Anda di halaman 1dari 35

 

 
CURICULUM VITAE • RIWAYAT PEKERJAAN / JABATAN :

- Ka. PUSKESMAS OLAK KEMANG-JAMBI : 1981 – 1986


• NAMA: Dr. SH. MANULLANG SpB (K), FICS, FINACS. - Ka. SMF BEDAH RSUD PANGKALPINANG :
1990 – 1996
- Ka. Panitia Infeksi Nosokomial RSUD
• TEMPAT / Tgl. Lahir : BAGANSIAPIAPI, 5 Jan.1953. Pangka Pinang :1994 - 1996
- Ka. SMF BEDAH RSUD Tarakan : 2002 – 2013.
• ALAMAT : KAPLING POLRI Blok F-8 no.1590 - Ka. Panitia Infeksi Nosokomial RSUD Tarakan
JELAMBAR-GROGOL 1996-2008
JAKARTA BARAT – 11460
- Ka. IGD RSUD Tarakan : 1996 - 2002
HP : 0812-810 22925. - Ka. TIM PATIENT SAFETY RSUD Tarakan : 2008-2013.

e-mail : manullangsh@yahoo.com - ANGGOTA POKJA NAS.PPI KEMENKES RI : 2011-skrg


- ANGGOTA POKJA PPI TB KEMENKES RI : 2012-skrg
 - ANGGOTA PANEL-AHLI HIV/AIDS/IMS KEMENKES RI
PROFESI :
- SURGEON
2012-skrg.
- PATIENT SAFETY CONSULTANT
- KONSULTAN PATIENT SAFETY RSUD TARAKAN 2013 -
- INFECTION CONTROL CONSULTANT
- DIREKTUR PENUNJANG DAN PELAYANAN MEDIK
- TRAUMATOLOGY CONSULTANT
RSU UKI 2014 – 2017.
- KOORDINATOR KOMITE-PPI RSDC-WISMA ATLET :
• PENDIDIKAN :
2020-2021.
- DOKTER UMUM : FK UKI JAKARTA (1979 ).
- DEWAN PAKAR PPI RSDC-WISMA ATLET : 2021-skrg.
- SPESIALIS BEDAH : FK UI JAKARTA (1990).
- KONSULTAN TRAUMA : ICS-IGSS (2009 ).

 • ORGANISASI :
INTERNATIONAL - COURSE :
- INFECTION CONTROL COURSE - Singapore
- IDI Wilayah DKI : Ketua Bidang Kemahkamahan.
(2004)
- PERDAHUKKI DKI : Bidang Organisasi
- PATIENT SAFETY COURSE - Busan-Korea (2008)
- IKABI-JAYA : Wakil Ketua
- INFECTION CONTROL ADVANCED COURSE –
- PABI- JAYA : Sekretaris
Singapore (2008)
- PERHUKI : Anggota
- PATIENT SAFETY COURSE - Melbourne (2011)
- PENGURUS PUSAT - PERDALIN : Bidang Organisasi
- INFECTION CONTROL ADVANCED COURSE
- IFIC (International Federation of Infection Control) :
Shanghai - China (2013).
Anggota
 - APSIC (Asia Pasifik Society of Infection Control) :
PIAGAM PENGHARGAAN : DOKTER PUSKEMAS
Anggota
TELADAN 1986.
- ICAS (Infection Control Association-Singapore) : Anggota
- Pengurus Pusat PABI : Ka P2PB 2018-2022
“CARE BUNDLES” PENCEGAHAN
ITPK / HAIs
( INFEKASI TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN /
HEALTHCARE ASSOCIATED INFECTIONs )

“TOT” PPI UNTUK TENAGA KESEHATAN DI FKTP


INDIKATOR HASIL BELAJAR

Peserta diharapkan mampu :


1. Menerapkan bundles PPI
pada ISK, IDO, PLABSI, di
FKTP
2. Menerapkan PPI pada
penngunaan O 2, Nebulizer,
perawatan luka
BAGAIMANA PELAKSANAAN PPI NYA ?
1. Pre-cleaning, Cleaning
PENDAHULUAN
2. KONSEP INFEKSI DALAM PPI
3. PROGRAM PPI
4. PENGERTIAN BUNDLES HAIs
POKOK 5. PELAKSANAAN BUNDLES HAIS
BAHASAN  ISK
 IDO
 PLABSI
 PPI : O 2 NASAL, NEBULIZER,
PERAWATAN LUKA
PENDAHULUAN

 Healthcare Associated Infection (HAIs) / ITPK


 Lingkungan "Antibiotik"
 Faktor Predisposisi (prosedur invasif)
 Status pasien penurunan kekebalan
 Perilaku tenaga kesehatan, peralatan dan kondisi
lingkungan akan menyebabkan Kolonisasi dan
risiko infeksi
 Komite/Tim/Koord/PJ PPI berperan penting untuk
Monev
PENGERTIAN HAIs


Adalah infeksi yang terjadi pada pasien selama proses
perawatan di rumah sakit atau fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya, dimana tidak infeksi atau dalam
masa inkubasi saat masuk rawat serta dapat muncul
setelah pulang rawat dan juga infeksi yang dapat
terjadi pada PETUGAS di fasilitas pelayanan
kesehatan karena pekerjaanya
.

7
PROGRAM PPI
(PMK NO.27 TAHUN 2017 TENTANG PPI & PEDOMAN TEKHNIS PPI DI FKTP TAHUN 2021)

1. KEWASPADAAN ISOLASI
2. PENCEGAHAN PPI DENGAN BUNDLES
HAIs
3. SURVEILANS HAIs
4. PENDIDIKAN &PELATIHAN PPI
5. PENGGUNAAN AB YANG BIJAK

MONITORING DAN EVALUASI :


AUDIT MEMASTIKAN MASALAH
ICRA UPAYA PENYELESAIAN
MASALAH
STRATEGI PENCEGAHAN DAN MANAJEMEN ITPK / HAIS

“CARE BUNDLES”
ITPK / HAIs
VENTILATOR INFEKSI ALIRAN INFEKSI
INFEKSI SALURAN
ASSOCIATED DARAH TERKAIT KEMIH TERKAIT DAERAH INFEKSI
INFECTION KATETER KATETER OPERASI (IDO) LAINNYA
(IADTK) (ISKTK)
( VAP )

PREVENTION IS BETTER THAN CURE !


Alat, HH, tehnik disinfeksi alat,
FAKTOR RESIKO INFEKSI DI lingkungan
PELAYANAN KESEHATAN

Kontak PNEUMONIA Droplet


Alat , HH, APD
SDM handal
Kontak
Tekhnik aseptic

Alat , HH,
Kontak IAD / BSI KIPI tekhnik aseptik

Kontak Droplet Kontak Droplet

Airborne CELLULITIS / ABSES


GILUT IDO Airborne

Alat, HH, APD, Alat, HH, APD


sterilitas alat, lingkungan, Sterilitas alat
lingkungan Kontak immunitas pasien
ISKTK

Alat, SDM, sterilitas alat,


lingkungan
APA ITU “CARE BUNDLES” ?
“Care bundles, in general, are groupings
of best practices with respect to a disease
process that individually improve care,
but when applied together result in
substantially greater improvement” (
www.ihi.org). 

Praktek berbasis bukti sahih yang menghasilkan


perbaikan keluaran proses pelayanan Kesehatan
bila dilakukan secara kolektif dan konsisten
“CARE BUNDLES” PENCEGAHAN

INFEKSI SALURAN KEMIH


TERKAIT KATETER
(ISKTK)
03
MENGAPA ITPK PERLU
DIMONITOR

 ITPK memperpanjang hari rawat dan menjadi ancaman bagi


keselamatan pasien
 HAIs : IAD (BSI), ISKTK (CAUTI), IDO (SSI), ventilator
associated pneumonia (VAP) : BISA DICEGAH
 Resiko infeksi dapat dicegah dan dikendalikan dan menjadi
prioritas saat ini
 Kepatuhan petugas terkait standar PPI sangat TERKAIT dengan
Insiden rate.
MASALAH TERKAIT PELAKSANAAN BUNDLES

FAKTORS :
1. Perilaku individu ( Human factors)
2. Manajemen perubahan
3. Sumber daya (Peralatan dan Petugas)
4. Team Work dan komunikasi
1. Infeksi yang terjadi pada pasien
yang terpasang kateter urine 2 hari
kalender atau lebih.
2. Kultur urin (+) dengan tidak lebih
dari 2 spesies organisme yang
diidentifikasi (tidak termasuk flora
campuran, kandida, jamur, jamur
INFEKSI SALURAN dimorfik atau parasit
KEMIH TERKAIT
3. Tanda & gejala
KATETER
( ISKTK )  Demam (>38 ○ C) pada pasien
deewasa
 Nyeri suprapubik
 Urine keruh, frekuen urine,
dysuria
 Adanya tanda tanda cellulitis
area perut bawah / kelamin
PATOGENESIS TERJADINYA ISKTK

1. Kuman di meatus uretra bagian distal dapat


langsung masuk ke saluran / kandung kemih
ketika kateter dimasukan.
2. Pada indwelling kateter mikroorganisme
bermigrasi sepanjang permukaan luar kateter
di mukosa periuretra atau sepanjang
permukaan dalam kateter, setelah terjadi
kontaminasi pada kantong penampung urine
atau sambungan antara kantong penampung
dengan pipa drainase.
3. Dalam 8 jam setelah insersi terbentuk biofilm
pada permukaan kateter
01

Pelatihan petugas tentang prosedur cara


pemasangan & pemeliharaan kateter yang
benar, penggunaan sesuai indikasi
02

Pentingnya kepatuhan kebersihan


PENTING tangan dan tehnik aseptik yang benar
DIPERHATIKAN 03
Pertahankan/fiksasi kateter dan sterilitas
sistem drainage tertutup dengan benar
MENCEGAH TERJADI INFEKSI PADA
PEMASANGAN KATETER URINE Pemasangan kateter urine oleh petugas
04 yang terlatih

Next Step Slide Presentation


ISKTK Faktor Risiko Dari Pasien
o Immunocompromised
o Penyakit Penyerta
o Usia Extrim

Kriteria ISK o Jenis Kelamin

• Paling sering adalah asymptomatic.


• Simptomatik
• Nyeri suprapubik atau juga nyeri daerah Faktor Risiko Diluar Pasien
pinggang o Hand hygiene tidak adekuat
• Rasa tidak nyaman seluruh tubuh o APD tdk tepat dan benar
• Demam o Sumber daya kurang
• Terpasang kateter 2 hari kalender atau o Metode kateterisasi
riwayat terpasang kateter urine menetap o Kualitas pemeliharaan kateter
tapi sudah dilepas < 3 hari o Kurangnya perawatan kateter
• Specimen urine kultur positif/bakteriuria o Teknik sterilitas kurang
o Pemakaian jangka lama
• Lekosituria
INSERSI KATETER
1. lakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah pemasangan atau manipulasi kateter
2. Pemasangan dilakukan oleh orang yang terlatih yang mengetahui teknik pemasangan
dan perawatan aseptik kateter
3. Menggunakan teknik aseptik dan peralatan steril
4. Pastikan kateter terpasang dengan benar untuk mencegah pergerakan yang
meminimalkan trauma
5. Letakan kantong urine kateter lebih rendah bladder dan pastikan urine kateter tidak
kingking (tidak diletakan di lantai)
“CARE BUNDLES”
6. Gunakan sistem tertutup(Close system) dan tulis tanggal pemasangan urine kateter
PENCEGAHAN ISKTK

Pemeliharaan kateter :
 Pertahankan sterilitas dan sistem tertutup pada urine kateter, Jangan buka sambungan
kateter kecuali jika akan diirigasi
 Pertahankan aliran urine lancer Ganti urine kateter dan urine bag sesuai indikasi :
kotor, rusak
 Monitor tanda dan gejala ISK dan tidak menggunakan Antimikroba untuk propylaksis
 Pertahankan kantong dan tubing kateter lebih rendah dari bladder dengan posisi lurus
“CARE BUNDLES”
PENCEGAHAN
INFEKSI DAERAH OPERASI

(IDO)
“CARE BUNDLES” PENCEGAHAN IDO
Adalah penerapan praktik yang baik berbasisi bukti sahih dalam
pentalaksanaan operasi bedah minor atau superficial Incisioan surgical site
Infection (pre, Intra dan pasca operasi) yang merupakan operasi minor yang
sering di lakukan di FKTP yang sesuai prinsi PPI
INFEKSI DAERAH OPERASI (IDO)
 Bedah Minor adalah suatu tindakan operasi ringan dengan menggunakan anestesi yang bersifat
local dan dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan sederhana
PENERAPAN PENCEGAHAN INFEKSI PADA
TINDAKAN OPERASI

