Anda di halaman 1dari 24

MIGRASI DAN

PERSEBARAN BURUNG

Kelompok 8:
Dyah Ayu Pitaloka
Maulidya Nur Aisyah Putri
Nina Bunga Anggraeni
Migrasi Burung
• Dalam kamus Dictionary of Birds disebutkan bahwa migrasi merupakan pergerakan
populasi burung yang terjadi pada waktu tertentu setiap tahun, dari tempat berbiak
menuju tempat mencari makan selama iklim di tempat berbiaknya itu tidak
memungkinkan, terjadi secara teratur dan berulang.
• Migrasi dilakukan dengan tujuan untuk memberikan tanggapan terhadap perubahan
kondisi alam (cuaca) yang ekstrim, seperti musim dingin dengan suhu yang sangat
rendah.
Macam Migrasi
Migrasi secara umum dapat dibedakan menjadi tiga (Alikodra, 1990), yaitu :

a. Migrasi musiman adalah migrasi yang terjadi karena perubahan iklim

b. Migrasi harian biasanya disebut juga dengan pergerakan harian dalam jangka waktu 24 jam

melakukan pergerakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

c. Migrasi perubahan bentuk adalah migrasi yang biasa terdapat pada serangga yang mempunyai

beberapa tingkat kehidupan (telur-larva stadium dewasa).


• Secara garis besar, migrasi burung dapat dicermati dari lokasi dan waktu.
• Berdasarkan lokasi, migrasi ini terbagi atas migrasi arah (latitudinal migration) dan
migrasi ketinggian (altitudinal migration).
• Migrasi arah (latitudinal migration) yaitu berpindah dari satu tempat ke tempat lain
untuk mencari kondisi alam yang lebih baik
• Migrasi ketinggian (altitudinal migration) yaitu perpindahan yang dilakukan karena
perbedaan ketinggian di tempat hidupnya, bisa jadi karena bencana alam.
• Sementara, migrasi berdasarkan waktu dikenal dengan istilah migrasi balik
(return migration). Migrasi balik yaitu burung yang berada di belahan bumi
utara saat musim dingin datang akan berangkat ke bumi belahan selatan yang
sedang musim panas.
• Tujuannya jelas untuk mencari makan. Ketika musim dingin di tempat asalnya,
barulah ia akan kembali lagi.
Faktor Pendorong Migrasi
• Aktivitas Kelenjar Endokrin
Burung mengalami perubahan biologis berhubungan dengan reproduksi di saat
sebelum dan sesudah musim bersarang, sehingga kelenjar endokrin menjadi
sangat aktif. Dalam periode inilah kebanyakan burung bermigrasi. Dengan
demikian kegiatan periodik kelenjar endokrin merupakan salah satu penyebab
burung memulai migrasinya.
• Pertambahan Populasi

Mengakibatkan adanya kompetisi dalam mendapatkan makanan dan air serta kompetisi dalam
mendapatkan ruang tinggal, sehingga burung mulai melakukan migrasi.

• Perubahan Cuaca dan Iklim

Perubahan cuaca yang terlalu dingin atau terlalu panas menyebabkan ketersediaan makanan di
habitat asli burung dapat berkurang sehingga burung akan bermigrasi untuk memenuhi
kebutuhan makanannya.
Kapan Burung
Bermigrasi?
Burung mengukur perubahan musim berdasarkan tingkat
cahaya dari sudut matahari di langit dan jumlah keseluruhan
cahaya harian. Ketika waktunya tepat untuk kebutuhan
migrasi mereka, maka burung-burung tersebut akan memulai
perjalanan mereka. Namun beberapa faktor kecil dapat
memengaruhi hari dimana setiap spesies burung memulai
migrasi, yaitu:

• Persediaan makanan dan kelimpahan relative


• Cuaca buruk, badai dan tekanan udara
• Suhu udara dan pola angin
• Penyakit atau cedera yang membutuhkan penyembuhan
Meskipun keempat faktor tadi dapat mempengaruhi
migrasi burung selama satu sampai dua hari,
Kebanyakan burung melakukan migrasi sesuai
dengan waktu yang telah di tentukan. Waktu migrasi
dari berbagai spesies burung berbeda-beda. Saat
musim gugur dan musim semi merupakan periode
puncak dari migrasi burung.

Jarak burung harus terbang, lamanya waktu yang


diperlukan untuk reproduksi dan menghasilkan
keturunan yang sehat, lokasi tempat berkembang
biak dan musim dingin selalu mempengaruhi migrasi
spesies burung.
Bagaimana Burung
Melakukan Navigasi saat
Migrasi?
Salah satu misteri migrasi terbesar adalah bagaimana burung
menentukan jalannya dari satu lokasi ke lokasi lain?
Berdasarkan studi ilmiah, terdapat beberapa Teknik navigasi burung yang
berbeda:

