Anda di halaman 1dari 7

 Ananda Putri Sunarto (18/425889/SV/15031)

 Desi Ristiyani (18/425894/SV/15036)


 potehiberasal 3 suku kata bahasa mandarin
yaitu poo, tay dan hie. Poo berarti kain, tay
berarti kantung, hie berarti wayang. Pertama
kali pertunjukan wayang potehi yang
ditampilkan oleh para encik.
 Tercatatbahwa etnis Tionghoa yang
beragama islam terdapat di sepanjang
bantaran sungai brantas. Hubungan antara
etnis Tionghoa dan Jawa pada masa kerajaan
dikatakan cukup baik. Para imigran Tionghoa
di Jawa mayoritas berasal dari Provinsi
Hokkian, dapat diartikan bahwa imigran
Tionghoa di Indonesia menjadi faktor
pembawa kesenian wayang potehi ke
Indonesia.
 Padamulanya pertunjukkan wayang Potehi
dimainkan oleh dalang yang merupakan
warga asli Cina dan disampaikan dengan
menggunakan bahasa Hokkian dari awal
hingga akhir. Namun seiring dengan
perkembangan zaman, adanya pernikahan
campur antara warga Cina dan pribumi, serta
mulai adanya warga pribumi yang tertarik
untuk mempelajari seni mendalang wayang
Potehi, maka lambat laun penggunaan dialek
Hokkian dalam pertunjukkan semakin
berkurang.
 Dalam pertunjukkan wayang Potehi terdapat
tiga komponen yang penting, yakni bahasa,
lakon, dan alat musik.

 Bahasa= Hokkian menjadi Bahasa Indonesia


 Lakon= Disesuaikan dengan permintaan orang
yang “mengundang”
 Alat Musik=鑼(luó ) gembreng/gong, 鑔 (chǎ )
kecer/simbal, 笛仔(dí zǐ ) suling, 月琴
(yuèqín) gitar, 絃仔 (xiánzǐ) rebab, 鼓 (gǔ)
drum, dan 噯仔 (āizǐ)terompet.

Anda mungkin juga menyukai