DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 11
)
Elektokimia
Elektrokimia merupakan ilmu yang
mempelajari hubungan antara perubahan
(reaksi) kimia dengan kerja listrik, biasanya
melibatkan sel elektrokimia yang
menerapkan prinsip reaksi redoks dalam
aplikasinya.
REDOKS
Redoks adalah reaksi kimia yang disertai
perubahan bilangan oksidasi. Setiap reaksi
redoks terdiri atas reaksi-reaksi reduksi dan
oksidasi. Reaksi oksidasi adalah reaksi kimia
yang ditandai kenaikan bilangan biloks.
Sedangkan reduksi adalah reaksi kimia yang
ditandai dengan penurunan bilangan
oksidasi. suatu zat pereduksi adalah zat yang
kehilangan electron, dalam proses itu zat ini
dioksidasi.
Jenis Sel Elektrokimia
SEL VOLTA
• Penulisan Notasi
Zn l Zn2+ ll Cu2+ l Cu
Zn l Zn2+ Cu2+ l Cu
– Garis tunggal menyatakan perbedaan fasa
– Garis ganda menyatakan perbedaan elektroda
– Garis putus – putus menyatakan adanya
jembatan garam pada sel elektrokimia. Jembatan
garam diperlukan bila larutan pada anoda &
katoda dapat saling bereaksi
Deret Volta
Li K Ba Ca Na Mg Al Zn Cr Fe Ni Si Pb (H) Cu Hg Ag Pt Au
Baterai Ni-Cd
• Katoda : NiO2 dengan sedikit air
• Anoda : Cd
Jenis sel elektrokimia
SEL ELEKTROLISIS
• Sel elektrokimia yang menghasilkan redoks dari
energi listrik .
– Katode (-)
– Anode (+)
Reaksi - reaksi Sel Elektrolisis
ELEKTRODA INERT
ELEKTRODA
ELEKTRODA ACUAN
LABORATORIUM
Jenis –jenis Elektroda
A. Elektroda Inert
elektroda yang tidak ikut bereaksi dalam
reaksi kimia yang terjadi.
Contoh elektroda inert: platina
Pada T = 25° C
• Catatan :
E° = potensial reduksi standar (volt)
R = tetapan gas - [ volt.coulomb/mol.°K] = 8.314
T = suhu mutlak (°K)
n = jumlah elektron
F = 96.500 coulomb
C = [bentuk oksidasi]/[bentuk reduksi]