Anda di halaman 1dari 28

Job Safety Analysis

(JSA) & Job Safety


Observation (JSO)
OLEH :

Drs.Soeseno Adhy
( AK3 Umum )
TUJUAN PELATIHAN

 Memberikan peserta pelatihan tentang


pengetahuan dan ketrampilan yang
diperlukan dalam penyiapan dan penerapan
JSA
 Peserta mampu mendemontrasikan
ketrampilan penerapan JSA
 Peserta mampu mempresentasikan hasil
penilaian resiko menggunakan.
DEFINISI
 JSA adalah suatu pendekatan struktural
untuk mengidentifikasi potensi bahaya dalam
suatu pekerjaan dan memberikan langkah-
langkah perbaikan.

 JSA dibuat dengan cara membagi pekerjaan


dalam langkah-langkah pekerjaan, selanjutnya
menganalisa bahaya yang ada pada tiap langkah
kerja tersebut, memberikan langkah-langkah
perbaikan, hingga akhirnya didapati suatu
urutan pekerjaan yang selamat.
Proses Pelaksanaan SOP/JSA
Petugas yang Penanggung Jawab Penanggung
Operasi jawab pelaksana HES
berwenang (AW)
Fasilitas (FO) (PIC)

Siapkan Perintah Menerima Perintah


Start Kerja (WO) Kerja (WO)

Supporting
Operation Ya
SOP tersedia?
Daily/emergency
Operation
Tidak SOP

Buat SOP

JSA
Tidak
Diperlukan?

Ya JSA
Mengacu ke
Memberikan
JSA Guideline Buat JSA Masukan Jika
OS.34 Diperlukan

Adakan rapat singkat sebelum


Melaksanakan
bekerja (tail gate meeting),
Perintah Kerja
jelaskan SOP / JSA

JSA
Meninjau
kembali JSA Stop
PEDOMAN PENERAPAN

Job Safety Analysis adalah suatu


proses dimana sumber bahaya
(kebakaran dan peledakan) yang ada
dari setiap langkah pekerjaan
teridentifikasi, resiko terukur dan
pengendalian resiko dilakukan untuk
mengurangi resiko terhadap personil,
lingkungan dan harta benda
LANGKAH-LANGKAH JSA

 Pilih pekerjaan yang akan dianalisa


 Pecahkan pekerjaan menjadi langkah-langkah
yang logis
 Identifikasi sumber bahaya dari setiap
langkah, khususnya bahaya kebakaran dan
peledakan
 Kembangkan cara eliminasi resiko atau
mengukur pengurangan terhadap bahaya yang
teridentifikasi
 Catat JSA dalam formulir standar
 Laksanakan pekerjaan sesuai dengan JSA tsb.
LANGKAH PELAKSANAAN
Langkah 1
PEKERJAAN YANG MANA YANG MEMERLUKAN
JSA?
Pilih pekerjaan yang akan dianalisa

 Pekerjaan dimana pengalaman lewat berpotensi


terhadap kecederaan, kebakaran/peledakan,
terganggu proses, pencemaran lingkungan
 Pekerjaan yang kritikal
 Pekerjaan baru
 Pekerjaan yang berubah
 Pekerjaan dimana terlibatnya personil baru
melaksanakan pekerjaan tersebut
LANGKAH PELAKSANAAN (Lanj.)

Langkah 2
PECAHKAN PEKERJAAN MENJADI
LANGKAH-LANGKAH YANG LOGIS
 Identifikasi langkah-langkah simple yang
akan dilakukan.
 Secara umum sebaiknya kurang dari 10
langkah.
Sequence of basic job steps Potential accidents or hazards Recommended to eliminate
or reduce potential hazards

Memecah suatu pekerjaan


menjadi langkah-langkah,
seperti: apa yang pertama anda
lakukan, selanjutnya dan
seterusnya. Anda dapat
melakukannya dengan jalan:

(1). Menganalisa pekerjaan tsb.

(2.) Diskusi dengan operator/


pekerja

(3). Menggambarkan pekerjaan


tsb, sesuai dengan pengetahuan
anda,

(4) Kombinasi ketiga-tiganya.

Catat langkah-langkahnya
sesuai dengan pelaksanaannya.
Terangkan apa yang dikerjakan,
tidak perlu terlalu detail.
LANGKAH KERJA PEKERJAAN
LAS & PEMOTONGAN DGN
API

1. Penyiapan silinder gas, cutting


torch (suluh), selang-selang dan
peralatan lain dan objek yang
akan dilas/ dipotong.

2. Mengidupkan torch (suluh).

3. Memotong objek dengan toch.

4. Mengelas objek dengan torch.

5. Melepas peralatan dan


membersihkan tempat kerja.
LANGKAH PELAKSANAAN (Lanj.)
Langkah 3
IDENTIFIKASI SUMBER-SUMBER BAHAYA DARI SETIAP
LANGKAH KERJA.

Pertimbangan terhadap bahaya pisik berikut:


 Tekanan
 Sumber-sumber penyalaan api terbuka
 Gas dan Cairan mudah terbakar
 Botol gas bertekanan
 Bejana tekan
 Kelistrikan
 Penanganan bahan kimia
 Gesekan
 Peralatan berputar
 Kendaraan mobil
 Ketinggian
LANGKAH PELAKSANAAN (Lanj.)

Langkah 3 (Lanjutan)
Pertimbangan terhadap bahaya pisik berikut
(Lanjutan):
 Tertumbur
 Terperangkap dalam atau apada
 Regangan otot
 Objek terjatuh
 Saling menumbur
 Terpeleset/jatuh
 Terhirup
 Kebakaran/ledakan
 Paparan gas/panas/asap/debu/kimia
LANGKAH PELAKSANAAN (Lanj.)
Langkah 3 (Lanjutan)

Pertimbangan terhadap bahaya pisik berikut (Lanjutan):


 Udara
 Objek panas
 Penggunaan peralatan & perkakas
 Saluran pemipaan
 Vibrasi
 Kebisingan
 Penumpukan material
 Daerah rawan petir
 Tempat tertutup
 Tempat masuk
 Objek bergerak
 Radiasi
LANGKAH PELAKSANAAN (Lanj.)

Langkah 3 (Lanjutan)

Juga perlu pertimbangan terhadap:


 Menyebabkan cedera manusia
 Pencemaran lingkungan
 Kerusakan peralatan
 Faktor manusia, seperti:
- Kompetensi, Training,
- Sehat, Lelah dll.
- Operasi berkesinambungan
- Teman sekerja
SUMBER-SUMBER BAHAYA

Dari langkah kerja ke 3:


Memotong objek dengan toch.

1. Gas oksigen dan asetilen bercampur dalam torch dan


selang menyebabkan ledakan dan kebakaran pada selang,
torch dan silinder

2. Decomposition (pecah molekul) asetilen karena


tekanan tidak seimbang menyebabkan peledakan dan
kebakaran pada selang dan torch

3. ………….
Sequence of basic job steps Potential accidents or hazards Recommended to eliminate
or reduce potential hazards

Untuk setiap langkah, Tanya pada


diri sendiri: kecelakaan apa yang
dapat terjadi ketika
mengerjakannya. Anda dapat
menjawabnya dengan (1)
menganalisa pekerjaan tsb. (2)
diskusi dengan operator/ pekerja
(3) melihat kecelakaan-kecelakaan
yang lalu (4) kombinasi ketiganya.
Tanya pada diri sendiri dapatkah ia
tertimpa, terjepit, tersenggol,
terbentur, terkurung, terjatuh,
tersengat panas, terkena radiasi,
terhirup gas beracun, dll.
PENGENDALIAN RESIKO
Dari langkah kerja ke 3:
Memotong objek dengan toch.

Sumber bahaya:
Gas oksigen dan asetilen bercampur dalam torch dan selang
menyebabkan ledakan dan kebakaran pada selang, torch dan
silinder

Pengendalian resiko:
- Melakukan pembersihan torch sebelum dan ketika
sedang digunakan
- Menempatkan flashback arrestors
- Melakukan purging sebelum torch dinyalakan
- ………….
1 Elimination

2 Substitution

3 Engineering

4 Administrative

Personal Protective
5 Equipment
Contoh-Contoh Pengendalian Bahaya (Resiko)

Menghilangkan (Elimination)
 Menghilangkan sumber bahaya kaki tersangkut/terbentur (trip
hazard) di atas lantai
 Membuang/ memusnahkan bahan kimia yang tidak diperlukan lagi
 Memperbaiki peralatan yang rusak

Penggantian (Subtitution)
 Mengganti pemakaian bahan-bahan kimia dengan bahan yang
rendah tingkat bahayanya
 Mengganti pasir silika (sand blasting) dengan copper slag (grit
blasting) pada pekerjaan abbrfasive blasting
 Mengganti proses kering dengan proses basah
 Mengganti cara kerja manual handling dengan mechanical handling
Contoh-Contoh Pengendalian Bahaya (Resiko)
Rekayasa (Engineering)
 Program desain ulang untuk mengurangi tingkat kebisingan
 Memasang/ mengatur ventilasi udara di daerah lingkungan
pengecatatan
 Memasang pagar pengaman mesin pada bagian-bagian mesin
yang bergerak
 Menggunakan anti-glare screen pada layar monitor komputer
 Memasang flashback arrestor pada saluran oksigen dan asetilin
pada pekerjaan oxy-cutting

Administrasi (Administrative)
 Pemeliharaan secara reguler
 Mendesain ulang cara kerja
 Penyediaan SOP
 Membatasi paparan pekerja terhadap bahaya
 Pelatihan
Sequence of basic job steps Potential accidents or hazards Recommended to eliminate
or reduce potential hazards

Untuk setiap kecelakaan atau bahaya yang


mempunyai potensi tinggi, Tanya pada
diri sendiri bagaimana pekerja melakukan
langkah kerja tsb. Dengan aman. Anda
akan menemukan jawabannya dengan
cara (1) menganalisa cara mengatasi
pekerjaan tsb., (2) diskusi untuk soal
pencegahannya dengan operator/
pekerja yang berpengalaman, (3)
menggambarkan pekerjaan tsb. Sesuai
dengan pengetahuan and (4) kombinasi
ketiganya. Yakinkan bahwa uraian
langkah-langkah tsb. Harus diikuti oleh
pekerja. Jangan adanya hal-hal yang
penting sampai tertinggal. Jumlah
masing-masing rekomendasi harus sama
dengan jumlah potensi kecelakaan/
bahaya. Gunakan statement “lakukan”
atau “jangan lakukan”, untuk
menerangkan rekomendasi pencegahan.
Seperti anda lakukan ketika sedang
berbicara dengan orang tsb.
Misalnya: “Angkat dengan posisi kekuatan
pada kakimu, jangan dengan posisi
pinggangmu”. Hindari kata-kata yang
sifatnya umum seperti “Hati-hati”,
“Bahaya” dll.
LANGKAH PELAKSANAAN (Lanj.)

Langkah 4
CATAT JSA
Gunakan formulir dengan format standar:
 Jumlah Langkah
 Jelaskan Langkah-langkah Kerja
 Selesaikan setiap bagian dari langkah: identifikasi
bahaya, penilaian resiko hingga pengendalian resiko
 Lanjutkan dengan langkah berikutnya
LANGKAH PELAKSANAAN (Lanj.)

Langkah 5
TINJAU ULANG JSA
Tinjau ulang JSA, harus dilakukan saat:
 Pekerjaan selesai dilaksanakan
 Sumber bahaya lain teridentifikasi
 Metode pelaksanaan perubahan
 Pekerjaan dilakukan kembali
LANGKAH PELAKSANAAN (Lanj.)

TINDAK LANJUT DAN TINJAU


ULANG

 Action plan jelas melibatkan personil


yang terkait
 Sumber bahaya lain teridentifikasi
 Metode pelaksanaan perubahan
 Pekerjaan dilakukan kembali
Bertujuan memperbaiki atau
meningkatkan mutu K3 melalui
pengamatan sikap dan cara seseorang
dalam melakukan pekerjaan
Job Safety observation (JSO) adalah
suatu metoda pengamatan suatu
pekerjaan untuk meningkatkan mutu
pelaksanaan keselamatan kerja.
Kegiatan ini biasanya dilakukan
sewaktu-waktu oleh para pengawas
tanpa sepengetahuan operator yang
diobservasi.
Pengamatan pekerja dalam
melaksanakan pekerjaan aspek K3

Meliputi :
• penilaian Risiko bahaya
• penilaian cara kerja yang tidak
aman
• penilaian cara kerja yang aman,
• melakuan koreksi
• memberi penghargaan cara
kerja yang aman

Anda mungkin juga menyukai