Anda di halaman 1dari 27

Gagal jantung

pada anak

INDRA SAPUTRA M.KES, SpA


Pendahuluan
• Jantung: organ terpenting sistem sirkulasi
• Kemampuan miokardium memompa darah

curah jantung

preload afterload kontraktilitas denyut jantung


Pendahuluan

• Gagal jantung pada anak

 ketidakmampuan miokardium memompa


darah
 merupakan sindrom klinis
 tatalaksana harus dg pendekatan yang
integratif dan komprehensif
Etiologi
• Primer
– Disritmia (takikardia/bradikardia)
– Kelainan struktur jantung
– Disfungsi miokardium (sistolik/diastolik)
• Sekunder
– Volume overload
– Peningkatan afterload (hipertensi)
– Anemia
– Meningkatnya kebutuhan (sepsis)
Penyebab GJK akibat penyakit jantung bawaan
Usia timbul GJK Penyebab

Saat lahir Sindrom hipoplasi jantung kiri


TI atau PI berat
Fistel AV sistemik besar
Minggu pertama Transposisi arteri besar
DAP pada bayi prematur
An. drainase v.pulmonalis total
Stenosis aorta/pulmonal kritis
1- 4 minggu Koarktasio aorta
Stenosis aorta kritis
Pirau kiri-kanan besar pada bayi
prematur
4-6 minggu Pirau kiri-kanan tertentu
(AVSD)

6 minggu – 4 bulan DSV besar,DAP besar, An.arteri


koroner
Patofisiologi

• Perubahan hemodinamik
gagal jantung
 frekuensi denyut jantung 
 isi diastolik akhir ventrikel 
 tekanan diastolik akhir
ventrikel 
 resistensi vaskular sistemik 
 aliran darah sistemik 

Prog Pediatr Cardiol 2000;11:178


Patofisiologi
Otot jantung mengalami injury

Mekanisme kompensasi

Aktivasi sistem Denyut jantung


Kontraktilitas  Aktivasi sistem RAA
saraf simpatetik
Preload 

Kardiotoksisitas langsung
Afterload 
Konsumsi oksigen miosit 
Wall stress 

Disfungsi miosit progresif


Kerusakan sel (nekrosis dan apoptosis)

Dekompensasi

Prog Pediatr Cardiol 2000;11:178


Manifestasi klinik
• Tanda respons kompensasi gagal jantung
– Takikardia, irama gallop
– Kardiomegali
– Peningkatan tonus simpatetik (berkeringat,gangguan
pertumbuhan)
• Tanda kongesti vena paru
– Takipnu
– Dispnu terutama saat aktivitas
– Ortopnu
– Wheezing dan ronki
• Tanda kongesti vena sistemik
– Hepatomegali
– Peningkatan tekanan vena leher
– edema
Pemeriksaan Penunjang
Foto toraks : Kardiomegali
Elektrokardiografi

Supraventrikular takikardia
Ekokardiografi

VSD
VSD

VSD besar
Tatalaksana
• Tujuan
 Atasi gagal jantung
Diuretik
 Inotropik
 Vasodilator
 Hilangkan faktor pencetus
(infeksi,anemia,aritmia)
 Hilangkan faktor penyebab
Tatalaksana

• Umum
– Oksigen
– Tirah baring, posisi setengah duduk
– Sedasi: morfin/luminal
– Retriksi cairan dan garam
– Koreksi gangguan asam basa/elektrolit
– Hilangkan faktor pencetus/pemberat
– Ventilator: kasus dengan gagal nafas
Tatalaksana

• Diuretik
– Masih merupakan obat penting untuk gagal
jantung
– Mengurangi preload
– Furosemid biasanya dipakai pada anak dg
dosis 1-2 mg/kg/dosis
– Efek samping: hipokalemia
– Spironolakton sering dikombinasikan dg
furosemid
Tatalaksana

• Inotropik
– Digoksin
• Bersifat inotropik positif
• Berpengaruh terhadap neurohormonal
– Meningkatkan kepekaan atrial natriuretic peptide
– Menurunkan efek RAA
• Pemberian oral atau parenteral
• Diberikan dengan hati-hati (rentang dosis
terapeutik dan dosis toksis sempit)
• Sebelum pemberian: lakukan EKG dan periksa
elektrolit
Tatalaksana

Rekomendasi dosis digoksin oral

usia Dosis digitalisasi Dosis rumat


(mcg/kg) (mcg/kg)
Bayi kurang 20 5
bulan

BCB sampai 30 8-10


usia 2 bulan

Infants < 2 40-50 10-12


tahun

Anak > 2 tahun 30-40 8-10

Prog Pediatr Cardiol 2000;12:62


Tatalaksana

• Efek digitalis pada EKG


– Interval Qtc memendek
– Pemendekan segmen ST
– Frekuensi jantung berkurang
• Gambaran EKG pada intoksikasi digitalis
– Interval PR memanjang
– Sinus bradikardi
– Aritmia supraventrikular
– Aritmia ventrikular (bigemini,trigemini)
Tatalaksana

– Dopamin dan dobutamin


• Inotropik parenteral
• Mula kerja cepat dan lama kerja singkat
• Disukai untuk gagal jantung berat
• Sering digunakan dalam kombinasi
Tatalaksana

• Vasodilator
– Mengurangi afterload dengan cara mengurangi
resistensi perifer melalui vasodilatasi arteri atau
bahkan vena

– Kaptopril : sering dipakai pada anak dengan dosis


0,1-1mg/kgBB/dosis setiap 8-12 jam

– Sangat bermanfaat untuk gagal jantung akibat


• Pirau kiri kekanan ( VSD,PDA)
• Mitral atau aorta insufisiensi
• Kardiomiopati dilatasi
Tatalaksana
Klasifikasi vasodilator berdasarkan efek farmakologik
1.Vasodilator murni
Pentolamin
Prazocin
Nitroprusid,nitrogliserin
Hidralazin
Minoxidil

2.Vasodilator dengan efek tambahan kardiovaskular


Inotropik: PDE inhibitor (Amrinon,milrinon)
Anti aritmia : Calcium channel blockers(verapamil,diltiazem)
Beta blocker generasi ketiga
Vasodilator koroner: nitrogliserin,nifedipine
Neurohormonal: ACEi, generasi ketiga beta blocker

Prog Pediatr Cardiol, 2000;12:82


Tatalaksana

Pemilihan obat
I. Diuretik:
II. Digoxin: Takikardia, atrial fibrilasi
Kaptopril: Pirau kiri kekanan besar
Kardiomiopati dilatasi
Aorta/mitral insufisiensi
Dopamin dan dobutamin: gagal jantung berat
III. Beta blocker:
- Bila ada disfungsi diastolik (seperti pada
kardiomiopati hipertropi)
- Penggunaan jangka panjang
Tatalaksana
• Tujuan
 Atasi gagal jantung
Diuretik
 Inotropik
 Vasodilator
 Hilangkan faktor pencetus
(infeksi,anemia,aritmia)
 Hilangkan faktor penyebab
Penutupan Duktus arteriosus persisten transkateter
Ringkasan
• Gagal jantung pada anak merupakan sindrom
klinis akibat ketidakmampuan miokardium
memompa darah ke seluruh tubuh

• Tatalaksana integratif dan komprehensif

• Pemilihan obat diuretik,inotropik,vasodilator atau


kombinasi berdasarkan hemodinamik dan
penyebab

Anda mungkin juga menyukai