Anda di halaman 1dari 20

ENDOMETRIUM DAN DESIDUA

OLEH:
NUR LAILA FAIZAH
NIM. 011824653013
Endometrium :
Lapisan mukosa
rongga uterus

Desidua :
Endometrium dalam
kehamilan yang
mengalami
modifikasi
khusus
 Permukaannya terdiri atas selapis sel kolumnar yang bersilia dengan kelenjar
sekresi mukosa rahim yang berbentuk invaginasi kedalam stroma selular. Stroma
dan kelenjar mengalami perubahan siklik, bergantian antara pengelupasan dan
pertumbuhan baru setiap 28 hari.
 Terdiri atas dua lapisan
yaitu lapisan fungsional
letaknya superfisial yang
akan mengelupas setiap
bulan

 Lapisan basal yaitu tempat


lapisan fungsional berasal
yang tidak ikut
mengelupas.
Endometrium dan Desidua adalah jaringan khusus yang memiliki fungsi
diantaranya :

• Responsivitas terhadap hormon, dan perubahan fenotipik pada sel-sel


1 endometrium/desidua memfasilitasi aposisi dan implantasi blastokista.

• Desidua berfungsi sebagai jaringan imunologis khusus


2

• Menerima invasi trofoblas dan mempersiapkan nutrisi bagi mundigah-janin


3

• Desidua menghasilkan berbagai sitokin dan faktor pertumbuhan yang membantu


pertumbuhan
4
Dasar Biologis Menstruasi
Fase dalam menstruasi

 Fase menstruasi merupakan periode luruhnya lapisan endometrium


 Fase poliferasi siklus menstruasi dimulai pada akhir fase menstruasi
(biasanya hari ke-4)dan berakhir pada saat ovulasi (biasanya hari ke-13
atau ke-14). Fase ini ditandai oleh penebalan endometrium dan
pematangab folikel ovarium.
 Lonjakan hormon luteinisasi pada hari ke-13 atau ke-14 memicu
terjadinya ovulasi.
 Fase luteal pada saat ovulasi dan berlangsung sampai hari ke-28 siklus
menstruasi.
 Kadar hormon steroid yang menurun pada fase sekreetoris akhir menyebabkan
kolapsnya pembuluh darah endometrium dan terjadi menstruasi.
 Estradiol-17β merupakan estrogen alami yang disekresi oleh sel-sel
granulosa folikel ovarium dominan dan secara biologis poten, bekerja
meningkatkan respons endometrium seperti cara kerja hormon steroid
klasik.

 Produksi estradiol-17β oleh folikel ovarium menginduksi proliferasi


endometrium. Sintesis progesteron oleh korpus luteum kemudian beraksi
untuk mematangkan endometrium yang sebelumnya telah diinduksi
estrogen untuk mempersiapkan implantasi blastosista.
DESIDUA
Desidua

 Setiap sel desidua matang akan dikelilingi oleh suatu selaput yaitu
membran perisel
 Dengan demikian, sel-sel desidua jelas membentuk dinding yang
mengelilingi diri mereka masing- masing
Bagian Desidua
 Basalis Desidua yang terletak tepat dibawah implantasi blastokista dimodifikasi
oleh invasi trofoblas

 Desidua kapsularis melapisi blastokista yang membesar dan pada awalnya


memisahkan blastokista dari sisa kavitas. Bagian ini paling menonjol selama
bulan kedua kehamilan, terdiri atas sel-sel desidua yang ditutupi oleh lapisan
tunggal sel epitel yang memipih

 Desidua Parietalis, desidua kapsularis berhubungan dengan membran janin


ekstraembrionik avaskular chorion leave. Sisa uterus dilapisi oleh desidua
parietalis kadang-kadang disebut desidua vera, bila merupakan gabungan dari
desidua kapsularis dan parietalis
 Sewaktu kahamilan dini terdapat ruang antara desidua kapsularis dan parietalis, karena kantong gestasi
tidak memenuhi seluruh kavitas uteri.
 Saat minggu ke-14 hingga 16 perluasan kantong gestasi telah cukup besar untuk sepenuhnya mengisi
kavitas uteri. Pada kehamilan dini, desidua mulai menebal, akhirnya mencapai ketebalan 5 hingga 10
mm.
 Pada kehamilan lanjut desidua akan menipis mungkin karena tekanan yang diberikan oleh isi rahim yang
meluas.
Reaksi Desidua

 Pada kehamilan manusia, reaksi desidua dianggap tuntas hanya dengan implantasi blastokista.

 Perubahan-perubahan Pradesidua mula-mula terjadi di sel stroma endometrium yang berdekatan


dengan arteriol dan arteri spiralis, kemudian meluas bergelombang-gelombang ke seluruh mukosa
uterus.

 Sel-sel stroma endometrium membesar membentuk sel desidua yang poligonal atau bulat, Inti sel
menjadi bulat dan vesikular, sitoplasma menjadi jernih, agak basofilik, dan dikelilingi oleh suatu
selaput bening.
Perdarahan

 Pendarahan desidua berubah sebagai konsekuensi dari implantasi. Pasokan darah ke


desidua kapsularis lenyap seiring dengan membesarnya mudigah-janin dan ekspansinya
memenuhi rongga uterus. Suplai darah ke desidua parietalis melalui arteri spiralis tetap ada,
seperti pada fase luteal siklus endometrium.
 Sistem arteri (spiralis) yang memperdarahi desidua basalis yang terletak tepat di
bawah implantasi blastokista hingga ruang antarvilus yang mengelilingi
sinsitiotrofoblas akan mengalami banyak perubahan. Akibatnya, pembuluh darah
maternal ini yang kini menjadi pembuluh uteroplasentamenjadi tidak responsif
terhadap zat-zat vasoaktif.
 Sebaliknya, pembuluh korionik janin, yang mengangkut darah dari plasenta ke
janin, mengandung otot polos dan berespons terhadap zat vasoaktif, seperti halnya
arteri spiralis ibu.
HISTOLOGI DESIDUA

 Awal kehamilan stratum spongiosum desidua terdiri dari kelenjar-kelenjar besar yang
mengalami peregangan dan sering memperlihatkan hiperplasia yang jelas tetapi
hanya dipisahkan oleh sedikit stroma kemajuan lanjut epitel secara bertahap
menjadi kuboid atau bahkan menggepeng, kemudian mengalami degenerasi dan
terlepas ke dalam lumen kelenjar. Kehamilan tahap akhir unsur-unsur kelenjar
desidua umumnya sudah lenyap.
FUNGSI KHUSUS DESIDUA

 •Desidua memiliki kapasitas untuk berespons terhadap tantangan mikrobiologis


tanpa secara bersamaan memicu respons imunologis yang menyebabkan
abortus atau persalinan prematur.

 DESIDUA harus dapat berfungsi membatasi kolonisasi bakteri di kutub bawah


pertemuan korion laeve
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai