kemoterapi
-Antivirus-
Pendahuluan: Virus
• Disebut metaorganisme karena memiliki ciri
sebagai benda mati sekaligus ciri benda mati
• Ciri Hidup
– Reproduksi, namun hanya dapat dilakukan pada sel
lain yang hidup (parasit obligat interseluler)
– Memiliki asam nukleat (RNA atau DNA)
• Ciri Mati
– Tidak melakukan metabolisme
– Dapat dikristalkan
Ciri virus
• Bersifat aseluler (belum berupa sel)
• Berukuran sangat kecil
• Hanya memiliki salah satu jenis asam nukleat,
DNA saja atau RNA saja
• Berupa hablur dengan berbagai bentuk
• Tubuh terdiri atas: kepala, selubung (kapsid),
isi tubuh, serabut ekor
• Bersifat inang spesifik
-Morfologi Virus-
Glikoprotein Selubung
Glikoprotein ekor
Serabut
ekor
20 nm 50 nm 50 nm 50 nm
(a) Tobacco mosaic virus (b) Adenoviruses (c) Influenza viruses (d) Bacteriophage T4
-Bagian tubuh Virus-
>> Bagian kepala terdiri dari dinding Glikoprotein
Sampul
kapsid yang tersusun atas protein
yang disebut kapsomer Kapsid
>> Keberadaan sampul (envelope)
pada beberapa jenis virus
berkaitan dengan patogenitas
karena pada sampul terdapat
reseptor berupa glikoprotein
yang dapat mengenali sel inang Enzim
spesifiknya. Reverse RNA
>> Pada Virus RNA (retrovirus) transcriptase (2 utas identik)
Surface
protein
RNA/DNA
core
Envelope
lipoprotein
Untuk memudahkan pemahaman, maka obat-obat anti virus digolongkan atas dua
golongan besar yaitu :
18
Bagan pengelompokan antivirus
19
20
ANTI NON-RETROVIRUS
ASKLOVIR
Merupakan suatu prodrug yang memiliki efek antivirus setelah dimetabolisme
menjadi asiklovir trifosfat. Bekerja dengan menghambat DNA polimerase virus.
Indikasi : Infeksi HSV-1 dan HSV-2, baik lokal maupun sistemik (keratitis herpetik,
herpetik ensefalitis, herpes genitalia, herpes neonaal dan herpes labialis), infeksi
VZV (varicella dan herpes zoster) dengan dosis yg lebih tinggi.
Efek Samping : mual, diare, ruam, sakit kepala, insufisiensi renal dan neurotoksisitas
21
Beberapa derivat dari Asiklovir : Valasiklovir, Gansiklovir, Valgansiklovir,
Pensiklovir, Famsiklovir
FOSKARNET
Merupakan analog organik dari pirofosfat anorganik. Bekerja dengan menghambat
DNA polimerase virus pada tempat ikatan pirofosfat.
LAMIVUDIN
Merupakan isomer analog dari deoksitidin. Bekerja dengan menghentikan sintesis DNA
dan menghambat polimerase virus.
ENTEKAVIR
Bekerja dengan menghambat polimerase virus HBV.
Indikasi : infeksi HBV
Dosis : per oral 0,5 mg/hari dalam keadaan perut kosong. Pd pasien gagal terapi dg
lamivudin, dosis Entekavir ditingkatkan menjadi 1 mg/hari
Efek Samping : sakit kepala,infeksi saluran nafas atas, batuk, nasofaringitis, fatigue,
pusing, nyeri abdomen atas dan mual.
24
ANTI NONRETROVIRUS
27
Indikasi
Infeksi HSV-1 dan HSV-2 baik lokal maupun
sistemik ( termasuk keratitis herpetik , herpetik
ensefalitis, herpes genitalia,herpes neonataldan
herpes labialis ) dan infeksi VZV ( varisela dan
herpes zoster ).
Efek samping
Mual, muntah dan pusing , namunAsiklovir pada
umumnya dapat ditoleransi dengan baik.
Pemberian selama kehamilan tidak dianjurkan
VALASIKLOVIR
Mekanisme Kerja, resistensi, ESO : sama dengan asiklovir
Indikasi : Efekif utk terapi infeksi
yang disebabkan oleh HSV, VZV dan sebagai profilaksis
terhadap penyakit yang disebabkan CMV.
ICT-Unand, Raker 22- 30/15
23.12.2006
B. Antivirus Untuk Influenza
1.Lamivudin
Lamivudin merupakan L-enantiomer analog deoksisitidin .
Lamivudin bekerja dengan cara menghentikan sintesis DNA , secara
kompetitif menghambat polimerase virus ( reverse transcriptase , RT
).
Resistensi; disebabkan oleh mutasi pada DNA polimerase virus
36
MEKANISME KERJA.
• Efek antivirus kemungkinan akibat interferon mengikat pd
reseptor khusus di permukaan sel yg kmd reaksinya
menghambat atau mengganggu proses uncoating, RNA
transcription, protein synthesis dan assembly virus
FARMAKOKINETIK.
• Interferon tidak dapat diserap secara oral. Setelah pemberian im
atau sk dari -IPN, kadar puncak dicapai dlm 4-8 jam. Di cairan
tubuh interferon cepat sekali di inaktivasi, mungkin sekali karena
IFN di katabolisir oleh hati.
EFEK SAMPING.
• Pemberian interferon dilaporkan menimbulkan demam, malaise
dan rasa lelah. Pemberian jangka lama dapat menimbulkan
rambut rontok. Leukopenia yg berkaitan dg dosis dilaporkan
timbul dg Interferon jenis rekombinan maupun yg alamiah.
37
INDIKASI.
• Interferon- saat ini telah disetujui digunakan utk hairy-cell
leukemia, AIDS-related Kaposi's sarcoma dan condylomata
acuminata. lnterferon- tdk efektif utk infeksi CMV. Saat ini
interferon- dilaporkan dpt mengurangi marker hepatitis B yg
kronik, sedangkan indikasi utk hepatitis C yg kronik aktif telah
disetujui oleh FDA Amerika Serikat.
• Mengingat harga interferon- masih sangat mahal dan tdk bebas
dari efek samping, penggunaannya tentu harus ada indikasi
tepat dan selektif.
• Perkembangan terakhir menunjukkan bhw interferon
bermanfaat optimal bila dikombinasikan dg terapi lain seperti
anti-virus.
38
Anti Retrovirus
39
3. NNRTI (Non Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor)
NEVIRAPIN
Bekerja menghambat enzin RT pada virus HIV-1
Indikasi : infeksi HIV-1 dengan dikombinasi dengan anti virus lain terutama NRTI
Dosis : peroral 200mg/hari selama 14 hari pertama kemudian 400 mg/hari
Efek samping : ruam, demam, fatigue, sakit kepala
4. PI (Protease Inhibitor)
SAKUINAVIR
Bekerja pada tahap transisi virus
Mekanisme Kerja
bekerja pada HIV RT ( dan HBV RT ) dengan cara
menghentikan pembentukan rantai DNA virus.
Resistensi
Disebabkan oleh mutasi RT kodon 65
Indikasi
Infeksi HIV dalam kombinasi dengan evafirenz , tidak
boleh dikombinasikan dengan lamivudin dan abakavir
Efek Samping
mual, muntah , flatulens , diare
Mekanisme kerja
bekerja pada situs alosterik tempat ikatan non –
subtrat HIV -1 RT
Resistensi
resistensi disebabkan oleh mutasi pada RT
Indikasi
infeksi HIV -1 , dalam kombinasi dengan anti-HIV
lainnya , terutama NRTI
Efek Samping
ruam, demam, fatigue, sakit kepala,somnolens, mual,
dan peningkatan enzim hati.
2. DELAVIRDIN
Mekanisme kerja
sama dengan nevirapin
Resistensi
Disebabkan oleh mutasi pada RT
Indikasi
infeksi HIV -1 , dikombinasikan dengan anti HIV lainnya
terutama NRTI
Efek Samping
ruam, peningkatan tes fungsi hati .
Pernah di laporkan menyebabkan neutropenia
D. PROTEASE INHIBITOR ( PI )
Mekanisme Kerja
Sakuinavir bekerja pada tahap transisi ,
merupakan HIV protease peptidomimetic inhibitor
Resistensi
Disebabkan oleh mutasi pada enzim protease
terjadi resistensi silang dengan PI lainnya
Indikasi
infeksi HIV , dalam kombinasi dengan anti HIV lain
( NRTI dan beberapa PI seperti ritonavir )
Efek Samping
Diare, mual, nyeri abdomen .
2. INDINAVIR
Mekanisme Kerja
sama dengan sakuinavir
Indikasi
Infeksi HIV , dalam kombinasi dengan anti HIV
lainnya seperti NRTI
Efek Samping
Mual, hiperbilirubinemia, batu ginjal
E. VIRAL ENTRY INHIBITOR
Mekanisme Kerja
Enfuvirtid menghambat masuknya HIV-1 ke dalam
sel dengan cara menghambat fusi virus ke
membran sel. Enfuvirtid berikatan dengan bagian
HR-1 ( first heptad-reat)pada sub unit gp41
envelope glikoprotein virus serta menghambat
terjadinya perubahan konformasi yang dibutuhkan
untuk fusi virus ke membran sel
Resistensi
perubahan genotip pada gp41 asam amino 36-45
menyebabkan resistensi terhadap enfuvirtid
Indikasi
terapi infeksi HIV -1 dalam kombinasi dengan
anti - HIV lainnya.
Efek Samping
efek samping yang tersering adalah reaksi lokal
seperti nyeri, eritema, pruntus, iritasi, dan nodul
atau kista
PENGGUNAAN KLINIS OBAT ANTIVIRUS
• Lama terapi
• Pemberian terapi tunggal atau kombinasi
• Interaksi obat
• Kemungkinan terjadinya resistensi
Pemilihan obat pd infeksi virus
tertentu
• 1. Infeksi HIV atau AIDS
• 2. Infeksi virus Herpes
• 3. Infeksi virus Varicella Zoster
(VZV)
• 4. Infeksi Cytomegalovirus (CMV)
• 5. Infeksi Epstein-Barr Virus (EBV)
• 6. Hepatitis
Nina Herlina, S.Farm.,M.Si Farmasi
Universitas Pakuan
Pemilihan obat anti virus
Antivirus dapat digunakan untuk tujuan profilaksis, supresi, preemptive atau untuk
terapi suatu penyakit yang sudah jelas
63
2. Herpes mukokutan
obat standar untuk penyakit ini adalah asiklovir intravena
terapi alternatif : pensiklovir intravena 5mg/kgBB setiap 8 sampai 12 jam
64
7. HIV-AIDS
terapi HIV-AIDS saat ini adalah dengan mengkombinasi beberapa anti-
retrovirus dengan tujuan mengurangi viral load (jumlah virus dlaam darah)
agar menjadi sangat rendah.
65
Regimen kombinasi obat anti-retrovirus yang diusulkan untuk terapi
HIV-AIDS di Indonesia (Depkes RI 2003) :
66
Terima Kasih
`