Cold air-standard
assumptions
Displacement Volume
volume antara TDC dan BDC
Namun, mula-mula perlu ditentukan Suhu & Tekanan udara pada akhir
proses kompresi (Kondisi 2) & informasi pada kondisi awal (Kondisi 1).
Pers. Gas
Ideal
Proses 2-3 (Proses Penambahan Kalor pada V = konstan) :
Pers. Gas
Ideal
Dengan T3 :
(b) Kerja Keluaran Netto didapat dengan Kesetimbangan Energi.
Sehingga :
(c) Efisiensi Termal siklus :
dengan :
Sehingga :
9-6 Siklus Diesel
Siklus Ideal untuk Mesin Diesel
(Compression-Ignition Engines)
Kesetimbangan energi untuk Proses 2 – 3 :
Atau :
Untuk rc = 1
EXAMPLE 9–3
Siklus Diesel Ideal
Suatu siklus Diesel ideal dengan udara sebagai fluida
kerja mempunyai rasio kompresi 18 dan rasio cut-off
sebesar 2. Pada awal proses kompresi, fluida kerja pada
kondisi 14.7 psia, 80°F, dan 117 in3.
Dengan menggunakan asumsi cold-air standard,
tentukan:
(a) Suhu & Tekanan udara pada akhir tiap proses,
(b) Kerja keluaran netto & efisiensi termal, dan
(c) MEP (Mean Effective Pressure).
EXAMPLE 9–3
Siklus Diesel Ideal
Suatu siklus Diesel ideal dengan udara sebagai fluida
kerja mempunyai rasio kompresi 18 dan rasio cut-off
sebesar 2. Pada awal proses kompresi, fluida kerja pada
kondisi 100 kPa, 27°C, dan 1920 cm3.
Dengan menggunakan asumsi cold-air standard,
tentukan:
(a) Suhu & Tekanan udara pada akhir tiap proses,
(b) Kerja keluaran netto
(c) Efisiensi termal
(c) MEP (Mean Effective Pressure)
Jawab :
Asumsi :
1. Cold – air - standard assumption sehingga
udara dapat diasumsikan mempunyai kalor
jenis konstan pada suhu kamar.
2. Perubahan Energi Kinetik & Potensial
diabaikan
(b) Kerja netto siklus adalah ekuivalen dengan perpindahan kalor netto.
Namun, mula-mula ditentukan dahulu massa udara:
Sehingga,
Diskusi
Catat bahwa suatu tekanan konstan 110 psia selama siklus akan menghasilkan kerja
keluaran netto yang sama.
9-8 Siklus Brayton
Siklus Ideal untuk Turbin Gas
Kesetimbangan Energi pada sistem :
Dengan :
Sehingga, efisiensi siklus Brayton :
Rasio Tekanan :
BWR (Back Work Ratio)
EXAMPLE 9–5
Siklus Brayton Ideal Sederhana
Sehingga :
BWR sebesar 0,403 dapat diartikan bahwa 40,3 % daya keluaran turbin
digunakan untuk menggerakkan kompresor.
(c) Efisiensi Termal adalah rasio antara Daya Keluaran Netto dengan Kalor
Masukan Total :
Sehingga :
dengan :
Diskusi
Dengan asumsi cold-air-standard (nilai kalor jenis tetap pada suhu kamar),
efisiensi termal sebesar :
Hasil ini cukup dekat dengan nilai yang ditentukan dengan variasi kalor jenis
terhadap suhu.
Deviasi Siklus Turbin Gas
Aktual & Ideal
Efisiensi Isentropik Kompresor :
Kompresor :
Turbin :
Sehingga :
Sehingga :
dan
Pada contoh soal ini ditunjukkan begitu sensitifnya performansi PLTG karena
efisiensi kompresor & turbin.
(c) Suhu udara pada sisi keluar turbin ditentukan dari kesetimbangan energi pada
turbin :
Diskusi
Suhu pada sisi keluar turbin lebih tinggi dari pada suhu pada sisi keluar
kompresor (T2a = 598 K). Dengan ini ini dapat disarankan penggunaan
regenerator untuk mereduksi biaya bahan bakar.
9-9 Siklus Brayton dengan
Regeneration
Efektivitas (e) :
Atau :
EXAMPLE 9–7
Siklus Turbin Gas Aktul dengan Regenerasi
Tentukan efisiensi termal PLTG dalam soal 9-6 di atas, jika
suatu regenerator yang mempunyai efektivitas 80%
ditambahkan dalam sistem PLTG.
Analisis
Diagram T-s dari Siklus
Brayton dengan Regenerator
Mula-mula ditentukan dahulu entalpi udara pada sisi keluar regenerator dengan
menggunakan definisi efektivitas :
Sehingga :
Hal ini menunjukkan penghematan 220,0 kJ/kg kebutuhan masukan kalor.
Penambahan regenerator (diasumsikan tanpa gesekan), tidak mempengaruhi
keluaran daya netto. Sehingga efisiensi termal menjadi :
Diskusi
Catat bahwa efisiensi termal PLTG naik dari 26,6% menjadi 36,9% sebagai akibat
dari pemasangan regenerator yg membantu memanfaatkan sejumlah energi termal
dari gas buang.
9-10 Siklus Brayton dengan
Intercooling, Reheating, dan Regeneration
Proses Dengan Intercooling & Reheating
Akan berlaku perbandingan tekanan
sbb :
Contoh Soal 9.8
Turbin Gas dengan Reheating dan Intercooling
Suatu siklus turbin gas ideal dengan 2 langkah kompresi & 2 langkah
ekspansi mempunyai rasio tekanan keseluruhan sebesar 8. Udara masuk
tiap tahap kompresor pada 300 K dan masuk pada tiap tahap turbin pada
1300 K.
Tentukan BWR (Back Work Ratio) dan efisiensi termal siklus turbin gas
ini, dengan mengasumsikan :
(a) Tanpa Regenerator dan
(b) Dengan Regenerator Ideal (efektivitas 100%)
Bandingkan hasilnya dengan yg didapat dalam Contoh Soal 9-5.
Jawab :
Asumsi :
1. Kondisi operasi tunak.
2. Asumsi udara standard.
3. Perubahan energi kinetik & potensial diabaikan.
Analisis
Diagram T-s siklus turbin gas dapat dilihat pada gambar di bawah.
Catat bahwa siklus melibatkan 2 tahap ekspansi, 2 tahap kompresi &
regenerasi.
Untuk 2 tahap kompresi & ekspansi, kerja masukan diminimalkan & kerja keluaran
dimaksimalkan.
Sehingga :
dan
Udara masuk tiap tahap kompresor pada suhu yang sama & tiap tahap mempunyai
efisiensi isentropik yg sama (dalam kasus ini 100%).
Maka, suhu (dan entalpi) udara pada sisi keluar dari tiap tahap kompresi akan sama.
Secara analog, diterapkan juga untuk turbin.
Sehingga :
(a) Tanpa Regenerator, BWR & efisiensi termal ditentukan dengan data dari
Tabel A-17 sbb :
Sehingga :
Jadi :
dan
Perbandingan hasil dari contoh soal ini dengan hasil dari contoh soal 9-5 (1 tahap
kompresi & ekspansi) mengungkapkan bahwa kompresi multistage dengan
intercooling & ekspansi multistage dengan reheating akan memperbaiki BWR (BWR
turun dari 40,3% menjadi 30,4%), namun efisiensi termal turun (dari 42,6% menjadi
35,8%).
Maka, intercooling dan reheating tidak dianjurkan dalam sistem PLTG jika tidak
disertai juga dengan regenerasi.
(b) Dengan Regenerator Ideal (efektivitas 100%, tanpa penurunan tekanan) tidak
mempengaruhi kerja kompresor & kerja turbin.
Maka kerja keluaran netto & BWR dari siklus turbin gas ideal adalah sama, apakah
dengan atau tanpa regenerator.
Namun demikian, regenerator akan mereduksi kebutuhan masukan kalor dengan
memanaskan awal udara yang keluar dari kompresor dengan menggunakan gas buang
pans.
Dalam Regenerator Ideal, udara terkompresi dipanaskan ke suhu keluar turbin T9
sebelum masuk ke ruang bakar. Sehingga dengan asumsi udara standard, h5 = h7 = h9.
Masukan kalor & efisiensi termal dalam kasus ini adalah sbb :
dan
9-11 Siklus Jet-Propulsion Ideal
Gaya Dorong (Thrust Forcc) :
Efisiensi Propulsive :
Daya Propulsive :
Contoh Soal 9.9
Siklus Propulsi – Jet Ideal
Suatu pesawat terbang turbo jet terbang dengan kecepatan
850 ft/s pada ketinggian (altitude) dimana udara pada
kondisi 5 psia dan 40°F. Kompresor mempunyai rasio
tekanan 10 & suhu gas masuk turbin pada 2000°F. Udara
masuk kompresor dengan laju 100 lbm/s. Dengan asumsi
cold-air-standard, tentukan :
Analisis :
Diagram T-s dari siklus propulsi jet ideal dapat
dilihat pada gambar di samping.
(a) Sebelum ditentukan suhu & tekanan pada sisi keluar turbin, perlu ditentukan suhu
& tekanan pada kondisi yg lain :
Ini berarti bahwa 22,5% dari energi masukan digunakan untuk menggerakkan
pesawat terbang & mengatasi gaya hambat (drag force) dari udara atmosfer.
Diskusi
Perhitungan bentuk energi lain sbb :