Anda di halaman 1dari 21

KEHAMILAN RESIKO TINGGI

(Kartu Skor Poedji Rochjati)

Supervisor :
dr. Herman Jaya, Sp.OG, M. Kes
Pendamping :
dr. Rasfiani, S. Ked

Oleh:
Dr. Nur Qalbi Ramadhani, S. Ked
Kehamilan Resiko Tinggi

kehamilan dimana ibu hamil maupun


janin berada dalam risiko kematian
ataupun kesakitan selama
kehamilannya, persalinannya maupun
setelah kelahirannya
Risiko Tinggi Ibu Hamil

Skrinning Antenatal

Kartu Skor Poedji Rochyati


Jadwal ANC

Triwulan II
• Satu • Dua
• Satu
kali kali
kali Triwulan
Triwulan I
III
Kartu Skor Poedji Rochyati

Skor yang
digunakan untuk
menentukan
resiko kehamilan
Fungsi Kartu Skor Poedji Rochjati

Memberi
Mencatat dan
pedoman
Memantau melapor
deteksi dini penyuluhan
kondisi ibu dan keadaan
Risiko Tinggi untuk
janin selama kehamilan,
ibu hamil persalinan
kehamilan persalinan dan
aman
nifas
berencana
Ada Gawat
Obstetri
(AGO)
Ada Potensi Ada Gawat
Gawat Darurat
Obstetri Obstetri
(APGO) (AGDO)

KSPR
KELOMPOK NO KEADAAN NILAI
Skor Awal Ibu Hamil 2
I. (ada potensi gawat obstetri) 1 Terlalu muda, hamil ≤ 16 th 4
2 a. Terlalu lambat hamil I, kawin ≥ 4 th 4
b. Terlalu tua, hamil I ≥ 35 th
3 Terlalu cepat hamil lagi (< 2 th) 4
4 Terlalu lama hamil lagi (≥ 10 th) 4
5 Terlalu banyak anak 4/lebih 4
6 Terlalu tua, umur ≥ 35 tahun 4
7 Terlalu pendek ≤ 145 cm 4
8 Pernah gagal kehamilan 4
9 Pernah melahirkan dengan (FE/ Vak ekstraksi, Manual Plasenta dan diberi 4
infuse/transfusi)
10 Pernah operasi caesar 8
II. (ada gawat obstetri) 11 Penyakit pada ibu hamil 4
a. Kurang darah d. D. Cordis
b. Malaria e. DM
c. TBC Paru f. Penyakit Menular Seksual
12 Bengkak pada muka/tungkai dan tekanan darah tinggi 4
13 Hamil kembar 2 atau lebih 4
14 Hamil kembar air (hidramnion) 4
15 Bayi mati dalam kandungan 4
16 Kehamilan lebih bulan 4
17 Presentasi sungsang 8
18 Letak lintang 8
III. (ada gawat-darurat obstetri) 19 APB 8
20 PEB/Eklampsia 8
JUMLAH NILAI TOTAL =
Kehamilan
Resiko Rendah • Skor 2
(KRR)

Kehamilan • Skor 6 - 10
Resiko Tinggi
(KRT)

Kehamilan
Resiko Sangat • Skor ≥ 12
Tinggi (KRST)
Ada Potensi Gawat Obstetri
(APGO)

Anak terkecil
Primi muda Primi tua
< 2 tahun
• Perdarahan • Lama • Perdarahan
sebelum perkawinan setelah bayi
dan setelah ≥ 4 tahun lahir
bayi lahir • Pada umur • Prematur
• Prematur ibu ≥ 35 • BBLR
tahun
Ada Potensi Gawat Obstetri
(APGO)
Primi tua Umur 35 tahun
Grande multi
sekunder atau lebih
• Bumil dgn • Ibu pernah • TD tinggi dan
persalinan hamil / pre-eklamsia
terakhir ≥ 10 melahirkan 4 • Ketuban pecah
tahun yll kali atau lebih dini
• Persalinan • persalinan • Persalinan
dapat berjalan letak lintang tidak lancar /
tidak lancar • Persalinan macet
• Perdarahan lama • Perdarahan
pasca • Perdarahan setelah bayi
persalinan pasca lahir
persalinan
Ada Potensi Gawat Obstetri
(APGO)

Riwayat obstetric
TB ≤ 145 cm
jelek (ROJ)
• Ibu hamil • Kegagalan
pertama kehamilan dapat
• Ibu hamil kedua berulang dan
• Ibu hamil kedua terjadi lagi
preterm dan
BBLR
Ada Potensi Gawat Obstetri
(APGO)

Persalinan yang
lalu dengan Bekas operasi sesar
tindakan
• Persalinan • kematian janin
dengan forcep • kematian ibu
atau vakum • perdarahan
• Radang • infeksi
• Perforasi
• Perdarahan
Ada Gawat Obstetri (AGO)

Penyakit pd Pre eklamsia


Bumil Ringan
TD ≥ 140/90 mmHg

Anemia, Malaria, TBC,


DM, D.cordis,
Proteinuria 2+
Toxoplasma, HIV/AIDS

Edema pretibial, muka,


tangan, lumbosakral,
dinding perut
Ada Gawat Obstetri (AGO)

Hamil
Hidramnion
kembar
Sesak napas Sesak napas

Edema labia
Varises
mayor, dan tungkai
Perut membesar
Hemoroid
dan nyeri perut
Ada Gawat Obstetri (AGO)

Janin mati Hamil lebih


dalam rahim bulan
Tidak terasa
Janin mengecil
gerakan janin
Perut terasa
BBLR
mengecil
DJJ tidak Janin dalam rahim
terdengar mati mendadak
Ada Gawat Obstetri (AGO)

Letak
Letak lintang
sungsang
Perdarahan
Gawat napas

Infeksi

Bayi dapat mati Kematian ibu dan


janin
Ada Gawat Darurat Obstetri (AGDO)

Perdarahan
antepartum

Pre
eklamsia
berat /
eklamsia
Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil
• Dalam strategi pendekatan risiko, kegiatan skrining
merupakan komponen penting dalam pelayanan kehamilan,
yang harus diikuti dengan komunikasi, Informasi, dan
Edukasi (KIE) kepada ibu hamil, suami, dan keluarga, untuk
perencanaan persalinan aman dilakukan persiapan rujukan
terencana bila diperlukan.
• Melalui kegiatan ini beberapa factor risiko yang ada pada
ibu hamil telah dapat dilakukan prediksi / perkiraan
kemungkinan macam komplikasi yang akan terjadi. Oleh
karena itu kegiatan skrining harus dilakukan berulang kali
sehingga dapat ditemukan secara dini factor risiko yang
berkembang pada umur kehamilan lebih lanjut.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai