lain keuangan lain kepada entitas lain;
 Hak kontraktual:
atau
• untuk menerima kas atau aset
• untuk mempertukarkan aset
keuangan lainnya dari entitas lain;
atau keuangan atau kewajiban keuangan
• untuk mempertukarkan aset dengan entitas lain dengan kondisi
keuangan dengan entitas lain yang berpotensi tidak
dengan kondisi berpotensi untung; menguntungkan entitas;
atau  kontrak yang akan atau mungkin
 Kontrak yang akan diselesaikan diselesaikan dengan menggunakan
dengan penerbitan instrumen ekuitas instrumen ekuitas yang diterbitkan
entitas entitas dan merupakan suatu:
• nonderivatif
• derivatif • non derivatif; atau
• derivatif
382
Jenis Instrumen Keuangan
Instrumen Keuangan

Aset Liabilitas Instrumen Instrumen Instrumen


Keuangan Keuangan Ekuitas Derivatif Lindung Nilai

Aset Keuangan
yang diukur pada Liabilitas Instrumen Derivatif Atas Nilai Wajar
nilai wajar Keuangan yang Ekuitas Biasa Biasa
melalui laporan diukur pada nilai
laba rugi wajar melalui
Investas dimiliki laporan laba rugi Instrumen Derivatif Atas Arus Kas
hingga jatuh Ekuitas Melekat
tempo Majemuk
Kewajiban Atas Investasi
Pinjaman Lainnya Neto pada
diberikan dan Operasi Luar
Instrumen
Piutang Negeri
Ekuitas
Aset keuangan Sinstesis
tersedia untuk
dijual
383
PSAK 55 R – Instrumen keungan pengakuan dan Pengukuran

► Instrumen keuangan diukur pada pengakuan awal sebesar nilai


wajar ditambah dengan biaya transaksi kecuali untuk instrumen
yang diukur dengan menggunakan nilai wajar.
► Penghapusan (derecognition) aset keuangan didasarkan atas
kombinasi “risk and reward” dan pendekatan pengendalian. Evaluasi
atas risk and reward diakukan sebelum evaluasi atas transfer
pengendalian
► Pengakuan gain/loss atas penghapusan (extinguishment) liabilitas
keuangan ketika utang baru diterbitkan memiliki persyaratan (term)
yang berbeda dengan utang lama.
► Restrukturisasi utang yang menyebabkan modifikasi substansial term
dapat menghasilkan gain/loss pada saat penerbitan liabilitas baru.

384
PSAK 55 R – Instrumen keungan pengakuan dan Pengukuran

• Harga pasar atas aset yang dimiliki atau liabilitas yang akan
diterbitkan adalah harga penawaran(bid price) dan untuk aset
yang akan dibeli atau liabilitas yang dimiliki adalah harga
permintaan (asking price).
• Pengukuran instrumen keuangan sebesar nilai amortisasi,
premium dan diskon dimartisasi dengan menggunakan effective
interest rate.
• Aturan tainting atas held to maturity investment, pembatasan
selama 2 tahun tidak boleh melakukan transfer antar kategori
investasi.

385
PSAK 55 R – Instrumen keungan pengakuan dan Pengukuran

► Bukti obyektif atas penurunan nilai aset keuangan dan


penilaiannya dilakukan setiap tanggal laporan keuangan.
► Penilaian penurunan nilai dilakukan secara individu dan kolektif
► Pembalikan atas penurunan atas piutang, investasi HTM dan AFS
instrumen utang dapat dilakukan jika memenuhi kriteria.
► Reklasifikasi menjadi atau keluar dari FVPL dilarang yang
didesain untuk tujuan hedging

386
Instrumen Keuangan

• Pada pengakuan awal menggunakan nilai wajar. Biaya transaksi yang


dapat diatribusikan secara langsung:
 Dibebankan untuk aset keuangan atau kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi dan menambah nilai perolehan untuk lainnya
• Pengukuran aset keuangan
• Nilai wajar
• Biaya diamortisasi
• Biaya (penggunaan terbatas hanya jika nilai wajar tidak dapat ditentukan)
• Penyisihan piutang  mengikuti aturan penurunan nilai instrumen
keuangan, berdasarkan bukti obyektif pada tanggal neraca.
• Reklasifikasi antar instrumen mengikuti aturan tainting rule.
• Derecognition kombinasi pendekatan risk & reward dan control. Evaluasi
atas risk and reward dilakukan terlebih dahulu setelah itu baru transfer of
control.

387
Instrumen Keuangan

• Alokasi nilai buku atas utang dan ekuitas untuk gabungan instrumen
keuangan, utang ditentukan lebih dahulu.
• Klasifikasi investasi nilai wajar melalui laba rugi (Fair Value to Profit and Loss)
• Penggunaan metode bunga untuk amortisasi
• Pengungkapan atas risiko dari instrumen keuangan
• Pembelian treasury shares diperlakukan sebagai perubahan ekuitas sehingga
tidak ada gain/loss diakui.
• Pengakuan gain/loss dari penarikan intrument keuangan utang ketika utang
baru memiliki term yang berbeda dengan utang lama.

388
Pengukuran Awal

Aset dan Kewajiban Keuangan

Diukur pada nilai wajar Tidak diukur pada nilai


melalui laba rugi wajar melalui laba rugi

Nilai wajar Nilai wajar ditambah Biaya


Transaksi

(biaya transaksi expense) (biaya transaksi dikapitalisasi)

389
Pengukuran Selanjutnya

  Biaya Keuntung Bunga Penuruna Pembalika


 Klasifikasi Neraca Transaksi an atau dan n Nilai n
Kerugian Dividen Penuruna
Nilai n Nilai
Wajar
Nilai wajar Dibebankan Laba atau rugi Laba atau By default By default
FVTPL rugi 

HTM  Biaya  Dikapitalisasi - Laba rugi Laba rugi Laba rugi


  Diamortisasi           

Biaya Dikapitalisasi    
Pinjaman diamortisasi - Laba rugi Laba rugi Laba rugi
Diberikan dan        
Piutang  
Pengukuran Selanjutnya

  Laporan Keuntungan Bunga Penurunan Pemulihan


 Klasifikasi Jenis / Biaya Posisi atau dan Nilai Penurunan
Transaksi Keuangan Kerugian Dividen Nilai
Nilai Wajar

Utang/ Nilai wajar Pendapatan Laba Rugi Laba Rugi Laba Rugi
Dikapitalisasi   komprehensif
  lain*
Ekuitas/ Nilai wajar  Pendapatan Laba Rugi Laba Rugi Pendapatan
Dikapitalisasi komprehensif komprehensif
  lain*  lain 
AFS
Ekuitas: Harga - Laba Rugi Laba Rugi -
Tidak dapat perolehan    
diukur secara      
andal/  
Dikapitalisasi

* Dibebankan ke laba rugi saat pelepasan atau terjadi penurunan nilai


Transfer / Reklasifikasi

Loans &
Receivable HTM
Diijinkan jika ada
perubahan intensi.

Situasi
yang langka
Diijinkan namun
harus memenuhi
TAINTING RULE

FVTPL AFS
Suku bunga efektif

• Suku bunga yang menyamakan antara nilai awal aset


dengan nilai kini dari pembayaran yang diterima di masa
mendatang.
• Nilai awal aset keuangan termasuk biaya transaksi dan
biaya lain terkait dengan perolehan/penerbitan
aset/liabilitas keuangan
• Suku bunga efektif tidak selalu sama dengan suku bunga
yang ditetapkan.
• Suku bunga efektif digunakan untuk mengitung amortisasi
premium atau diskon

393
Pinjaman dan Piutang
Biaya Transaksi dan provisi

• biaya transaksi / provisi merupakan biaya yang dikeluarkan terkait


dengan suatu kredit kredit yang diberikan
• pinjaman yang diberikan kepada peminjam sebesar nilai nominal
pinjaman, namun yang dicatat oleh pemberi pinjaman adalah :
– pokok pinjaman
– Ditambah biaya yang secara langsung dikeluarkan peminjam
– Dikurangi dengan provisi (biaya yang ditanggung oleh penerima kredit)

394
Ilustrasi Provisi

Enitas
Enitas AA memberikan
memberikan pinjaman
pinjaman Rp
Rp 600.000
600.000 bunga
bunga 8%,
8%, tahunan.
tahunan.
Bunga
Bungasebesar
sebesar8%
8%kali
kalitotal
totalpinjaman
pinjamandibayarkan
dibayarkansetiap
setiapakhir
akhirtahun
tahun
dan
dan pokok
pokok dilunasi
dilunasi pada
pada akhir
akhir tahun
tahun ketiga.
ketiga. Entitas
Entitas AA
membebankan
membebankan provisi
provisi 4%,
4%, yang
yang dipotong
dipotong dari
dari pinjaman
pinjaman yang
yang
diberikan
diberikan

Jumlah pinjaman yang diberikan / diterima sebesar 600.000


dikurang 4% = 576.000. Dihitung ulang bunga efektif. Tingkat
bunga yang menyamakan nilai kini kas yang akan diterma
dengan nilai pinjaman 576.000

395
Ilustrasi Provisi 1

Tidak ada provisi 600,000


    Pembayaran PV
8% 1 48,000 44,444
  2 48,000 41,152
  3 48,000 38,104 • Tingkat suku bunga efektif
  3 600,000 476,299 lebih besar karena nilai
      600,000 uang yang diberikan lebih
kecil.
• Perusahaan tetap akan
Dengan provisi 4% 576,000 memperoleh pembayaran
    Pembayaran PV bunga 8% dari pokok
• Tingkat suku bunga efektif
9.59708% 1 48,000 43,797
dihitung sebesar
  2 48,000 39,962 9,59708%.
  3 48,000 36,462
  3 600,000 455,779
      576,000
396
Ilustrasi Provisi… Lanjutan

Piutang
Piutang 576.000
576.000
Kas
Kas 576.000
576.000
(sebagai
(sebagai alternatif
alternatif pinjaman
pinjaman dapat
dapat dicatat
dicatat sebesar
sebesar 600.000
600.000 dan
dan
dikurangi
dikurangidiskon
diskonsebesar
sebesar4.000)
4.000)
  
Jurnal
Jurnal pembayaran
pembayaran bunga
bunga akhir
akhir tahun
tahun pertama
pertama dan
dan amortisasi
amortisasi
biaya
biayatransaksi
transaksi
Kas
Kas 48.000
48.000
Pinjaman
Pinjamanyang
yangdiberikan
diberikan 7.279
7.279
Pendapatan
Pendapatanbunga
bunga 55.279
55.279

Pendapatan
Pendapatanbunga
bungadihitung
dihitungdari
daribunga
bungaefektif
efektif

397
Penurunan Nilai – Konsep Umum

Pada setiap pelaporan aset keuangan harus dievaluasi apakah terdapat


bukti objektif penurunan nilai

Jika terdapat bukti objektif maka akan diakui kerugian penurunan nilai

Bukti objektif terjadi akibat dari satu atau lebih peristiwa setelah
pengakuan awal yang merugikan dan berdampak pada arus kas di masa
depan

398
Penurunan Nilai – Konsep Umum

399
Penurunan Nilai – Konsep Umum

400
PSAK 60 – Instrumen Keuangan Pengungkapan

• Secara lebih tegas mensyaratkan Entitas harus untuk mengungkapkan


informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk
mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja
keuangan.
– Pengungkapan hirarki nilai wajar
 Tingkat 1 harga kuotasi pasar
 Tingkat 2 Input selain harga kuotasian (dapat diobservasi)
 Tingkat 3 Input yang bukan berdasar harga pasar
– Jenis dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan
– Pengungkapak kualitatif (ekposure timbulnya risiko, tujuan, kebijak dan
proses pengelolaan risiko)
– Pengungkapan kuantatif (risiko kredit, risiko likuiditas, analisa sensitivitas)

401
Pengungkapan dalam Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif lain
Pengungkapan Lain
CA REVIEW
Pelaporan Korporat Pertemuan 12
Analisis Laporan Keuangan
Financial Statement Analysis
Financial
FinancialStatement
StatementAnalysis
Analysis==analisis
analisisyang
yangdilakukan
dilakukanguna
guna
menguji
mengujiketerkaitan
keterkaitanangka-angka
angka-angkaakuntansi
akuntansidan
dantrend
trendangka
angka
tersebut
tersebutdalam
dalamperiode
periodewaktu
waktutertentu.
tertentu.
Mengapa dilakukan?
1. Menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan
masa lalu, masa sekarang, dan prediksi yang akan datang
2. Menilai kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan

405
FRAMEWORK ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Component Processes of
Business Analysis Business
Environment &
Strategy Analysis
Industry Strategy
Analysis Analysis

Financial
Analysis
Analysis
Accounting of cash flows Prospective
Analysis Analysis
Profitability Risk
Analysis Analysis

Cost of Capital Estimate Intrinsic Value


Sumber Distorsi Akuntansi
 Accounting Standards
 Proses penyusunan standar dipengaruhi oleh unsur
polik (tarik menarik kepentingan)
 Asumsi dalam prinsip akuntansi
 Konservatism
 Estimation Errors – estimasi harus dilakukan dalam
akuntansi berbasir akrual, padahal estimasi sangat
subyektif
 Reliability vs Relevance – penekanan pada satu aspek
dapat mengorbankan aspek yang lain.
 Earnings Management – window dressing laporan
keuangan untuk tujuan khusus perusahaan atau
manajemen.
Window Dressing

 Window Dressing adalah praktik untuk menggunakan celah-


celah akuntansi untuk tujuan tertentu.
 Window Dressing sering juga disebut sebagai praktik earning
management.
 Tujuan Window Dressing dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
 Efisiensi
 Opportunistik
Proses Analisis Akuntansi
Analisis akuntansi meliputi rangkaian proses yang dapat
dikelompokkan menjadi:
Evaluasi Kualitas Laba –
Identifikasi dan peroleh kebijakan akuntansi yang
penting
Evaluasi fleksibilitas akuntansi yang dapat
dilakukan
Tentukan strategi pelaporan keuangan perusahaan
Identifikasikan dan peroleh ‘red flags’
Menyesuaikan laporan keuangan -
Mengidentifikasi,mengukur dan membuat
penyesuaian
atas laporan keuangan sehingga analisis dapat
memperoleh data untuk tujuan
Melakukan Analisis Laporan Keuangan
JENIS ANALISIS

• Analisis Horisontal
• Analisis Vertikal
• Analisis Common Size
• Analisis Ratio
• Analisis Du-Pont

410
ANALISIS HORISONTAL

• Analisis yang membandingkan suatu pos dalam suatu laporan keuangan


dengan pos yang sama tapi periodenya berbeda
• Analisis horisontal dalam jangka panjang akan membentuk analisis tren
• Dalam analisis horisontal harus memperhatikan kondisi perekonomian
yang terjadi pada tahun analisis tersebut dilakukan
• Digunakan untuk mengevaluasi pola perkembangan (trend) akun laporan
keuangan dalam beberapa periode akuntansi.
• Dilakukan dengan melihat perubahannya dari satu periode dengan periode
sebelumnya baik untuk Neraca maupun Laba Rugi.
• Perubahan tersebut dapat dinyatakan dalam nilai atau dinyatakan dalam %
• Dengan melihat % perubahan maka dapat dilihat bagaimana trend
perubahan dari tahun ke tahun

411
ANALISIS VERTIKAL

• Analisis yang membandingkan suatu pos dalam


suatu laporan keuangan dengan pos yang lain
yang dijadikan tolok ukur
• Untuk laporan laba rugi menggunakan penjualan
bersih sebagai tolok ukur, untuk laporan neraca
menggunakan total asset sebagai tolok ukur

412
ANALISIS COMMON SIZE :

• Laporan keuangan distandarkan dengan menggunakan


ukuran pembagi tertentu (Total Aktiva atau penjualan)
• Semua jumlah dinyatan dengan prosentase dari ukuran
pembagi tersebut.
• Analisis vertikal, dalam prosentase, yang membandingkan
suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis atau
dengan angka rata-rata industrinya

413
Analisis Rasio

Analisa yang dilakukan dengan membandingkan


antara satu angka / pos dalam laporan
keuangan dengan pos lain dalam laporan
keuangan sehingga memiliki makna atau arti.
Tujuan Analisis Rasio

• Ratio Analysis: Anlisis laporan keuangan perusahaan dengan


cara membandingkan ratio dan membandingkannya dengan
trend dan rata-rata industri.
• Tujuan Analisis Ratio :
– Menstandarkan informasi keuangan untuk tujuan perbandingan
– Evaluasi hasil usaha dan risiko usaha
– Membandingkan kinerja sekarang dengan tahun sebelumnya
– Membandingkan kinerja perusahaan dgn perusahaan lain atau
standard industri

415
Logika dibalik Ratio Analysis

• Perusahaan memiliki sumber ekonomi


• Perusahaan mengubah sumber ekonomi menjadi laba melalui
– Produksi barang/penyediaan jada
– Penjualan barang/pemberian jasa
• Ratios
– Mengukur hubungan antara sumber ekonomi dengan aliran keuangan
– Menunjukkan cara-cara yang digunakan perusahaan jika dibandingkan
dengan cara yang digunakan
• Tahun sebelumnya
• Perusahaan lain
• Industri
• Semua Perusahaan

416
Jenis Analisis Rasio

• Analisis likuiditas
• Analisis aktivitas / pemanfaatan aktiva
• Analisis tingkat hutang (leverage / solvabilitas)
• Analisis profitabilitas / rentabilitas
• Dupont
• Analisis pasar
418
419
Analisis Likuiditas

• Melihat kemampuan perusahaan untuk melunasi


kewajiban jangka pendek
• Kreditor memperhatikan hal ini karena terkait dengan
kembali tidaknya utang yang diberikan.
• Jika suatu entitas tidak mampu memenuhi kewajiban
jangka pendek maka secara alamiah tidak akan
mampu memenuhi kewajiban jangka panjangnya
Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas berfokus pada hubungan antara


aktiva lancar dengan utang lancar.
Dua aktiva yang sangat mempengaruhi likuiditas dan
profitabiltas adalah piutang dan persediaan.
Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas melihat seberapa efektif dan efisien


perusahaan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Rasio
ini berfokus pada perputaran aktiva yang digunakan untuk
menghasilkan pendapatan. Semakin cepat perputaran
maka akan semakin tinggi penjualan
Secara alami perputaran berbanding terbalik dengan
profitabilitas. Perusahaan yang memiliki perputaran tinggi
cenderung memiliki profit margin yang rendah.
Rasio Solvabilitas / Leverage

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk


membayar utangnya baik pokok maupun
bunganya
Rasio profitabilitas

Merupakan ukuran utama kinerja dan kesuksesan


sebuah perusahaan secara keseluruhan. Rasio ini
mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan laba
Rasio pasar

Rasio pasar menghubungkan harga pasar saham dengan


indikator keuangan perusahaan yang ada dalam laporan
keuangan.
Rasio lainnya

Analis keuangan sering menghitung rasio lain untuk


membantu mengevaluasi dan membandingkan beberapa
alternatif investasi yang ada.
SISTEM DUPONT

• Sistem Du Pont adalah teknik yang dapat digunakan untuk


melakukan analisis dengan menggunakan kinerja
manajemen tradisional.

• Model DuPont mengintegrasika elemen dalan Laba Rugi dan


Neraca.

• Manajemen perusahaan bisa memakai sistem Du Pont untuk


menganalisis cara-cara untuk memperbaiki kinerja
perusahaan
The DuPont Model

• Model DuPont dikembangkan oleh Du Pont company.


• Merupakan elaborasi dari ROE menjadi komponen :
– Profitability
– Efficiency
– Leverage
• Merupakan elaborasi dari ROI menjadi komponen :
– Profitability
– Efficiency
The DuPont Model

• Dengan elaborasi tersebut perusahaan dapat mencapai suatu


target ROE jika memiliki tiga komponen tersebut.
• Untuk bisa mencapai tingkat pengembalian yang tinggi bagi
pemegang saham maka perusahaan harus melakukan
kegiatan yang :
– Efisien : pemanfaatan aktiva dan investasi yang dimiliki (investasi)
– Profitable : mengelola operasi yang menguntungkan (operasional)
– Leverage : mampu melakukan kebijakan pendanaan yang tepat.
The DuPont System

RO E

RO A E q u ity M u ltip lie r

P r o f it M a r g in T o ta l A s s e t T u rn o v e r

ROE  ROA Equity Multipler


Net Income Total Assets
 
Total Assets Common Equity

430
The DuPont System

RO E

RO A E q u ity M u ltip lie r

P r o f it M a r g in T o ta l A s s e t T u rn o v e r

ROA Profit Margin Total Asset Turnover


Net Income Sales
 
Sales Total Assets
431
The DuPont System

RO E

RO A E q u it y M u lt ip lie r

P r o fit M a r g in T o ta l A s s e t T u rn o v e r

ROE Profit Margin Total Asset Turnover Equity Multiplier


Net Income Sales Total Assets
  
Sales Total Assets Common Equity

432
Extended DuPont
EBIT
1. Operating Profit Margin
Sales
Sales
2. Total Asset Turnover
Total Assets
Interest Expense
3. Interest Expense Rate
Total Assets
Total Assets
4. Financial Leverage Multiplier
Common Equity
 Income Taxes 
5. 100%   Tax Retention Rate
 Net Before Tax 
Operating Profitability Ratios
EBIT Sales EBIT
 
Sales Total Assets Total Assets

EBIT Interest Expense Net Before Tax


 
Total Assets Total Assets Total Assets

Net Before Tax (NBT) Total Assets Net Before Tax (NBT)
 
Total Assets Common Equity Common Equity

Net Before Tax  Income Taxes  Net Income


100%  
Common Equity  Net Before Tax  Common Equity
Keterbatasan Analisis Ratio

• Katagori industri seringkali sulit untuk diidentifikasi


• Rata-rata industri yang dipublikasikan hanya sekedar
pedoman
• Praktik akuntansi cenderung berbeda antar perusahaan
• Seringkali sulit untuk menginterpretasikan
penyimpangan/variasi dalam rasio
• Rasio industri mungkin bukan target yang diinginkan
• Kondisi musiman sering mempengaruhi ratio

435
Keterbatasan

• Penggunaan rasio dipengaruhi oleh kualitas laporan keuangan.


• Besarnya angka-angka dalam laporan keuangan dipengaruhi
oleh metode dan estimasi yang digunakan dalam menyusun
laporan keuangan.
• Tidak ada perusahaan yang sama sehingga sulit untuk menilai
secara mutlak baik tidaknya sebuah perusahaan.
• Analisis akan sulit dilakukan untuk perusahaan konglomerat
• Analisis dilakukan atas L/K yang merupakan informasi masa
lalu, sehingga tidak memperhitungkan masa depan.
Ratios

• Activity ratios indicate how well a firm uses its assets. They
include :
– receivables turnover = sales / average receivables
– days of sales outstanding = 365 / receivables turnover
– inventory turnover = COGS / average inventory
– days of inventory on hand = 365 / inventory turnover
– payables turnover = purchase/average trade payable
– payables payment period = 365/payable turnover
– total assets, fixed assets, and working capital turnover.
Ratios

• Liquidity ratios indicate a firm's ability to meet its


short-term obligations. They include :
– the current ratio = current asset / curent liabilities (CL)
– quick ratio = (cash + maketable sec + receivable)/ CL
– cash ratios = (cash + maketable sec)/ CL
– defensive interval = (cash + maketable sec + receivable)/
average daily expenditure
– cash conversion cycle = days sales + days inventory - days
payable)
Ratios

• Solvency ratios indicate a firm's ability to meet its long-term


obligations. They include :
– debt-to-equity = total debt / total stockholder equity
– debt-to-capital = total debt / (total debt + equity)
– debt-to-assets = total debt / total assets
– financial leverage = average total assets / average total equity
– interest coverage = EBIT / interest payment
– fixed charge coverage ratios = (EBIT + lease payment) / (interest
payment + lease payment)
Ratios
• Profitability ratios indicate how well a firm generates operating income and
net income. They include :
– Net profit margins = net income / revenue
– gross profit margins = gross profit / revenue
– operating profit margins = operating income / revenue
– pretax margin = EBT / revenue
– return on assets = net income / average total assets
– operating return on assets = operating income / average total assets
– return on total capital = EBIT / average total capital
– return on total equity = net income / average total equity
– return on common equity = (net income – preferred dividend) / average
common equity
Latihan soal
• Below are selected ratios for three companies which operate in three
different industries: Discount Retail Store, Drug, Utility.
In d u str y A B C
C O G S /S a le s 80% 58% n /a
R & D / S a le s 0% 7% 0 .1 %
A d v e rtis in g /S a le s n o t d e fin e d 3% 0 .1 %
In te re s t/S a le s 0 .9 % 1% 6%
  N e t In c o m e /S a le s 2 .5 % 10% 10%
R e tu rn o n A s s e ts 8 .5 % 1 0 .6 % 7 .2 %
In v e n to ry T u rn o v e r 5 .5 4 n /a
A c c o u n ts R e c e iv a b le T u rn o v e r 100 6 9
L o n g -te rm D e b t/E q u ity 60% 50% 92%
 
n /a = n o t a p p lic a b le
Latihan
You have been provided the following information about High Inc.
(in thousands of dollars) 2004 2005
Current Assets $ 158 $ 163
Long Term Assets $ 453 $ 502
Current Liabilities $ 102 $ 143
Long Term Liabilities $ 302 $ 348
Net Income $ 32 $ 42
Working Capital for 2004 is:
A) $56,000.
B) $20,000
C) $151,000
D) $207,000
 
Latihan
You have been provided the following information about High Inc.
(in thousands of dollars) 2004 2005
Current Assets $ 158 $ 163
Long Term Assets $ 453 $ 502
Current Liabilities $ 102 $ 143
Long Term Liabilities $ 302 $ 348
Net Income $ 32 $ 42
Owner’s Equity for 2005 is:
A) $20,000
B) $154,000
C) $174,000.
D) $207,000
 
