Perusahaan
Alamat
Jenis Usaha
Direktur
Ass.Direktur
PENDAHULUHAN
1. Bahwa CV. Angkasa Raya mempekerjakan buruh sekitar 150 orang dengan system
PKWTT (40 %) PKWT (60%).
2. Bahwa pada bulan Mei 2010 buruh CV. Angkasa Raya mengundang pengurus
SBKKASBI di jalan Banjar Sugihan untuk konsultasi terkait ketenagakerjaan.
3. Bahwa setelah di adakan pertemuan rutin 3 kali dalam seminggu akhirnya pekerja
menyepakati membentuk serikat buruh tingkat perusahaan dan pada tanggal 6 Juni
2010 diadakan rapat umum organisasi SBKKASBI basis CV. Angkasa Raya untuk
memilih ketua dan menetapkan pengurusnya (komposisi kepengurusan basis,SK
penetapan dari Pengurus Pusat SBK-KASBI,Daftar anggota terlampir).
POKOK PERMASALAHAN
Bahwa dalam rangka memberangus SBKKASBI di CV. Angkasa Raya, perusahaan
memberikan sanksi surat peringatan kepada 2 orang pengurus dan 1 orang anggota
(Skorsing,copy Kartu Tanda Anggota Terlampir)
a. Kusnan (Pengurus basis)
c.Triono (anggota)
Tidak masuk pada tanggal 6 dan 7 agustus 2010 karena sakit, namun karena surat
dokter ketinggalan di desa. Maka, Triono menyampaikan hal tersebut di sekretaris
perusahaan yaitu Nur dan nur memberitahukan kepada enrico changgih (Ass.
Direktur) lalu rico memberikan batas waktu 2 hari untuk mengambil surat dokter
tersebut dan triono menyanggupinya. Namun, setelah 2 hari kemudian surat dokter
di berikan kepada enrico changgih justru menyatakan bahwa surat dokternya sudah
kadaluarsa semestinya di berikan pada awal masuk kerja. Hal tersebut sangat
bertentangan dengan keterangan 2 hari yang lalu yang menyatakan surat dokter
harus di ambil dari desa dan di beri waktu 2 hari. Maka, karena perusahaan
menolak akhirnya pada tanggal 1 september 2010 perusahaan memberikan sanksi
surat peringatan I.Tidak masuk kerja pada tanggal 19 Agustus 2010, dan
perusahaan memberikan sanksi surat peringatan ke II pada tanggal 3 September
2010. namun, yang aneh dari ini adalah Triyono tidak masuk pada tanggal 6,7 dan
19 Agustus 2010 tapi oleh pihak perusahaan memberikan sanksi surat peringatan
secara terpisah yaitu tanggal 6 dan 7 di berikan sanksi surat peringatan I pada
tanggal 1 september 2010 dan tanggal 19 di berikan sanksi surat peringatan II pada
tanggal 3 september 2010. sehingga tindakan perusahaan tersebut dalam pemberian
sanksi secara berurutan adalah cara pembungkaman terhadap Triyono serta
pemberian sanksi secara berurutan tersebut sesuai dengan UU No. 13 tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan pasal 161 harus nya di atur dalam perjanjian
kerja,peraturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama, namun dalam hal ini
peraturan perusahaan tidak pernah dilakukan sosialisasi kepada pekerjanya atau
dalam artian lain peraturan perusahaan hanyalah peraturan selorokan yang dimana
bila pekerja bersalah menurut peraturan perusahaan maka peraturan tersebut
dikeluarkan namun tidak pernah secara detail di jelaskan secara langsung kepada
pekerjanya.
Tidak hadir di perusahaan pada tanggal 28 Oktober 2010 karena mengikuti
kegiatan organisasi dan sudah mengajukan dispensasi ke perusahaan dan
perusahaan sudah menerima surat tersebut dan memberikan surat tanda
terima (Surat dispensasi dan tanda terima terlampir). Namun oleh
perusahaan di berikan sanksi surat Peringatan III pada tanggal 30 Nopember
2010.
