Anda di halaman 1dari 35

Bising Jantung

dr. Sri Lilijanti W, Sp.A(K)


PENDAHULUAN
 BISING JANTUNG - kecurigaan adanya
kelainan jantung tersering pada bayi & anak
 TIDAK SEMUA kelainan jantung: ada bising
- ASD, TGA, berbagai PJB kompleks
 TIDAK SEMUA BISING menunjukkan
kelainan jantung ~ bising inosen
Auskultasi jantung
 Stetoskop: membran, sungkup
 Anak tenang, telentang, duduk
 Saat inspirasi & ekspirasi
 Daerah auskultasi tradisional: apeks,
pulmonal, aorta, trikuspid – tidak mencukupi
Cara mengenali berbagai
macam bunyi jantung
1. Mulailah auskultasi pada apeks
2. Cari S1~ detak apeks (atau denyut
karotis)
3. Area pulmonalSIC II kiriS2

Opening
A2 P2 snap of MS

Ejection Non S3 S4
clik ejection
S1 clik S2 S1

SISTOL DIASTOL
Bising
 Definisi:
sebagai seri vibrasi suara dari
bermacam intensitas, frekuensi,
kualitas, dan durasi.
 Mekanisme
dihasilkan oleh turbulensi aliran darah
 vibrasi aliran darah, jantung,
pembuluh darah besar
6 point penting bising yang
harus diperhatikan
1. Waktu
2. Letak
3. Sifat / kualitas
4. Penjalaran
5. Hubungan dengan fisiologis dan
intervensi farmakologis
6. Intensitas (kekerasan)
Menentukan waktu bising
1. Bising sistolik terjadi selama sistolik
ventrikel yang dimulai dengan bunyi
jantung pertama (S1) dan diakhiri
bunyi jantung 2 (S2).

S1 S2 S1
Menentukan waktu bising
2. Bising diatolik terjadi selama
diastolik ventrikel yang dimulai dengan
S2 dan diakhiri dengan S1

S1 S2 S1
Menentukan waktu bising
3. Bising kontinu  terjadi ketika sistolik,
dan memanjang sampai seluruh atau
sebagian dari diastol, bayangan S2.

 Penentuan bising mungkin sulit ketika


terjadi takikardi atau irama yang
ireguler.
klasifikasi
3 tipe bising sistolik :
1. mid sistolic
2. pansistolic (regurgitasi)
3. Late sistolic
3 tipe bising diastolik
1. Early diastolic
2. Mid diastolic
3. Late diastolic (pre-sistolic) murmur
1. Mid-sistolic murmur
(ejection)/MSM

 Dapat dihubungkan dengan 5 sebab :


1. obstruksi aliran ventrikel ke kiri atau
kanan (misal stenosis aorta, stenosis
pulmonal)
2. dilatasi pangkal aorta atau trunkus
pulmonalis
3. sirkulasi yang hiperdinamik(peningkatan aliran
sampai ke aorta dan trunkus pulmonalis)
4. bising midsistol normal (innocent)
5. disfungsi musculus papilaris
1. Mid-sistolic murmur
(ejektion)/MSM
 Crescendo decrescendodiamond shape
 S1 dan S2 masih terdengar jelas

S2
Bising innocent (normal)
 Anak sehat dan remaja
 Tidak bermakna patologis dan Tidak
mengindikasikan adanya lesi katup
Ciri bising normal
1. Bising innocent: salah satu ejeksi sistolik atau
kontinu (misal dengungan vena). Bising
fungsional tidak pernah pansistolik atau
diastolik
2. Biasanya pelan (kurang dari grade 3) dan
durasinya pendek
3. Biasanya hanya didengar di daerah tertentu
(SIC II)
4. Tidak ada thrill
Ciri bising normal
5. Tidak menjalar ke karotis maupun aksilla
6. Tidak merupakan gejala signifikan kelainan
jantung
7. S2 biasanya split/terpisah
8. Tidak ada suara ejeksi katup
9. Dipengaruhi oleh posisi tubuh dan respirasi
10. Biasanya hilang dengan manuver valsava
11. Biasanya lebih sering pada anak-anak
12. X ray dan EKG normal
Still’s murmur

 Still’s murmur adalah bising innocent yang


didengar pada anak-anak. Bising ini
berkembang dari traktus pengeluaran
ventrikel kiri.

