Anda di halaman 1dari 19

BAKTERIOFAGE

EVI AGUSTINA 1713453113


GUNAWANTORO 1713453116
LENI PUTRI 1713453121
MARKUS HERI 1713453124
NURLELA DIATI 1713453128
SRI BAYU RESPATI 1713453135
SUSI PUSPASARI 1713453145
BAKTERIOFAGE ?

 Virus yg menginfeksi bakteri

 Ditemukan oleh Frederick W Twort & Felix d’Herelle

 Fenomena Twort – d’Herelle:

biakan bakteri menjadi lisis atau larut & lenyap


dimakan oleh jasad virus yg disebut bakteriofage
Perbandingan Ukuran Virus vs Bakteri
Morfologi Bakteriofage
• Ukuran 20 – 23 nm  dpt lolos filter
bakteri
• Inti: asam nukleat yg dikelilingi selubung
protein (kapsid)
T2 – bakteriofage – Kapsid: selubung protein  disusun dari
kapsomer2
– Gabungan inti & kapsid disebut nucleokapsid
– Bentuk kapsid: icosahedral & helix
• Mempunyai ekor untuk melewatkan asam
nukleatnya ketika menginfeksi sel inang

Morfologi umum bakteriofage


Susunan Dalam Sel Bakteriofage

• Asam Nukleat
– 4 kelompok asam nukleat yg terdapat pada inti
virus
• Utas ganda DNA (dsDNA)
• Utas tunggal DNA (ssDNA)
• Utas ganda RNA (dsRNA)
• Utas tunggal RNA (ssRNA)
• Protein selubung (kapsid) mengandung enzim yg
berperan dlm replikasi asam nukleat yaitu enzim
polimerase
– Kapsid melindungi inti dari serangan enzim nuklease &
Susunan bagian dalam sel
bakteriofage senyawa lain yg berbahaya bagi inti virus di dalam
sitoplasma inang
– Komponen lemak penyusun kapsid sangat beragam tapi
fosfolipid mrpk komponen lemak yg dominan
Jenis Bakteriofage Berdasarkan Tipe Morfologis

1. Tipe A. Tipe yang paling kompleks, kepala heksagonal, ekor


kaku dengan seludang kontraktil, serabut ekor dan DNA
berjumlah 2. Contoh Fag T Genap (T2, T4, T6)
2. Tipe B. Serupa tipe A, kepala heksagonal, tidak memiliki
seludang kontraktil, ekor kaku, mengenai serabut ekor (ada
atau tidak ada serabut ekor), dan DNA berjumlah 2. Contoh
T1, T5
3. Tipe C. Tipe ini dicirikan oleh sebuah kepala heksagonal, ekor
lebih pendek dari kepalanya. Ekornya tidak memiliki seludang
kontraktil, mengenai serabut ekor (ada atau tidak ada serabut
ekor), dan DNA berjumlah 2. Contoh T3, T7
Jenis Bakteriofage Berdasarkan Tipe Morfologis

4. Tipe D. Tipe ini memiliki sebuah kepala tanpa ekor, dan


kepalanya tersusun dari kapsomer-kapsomer besar, dan
DNA berjumlah 1. contoh : φX174.

5. Tipe E. Tipe ini memiliki sebuah kepala tanpa ekor, dan


kepalanya tersusun dari kapsomer-kapsomer kecil, dan
RNA berjumlah 1. Contoh : F2, MS2

6. Tipe F. Tipe ini berbentuk filamen dan DNA berjumlah 1.


Contoh : Fd, F1
Asam nukleat fage
O Tipe morfologis fage yang berbeda-beda juga dicirikan oleh

tipe asam nukleatnya yang berbeda-beda pula.


O Fage berekor mengandung DNA berutasan ganda.

O Fage dengan kapsomer besar (kelompok D) dan berbentuk

filamen (kelompok F) mempunyai DNA berutasan tunggal.


O Fage –fage kelompok E mempunyai RNA berutasan tunggal.
Reproduksi Bakteriofage

• Cara-cara menginfeksi sekaligus digunakan


sebagai cara bereproduksi (memperbanyak diri)

• Dua tipe cara menginfeksi, yaitu litik atau virulen


dan tenang atau lisogenik
a. Daur Litik atau Virulen.
 Fase adsorbs (penempelan)
1. Awalnya ujung ekor menempel / melekat pada dinding sel
bakteri.
2. Virus menempel hanya pada tempat-tempat khusus, yaitu pada
permukaan dinding sel bakteri yang memiliki protein khusus
yang dapat ditempati protein virus.
3. Menempelnya protein virus pada protein dinding sel bakteri itu
sangat khas, mirip kunci dan gembok.
4. Virus dapat menempel pada sel-sel tertentu yang diinginkan
karena memiliki reseptor pada ujung-ujung serabut ekor.
5. Setelah menempel, virus mengeluarkan enzim lisozim (enzim
penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding sel bakteri
atau inang.
 Fase Infeksi (penetrasi)

1. Selubung sel berkontraksi sehingga mendorong inti ekor ke dalam sel


melalui dinding dan membran sel,
2. Virus menginjeksikan DNA ke dalam sel bakteri.
3. Namun demikian, selubung bakteri yang membentuk kepala dan ekor
bakteriofage tetap tertinggal di luar sel.
4. Setelah menginfeksi kemudian akan terlepas dan tidak berfungsi lagi.
5. Enzim lisozim DNA virus akan menghancurkan DNA bakteri,
sehingga DNA virus mengambil alih kehidupan.
6. DNA virus mereplikasi, melakukan sintesis protein dari ribosom
bakteri yang akan diubah menjadi bagian-bagian kapsid, seperti
kepala, ekor, dan serabut ekor.
7. Terjadi proses perakitan, kemudian DNA virus masuk ke dalamnya,
maka terbentuklah tubuh virus yang utuh.
 Fase litik

1. Ketika perakitan telah selesai tubuh virus baru  ambil alih


metabolik sel inang
2. Setelah sekitar 20 menit, dari infeksi awal 200 bakteriofage
yang telah terakit
3. sel bakteri  lisis  virus –virus baru keluar  menginfeksi sel-
sel bakteri lain sebagai inangnya
• Adsorption or
DOCKING with the
DOCKING &
PENETRATION
host receptor protein
• Entry or PENETRATION of
the viral nucleic acid into
the host cytoplasm
BIOSYNTHESIS &
MATURATION • BIOSYNTHESIS of
the viral components
• Assembly (MATURATION)
of the viral components into
complete viral units
• RELEASE/LISIS of the
completed virus from
the host cell
b. Daur Lisogenik
 Fase adsorbs (penempelan)
 Fase Infeksi (penetrasi)
 Fase penggabungan
1. DNA bakteri terinfeksi DNA virus  benang ganda berpilin
DNA bakteri putus
2. DNA virus menyisip di antara putusan  bergabung dengan
benang bakteri.
3. Bakteri yang terinfeksi akan memiliki DNA virus.
 Fase pembelahan
1. DNA virus menjadi satu dengan DNA bakteri
2. DNA virus menjadi tidak aktif  profage.
3. Jika DNA bakteri replikasi profage ikut melakukan replikasi.
Jumlah profage DNA virus akan mengikuti jumlah sel bakteri
inangnya.
 Fase sintesis
1. jika profage terkena zat kimia tertentu atau radiasi tinggi  aktif 
menghancurkan DNA bakteri
2. DNA virus  mensintesis protein sel bakteri (inangnya) untuk
digunakan sebagai kapsid bagi virus-virus baru dan sekaligus
melakukan replikasi diri menjadi banyak.
 Fase perakitan
1. Kapsid-kapsid dirakit  kapsid virus utuh  berfungsi
sebagai selubung virus Kapsid baru virus terbentuk.
2. DNA hasil replikasi masuk ke dalamnya guna membentuk
virus-virus baru.

 Fase litik
1. Fase ini sama dengan daur litik.
2. Setelah terbentuk bakteri virus baru terjadilah lisis sel.
3. Virus-virus yang terbentuk berhamburan keluar sel bakteri guna
menyerang bakteri baru.
Beberapa contoh virus Bakteriofage

1. Subfamili : Corticoviridae
Genus : Corticovirus
Spesies : Alteromonas phage PM2
2. Subfamili : Fuselloviridae
Genus : Fusellovirus
Spesies : Sulfolobus virus
3. Subfamili : Lipothrixviridae
Genus : Lipothrixvirus
Spesies : Thermoproteus virus
4. Subfamili : Myoviridae
Genus : T4-like phages
Spesies : coliphage T4 Bacteria
5. Subfamili : Microviridae
Genus : Chlamydiamicrovirus
Spesies : Chlamydia phage 1

Anda mungkin juga menyukai