Anda di halaman 1dari 38

PERATURAN MENTERI KESEHATAN

NO 15 Tahun 2018
Tentang
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
KESEHATAN TRADISIONAL
KOMPLEMENTER

Direktorat Pelayanan Kesehatan Tradisional,


Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI

Disampaikan pada Acara


Konsolidasi Pelayanan Pelayanan Kesehatan Tradisional Kompementer
2018
DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN
PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
SISTEM KESEHATAN
NASIONAL
UU No 36/2014 UU No 36/2009
(PERPRES NO 72 TAHUN Tentang Tenaga Tentang Kesehatan
2012) Kesehatan PASAL 47,
PASAL 48 AYAT 1
PASAL 59 AYAT 3

•Permenkes No. 8/ 2014


tentang Yan SPA PP
• Permenkes No.90/2013 NO. 103/2014
tentang SP3T YANKESTRA
• Permenkes No.9/ 2016
tentan Asman D
• Permenkes No. 6/2016
tentang FOHAI
• Permenkes No.61/2016
tentang Yankestrad
Empiris
•Permenkes No 37/2017
PP WHO STRATEGY
ON
tentang Integrasi NO. 47/2016 TRADITIONAL
•Permenkes No 15/ 2018 FASYANKES MEDICINE (2014-
tentang Yankestrad Pasal 9 huruf (i) 2023)
Komplementer : Fasyankestrad
2
LINGKUP KESEHATAN TRADISIONAL
(PP No 103/2014 ttg yankestrad)
YANKESTRAD YANKESTRAD YANKESTRAD
EMPIRIS KOMPLEMENTER INTEGRASI
Biokultural Memenuhi: Yanmedik +
Bukti empiris -Biokultural Yankestrad
↑ ↑ -Biomedis komplementer
Panti -Evidence Based
Kelompok p p ↑ ↑
sehat Asuhan
e ↑ ↑
mandiri e Fasyankes
Penyehat n
tradisional
Pemanfaatan
Fasyankestrad n (PKM dan RS)
TOGA dan
(hattra) keterampilan a (Griya Sehat) a
p Nakes +
↑ p
Nakestrad nakestrad
i i
Binwas s Berbasis
s
KESTRAINDO
a a
n n
n
- Kajian PENILAIAN
- Pengujian
- Penelitian
3
Pada UU No.36 Tahun 2014, tentang
Tenaga Kesehatan pasal 11 ayat (1)
Salah satu kelompok tenaga kesehatan adalah
tenaga kesehatan tradisional. Jenis Tenaga
Kesehatan yang termasuk dalam kelompok Tenaga
Kesehatan tradisional terdiri atas tenaga
kesehatan tradisional ramuan dan tenaga
kesehatan tradisional keterampilan
Pada Peraturan Pemerintah No.103 Tahun 2014
tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional
• Pasal 7 menyebutkan Jenis pelayanan kesehatan tradisional meliputi
Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris; Pelayanan
Kesehatan Tradisional Komplementer; dan Pelayanan
Kesehatan Tradisional Integrasi
• Pasal 10 ayat (3) menyebutkan Pelayanan Kesehatan Tradisional
Komplementer dilaksanakan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tradisional.
• Pasal 31 ayat (1 dan 2) menyebutkan Pelayanan Kesehatan
Tradisional Komplementer dilakukan oleh tenaga kesehatan
tradisional. Tenaga kesehatan tradisional merupakan tenaga
kesehatan yang ilmu dan keterampilannya diperoleh melalui
pendidikan tinggi di bidang kesehatan tradisional paling rendah
diploma tiga
Peraturan Pemerintah No.47 tahun 2016 tentang
Fasilitas Pelayanan Kesehatan

 Pasal 4 menyebutkan salah satu jenis Fasilitas Pelayanan


Kesehatan adalah Fasilitas Pelayanan Kesehatan
tradisional
 Pasal 19 menyebutkan Pemerintah Daerah
kabupaten/kota bertanggung jawab menyediakan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan tradisional sesuai
kebutuhan pelayanan
YANKESTRAD KOMPLEMENTER
(PP No 103/2014 ttg YANKESTRAD)

AREA UPAYA PENDAFTARAN TEMPAT


NO SDM KEILMUAN PENDIDIKAN
KESEHA TAN & PERIZINAN PELAYANAN

1 Tenaga Menggunakan • Vokasi (D3) promotif, STRTKT dan Mandiri atau


kesehatan ilmu biomedis • Provesi (S1) preventif, SIPTKT, berlaku praktik ber
Tradisional dan biokultural kuratif, 5 tahun, dapat kelompok di
dalam rehabilitatif diperbaharui fasyankestrad
penjelasannya
serta manfaat
dan
keamanannya
terbukti secara
ilmiah

7
FASYANKESTRAD

Memenuhi persyaratan :

Lokasi bangunan ruangan prasarana peralatan ketenagaan


Sesuai tata ruang yg • Instalasi air • Nakestrad dan tenaga lain
ditetapkan oleh Pemda • Ruang pendaftaran/ • Jenis dan jumlahnya
• Instalasi listrik
R.Tunggu disesuaikan dg jenis
• Instalasi sirkulasi
• Bersifat permanen, tidak • Ruang konsultasi udara yankestrad komplementer
bergabung fisik dg tempat • Ruang administrasi • Pimpinan seorang
• Sarana pengelolaan
tinggal • Ruang pengobatan nakestrad
limbah
• Memenuhi persyaratan tradisional • Pencegahan &
adm dan teknis bangunan • Memenuhi standar
• Ruang mandi/wc penanggulangan mutu, keamanan
• Memenuhi persyaratan • Ruang lain sesuai kebakaran
lingkungan sehat dan keselamatan
kebutuhan pelayanan • Sarana lain sesuai
• Alat tertentu harus
• Memperhatikan fungsi, kebutuhan
keamanan, kenyamanan, & memiliki izin edar
kemudahan memberikan • Harus diuji dan
pelayanan, perlindungan & dikalibrasi secara
keselamatan semua org berkala
termasuk org
berkebutuhan khusus,
anak2, dan lansia
8
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
NO 15 Tahun 2018
Tentang
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
KESEHATAN TRADISIONAL
KOMPLEMENTER

9
PENGERTIAN
Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer
adalah penerapan kesehatan tradisional yang
memanfaatkan ilmu biomedis dan biokultural dalam
penjelasannya serta manfaat dan keamanannya
terbukti secara ilmiah.
Tenaga Kesehatan Tradisional adalah setiap orang
yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
tradisional serta memiliki pengetahuan dan/atau
keterampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan tradisional yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan tradisional.
Griya Sehat adalah Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tradisional yang
menyelenggarakan perawatan/
pengobatan tradisional dan
komplementer oleh tenaga kesehatan
tradisional.
Cara Pengobatan/Perawatan
Menggunakan:
 keterampilan (teknik manual, terapi
energi dan terapi olah pikir)
 ramuan; atau
 kombinasi ramuan dan keterampilan 
merupakan satu kesatuan sistem
keilmuan kesehatan tradisional.

12
Tenaga Kesehatan Tradisional

Kualifikasi pendidikannya, terdiri atas:


1. Tenaga Kesehatan Tradisional
profesi  lulusan pendidikan tinggi
bidang kesehatan tradisional ( S1)
2. Tenaga Kesehatan Tradisional
vokasi  diploma tiga bidang
kesehatan tradisional (D3)

13
Ketentuan dalam memberikan pelayanan

 Memilah dan mengevaluasi kondisi klien


 Hanya menggunakan obat tradisional yang
mempunyai izin edar atau obat tradisional
racikan sendiri
 Tidak memberikan dan/atau menggunakan bahan
kimia obat, termasuk obat bebas, obat bebas
terbatas, obat keras, narkotika, dan psikotropika,
dan bahan berbahaya;
 Tidak melakukan tindakan dengan menggunakan
radiasi;
14
Ketentuan dalam memberikan pelayanan

 tidak melakukan tindakan invasif


 tidak menjual dan/atau mengedarkan obat
tradisional racikan sendiri tanpa izin
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
 Tenaga Kesehatan Tradisional dapat
menggunakan alat penunjang diagnostik
kedokteran tertentu sesuai dengan metode,
kompetensi, dan kewenangannya

15
Nakestrad WNA
 Dapat didayagunakan dalam rangka
alih ilmu pengetahuan dan teknologi
 dilakukan atas permintaan institusi
pendidikan kesehatan tradisional dan
Griya Sehat yang dipergunakan
sebagai wahana pendidikan sesuai
peraturan perundang-undangan

16
Fasyankestrad
Praktik mandiri : Griya Sehat
 Praktik ≥ 2 orang
 Merupakan praktek
nakestrad profesi
perseorangan atau 1orang
 Diberikan oleh nakestrad profesi + 1
nakestrad profesi orang nakestrad
vokasi
atau vokasi (dlm
 Dapat dijadikan sbg
lingkup terbatas) wahana pendidikan
dan jejaring
pelayanan
kesehatan

17
KEPEMILIKAN GRIYA SEHAT

 Pemerintah Pusat,
 Pemerintah Daerah
 Masyarakat  harus berbadan
usaha atau berbadan hukum.

18
Pengorganisasian
struktur organisasi terdiri atas:
 pimpinan Griya Sehat;
 penanggung jawab Pelayanan
Kesehatan Tradisional; dan
 penanggung jawab tata usaha.

19
Izin Penyelenggaraan
(berlaku 5 tahun)
Praktik mandiri Praktik berkelompok
SIPTKT dan STRTKT (Griya sehat )
 SIPTKT dan STRTKT
setiap nakestrad
 Izin penyelenggaraan

20
KETENTUAN BAGI NAKESTRAD
(PRAKTIK MANDIRI)

WAJIB MEMILIKI STRTKT DAN SIPTKT


STR : SIP :
 Diterbitkan oleh  Diterbitkan o/Pemda
Konsil / MTKI Kab/Kota
• Ijazah kestrad atas rekomendasi pejabat
• Sertifikat kompetensi kesehatan yang berwenang
di kab/kota dgn ada :
• Surat Sehat (fisik &
mental) • STR (TKT)
• Surat pernyataan
• Pernyataan telah memiliki tempat praktik
mengucapkan atau surat keterangan
sumpah/Janji profesi dari pimpinan
• Pernyataan mematuhi Fasyankestrad
dan melaksanakan
ketentuan etika profesi
21
Perizinan Griya Sehat :

Mengajukan permohonan ke Pemda Kab/Kota) dengan


melampirkan:
1) fotokopi identitas lengkap pemohon;
2) fotokopi denah ruang pelayanan dan peta lokasi;
3) fotokopi akta badan hukum;
4) struktur organisasi dan ketenagaan;
5) surat pernyataan kesediaan sebagai penanggung
jawab; dan
6) surat rekomendasi Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

22
Perubahan izin, bila:
 Penyelenggaraan :
• perubahan nama;
• perubahan jenis badan hukum; dan/atau
• perubahan alamat dan tempat.
 Perubahan pimpinan/ penanggungjawab
pelayanan, Giya Sehat harus melaporkan
kepada Institusi Pemberi Izin

23
Papan Nama
Papan nama harus memuat:
 tulisan “Griya Sehat”;
 nama Griya Sehat;
 klasifikasi Griya Sehat; dan
 nomor surat izin penyelenggaraan Griya Sehat.

Papan nama harus memenuhi persyaratan:


 berukuran panjang 90 cm x lebar 60 cm;
 posisi horizontal;
 warna dasar putih;
 warna tulisan hijau muda shine 60 yellow 100;
 ditulis dengan huruf latin; dan
 menggunakan bahasa Indonesia.

24
Contoh PAPAN NAMA GRIYA SEHAT

GRIYA SEHAT PRATAMA

BAHAGIA 60 cm

Surat Izin Nomor ..................................................................

90 cm

25
ALAT KESEHATAN TRADISIONAL

 Alat Kesehatan Tradisional yg digunakan


sesuai dengan metode, kompetensi, dan
kewenangannya serta sesuai bidang
keilmuannya.
 wajib diuji keamanan dan manfaatnya
terlebih dahulu, tingkat nasional

26
PERSYARATAN OBAT TRADISIONAL YANG
DIGUNAKAN
 memiliki data keamanan;
 memiliki data manfaat bersumber dari literatur yang
dapat dipertanggungjawabkan;
 memenuhi persyaratan mutu sesuai farmakope herbal
Indonesia atau farmakope lain yang diakui;
 sediaan berbentuk simplisia atau sediaan jadi obat
tradisional;
 bahan baku terutama berasal dari Indonesia;
 diproduksi oleh industri/usaha obat tradisional yang
sudah berizin serta memiliki nomor izin edar; dan
 obat tradisional racikan sendiri dengan bahan baku yang
bersumber dari industri yang telah melaksanakan cara
pembuatan obat tradisional yang baik.
27
RUJUKAN

Griya Sehat Fasyankes


Griya Sehat
Griya Sehat

28
PENCATATAN DAN PELAPORAN
 wajib melaksanakan pencatatan
 Catatan klien sebagaimana dimaksud paling sedikit
meliputi:
 identitas;
 kunjungan baru dan kunjungan lama;
 masalah kesehatan;
 tindakan pelayanan kesehatan tradisional
komplementer/jenis terapi; dan
 keterangan termasuk nasihat atau anjuran.
 Catatan sarana meliputi:
 catatan klien;
 buku catatan/register klien; dan
 formulir pelaporan dan data.

29
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

 Dilakukan secara berjenjang mulai Menteri Kadinkes


Provinsi Kadinkes Kab/Kota sesuai dengan tugas &
kewenangannya.
 Pelaksanaan Binwas dapat melibatkan OP atau asosiasi terkait &
konsil yg membidangi Nakestrad
 Pembinaan dilakukan dalam rangka:
1. Mewujudkan pelayanan yang aman & tidak bertentang
dengan norma yg berlaku.
2. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan Yankestrad
Komplementer aman & bermanfaat
3. Menjamin terpenuhi/terpeliharanya persyaratan keamanan
& kemanfaatan Yankestrad Komplementer.
30
SASARAN PENGAWASAN
 Tenaga Kesehatan Tradisional;
 Griya Sehat;
 tindakan dan metode/modalitas;
 ramuan/Obat Tradisional, Alat Kesehatan
Tradisional, dan teknologi kesehatan
tradisional;
 iklan dan atau publikasi; dan
 wahana pendidikan kesehatan tradisional

31
BENTUK PEMBINAAN

 Advokasi dan sosialisasi;


 Pembekalan peningkatan pemahaman
tenaga kesehatan tradisional terhadap
peraturan perundang-undangan terkait
penyelenggaraan pelayanan kesehatan
tradisional komplementer;
 Bimbingan teknis
 Pemantauan dan evaluasi.

32
SANKSI ADMINISTRASI
1. Teguran lisan;
2. Teguran tertulis;
3. Rekomendasi pencabutan STRTKT
dan SIPTKT; atau
4. Pencabutan STRTKT dan SIPTKT;
5. Pencabutan izin penyelenggaraan.

33
PERATURAN PERALIHAN
 Pembinaan profesi dilakukan oleh Menteri
sampai dengan terbentuknya organisasi profesi
terkait; dan
 Pelayanan Kesehatan Tradisional
Komplementer dapat dilaksanakan oleh tenaga
kesehatan lain selain Tenaga Kesehatan
Tradisional sesuai dengan kompetensi dan
kewenangan konvensionalnya untuk jangka
waktu 5 (lima) tahun setelah Peraturan
Menteri Kesehatan ini diundangkan.

34
38

Anda mungkin juga menyukai