Anda di halaman 1dari 24

UU 19 tahun 2003

BADAN USAHA MILIK NEGARA


BAB IX
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 87

1) Karyawan BUMN merupakan pekerja BUMN yang pengangkatan, pemberhentian,


kedudukan, hak dan kewajibannya ditetapkan BERDASARKAN PERJANJIAN KERJA
BERSAMA sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
ketenagakerjaan.
2) Karyawan BUMN DAPAT MEMBENTUK SERIKAT PEKERJA sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
3) Serikat pekerja WAJIB MEMELIHARA KEAMANAN DAN KETERTIBAN dalam
perusahaan, serta MENINGKATKAN DISIPLIN KERJA.
Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 21 tahun 2000
Tentang
Serikat Pekerja/ Serikat Buruh
Pembentukan SP

BAB III
PEMBENTUKAN
Pasal 5
(1) Setiap pekerja/buruh berhak membentuk dan
menjadi anggota serikat pekerja/serikat buruh.

(2) Serikat pekerja/serikat buruh dibentuk oleh


sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) orang
pekerja/buruh.
BAB VI
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 25

(1) Serikat pekerja/serikat buruh, federasi dan konfederasi serikat


pekerja/serikat buruh yang telah mempunyai nomor bukti pencatatan
berhak:
a. membuat perjanjian kerja bersama dengan pengusaha;
b. mewakili pekerja/buruh dalam menyelesaikan perselisihan industrial
c. mewakili pekerja/buruh dalam lembaga ketenagakerjaan;
d. membentuk lembaga atau melakukan kegiatan yang berkaitan dengan
usaha peningkatan kesejahteraan pekerja/buruh;
e. melakukan kegiatan lainnya di bidang ketenagakerjaan yang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Pelaksanaan hak-hak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan


sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
BAB VII
PERLINDUNGAN HAK BERORGANISASI
Pasal 28

Siapapun dilarang menghalang-halangi atau memaksa


pekerja/buruh untuk membentuk atau tidak
membentuk,menjadi pengurus atau tidak menjadi pengurus,
menjadi anggota atau tidak menjadi anggota dan/atau
menjalankan atau tidak menjalankan kegiatan serikat
pekerja/serikat buruh dengan cara:
a. melakukan pemutusan hubungan kerja, memberhentikan
sementara, menurunkan jabatan, atau melakukan mutasi;
b. tidak membayar atau mengurangi upah pekerja/buruh;
c. melakukan intimidasi dalam bentuk apapun;
d. melakukan kampanye anti pembentukan serikat
pekerja/serikat buruh.
Union Busting

Union busting atau pemberangusan serikat


pekerja adalah suatu praktik di mana
perusahaan atau pengusaha berusaha untuk
menghentikan aktivitas serikat pekerja di
wilayah perusahaannya.

6
Pasal 43
(1)Barang siapa yang menghalang-halangi atau memaksa
pekerja/buruh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28,
dikenakan sanksi pidana paling singkat 1 (satu) tahun
dan paling lama 5 (lima) tahun dan atau denda paling
sedikit Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan
paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah),
(2)Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
merupakan tindak pidana kejahatan.

7
Union Busting

1. Menghalang-halangi pekerja untuk bergabung di


dalam serikat pekerja
2. Mengintimidasi
3. Memutasi pengurus atau anggota serikat pekerja
4. Membentuk serikat boneka
5. Doktrin anti serikat pekerja
6. Mengurangi hak/kesempatan
7. Tidak memberikan pekerjaan
8
Union Busting
• Ketakutan manajemen terhadap :
– Protes atas Kebijakan yang tidak sesuai PKB
– Pengeluaran Biaya tambahan untuk Serikat Pekerja
– Terganggunya proses produksi
– Kerusakan aset karena tindakan anarkis akibat
ketidak puasan pekerja

9
UNION LABOR DI PLN (PERSERO)
Pada saat ini (2016) terdapat 3 (tiga) Organisasi
Serikat Pekerja/ Pegawai /Karyawan di PT PLN
(Persero) yang telah mendapat pengakuan dari
perseroan :

No NAMA ORGANISASI KETUA UMUM

SERIKAT PEKERJA PLN


1 JUMADIS ABDA
( SP PLN )
SERIKAT PEGAWAI PLN
2 YAN HERIMEN
(SPG PLN)
LEMBAGA ASPIRASI KARYAWAN
3 TONNY FERDINANTO
(LASKAR PLN) 10
UNION LABOR DI PLN (PERSERO)
Pada awal nya di PT PLN (Persero) hanya 1(satu) Organisasi
Union Labor yaitu :
SERIKAT PEKERJA PLN, didirikan pada Tahun 1999
Ketua Umum pertama : HASRIN HUTABARAT

Serikat Pekerja PT PLN (Persero), telah terdaftar di DEPNAKER RI no


Kep.358/M/BW/1999 tanggal 13 Oktober 1999
Tercatat di Kantor Suku Dinas Tenaga Kerja Kodya Jakarta Selatan dengan
Nomor Buka pencatatan No. 22/V/N/IV/2001
Diakui Oleh PLN sesuai Surat No. 0054/441/DIT.SDM/2010

Namun pada tahun 2009 terjadi perpecahan ditubuh Serikat


Pekerja PLN, sehingga terjadi 2 (dua) kepemimpinan
11
UNION LABOR DI PLN (PERSERO)
Kronologi Perpecahan Organisasi Serikat Pekerja PLN

KRONOLOGI :
- Mei 2007 Munas di Yogya memilih Ketua Umum periode 2007 – 2011
Ketua Umum : Daryoko Sekretaris Jendral : Imam Kukuh
- 20 April 2009 Daryoko pensiun, menunjuk Imam Kukuh menjadi plt. Ketua Umum
- 15 Oktober 2009 Imam Kukuh mengadakan Rapim
- 10 Nopember 2009 Imam Kukuh menyerahkan kewenangan Ketum kepada Pimpinan
Kolektif yg dipimpin oleh Riyo Supriyanto
- 19 Nopember 2009 MUNASLUB di Medan memilih Riyo Supriyanto sebagi Ketua
Umum periode 2009 – 2013

- 21-22 Mei 2011 SP versi Daryoko mengadakan MUNAS di TMII Jakarta, memilih Ketum
Riza Fauzi periode 2011- 2015
UNION LABOR DI PLN (PERSERO)
PECAHNYA 2(DUA) SERIKAT PEKERJA PLN

H ADRI
SP (lantai-3)

Hasrin Hutabarat Riza Fuazi


2011 - 2015
SERIKAT PEKERJA PLN

Daryoko
2007 - 2011
SP (lantai-9)

Riyo Supriyanto Deden Adityadharma JUMADIS ABDA


2009 - 2013 2014 - 2017 2016 - 2020
UNION LABOR DI PLN (PERSERO)
PECAHNYA 2(DUA) SERIKAT PEKERJA PLN DAN MUNCULNYA 2(DUA)
ORGANISASI PECAHAN
SERIKAT PEKERJA
( H ADRI)
SP (lantai-3)
Serikat Pegawai
2014 (YAN HERIMEN)
SERIKAT PEKERJA PLN
SERIKAT PEKERJA
(JUMADIS ABDA)

Nopember 2009 SP (lantai-9)

LASKAR PLN
Januari 2016
( TONNY FERDINANTO)
DPC SP PLN APP SEMARANG,
BERSAMA 49 DPD DAN 220 DPC DPC LASKAR TELAH MUNCUL PADA BEBERAPA
DI SELURUH INDONESIA APP APB (EX PLN P3B JAWA BALI)
UNION LABOR DI PLN (PERSERO)
SERIKAT LASKAR PLN
PEKERJA PT PLN

