Anda di halaman 1dari 10

KLIPING

“MIGRASI HEWAN”

ILMU PENGETAHUAN ALAM

Disusun Oleh :

1. Siti Ainun Najwa


2. Kireina Elfaradis
3. Laya Qurotul’ain
4. Meyda Maulina
5. Sayida Anwar
6. Naila Rohimah

MTs NEGERI 2 PURWAKARTA

2021/2022
• Pengertian Migrasi Hewan
Migrasi hewan adalah sebuah gerakan periodik hewan dari tempat
di mana ia telah tinggal ke daerah yang baru dan kemudian melakukan
perjalanan kembali ke habitat asli. Faktor hewan bermigrasi biasanya untuk
mencari makanan yang berlimpah dan tempat yang baik untuk berkembang
biak. Migrasi hewan musiman merupakan fenomena yang paling
menakjubkan dari elemen alam. Migrasi hewan umumnya menggunakan rute
yang sama dari tahun ke tahun dan dari generasi ke generasi. Ranah lintas
hewan bisa berupa gunung, sungai, dan padang tanah yang luas. Burung,
kelelawar, dan serangga terbang dalam jangkauan jarak yang panjang,
kadang-kadang melampaui seluruh benua atau lautan. Hewan yang berenang
seringkali bermigrasi hampir meliputi jarak setengah dari seluruh dunia.
Gerakan berpindah hewan biasanya terkait dengan perubahan musim. Banyak
hewan bermigrasi ke daerah utara selama bulan-bulan dalam musim panas,
karena pada hari musim panas yang panjang di bagian paling utara bumi dapat
menjamin pemberian pasokan makanan yang baik. Seperti pada pendekatan
ramalan cuacamusim gugur dan dingin, banyak hewan bermigrasi ke selatan
untuk mencari cuaca yang hangat pada musim dingin dan tersedianya
makanan. Beberapa hewan bermigrasi setiap tahun dengan perjalanan pulang
dan pergi dibuat dalam satu tahun, ada pula beberapa hewan mempunyai pola
migrasi yang dapat dihubungkan pada pola cuaca. Pergerakan mereka
bergantung pada curah hujan dan ketersediaan tumbuhan hijau.
Banyak ilmuwan melihat migrasi hewan sebagai sebuah adaptasi. Hewan
yang telah belajar untuk beralih ke lingkungan yang optimal adalah hewan
yang selamat untuk melanjutkan spesies.
• Jenis-jenis Migrasi Hewan

1. Migrasi Lobster Duri

Lobster berduri juga dikenal sebagai langusta, langouste, atau lobster batu,
adalah famili (Palinuridae) dari sekitar 60 spesies crustacea yang berprestasi, di
Decapoda Reptantia.

Meskipun mereka secara dangkal menyerupai lobster sejati dalam hal


bentuk keseluruhan dan memiliki karapas dan exoskeleton yang keras, kedua
kelompok ini tidak saling berhubungan. Lobster berduri dapat dengan mudah
dibedakan dari lobster yang sebenarnya dengan antena berduri yang sangat
panjang, tebal, dengan tidak adanya chelae (cakar) pada empat pasang kaki
pertama berjalan, meskipun betina dari sebagian besar spesies memiliki cakar
kecil pada pasangan kelima,[1] dan oleh fase larva khusus yang disebut
filosoma.

Peneliti Kenneth Lohmann juga mengobservasi kemampuan lobster duri


untuk mendeteksi medan magnet dengan cara meletakkan lobster duri ke
dalam bak air yang dapat diatur medan magnetnya. Setiap kali medan magnet
diubah, lobster duri akan menyesuaikan diri untuk tetap bergerak menuju arah
kutub utara. Hasil dari observasi tersebut membuktikan bahwa lobster duri
mampu merasakan medan magnet bumi untuk memandu migrasi yang
dilakukan dari lepas pantai Florida menuju lautan lepas yang lebih hangat dan
tenang di setiap akhir musim gugur.

2. Migrasi Kepiting Merah


Jalanan di pulau Christmas berubah merah. Lautan merah ini bergerak
perlahan-lahan, kadang ada yang terpencar. Lautan merah itu adalah kepiting
yang hendak bertelur menuju lautan di sekitar pulau di samudera Hindia di barat
daya Australia itu.
Migrasi tahunan ini menandai, atau dimulai pada, turunnya hujan pertama
di musim hujan. Biasanya sekitar November atau Oktober, namun bisa juga
terjadi pada Desember atau Januari. Jika hujan pertama tiba mendekati tanggal
pemijahan, para kepiting akan berduyun pindah ke pantai. Sebaliknya, jika hujan
musim hujan pertama lebih awal, mereka akan migrasi dengan lebih santai
dengan meluangkan waktu selama perjalanan.
Kepiting jantan memimpin migrasi menuju pantai diikuti dengan kepiting
betina. Mereka akan bertelur sebelum fajar atau pada saat air surut. Secara
naluriah, kepiting merah mengetahui waktu tepat untuk keluar sarang untuk
bertelur. Karena itu jika hujan pertama telat karena perubahan musim, mereka
akan migrasi di bulan berikutnya.

3. Migrasi Kalong
Kalong adalah anggota bangsa kelelawar (Chiroptera) yang tergolong
dalam marga Pteropus familia Pteropodidae, satu-satunya familia anggota
subordo Megachiroptera.
Kalong merujuk pada kelelawar pemakan buah yang berukuran besar.
Kalong ini ada di mana-mana, tapi salah satu yang paling terkenal migrasinya
adalah Straw-Colored Fruit Bats. Hewan ini biasa hidup di da-taran Afrika. Setiap
tahunnya, kalong ini bermigrasi menuju Taman Nasional Kasanka di Zambia
pada bulan Oktober.
Straw-Colored Fruit Bats ada-lah spesies yang sangat sosial. Kelelawar ini
cenderung hidup dalam kelompok lebih dari 100.000 dan kadang-kadang jumlah
itu bisa me-ningkat sampai hampir satu juta.
Pada malam hari kelelawar bertengger di kelompok-kelompok kecil untuk
mene-mu-kan makanan dengan mengandalkan peng-lihatan dan penciuman
mereka. Kele-lawar ini juga dapat menyerbuki bunga dan mena-burkan benih
dihutan. Mereka adalah agen utama penyebaran benih untuk setiap tum-buhan
langka dan ekonomis yang signi-fikan seperti pohon jati afrika Milicia excelsa.

4. Migrasi Hiu Paus (Whale Shark)


Hiu paus, Rhincodon typus, adalah hiu pemakan plankton yang
merupakan spesies ikan terbesar. Hiu ini mengembara di samudera tropis
dan lautan yang beriklim hangat, dan dapat hidup hingga berusia 70
tahun. Spesies ini dipercaya berasal dari sekitar 60 juta tahun yang lalu.
Cucut ini mendapatkan namanya (Inggris: whale shark) karena
ukuran tubuhnya yang besar dan kebiasaan makannya dengan menyaring
air laut menyerupai kebanyakan jenis paus.
Hiu paus merupakan salah satu jenis spesies ikan yang terancam
menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN). Pada saat
yang sama, masih banyak yang belum diketahui tentang spesies ini.
Kenyataan tersebut, ditambah dengan fakta bahwa hiu paus bermigrasi
lintas negara, menunjukkan perlunya keseriusan upaya konservasi hiu paus serta
kerjasama antar-negara untuk melakukannya.
5. Migrasi Burung Flamingo
Flamingo adalah spesies burung berkaki panjang yang hidup berkelompok.
Kata flamingo berasal dari kata Spanyol 'flamengo', bentuk awal dari 'flamenco'.
Kata-kata ini berasal dari kata Latin flamma, yang berarti 'api'.
Burung ini ditemukan di belahan bumi barat dan timur, tetapi lebih banyak
terdapat di belahan timur. Habitat burung ini terdiri dari danau dangkal yang
besar, laguna, hutan bakau, dan pulau-pulau berpasir.
Flamingo biasanya bermigrasi pada musim kawin di bulan Mei dan
November. Tidak hanya itu, akibat dari pandemi COVID-19 ini diketahui
kawanan flamingo mengalami ledakan populasi yang signifikan. Ratusan ribu
burung cantik itu telah mengubah sebuah danau di Kota Mumbai menjadi
berwarna merah muda.
Dikutip dari Science News, catatan laporan baru dari Lembaga Sejarah
Alam Bombay (BNHS) memperkirakan flamingo yang bermigrasi tahun ini 25
lebih tinggi dari tahun lalu.
Menurutnya, kawanan flamingo telah melakukan perjalanan massalnya ke
Mumbai, untuk mencari makan saat manusia sedang mengkarantina diri di
rumah.
6. Migrasi Penguin kaisar
Setiap bulan Maret, ratu-san penguin kaisar melakukan perjalanan dari
Pantai Antartika. Tujuan mereka adalah satu, untuk mencari lokasi terbaik
mene-tas-kan telur.
Periode masa kawin pada penguin kaisar terjadi sepanjang tahun pada
bulan Juni-Agus-tus. Penguin jantan dewasa akan me-nge-pak-kepakan sayap
untuk menarik per-hatian betinanya, kemudian ketika mereka sudah menemukan
satu pasangan yang tepat keduanya akan membuat ikatan dengan cara saling
menepukan sayap di bagian belakang leher. Penguin adalah spesies burung yang
Setelah mengalami masa kawin, penguin betina akan bertelur dan telur dari
penguin kaisar berbentuk seperti buah pir. Masa mengerami adalah tugas dari
pe-nguin jantan, selama kurang lebih 3 bulan, telur akan dierami di atas kaki
penguin dan di-lindungi oleh bagian bawah perut mereka. Kemudian penguin-
penguin jantan tersebut akan membentuk koloni besar untuk menjaga suhu telur
tetap hangat, sementara pe-nguin betina secara berkelom-pok akan pergi hingga
sejauh 90 mil untuk mengum-pulkan makanan.
7. Magnetotactic bacteria (MTB)
Magnetotactic bacteria (MTB) merupakan kelompok bakteri yang mampu
bermigrasi di sepanjang garis-garis medan magnet bumi. Hal ini disebabkan
(MTB) mampu menggunakan kemagnetan dalam navigasi pergerakannya yang
disebut magnetoreseptor.
Magnetoreseptor adalah bagian tubuh makhluk hidup yang berfungsi
merespon medan magnet. MTB dapat merespon medan magnet menggunakan
magnetosome dan menggunakannya sebagai arah acuan dalam melakukan
pergerakan.
Magnetosome pada tubuh bakteri akan berinteraksi dengan medan magnet
sehingga arah pergerakan bakteri akan selalu menuju kutub-kutub medan magnet.

Anda mungkin juga menyukai