MM
Seminar & Workhop PPI
AUDITORIUM POLTEKES BANDUNG, 12 JANUARI 2019
CURRICULUM VITAE
NAMA : Wardanela Yunus, SKM.MM
Tempat/ Tgl lahir : Palembang/7 September 1962
Alamat : Komplek Harapan Kita Block G9 No.11 Karawaci.Tangerang
Alamat email : wardanelayunus@yahoo.com
6
MENGAPA PPI?
7
1. Penerapan kewas
Peningkatan kasus- padaan Isolasi
kasus penyakit infeksi 2.Penerapan Penceg
(new emerging, ahan Infeksi terkait
emerging dan pelayanan keseha
re-emerging) dan tan
3.Surveilans Infeksi ter
infeksi terkait
kait pelayanan kese
pelayanan kesehatan hatan
(HAIs) 4.Penggunaan Antimikr
oba bijaksana
5.Pendidikan dan Pelati
Penerapan kewaspadaan Isolasi : han PPI
Kewaspadaan Standar & Kewaspadaan
Transmisi
8
KEBERSIHAN TANGAN PENYUNTIKAN YANG AMAN PERALATAN PERAWATAN PASIEN
SAMPAH YG DIHASILKAN
PEMILAHAN SAMPAH
PLASTIK
KOTAK BENDA HITAM
TAJAM PENGUMPULAN SAMPAH
DALAM KONTAINER
PENGANGKUTAN &
WARNA KONTAINER DIBEDAKAN PENYIMPANAN
SESUAI KATEGORI SAMPAH
PENGOLAHAN &
PENGANGKUTAN & PENYIMPANAN PEMUSNAHAN
INCENERATOR
Pemilahan Limbah medis dilakukan di sumber penghasil
denganmenggunakan wadah yang terpisah dan dengan wadah
yangberlabel atau dengan kode warna tertentu.
Limbah medis dibedakan menjadi:
Limbah infeksius
Limbah patologis
Limbah sitotoksis
Limbah Benda tajam, dan
Limbah FarmasiPemilahan ini ditentukan berdasarkan atas teknologi
pengolahanyang akan digunakan
SUMBER LIMBAH : Medis & Non Medis
JENIS LIMBAH: padat, cair, dan gas.
KATEGORI LIMBAH
oInfeksius : semua limbah yang terkontaminasi dengan
darah produk darah dan cairan tubuh
oNon Infeksius : semua limbah yang tidak terkontaminasi
dengan darah produk darah dan cairan tubuh
oBenda tajam : semua limbah yang bisa melukai kulit dan
masuk ke pembuluh darah
Setiap ruangan yang menghasilkan limbah disediakan tempat
penampungan dengan menggunakan kemasan plastik sekali
pakai dan warna plastik disesuaikan dengan jenis limbah
Limbah Infeksius : kantong berwarna Kuning
Limbah non-infeksius: Kantong plastik berwarna hitam
Limbah benda tajam: Limbah yang memiliki permukaan tajam,
masukkan kedalam wadah tahan tusuk dan air.
Limbah cair segera dibuang ke tempat pembuangan/pojok
limbah cair (spoelhoek).
TEMPAT PENAMPUNGAN LIMBAH
Pewadahan limbah dilakukan di sumber penghasil.
Minimal ada untuk 3 jenis limbah berbeda
a. Limbah Infeksius
b. Limbah Non Infeksius
c. Limbah benda tajam
Persyaratan :
•Tertutup dilengkapi dengan injakan dan dilapisi
kantong dan mudah diberisihkan
•Safety box atau wadah tahan tusukan
•Seluruh wadah diberikan label sesuai jenis limbah
Tahan bocor dan tahan tusukan
Harus mempunyai pegangan yang dapat dijinjing
dengan satu tangan ·
Mempunyai penutup yang tidak dapat dibuka lagi
Bentuknya dirancang agar dapat digunakan
dengan satu tangan ·
Ditutup dan diganti setelah ¾ bagian terisi dengan
limbah ·
Ditangani bersama limbah medis
Wadah Limbah Laboratorium
Wadah Tahan Tusuk
Janganmenekuk atau mematahkan benda tajam.
Jangan meletakkan limbah benda tajam sembarang tempat.
Segera buang limbah benda tajam ke wadah yang tersedia tahan
tusuk dan tahan air dan tidak bisa dibuka lagi.
Selalu buang sendiri oleh si pemakai.
Tidak menyarungkan kembali jarum suntik habis pakai (recapping).
Wadah benda tajam diletakkan dekat lokasi tindakan.
Bila menangani limbah pecahan kaca gunakan sarung tangan
rumah tangga
Wadah benda tajam merupakan limbah medis dan harus
dimasukkan ke dalam kantong medis sebelum insinerasi.
Idealnya semua benda tajam dapat diinsinersi, tetapi bila
tidak mungkin dapat dikubur dan dikapurisasi bersama
limbah lain.
Apapun metode yang digunakan haruslah tidak
memberikan kemungkinan perlukaan.
Pengangkutan limbah harus menggunakan troli khusus yang
kuat, tertutup dan mudah dibersihkan, tidak boleh tercecer,
petugas menggunakan APD ketika mengangkut limbah.
Lift pengangkut limbah berbeda dengan lift pasien, bila tidak
memungkinkan atur waktu pengangkutan limbah
Tempat Penampungan Sementara (TPS) limbah sebelum dibawa
ke tempat penampungan akhir pembuangan.
Tempatkan limbah dalam kantong plastik dan ikat dengan kuat. −
Beri label pada kantong plastik limbah.
Setiap hari limbah diangkat dari TPS minimal 2 kali sehari.
Mengangkut limbah harus menggunakan kereta dorong khusus.
Kereta dorong harus kuat, mudah dibersihkan, tertutup limbah tidak
boleh ada yang tercecer.
Gunakan APD ketika menangani limbah.
TPS harus di area terbuka, terjangkau oleh kendaraan, aman dan
selalu dijaga kebersihannya dan kondisi kering.
Limbah infeksius dimusnahkan dengan insenerator.
Limbah non-infeksius dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Limbah benda tajam dimusnahkan dengan insenerator.
Limbah cair dibuang ke spoelhoek.
Limbah feces, urin, darah dibuang ke tempat pembuangan/pojok
limbah (spoelhoek).
RUMAH SAKIT MENYERAHKAN PENGELOLAHAN DENGAN PIHAK KE TIGA
DENGAN PERSYARATAN :
• Memiliki PKS
• standar Lingkungan Pengelolaan Limbah sesuai persyaratan
• Pihak RS sudah melakukan kunjungan secara langsung
TPS B3 memiliki saluran drainase, bak penampung,
penerangan, ventilasi, dapat melindungi limbah dari sinar
matahari dan hujan. Lantai bangunan kedap air, rata, tidak
retak, serta dilengkapi simbol dan label sesuai dengan
karakteristik limbah B3 dan terdapat APAR
Kebersihan tangan : zat kimia pada penggunaan cairan handrub dan
sabun berbasis zat kimia (anti septik)
Pengelolaan alat medis habis pakai : cairan disinfektan dan zat
kimia lainnya
Pengelolaan kebersihan lingkungan : disinfektan dan cairan zat
kimia yang digunakan
Pengelolaan linen : sabun dan zat kimia yang digunakan
SPILL KITS : penggunaan disinfektan dll
PENGELOLAAN BAHAN
KIMIA
Wardanelayunus@yahoo.com/0812111985043