Anda di halaman 1dari 21

AKUNTANSI KAS & SURAT

BERHARGA
Tujuan pembelajaran

 Setelah mempelajari materi ini mahasiswa


diharapkan mampu:
 Menjelaskan penilaian kas dan surat berharga
 Menjelaskan garis besar pengendalian kas
 Membuat rekonsiliasi bank
 Mencatat kas kecil
 Mencatat transaksi surat berharga

Pengantar Akuntansi 1I Yanti Puji Astutie 2


Penilaian dan Pelaporan Kas
 Kas adalah segala sesuatu (baik berbebtuk uang maupun
tidak) yang dapat segera dan diterima sebagai alat
pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya
 Pada pelaporan akuntansi jumlah kas dilaporkan sejumlah
nilai nominal dan apa adanya
 Pengelolaan kas:
 Perencanaan arus kas
 Pengendalian penerimaan kas
 Pengendalian pengeluaran kas
 Rekonsiliasi bank
 Penerapan sistem dana tetap (imprest method) untuk kas kecil
 Anggaran kas  mencari jumlah kas optimum bagi perush
 Penerimaan dan pengeluaran kas  percepatan peneriaan
kas dan manajemen pengeluaran kas
Pengantar Akuntansi 1I Yanti Puji Astutie 3
Sistem Voucher

 Menggunakan dokumen intern yaitu voucher


 Membuat jurnal khusus berupa buku voucher
dan buku cek keluar
 Voucher  pembelian tunai maupun kredit
dibuat voucher, bukti transaksi disertai
voucher
 Voucher awal yang dibuat adalah utang
voucher (voucher payable)
 Contoh voucher: Gambar 12-2
Pengantar Akuntansi 1I Yanti Puji Astutie 4
 Setelah dibuat voucher setiap transaksi dicatat dalam Buku
Voucher  Gambar 12-3
 Pencatatan transaksi dari buku jurnal:
Tgl No. Ket Ref D K
bukti
Maret 1 Beban pengiriman 30

Utang voucher 30

 Setiap akhir bulan jumlah debit dan kredit Buku Voucher


diperiksa balance-nya
 Voucher yg telah dibuat disimpan dengan nama: Arsip
Voucher Belum Dibayar
 Ketika dibayar, dibuat Buku Cek Keluar sehingga jurnal yg
dibuat adalah:
Tgl No. Ket Ref D K
bukti

 Maret
. 1 3571 Utang voucher 30
Bank 30
Pengantar Akuntansi 1I Yanti Puji Astutie 5
 Buku Cek Keluar  Gambar 12-4
 Setiap akhir bulan saldo buku cek keluar
diperiksa balance-nya
 Setelah dibayar voucher dan bukti transaksi
dicap LUNAS dan disimpan terpisah dari
Arsip Voucher Belum Dibayar
 Tahap selanjutnya: posting ke Buku Besar

Pengantar Akuntansi 1I Yanti Puji Astutie 6


Rekonsiliasi Bank
 Perusahaan mencatat penerimaan dan
pengeluaran kas  Saldo akhir bulan
 Uang kas yg diterima langsung disetor ke
rekening bank perusahaan, pihak bank memiliki
catatan transaksi (mutasi) dana milik perusahaan
 Saldo dari catatan bank dapat dilihat dari
dokumen rekening koran
 Akan terjadi perbedaan saldo catatan
perusahaan dengan bank, permasalahan:
 Keterlambatan salah satu pihak dalam mencatat
transaksi
 Kesalahan pencatatan oleh salah satu pihak (human
error)

Pengantar Akuntansi 1I Yanti Puji Astutie 7


 Untuk itu harus dibuat catatan  Rekonsiliasi
Bank
 Perusahaan menggunakan dokumen: Buku
Penerimaan Bank (Gambar 12-5) dan Buku
Cek Keluar Gambar 12-7), selisihnya berupa
 saldo kas (normal: debit)
 Setiap bulan bank akan mengirimkan
rekening koran (bank statement) kepada
perusahaan (Gambar 12-8)
 Ketika terjadi perbedaan saldo kas pada
catatan perusahaan dengan catatan bank
maka perlu dilakukan Rekonsiliasi Bank