Latihan
You have been provided the following information about High Inc.
(in thousands of dollars) 2004 2005
Current Assets $ 158 $ 163
Long Term Assets $ 453 $ 502
Current Liabilities $ 102 $ 143
Long Term Liabilities $ 302 $ 348
Net Income $ 32 $ 42
Current Ratio for 2004 is:
A) 1.55.
B) 1.51
C) 1.50
D) 1.14
 
Latihan
You have been provided the following information about High Inc.
(in thousands of dollars) 2004 2005
Current Assets $ 158 $ 163
Long Term Assets $ 453 $ 502
Current Liabilities $ 102 $ 143
Long Term Liabilities $ 302 $ 348
Net Income $ 32 $ 42
Return on Common Equity for 2005 is:
A) 15.46%
B) 24.14%
C) 16.79%
D) 22.04%.
 
Latihan

Two otherwise equal companies have significantly different


dividend payout ratios. Which of the following statements is most
likely to be correct? The company with higher the dividend
payout ratio:
A) will have a higher inventory turnover ratio
B) will have a lower inventory turnover ratio
C) will have higher earnings growth
D) will have lower earnings growth.
 
Latihan

Which of the following ratios would be considered useful in


assessing operating profitability?
A) Debt/Equity ratio
B) Acid test ratio
C) Return on assets.
D) Return on equity
CA REVIEW
Pelaporan Korporat Pertemuan 12
Analisis Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat dan Daerah
Analisis Laporan Keuangan Pemerintah

• Analisis dilakukan untuk membaca dan memberikan makna


informasi dalam LK Pemerintahan sehingga menjadi informasi
yang berguna untuk pengambilan keputusan.
• Analisis dapat dilakukan dengan beberapa teknik:
– Perbandingan antar tahun
– Perbandingan antar entitas
– Analisis trend
– Analisis common size
– Analisis Rasio

449
Laporan Keuangan Pemerintah

1. Laporan Realisasi Anggaran


2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
(SAL)

3. Neraca
4. Laporan Arus Kas
5. Laporan Operasional
6. Laporan Perubahan Ekuitas
7. Catatan atas Laporan Keuangan

450
Komponen LK Daerah
1. Pendapatan Daerah.
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
a) Pajak Daerah
b) Retribusi
c) Lain-lain PAD yang sah
b. Dana Perimbangan
a) Bagi Hasil Pajak
b) Bagi Hasil Bukan Pajak
c) Dana Alokasi Umum
d) Dana Alokasi Khusus
e) Dana Darurat
c. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
2. Belanja / Beban  Pegawai, barang, transfer, modal, subsidi, bansos,
bunga
Analisis LK
– Analisis Rasio LK Pemda tidak dapat disamakan dengan rasio
LK Perusahaan karena komponen dan jenis laporan berbeda.
– Beberapa rasio yang menganalisis Neraca seperti likuiditas,
solvabilitas dapat dilakukan namun seringkali rasio ini kurang
memberikan makna bagi Pemerintah karena pengeluaran
Pemerintah didasarkan pada Anggaran.
– Rasio yang dilakukan secara detil atas Laporan Realisasi
Anggaran lebih banyak digunakan karena kinerja
Pemerintahan lebih banyak difokuskan pada anggaran.
Analisis LK
a) Rasio Kemandirian Keuangan Daerah
Pendapatan Asli Daerah
Rasio Kemandirian =
Bantuan Pemerintah Pusat/ Provinsi dan
pinjaman

b) Rasio Efektifitas dan Efisiensi Pendapatan Asli Daerah

Realisasi Penerimaan PAD


Rasio Efektifitas =
Target Penerimaan PAD Yang Ditetapkan Berdasarkan
Potensi Riil Daerah
lanjutan

c) Rasio Aktifitas : Debt Service Coverage Ratio


(PAD+DAU) - BW)

DSCR = x 100%
Total
(pokok angsuran+bunga+ biaya pinjaman)

d) Rasio Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah


RPPAD Xn – RPPADX n-1
Rasio Pertumbuhan = x 100%
RPPAD X n-1
e) Rasio Kontribusi
Jumlah pajak dan retribusi daerah
Rasio kontribusi =
Jumlah PAD (tahun yang sama)
Soal 1
Dalam analisis laporan keuangan pemerintahan daerah,
kemandirian atau tingkat otonomi merupakan hal yang perlu
dilihat diperhatikan. Ukuran yang memperlihatkan
kemandirian adalah:
A. Rasio belanja pegawai terhadap total belanja
B. Rasio belanja modal terhadap total belanja
C. Rasio pendapatan asli daerah dibandingkan total
pendapatan transfer
D. Rasio pendapatan asli transfer dibandingkan total
pendapatan

C
Soal 2

Berikut termasuk prinsip akuntansi dalam pelaporan


keuangan pemerintahan, kecuali:
a. Nilai historis
b. Realisasi
c. Konsistensi
d. Dapat dibandingkan

D
Soal 3

Basis yang dianut dalam penyajian Laporan


Realisasi Anggaran (LRA) adalah basis kas, akan
tetapi Laporan Arus Kas (LAK) berbeda dengan
LRA dalam hal:
a. penyajian transaksi non anggaran
b. penyajian belanja
c. penyajian pendapatan
d. penyajian pembiayaan.
A
Soal 4

