Anda di halaman 1dari 16

KEBIASAAN BURUK YANG

DAPAT MENYEBABKAN
MALOKLUSI
DISUSUN OLEH :

C H R I S T I N E W Z A G OT O ( 2 0 1 7 - 1 1 - 0 3 9 )

CYNTHIA ISABELLA (2017-11-040)

CLARA CLARISSA R (2017-11-041)


PENDAHULUAN
Hasil RISKESDAS Nasional tahun 2013

14 provinsi

25,9%
MALOKLUSI
- bukan suatu penyakit
-dapat disebabkan oleh proses patologi atau kecelakaan
-dapat dipredesposisi dari perubahan patologi (karies dan penyakit periodontal)

Menurut Profit (1986), maloklusi dapat diasosiasikan :


◦ Ketidaksejajaran gigi individu pada lengkung rahang
◦ Malrelasi lengkung rahang dari normal.
KLASIFIKASI MALOKLUSI (MOYERS)

Maloklusi Maloklusi Maloklusi


Kelas I Kelas II Kelas III

Divisi I

Divisi 2

Subdivisi
Etiologi (Graber)

Intrinsik Ekstrinsik
KEBIASAAN BURUK
Menghisap Ibu Jari (Thumb/Finger Sucking)
◦ Etiologi mencari perhatian , kurang puas mengisap susu dari ibu
◦ Akibat  intensitas, frekuensi, dan durasi pengisapan  profil muka yang cembung
◦ Penanganan
◦ Komunikasi langsung
◦ bangga dan percaya diri
◦ menerapkan sistem reward, menerapkan terapi pengingat
◦ Peranti ortodonti pada anak lebih dari 7 tahun
Menghisap Bibir/Menggigit Bibir (Lip Sucking/Lip Biting)
Etiologi Lip Sucking/Lip Biting
◦ Kemunduran mental
◦ Stres
◦ Variasi atau sebagai pengganti dari kebiasaan menghisap ibu jari
◦ Overjet

Akibat Lip Sucking/Lip Biting  hypertonicity otot-otot mentalis


◦ Bergesernya gigi insisivus maksila ke arah labial.
◦ Kolapsnya gigi insisivus mandibula.
◦ Peningkatan overjet.
◦ Adanya area kemerahan dan iritasi
◦ Diastema anterior
◦ Crowding
◦ Pendalaman sulkus mentolabialis
Menghisap Bibir/Menggigit Bibir (Lip Sucking/Lip Biting)
Dampak pada bibir yang digigit
◦ Vermilion border hipertrofi.
◦ Kemerahan di bagian bawah vermillion border.
◦ Bibir menjadi lembek/lunak.
◦ Kadang terdapat herpes kronis dengan area iritasi dan bibir pecah-pecah.

Penanganan Lip Sucking/Lip Biting


◦ memberikan nasehat
◦ Latihan atau terapi miofungsional
◦ lip bumper:
◦ Menghilangkan kebiasaan buruk
◦ Untuk melebarkan lengkung gigi
◦ Menghindarkan tekanan otot bibir
◦ Mengurangi overjet
◦ Mempertahankan molar agar tidak bergeser ke mesial
Menjulurkan Lidah (Tongue Thrust)
Etiologi Tongue Thrust
◦ Faktor genetik dan herediter.
◦ Learned behaviour (habit).
◦ Infeksi: infeksi saluran pernapasan atas seperti bernafas dengan mulut, tonsilitis kronis, alergi.
◦ Feeding practices

Akibat Tongue Thrust


◦ Anterior open bite
◦ Gigi insisivus atas sangat menonjol
◦ Unilateral thrust. Secara karakteristik, ada gigitan terbuka pada satu sisi.
◦ Bilateral thrust. Gigitan anterior tertutup namun gigi posterior dari premolar pertama ke molar dapat terbuka pada kedua sisinya.
◦ Bilateral anterior open bite, di mana hanya gigi molar yang berkontak
◦ Closed bite thrust menunjukkan protrusi ganda yang berarti gigi-gigi rahang atas maupun rahang bawah mengalami gigitan yang terbuka
lebar
Menjulurkan Lidah (Tongue Thrust)
Penanganan Tongue Thrust
- Terapi bicara
- Latihan miofungsional
- Latihan lidah
Bernafas Melalui Mulut (Mouth Breathing)
Etiologi Mouth Breathing
◦ tersumbatnya hidung sebagai saluran pernapasan normal.
◦ kelainan anatomi hidung
◦ penyakit-penyakit hidung: polip hidung, sinusitis, rhinitis kronis dan pembesaran tonsil di belakang hidung, lemahnya tonus bibir
atas.

Akibat Mouth Breathing


◦ Bibir rahang atas dan rahang bawah tidak menutup sempurna.
◦ Adenoid facies.
◦ Maloklusi.
◦ Gigitan terbuka (open bite).
Bernafas Melalui Mulut (Mouth Breathing)
Penanganan Mouth Breathing
- mencari penyebabnya dan membawa si anak ke poliklinik telinga, hidung, dan
tenggorokan (THT) untuk mengetahui ada tidaknya kelainan saluran pernapasan
- membuat alat ortodonti untuk menutup jalan napas melalui mulut
Bruxisme
Etiologi Bruxisme
◦ Faktor psikologis
◦ Faktor morfologi
◦ Faktor patofisiologis
◦ Temporomandibular Disorders (TMD)

Akibat Bruxisme
◦ Sakit pada otot pengunyahan.
◦ Sakit kepala, dan sakit pada telinga
◦ Gangguan bentuk gigi
◦ Kadang terlihat adanya jejas atau tanda yang tidak rata pada tepi lidah
◦ Gigi menjadi lebih sensitif
◦ Fraktur gigi dan tambalan
◦ Terjadi kegoyangan gigi.
◦ Ketidaknyamanan dan nyeri pada sendi
Bruxisme
Penanganan Bruxisme
- Penggunaan night-guard
- Mencari tahu apa yang mungkin membuat anak stress
KESIMPULAN
Maloklusi adalah penyimpangan yang terjadi pada oklusi ideal yang dianggap secara estetik tidak
memuaskan, dimana mengarah pada kondisi ketidakseimbangan dari ukuran relatif dan posisi dari gigi,
struktur tulang fasial, dan jaringan lunak (bibir, pipi, dan lidah).

Klasifikasi Angle didasarkan pada hubungan anteroposterior antara rahang atas dan rahang bawah,
dengan gigi molar permanen pertama sebagai kunci oklusinya.

Maloklusi berdasarkan klasifikasi Angle yaitu: Maloklusi Angle kelas I, II, dan III

Kebiasaan buruk merjadi salah satu faktor ekstrinsik, yang terbagi menjadi menghisap ibu jari
(thumb/finger sucking), menghisap bibir/menggigit bibir (lip sucking/lip biting), menjulurkan lidah
(tongue thrust), bernafas melalui mulut (mouth breathing), dan bruksisme.

Anda mungkin juga menyukai