Anda di halaman 1dari 30

MIKOLOGI

Melzi Octaviani, M.Farm, Apt


Pendahuluan
 Mikologi Berasal dari bahasa Yunani Mykes yang
berarti Cendawan / Jamur dan Logos yang berarti
Ilmu. Mikologi merupakan ilmu
yang mempelajari tentang cendawan / jamur.

 Dalam bahasa Inggris Jamur disebut Fungi /


Fungus.
FUNGI
Ciri-ciri:
a) tidak berklorofil
b) hidup heterotrof : hanya
memerlukan senyawa
organik Sebagai
nutrisinya.
c) ukuran 1-5 µm dan
panjang 5-30 µm,
d) biasanya berbentuk bulat
telur
e) Dinding selnya terdiri dari
kitin atau selulosa
MIKOLOGI
1. Kapang ( Mold)
 Fungi yang berfilamen & multiseluler
 Bersifat aerob sejati

2. Khamir ( yeast)
 Bentuk fungi berupa sel tunggal dengan
pembelahan sel melalui pertunasan
 Bersifat fakultatif ( aerob dan anaerob)
IDENTIFIKASI
 Identifikasi khamir melalui tes biokimia,
hampir sama dengan identifikasi bakteri
 Identifikasi kapang ( mold):
 Morfologi
 Karakteristik koloni
 Spora
Tubuh jamur terdiri atas dua bagian
1. Miselium
2. Spora.
Miselium terbagi dua yakni:
*miselium vegetat : miselium yang tumbuh
kebawah menerobos medium serta berfungsi
mengambil makanan
*miselium reproduktif : miselium yang
menghasilkan spora yang tumbuh meluas ke
udara (Jawetz, 1991).
Miselium
 Miselium merupakan kumpulan beberapa filamen
yang disebut hyfa
 Lebar hyfa 5-10 µm
 Disepanjang hyfa ada sitoplasma
Spora
 Spora seksual
 Reproduksi seksual ( peleburan 2 nukleus)
 Tahap:
 Plasmogami (penetrasi inti sel (+)ke sitoplasma
resipien
 Karyogami(sel(+)dan sel(-) berfusi  zygot haploid
 Meiosis (pembelahan )

 Spora aseksual
 Dibentuk oleh hyfa satu individu fungi
 Askospora
 = spora terbentuk dlm kantung(askus)
 Basidiospora
 = berbentuk gada
 Zigospora
 = berdinding tebal = gametangia
 Oospora
 = spora terbentuk dlm struktur betina
Spora aseksual
 Konidiospora = konidia, konidium kecil/ bersel satu
 Sporangiospora =kantung spora
 Oidium/artrospora = sel yg terbentuk krn terputusnya sel hyfa
 Klamidospora = spora, bersel satu, berdinding tebal
 Blastospora = tunas/ kuncup
Jenis hyfa(hifa)
 Aseptat/senosit = tidak
mempunyai dinding
sekat(septum)
 Septat dengan sel uninukleat=
sekat membagi hyfa menjadi
ruang-ruang/sel
 Septat dengan sel multinukleat
1. Eukariotik (memiliki membran inti sel)
2. Umumnya multiseluler, ada juga
yang uniseluler.
3. Reproduksi dengan
pembentukkan spora

4. Tubuh disusun oleh benang –


benang yang disebut hifa. Hifa –
hifa bersatu membentuk miselium.
Ada pula yang miseliumnya
berkembang membentuk tubuh
buah.
Copyright © Sugeng
5. Habitat di tempat yang lembab. Publishing – silahkan gunakan
slide ini untuk kemajuan bersama
Badan
Buah

Sel
Hifa Penghasil
Spora

Miselium
Copyright © Sugeng Publishing – silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama
Anggota Fungi mendapatkan nutrisi melalui 3 cara :

1. Saprofit.

Menguraikan sisa bagian makhluk hidup yang sudah


mati.
2. Parasit.
Mengambil nutrisi dari makhluk yang masih hidup.

3. Simbiosis.
Hidup bersama makhluk hidup lainnya.

Cacing
Nematoda
Malang

Hifa

Jamur Parasit
Lichen, Simbiosis Jamur dengan
Algae
Copyright © Sugeng Publishing – silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama
Diklasifikasikan berdasarkan cara spora dihasilkan. Ada 4 kelompok
Fungi, yaitu :

1. Zygomicotina
2. Ascomicotina
3. Basidiomicotina
4. Deuteromicotina
Klasifikasi kelas Fungi
1. Phycomycetes
2. Ascomycetes
3. Basidiomycetes
4. Deutromycetespatogen

Copyright © Sugeng Publishing – silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama
Contohnya : Jamur tempe / Rhizopus orizae.

Ciri Umum Zygomicotina.

