Anda di halaman 1dari 4

1.

Sejak socrates pertama-tama menyatakan bahwa manusia memiliki bekal kodrat


waktu lahir orang bertanya bagaimana manusia memperoleh informasi yang baru di
dunia ini dan bagaimana informasi ini disimpan dalam memori, dan para ahli filsafat
pun menjawabnya dengan tiga cara: intropeksi, analisis yang logis, dan argumentasi.
Jelaskan sistem 3 cara yang dimaksud!

Jawab :

intropeksi merupakan suatu cara/metode dalam filsafat yang mendasarkan


cara memperoleh pengetahuan dengan melalui pengalaman. John Locke,
bapak empirisme Britania, mengatakan bahwa pada waktu manusia di lahirkan
akalnya merupakan jenis catatan yang kosong (tabula rasa),dan di dalam buku
catatan itulah dicatat pengalaman-pengalaman inderawi. Menurut Locke,
seluruh sisa pengetahuan kita diperoleh dengan jalan menggunakan serta
memperbandingkan ide-ide yang diperoleh dari penginderaan serta refleksi
yang pertama-pertama dan sederhana tersebut.

Ia memandang akal sebagai sejenis tempat penampungan,yang secara pasif


menerima hasil-hasil penginderaan tersebut. Ini berarti semua pengetahuan
kita betapapun rumitnya dapat dilacak kembali sampai kepada pengalaman-
pengalaman inderawi yang pertama-tama, yang dapat diibaratkan sebagai
atom-atom yang menyusun objekobjek material. Apa yang tidak dapat atau
tidak perlu di lacak kembali secara demikian itu bukanlah pengetahuan, atau
setidak-tidaknya bukanlah pengetahuan mengenai hal-hal yang factual.

Analisis yang logis yakni merupakan diskusi logika.Yang berarti tahap


logika, yang mengajarkan kaidah-kaidah dan metode-metode penuturan, juga
analisis sistematik tentang ide-ide untuk mencapai apa yang terkandung dalam
metode peraturan, juga analisis sistematika tentang ide mencapai apa yang
terkandung dalam pandangannya. Dalam kehidupan sehari-hari diaektika
berarti kecakapan untuk melakukan perdebatan. Dalam teori pengetahuan ini
merupakan bentuk pemikiran yang tidak terasa dan satu pikiran tetapi
pemikiran itu seperti dalam percakapan. Berdebat paling kurang dua
pendapat. Hegel menggunakan metode dialektis untuk menjelaskan
filsafatnya, lebih luas dari itu. Menurut Hegel dalam realitas ini berlangsung
dialektika.
Argumentasi merupakan Nursisto (1999: 43) menyatakan bahwa argumentasi
adalah karangan yang berusaha memberikan alasan untuk memperkuat atau
menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan. Karangan argumentasi pasti
memuat argumen, yaitu bukti dan alasan yang dapat meyakinkan orang lain
bahwa pendapat yang disampaikan benar.
2. Menurut piaget ada dua macam modus pikiran yaitu pikiran terarah atau pikiran
intelegent dan pikiran tak terarah atau pikiran autistik. Jelaskan maksud dari kedua
pikiran tersebut (Khusnul)

Jawab :

Menurut Piaget (1924/55) yang meneliti anak-anak untuk melihat bagaimana bahasa
terkait dengan pikiran menyimpulkan ada dua macam modus pikiran: pikiran terarah
(directed) atau pikiran inteligen (inteligent) dan pikiran tak terarah atau pikiran autistik
(autistic).

Kenyataan bahwa anak berbicara pada orang lain maupun pada dirinya sendiri
menimbulkan pertanyaan apakah ada derajat komunikabilitas pada anak. Piaget percaya
hal itu ada dan menamakannya sebagai pikiran egosentris dan bentuk bahasanya sebagai
bahasa egosentris. Sosialisasi dengan anak lain disekitar menurunkan derajat
egosentrisme. Makin besar sosialisasi itu, makin mengecilnya ujaran egosentrisnya dan
lama-lama hilang.

Psikolog Rusia Vygotsky (1962) berpandangan bahwa ujaran egosentris tidak hilang
melainkan mengalami tranformasi genetik dan berubah menjadi apa yang dia namakan
inner speech. Hubungan antara inner speech dengan external speech mau tak mau harus
memanfaatkan bunyi karena ujaran hanya dapat terwujud dengan bunyi fonetik. Namun
tidak berarti bahwa inner speech hanyalah wujud batin dari external speech. Inner speech
masih suatu bentuk ujaran, yakni pikiran yang berkaitan dengan kata. Bedanya adalah
external speech terwujud dalam kata sedangkan pada inner speech kata-kata itu lenyap
pada saat pikiran itu terbentuk.
Dengan singkat dapat dikatakan bahwa pada saat anak tumbuh pikiran yang terujar
menjadi makin kecil dan setelah dewasa berpikir tidak lagi dilakukan dengan memakai
kata yang terujarkan.

3. Tadi dijelaskan bahwasanya seseorang yang lupa nama suatu benda gagal
memanfaatkan memori kata. Bagaimana jika orang tersebut mengucapkan kata-kata
ataupun kalimat yang mengarah pada suatu benda yang dimaksud. Misalnya pada kata
gunting, orang tersebut mungkin lupa nama bendanya namun ia mengucapkan kata-
kata yang merujuk pada benda tersebut misalnya “itu... alat untuk pemotong rambut”
ucap penutur. Tentunya orang akan tahu bahwasanya yang dimaksud adalah gunting
namun sang penutur lupa akan nama benda tersebut. Apakah ini termasuk dalam
gagal memanfaatkan memori kata? (Yuliani)
Jawab
ya,kararena Menurut perspektif psikologi terutama psikologi kognitif bahwa memori
atau ingatan ialah kekuatan jiwa untuk menerima, menyimpan dan mereproduksikan
kesan-kesan. Jadi ada 3 unsur dalam perbuatan ingatan yaitu : menerima kesan-
kesan, menyimpan dan mereproduksikan. Dengan adanya kemampuan untuk
mengingat pada manusia ini berarti ada suatu indikasi bahwa manusia mampu untuk
menyimpan dan menimbulkan kembali dari sesuatu yang pernah dialami. Namun
tidak berarti bahwa semua yang pernah dialami itu akan tetap tinggal seluruhnya
dalam ingatannya, oleh karena ada berbagai faktor yang mempengaruhi daya kerja
ingatan, antara lain :
- kondisi jasmani misalnya kelelahan, sakit dan kurang tidur dapat menurunkan
prestasi ingatan; faktor usia, ingatan paling tajam pada diri manusia kurang-lebih
pada masa kanak-kanak (10-14 tahun) dan ini berlaku untuk ingatan yang bersifat
mekanis yakni ingatan untuk kesankesan penginderaan. Sesudah usia tersebut
kemampuan untuk mencamkan dalam ingatan juga dapat dipertinggi akan tetapi
untuk kesan-kesan yang mengandung pengertian (daya ingatan logis) dan ini
berlangsung antara usia 15-50 tahun
- Faktor lain yang mempengaruhi daya kerja ingatan adalah emosi. Dalam hal
ini seseorang akan mengingat sesuatu lebih baik, apabila peristiwaperistiwa itu
menyentuh perasaan-perasaan, sedangkan kejadian yang tidak menyentuh emosi
diabaikan saja.

Anda mungkin juga menyukai