Anda di halaman 1dari 26

PERSALINAN

PREMATUR

DR. dr. Freddy. Wagey, SpOG-K


Bagian Obsgyn FK UNSRAT
Manado 2006
Persalinan Prematur
Definisi : Terjadinya kontraksi uterus yang
teratur baik frekwensi / kekuatan yg
mengakibatkan pendataran dan
pembukaan progresif dari servik antara
kehamilan 20 – 37 mgg
Insiden
 Negara berkembang 5-10% ; 7-14%
 BB < 2500 gr  70% ok. preterm
 30 % kematian neonatal
 Indonesia : 10% dari 4 juta kelahiran
Etiologi

I. Ketidakseimbangan pada unit janin plasenta yg


berkaitan dengan :
- Infeksi (50 %) : - Trac. Urogenital
- Bakterial vaginosis
- Ascenden infeksi
aktivasi enz.fosfolipase A. Arachidonat
 Prostaglandin,Sitokin,TNF,PAF
- Stress psikologik
- HAP
- Peregangan uterus (Gemelli, Hidramnion)
II. Faktor risiko lain

- Riwayat preterm atau abortus


- Komplikasi medik  hipertensi,diabetes
- Gaya hidup buruk  (merokok, narkoba,
alkohol)
- Kemiskinan
- Gizi buruk
- Kelainan uterus ( Serviks inkompeten )
Diagnosis :
Onst of Labor :
1. Kontraksi uterus > 2X dlm 10 mnt dg durasi 20
dtk
2. Pembukaan cervik < 3 cm atau > 2 cm.
3. Adanya kontraksi uterus 1X/10 mnt dengan :
a. PROM
b. Panjang servik < 1 cm.
c. Terjadi pembukaan servik
4. Ancaman partus prematur : adanya kontraksi
namun tidak ada perubahan servik.
5. Partus prematur : Adanya kontraksi uterus
disertai perubahan servik.
6. Perubahan servik :
a. Panjang servik < 2,5 cm.
b. Pendataran > 80%
c. Pembukaan servik > 1 cm.
d. Tjd perubahan pendataran dan
pembukaan pd pemeriksaan serial.
7. Vaginal discharge >>>.

8. Nyeri belakang.

9. Nyeri pelvik.
Diagnosis Persalinan Prematur
A. Keluhan sugestif :
- Low abdominal pain / cramp
- Low backache.
- Pelvik presure
- Vaginal discharge >>>
- Bleeding/spoting/show
B. Tanda Pasti :
- Kontraksi uterus reguler + Pendataran &
dilatasi.
PENGELOLAAN ANTEPARTUM :
Pemberian Tokolitik :
Alasan pemberian Tokolitik :
Persalinan prematur/BBLR   Masalah masy.
 Morbiditas & mortalitas perinatal.
Pencegahan persalinan prematur.
Pencegahan lbh baik dpd pengobatan.
Memberi kesempatan pd terapi lainnya utk
perbaikan outcome
Indikasi pemberian Tokolitik :
1. Umur kehamilan 18 – 34 mgg dr HPHT.
2. Berat fetus < 2000 gr (USG), < 2500
(Palpasi).
3. Ketuban intak.
4. Pembukaan servik < 4 cm.
5. Ketuban tdk menonjol.
6. Fetus hidup dan baik dgn KTG
7. Kontraksi uterus 1X/>/10 mnt dan ada
tanda jelas kemajuan
pendataran/pembukaan.
Kontra Indikasi Pemberian Tokolitik :
A. Absolut :
- IUFD
- Kel. Kongenital yg lethal.
- Chorioamnionitis  klinis jelas.
- Kondisi fetus yg hrs segera dilahirkan.
- Kondisi ibu yg hrs dilahirkan fetusnya

B. Relatif.
- Perdarahan pervaginam yg jelas.
- Preelampsia.
- Gawat janin.
- IUGR.
- PROM  ditemukan kolonisasi bakteri.
Kelompok Tokolitik :
1. Progestational Compound  Hambat rangs &
konduktivitas myometrium  Pregesteron
2. Beta mimetik agent  aktivasi reseptor myometrium β2
 Isoxuprine, Ritodrin, Fenoterol, Tarbutalin, salbutamol,
Hexoprenalin.
3. Ethanol  Hambat sekresi neurohipofisa
4. NSAID agents  Hambat sintesis prostagladin
 Salicylates, Indoles.
5. Kalsium Antagonis  hambat uptake Ca2+
 Nifedipin, MgSO4.
6. Oxytoksin/Vasopresin antagonis  Blok resep
oxytoksin
7. Prostagladin Sintetase Inhibitor
 hambat siklooksigenase, merubah asam lemak mjd
endoperoksida prostagladin.  Indometasin
Antenatal Kortikosteroid Pd Persalinan Prematur :
Alasan :
1. Persalinan prematur myb  70-80% kematian
perinatal
2. Kematian perinatal dr prematur disbb ok RDS
- Kehamilan 25-28 mgg  70-80%
- Kehamilan 29-32 mgg  30-60%.
3. Glukokortikoid menstimulasi Pneumosit Tipe II utk
prod. Surfaktan  cegah kolaps alveoli.
4. Glukokortikoid antenatal efektif  RDS by prematur
bila diberikan IM pd ibu 24-48 jam sbl lahir atau
diberi IM lgs pd janin in utero jk diperkirakan lahir
dlm 24 jam
Pemberian Kortikosteroid Tunggal pd Ibu
1. Indikasi :
- Kehamilan 34 mgg/krg dg ketuban utuh.
- Tes kematangan paru (-) Shake test -/L:S < 2
- Tidak ada KI pd ibu (DM/HDK)
2. Jenis / Dosis / durasi
- Bethamethason 12 mg/IM/24 jam slm 48 jam.
- Dexamethason 12 mg/IM/24 jam slm 48 jam
3. Efek Samping Pd Bayi :
- Delayed mental & Psicological development
- Early onset Neonatal Sepsis, Chorioamnionitis
Efek samping pd ibu :
- Edema paru, infeksi dan kesulitan utk regulasi
glukosa pd ibu dg DM
Pemberian Antibiotika
Dasar
1. 40% ok. infeksi urogenital
2. Antibiotika diberikan sebelum terjadi KPD

Infeksi Urogenital  KPD


1. Bakteriuri tanpa gejala :
- Amoksisilin 3x250 mg/3-7 hari
-Nitrofurantoin 2x100 mg/3-7 hari
-Sefaleksin 4x250 mg/4-7 hari
2.Vaginosis bakterial :
- Klindamisin 2x300mg / 7 hari
- Metronidazol 3x250 mg / 7 hari
- Eritromisin Base 250 mg/ 3x / 14 hari
3. Trikomoniasis
- Metronidazol 2gr ( TM I dilarang )
- Metronidazol 2x 500 mg / 7 hari
4. Servisitis Gonorhoeae
- Ceftriaxone 125 mg IM dosis tunggal
- Cefixime 400 mg
- Eritromisin 3x500mg /7 hari
- Azythromisin 1 gr
5. Chlamydia Trachomatis
- Eritromisin 4x500 mg / 7 hari
- Amoxiciline 3x500 mg / 7 hari
- azythromisin 1 gr
 Pasangan seksual harus diobati
PENGELOLAAN INTRAPARTUM
Persalinan Letak Belakang Kepala :

1. Nilai Umur kehamilan, TBBA, Keadaan janin, kondisi ibu


 adakah KI pervaginam.
2. Persiapan penolong, ahli resusitasi hrs hadir.
3. Tersedia peralatan resusitasi
4. Persalinan spontan dpt dilaksanakan sepanjang proses
persalinan normal, janin baik.
5. Ketuban dipertahankan selama mungkin.
6. Persiapan SC utk antisipasi jika terjadi penyimpangan. SC
tdk dianjurkan semata atas pertimbangan prematur.
7. Episiotomi rutin tdk dianjurkan.
8. Ekstraksi Vakum mrp kontraindikasi relatif
9. E. Forcep rutin tidak menunjukkan manfaat jelas
Persalinan prematur letak sungsang
Pemahaman :
1. Srg tjd pd bayi prematur.
2. Mempunyai resiko lbh > dpd ltk kepala
3. Gawat janin lebih sering tjd
Cara Persalinan :
1. Nilai, sikap, presentasi janin & kondisi ibu.
2. Persiapan resusitasi, kelengkapan NICU
3. Pervaginam  spt pertolongan sungsang biasa
4. Pertahankan ketuban selama mungkin.
5. Monitoring BJA
6. SC atas indikasi obstetrik
Pengelolaan Post Partum :
1. Pengelolaan Ibu :
a. Fundus uteri.
b. Laserasi jalan lahir.
c. Pemeriksaan KU Penderita.
d. Menyusui
e. Ambulasi dini
2. Pengelolaan Neonatus :
BBL Suhu ruangan
1000 – 1500 34-350C
1500 – 2000 32-340C
2000 – 2500 30-320C
> 2500 28-320C
Kehamilan Lewat Waktu
(post term, post dates, prolonged, post mature).

Definisi:
kehamilan >42 minggu dihitung dari HPHT

Insiden
- Rata-rata 15%
- Kematian perinatal 3x dibanding aterm
Etiologi

 Defisiensi enzim plasental suphatase


 Inaktivasi Corticotropin Relasing
Hormone
 Kadar cortisol rendah Malformasi
kongenital ( anenchepalus)
 gangguan mekanisme signal
transduksi reseptor miometrium
 kehamilan abdominal
Risiko Kehamilan Post Term
I. Kehamilan
- IUFD
- Oligohidramnion  kompresi tali pusat
- Pe↑ cairan ketuban mekonium 30–50 %
 fetal hipoksia
- gangguan sirkulasi utero plasenta
USG&NST (42 mmg – 1 hari)
+
Bishop Score

BS < 5 42 minggu BS > 5

USG&NST USG&NST USG&NST USG&NST


baik baik
Keduanya Salah satu
Keduanya Salah satu
Tidak baik Tidak baik
Pulang Tidak baik Tidak baik
1mmg kembali Induksi persalinan
pitosin drips SC O.C.T
SC O.C.T
- +
- + berhasil Tdk berhasil
USG&NST
SC
Salah satu SC Pulang
Baik
1mmg kembali
Tidak baik
Induksi persalinan Induksi persalinan
Amniotomi + pitosin drips Amniotomi + pitosin drips

Tdk berhasil berhasil Tdk berhasil berhasil


SC
SC
II. Persalinan
- Neonatus asfiksia  Kematian perinatal 30
%
- Shoulder distosia  makrosomiaErbs
paralisa
- Fetal hipoksia  Fetal distress

III. Janin
- Retardasi pertumbuhan
- Neonatal encephalopaty  cerebral palsy
Cliffort sign untuk post maturitas

Grade I. : Tidak ada lanugo, kuku panjang,


rambut tebal, vernix kaseosa ↓,
kulit agak pucat dgn deskuamasi.

Grade II.:I + Mekonium sign

Grade III.:I. + II, warna kuning terang pada


kulit, kuku, tali pusat rapuh.

Anda mungkin juga menyukai