3 Pertemuan 2 Kunjungi unit kerja untuk observasi proses, verifikasi semua Minggu III Agustus
langkah dan sub proses apakah sudah benar 2018
5 Pertemuan 4 Tindakan perbaikan berbasis umpan balik, uji perubahan Minggu III September
yang diajukan 2018
Proses yang diteliti melibatkan unit-unit atau petugas kesehatan dari disiplin keilmuan, yaitu:
1.Tim Mutu
2.Tim PMKP
3. Expertisi Radiologi
4. Instalasi Sarana dan Prasarana (IPS)
5. Bagian Pendaftaran dan Rekam Medik
6. Loket Pembayaran/Kasir
Hasil akan dikomunikasikan kepada siapa, dengan cara bagaimana dan kapan :
Direktur Rumah Sakit Satiti Prima Husada dan semua unit pelayanan terkait, pelaporan dilakukan dengan cara
presentasi dan penyerahan laporan secara tertulis
Failure Mode and Effect Analysis Worksheets
Proses : Pembuatan Foto Sinar X
Ketua Tim : Ketua PMKP
Tanggal : 23 April 2018
Catatan : RPN cut-off point disepakati untuk ditetapkan pada nominal 150 poin
9 Klinik Hasil radiologi Beberapa Dokter Data tidak ada Tidak ada 7 7 4 196 Dibuat aturan Jumlah RM
tidak perujuk tidak tentang dengan
terdokumentas terbiasa menulis dokumentasi rujukan ke
ikan dalam RM analisis hasil analisis hasil unit radiologi
rontgen ke rontgen tanpa
dalam RM dokumentasi
analisis hasil
rontgen (%)
Tahapan Failure Mode Penyebab Efek potensial Kontrol Tindakan yang Validasi
No proses (mode potensial (barier) RP direkomendasikan (indikator)
O S D (perubahan
kesalahan) yang ada N
desain)
potensial sekarang
10 Klinik Kesalahan Keterbatasan Kesalahan Tidak ada 3 8 8 192 Pemberian Terdapat
pembacaan kemampuan penetapan hasil analisis hasil keterangan
hasil rontgen pembacaan diagnosa rontgen oleh analisis hasil
hasil rontgen ekspertisi rontgen oleh
radiologi ekspertisi
radiologi
11 Unit Kesalahan Petugas unit Kesalahan Hasil 3 8 2 48 Dibuat aturan Angka
Radiologi area foto yang radiologi yang interpretasi pemeriksaa tentang pengulangan
dirontgen kurang fokus diagnosa n radiografi dokumentasi pemeriksaan
dianalisis rujukan (misal: foto
oleh dokter pasien hanya
perujuk akan dilayani
bila ada
keterangan
rujukan)
12 Unit Kesalahan Keterbatasan Kesalahan hasil Hasil 4 8 5 160 Pemberian Terdapat
Radiologi teknik kapabilitas interpretasi pemeriksaa analisis hasil keterangan
pengambilan petugas unit n radiografi rontgen oleh analisis hasil
foto radiologi dianalisis radiolog rontgen oleh
oleh dokter ekspertisi
perujuk radiologi
13 Unit Kualitas hasil Instruksi Kesalahan / Rontgen 4 8 5 160 Pemberian Angka
Radiologi rontgen yang petugas kerusakan foto diulang instruksi baik kerusakan
kurang baik radiologi yang tertulis dan lisan foto minimal.
(misal: kurang / mengenai teknis Angka
gambaran kondisi pasien pengambilan pengulangan
rontgen kabur yang kurang foto yang dapat pemeriksaan
karena pasien kooperatif dengan mudah foto.
