Anda di halaman 1dari 31

Bab

V Atmosfer dan Kaitannya dalam Kehidupan

Di wilayah Indonesia angin juga banyak digunakan, terutama oleh para nelayan tradisional.
Angin digunakan untuk berangkat melaut pada waktu sore hari dan kembali ke daratan pada
pagi harinya. Sebagai makhluk hidup, manusia juga sangat bergantung dengan yang namanya
angin. Angin merupakan udara yang bergerak. Semua mahkluk hidup yang ada di dunia tidak
dapat hidup tanpa udara.
Mengkaji Ilmu
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
Geografi 1

Isi Materi Semester 2

A. Pengertian Atmosfer
Bab IV
B. Komposisi Atmosfer

C. Manfaat Atmosfer

D. Struktur Atmosfer Bab V

E. Cuaca dan Iklim

F. Dampak Iklim terhadap Persebaran Vegetasi


Bab VI
G. Gejala La Nina dan El Nino

H. Layanan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika


(BMKG)
Bab VII
Mengkaji Ilmu
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
Geografi 1

A. Pengertian Atmosfer Semester 2

Atmosfer berasal dari bahasa Yunani, atmos yang berarti uap dan
Bab IV
sphaira yang berarti lapisan. Jadi, atmosfer adalah lapisan udara yang
menyelubungi bumi.

Sifat-sifat atmosfer, antara lain Bab V

1. tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak dapat dirasakan kecuali


dalam bentuk angin;
Bab VI
2. dinamis dan elastis sehingga dapat mengembang dan mengerut;

3. transparan terhadap beberapa bentuk radiasi;

4. mempunyai berat sehingga dapat menimbulkan tekanan. Bab VII


Mengkaji Ilmu
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
Geografi 1

B. Komposisi Atmosfer Semester 2

Tabel 5.1 Komposisi Udara dalam Atmosfer


Bab IV

Gas Simbol Volume

Nitrogen N2 78
Oksigen O2 21 Bab V

Argon Ar 0,9
Karbon dioksida CO2 0,03
Neon Ne uap air H2O 0 – 4% Bab VI

Helium He Karbon monoksida (CO)


Dinitrogen monoksida N2O partikel-partikel
Hidrogen H2 pada debu dan serbuk Bab VII
Mengkaji Ilmu
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
Geografi 1

Tabel 5.2 Hubungan antara Ketinggian Lapisan Udara dengan Semester 2


Komposisi Macam-Macam Zat (dalam %)

Tinggi (km) Bab IV

Zat
15 20 40 100

Zat lemas 79,5 81,2 86,5 3,0


Bab V
Zat pembakar 19,7 18,3 12,6 0
Argon 0,8 0,5 0,2 0
Zat air (hidrogen) 0 0 0,7 97,0
Bab VI
Jumlah 100,0 100,0 100,0 100,0

Gas-gas lainnya yang volumenya relatif sangat kecil adalah Helium 0,004%,
Kripton 5 × 10–6 %, dan Xenon 5 × 10–7 %. Bab VII
Mengkaji Ilmu
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
Geografi 1

C. Manfaat Atmosfer Semester 2

1. Sebagai sarana pernapasan dan pembakaran. Bab IV

2. Memungkinkan terjadinya awan karena udara mengandung uap air


yang mengembun, membentuk awan, dan menghasilkan hujan.
Bab V

3. Sebagai perlindungan manusia dari sengatan sinar matahari.

4. Adanya udara menyebabkan suhu bumi tidak terlalu tinggi pada Bab VI

siang hari dan tidak terlalu rendah pada malam hari.

5. Lapisan udara melindungi bumi dari hujan meteor. Bab VII


Mengkaji Ilmu
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
Geografi 1

D. Struktur Atmosfer Semester 2

Ilmu yang mempelajari atmosfer khususnya bagian bawah disebut Bab IV

meteorologi. Atmosfer atas mempunyai ketinggian lebih dari 20 km dan


lebih dikenal dengan aeronomi.
1. Berdasarkan Struktur Termalnya Bab V

a. Troposfer (0 – 12 Km)

b. Stratosfer (12 – 60 Km)


Bab VI

c. Mesosfer (60 – 80 Km)

d. Termosfer (80 – 500 Km)


Bab VII
e. Eksosfer (lebih dari 500 Km)
Mengkaji Ilmu
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
Geografi 1

2. Berdasarkan Jenis dan Kondisi Gas Semester 2


a. Ionisasi
Berdasarkan konsentrasi elektron yang
Bab IV
berbeda-beda tersebut, ionisasi dibagi atas
lapisan-lapisan D, E, F1, dan F2. Lapisan-
lapisan ini tidak mempunyai batas yang tegas.
1) Lapisan D Bab V

2) Lapisan E
3) Lapisan F
Bab VI
b. Lapisan Ozon (Ozonosfer)
Diagram untuk menunjukkan daerah-daerah
ozon dan ionosfer. Lapisan ozon memantulkan
gelombang bunyi, sedangkan lapisan-lapisan Bab VII
ion memantulkan gelombang radio.
Mengkaji Ilmu
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
Geografi 1

Semester 2
E. Cuaca dan Iklim

1. Pengertian Cuaca dan Iklim Bab IV

Cuaca adalah keadaan udara pada suatu saat dan pada suatu tempat
atau daerah yang sempit. Bab V

Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada wilayah yang relatif luas dan
waktu yang relatif lama (puluhan tahun). Bab VI

Ilmu yang mempelajari cuaca adalah meteorologi, sedangkan ilmu yang


mempelajari iklim adalah klimatologi.
Bab VII
Mengkaji Ilmu
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
Geografi 1

Semester 2
2. Unsur-Unsur Cuaca dan Iklim

a. Suhu
Bab IV
b. Tekanan Udara
c. Kelembapan Udara
d. Angin Bab V

e. Curah Hujan
f. Awan Bab VI

Bab VII
Mengkaji Ilmu
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
Geografi 1

a. Suhu Semester 2

Udara akan menjadi panas jika ada penyinaran matahari. Banyaknya


panas matahari yang diterima permukaan bumi dipengaruhi oleh
Bab IV
1) Lamanya Penyinaran Matahari
2) Kemiringan Sinar Matahari

Bab V

Bab VI

3) Keadaan Awan
4) Keadaan Permukaan Bumi
5) Jarak Tempat dari Laut Bab VII
Mengkaji Ilmu
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
Geografi 1

b. Tekanan Udara Semester 2

Alat untuk mengukur tekanan udara adalah barometer.


Bab IV

Bab V

Bab VI

Termograf Skema barometer aneroid


Bab VII
Mengkaji Ilmu
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
Geografi 1

c. Kelembapan Udara Semester 2

Kelembapan/kelengasan udara ialah kandungan uap air dalam udara.


Bab IV
Kelembapan udara dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1) Kelembapan Mutlak
2) Kelembapan Nisbi
Bab V
3) Kelembapan Relatif

Rumus untuk menghitung kelembapan relatif adalah sebagai berikut.


Bab VI

Kelembapan udara absolut


Kelembapan Relatif = ​ × 100%
Nilai jenuh udara

Bab VII
Mengkaji Ilmu
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
Geografi 1

d. Angin Semester 2

1) Proses Terjadinya Angin

Penyebab terjadinya angin karena perbedaan tekanan udara di dua Bab IV

wilayah yang berdekatan. Perbedaan itu sebagai akibat dari


perbedaan suhu udara dan pemanasan matahari. Angin bersifat
meratakan tekanan udara. Makin besar perbedaan tekanan udara,
Bab V
makin kencang angin yang terjadi.

2) Arah dan Kecepatan Angin


Bab VI
Arah angin dapat ditentukan dengan sebuah bendera angin.
Kecepatan angin diukur dengan alat anemometer.
Alat kuno yang dipakai untuk mengamati arah angin disebut baling-
Bab VII
baling angin.
Mengkaji Ilmu
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
Geografi 1

3) Macam-Macam Angin Semester 2

a) Angin Barat
b) Angin Timur Bab IV

c) Angin Pasat

Bab V

Bab VI

Angin tetap dan peredaran udara


Bab VII
di seluruh permukaan bumi.
Mengkaji Ilmu
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
Geografi 1

4) Angin Lokal Semester 2

Angin lokal terjadi akibat perbedaan tekanan udara di dua daerah


yang berdekatan. Bab IV

a) Angin Gunung dan Angin Lembah

b) Angin Turun yang Kering Bab V

c) Angin Siklon dan Antisiklon


Bab VI
d) Angin Darat dan Angin Laut

e) Angin Muson
Bab VII
Mengkaji Ilmu
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
Geografi 1

