Anda di halaman 1dari 20

MANAJEMEN OPERASI

“ Kelompok 2 “

1. Bayu Prasetyo ( 2016051104 )


2. Dianah Aprilianingsih ( 2016050330 )
3. Wardah Nur Janah ( 2016054146 )
4. Yuliana Wulandari ( 2016051748 )
5. Zul Arifin ( 2016050729 )
MANAJEMEN PROYEK
(FORWARD PASS & BACKWARD PASS)

1. PROGRAM EVALUATION AND REVIEW TECHNIQUE (PERT)

PERT merupakan suatu metode yang bertujuan untuk (semaksimal


mungkin) mengurangi adanya penundaan kegiatan (proyek, produksi, dan teknik)
maupun rintangan dan perbedaan-perbedaan, mengkoordinasikan dan menyelaraskan
berbagai bagian sebagai suatu keseluruhan pekerjaan dan mempercepat selesainya
proyek-proyek (Nurhayati, 2010).

PERT memiliki asumsi bahwa proyek yang akan dilaksanakan adalah baru,
tidak ada contoh sebelumnya. Berdasarkan atas asumsi itu, maka orientasi dari metode
PERT adalah mengoptimalkan waktu penyelesaian proyek dan belum menekankan
soal minimisasi biaya. Oleh karena belum ada pengalaman sebelumnya, maka waktu
penyelesaian pekerjaan tertentu yang ada dalam proyek bersifat probabilistik.
Untuk setiap aktivitas, model biasanya mencakup tiga perkiraan waktu,
(Soeharto, 2002) :

Waktu Optimis,
Waktu Perkiraan
Yaitu perkiraan Paling Mungkin,
waktu yang paling
singkat bagi Waktu penyelesaian Waktu Pesimis,
Penyelesaian yang memiliki
aktivitas probabilitas tertinggi Yaitu waktu
(berbeda dengan : terpanjang yang
waktu yang diharap mungkin diperlukan
kan) suatu kegiatan.
2. Critical Path Method (CPM)

Critical Path Method (CPM) merupakan diagram kerja yang memandang


waktu pelaksanaan kegiatan yang ada dalam jaringan bersifat unik (tunggal) dan
deterministic (pasti), dan dapat diprediksi (Haming, Murdifin dan Nurnajamuddin,
Mahfud, 2007).

CPM dapat dipandang sebagai metode yang menyempurnakan metode


PERT, karena pada CPM telah dilakukan penyederhanaan (Haming, Murdifin dan
Nurnajamuddin, Mahfud, 2007).

Teknik CPM menggambarkan suatu proyek dalam bentuk network dengan


komponen aktivitas-aktivitas yang ada di dalamnya.
Agar teknik ini dapat diterapkan, suatu proyek harus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

• Pekerjaan-pekerjaan dalam proyek harus menandai saat berakhirnya proyek


• Pekerjaan-pekerjaan dapat dimulai, diakhiri, dan dilaksanakan secara
terpisah dalam suatu rangkaian tertentu.
• Pekerjaan-pekerjaan dapat diatur menurut suatu rangkaian tertentu
CPM mengenal beberapa waktu mulai dan waktu berakhir, antara lain
(Handoko, 2000) :

a. Earliest Start Time (ES) adalah waktu paling awal (tercepat) suatu
aktivitas dapat dimulai, dengan memperhatikan waktu aktivitas yang
diharapkan dan persyaratan ururtan pengerjaan.

b. Latest Start Time (LS) adalah waktu paling lambat untuk dapat memulai
suatu aktivitas tanpa penundaan keseluruhan proyek.

c. Earliest Finish Time (EF) adalah waktu paling awal (tercepat) suatu
aktivitas dapat diselesaikan, atau sama dengan ES + waktu aktivitas yang
diharapkan.

d. Latest Finish Time (LF) adalah waktu paling lambat untuk dapat
menyelesaikan suatu aktivitas tanpa penundaan penyelesaian proyek
secara keseluruhan, atau sama dengan LS + waktu kegiatan yang
diharapkan.
Untuk mendapatkan perkiraan waktu penyelesaian yang tercepat atau
minimum kita harus mencari critical path (jalur kritis) dalam network :

Critical Path
dapat diperoleh dengan menentukan rangkaian aktivitas yang terpanjang sejak dari
awal sampai ke penyelesaian proyek. Untuk mendapatkan critical path, perlu
diketahui waktu paling awal dimulainya setiap aktivitas. Critical Path memiliki sifat
atau ciri-ciri sebagai berikut (Gitosudarmo, 2002) :

a. Critical Path merupakan jalur yang memakan waktu terpanjang dalam


sebuah proses
b. Critical Path adalah jalur yang tidak memiliki tenggang waktu antara
waktu selesainya suatu tahap aktivitas dengan waktu mulainya suatu tahap
aktivitas yang lain dalam sebuah proses.
KONSEP PERT / CPM