bergerak saat dipahami pasien
dirontgen)
Tahapan Failure Mode Penyebab potensial Efek Kontrol Tindakan yang Validasi
No proses (mode potensial (barier) yang
R direkomendasikan (indikator)
kesalahan) ada sekarang O S D P (perubahan desain)
potensial
N
14 Unit Interpretasi Tenaga ekspertisi Kesalahan Tidak ada 5 8 5 200 Ekspertisi radiologi Terdapat
Radiologi hasil tidak bekerja paruh diagnosa harus ada di keterangan
sepenuhnya waktu tempat saat jam analisis
dilakukan oleh pelayanan. hasil
ekspertisi Penegakan rontgen
radiologi prosedur bahwa oleh
hasil yang keluar ekspertisi
dari unit radiologi radiologi
harus sudah
diinterpretasi oleh
ekspertisi radiologi
15 Kasir Pemeriksaan Tidak adanya Kerugian Cross-check 5 2 5 50 Pemberian Selisih
foto yang tidak informasi tertulis pendapatan rekap informasi tertulis pencatatan
terbayarkan dari petugas unit pendapatan dari petugas unit pendapatan
radiologi ke loket oleh bagian radiologi ke loket antar unit
pembayaran/kasir keuangan pembayaran
tentang jenis tentang jenis
pelayanan dan pelayanan dan
jenis pasien jenis pasien
(dalam/luar) (dalam/luar)
Tahapan Failure Mode (mode Penyebab potensial Efek potensial Kontrol Tindakan yang Validasi (indikator)
RP
No proses kesalahan) potensial (barier) yang O S D direkomendasikan
N
ada sekarang (perubahan desain)
1 Klinik Tidak lengkapnya Dokter perujuk Kesalahan Tidak ada 4 8 5 160 Dibuat aturan tentang Kelengkapan
indikasi medis tidak terbiasa identifikasi pasien melengkapi indikasi medis pengisian indikasi
pada lembar menulis secara dan kesalahan area pada lembar permintaan & medis pada blangko
lengkap indikasi yang dirontgen atau proses konfirmasi ulang dari permintaan
permintaan/penga
medis pada lembar kesalahan pemberian petugas radiologi pada rontgen
ntar Rontgen permintaan jenis produk layanan dokter perujuk/ pengirim
rontgen
2 Klinik Hasil radiologi Beberapa Dokter Data tidak ada Tidak ada 7 7 4 196 Dibuat aturan tentang Jumlah RM dengan
tidak perujuk tidak dokumentasi analisis hasil rujukan ke unit
terdokumentasika terbiasa menulis rontgen radiologi tanpa
analisis hasil dokumentasi
n dalam RM
rontgen ke dalam analisis hasil
RM rontgen (%)
3 Klinik Kesalahan Keterbatan Kesalahan penetapan Tidak ada 3 8 8 192 Pemberian analisis hasil Terdapat
pembacaan hasil kemampuan hasil diagnosa rontgen oleh ekspertisi keterangan analisis
rontgen pembacaan hasil radiologi hasil rontgen oleh
rontgen ekspertisi radiologi
4 Unit Kesalahan teknik Keterbatasan Kesalahan hasil Hasil 4 8 5 160 Pemberian analisis hasil Terdapat
Radiologi kapabilitas petugas interpretasi pemeriksaan rontgen oleh radiolog keterangan analisis
pengambilan foto
unit radiologi radiografi hasil rontgen oleh
dianalisis oleh ekspertisi radiologi
dokter
perujuk
5 Unit Kualitas hasil Instruksi petugas Kesalahan / Rontgen 4 8 5 160 Pemberian instruksi baik Angka kerusakan
Radiologi radiologi yang kerusakan foto diulang tertulis dan lisan mengenai foto minimal.
rontgen yang
kurang baik (misal: kurang / kondisi teknis pengambilan foto Angka pengulangan
pasien yang kurang yang dapat dengan mudah pemeriksaan foto.
gambaran rontgen
kooperatif dipahami pasien
kabur karena
pasien bergerak
saat dirontgen)
6 Unit Interpretasi hasil Tenaga ekspertisi Kesalahan diagnosa Tidak ada 5 8 5 200 Ekspertisi radiologi harus Terdapat
Radiologi bekerja paruh ada di tempat saat jam keterangan analisis
tidak
waktu pelayanan. hasil rontgen oleh
sepenuhnya Penegakan prosedur bahwa ekspertisi radiologi
dilakukan oleh hasil yang keluar dari unit
ekspertisi radiologi harus sudah
diinterpretasi oleh
radiologi
ekspertisi radiologi
Melakukan Root Cause Analysis dari setiap Kegagalan dengan RPN
cut-off point yang telah Disepakati yaitu Nominal 150 poin
CAUSE FAILURE RCA RTL OUTCOME
No
1 Tidak lengkapnya Dokter perujuk tidak Dibuat aturan tentang melengkapi Berlakunya aturan dan SPO yang
indikasi medis pada terbiasa menulis secara indikasi medis pada lembar ditetapkan tentang melengkapi
lembar permintaan/ lengkap indikasi medis permintaan indikasi medis pada lembar
pengantar Rontgen pada lembar permintaan foto rontgen.
permintaan; belum ada
SPO
2 Hasil radiologi tidak Beberapa Dokter Dibuat aturan tentang dokumentasi Berlakunya aturan dan SPO yang
terdokumentasikan perujuk tidak terbiasa analisis hasil rontgen ditetapkan tentang dokumentasi
dalam RM menulis analisis hasil analisis hasil rontgen di RM pasien
rontgen ke dalam RM
3 Kesalahan pembacaan Keterbatasan Pemberian analisis hasil rontgen oleh Terdapat keterangan analisis hasil
hasil rontgen kemampuan pembacaan ekspertisi radiologi rpntgen oleh ekspertisi radiologi
hasil rontgen
4 Kesalahan teknik Keterbatasan kapabilitas Pemberian analisis hasil rontgen oleh Terdapat keterangan analisis hasil
pengambilan foto petugas unit radiologi ekspertisi radiologi rpntgen oleh ekspertisi radiologi.