2. pada tanggal 26 juli 2010 berdasarkan surat Dispensasi dari pengurus pusat maka
pengurus basis mengajukan dispensasi untuk: Kukuh hartono,Nur sartono,Agus
Santoso dengan kepentingan menghadiri undangan Disnaker kota Surabaya (surat
pengajuan Dispensasi,dan tanda terima surat terlampir)
3. pada tanggal 6 Oktober 2010 berdasarkan surat Dispensasi dari pengurus pusat
maka pengurus basis mengajukan dispensasi untuk: Agus Santoso dan kusnan
dengan kepentingan menghadiri Refleksi dan evaluasi kinerja 1 tahun pengurus
pusat SBK-KASBI (surat pengajuan Dispensasi,tanda terima surat dan slip gaji
agus Santoso terlampir)
DISPENSASI SETELAH DIPERMASALAHKAN
Setelah melakukan skorsing terhadap 2 orang pengurus basis (Kusnan dan Nursartono)
serta 1 orang anggota (Triyono) dan mengetahui bahwa telah dilaporkan tindak pidana
Kejahatan Anti Serikat maka pertama kali dalam pengurusan Dispensasi pengusaha melalui
personalia Tauchid, SH membuat surat kesepakatan. dispensasi tersebut adalah:
1. pada tanggal 03 Januari 2011 berdasarkan surat Dispensasi dari pengurus pusat
maka pengurus basis mengajukan dispensasi untuk: Subiantoro dan Agus Wiyanto
dengan kepentingan menghadiri Aksi Solidaritas pengurus SBK-KASBI kota
Mojokerto (surat kesepakatan Dispensasi terlampir)
2. pada tanggal 17 Januari 2011 berdasarkan surat Dispensasi dari pengurus pusat
maka pengurus basis mengajukan dispensasi untuk: Agus Santoso dan kusnan
(masa skorsing) dengan kepentingan menghadiri Kongres KASBI III di Bandung
(surat kesepakatan Dispensasi terlampir)
3. pada tanggal 09 februari 2011 berdasarkan surat Dispensasi dari pengurus pusat
maka pengurus basis mengajukan dispensasi untuk: Agus Santoso dengan
kepentingan menghadiri Undangan Disnaker Surabaya tapi dispensasi kali ini
ditolak oleh pihak perusahaan dengan menganggap Pihak perusahaan Belum
mengijinkan Dispensasi (surat Dispensasi dan tanda terima surat disertai catatan
penolakan pihak perusahaan terlampir)
UPAYA HUKUM YANG TELAH DILAKUKAN
1. Pada tanggal 27 november 2010 pihak pengurus pusat Serikat Buruh Kerakyatan
melaporkan ke pengawasan Disnaker Surabaya atas tindakan anti serikat yang
dilakukan pengusaha CV. Angkasa Raya terhadap 3 0rang (nama tersebut diatas)
yang merupakan pengurus dan anggota SBK basis CV. Angkasa raya. Dan
dibuatlah laporan kejadian dengan nomor. LK.01/E/2011/PPNS-NAKER. Kasus
anti Serikat kemudian ditangani oleh PPNS: moh. Rifai SH dan memulai
penyidikan diantaranya yang telah diperiksa sebagai saksi adalah: Kusnan,Nur
Sartono dan Triono (Pengurus dan anggota SBK basis cv. Angkasa raya yang
diskorsing menuju PHK karena dispensasi menjalankan kegiatan Organisasi),
Tauchid,SH (HRD CV. Angkasa Raya),Enricho Canggih (General Manager) dan
yang diperiksa sebagai tersangka adalah : Andy Firman wirawan (Direktur).
2. Karena masih ada perdebatan di internal PPNS Disnaker surabaya persoalan kasus
ini bisa dan tidaknya dianggap sebagai anti serikat atau murni PHK karena
indispliner maka PPNS Disnaker surabaya pada tanggal 2 maret 2011 membuat
gelar perkara dengan mengundang kedua belah pihak (SBK dan Perusahaan),pihak
kepolisian dan saksi ahli pakar Hukum pidana pak Wayan titip Sulaksana dari FH
UNAIR (data2 gelar perkara terlampir)
3. Menindaklanjuti hasil gelar perkara maka pada tanggal 7 Maret 2011 Disnaker
Surabaya mengeluarkan Laporan hasil gelar perkara yang rekomendasinya masih
diperlukan Legal opini pendukung dari FH Universitas Airlangga,oleh karena itu
pada tanggal 14 maret 2011 dan 26 mei 2011 Disnaker berkirim surat ke FH
Universitas Airlangga Surabaya untuk meminta legal opinion/pendapat hukum
terkait permasalahan tersebut. (Laporan hasil gelar perkara PPNS terlampir)
4. Pada tanggal 27 Juni 2011 pihak FH Universitas Airlangga mengeluarkan pendapat
hukumnya yang dibuat dan ditanda tangani oleh Dr. M. Hadi Subhan SH, MH, CN.
Dosen Hukum perburuhan fakultas Hukum Universitas Airlangga. Pendapat
hukumnya yang dibuat melemahkan posisi pekerja terkait kasus ini karena tindakan
5.
6.
7.
8.
9.
Demikian kronologis Kasus anti Serikat/Union busting yang menimpa anggota kami di
CV. Angkasa Raya dan dengan di dukung bukti-bukti yang menunjang,sekiranya dapat
berguna untuk dapat mengetahui secara detail permasalahan yang terjadi di CV.
Angkasa Raya mulai pembentukan hingga langkah perusahaan untuk menghentikan
dan memberangus keberadaan SBK yang ada di CV. Angkasa Raya. Sekian terimakasih
Surabaya, 8 agustus 2011
Mahfud Zakaria,ST
Sekretaris Jendral