dan Teori Distansi Psikis DISUSUN OLEH : DERY GHOZI DZULFIQAR 17150116 Teori Empaty dan Distansi Psikis
Emphathy diartikan sebagai merasakan diri sendiri ke dalam
sesuatu. Pada prinsipnya merupakan suatu teori tentang pemancaran perasaan diri sendiri kedalam benda estetis.
Distansi Psikis Menurut Edward Bullough, adanya keterpisahan, atau
dengan kata lain adanya jarak antara kehidupan yang nyata dan realitas feeling lewat karya, dan mewujudkan kerjasama dengan karya untuk mewujudkan keinginan tersebut. Tapi ia menyadari bahwa realitas feeling semacam itu tidak akan diperoleh lewat penghayatan praktis. (Liang Gie , 1976:57) Teori Empaty dan Distansi Psikis “Lobby Hotel Pandanaran” Teori Empaty
Seandainya saya berada didalam ruang lobby saya
akan merasakan suasana yang tradisional bercampur modern yang tercipta berkat perpaduan antara semua elemen yang ada didalam ruangan lobby. Jika saya duduk di kursi pada lobby saya akan merasa nyaman Bila saya berjalan di dalam lobby saya akan merasa berjalan diatas papan kayu Teori Distansi Psikis
Berdasarkan pandangan saya, Lobby terlihat luas dan rapi.
Pemilihan warna dengan dominan warna coklat kayu menekankan kesan Hangat dan segar. Penataan Furniture kursi dibuat sejajar rapi Terdapat Ornamen dengan ukiran khas jawa yang diaplikasikan pada gebyok pada pintu masuk lobby hotel menambah kesan tradisional Pada lantai lobby tesusun keramik yang bercorak seperti kayu terkesan seperti papan kayu yang ditata rapi. Teori Empati dan Teori Distansi Psikis “Masjid Agung Demak” Teori Empaty
Andaikan berada di dalam masjid saya akan merasa
tenang dan sejuk Saat memasuki bagian dalam masjid saya akan merasakan suasana bangunan tradisional khas adat jawa Saat berdiri di samping tiang seakan saya berdiri disamping pohon besar yang kokoh Teori Distansi Psikis
Bangunan masjid memiliki atap tajug tingkat tiga.
Memiliki halaman latar yang luas Bangunan masjid masih mempertahankan gaya arsitektur rumah tradisional jawa 4 tiang saka guru atau tiang utama terligat kokoh Bagian dalam masjid terlihat masih mempertahankan kayu sebagai elemen pembentuk ruangnya Terima Kasih.