VITAMIN C
Di susun Oleh :
1. A. Haning Setyaningsih NIM : F120155045
2. Iriana Murdiastutik NIM : F120155047
3. Sa’diah Ayu Wihardini NIM : F120155048
4. Sunarni NIM : F120155049
• Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi, suspensi, atau serbuk yang harus
dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan secara parenteral,
disuntikan dengan cara menembus jaringan melalui kulit atau selaput lendir.
• Vitamin C atau asam askorbic merupakan vitamin yang larut dalam air.
Fungsi dasar vitamin C
• Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit dan
sebagai antioxidant yang menetralkan racun dan radikal bebas di
dalam darah maupun cairan sel tubuh.
• Vitamin C juga berfungsi menjaga kesehatan paru-paru karena dapat
menetralkan radikal bebas yang masuk melalui saluran pernafasan.
• Vitamin C juga meningkatkan fungsi sel-sel darah putih yang dapat
melawan infeksi dan dapat meningkatkan penyerapan zat besi
sehingga dapat mencegah anemia.
• Vitamin ini juga diperlukan untuk pembentukan kolagen, kartinin, dan
neurotransmitter
Struktur Vit C
Metode
Pra Formulasi
• Tiap ml mengandung
• Acidium ascorbicum ............................................................. 100 mg
• Natrii subcarbonas .................................................................. 48 mg
• Thiorcarbamidum ................................................................... 12 mg
• Aqua pro injectione hingga .......................................................1 mL
(FORNAS , halaman 9)
Catatan :
• Dapat ditambah dinatrium edetat
• Digunakan aq pro injeksi bebas udara
• Na subkarbonat dapat diganti NaOH atau NaCO3 secukupnya
• pH 5,0 sampai 6,5
• Pada pembuatan dialiri nitrogen atau karbondioksida
• Di sterilkan dengan cara sterilisasi C
• Sediaan berkekuatan lain : 50 mg
( Fornas hal 9 )
• Zat aktif yang dipilih adalah vitamin C atau asam askorbat.
• Thiocarbamidum digunakan sebagai pengawet yang bermanfaat
untuk mencegah kontaminasi mikroorganisme selama pemakaian.
• Na subcarbonas /NaOH digunakan sebagai Buffer untuk
mempertahankan pH.
• WFI digunakan sebagai zat pembawa.
• Pembuatan larutan injeksi vitamin C dilakukan dengan metode
sterilisasi panas basah dengan pemanasan dalam autoklaf suhu 121°C
selama 15 menit.
• Pencampuran bahan dilakukan di white area.
• Vitamin C dilarutkan dengan WFI.
• Na Subcarbonas /NaOH dilarutkan dengan WFI.
• Kedua campuran dilarutkan dan ditambahkan
thiocarbamidum/benzalklonium klorida dan kemudian di add dengan
WFI.
Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah :
- Peralatan gelas (seperti pipet ukur, pipet tetes, gelas beker)
- Cawan petri
- Vakum
- Kertas perkamen, dan
- Autoklaf.
Perhitungan
2,04
Acidum ascorbicum : x100 mg 204 mg 0,204 gram
1
2,04
Natrii subcarbonas : x 48 mg 97,92 mg 0,09792 gram
1
204
Thiocarbamidum : x12 g 24,48 g 0,0000245 gram
1
Perhitungan bahan
Acidum ascorbicum : 0,204 gr x 6 = 1,224 gr
Natrii subcarbonas : 0,09792 gr x 6 = 0,5875gr
Thiocarbamidum : 2,45 x 10-5 . 6 = 1,47 x 10-4gr = 0,00015 gr
Prosedur Pembuatan
Larutan Injeksi Vitamin C
• Pembuatan larutan injeksi vitamin C dilakukan dengan metode sterilisasi panas
basah dengan pemanasan dalam autoklaf suhu 121°C selama 15 menit.
• Pencampuran bahan dilakukan di white area.
• Vitamin C dilarutkan dengan WFI.
• Na subcarbonat/NaOH dilarutkan dengan WFI.
• Kedua campuran dilarutkan dan ditambahkan thiocarbamidum/benzalklonium
klorida dan kemudian di add dengan WFI.
• Dilakukan pemeriksaan pH
• Kemudian larutan diisikan ke dalam wadah dengan volume sesuai persyaratan
FI IV
• Dilakukan evaluasi sediaan
Evaluasi Sediaan
• Uji organoleptis