Diagnosis dan perawatan tepat.
5 Kualitas hasil rontgen Instruksi petugas Pemberian instruksi baik tertulis dan Angka kerusakan foto minimal.
yang kurang baik (misal: radiologi yang kurang / lisan mengenai teknis pengambilan Angka pengulangan pemeriksaan
gambaran rontgen kabur kondisi pasien yang foto yang dapat dengan mudah foto juga minimal.
karena pasien bergerak kurang kooperatif dipahami pasien
saat dirontgen)
6 Interpretasi hasil tidak Tenaga ekspertisi Ekspertisi radiologi harus ada di Harus ada Ekspertisi Radiologi yang
sepenuhnya dilakukan bekerja paruh waktu tempat saat jam pelayanan. bekerja penuh waktu di RSPW
oleh ekspertisi radiologi Penegakan prosedur bahwa hasil yang
keluar dari unit radiologi harus sudah
diinterpretasi oleh ekspertisi radiologi
REDESAIN PELAYANAN UNIT RADIOLOGI
ALUR PEMERIKSAAN RADIOLOGI SEBELUMNYA (INITIAL)
REDESAIN PELAYANAN UNIT RADIOLOGI
REKOMENDASI / SARAN ALUR PEMERIKSAAN RADIOLOGI (SUGESTION)
RENCANA TINDAK LANJUT YANG TELAH DISUSUN DAN
WAKTU PELAKSANAAN
RTL OUTCOME WAKTU PJ
NO.
1 Penetapan SPO tentang aturan melengkapi Berlakunya aturan dan SPO yang Agustus 2018 Tim PMKP
indikasi medis pada lembar permintaan ditetapkan tentang melengkapi indikasi
medis pada lembar permintaan foto
rontgen.
2 Penetapan SPO tentang aturan tentang Berlakunya aturan dan SPO yang ditetapkan Agustus 2018 Tim PMKP
dokumentasi analisis hasil rontgen di RM tentang dokumentasi analisis hasil rontgen di
pasien RM pasien
3 Pengusulan pemberian analisis hasil Terdapat keterangan analisis hasil rpntgen oleh Agustus 2018 Tim PMKP
rontgen oleh ekspertisi radiologi pada ekspertisi radiologi
semua hasil foto rontgen
4 Pengusulan Pemberian analisis hasil Semua foto rontgen harus dilengkapi dengan Agustus 2018 Tim PMKP
rontgen oleh ekspertisi radiologi Bacaan/analisis hasil rontgen oleh ekspertisi
radiologi
5 Pengusulan pemberian instruksi baik Angka kerusakan foto minimal. Agustus 2018 Tim PMKP
tertulis dan lisan mengenai teknis Angka pengulangan pemeriksaan foto juga
pengambilan foto yang dapat dengan minimal.
mudah dipahami pasien
6 Pengusulan Ekspertisi radiologi harus ada Harus ada Ekspertisi Radiologi yang bekerja Agustus 2018 Tim PMKP
di tempat saat jam pelayanan. penuh waktu di RSSPH
Penegakan prosedur bahwa hasil yang
keluar dari unit radiologi harus sudah
diinterpretasi oleh ekspertisi radiologi
MONITORING DAN EVALUASI FMEA
CAUSE RP REALISASI RE-ASSESMENT
No RCA RTL OUTCOME PJ O S D
FAILURE N
S O D RPN
Tidak ada
diagnosa
Tidak ada
diagnosa
Tidak ada
diagnosa
Proses Ekspertise Foto Rontgen Hasil Rontgen dianalisis oleh Ekspertis Radiologi.
Dikarenakan Dokter Spesialis Radiologi bekerja paruh waktu sehingga waktu ekspertise
dapat memakan waktu ± 5-6 jam
Hasil Ekspertise
ALUR PELAYANAN RADIOLOGI YANG SUDAH BERJALAN SESUAI PERUBAHAN
Proses Akhir
1. Pengarsipan Hasil Ekspertise
2. Penyerahan Foto Rontgen
- Hasil Rontgen disimpan di RM
- Hasil Rontgen dibawa pulang pasien
- Hasil Rontgen dibawa oleh dokter
ROOT CAUSE ANALYSIS
Tanggal 4 Maret 2018 pasien kontrol di RSPW untuk dilakukan Aff jahitan.
Menurut pernyataan bidan yang asistensi dokter spesialis kandungan, luka jahitan
nampak bersih, tidak kemerahan, tidak keluar darah dan pus.
Tanggal 17 Maret 2018 jam 22.17 WIB pasien datang ke RSPW dengan keluhan
NYERI pada luka bekas operasi sejak 5 hari yang lalu (12 Maret 2018), dan pasien
menyatakan keluar nanah dari bekas luka operasi sejak 1 hari yang lalu (16 maret
2018).
Hasil anamnese bidan: pasien tidak tarak makanan, batuk (+), loke coklat berbau
(+), TD 120/90 mmHg, RR 20x/mnt, Pulse 68x/mnt reguler, Suhu 36° C, Hasil
Pemeriksaan Darah Lengkap WBC 15,8; Hb 11,9; Albumin 2,65; PLT 578, skala
Nyeri 4.
Kemudian dilakukan rawat luka di daerah bekas operasi dan keluar nanah dan
darah kurang lebih 200-250 ml.
NARASI
Tanggal 18 Maret 2018 jam 09.10 WIB dilakukan visitasi oleh
dokter spesialis kandungan melihat luka bekas operasi dan
kemudian diambil keputusan dilakukan Repair jahitan.
Jam 14.05 WIB dilakukan tindakan operasi Debridement dengan
lama tindakan 25 menit (selesai pada jam 14.30 WIB).
Pasca dilakukan tindakan bedah, kondisi pasien berangsur
membaik (tidak ada keluhan, tidak ada pus dan darah/luka baik)
sehingga pada Tanggal 19 Maret 2018 jam 15.49 WIB pasien
diperbolehkan untuk KRS.
Namun sebelum pasien KRS dilakukan perawatan luka terlebih
dulu dan pasien harus kontrol kembali tanggal 27 Maret 2018.
TIME LINE
Dilakukan perawatan
pada pasien Pasien
Dilakukan tindakan Keadaan pasien
ditangani dengan obat-
debridement obatan dan dimonitor membaik BPL
keadaan, serta
perawatan luka
TABULAR TIME
LINE
WAKTU / 17 Maret 2018 17 Maret 2018
KEJADIAN 22.17 WIB 22.25 WIB
KEJADIAN Pasien Ny. N mengeluh nyeri pada luka Bidan melakukan anamnesa dan melihat
bekas operasi SC sejak 5 hari lalu riwayat kesehatan pasien, selain itu bidan
Wound Infection Post SC melihat luka dan kemudian merawat luka
pasien.
INFORMASI - Pasien menyatakan bahwa sebulan - Pasien adalah pasien Post-SC hampir
TAMBAHAN - lalu Operasi SC di RSPW. sebulan yang lalu (tgl 19 Februari 2018)
Pasien menyatakan bahwa takut - Pasien kontrol pertama tanggal 4 Maret
bergerak karena tidak tahu bahwa 2018 dengan kondisi luka baik dan
boleh kering
- Pasmelakukan aktivitas seperti - Pasien mengatakan tidak tarak makanan
biasa.ien menyangkal menggaruk (menurut pengakuan
area bekas operasi. pasien/subyektifitas pasien, karena
- Sudah ada 2 kejadian pasien datang sendiri ke RSPW)
sebelumnya/IDO pada pasien post-
SC, namun dapat ditangani dengan
pertolongan pertama rawat luka
dan pengobatan
GOOD Bidan lapor dokter Jaga dan Segera Pelayanan ke pasien cepat; pasien
PRACTICE Konsultasi pada dokter Spesialis langsung mendapatkan terapi pengobatan
mengenai kondisi pasien saat itu dan rawat luka
Kolaborasi TIM Medis
INFORMASI Hasil pemeriksaan DL: - Melihat riwayat dan kondisi luka bekas
TAMBAHAN - WBC tinggi ↑ 15,8 operasi pasien serta hasil
(Nilai Normal = 4,0-10,0) Laboratorium/DL pasien, dokter
- PLT tinggi ↑ 578 spesialis Langsung mengambil
(Nilai Normal = 100-300) keputusan untuk dilakukan Repair
Jahitan.