a. Penginderaan Magnetik: Banyak burung yang memiliki senyawa atau


zat kimia khusus di otak, mata dan paruh mereka yang membantu
merasakan medan magnet bumi. Senyawa ini membantu merahakan
burung ke jalan yang benar dalam perjalanan Panjang
b. Pemetaan Geografis: karena burung mengikuti rute migrasi yang
sama dari tahun ke tahun, penglihatan mereka yang tajam membuat
mereka dapat memetakan perjalanan mereka. Berbagai bentuk
geografis yang berbeda seperti sungai, garis pantai dan pegunungan
dapat membantu burung tetap di arah yang benar
c. Orientasi Bintang: Untuk burung yang bermigrasi di malam hari,
posisi bintang dan orientasi rasi bintang dapat memberikan arah
navigasi yang diperlukan. Pada siang hari, burung juga
menggunakan matahari untuk navigasi

d. Rute yang dipelajari: Beberapa spesies burung, seperti crane dan


angsa salju, mempelajari rute migrasi dari orang tua mereka dan
burung dewasa lainnya dalam kawanan. Setelah dipelajari, burung
yang lebih muda dapat melakukan perjalanan dengan sukses
sendiri.

Selain Teknik navigasi, burung juga menggunakan petunjuk lain


seperti aroma yang kuat, suara di sekitar sepanjang rute mereka
atau mengambil petunjuk dari spesies lain dengan kebutuhan yang
sama.
Saat terbang….
Burung yang bermigrasi memiliki beberapa adaptasi fisik yang
memungkinkan mereka untuk bermigrasi dengan aman dalam
jarak jauh. Ketika siang hari berubah dan waktu migrasi semakin
dekat, kadar hormon burung akan berubah dan mereka akan
membangun persediaan lemak yang lebih besar untuk
menyediakan energi ekstra untuk perjalanan mereka.

Ketika seekor burung “meranggas”kan bulu yang baru juga bisa


terkait dengan migrasi. Bulu-bulu tua yang compang-camping
menciptakan lebih banyak hambatan angin dan hambatan udara,
yang membutuhkan seekor burung untuk menggunakan lebih
banyak energi dalam penerbangan. Banyak burung ‘meranggas’
sesaat sebelum migrasi untuk mengambil keuntungan dari bulu
yang lebih aerodinamis yang membuat penerbangan lebih mudah
dan lebih efisien.
Burung juga mengubah perilaku mereka selama migrasi untuk
membuat perjalanan lebih aman. Banyak burung terbang di
ketinggian yang lebih tinggi selama migrasi daripada untuk
penerbangan yang lebih pendek, misalnya. Pola angin yang
lebih tinggi membantu mendorong mereka dan udara yang
lebih dingin menjaga tubuh mereka dari kepanasan karena
pengerahan tenaga. Burung yang biasanya diurnal, seperti
kebanyakan burung penyanyi, mengubah perilaku mereka
untuk terbang di malam hari ketika ada risiko serangan
predator yang lebih sedikit dari migrasi burung pemangsa.
DAMPAK MIGRASI BURUNG
Dampak Positif : meningkatkan
keragaman spesies lokal,
pengendalian hama tanaman
Dampak negatif : menurunkan
keanekaragaman lokal dengan
adanya kompetisi yang terjadi
ataupun menghadirkan predator
baru diwilayah tersebut
Ancaman Saat Migrasi
obencana alam
okerusakan hutan
operubahan iklim
ohingga perburuan
Beberapa kejadian seperti kerusakan hutan akibat
alih fungsi lahan dan kebakaran menghambat
migrasi burung.
Jarak Tempuh Migrasi
• Migrasi jarak pendek (Hop),
dengan jarak tempuh sekitar 50–
500 km.
• Migrasi jarak menengah (Skip),
jarak tempuh mencapai 1000 km.
• Migrasi jarak jauh (Jump),
perjalanan terjauh dengan jarak
tempuh mencapai 6000 km, atau
bahkan mungkin lebih.
Flyway (Jalur Migrasi),
Vagrancy
• Jalur terbang bagian timur
Asia/Australasia. Jalur terbang ini
mencakup daerah berbiak di Siberia, China
dan Alaska, memanjang ke selatan
melewati daerah persinggahan di Asia
Tenggara, PNG,Australasia, Selandia Baru
dan Kepulauan Pasifik.
• Jalur terbang Indo – Asia, memanjang dari
tempat berbiaknya di Siberia Tengah,
melalui Himalaya hingga ke daratan Sub-
benua India.
PERSEBARAN BURUNG MIGRAN
Persebaran Burung Ganggang Bayam
Timur (Himantopus
leuchocephalus): persebaran gagang
bayam meliputi Sumatera Selatan,
Jawa, Sulawesi Australia dan
Selandia Baru. Sedangkan untuk
“non breeding” (tidak kawin) ada di
Filipina, Brunei, Palau, Kalimantan
Selatan, NTT, NTB, dan Papua
Nugini.
Persebaran Burung Migran
• Burung Camar Artik (Arctic Tern – Sterna paradisaea) yang
sanggup menempuh jarak lebih dari 18.000 km. dari kutub utara
menuju kutub selatan.
Persebaran Burung Migran
• Biru-laut ekor-blorok Limosa
lapponica dan Kedidi besar Calidris
tenuirostris dikabarkan dapat
terbang dari Broome, Australia
menuju Shanghai atau dari Alaska
menuju Selandia Baru dengan jarak
lebih dari 13.000 km.
Daur Migrasi Burung

Anda mungkin juga menyukai