Semester 2

Bab IV

Angin lembah Angin gunung


Bab V

Bab VI

Angin turun yang kering Bab VII


Mengkaji Ilmu
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
Geografi 1

Tabel 5.4 Beberapa Angin Turun Kering


Semester 2

Nama Sifat Daerah

Bohorok panas, kering Deli (Sumatra Utara) Bab IV

Kumbang panas Cirebon


Gending panas Probolinggo (Jawa Timur)
Brubu panas Makassar
Wambraw panas Pulau Biak Bab V

Chinook panas, kering Alberts (Kanada)


Fohn panas, kering Pegunungan Alpina Utara
Marnattan panas, kering Sahara ke arah Pantai Guinea Bab VI

Khamsin panas, kering Mesir


Bora dingin Pantai Adriatik (Yugoslavia)
Mistral dingin Lembah Rhone Hilir (Prancis)
Bab VII
Sirroco panas, kering Italia Selatan
Mengkaji Ilmu
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
Geografi 1

Angin Siklon dan Antisiklon Semester 2

Bab IV

Bab V

Bab VI

Bab VII
Mengkaji Ilmu
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
Geografi 1

Angin Darat dan Angin Laut Semester 2

Bab IV

Bab V

Angin laut
Bab VI

Bab VII
Angin darat
Mengkaji Ilmu
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
Geografi 1

e. Curah Hujan Semester 2

Curah hujan adalah banyaknya air hujan yang jatuh sampai ke


permukaan tanah. Curah hujan diukur selama 24 jam. Satuan curah
Bab IV
hujan adalah mm.

1) Pengukuran Curah Hujan


Banyaknya curah hujan diukur dengan ombrometer. Bab V

2) Klasifikasi Hujan
Berdasarkan cara terjadinya, hujan diklasifikasikan atas tiga jenis, yaitu: Bab VI

a) Hujan Orografik
b) Hujan Frontal
Bab VII
c) Hujan Zenital
Mengkaji Ilmu
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
Geografi 1

Semester 2

Bab IV

Hujan orografik Hujan frontal


Bab V

Bab VI

Bab VII
Mengkaji Ilmu
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
Geografi 1

3) Pola Curah Hujan di Indonesia Semester 2

Indonesia terletak di antara 6o LU–11o LS dan berbentuk kepulauan


sehingga udaranya mengandung banyak uap air. Akibatnya, Indonesia Bab IV

memiliki curah hujan yang banyak. Rata-rata curah hujannya lebih dari
2.000 per tahun.

Faktor-faktor yang menentukan banyak sedikitnya curah hujan: Bab V

a) Letak Daerah Konvergensi Antartropik

b) Bentuk Medan
Bab VI
c) Arah Lereng Medan (Eksposure)

d) Arah Angin Sejajar Garis Pantai

e) Jarak Perjalanan Angin di Atas Medan Datar Bab VII


Mengkaji Ilmu
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
Geografi 1

f. Awan Semester 2

1) Klasifikasi Awan

Bentuk Awan Bab IV

(1) Awan cirus (cirrus) atau awan bulu adalah awan yang tipis seperti
serat atau seperti bulu, sangat tinggi, dan biasanya terdiri atas kristal-
kristal es. Bab V

(2) Awan stratus atau awan berlapis adalah awan yang rata, hampir tidak
mempunyai bentuk tertentu, biasanya berwarna kelabu, dan
menutup langit pada daerah yang luas. Bab VI

(3) Awan kumulus atau awan bergumpal adalah awan tebal dengan
gerakan vertikal di bagian atas dan berbentuk setengah bulatan
Bab VII
(dome).
Mengkaji Ilmu
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
Geografi 1

2) Kabut Semester 2
a) Kabut Adveksi
b) Kabut Pendinginan
Bab IV
c) Kabut Industri
d) Kabut Sawah

Bab V

Bab VI

Bab VII
Bagan terjadinya kabut sawah.
Mengkaji Ilmu
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
Geografi 1

3. Iklim Semester 2

Iklim adalah keadaan yang mencirikan atmosfer pada suatu daerah


dalam jangka waktu yang cukup lama, yaitu kira-kira 30 tahun.
Bab IV
Berdasarkan letak lintangnya, klasifikasi iklim dibedakan menjadi tiga
zona, yaitu zona iklim tropik, zona iklim sedang, dan zona iklim kutub.