 Heterotrof saprofit
 Tubuh disusun oleh hifa dan miselium.
 Hifa tidak bersekat.
 Spora dihasilkan oleh sporangium.
 Reproduksi menghasilkan spora dilakukan
melalui 2 cara :
1. Aseksual : dilakukan saat kondisi
lingkungan mendukung.
2. Seksual : dilakukan bila kondisi
lingkungan kurang mendukung

Copyright © Sugeng Publishing – silahkan gunakan slide ini untuk


kemajuan bersama
Siklus Hidup Jamur Rhizopus

1
2
Melakukan Konjugasi Key
Hasil konjugasi menghasilkan
Zigospora Haploid (n)
Heterokaryotic (n + n)

Zigospora tumbuh menjadi


Zigospora dewasa

KONJUGASI

Hifa (+)
Hifa ()
Rhizopus

8
Spora berkecambah
menjadi hifa

REPRODUCTION
SEKSUAL
Sporangium 7
Zygosporangium
Sporangium
Dewasa
memancarkan
spora.

REPRODUKSI
MEIOSIS
ASEKSUAL

Penyebaran
Spora
50 m Hifa

5 Tumbuh dan berkecambah


Membentuk sporangium seksual

Copyright © Sugeng Publishing – silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama
Contohnya : Jamur oncom / Neurospora crassa.

Ciri Umum Ascomicotina.

 Heterotrof saprofit
 Ada yang uniseluler (mis : Saccharomyces) dan multiseluler.
 Tubuh disusun oleh hifa dan miselium, dan ada yang
memiliki tubuh buah.
 Hifa bersekat.
 Spora dihasilkan oleh konidiospora bila secara aseksual
dan sel askus bila spora dihasilkan secara seksual.
 Reproduksi menghasilkan spora dilakukan melalui 2 cara :
1. Aseksual : dilakukan saat kondisi lingkungan mendukung.
2. Seksual : dilakukan bila kondisi lingkungan kurang
mendukung

Copyright © Sugeng Publishing – silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan


bersama
Anggota Jamur Ascomicotina.

(a) Ascomicotina dengan tubuh buah


of Aleuria aurantia.

(b) Tubuh buah


Morchella esculenta, biasanya
tumbuh dekat dengan anggrek.

10 m

(d) Neurospora crassa atau


(c) Tuber melanosporum jamur oncom (SEM).
Copyright © Sugeng Publishing – silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan
bersama
Siklus Hidup Jamur Ascomicotina

Contohnya : Neurospora Key


Haploid (1n)
Heterokaryotic (1n + 1n)
Hifa (-) Diploid (2n)

Reproduksi
Aseksual Konjugasi

Hifa (+) Sel Ascus

Inti melebur
Reproduksi Seksual

Meiosis

Sel Ascus
menghasilkan
spora

Copyright © Sugeng Publishing – silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama
Contoh : Jamur Merang / Volvariella volvachea

Ciri Umum Basidiomicotina.

 Heterotrof saprofit
 Multiseluler.
 Tubuh disusun oleh hifa dan miselium dan tubuh buah.
 Hifa bersekat.
 Spora dihasilkan oleh sel basidium melalui reproduksi secara
seksual.
 Reproduksi menghasilkan spora dilakukan melalui 2 cara :
1. Aseksual : dilakukan saat kondisi lingkungan mendukung.
2. Seksual : dilakukan bila kondisi lingkungan kurang
 mendukung

Copyright © Sugeng Publishing – silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama
Contoh Anggota Jamur Basidiomicotina.

b. Dictyphora sp

a. Amanita muscaria), jamur


yang sangat beracun

d. Puffballs memancarkan
sporanya
c. Jamur kayu, tumbuh pada kayu
Yang sudah mati
Copyright © Sugeng Publishing – silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama
Siklus Hidup Jamur Basidiomicotina

Konjugasi

Basidiocarp
Hifa (-)

Hifa (+)

Reproduksi Seksual

Sel Basidium dgn


Sel
basidiospora
Basidium,
Peleburan Inti penghasil
Meiosis
spora

Key
Haploid (1n)
Heterokaryotic (1n + 1n)
Copyright © Sugeng Publishing – silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan Diploid (2n)
bersama
Bawah tudung jamur
Basidiomicotina inilah Sel
spora dihasilkan oleh sel Basidium
basidium

Spora

Copyright © Sugeng Publishing – silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama
Yaitu kelompok jamur yang belum diketahui cara reproduksi
seksualnya.

 Semua jamur yang belum diketahui cara reproduksi


seksualnya dimasukkan ke dalam kelompok ini.

Copyright © Sugeng Publishing – silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan


bersama
Simbiosis Fungi dengan Algae (Lichen)

 Fungi jenis tertentu dapat


bersimbiosis dengan algae
uniseluler membentuk lichen
(lumut kerak).
 Simbiosis ini bersifat
menguntungkan.
1. Bagi algae : mendapatkan
suplai
air dan mineral.
2. Bagi Fungi : mendapatkan
hasil fotosintesis berupa
nutrisi.

Copyright © Sugeng Publishing – silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan


bersama
Simbiosis Fungi dengan Akar Tanaman
(Mikoriza)

Copyright © Sugeng Publishing – silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan


bersama
 Peranan  Peran Merugikan
Menguntungkan 1. Menyebabkan
1. Sebagai pengurai. penyakit pada
2. Dapat dikonsumsi. manusia.
3. Menghasilkan obat- 2. Menyebabkan
obatan. kerusakan pada
tanaman.
4. Dapat meningkatkan
kesuburan tanaman.

Copyright © Sugeng Publishing – silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama

Anda mungkin juga menyukai