Untuk mempermudah penyelesaian kasus dalam manajemen proyek, harus


memhami dahulu beberapa konsep yang akan
digunakan dalam penyelesaian kasus manajemen proyek, diantaranya :

1. ES (Earliest Start)
Artinya kapan pekerjaan tersebut paling cepat dapat dimulai. Sebagai
contoh ketika anda diminta atasan mengerjakan tugas dan anda sedang
tidak sibuk, maka ucapan yang akan katakana kepada atasan anda adalah
“Baik Pak, Tugas tersebut paling cepat akan saya mulai setelah
makan siang”

2. EF (Earliest Finish)
Artinya kapan pekerjaan tersebut paling cepat dapat diselesaikan.
Sebagai contoh ketika anda segera mengerjakan tugas yang diberikan oleh
atasan anda, maka jawaban yang akan anda berikan terkait tugas tersebut
adalah “Karena saya sedang tidak sibuk, maka tugas dari bapak
paling cepat dapat saya selesaikan sebelum jam 5 sore”
3. LS (Latest Start)
Artinya kapan pekerjaan tersebut paling lambat dapat dimulai. Sebagai
contoh, ketika bos anda memberikan tugas dan pada saat itu anda sedang
sibuk dengan tugas yang lain, maka komentar yang akan anda berikan
adalah “Maaf pak, sekarang saya sedang mengerjakan tugas lain yang
harus diselesaikan segera. Tugas dari bapak paling telat dapat saya
kerjakan besok pagi”

4. LF (Latest Finish)
Artinya kapan pekerjaan tersebut paling lambat dapat diselesaikan.
Sebagai contoh atasan anda memberikan tugas dan anda saat itu sedang
sibuk. Sehingga tugas tersebut anda kerjakan keesokan harinya, maka
komentar yang akan berikan adalah “Maaf pak, tugas tersebut akan
saya kerjakan besok sehingga dapat saya selesaikan paling lambat
besok sebelum jam 5 sore”
5. Forward Pass
Seorang guru memiliki 5 orang murid, dimana tiap murid memiliki
kecerdasan yang berbeda-beda. Pada tanggal 4 Juli, guru tersebut
memberikan tugas dan tiap murid dapat menyelesaikan dengan jangka
waktu berbeda-beda seperti pada gambar dibawah ini.

Jika guru tersebut ingin tugas dari kelima siswa tersebut dapat ia terima,
maka tanggal 11 Juli, merupakan tanggal penyelesaian dari tugas yang
diberikan. Jika guru tersebut meminta tanggal 8 Juli tugas tersebut sudah
harus selesai, maka akan ada beberapa siswa belum dapat menyelesaikan
tugas tersebut, diantaranya siswa A, C dan E. Berdasarkan penjelasan
tersebut, pada saat menyelesaikan manajemen proyek dengan metode
forward maka waktu yang diambil diantara beberapa pekerjaan adalah
WAKTU TERLAMA
6. Backward Pass

Sama halnya seperti forward pass, dimana seorang guru memiliki 5 orang
murid dengan kemampuan pengerjaan yang berbeda-beda. Maka ketika
guru tersebut menginginkan tugas tersebut dapat selesai pada tanggal 13
Juli. Maka paling cepat guru tersebut harus memberikan tugas kepada
para siswa pada tanggal 6 Juli. Jika guru tersebut memberikan tugas pada
tanggal 8 juli, maka siswa B dan siswa D tidak akan mau
menyelesaikan tugas sesuai tanggal yang telah ditentukan oleh guru
tersebut. Berdasarkan penjelasan tersebut, pada saat menyelesaikan
manajemen proyek dengan metode backward maka waktu yang diambil
diantara beberapa pekerjaan adalah WAKTU TERCEPAT.
PERAMALAN
( forecasting )

Menurut Gaspersz (2004), aktivitas peramalan merupakan suatu fungsi bisnis


yang berusaha memperkirakan permintaan dan penggunaan produk sehingga
produk-produk itu dapat dibuat dalam kuantitas yang tepat. Dengan demikian
peramalan merupakan suatu dugaan terhadap permintaan yang akan datang
berdasarkan pada beberapa variabel peramal, sering berdasarkan data deret waktu
historis.