Pengantar Akuntansi 1I Yanti Puji Astutie 8


Prosedur Rekonsiliasi

 Mencocokkan setiap setoran yg terdapat


dalam buku penerimaan bank dengan ayat
jurnal kredit pada laporan rekeningn koran
 Mencocokkan setiap pengeluaran uang yg
terdapat dalam buku cek keluar dengan ayat
jurnal debit pada laporan rekeningn koran
 Pos-pos yang menyebabkan perbedaan saldo
disebut reconciling items
 Dibuat jurnal penyesuaian dan koreksi
kesalahan
Pengantar Akuntansi 1I Yanti Puji Astutie 9
Case: PT Agung Bakti
 Temuan saldo kas dari PT Agung Bakti, pencocokan buku penerimaan
bank dengan ayat jurnal kredit pada laporan rekeningn koran:
A. Setoran tanggal 31 Des 200A sebesar Rp2.406 di buku penerimaan bank (slip
no 64) belum ada di jurnal kredit rekening koran
B. Ayat jurnal kredit Rp400 tangal 28 Des 200A di rekening koran belum ada di
buku penerimaan bank (transfer dari pelanggan)
C. Ayat jurnal kredit Rp12 tanggal 31 Des 200A di rekening koran belum ada di
buku penerimaan bank (jasa giro bank/bunga)
 Temuan saldo kas dari PT Agung Bakti, pencocokan buku cek keluar
dengan ayat jurnal debit pada laporan rekeningn koran:
D. Cek no 2912 ditata sebesar Rp15 di buku cek keluar, sedangkan di rekening
koran dicatat sebesar Rp150. Jumlah yg benar adalah Rp150
E. Cek-cek yg telah dicatat di buku cek keluar tapi belum muncul di rekening
koran adalah:
• No cek Jumlah
2914 250
2915 457
2916 413 Rp1.120  Cek yang beredar
F. Ayat jurnal debit Rp228 di rekening koran tanggal 23 Des 200A tidak terdapat
di buku cek keluar (kesalahan bank)
G. Ayat jurnal debit Rp9 di rekening koran tanggal 31 Des 200A belum ada di
buku cek keluar (biaya administrasi bank)

Pengantar Akuntansi 1I Yanti Puji Astutie 10


Jurnal Penyesuaian
 Ayat jurnal penyesuaian dan koreksi perlu dibuat:
Tgl No. Ket Ref D K
bukti
Bank 268

Beban adm bank 9

Pembelian 135

Pendapatan jasa giro 12

Piutang dagang 400

 Setelah jurnal penyesuaian/koreksi, maka akun bank di


buku besar perusahaan bersaldo Rp7.609, sama dengan
saldo disesuaikan dalam rekonsiliasi bank

Pengantar Akuntansi 1I Yanti Puji Astutie 11


PT Agung Bakti
Rekonsiliasi Bank-bank Dana Indonesia
31 Desember 200A

I Bagian Pertama
Saldo menurut akun bank di buku besar perush (saldo buku) Rp 7.341
Transaksi penerimaan yg telah dicatat bank tp belum dicatat perusahaan
1 Transfer uang dari langganan (pos rekon B) 400
2 Jasa giro bank (po rekon C) 12
Transaksi pengeluaran yg telah dicatat bank tp belum dicatat perusahaan
3 Biaya administrasi bank (pos rekon G) (9)
Kesalahan pencatatan oleh perusahaan
4 Cek no 2912 Rp 150 pembelian barang dagangan dicatat Rp15 (po rekon D) (135)
Saldo disesuaikan Rp 7.609
II Bagian Kedua
Saldo menurut rekening koran (saldo bank) Rp 6.095
Transaksi penerimaan yg telah dicatat perusahaan tp belum dicatat bank
1 Setoran yg belum dibukukan bank (pos rekon A) 2.406
Transaksi pengeluaran yg telah dicatat perusahaan tp belum dicatat bank
1 Cek yg masih beredar (pos rekon E) (1.120)
Kesalahan pencatatan oleh bank:
Cek PT Agung Sakti salah dibebankan ke PT Agung Bakti (pos rekon F) 228
Saldo disesuaikan Rp 7.609

