0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
33 tayangan21 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada ibu bersalin kala III dan IV normal yang meliputi pengkajian, monitoring, dan tindakan yang perlu dilakukan seperti pelepasan plasenta, penilaian kelengkapan plasenta, serta penatalaksanaan dan pengawasan selama kala IV."
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada ibu bersalin kala III dan IV normal yang meliputi pengkajian, monitoring, dan tindakan yang perlu dilakukan seperti pelepasan plasenta, penilaian kelengkapan plasenta, serta penatalaksanaan dan pengawasan selama kala IV."
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada ibu bersalin kala III dan IV normal yang meliputi pengkajian, monitoring, dan tindakan yang perlu dilakukan seperti pelepasan plasenta, penilaian kelengkapan plasenta, serta penatalaksanaan dan pengawasan selama kala IV."
Mahasiswa Mampu melaksanakan Pengkajian pada ibu bersalin kala III normal dilanjutkan dengan analisisi data/merumuskan diagnosis kebidanan dan penatalaksanaan Pre test 1. Sebutkan Defenisi kala III 2. Sebutkan batasan kala III 3. Tuliskan Manajemen aktif kala III 4. Tuliskan cara pelepasan plasenta 5. Tuliskan data subjektif, objektif kala III Data Subjektif (S) • Informasi yang diceritakan ibu tentang apa yang dirasakan, apa yang dialaminya setelah bayi lahir. Ibu bersalin kala III akan merasakan perutnya mulas karena adanya kontraksi uterus untuk melepaskan plasenta. Prosedur • Menyapa pasien dengan ramah • Memposisikan pasien senyaman mungkin • Menanyakan apakah pasien sudah merasakan mulas. • Menanyakan apakan ibu merasakan mengeluarkan darah yang agak banyak • Mencatat hasil anamnesa • Menyampaikan adanya tanda-tanda kemungkinan plasenta sudah lepas, dan akan diperiksa untuk memastikan Data Objektif Informasi yang dikumpulkan berdasarkan pemeriksaan/pengamatan terhadap ibu setelah bayi lahir. Kelengkapan dan ketelitian dalam proses pengumpulan data adalah sangat penting. Data tersebut meliputi : • Kontraksi uterus keras • TFU : setinggi pusat • Tanda-tanda plasenta lepas : • Semburan darah • Pemanjangan tali pusat • Perubahan bentuk uterus >>> diskoid jadi bundar (globular) • Perubahan TFU >>> uterus naik di dalam abdomen Prosedur kala III
• Menyampaikan maksud dan tujuan pemeriksaan
• Menjaga privacy pasien • Memastikan kandung kencing kosong • Mempersilahkan dan bantu ibu untuk membebaskan baju pada daerah perut • Mengatur posisi ibu • Melihat adanya semburan darah per vaginam • Melihat adanya pemanjangan tali pusat • Melihat perubahan bentuk uterus dari diskoid menjadi globuler • Menilai Tinggi Fundus Uteri • Melakukan penegangan tali pusat terkendali (PTT) • Memberitahu ibu hasil pemeriksaan • Mendokumentasikan hasil pemeriksaan • Merapikan ibu Sebelum melakukan asuhan kala III INGAT kembali materi tentang : • Kebutuhan dasar ibu bersalin kala III • Penyulit yang mungkin terjadi kala III • MAK Persiapan alat dan Obat • Celemek, kain • Handcsoen • Klem • Tempat plasenta • Benkok • Spuit 3 CC • Oksitosin 10 IU • Larutan clorin 0.5 % • Air DTT • Ember tempat pakaian kotor • Phantom panggul • Plasenta • Bed pemeriksaan • Dokumen/catatan dan alat tulis Persiapan Klien • Klien diberitahu • Pastikan kandung kencing kosong/anjurkan klien buang air kecil • Ibu berbaring terlentang dengan kaki sedikit ditekuk Cara kerja • Meletakan kain bersih di atas perut ibu • Mengenakan sarung tangan • Melakukan palpasi abdomen untuk menghilangkan kemungkinan bayi ke dua • Memberi tahu kepada ibu bahwa akan di suntik oksitosin • Menentukan lokasi penyuntikan (1/3 paha kanan atas bagian luar) • Menyuntikan oksitosin 10 IU (dalam waktu 1 menit setelah kelahiran bayi) setelah mengaspirasi terlebih dahulu • Memindahkan klem + 5 -10 cm dari vulva • Meletakkan satu tangan di atas kain pada perut bawah ibu (diatas simfisis), untuk mendeteksi kontraksi. Tangan lain memegang klem untuk MENEGANGKAN tali pusat. • Setelah uterus berkontraksi, TEGANGKAN tali pusat ke arah bawah sambil tangan yang lain mendorong ke arah belakang atas (dorso-kranial) secara hati2. Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik, hentukan penegangan talpus dan tunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan ulangi prosedur diatas. • Jika talpus bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak sekitar 5-10 cm dari vulva dan lahirkan plasenta • Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan talpus : - Ulangi Pemberian Oksitosin 10 IU IM - Lakukan kateterisasi >>>kandung kemih penuh - Minta kelg menyiapkan rujukan - Ulangi tekanan dorso-kranial (belakang –atas) dan penegangan tali pusat 15 menit berikutnya - jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit sejak bayi lahir atau terjadi perdarahan maka lakukan manual plasenta • Saat plasenta sudah muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan kedua tangan. Pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin kemudian lahirkan dan tempatkan plasenta pada wadah yang telah disediakan. • Segera setelah selaput ketuban lahir, lakukan masase uterus, letakkan telapak tangan di fundus dan lakukan massase dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi. • Tangan kanan memeriksa kelengkapan plasenta baik sisi maternal maupun fetal. • Memastikan kontraksi uterus baik • Menginformasikan pada ibu dan keluarga hasil tindakan • Melepas sarung tangan dan merendamnya bersama alat- alat di larutan klorin 0,5 % • Melepas celemek • Mencuci tangan Cara memeriksa kelengkapan Plasenta • Memakai sarung tangan steril, pastikan sarung tangan tidak berlubang • letakkan kedua tangan dan sisi maternal buka selaput ketuban dan periksa kotiledon, • Kuncupkan plasenta ke arah bawah dengan memegang talu pusat • Periksa insersi tali pusat, pastikan posisi insersi tali pusat (centralis, lateralis, marginalis) • Usap ujung tali pusat denga kassa, lihat ujung potongan tali pusat, pastikan ada 2 arteri dan 1 vena. Buanglah kassa yang sudah terpakai di tempat sampah • Letakkan plasenta pada tempat yang telah disiapkan, pastikan tempat tidak bocor • Lepaskan sarung tangan masukkan dalam larutan clorin 0,5% dan rendam selama 10 meit • Cuci tangan dibawah air mengalir • Mendokumemtasikan hasil pemeriksaan KALA IV/ Nifas dini Pre test 1.Sebutkan definisi Kala IV/ Nifas Dini 2.Sebutkan batasan kala IV/Nifas dini 3.Tuliskan apa saja yang dipantau pada kala IV dalam 2 jam Post partum 4.Tuliskan penyulit yang mungkin terjadi pada kala IV Data Subjektif: • Pada persalinan kala IV normal relatif ibu tidak ada keluhan, kecuali perut terasa mules, hal ini berkaitan dengan proses involusi. • Bila ibu mengalami perdarahan ibu akan menyampaikan kepada penolong persalinan serta akan mengatakan kalau merasakan lemas. • Bila timbul tanda-tanda Eklamsia Post Partum ibu akan mengalami pusing yang Hebat, mata berkunang-kunang dan diikuti dengan kejang. Data Objektif: • Keadaan umum ibu: tensi, nadi, pernapasan, dan rasa sakit relatif dalam batas normal • Kontraksi uterus akan teraba keras, TFU akan teraba 1 – 2 Jari di bawah pusat • Perdarahan: secara normal jumlah perdarahan adalah 100-300cc. Bila perdarahan lebih dari 500 cc ini sudah dianggap abnormal dan harus dicari penyebabnya misalnya karena Atonia uteri • Kandung kencing: harus kosong, kalau penuh ibu disuruh kencing dan kalau tidak bisa lakukan kateterisasi. • Bila ada laserasi perineum maka ditentukan derajat laserasi dan perlu tidaknya untuk dijahit. Penatalaksanaan dalam asuhan kebidanan pada ibu bersalin kala IV normal adalah Monitoring yang meliputi: 1. Observasi Keadaan Umum, Tanda-tanda Vital, Uterus kontraksi, TFU, & Perdarahan : a. 2-3 kali dalam 10 menit pertama b. Setiap 15 menit pada 1 jam pertama setelah persalinan. c. Setiap 30 menit pada 1 jam kedua setelah persalinan 2. Bila ada laserasi jalan lahir segera lakukan penjahitan perineum secara jelujur (ingat 3. wewenang bidan dalam penjahitan perineum adalah sebatas laserasi derajat 2) 4. Ajarkan ibu untuk memasase fundus uteri 5. Penuhi Nutrisi dan hidrasi 6. Anjurkan untuk mobilisasi 7. Anjurkan untuk segera memberikan kolostrum Melihat laserasi Perineum • Menyiapkan alat • Memakai celemek • Mencuci tangan • Memakai sarung tangan • Gunakan lampu sorot untuk melihat keadaan perineum • Periksa perineum dan perdarahan aktif • Bersihkan perineum dengan menggunakan kassa steril untuk melihat luas laserasi • Nilai derajat atau perluasan laserasi atau luka episiotomi. Lakukan penjahitan berdasarkan derajat laserasi.