Kantor DPP PLN PUSAT (JAKARTA, BLOK M) PLN TJBB (GANDUL, CINERE)
Deklarasi Organisasi Oktober 1999 Januari 2016
Usia Organisasi 17 Tahun 6 Bulan
Ketua Umum Ir. JUMADIS ABDA, MM MEng TONNY FERDINANTO, ST
Sekretaris Jendral M ABRAR ALI, SH AHADIYAT
Cakupan Wilayah Seluruh Indonesia Jawa - Bali
PLN Wilayah, JASER, UIP,
Distribusi, Pusdiklat, Pusharlis,
Struktur Organisasi DPD Belum ada
Puslitbang, Pusmankon,
P2B, TJBB, TJBT, TJBTB (49 DPD)
Kantor unit Area diseluruh Sebagian APP dan APB di Jawa
Struktur Organisasi DPC
Indonesia (220 DPC) Bali (ex P3B Jawa Bali)
JUMLAH ANGGOTA > 35.000 Orang < 2.000 Orang
Karakter kedaerahan
Heterogen (Majemuk) Homogen (jawa bali)
Anggota secara umum
UNION LABOR DI PLN (PERSERO)
SERIKAT LASKAR PLN
PEKERJA PT PLN

- Bas: 20.000 - Spec : 30.000


Iuran Anggota (Rp.) 25.0000 untuk semua level grade
- Sys : 35.000 – Opt : 40.000
Sumbangan Dana 2% dari Bonus, Apresiasi. tidak ada / belum ditentukan
Perjuangan Namun sampai dengan
sekarang belum dilaksanakan.
Akan ditinjau kembali oleh
pengurus DPP yang baru
sesuai hasil rapat di DPP
27/04/2016
Kantor DPD TJBT PLN TJBT, Cigereleng, Bandung Belum ada
Ketua DPD TJBT Sdri. HENNY IKA Belum ada
Sekjen DPD TJBT Sdr. ADI PRAYOGA Belum ada
Bendahara DPD TJBT Sdri. MAYLINA Belum ada
UNION LABOR DI PLN (PERSERO)

KETUA DPD SP
PLN TRANS-JBT
Sdri HENNY IKA
Lulusan S2, ITB
Posisi di Trans JBT sebagai
SPV Pengendalian GI
Di Bidang Konstruksi dan
Pemeliharaan
KETUA DPP SP PLN DAN SEKJEN
Ir JUMADIS ABDA, MM M Eng M ABRAR ALI, SH

Mantan Ketua Tim Energi Primer DPP SP PLN Mantan KDPD KitLur SUMUT
AKSI DAMAI SP PLN 20/04/2016
AKSI DAMAI SP PLN 20/04/2016
DEMO AKSI DAMAI 20/04/2016
PERTEMUAN PERWAKILAN SP DENGAN DIREKSI
AKSI DAMAI SP PLN KE ISTANA NEGARA
21 APRIL 2016
9 TUNTUTAN KE INTERNAL PLN
(aksi damai 20/04/2016)
1. Selesaikan PKB 2016
2. Tindak tegas pejabat yang melakukan Union Busting
3. Cabut SK HCMS ttg Usia pensiun 46 tahun
4. Merundingkan kembali Revisi Addendum ttg larangan
pernikahan antar pegawai
5. Sistem Gaji transparan
6. Batalkan kerjasama dg Admedika
7. Cabut kebijakan Direksi ttg Perpanjangan Jabatan bagi Pegawai
yg masuk masa pensiun
8. Cabut SK Dir 264/2008 ttg Pengangkatan Pejabat Struktural Non
Karir
9. Sesuaikan P2 Fungsional dan Fungsional Ahli
TUNTUTAN KE EXTERNAL
(aksi damai 21/04/2016)
• Menolak penyerahan pengelolaan ketenagalistrikan di 6
(enam) propinsi di Indonesia Timur
• Menolak energi primer murah lebih diprioritaskan untuk
perusahaan asing
• Meminta harga Gas untuk pembangkit PLN disamakan dengan
harga jual Gas yang di eksport
• Menolak kebijakan tarif pembelian listrik untuk PLTMH
(pembelian Rp. 1.560-2.080/kWh, sementara harga jual listrik
PLN kepada masyarakat Rp. 450-1.350 kWh)

Anda mungkin juga menyukai