Aktivitas peramalan biasa dilakukan oleh departemen


pemasaran dan hasil-hasil dari peramalan ini sering disebut sebagai ramalan
permintaan. Bagian permintaan biasanya melakukan perencanaan berdasarkan
Hasil-hasil ramalan permintaan, sehingga informasi yang dikirim dari bagian
permintaan ke bagian Production Planning and Inventory Control (PPIC)
semestinya memisahkan antara permintaan yang dikembangkan berdasarkan
rencana permintaan yang umumnya masih bersifat tidak pasti dan pesanan-pesanan
yang bersifat pasti. Sistem peramalan memiliki sembilan langkah yang harus
diperhatikan untuk menjamin efektifitas dan efisiensi
KONSEP DASAR PERAMALAN

a. Menentukan tujuan dari peramalan. e. Memperoleh data yang


b. Memilih item independent demand yang dibutuhkan untuk melakukan peramalan.
akan diramalkan. f. Validasi model peramalan.
c. Menentukan horison waktu dari peramal
an (jangka pendek, menengah, dan g. Membuat peramalan.
panjang). h. Implementasi hasil-hasil peramalan.
d. Memilih model-model peramalan.
i. Memantau keandalan hasil peramalan.
Kegunaan peramalan :

Menentukan kebutuhan
sumber daya yang di Penambahan smber daya
perlukan Penjadwalan sumber
daya yang ada.
Dari sifat penyusunannya, peramalan
dibedakan dua macam, yaitu :

Peramalan Obyektif
Yaitu peramalan yang didasarkan
atas data-data yang
Peramalan Subyektif relevan pada masa lalu, dengan
Yaitu peramalan yang didasarkan menggunakan teknik-teknik
atas perasaan atau intuisi dan metode-metode dalam
dari orang yang menyusunnya. Penganalisaan data tersebut
Dalam hal ini pandangan atau
Judgement dari orang yang
menyusunnya sangat menentuka
n baik atau tidaknya hasil
ramalan tersebut.
Dilihat dari jangka waktu ramalan yang disusun,
maka peramalan dapat dibedakan menjadi :

1. Peramalan jangka pendek

2. Peramalan jangka menengah

3. Peramalan jangka panjang


Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun, peramalan dikategorikan
menjadi dua macam teknik peramalan, yaitu :

Teknik Kualitatif

Teknik Kuantitatif

Peramalan dengan teknik kuantitatif hanya dapat digunakan apabila terdapat


3 (tiga) kondisi sebagai berikut :
• Adanya informasi tentang keadaan yang lain,
• Dapat diasumsikan bahwa pola data masa lalu akan berkelanjutan pada
masa yang akan datang,
• Informasi tersebut dapat dikuantifikasikan dalam bentuk data.
3 tipe peramalan yang utama dalam
perencanaan masa depan dalam suatu perusahaan :

Peramalan ekonomi, Peramalan teknologi


Menjelaskan siklus bisnsi dengan Memperhatikan tingkat kemajuan
2
memprediksi tingkat inflasi, 1 teknologi yang dapat
ketersedian uang, dana yang dibu meluncurkan produk baru
tuhkan untuk membangun yang menarikm yang membutuhkan
Perumahan dan indikator pabrik dan peralatan baru
Perencanaan lainnya 3

Peramalan permintaan
Adalah proyeksi permintaan untuk produk atau layanan
suatu perusahaan. Peramalan ini disebut juga
peramalan penjualan
LANGKAH – LANGKAH PERAMALAN

1. Menetapkan Tujuan Peramalan


2. Memilih Unsur Apa Yang Aakan Kita Ramal
3. Memilih Time Frame (Jenjang Waktu) Peramalan
4. Memilih Tipe Model Peramalan
5. Mengumpulkan Data Yang Diperlukan Untuk Melakukan Permalan
6. Buat Peramalan
7. Memvalidkan Hasil Dan Menerapkan Hasil Peramalan
Kesimpulan :
PERT merupakan suatu metode yang bertujuan untuk (semaksimal
mungkin) mengurangi adanya penundaan kegiatan (proyek, produksi, dan
teknik) maupun rintangan dan perbedaan
perbedaan, mengkoordinasikan dan menyelaraskan
berbagai bagian sebagai suatu keseluruhan pekerjaan dan mempercepat
selesainya proyek-proyek.

Peramalan merupakan suatu fungsi bisnis


yang berusaha memperkirakan permintaan dan penggunaan produk sehingga
produk-produk itu dapat dibuat dalam kuantitas yang tepat

Anda mungkin juga menyukai