PRE -OP INTRA-OP PASCA-OP


1. Mandi + keramas dengan 1. Gunakan APD sesuai indikasi dan 1. Lakukan tehnik aspetik
sabun netral resiko pajanan
2. Antiseptik permukaan kulit (alcohol 2. Tidak menggunakan
2. Pastikan ruangan tertata atau inodine 2 % atau clorheksidin 2% antimikroba topical
baik, bersih, sirkulasi udara
baik
3. Pertahankan rauang Tindakan sirkulasi untuk perawatan luka
12 kali/jam suhu 19-24C kelembaban
3. Pencukuran rambut hanya 40-60% 3. Melepas dressing
jika menggangu jalannya 4. Hindari penggunaan antimikroba setelah 48 jam
operasi gunakan clipper sebagai irrigasi luka
5. Jangan memberikan bubuj vankomisin
4. Pilih dressing sesuai
4. Kebersihan tangan “surgical” kedaerah sayatan pembedahan kebutuhan konisi luka
5. APD sesuai indikasi 6. Peralatan dipergunakan sesuai kriteria
kritikal, semi kritikal dan non kritikal
6. Batasi jumlah org dalam
ruangan
“CARE BUNDLES” PENCEGAHAN
PERIPHER LINE ASSOCIATED
INFECTION (PLABSI)
DAN PHLEBITIS
PEMASANGAN IV LINE
PERIFER (INFUS)
TUJUAN
1. Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh
yang menganung air, elektrolit,vitamin, protein
lemak, dan kalori yang tidak dapat dipertahankan
secara adekuatmelalui oral.
2. Memperbaiki keseimbangan asam basa dan
komponen volume darah
3. Memberikan jalan masuk untuk pemberian obat-
obatan kedalam tubu
4. Memberikan nutrisi pada saat system pencernaan
di istirahatkan

Next Step Slide Presentation


Pathogenesis

Potensial sources for contamination of intravascular devices


“CARE BUNDLES” PENCEGAHAN
PLABSI (PERIPHERAL LINE ASSOCIATED BLOOD STREAM
INFECTION)

INSERSI
Perawatan
1. Kebersihan tangan
1. Lakukan kebersihan tangan
2. Gunakan sarung tangan bersih
2. Gunakan APD sesuai indikasi
3. Gunakan troli Tindakan 3. Lakukan disinfeksi (membuka atau menutup)
4. Pelilihan lokasi insersi sambungan infus (hub) dengan alcohol 70 %
5. Disiinfeksi area insersi dengan 4. Gunakan Kasa atau balutan steril
alcohol 70 % 5. Jika terjadi cloth (bekuan) pastikan dan segera
ganti
6. Penutupan area insersi (Kasa steril
6. Perawatan dan penggantian administrasi set
atau transparent dressing)  Ganti atau pindahkan 3 – 5 hari
7. Pastikan perangkat infus tertutup  Transfusi set ganti 24 jam
 Parentral nutris 24 jam
dan tergantung 7. Kaji kebutuhan jika tidak diperlukan segera
8. Berikan label yang jelas lepaskan
PENCEGAHAN KEJADIAN PLEBITIS
PENCEGAHAN INFEKSI PADA
PENGGUNAAN O2 NASAL,
NEBULIZER DAN
PERAWATAN LUKA
PPI PADA PENGGUNAAN PERALATAN
PERALATAN KESEHATAN : O2 NASAL

I. PPI pada therapy oksigen nasal


1. Lakukan kebersihan tangan
2. Slang O2 single use dan reuse dengan
pasien yang sama
3. Pastikan cairan dan tabung humidifier
diganti setiap pergantian pasien
4. Pastikan tidak ada slang oksigen masih
tergantung setelah tidak digunakan
pasien lagi
5. Slang oksigen yang tidak terpakai di
buang ke limbah infeksius
PPI PADA PENGGUNAAN PERALATAN
PERALATAN KESEHATAN : NEBULIZER

Single use
II. PPI pada penggunaan nebulizer

1. Pastikan peralatan nebulizer dalam kondisi siap


pakai dan bersih dan dilakukan test kelayakan
penggunaan
2. Lakukan kebersihan tangan
3. Penggunaan peralatan : pastikan peralatan Re Use
single atau reuse disinfeksi
4. Penggunakan cairan dan obat campuran sekali
pakai, buang setelah selesai dipergunakan dan
jika berbagi untuk pasien yang berbeda maka
lakukan tehnik aseptik dengan waktu yang sama
5. Semua limbah yang dihasilkan setelah
pemakaian dianggap sebagai limbah infekius
PPI PADA PENGGUNAAN PERALATAN PERALATAN KESEHATAN : PERAWATAN LUKA

III. Perawatan luka


1. Lakukan Teknik aseptik dan gunakan
peralatan steril ketika melakukan
perawatan luka
2. Lakukan kebersihan tangan
3. Buka penutup luka bersih setelah 48 Jam
4. Berikan profilaksis anti tetanus jika
diperlukan
5. Buang limbah sesuai indikasi
KESIMPULAN

 Penggunaan Alat kesehatan meliputi alat intra vaskuler,


ventilator, kateter urine akan berisiko terjadinya infeksi
 Infeksi dapat dicegah bila memahami dan melaksanakan
pemakaian alat kesehatan menggunakan sistem “Care
Bundle” Pencegahan
 Infeksi terkait alat meliputi ISKTK, VAP, IDO, IAD / BSI,
pemberian oksigen nasal, pemberian nebulizer dan
perawatan luka
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai