Anda di halaman 1dari 39

Rita Tri Yusnita, SE., MM.

• Kewajiban Lancar atau Hutang Lancar (Hutang Jangka


Pendek)
• Yaitu kewajiban yang diperkirakan akan dibayar dengan
menggunakan aset/aktiva lancar atau bisa juga dengan
menciptakan kewajiban lancar lainnya dan harus segera dilunasi
dalam jangka waktu tidak lebih dar satu tahun
• Yang termasuk dalam kategori kewajiban lancar:
• Hutang Usaha/ Hutang Niaga
• Pendapatan Diterima Dimuka
• Hutang Pajak Penghasilan Karyawan
• Hutang Bunga
• Hutang Upah
• Hutang Pajak Penghasilan
• Kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu
tahun
• Utang Usaha (Account Payable) timbul pada saat barang atau
jasa diterima sebelum melakukan pembayaran.
• Dalam transaksi perusahaan dagang, seringkali perusahaan
membeli barang dagangan secara kredit dari pemasok
(supplier) untuk dijual kembali kepada konsumen / pelanggan.
• Jurnal Transaksi pembelian secara kredit
• Sistem Persediaan Periodik

Tgl Pembelian xxxx


Hutang Usaha xxxx

• Sistem Persediaan Perpetual

Tgl Persediaan Barang Dagangan xxxx


Hutang Usaha xxxx

• Jurnal Pelunasan Hutang Usaha


Tgl Hutang Usaha xxxx
Kas xxxx
• Pendapatan Diterima Dimuka (Unearned Revenue) timbul
pada saat pembayaran telah diterima namun barang atau
jasa belum diberikan.
• Contoh; Sewa Diterima Dimuka (Unearned Rent)
• Uang yang diterima dimuka ini, bagi yang menyewakan
(menerima uang muka) merupakan utang, karena uang telah
diterima atas periode sewa yang belum berjalan.
• Utang Pajak Penghasilan Karyawan (Employees Income Taxes
Payable) merupakan jumlah pajak yang terhutang kepada
pemerintah atas besarnya gaji karyawan yang terkena pajak
penghasilan
• Pemberi kerja (perusahaan) wajib memotong dan memungut
pajak atas gaji karyawannya yang melebihi jumlah
penghasilan tidak kena pajak (PTKP)
• Utang Bunga (Interest Payable) merupakan jumlah bunga yang
terhutang kepada kreditur atas dana yang dipinjam
• Utang bunga muncul karena adanya perbedaan tanggal
pembayaran dengan tanggal tutup buku perusahaan,
sehingga memerlukan jurnal penyesuaian.
• Utang Upah (Wages Payable) merupakan jumlah upah yang
terhutang kepada karyawan buruh atas manfaat yang telah
diterima perusahaan melalui pemakaian jasa-jasa
karyawan/buruh selama periode berjalan
• Utang upah timbul karena adanya perbedaan tanggal
pembayaran dengan tanggal tutup buku perusahaan,
sehingga memerlukan jurnal penyesuaian
• Utang Pajak Penghasilan / Penjualan (Sales Taxes Payable)
merupakan utang atas pajak yang dipungut dari pembeli
ketika penjualan terjadi
• Kewajiban jangka panjang yang sifatnya lancar adalah sebagian dari
kewajiban jangka panjang yang akan segera jatuh tempo dalam jangka waktu
maksimal satu tahun
• Contoh; asumsikan bahwa tgl 30 September 2008 perusahaan menerbitkan
surat utang dengan nominal Rp 50.000.000,- Surat utang ini akan jatuh tempo
secara bertahap dalam jangka waktu 5 tahun. Masing-masing Rp
10.000.000,- setiap tahunnya, yang terhitung tgl 30 September 2009. Ketika
Laporan Keuangan disiapkan tgl 31 Desember 2008, maka Rp 10.000.000,-
seharusnya dilaporkan sebagai kewajiban lancar, sedangkan sisanya sebesar
Rp 40.000.000,- dilaporkan sebagai kewajiban jangka panjang
• Merupakan janji tertulis dicatat sebagai utang wesel
• Wesel bayar memerlukan pembayaran bunga dan seringkali
diterbitkan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan
(pendanaan) jangka pendek
• Wesel diterbitkan oleh debitur ketika sejumlah uang dipinjam
dari bank atau kreditur
• Wesel juga dapat diterbitkan untuk menggantikan sementara
utang usaha yang telah jatuh tempo
• Wesel Bayar Berbunga (Interest Bearing Notes)
• Wesel Bayar yang Di-Diskontokan (Discounted Notes)
• Beban bunga akan diakui atau dicatat pada akhir periode akuntansi dan atau
pada saat wesel jatuh tempo
• Beban bunga yang dicatat pada akhir periode akuntansi merupakan beban
bunga berjalan (accrued interest) atau bunga yang masih harus dibayar, terhitung
mulai pada saat wesel diterbitkan sampai dengan tanggal tutup buku perusahaan
• Contoh; Wesel berumur 6 bulan yang diterbitkan 1 September 2015 akan jatuh tempo
akhir Pebruari 2016. Beban bunga dari 1 Sept sd 31 Desember 2015 harus diakui dan
dicatat saat utup buku perusahaan
• Jika tanggal jatuh tempo dan tanggal penerbitan wesel berada dalam satu
periode akuntansi yang sama, maka akun bunga akan diakui sekaligus, yaitu pada
saat wesel tersebut jatuh tempo, sebbesar umur wesel.
• Contoh; Wesel berumur 4 bulan yang diterbitkan 1 April 2015 akan jatuh tempo akhir Juli
2015. Beban bunga sekaligus dicata dalam periode akuntansi yang sama
• Tanggal 1 September 2010, perusahaan meminjam uang ke
Bank dengan menerbitkan wesel bayar sebesar Rp
100.000.000, dengan tingkat bunga 12% per tahun. Wesel
bayar akan jatuh tempo dalam jangka waktu 6 bulan sejak
tanggal penerbitan. Periode akuntansi perusahaan akan
berakhir setiap tgl 31 Desember
• Diminta: Catatlah transaksi-transaksi yang diperlukan
Tanggal Nama Perkiraan Debet Kredit
1 Sept 2010 Kas 100.000.000
Hutang Wesel 100.000.000
(Penerbitan Wesel)
31 Des 2010 Beban Bunga 4.000.000
Hutang Bunga 4.000.000
(Bunga berjalan = 4 bulan x 12%/12 bulan x 100 juta)
1 Jan 2011 Hutang Bunga 4.000.000
Beban Bunga 4.000.000
(Jurnal Pembalik)
28 Peb 2011 Hutang Wesel 100.000.000
Beban Bunga 6.000.000
Kas 6.000.000
(Pembayaran Utang Wesel = 6 bulan x 12%/12 bulan x
100 juta)
• 1 Maret, membeli barang dagangan senilai Rp 30.000.000 dengan
syarat kredit 1/10, n/30. Sistem pencatatan persediaan metode
periodik
• 31 Maret, Untuk menggantikan sementara utang usaha yang telah
jatuh tempo diterbitkan wesel bayar dengan nilai nominal Rp
30.000.000. Wesel ini berjangka 45 hari dengn tingkat bunga 10%
per tahun (asumsi 1 tahun = 360 hari)
• 15 Mei Perusahaan melunasi utang wesel yang telah jatuh tempo

• Catatlah transaksi-transaksi tersebut


Tanggal Nama Perkiraan Debet Kredit

1 Maret Pembelian 30.000.000


Hutang Usaha 30.000.000
(Pembelian kredit)
31 Maret Utang Usaha 30.000.000
Utang Wesel 30.000.000
(Wesel menggantikan utang usaha)
15 Mei Utang Wesel 30.000.000
Beban Bunga * 375.000
Kas 30.375.000
*(45 hari/360 hari x 10% x 30 juta)
• Wesel bayar yang di-diskontokan tidak menyebutkan secara
spesifik besarnya tingkat suku bunga, tetapi kreditur
sesungguhnya telah menetapkan suku bunga
• Bunga yang ditetapkan kreditur akan secara otomatis
mengurangi nilai nominal wesel yang diterbitkan debitur
• Bunga yang mengurangi nilai nominal wesel dinamakan diskonto
• Tanggal 1 September 2010 perusahaan meminjam uang
sebesar Rp 100.000.000,- dari bank. Untuk itu perusahaan
menerbitkan wesel bayar dengan tingkat diskonto 12% per
tahun. Wesel ini akan jatuh tempo dalam jangka waktu 6
bulan sejak penerbitan. Periode akuntansi perusahaan akan
berakhir setiap tgl 31 Desember.
• Catatlah ayat jurnal yang diperlukan
Tanggal Nama Perkiraan Debet Kredit
1 Sept 2010 Kas 94.000.000
Beban Bunga 6.000.000
Utang Wesel 100.000.000
(Penerbitan wesel bayar)

28 Peb 2011 Utang Wesel 100.000.000


Kas 100.000.000
(Pembayaran Utang Wesel)
• Suatu transaksi yang terjadi di masa lampau akan menimbulkan
kewajiban jika kejadian tertentu terjadi di masa mendatang.
• Kewajiban potensial ini disebut kewajiban kontinjensi (Contingent
Liabilities), dimana kewajiban belum terjadi pada tanggal neraca.
• Kewajiban ini baru akan terjadi secara actual (nyata) tergantung
pada adanya kejadian di masa mendatang.
• Contoh; Garansi produk
• Jika kewajiban kontinjensi sangat mungkin terjadi (Probable)
dan dapat diestimasi secara layak, maka kewajiban tersebut
harus dicatat dalam akun kewajiban dan disajikan dalam
laporan keuangan.
• Misalkan sepanjang bulan Agustus 2013, PT. NetComp telah melakukan
penjualan produk computer desktop senilai Rp 120.000.000,-. Perusahaan
memberikan jaminan atau garansi produk selama 1 (satu) tahun penuh kepada
pembeli atas kemungkinan terjadinya kerusakan produk yang bukan
diakibatkan kesalahan pembeli.
• Berdasarkan pengalaman, besarnya rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk
memperbaiki kerusakan produk selama masa garansi adalah 6% dari nilai
jual.
• Maka Ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan untuk mencatat (mengakui)
estimasi beban garansi di bulan Agustus 2013 adalah:
Tanggal Nama Perkiraan Debet Kredit

31 Agt Beban Garansi Produk 7.200.000


2013
Utang Garansi Produk 7.200.000
(6% x Rp 120 juta)
• Menyambung ilustrasi yang tadi, ….
• Misalkan, Tanggal 9 September 2013, seorang pembeli mengajukan klaim
kepada perusahaan atas spare part (suku cadang) yang rusak sebesar Rp
550.000,-.
• Maka ayat jurnalnya:
Tanggal Nama Perkiraan Debet Kredit

9 Sept Utang Garansi Produk 550.000


2013
Suku Cadang 550.000
GAJI (SALARIES) UPAH (WAGES)
• Merupakan sejumlah pembayaran • Merupakan imbalan yang diberikan
kepada pegawai yang diberi tugas kepada buruh yang melakukan
administratif dan manajemen yang pekerjaan kasar dan lebih banyak
biasanya ditetapkan secara bulanan. mengandalkan kekuatan fisik
• Jumlah pembayaran upah biasanya
ditetapkan secara harian atau
berdasarkan unit pekerjaan yang
diselesaikan
• Kompensasi karyawan bukan hanya gaji dan upah, namun ada juga
tambahan berupa tunjangan-tunjangan

• Beberapa bentuk Tunjangan, seperti:


• Tunjangan transportasi
• Tunjangan makan
• Tunjangan keluarga
• Tunjangan kesehatan
• Dll.
• Ayat jurnal untuk mencatat pembayaran gaji karyawan:

Tanggal Nama Perkiraan Debet Kredit

Beban Gaji Xxxx


Utang Pajak Penghasilan Karyawan Xxxx
Utang Pajak Jaminan Sosial Xxxx
Utang Iuran Pensiunan Xxxx
Piutang Karyawan Xxxx
Kas Xxxx
• Pada saat utang pajak penghasilan yang dipotong dan dipungut dari
karyawan disetorkan ke kas Negara, maka ayat jurnal yang dibuat:

Tanggal Nama Perkiraan Debet Kredit

Utang Pajak Penghasilan Karyawan Xxxx


Kas Xxxx
• Pada saat utang pajak jaminan sosial yang dipotong dan dipungut
sebagian dari karyawan disetorkan ke lembaga Jamsostek (BPJS), maka
ayat jurnal yang dibuat:

Tanggal Nama Perkiraan Debet Kredit

Utang Pajak Jaminan Sosial Xxxx


Kas Xxxx
• Pada saat utang iuran pensiun yang dipotong dan dipungut sebagian
dari karyawan disetorkan ke lembaga dana pensiun, maka ayat jurnal
yang dibuat:

Tanggal Nama Perkiraan Debet Kredit

Utang Iuran Pensiun Xxxx


Kas Xxxx
• Di bawah ini beberapa transaksi yang telah terjadi
sepanjang tahun 2016 pada PT. Lang Ling Lung yang
menimbulkan kewajiban lancar bagi perusahaan:
• Transaksi penjualan tunai Rp 250.000.000,- . Nilai ini
belum termasuk pajak penjualan yang dibebankan kepada
pembeli sebesar 10%.
• PT. Lang Ling Lung menyetorkan pajak penjualan ke Bank
IndoRaya selaku bank persepsi, yaitu bank yang ditunjuk
pemerintah untuk menampung sementara uang hasil kas
penerimaan pajak Negara
• Pada awal tahun 2016, perusahaan menerbitkan wesel
bayar untuk mendapatkan pinjaman senilai Rp
100.000.000 dengan bunga 9% per tahun selama 6
bulan. Saat jatuh tempo perusahaan membayar pokok
pinjaman beserta bunganya
• Berdasarkan pada besarnya klaim aktual yang telah
terjadi di masa lampau, perusahaan mengestimasi
bahwa rata-rata biaya garansi atas setiap produk
yang dijualnya adalah sebesar 2% dari harga jual
• Pada pertengahan tahun 2016, perusahaan
menerbitkan wesel bayar untuk menggantikan
sementara utang usaha-nya, karena telah melampaui
batas waktu, senilai Rp 55.000.000,- Tingkat suku
bunga yang berlaku adalah 8,75% per tahun. Umur
wesel 2 bulan dan saat jatuh tempo dilunasi perusahaan
dengan membayar pokok pinjaman dan bunganya

• DIMINTA: Buatlah Jurnal atas transaksi-transaksi di atas

Anda mungkin juga menyukai