Anda di halaman 1dari 43

Diskusi

Berbasis
Kasus
Onset STEMI &
Keberhasilan
Fibrinolisis
Oleh :

• dr. Gagah Buana Putra

Pembimbing :
Yogyakarta, 2018
• dr. Margono Gatot
Suwandi Sp.JP
Pendahuluan
JANTUNG NORMAL

Penyakit Jantung
Koroner
Pendahuluan

Plak pecah

Sumbatan total Penyakit Jantung


Koroner

Serangan Jantung
Pendahuluan

Waktu = Otot Jantung


Pendahuluan
FIBRINOLYSIS / THROMBOLYSIS
Pendahuluan
FIBRINOLYSIS / THROMBOLYSIS

GAGAL
SUKSES..!
FIBRINOLYSIS

JIKA TERLAMBAT  Q wave


Pendahuluan
PEDOMAN STEMI (ESC 2017)
Pendahuluan
PEDOMAN STEMI (ESC 2017)

Emergency Medical System


Harus diminimalkan / dipercepat
Pendahuluan
PEDOMAN STEMI (ESC 2017)
Kasus 1
Tn. S, Laki-laki, 56 tahun
Nyeri dada khas angina, tidak membaik
dengan istirahat, onset 15 menit yang lalu

15 menit
Kasus 1
EKG saat datang
Kasus 1
EKG saat datang
Kasus 1
EKG pasca fibrinolysis
Kasus 1
EKG pasca fibrinolysis
Kasus 1
Beda EKG pre & pasca fibrinolysis
Kasus 2
Tn. W, Laki-laki, 50 tahun
Nyeri dada khas angina, tidak membaik dengan
istirahat, onset 1 jam ke Puskesmas.
Rujuk ke RS RH, sampai RS RH 2 jam kemudian.
Rujuk ke RSPAU, sampai RSPAU 4.5 jam kemudian.

2 jam
1 jam
Kasus 2
EKG di RS RH (Onset 3 jam)
Kasus 2
EKG di RS RH (Onset 3 jam)
Kasus 2
EKG di RS RH (Onset 5 jam)
Kasus 2
EKG di RS RH (Onset 5 jam)
Kasus 2
Tn. W, Laki-laki, 50 tahun
Nyeri dada khas angina, tidak membaik dengan
istirahat, onset 1 jam ke Puskesmas.
Rujuk ke RS RH, sampai RS RH 2 jam kemudian.
Rujuk ke RSPAU, sampai RSPAU 4.5 jam kemudian.

2 jam 4.5 jam

1 jam
Kasus 2
EKG di RSPAU (Onset 7.5 jam)
Kasus 2
EKG di RSPAU (Onset 7.5 jam)
Kasus 2
Tn. W, Laki-laki, 50 tahun
Nyeri dada khas angina, tidak membaik
dengan istirahat, onset 7.5 jam.
 Patient delay 1 jam, EMS delay 6.5 jam.
 Fibrinolysis ???

2 jam 4.5 jam

1 jam
Kasus 2
Beda EKG pre & pasca fibrinolysis

2 mm
4 mm

Nyeri dada hilang  Sukses .. ?


Kasus 3
Tn. KN, Laki-laki, 74 tahun
Nyeri dada khas angina, tidak membaik
dengan istirahat, onset 3 jam ke RSUD.
Pasien diminta datang sendiri ke IGD RSPAU.
Pasien mencari mobil sendiri,
4 jam kemudian tanpa rujukan
sampai di IGD RSPAU.

3 jam
4 jam
Kasus 3
EKG di RSPAU (Onset 7 jam)

EKG pasca fibrinolysis (Nyeri dada masih +)


Kasus 4
Tn. S, Laki-laki, 76 tahun
Nyeri dada khas angina, tidak membaik dengan
istirahat, onset 2.5 jam ke RS NH.
Rujuk ke RSPAU, sampai RSPAU 4.5 jam kemudian.
Rujuk ke RSUP, sampai RSUP 1 jam kemudian.

2.5 jam
Kasus 4
RS NH (2.5 jam)
Kasus 4
Tn. S, Laki-laki, 76 tahun
Nyeri dada khas angina, tidak membaik dengan
istirahat, onset 2.5 jam ke RS NH.
Rujuk ke RSPAU, sampai RSPAU 4.5 jam kemudian.
Rujuk ke RSUP, sampai RSUP 1 jam kemudian.

4.5 jam

2.5 jam
Kasus 4
RSPAU (7 jam)
Kasus 4
Beda EKG onset 2.5 jam dgn 7 jam

Fibrinolysis .. ?
Kasus 4
Tn. S, Laki-laki, 76 tahun
Nyeri dada khas angina, tidak membaik dengan
istirahat, onset 2.5 jam ke RS NH.
Rujuk ke RSPAU, sampai RSPAU 4.5 jam kemudian.
Rujuk ke RSUP, sampai RSUP 1 jam kemudian.

4.5 jam 1 jam

2.5 jam
Kasus 4
RSUP (8 jam)
Kasus 4
RSUP (onset 8 jam)
Tn. S, Laki-laki, 76 tahun
Masih nyeri dada khas angina.

 Primary PCI (1 jam kemudian)


Diskusi
PEDOMAN STEMI (ESC 2017)
Diskusi
PEDOMAN STEMI (ESC 2017)
Diskusi
PEDOMAN STEMI (ESC 2017)
Diskusi
PEDOMAN STEMI (ESC 2017)

Mencegah kematian 3% jika onset < 6 jam


Mencegah kematian 17% jika onset < 2 jam
Kesimpulan

• Fibrinolysis bermanfaat jika dilakukan


pada STEMI dengan onset <12 jam,
yang tidak dapat dilakukan Primary
PCI dalam 2 jam sejak pasien datang
di RS perujuk.
• Makin segera fibrinolysis diberikan,
makin bermanfaat (mencegah
kematian) pada pasien STEMI.
• Keterlambatan fibrinolysis di RSPAU
mungkin disebabkan oleh EMS delay.
Kesimpulan
Selesai

Anda mungkin juga menyukai