Kelas X
Semester 1
Kelompok organisme eukariotik
Umumnya multiseluler (bersel banyak), ada juga yang
uniseluler (bersel satu)
Tidak berklorofil, sehingga heterotrof
Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut
hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-
cabang yang disebut miselium
Dinding selnya tersusun atas zat kitin
Cadangan makanan tersimpan dalam bentuk glikogen
dan protein
Pencernaan berlangsung secara ektrakseluler
Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif)
dan aseksual (vegetatif)
• Berdasarkan Cara Reproduksi Secara
Generatifnya
• Zygomycotina
• Ascomycotina
• Basidiomycotina
• Deuteromycotina
Dinding sel tersusun atas zat kitin
Bersifat multiseluler
Hifa tidak bersekat
Mengandung inti haploid
Memiliki keturunan diploid lebih singkat
Reproduksi vegetatif dg membentuk spora
Reproduksi generatif dg konjugasi yg
menghasilkan zigospora
Contoh :
Rhizopus
programetangium
Mucor mucedo
Rhizopus oligosporus
Siklus Hidup Jamur Rhizopus
1
2
Melakukan Konjugasi Key
Hasil konjugasi menghasilkan
Zigospora Haploid (n)
Heterokaryotic (n + n)
KONJUGASI
Hifa (+)
Hifa ()
Rhizopus
8
Spora berkecambah
menjadi hifa
REPRODUCTION
SEKSUAL
Sporangium 7
Zygosporangium
Sporangium
Dewasa
memancarkan
spora.
REPRODUKSI
MEIOSIS
ASEKSUAL
Penyebaran
Spora
50 m Hifa
Reproduksi
Aseksual Konjugasi
Inti melebur
Reproduksi Seksual
Meiosis
Sel Ascus
menghasilkan
spora
Urutan terbentuknya askus, askospora, dan
askokarp : (reproduksi generatif)
1. Dua benang/hifa masing-masing ujungnya menggembung dan membawa
inti sel (n). Yang satu menjadi antheridium (jantan) dan yang lain
askogonium (betina).
2. Inti antheridium membuahi askogonium melalui jembatan penghubung
yang disebut trikogin.
3. Inti sel pada ujung hifa askogonium membelah secara mitosis, sehingga
terdapat 4 inti sel haploid.
4. Setiap inti dari antheridium dan askogoniun melebur, sehingga terbentuk 2
inti sel yang masing-masing diploid (2n).
5. Terbentuk sekat pada ujung hifa askogonium, sehingga 2 inti sel diploid
terpisah. Inti sel bagian ujung membelah 3 kali, sehingga terbentuk 8 inti
yang akan menjadi askospora (n), karena mengalami pembelahan meiosis.
Bersel Banyak Asexual
(Multiseluler)
• Dengan konidia
(konidiospora),
misalnya pada
Penicillium.
Konidiospora, yaitu
spora yang dihasilkan
secara berantai
berjumlah empat butir
oleh ujung suatu hifa,
hifa tersebut disebut
konidiofor.
Powdery mildew Ascus cup
Morchella
Haustoria
Ascocarp
Penicillium chrysogenum Penicillium camemberti
Sacharomyces cerevisae
Aspergillus flavus
Filum Ascomycota
b. Dictyphora sp
d. Puffballs memancarkan
sporanya
c. Jamur kayu, tumbuh pada kayu
Yang sudah mati
Urutan terbentuknya basidium dengan
basidiospora:
(reproduksi generatif)
1. Hifa + dan – berdekatan
2. Ujungnya bersinggungan, dinding sel larut dan inti sel pindah
ke sel yang lain
3. Terjadi 2 inti (dikariotik), dari sini tumbuh hifa/miselium
dikariotik
4. Miselium dikariotik akan tumbuh menjadi tubuh buah
(basidiokarp)
5. Pada basidium inti bergabung menjadi inti diploid (2n) dan
terjadi pembelahan meiosis sehingga terbentuk 4 inti haploid
(n) yang akan menjadi spora basidium (basidiospora).
Siklus Hidup Jamur Basidiomicotina
Konjugasi
Basidiocarp
Hifa (-)
Hifa (+)
Reproduksi Seksual
Key
Haploid (1n)
Heterokaryotic (1n + 1n)
Diploid (2n)
Bawah tudung jamur
Basidiomicotina inilah spora Sel Basidium
dihasilkan oleh sel basidium
Spora
Ustilago maydis Lactanicus piperatus
Volvariella volvacea
Puccinia graminis
BACK
Jamur karat (Puccinia graminis) merupakan parasit
pada daun tanaman pertanian dari family Gramineae,
misalnya jagung Dan gandum.