- Ada 2 pasien lainnya yang mengalami
IDO, namun masih dapat
ditindaklanjuti dengan perawatan luka
dan pengobatan
GOOD - Bidan selalu memantau kondisi - Pasien segera mendapat terapi
PRACTICE pasien dan rutin melaporkan pengobatan dan perawatan luka
kondisi pasien pada dokter segera setelah pasien datang ke RS.
spesialis
-Dokter spesialis segera memutuskan
- Dokter spesialis segera tindakan repair sebagai tindakan
melakukan pemeriksaan pada terbaik untuk pasien
pasien
MASALAH - -
PELAYANAN
WAKTU / 18 Maret 2018 18 Maret 2018
KEJADIAN 09.35WIB 14.05 WIB
MASALAH - -
PELAYANAN
WAKTU / 19 Maret 2018 19 Maret 2018
KEJADIAN 07.00 WIB 15.49 WIB
MASALAH - -
PELAYANAN
FORM MASALAH / CARE MANAGEMENT PROBLEM (CMP)
Masalah Instrumen
Kurang lengkapnya
informasi dari
petugas kepada
pasien mengenai
KIE perawatan
pasca operasi
Tingkat resiko : 3
Deskripsi : Moderate
Dampak : Luka bekas operasi mengeluarkan
darah dan nanah dan harus dilakukan tindakan Repair
Jahitan di ruang operasi.
Kejadian serupa pernah terjadi pada bulan yang sama
pada pasien Post-SC ada 2 kejadian lainnya. Semua
ditemukan 3 minggu pasca operasi dan pasien sudah
kontrol pertama.
Resiko pada kejadian ini diatasi dengan melakukan
tindakan Repair.
PENILAIAN PROBABILITAS/
FREKUENSI
1 < 1.000.000
2 1.000.000 – 5.000.000
3 5.000.000 – 25.000.000
4 25.000.000 – 50.000.000
5 > 50.000.000
1. Pembuatan SPO Perawatan Pasien Post Operasi SC
2. Budayakan Komunikasi efektif tentang Informasi
Kesehatan pada pasien Informasi kesehatan adalah
Hak Pasien
3. Pembuatan Brosur Informasi Kesehatan yang
berkenaan dengan Perawatan pasien pasca operasi
4. Sosialisasi ulang mengenai Budaya 6 langkah Cuci
tangan dan 5 Momen di unit terkait/unit pelayanan
5. Pengajuan program Uji bakteri pathogen di kamar
bedah (Uji Swab)
6. Uji Kelayakan APD petugas kamar operasi masker,
handscone, baju operasi, dll
7. Cek fungsi Hepa Filter di ruang operasi
8. Manajemen membuat kebijakan tentang resiko biaya
akibat masalah yang timbul
FORM REKOMENDASI & RENCANA TINDAKAN
TINGKAT SUMBER DAYA P
AKAR TINDAKAN PJ Waktu BUKTI ar
MASALAH REKOMENDASI yang PENYELESAIAN af
(Individu, Tim, DIBUTUHKAN
Direktorat, RS
Kurang 1. Membuat SPO Perawatan Bidang pelayanan Kepala Ruang 1 bulan SDM RS Pembuatan SPO baru,
pengetahuan pada pasien post-SC dan Humas KaBer sosialisasi ulang budaya
pasien tentang 2. Budaya pasien Safety Masif safety, pembuatan Brosur
perawatan pasca 3. Koordinasi dengan Humas
dalam pembuatan Brosur
post-SC selama di 1 bulan
yang bisa dibawa pulang
rumah pasien mengenai Informasi
Kesehatan pada pasien Pasca
operasi
Komunikasi 1. Panduan Komunikasi Bidang pelayanan Bidang 1 bln SDM RS KIE pada pasien post-SC yang
Informasi tidak efektif dan Diklat pelayanan harus terdokumentasi pada
efektif 2. Budaya pasien Safety Masif Catatan Edukasi Rekam
Medis pasien, serta
pemberian Brosur pada
pasien KRS
Tidak ada SPO Membuat SPO Perawatan Bidang pelayanan Bidang 1 bln SDM RS SPO yang sudah ditetapkan
Perawatan pada pada pasien post-SC dan KomKep pelayanan oleh Direktur dan
Pasien Post-SC disosialisasikan di seluruh
unit layanan
Belum ada uji Program Uji bakteri RS 1.Komite PPI 1 tahun SDM RS Pengajuan Proposal ke
Swab bakteri pathogen di kamar Eksternal Direktur dan pengajuan
pathogen di bedah (Uji Swab) RS tertulis pada BTKL
kamar bedah
Surabaya
KELENGKAPAN PENGISIAN FORM
LANJUTAN
LANJUTAN
LANJUTAN
LANJUTAN
LANJUTAN