Pengantar Akuntansi 1I Yanti Puji Astutie 12


Dana Kas Kecil
 Dalam praktik tidak semua uang disetor ke bank
dan tidak semua pengeluaran dalam bentuk cek.
 Pengeluaran jumlah kecil dilakukan dengan uang
kas tunai dan butuh sejumlah dana tertentu 
dana kas kecil (petty cash fund) >> Metode
imprest
 Tahap pertama pembentukan kas kecil adalah
menentukan jumlah yang diperlukan, kemudian
menarik cek dari bank menjadi kas kecil.
 Jurnal:
Tgl No. Ket Ref D K
bukti
Dana kas kecil 100
 .
Bank 100
Pengantar Akuntansi 1I Yanti Puji Astutie 13
 Pengeluaran malalui dana kasi kecil dibuat Bukti
Kas Kecil (petty cash voucher)  Gambar 12-10
 Semua bukti kas kecil dicatat dalam Buku Kas
Kecil (petty cash book)  Gambar 12-11
 Setiap pengeluaran mendekati Rp100 diminta
penggantian dana dari kas di bank denagn
membuat rekapitulasi
 Jurnal penggantian kas kecil:
Tgl No. Ket Ref D K
bukti
Beban transport 9
Beban ;perlengkapan 25

 ‘ Beban keperluan kantor 26

 ‘ Beban makan dan minum 30


Bank 90
Pengantar Akuntansi 1I Yanti Puji Astutie 14
Surat Berharga/Sekuritas
 Contoh surat berharga: saham, obligasi dan
surat berharga lain yang dimiliki perusahaan
dalam jangka waktu sementara dengan
tujuan pemanfaatan kas menganggur
 Surat berharga dibeli dan dijual kembali
 Sifat surat berharga:
 Memiliki nilai pasar
 Kepemilikan bertujuan untuk dijual kembali jika
perusahaan membutuhkan dana
 Pembelian dilakukan tidak untuk menguasai
perusahaan lain

Pengantar Akuntansi 1I Yanti Puji Astutie 15


Pencatatan Surat Berharga
 Ketika membeli  dicatat sesuai harga perolehan
 Misal: tanggal 25 April 200A dibeli 1.000 lembar
saham PT BTA dengan harga Rp4,30 per lembar,
komisi pialang 1%. Jurnal:
Tgl No. Ket Ref D K
bukti
Surat berharga 4.343
Bank 4.343

 Harga saham = 1.000 x 4,30 = 4.300


Komisi 1% x 4.300 = 43
Total harga perolehan = 4.343

Pengantar Akuntansi 1I Yanti Puji Astutie 16


 Penjualan  dicatat pada harga jual dikurangi
komisi
 Misal: tanggal 26 Juni 200A saham PT BTA dijual
seharga Rp4,50 per lembar dengan komisi 1%.
Jurnal:
Tgl No. Ket Ref D K
bukti
Bank 4.455
Surat berharga 4.343
Keuntungan penj 112

 Harga saham = 1.000 x 4,50 = 4.500


Komisi 1% x 4.500 = 45
Total harga perolehan = 4.455

Pengantar Akuntansi 1I Yanti Puji Astutie 17


 Penerimaan dividen  pembagian sebagian laba
perusahaan kepada pemegang saham, dicatat
sebagai pendapatan
 Misal: tanggal 1Juni 200A saham PT BTA
memberikan diciden sebesar Rp0,50 per lembar.
Jurnal:
Tgl No. Ket Ref D K
bukti
Bank 500
Pendapatan dividen 500

 Dividen saham = 1.000 x 0,50 = 500

Pengantar Akuntansi 1I Yanti Puji Astutie 18


 Pada akhir periode jika perusahaan masih memiliki surat berharga,
maka nilai surat berharga yg diakui adalah Lower of Cost or Net
Realizable Value
 Misal: tanggal 31 Des200A saham PT BTA di bursa tercatat sebesar
Rp4,10 per lembar.
 Apabila saham dijual pada tanggal tersebut maka bilai pasar yg
diperoleh:
 Harga saham = 1.000 x 4,10 = 4.100
Komisi 1% x 4.100 = 41
Total harga perolehan = 4.059
 Dari perhitungan tersebut menyebabkan terjadi penurunan harga
sebesar Rp284. Diakui sebagai Kerugian karena penurunan harga surat
berharga. Jurnal:

Tgl No. Ket Ref D K


bukti
Kerugian karena 284
 .
penurunan harga surat
berharga
Surat berharga 284
Pengantar Akuntansi 1I Yanti Puji Astutie 19
Pengantar Akuntansi 1I Yanti Puji Astutie 20
selesai

Pengantar Akuntansi 1I Yanti Puji Astutie 21

Anda mungkin juga menyukai