Auricularia polytrica
(Jamur Kuping)
Next
PuPPcTTTTTcinia graminis
USTILAGO MAYDIS
GGGG
Back
Perbedaan askus dan basidium
Askus Basidium
1. Arti: merupakan tempat 1. Arti: merupakan tempat
pembentukan askospora pembentukan basidiospora
2. Letak spora: di dalam askus 2. Letak spora: di ujung
basidium
3. Bentuk: kantung
3. Bentuk: botol/gada
4. Jumlah spora yang
4. Jumlah spora yang dihasilkan:
dihasilkan: 4-8 buah 2-4 buah
5. Kumpulan askus: askokarp 5. Kumpulan basidium:
6. Bentuk badan buah: cawan basidiokarp
6. Bentuk badan buah: payung
Yaitu kelompok jamur yang belum diketahui cara reproduksi seksualnya.
MORFOLOGI MORFOLOGI
LUAR DALAM
MORFOLOGI LUAR
• Tubuh lichenes dinamakan thallus yang secara
vegetatif mempunyai kemiripan dengan alga
dan jamur. Bagian tubuh yang memanjang
secara selluler dinamakan hifa. Alga selalu
berada pada bagian permukaan dari thallus.
Berdasarkan bentuknya lichenes dibedakan
atas empat bentuk :
• a. Crustose
• b. Foliose
• c. Fruticose
• d. Squamulose
Crustose
• Haematomma puniceum :
Foliose
• 1. Korteks atas
• 2. Daerah alga
• 3. Medulla
• 4. Korteks bawah
KORTEKS ATAS
• Berupa jalinan yang padat disebut
pseudoparenchyma dari hifa jamurnya. Sel ini
saling mengisi dengan material yang berupa
gelatin.Bagian ini tebal dan berguna untuk
perlindungan.
• Soredia, Soredia adalah kelompok kecil sel-sel ganggang
yang sedang membelahdan diselubungi benag-benang
miselium menjadi suatu badan yang dapat terlepas dari
induknya. Dengan robeknya dinding thallus, soredium
tersebar seperti abu yang tertiup angin dan akan tumbuh
lichenes baru. Lichenes yang baru memiliki karakteristik yang
sama dengan induknya.
• Anggota kelompok Ascolichen memiliki khasiat sebagai obat. Contohnya
suku Parmeliceae yaitu Usnea sp. dan Roccella sp. Usnea sp. ini
mengandung apotesium dan menghasilkan suatu anti biotika asam usnin,
yang berguna untukmelawan tuberculosis.Roccella sp. mengandung zat
warna.
• Selanjutnya Rocella tinctoria, untuk pembuatan lakmus;
• Cladonia rangiferina, banyak terdapat di daerah tundra di sekitar kutub
utara dan merupakan makanan utama bagi rusa kutub;
• Cetraria islandica, banyak terdapat di daerah pegunungan di Eropa,
mampunyai khasiat obat.
• Beberapa jenis Usneea sp. dan Umbilicaria esculentaini dapat dikonsumsi.
Sebagian besar yang umunya mengonsumsi adalah Jepang dan Korea yang
dikenal dengan nama Iwatake (Jepang) dan Seogi (Korea).
• Pemanfaatan lainnya terhadap Lichen yaitu famili Roccellacea telah
digunakan sebagai ekstrak pewarna ungu dan merah yang sangat penting
bagi perekonian
MANFAAT LICHENES
• Digunakan sebagai bahan baku obat
• Digunakan sebagai penambah rasa dan aroma
• Pigmen yang dihasilkan dapat dibuat kertas
lakmus celup indikator pH
• Pada daerah bebatuan, lumut kerak dapat
melapukkan bebatuan
• Digunakan sebagai indikator pencemaran
suatu ekosistem
• Lichenes mempunyai sifat sebagai berikut :
1.Hidup di pohon dan tanah, terutama pada
‘tundra” (padang lichens di Kutub Utara) yang
luasnya mencapai ribuan km dan merupakan
sumber makanan bagi rusa kutub.
2.Alga penyusun lichens disebut gonidium,
umumnya yang bersel tunggal soliter atau dapat
pula yang berkoloni, dapat berupa :
- alga hijau biru à khusus genus Chroococcus dan
Nostoc
- alga hijau à khusus genus Cystococcus dan
Tentropohlia
Kata mikoriza berasal dari kata Yunani
Klasik untuk “jamur” dan “root”.
Mikoriza adalah simbiosis mutualisme
antara jamur dan akar tumbuhan tingkat
tinggi.
Tanpa adanya mikoriza, beberapa
tumbuhan tidak dapat menyerap air dan
mineral yang cukup dari dalam tanah
untuk pertumbuhan yang maksimum.
A. JAMUR MIKORIZA
• Mikoriza secara umum terbagi atas 2 (dua)
golongan, yaitu : ektomikoriza dan
endomikoriza.
• Pembagian ini didasarkan pada tempat
mikoriza bersimbiosis pada akar.
Mikoriza
• Mikoriza merupakan
jamur yang hidup
secara bersimbiosis
dengan sistem
perakaran tanaman
tingkat tinggi. Walau
ada juga yang
bersimbiosis dengan
rizoid (akar semu)
jamur.
ektomikoriza
Ektomikoriza menginfeksi permukaan luar tanaman
dan diantara sel-sel ujung akar. Akibat serangannya
terdapat jalinan miselia berwarna putih pada bagian
rambut-rambut akar yang di sebut hartig net.