 Terdengar jelas sepanjang linea sternalis


kiri pada SIC III dan IV. Menghilang saat
pubertas
Functional (flow) murmur
 O.k meningkatnya cardiac output
 Katup normal
 Biasanya grade 3-4, berakhir sebelum S2

Bising sistolik karena dilatasi


aorta/a.pulmonal
• saat ejeksi ventrikel kiri, terdengar
jelas di apeks
2. Pansistolic /holosistolic
murmur
 pasti berasal dari katup mitral, trikuspid atau
VSD
3. Late sistolik murmur
 Bising dimulai pada pertengahan atau
akhir dari sistolik.

S1 S2 S1
1. Early diastolic murmur (EDM)
 dimulai segera setelah S2. tidak ada interval antara S2 dan
bising.
 EDM selalu berasal dari katup aorta atau pulmonal (tidak
pernah dari katup mitral atau trikuspid)
 terjadi hanya jika katup aorta dan pulmonal inkompeten
(regurgitasi).
 regurgitasi aorta lebih sering menyebabkan EDM dibanding
regurgitasi pulmonal

A2 P2

S1 S2
S2 S1
EDM karena regurgitasi aorta
 EDM pada regurgitasi aorta :
 bernada tinggi,
 tidak jelas,
 lembut,
 blowing( seperti hembusan) Menyerupai
kata “ah”,
 Posisi pasien harus duduk dan condong ke depan.
Pernapasan harus saat ekspirasi. Auskultasi pada
diafragma pd SIC III kiri dekat LS, dan menjalar
sepanjang LSK.
EDM karena regurgitasi
pulmonal
 Graham Steell’s murmur
 PR selalu dihubungkan dengan hipertensi
pulmonal.
 gejala lain yang menyerupai hipertensi pulmonal:
 keras dan teraba P2,
 klik ejeksi pulmonal biasanya ada.
 X ray dada dapat menunjukkan pembesaran
dari arteri pulmonalis.
2. Mid diastolic murmur
 Biasanya berasal dari katup mitral, jarang dari
trikuspid
 dimulai dari akhir relaksasi isometrik dan selalu
di pertengahan diastolik.

A2 P2

S1 S2 S1
3. Late diastolic (presistolic) murmur
 khas hanya pada stenosis mitral.
 Bising terjadi karena kontraksi atrium tiba-tiba
aliran darah meningkat melewati katup mitral
selama akhir fase diastolik (setelah fase
pengisian cepat).
 biasanya ada pada fibrilasi atrium

A2 P2

S1 S2 S1
BISING KONTINU
 Bising kontinu adalah bising yang terjadi
sepanjang sistolik, dan kemudian memanjang
sampai seluruh atau sebagian diastolik, bayangan
S2.
 Bising kontinu berkaitan dengan aliran darah
pada arah yang sama selama sistol dan diastol.
Venous hum (dengungan vena)
 pada anak-anak dan kondisi sirkulasi yang
hiperdinamik (misal kehamilan, tirotoksikosis,
anemia).
 Venous hum berhubungan dengan kelokan dan
obstruksi vena jugularis leher.
 Pasien harus duduk tegak dengan dagu diangkat
setinggi mungkin dan kepala miring ke kiri.
Venous hum paling jelas didengar dengan bell
yang ditaruh disekitar medial dari fossa
supraclavicular. Terlalu banyak tekanan dapat
menurunkan atau menghapus bising dengan
mengkompresi vena jugularis sehingga, aliran
darah menurun atau hilang. Bising juga dapat
dihilangkan dengan mengubah posisi leher atau
tidur terlentang.
 Venous hum, jika terdengar pada dewasa
dalam posisi supine mengindikasikan kondisi
sirkulasi yang hiperdinamik. Venous hum lebih
keras selama diastolik ketika, aliram yang
melewati vena jugularis besar.
 Mammary Scouffle
mammary scouffle adalah bising innocent yang
terdengar selama kehamilan tua dan awal
postpartum. Terjadi karena meningkatnya
aliran darah ke payudara.
 Pada kondisi ini, tidak ada perbedaan kualitas
dari bising kontinu yang dihasilkan. Letak
intensitas maksimun adalah faktor yang paling
penting pada diagnosis banding.
 PDA adalah penyebab tersering bising kontinu.
Lokasi dari intensitas
maksimum yang bermakna

Lokasi Waktu Kemungkinan


diagnosis
Apeks (area mitral) Sistolik Regurgitasi mitral
(PSM/ menjalar ke
aksilla)
Stenosis aorta (MSM,
tidak menjalar ke
aksilla)
Diastolik Stenosis mitral ( Peningkatan aliran
kasar dan rumbling (MR, VSD, PDA)
MDM)
Area aorta Sistolik Stenosis aorta (MSM
menjalar ke karotis
dengan thrill)
Diastolik AR (EDM)
Area pulmonal Sistolik Fongsional (MSM), ASD
(MSM), stenosis
pulmonal (MSM dengan
thrill)

Diastolik
AR (EDM)

Area trikuspid Sistolik Regurgitasi trikuspid


(PSM dengan inspirasi)
ASD (MDM), trikuspid
Diastolik stenosis (MDM)

Linea sternalis kiri Sistolik VSD (PSM dengan


bawah thrill)
interskapula Sistolik COA, regurgitasi mitral

Infraklavikular Kontinu PDA


Karakteristik bising
 Kasar dan rumbling (MDM) stenosis
mitral
 Lembut dan blowing (EDM) 
regurgitasi aorta
 Tajam/kasar  stenosis aorta
Penjalaran (penyebaran
selektif)

 Arah penjalaran tergantung dari arah alirah


darah.
 Bising yang keras bisa didengar dengan jelas
dengan auskultasi pada dada. Ini tidak akan
menjalar bila intensitasnya tidak sama.

Kepentingan klinik
Bising sistolik yang terdengar disekitar apeks
dapat mengarah kepada regurgitasi mitral,
trikuspid dan stenosis aorta, tapi hanya bising
akibat regurgitasi mitral yang dijalarkan ke
aksilla.
 Bising sistolik yang terdengar pada basis
jantung (area aorta dan pulmonal) dapat
berkaitan dengan berbagai sebab (seperti aorta
stenosis, stenosis pulmonal, ASD, atau hanya
bising fungsional). Hanya bising karena
stenosis aorta yang dijalarkan ke karotis.

 Lokasi penjalaran dari EDM dari regurgitasi


aorta dapat memberikan petunjuk kepada
penyebab dari regurgitasi aorta.
Intensitas bising
 Intensitas atau kekerasan bising tidak selalu
berkaitan dengan keparahan.

 Kekerasan bising sebanding dengan proporsi


kecepatan aliran darah yang melewati area
penghasil bising.

 Obesitas, emphisema, efusi pleura, dan efusi


perikard akan menurunkan intensitas bising.
Durasi dari bising biasanya lebih penting
daripad kekerasan atau intensitas.
Berdasarkan kekerasannya, bising sistolik dibagi
menjadi 6 derajat :
1. Bising yang sangat lemah, bisa didengar hanya
dengan konsentrasi tinggi dalam ruang yang sunyi.
2. Lemah, tapi dapat dengan mudah didengar pada
auskultasi.
3. Bising keras, tidak ada thrill.
4. Bising keras dengan thrill.
5. Bising keras, dimana dapat didengar dengan
menempelkan stetoskop dengan ringan pada dinding
dada, namun tidak dapat didengar bila stetoskop
dipindahkan dari dinding dada.
6. Bising terdengar walaupun tidak menggunakan
stetoskop.

Bising sistolik grade 3 atau lebih biasanya bermakna.

Anda mungkin juga menyukai