Pemda yang memiliki fleksibilitas dalam melakukan


belanja akan memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi.
Ukuran yang tepat untuk melihat fleksibilitas adalah:
A. Jumlah total belanja
B. Belanja gaji dan belanja barang dibandingkan total
belanja
C. Belanja modal dibandingkan dengan total belanja
D. Belanja barang dan belanja modal dibandingkan
dengan total belanja
D
Soal 5

Berikut ini merupakan peristiwa yang


memerlukan koreksi kecuali:
a. kesalahan pencatatan aset
b. kelebihan pembayaran belanja
c. kesalahan pencatatan utang jangka panjang
d. kesalahan berulang
 
D
Soal 6

Pemkot Makassar lebih membayar honor seorang pegawai


terlalu besar pada bulan Desember tahun 2010 sebesar Rp
500.000. Kepada yang bersangkutan diminta mengembalikan
pada bulan Januari 2011, tetapi sampai laporan keuangan tahun
2010 selesai disusun belum ada dikembalikan tersebut, karena
pegawai yang bersangkutan sedang tugas belajar.
a. Dicatat sebagai pengurang belanja
b. Dicatat sebagai pendapatan lain-lain
c. Dicatat sebagai piutang lain-lain
d. Tidak dicatat, karena belum dibayar
D
Soal 7

Pemprov DKI memberikan restitusi pajak daerah


kepada Hotel Aryaduta sebesar Rp 26.000.000,
terhadap kejadian tersebut akan dicatat dengan:
a. Menambah belanja barang
b. Mengurangi piutang pajak
c. pengurang pendapatan pajak daerah
d. menambah subsidi
  C
Soal 8

Laporan Keuangan Konsolidasian dilakukan oleh:


a. Entitas Akuntansi
b. Entitas Pelaporan
c. Entitas Akuntansi dan Pelaporan
d. Entitas Badan Layanan Umum

B
Soal 9

Komponen Laporan Keuangan Konsolidasian terdiri


dari:
a. Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan
Keuangan.
b. Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan.
c. Laporan Arus Kas, Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan
Catatan atas Laporan Keuangan.
d. Neraca BLU, Neraca BUMN, Laparan Realisai Anggaran BLU
dan Catatan atas Laporan Keuangan.

C
Soal 10

Penyajian Laporan Keuangan Badan Layanan Umum dalam


Laporan Keuangan Konsolidasian dilakukan dengan cara:
a. Disajikan untuk periode pelaporan yang sama dengan periode pelaporan
keuangan entitas pelaporan dan berisi jumlah komparatif dengan periode
sebelumnya.
b. Disajikan secara terpisah dari laporan keuangan entitas pelaporan dan
berisi jumlah komparatif dengan periode sebelumnya.
c. Disajikan untuk periode pelaporan yang sama dengan periode pelaporan
keuangan entitas pelaporan dan sudah tergabung dalam laporan keuangan
konsolidasian yang berisi jumlah komparatif dengan periode sebelumnya.

C
d. Semua salah
CA REVIEW
Pelaporan Korporat Pertemuan 14
Sustainability & Integrated Reporting
Pendekatan Mengajar

• Mahasiswa diminta untuk menganalisis satu laporan


keberlanjutan yang lengkap misal PT. ANTAM, ASTRA, TELKOM
• Mahasiswa diminta untuk menganalisis satu laporan
terintegrasi

C
Why report on Sustainability?
• Increasing pressure on Corporates for
– Greater responsibility towards the
society and the environment
– Greater transparency in reporting
financials and non-financials
– Sustainable performance in economical,
social, environmental and governance
aspects
• Establishing a sustainability reporting
process would

9/12/17
Guidelines on reporting sustainability
• The guidelines for reporting sustainability are set by Global Reporting Initiative
(GRI)
• Global Reporting Initiative (GRI) is a non-profit organization that promotes
economic, environmental and social sustainability
• The Guidelines are updated regularly by GRI
• The current guideline is G3.1 – a third generation of GRI’s sustainability guidelines
• G4 - the fourth generation of guidelines is under development and to be released
in May, 2013
• G3 sustainable Performance Indicators are organized as

9/12/17
Global Reporting Initiative

• GRI is a multi-stakeholder, network-based organization


• Strategic partnerships with
– United Nations Environment Programme
– the UN Global Compact
– the Organisation for Economic Co-operation and Development
– International Organization for Standardization
• The development of guideline follows GRI’s due process
– Setting priorities for revision of the Guidelines
– Developing proposals for revision
– Public comment period
– Approval by the governance bodies

9/12/17
Principle for Responsible Investment

• The Principles of Responsible Investment (PRI) is a


reporting framework for investment managers
• It takes environmental, social and corporate governance
(ESG) issues into account within the investment process
• The framework has three goals
– to improve the accountability of the PRI
– enable investors to report their approach to responsible
investment in a transparent and globally-comparable way and
– to assess the progress of signatories towards implementing the
Principles of PRI

9/12/17
Sustainability reporting in India

• On July 2011, the Ministry of Corporate Affairs


launched National Voluntary Guidelines
• SEBI has mandated from Nov 2011 that the 100 top
listed entities must submit Business Responsibility
Reports
• As per SEBI’s requirement under clause 49 of the
listing agreement all public equities are required to
comply with disclosure norms related to corporate
governance
9/12/17
Principles of NVG

The national voluntary guidelines consist of 9 core principles, namely:


• Principle 1: Businesses should conduct and govern themselves with Ethics, Transparency and
Accountability
• Principle 2: Businesses should provide goods and services that are safe and contribute to
sustainability throughout their life cycle
• Principle 3: Businesses should promote the well-being of all employees
• Principle 4: Businesses should respect the interests of, and be responsive towards all stakeholders,
especially those who are disadvantaged, vulnerable and marginalized
• Principle 5: Businesses should respect and promote human rights
• Principle 6: Business should respect, protect, and make efforts to restore the environment
• Principle 7: Businesses, when engaged in influencing public and regulatory policy, should do so in a
responsible manner
• Principle 8: Businesses should support inclusive growth and equitable development
• Principle 9: Businesses should engage with and provide value to their customers and consumers in
a responsible manner

9/12/17
Problems in reporting Sustainability

• Limited tools to report on Sustainability parameters


• Challenge in finding the right data and assess its
credibility
• Tough for companies to prioritize environment
management over business objectives
– Would you rather preserve the rainforest or maximize
growth and profitability?
– Stockholders or Stakeholders?
• Easy to take decisions towards sustainability but
practical application of those decisions is way difficult
9/12/17
Integrated Reporting

• The IIRC's long term vision is a world in which integrated


thinking is embedded within mainstream business practice in
the public and private sectors, facilitated by Integrated
Reporting (<IR>) as the corporate reporting norm.
• The cycle of integrated thinking and reporting, resulting in
efficient and productive capital allocation, will act as a force
for financial stability and sustainability.
Objective Integrated Reporting

• To improve the quality of information available to providers of


financial capital to enable a more efficient and productive allocation
of capital
• Provide a more cohesive and efficient approach to corporate reporting
that draws on different reporting strands and communicates the full
range of factors that materially affect the ability of an organisation to
create value over time
• Enhance accountability and stewardship for the broad base of capitals
(financial, manufactured, intellectual, human, social and relationship,
and natural) and promote understanding of their interdependencies
• Support integrated thinking, decision-making and actions that focus
on the creation of value over the short, medium and long term.
Three Fundamental Concept

• Value creation for the organisation and for others. An organisation’s activities, its
interactions and relationships, its outputs and the outcomes for the various
capitals it uses and affects influence its ability to continue to draw on these
capitals in a continuous cycle.
• The capitals. The capitals are the resources and the relationships used and
affected by the organisation, which are identified in the <IR> Framework as
financial, manufactured, intellectual, human, social and relationship, and natural
capital. However, these categories of capital are not required to be adopted in
preparing an entity’s integrated report , and an integrated report may not cover
all capitals – the focus is on capitals that are relevant to the entity
• The value creation process. At the core of the value creation process is an entity’s
business model, which draws on various capitals and inputs, and by using the
entity’s business activities, creates outputs (products, services, by-products,
waste) and outcomes (internal and external consequences for the capitals).
Primary Purpose

• The primary purpose of an integrated report is to explain to providers of


financial capital how an organization creates value over time. An
integrated report benefits all stakeholders interested in an organization’s
ability to create value over time, including employees, customers,
suppliers, business partners, local communities, legislators, regulators, and
policy-makers.
Building Blocks

• Guiding principles – these underpin the preparation of an integrated


report, informing the content of the report and how information is
presented
• Content elements – the key categories of information required to be
included in an integrated report under the Framework, presented as a
series of questions rather than a prescriptive list of disclosures.
Guiding Principles

• Strategic focus and future orientation – insight into the organisation's strategy
• Connectivity of information – showing a holistic picture of the combination, inter-
relatedness and dependencies between the factors that affect the organisation's
ability to create value over time
• Stakeholder relationships – insight into the nature and quality of the organisation's
relationships with its key stakeholders
• Materiality – disclosing information about matters that substantively affect the
organisation's ability to create value over the short, medium and long term
• Conciseness – sufficient context to understand the organisation's strategy,
governance and prospects without being burdened by less relevant information
• Reliability and completeness – including all material matters, both positive and
negative, in a balanced way and without material error
• Consistency and comparability – ensuring consistency over time and enabling
comparisons with other organisations to the extent material to the organisation's
own ability to create value.
Content Elements
• Organisational overview and external environment – What does the organisation do and
what are the circumstances under which it operates?
• Governance – How does an organisation’s governance structure support its ability to create
value in the short, medium and long term?
• Business model – What is the organisation’s business model?
• Risks and opportunities – What are the specific risk and opportunities that affect the
organisation’s ability to create value over the short, medium and long term, and how is the
organisation dealing with them?
• Strategy and resource allocation – Where does the organisation want to go and how does it
intend to get there?
• Performance – To what extent has the organisation achieved its strategic objectives for the
period and what are its outcomes in terms of effects on the capitals?
• Outlook – What challenges and uncertainties is the organisation likely to encounter in
pursuing its strategy, and what are the potential implications for its business model and
future performance?
• Basis of preparation and presentation - How does the organisation determine what matters
to include in the integrated report and how are such matters quantified or evaluated?
Akuntan

Profesi untuk
Mengabdi pada
TERIMA KASIH Negeri
Dwi Martani
081318227080
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/

Anda mungkin juga menyukai