Bab V

Bab VI

Bab VII
Mengkaji Ilmu
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
Geografi 1

F. Dampak Iklim terhadap Persebaran Vegetasi Semester 2

Iklim selain berpengaruh pada bentang alam juga berpengaruh terhadap makhluk
hidup (manusia, flora, dan fauna). Bab IV

1. Dampak Ketinggian Tempat terhadap Jenis-Jenis Vegetasi


Kelompok tumbuhan berdasarkan tinggi rendahnya daerah menurut J.W. Junghuhn.
a. Daerah panas (0–700 meter). Daerah ini cocok untuk tanaman perkebunan, seperti
Bab V
tebu, kelapa, cokelat, karet, dan tembakau. Tumbuhan alami yang cocok untuk daerah
ini adalah bambu.
b. Daerah sedang (700–1.500 meter). Daerah ini cocok untuk tanaman perkebunan,
seperti pinang, kopi, teh, dan kina. Tumbuhan alami yang cocok di daerah ini adalah
enau. Bab VI
c. Daerah dingin (1.500–2.500 meter). Daerah ini cocok untuk tumbuhan alam jenis
cemara.
d. Daerah sangat dingin (2.500–3.500 meter). Daerah ini cocok untuk hutan alpin dan
rumput-rumput kecil.
e. Daerah salju (3.500 meter–lebih). Di daerah ini hampir tidak terdapat tumbuh- Bab VII
tumbuhan karena diliputi salju, misalnya di puncak pegunungan tinggi di Papua.
Mengkaji Ilmu
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
Geografi 1

2. Pengaruh Bentang Lahan dan Tanah terhadap Jenis- Semester 2

Jenis Vegetasi

Pengaruh bentang lahan dan tanah terhadap jenis-jenis vegetasi Bab IV

a. Pada bentang lahan dengan tanah subur terutama tanah vulkanis


terdapat hutan lebat dengan beraneka macam tumbuh-tumbuhan.
Hutan semacam ini disebut hutan heterogen (hutan campuran). Bab V

b. Pada bentang lahan daerah tanah tandus terdapat tumbuhan


hutan rumput dan sejenis alang-alang.
Bab VI

c. Pada bentang lahan daerah pantai berawa-rawa dan bertanah


lumpur terdapat tumbuhan hutan mangrove atau hutan bakau dan
hutan nipah.
Bab VII
Mengkaji Ilmu
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
Geografi 1

G. Gejala La Nina dan El Nino Semester 2

Bab IV
La Nina: keadaan yang
menyebabkan hujan lebat pada
rentang waktu yang lama

Bab V

Bab VI

El Nino: keadaan yang


menyebabkan kekeringan
pada rentang waktu lama
Bab VII
Mengkaji Ilmu
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
Geografi 1

Daerah yang terpengaruh oleh keadaan kekeringan karena peristiwa


Semester 2
El Nino.

Bab IV

Bab V

Bab VI

Bab VII
Mengkaji Ilmu
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT
Geografi 1

H. Layanan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Semester 2

Geofisika (BMKG)
Tugas BMKG Bab IV
1. Mengamati dan memahami fenomena meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan
geofisika. Artinya, BMKG melaksanakan pengamatan dan pengumpulan data secara
teratur, lengkap dan akurat guna dipakai untuk mengenali dan memahami karakteristik
unsur-unsur meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika. Data ini digunakan
untuk membuat prakiraan dan informasi yang akurat.
Bab V
2. Menyediakan data, informasi dan jasa meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan
geofisika kepada masyarakat, dengan tingkat akurasi tinggi dan tepat waktu; Dalam
kaitan ini termasuk penyampaian peringatan dini kepada instansi dan pihak terkait
serta masyarakat berkenaan dengan bencana karena factor meteorologi, klimatologi,
dan geofisika, maupun perubahan iklim. Bab VI
3. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan internasional artinya BMKG dalam melaksanakan
kegiatan secara operasional selalu mengacu pada ketentuan internasional mengingat
bahwa fenomena meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika tidak terbatas
dan tidak terkait pada batas batas wilayah suatu negara manapun.
4. Melaksanakan penelitian, pengkajian, dan pengembangan di bidang meteorologi, Bab VII
klimatologi, dan geofisika.

Anda mungkin juga menyukai